Anda di halaman 1dari 11

“RHEUMATOID

ARTHRITIS”

Disusun oleh :

1. Sri rahayu febriani C2114201079

2. Nabila aulia salsabila elyana C2114201106

3. Ai yuni apriani C2114201049

4. Furgan habillah C2114201052

5. Mochammad aziz hidayat C2114201033

6. Anton pratama C2114201008


‘Rheumatoid arthritis’
Rheumatoid arthritis merupakan salah satu penyakit autoimun yang
berupa inflamasi arthritis pada pasien dewasa, seseorang yang
menderita penyakit rheumatoid arthritis akan mengalami gejala berupa
rasa nyeri pada bagian sinovial sendi, sarung tendon, dan akan
mengalami penebalan akibat radang yang diikuti oleh erosi tulang dan
destruksi tulang disekitar sendi (Singh et al., 2016).

2
Rasa nyeri pada penderita RA pada bagian synovial sendi,
sarung tendo, dan bursa akan mengalami penebalan akibat
radang yang diikuti oleh erosi tulang dan destruksi tulang
disekitar sendi (Syamsuhidajat, 2010) hingga dapat
menyebabkan kecacatan (Yazici & Simsek, 2010). Namun
demikian, kebanyakan penyakit rematik berlangsung kronis,
yaitu sembuh dan kambuh kembali secara berulang- ulang
sehingga menyebabkan kerusakan sendi secara menetap pada
penderita RA (Muchid, 2006).

3

Pengobatan saat ini menunjukkan kurang efesiennya terapi, menghasilkan efek
samping yang cukup besar, dan biaya cenderung mahal (Aggarwal &
Harikumar, 2009). Perlu alternatif pengobatan yang dapat dijadikan salah satu
pilihan dalam penanganan RA. Alternatif pengobatan dapat bersumber dari
bahan alam, maupun turunan dari senyawa bahan alam, salah satunya tanaman
yang banyak diteliti yaitu kunyit yang mengandung senyawa kurkumin.
Obat yang digunakan tidak hanya berfokus pada kemampuan kimiawi obat
tersebut, tetapi secara fisik mampu mencapai target terapi. Sistem nanopartikel
banyak digunakan dalam memodifikasi sifat fisik suatu senyawa. Nanopartikel
juga mampu meningkatan efektifitas dalam pengobatan.

4
‘Manifestasi Klinis/Tanda
dan gejala’

Manisfestasi Klinis RA pada umumnya sering di tangan,


sendi siku, kaki, pergelangan kaki dan lutut. Nyeri dan
bengkak pada sendi dapat berlangsung dalam waktu terus-
menerus dan semakin lama gejala keluhannya akan
semakin berat. Rasa nyeri pada persendian berupa
pembengkakan, panas, eritema dan gangguan fungsi
merupakan gambaran klinis yang klasik untuk rheumatoid
arthritis.
Adapun tanda dan gejala yang umum ditemukan atau
sangat serius terjadi pada lanjut usia menurut Buffer
(2010), yaitu: sendi terasa kaku pada pagi hari dan
kekakuan pada daerah lutut, bahu, siku, pergelangan
tangan dan kaki, juga pada jari-jari, mulai terlihat bengkak
setelah beberapa bulan, bila diraba akan terasa hangat,
terjadi kemerahan dan terasa sakit/nyeri, bila sudah tidak
tertahan dapat menyebabkan demam dan terjadi berulang
dapat terjadi berulang.
‘Patofisikologi’

Rheumatoid arthritis akibat reaksi autoimun dalam jaringan sinovial yang


melibatkan proses fagositosis. Dalam prosesnya, dihasilkan enzim-enzim dalam
sendi. Enzim-enzim tersebut selanjutnya akan memecah kolagen sehingga terjadi
edema, proliferasi membran sinovial dan akhirnya terjadi pembentukan pannus.
Pannus akan menghancurkan tulang rawan dan menimbulkan erosi tulang.
Akibatnya adalah menghilangnya permukaan sendi yang akan mengganggu gerak
sendi. Otot akan merasakan nyeri akibat serabut otot mengalami perubahan
degeneratif dengan menghilangnya kemampuan elastisitas pada otot dan kekuatan
kontraksi otot
7
‘Farmakoterapi (nama obat,
dosis,indikasi,efek samping)’
Hamil berhubungan dengan usia, dan tidak berhubungan dengan penghasilan,
tingkat pendidikan dan jarak kehamilan:
1. Penghasilan
2. Tingkat Pendidikan
3. Usia
4. Jarak Kehamilan

8
’ASUHAN KEPERAWATAN PADA PASIEN
RHEUMATOID ARTHRITIS’
Ny. A (55 th) dirujuk ke RS dengan keluhan peningkatan nyeri dan kekakuan pada
sendi kedua tangan, kaki, bahu dan lutut. Diagnosa dokter 3 bulan yang lalu Adalah
rheumatoid arthritis. Pada akhir-akhir ini, penyakitnya bertambah parah yaitu terjadi
kekakuan sendi pada pagi hari ± 4-5 jam dan kadang-kadang sepanjang hari.Terapi
yang diberikan Diklofenak tab 50 mg 3 kali sehari setiap 8 jam,Indometazin supp 100
mg malam hari, dan Sulfasalazin (enteric coated) 1 g 2 kalisehari setiap 12 jam. Dari
pemeriksaan fisik tampak tidak sehat dan kelelahan, ditemukan
benjolan/bengkak di bawah siku tangan kirinya, bengkak di daerah sendi MCP dan
PIP,di kedua tangan terasa panas dan lunak bila disentuh. Keluhan lain adalah
adanyakesukaran menggerakkan tangan untuk menyisir rambut dan keluhan melena
(Hb 10,1g/dL). Dari hasil pemeriksaan darah didapatkan hasil factor rheumatoid
seropositif,ESR/LED 55 mm/jam, angka leukosit 14.000/mm3

9
‘Kesimpulan’
Rheumatoid arthritis (RA) adalah penyakit autoimun yang menyebabkan
peradangan kronis pada sendi. Penatalaksanaan RA harus agresif dan sedini
mungkin sehingga mampu meningkatkan hasil jangka pendek maupun
panjang penderita. Rheumatoid arthritis akibat reaksi autoimun dalam
jaringan sinovial yang melibatkan proses fagositosis. Tujuan dari pengobatan
rheumatoid arthritis tidak hanya mengontrol gejala penyakit, tetapi juga
penekanan aktivitas penyakit untuk mencegah kerusakan permanen. Alternatif
pengobatan yang dapat dijadikan salah satu pilihan dalam penanganan RA
yaitu senyawa kurkumin dan analognya. Sistem nanopartikel mampu
meningkatan efektifitas dalam pengobatan terutama keadaan RA.

10
Thank you

Anda mungkin juga menyukai