FARMAKOLOGI &

TOKSIKOLOGI
II

Kelompok 2
Nama Kelompok
 Abdul Rahim kelrey
 Ade Bulan Sutra Sipani
 Alfian Nurmahmuda
 Arni Maligana
 Astika
 Chaula Anjani Hitimala
 Cindy Cahyadewi Ramly
 Dewi Rumakway
 Elma Musaad
 Faradila Indimansa
 Febrianti Latuconsina
 Florensia Solarbesain
Kasus
Rheumatoid Arthritis
Rheumatoid arthritis ( RA) adalah penyakit inflamasi kronis dengan
etiologi yang tidak diketahui yang di tandai oleh poliatritis porifer,
simetris. Penyakit ini adalah bentuk paling umum dari arthritis inflamasi
kronis dan sering menyebabkan kerusakan dan cacat fisik.
 ETIOLOGI
Hingga kini penyebab Remotoid Arthritis (RA) tidak di ketahui secara pasti, tetapi beberapa
hipotesa menunjukan bahwa RA di pengaruhi oleh factor factor :
• Mekanisme IMUN (Antigen – Antibodi) seperti interaksi antara IGC dan factor rematoid
• Gangguan metabolism
• Genetik
• Faktor lain : Nutrisi dan factor lingkungan ( pekerjaan psikososial)
PATOFIOLOGI
RA merupakan penyakit autoimun systematic yang menyerang sendi reaksi autoimun yang terjadi dalam jaringan
synovial kerusakn sendi mulai terjadi dari polniferas makrofag danfibrosis synovial. Limfosit mengenhitrasi daerah
perivascular dan terjadi ploriferasi sel sel endotel kemudian terjadi neovaskularisasi pembulu darah pada sendi yang
terlibat mengalami oklusi oleh bekuan kecil atau sel sel inflamasi. Terbentuknya pannus albat terjadinya
pertumbuhan yang irregular pada jaringan snovial yang mengalami inflamasi. Pamus kemudian merinvasi dan
merusak sendi rawn dan tulang respon imunologi melibatkan peran sitokin, interleukin proteinase dan factor
pertumbuhan. Respon ini mengakibatkan destruksi sendi dan komplikasi system ( Surjana 2009).
 Tanda dan gejala
Adapun tanda gejala yang secara umum ditemukan atau sangat serius terjadi pada lanjut usia, yaitu
sendi terasa kaku pada pagi hari dan kekakuan pada daerah lutut, bahu, siku, pergelangan tangan,
kaki, dan juga pada jari jari, mulai terlihat bengkak setelah beberapa bulan, bila di raba akan terasa
hangat, terjadi kemerahan dan terasa sakit / nyeri, bila sudah tidak tertahan dapat menyebabkan
demam dan dapat terjadi berulang.
 Tanda dan gejala
Adapun tanda gejala yang secara umum ditemukan atau sangat serius terjadi pada lanjut usia, yaitu
sendi terasa kaku pada pagi hari dan kekakuan pada daerah lutut, bahu, siku, pergelangan tangan,
kaki, dan juga pada jari jari, mulai terlihat bengkak setelah beberapa bulan, bila di raba akan terasa
hangat, terjadi kemerahan dan terasa sakit / nyeri, bila sudah tidak tertahan dapat menyebabkan
demam dan dapat terjadi berulang.
PENGOBATAN

 prinsip terlaksana Pada pasien RA harus di tunjukan untuk mengendalikan peradangan

secepat mungkin. Peradangan ini membutuhkan kortikosteroid untuk onset cepat (dosis oral
awal 30 mg prednisolone dapat digunakan). Steroid harus cepat meruncing untuk onset
cepat merekat (dosis oral awal 30 mg prednisolone atau 120 mg) methilprednisolon dapat
di gunakan. Steroid harus cepat meruncing untuk mencegah efek samping yang signifikan
 Selain itu, disease- modifying antirheumatic drugs (DMARDS). Pilihan pertama
methotrexate pada dosis 10-25 mg/ minggu. Ini dapat digunakan awalnya sendiri atau
dalam kombinasi dengan sulfasalazine dan hydroxychloroquine.
 Kontrol rasa sakit dan kekuatan dengan obat antiinflamasi non-steroid (NSAID) mungkin
di perlukan, mempertahankan tonus otot dab metabolitas sendi dengan program latihan
yang seimbang,dan umum untuk mengatasi aktivitas kehidupan sehari hari
 Terapi biologis seperti inhibitor TNF seperti infliximab, etanercept, golimumab,
cortolizumab, dan adalimumab.
Study Kasus
• Identitas pasien
Nama pasien : Ny Nur
Umur : 55 tahun
Jenis kelamin : Perempuan
Agama : Islam
Pendidikan : SD
Alamat : Bandar Lampung
Tanggal : 1 Maret 2019
 HASIL LAB /PEMERIKSAAN

a. Hasil foto Manus tampak penyempitan

sela sendi distal interphalangeal digiti1
manulabilateral ec artritis.
b. Hasil foto pedis tampak penyempitan
sela sendi interphalangeal digiti v pedis
bilateral ec artiritis
c. Hasil foto sendi, bahu / shoulder joint
tanpak bayangan opek proksimal
humerus dextra.