ARTHIRITIS REUMATOID
A. Pengertian Atritis
Atritis Rheumatoid adalah suatu penyakit inflamasi sistemik kronik dengan manifestasi
utama poliatritis dan melibatkan seluruh anggota tubuh.Terlibatnya sendi atritis rheumatoid itu
terjadi setelah penyakit ini berkembang lebih lanjut seusia dengan sifat progresifnya. Pasien
dapat menunjukan gejala konstitusional berupa kelemahan umum cepat lelah atau gangguan
non artikular lain.
Atritis rheumatoid adalah penyakit infalamasi non bacterial yang bersifat sistemik
progresif, cenderung kronik dan mengenai sendi serta jaringan ikat sendi secara sistemis
(Rasjaf Khairudin)
Atritis rheumatoid adalah suatu penyakit inflamasi kronik dengan manifestasi utama
poliatritis progresif dan melibatkan seluruh anggota tubuh. (Mansjoer Arief, 2001)
Atritis rheumatoid adalah penyakit inflamasi sistemik kronik yang tidak diketahui
penyebabnnya dan dikarakteristikan oleh kerusakan dan poliferasi membran synovial yang
menyebabkan kerusakan pada tulang sendi, anikelosis dan deformitas mekanisme imunologis
tampak berperan penting dan mulai menyebabkan penyakit dimana renusi dan aksaserbasi
tidak diperkirakan kejadianya (Marlyne Doengeos, 2001)
B. Etiologi
Etiologi penyakit ini tidak diketahui secara pasti, ada beberapa factor resiko yang diketahui
berhubungan dengan penyakit ini yaitu :
Pathogenesis penyakit ini terjadi akibat rantai peristiwa imunologi yang menyebabkan
proses distraksi sendi berhubungan dengan factor genetik, hormonal, infeksi dan protein
penyakit ini lebih banyak mengenai wanita daripada pria, terutama pada usia subur.
D. Manifestasi Klinis
Kriteria dari American Rheumatoid Assocation (ARA) yang direvisi Tahun 1987 antara
lain:
1. Adanya rasa kaku pada pagi hari (Morning stiffres) penderita merasa kaku pada
persendian dan sekitarnya sejak bangun tidur sampai sekurang-kurangnya lebih 1 jam
sebelum perbaikan maksimal.
2. Pembengkakan jaringan lunak sendi (Soft Tissue Swalling) bukan pembesaran tulang.
3. Nyeri pada sendi yang terkena bila digunakan (Joint Tanders On Moving) sekurang-
kurangnya didapati pada satu sendi.
4. Nyeri pada sendi bila digerakan (pada sendi yang terkena) sekurang-kurangnya pada
sebuah sendi yang lain.
E. Prognosisis
Perjalanan penyakit atritis rheumatoid sangat bervariasi tergantung pada kelainan pasien
untuk berobat dalam jangka waktu lama, sekitar 50-75 % pasien atritis rheumatoid akan
mengalami remisi selama 2 tahun selebihnya akan mengalami prognosis yang lebih kuat.
F. Komplikasi
Atritis rheumatoid dapat mengakibatkan kelainan system pencernaan seperti gastritis dan
ulkus peptikum yang merupakan pengobatan inflamasi non-steroid (OAINS) atau obat
pengubah perjalanan penyakit (Disiase Modfyng Antirheumatoid Drugs DMARD) yang
menjadi factor penyebab morbiditas dan mortalitas utama atritis rheumatoid.
2
G. Diagnostik
Kriteria diagnostic atritis rheumatoid adalah terdapat poli atritis yang mengenai sendi-
sendi proksimal jari tangan dan kaki serta menetap sekurang-kurangnya 6 minggu atau lebih
bila ditemukan nodul subkutan atau membrane erosi periartikular pada foto rontgen. Kriteria
Atritis terjadi American rematis association (ARA) adalah :
H. Pemeriksaan Penunjang
Pemeriksaan penunjang tidak terlalu banyak berperan hanya untuk menyokong diagnose
bila terdapat keraguan atau untuk melihat prognosi pasien. Pada pemeriksaan laboraturium
terdapat :
1. Protein e-reaktif biasanya positif
2. LED meningkat
3. Leukosit normal atau meningkat sedikit
4. Trombosit meningkat
5. Kadar albumin seram turun dan globulin naik.
I. Penatalaksanaan
a. Pemberian health education mengenai penyakitnya dan penatalaksanaan yang akan
dilakukan sehingga terjalin hubungan baik dan terjamin ketaatan pasien untuk tetap
berobat dalam jangka waktu lama.
