ASUHAN KEPERAWATAN
SYSTEMIC ERITHEMATOSUS
LUPUS
(SLE)
ANGGOTA KELOMPOK I
DAHLUL
RISMAWATI
HERMALIA JELITA P.
SUTRIANI
RISKINOPRIANI
WANDA RUKMANA A.
RHOYFATUL RIZQI D.A.N
SLE
( Sistemics Lupus Erithematosus )
Definisi
Etiologi
Fatofisiologi
Manifestasi klinis
Pemeriksaan penunjang
Komplikasi
Penatalaksanaan
Pengkajian
Diagnosa
Intervensi
Implementasi
Evaluasi
Daftar pustaka
SLE
( Sistemics Lupus Erithematosus )
DEFINISI SYSTEMIC ERITHEMATOSUS LUPUS
Lupus merupakan sistemik (SLE) adalah suatu penyakit inflamasi autoimun pada
jaringan penyembuhan yang dapat mencukup ruam kulit, nyeri sendi, dan keletihan.
Penyakit ini lebih sering terjadi pada prempuan dari pada pria dengan faktor 10:1.
Androgen mengurangi gejala SLE dan estrogen memperburuk keadaan tersebut. Gejala
memburuk selama fase luteal siklus menstruasi, namun tidak dipengaruhi pada derajat
yang besar oleh kehamilan ( Elizabeth 2009).
Antibody anti RO dan anti LA dapat menyebabkan sindrom lupus neonates dengan
melinitasi plaseta. Sindrom ini dapat bermanifestasi sebagai lesi kulit atau blok
jatung congenital. Namun terdapatbanyak bukti bahwa Lupus eritematosus
sistemik (SLE) bersifat multifaktor, mencakup :
Genetic
Infeksi
Lingkungan
Stress
Cahaya matahari
Keluhan Utama
Riwayat Pengobatan
Edukasi
1. jelaskan metode aktifitas fisik sehari hari, jk perlu
2. ajarkan cara melakukan aktifitas yang dipilih
3. anjurkan melakukan aktifitas fisik, social, spiritual, dan kognitif dalam menjaga fungi dan kesehatan
4. anjurkan terlibat dalam aktifitas kelompok atau terapi, jk perlu
5. anjurkan keluarga untuk member penguatan positif atau partisipasi dalam aktifitas
Kolaborasi
6. kolaborasi dengan terapi okupasi dalam merencanakan dan memonitor program aktifitas, jk sesuai
7. rujuk pada pusat atau program komunitas, jk perlu
C. Gangguan integritas kulit berhubungan dengan penurunan rentang gerak, kelemahan otot, rasa nyeri pada
saat bergerak, keterbatasan daya tahan fisik
Intervensi utama :perawatan integritas kulit
Observasi
1. identifikasi penyebab gangguan integritas kulit
Terapeutik
2. ubah posisi tiap 2 jam jika tirah baring
3. lakukan pemijatan pada area penonjolan tulang, jk perlu
4. bersihkan parineal dengan air hangat, terutama selama periode diare
5. gunakan produk berbahan petrolium atau minyak pada kulit kering
6. gunakan produk berbahan ringan/alami dan hipoalergikpada kulit sensitiv
7. hindari produk berbahan dasar alcohol pada kulit kering
Edukasi
8. anjurkan mengunakan pelembab
9. anjurkan minum air hangat yang cukup
10. anjurkan meningkatkan asupan nutrisi
11. anjurkan meningkatkan asupan buah dan sayur
12. anjurkan menghindari terpapar suhu ekstrim
13. anjurkan menggunakan tabir surya SPF minimal 30 saat berada diluar rumah
Intervensi pendukung :Edukasi perawatan kulit
Observasi
1. identifikasi kesiapan dan kemampuanmenerima informasi
Terapeutik
2. sediakan materi dan media pendidikan kesehatan
3. jadwalkan pendidikan kesehatan sesuai kesepakatan
4. berikan kesempatan untuk bertanya
Edukasi
5. anjurkan menggunakan tabir surya saat berada di luar rumah
6. anjurkan minum cukup cairan
7. anjurkan mandi dan menggunakan sabun secukupnya
8. anjurkan menggunakan pelembab
9. anjurkan melapor jika ada lesi kulit yang tidak biyasa
10. anjurkan membersihkan dengan air hangat bagian perianal selama periode diare
D. kerusakan mobilitas fisik berhubungan dengan perubahan dan ketergantungan fisik serta psikologis
yang diakibatkan penyakit kronik
Intervensi utama : Dukungan mobilisasi
Observasi
1. identifikasi adanya neyeri atau keluhan fisik lainnya
2. identifikasi toleransi fisik melakukan pergerakan
3. monitor frekuensi jantung dan tekanan darah sebelum memulai mobilisasi
4. monitor kondisi umum selama melakukan mobilisasi
Terapeutik
5. fasilitasi aktifitas mobilisasi dengan alat bantu
6. fasilitasi melakukan pergerakan, jk perlu
7. libatkan keluarga untuk membantu pasien dalam meningkatkan pergerakan
Edukasi
8. jelaskan tujuan dan prosedur mobilisasi
9. anjurkan melakukan mobilisasi dini
10. ajarkan mobilisasi sederhana yang harus dilakukan
Intervensi pendukung :dukungan kepatuhan program pengobatan
Observasi
1. identifikasi kepatuhan menjalani program pengobatan
Terapeutik
2. buat komitmen menjalani program pengobatan dengan baik
3. buat jadwal pendampingan keluarga untuk bergantian menemani pasien selama
menjalani program pengobatan, jika perlu
4. diskusikan hal hal yang dapat mendukung atau menghambat berjalannya program
pengobatan
5. libatkan keluarga untuk program pengobatan yang dijalani
Edukasi
6. informasikan program pengobatan yang harus dijalani
7. informasikan manfaat yang dpat diperoleh jika teratur menjalani program pengobatan
8. anjurkan keluarga untuk mendampingi dan merawat pasien selama menjalani program
pengobatan
9. anjurkan pasien dan keluarga melakukan konsultasi kepelayanan kesehatan terdekat,
jika perlu
IMPLEMENTASI
EVALUASI