3
b. OAINS diberikan sejak dini untuk mengatasi nyeri sendi akibat inflamasi yang sering
dijumpai. OAINS yang diberikan seperti Aspirin, Ibuprofen, piroksikam, diklofenak.
c. OMRD digunakan untuk melindungi sendi dan tulang dari proses distruksi akibat atritis
rheumatoid . jenis-jenis yang digunakan adalah :
1) Kloroguine paling banyak digunakan karena harganya terjangkau namun efektifitasnya
lebih rendah disbanding dengan yang lain. Dosis anjuran Kloroquine fosfat 250 ,g/hari
atau hidrosiklorin 400 mg/hari
2) Sulifaselazin dalam bentuk table bersalut antenik digunakan dalam dosis 1×500 mg/hari
3) D. Penisiline dengan dosis 250-300 mg/hari
4) Liarm enas adalah goid standar bagi dmard
5) Obat imunosupresif atau amuregulator
6) Kortikosteroid
4
B. LANDASARAN TEORI KEPERAWATAN
a. Aktifitas / Istirahat
Gejala : Nyeri sendi karena gerakan, nyeri tekan kekakuan pada pagi hari biasanya terjadi
bilateral dan simetris
Tanda : Malaise keterbatasan gerak aktif otot kulit kontraktur kelainan pada sendi.
b. Kardiovaskuler
Gejala : fenomena riynaud jari tangan atau kaki (misalnya pucat intermiten, sianosis,
kemudian kemerahan pada jari sebelum warna kembali normal)
c Integritas Ego
Gejala: Faktor-faktor stress akut atau kronis : misalnya finansi pekerjaan,
ketidakmampuan factor-faktor hubungan keputusasaan dan ketidakberdayaan,
ancaman pada konsep diri, citra tubuh dan identitas pribadi.
d. Makanan dan cairan
Gejala : Ketidakmampuan menghasilkan atau mengkonsumsi makanan atau cairan
adekuat, mual, anoreksi, kesulitan untuk mengunyah, penurunan BB,
kekeringan pada membrab mukosa.
e. Hygine
Gejala : berbagai kesulitan untuk melaksanakan aktivitas, perawatan pribadi,
ketergantungan pada orang lain.
f. Neurosensori
Gejala : Lemas, kesumatan, pada tangan dan kaki hilangnya sensasi pada jari tangan
Tanda : Pembengkakan sendi simetris.
5
h. Kemanan
Gejala : Kulit mengkilat, tegang, nodul subkutan, lesi kulit, ulkus kaki, demam ringan
menetap, kekeringan pada mata dan membrane mukosa.
i. Interaksi social
Gejala : Kerusakan Interaksi social keluarga atau orang lain perubahan peran, isolasi.
j. Penyuluhan dan Pembelajaran
Gejala : Riwayat AR keluarga, penggunaan makanan kesehatan, vitamin-vitamin
penyembuhan, arthritis tanpa menguji, riwayat perikarditis, lesi katub,
fibrosis pulmonal.
No Intervensi Rasional
1 Kaji keluhan nyeri, catat lokasi dan 1. Membantu dalam menntukan kebutuhan
intensitas. menejemen nyeri dan keefektifan program
2 Biarkan pasien mengambil posisi 2. Tirah baring munggkin diperlukan untuk
yang Nyaman pada waktu tidur atau membatasi nyeri / cedera sendi.
duduk dikursi
3 Anjurkan pasien untuk sering 3.Mencegah terjadinya kelelahan umum dan
mengubah posisi kekakuan sendi, menstabilkan sendi,
mengurangi gerakan / rasa sakit pada sendi
4 Anjurkan pasien untuk mandi air 4. Panas meningkat relaksasi otot dan mobilitas,
hangat pada waktu bangun / pada menurunkan rasa sakit dan melepaskan
waktu tidur kekauan dipagi itu
5 Kolaborasi untuk memberikan obat- 5.Pemberian obat-obat agar dapat mengurangi
obatan rasa nyeri
6
2. Gangguan/ hambatan mobilitas fisik berhubungan dengan deformitas skeletal,nyeri, penurunan
kekuatan otot.
Intervensi Rasional
1. Pantau tingkat inflamasi/ rasa sakit pada sendi 1. Tingkat aktivitas/ latihan tergantung dari
2. Pertahankan istirahat tirah baring/ duduk jika perkembangan/ resolusi dari peoses
diperlukan jadwal aktivitas untuk memberikan inflamasi
periode istirahat yang terus menerus dan tidur 2. Istirahat sistemik dianjurkan selama
malam hari yang tidak terganmggu eksaserbasi akut dan seluruh fase
3. Bantu dengan rentang gerak aktif/pasif, penyakit yang penting untuk mencegah
demikian juga latihan resistif dan isometris kelelahan mempertahankan kekuatan
jika memungkinkan 3. Mempertahankan/ meningkatkan fungsi
4. Anjurkan untuk menggunakan bantal sendi, kekuatan otot dan stamina umum.
kecil/tipis di bawah leher saat berbaring 4. Mencegah fleksi leher
5. Dorong pasien mempertahankan postur tegak 5. Memaksimalkan fungsi sendi dan
dan duduk tinggi, berdiri, dan berjalan mempertahankan mobilitas
6. Anjurkan mandi air hangat di waktu pagi 6. Untuk mengurangi rasa ngilu/ sakit
7. Beri masukan bagi petugas panti untuk akibat lingkungan dingin
menggunakan pegangan tangga di setiap toilet 7. Menghindari cidera akibat kecelakaan/
7
8. tekankan pemasukan nutrisi yang cukup jatuh
9. anjurkan masukan cairan yang cukup atau 8. pemasukan nutrisi yang cukup dapat
sesuai toleransi menggantikan sel-sel yang rusak serta
10. berikan obat-obatan sesuai indikasi (steroid) sebagai sumber energi untuk beraktifitas
9. mengganti cairan yang hilang dan
sebagai pelumas antara persendian
10. Mungkin dibutuhkan untuk menekan
sistem inflamasi akut
10
ASUHAN KEPERAWATAN PADA Tn. M. H DENGAN
ARTRITIS REUMATOID
DI WISMA DAHLIA PANTI SOSIAL INAKAKA
AMBON
A. Karakteristik Demografi
2. Keluarga atau orang lain yang penting/ dekat yang dapat dihubungi:
Nama : Tn. R
Alamat : Passo
No telepon :-
11
4. Aktifitas rekreasi
Hobi : olahraga
5. Riwayat keluarga
a. Saudara kandung
c. Kunjungan keluarga :
Selama di inakaka keluarga tidak pernah mengunjungi pasien karena menurut pasien
keluarganya berada Buano. Dan kerabat pasien yaitu Tn. R Hanya sekali datang uintuk
mengunjungi pasien
12
Genogram 3 generasi
X? X? X? X?
X? X? X?
X? X? X?
X? 68 H&S
th
= Laki-laki
= Perempuan
X = Meninggal
? = Tidak di ketahui
= Pasien
1. Nutrisi
2. Eliminasi
a. BAK
b. BAB
Konsistensi : lunak
3. Personal hygiene
a. Mandi
b. Oral hygiene
Frekuensi dan waktu gosok gigi : setiap kali mandi dan selesai makan malam
14
c. Cuci rambut
b. Nonton TV : ya
C. Status kesehatan
g. Hasil pengamatan:
b. Riwayat alergi
(obat,makanan,binatang,debu,dan lain-lain): tidak ada
d. Mata :
e. Telinga :
- Bentuk : simetris
- Serumen :tidak ada
- Lesi : tidak ada
f. Mulut,gigi,bibir
- Mukosa : lembab
- Warna bibir :merah muda
- Jumlah gigi : 4 buah
- Gigi tanggal : 28 buah
- Keadaan gigi : agak berwarna kekuningan
17
g. Dada
- Bentuk : simetris :
- Denyut jantung : resonan,S1,S2 terdengar
- Nyeri dada : tidak ada
- Fokal fremitus : normal
h. Abdomen
- Bentuk : simetris
- Warna : tidak pucat
- Bising usus : normal (3-15x/m)
i. Kulit
j. Ektermitas atas
k. Ektermitas bawah
2. Fungsi kognitif : baik,klien dapat menghitung dari angka 20 turun ke angka 1 dengan
benar.
2. Penerangan:
- Lampu : ada
- Fentilasi : ada
- Kaca jendela : ada
3. Sirkulasi udara:
- Jamban : ada
- Air mandi,dll : ada
7. Pembuangan sampah:
9. Resiko injuri:
No Keluhan kesehatan atau gejala yg dirasakan klien Selalu Sering Jarang Tidak
dlm waktu 3 bulan terakhir berkaitan dengan (3) (2) (1) pernah
fungsi-fungsi : (0)
A Fungsi penglihatan
1. penglihatan kabur
2. mata berair
3. Nyeri pada mata
B Fungsi pendengaran
4. pendengaran berkurang
5. telinga berdenging
C. Fungsi paru(pernapasan)
6. Batuk lama disertai keringat malam
7. sesak napas
8. berdahak/sputum
D Fungsi Jantung
9. Jantung berdebar
10. Cepat lelah
11. Nyeri Dada
E. Fungsi percernaan
12. Mual/muntah
13. Nyeri Ulu hati
14. makan dan minum banyak(berlebihan)
15.perubahan kebiasaan BAB(mencret/sembelit)
F, Fungsi pergerakkan
16. Nyeri kaki saat berjalan
17. Nyeri pinggang / tl.belakang
18. Nyeri persendian / Bengkak
G. Fungsi persyarafan
19. Lumpuh/kelemahan pada kaki dan tangan
20.kehilangan rasa
21.Gemetar/tremor
22.Nyeri/pegal pada daerah tengkuk
H. Fungsi saluran Perkemihan
23.BAK banyak
24. sering BAK pada malam hari
25. Tidak mampu mengontrol pengeluaran air
kemih
JUMLAH 0 1 9 15
Analisis Hasil
Skor : ≤ 25 : tidak ada masalah kesehatan kronis sampai dengan masalah kesehatan kronis ringan
Skor :26-50 : Masalah kesehatan Kronis sedang
20
Skor≥ 51 : Masalah kesehatan Kronis Berat
Dari hasil pengkajian masalah kesehatan kronis pasien berada pada skor jarang
dengan poin 9 dan sering dengan poin 1 sehingga jumlah keseluruhan skor
adalah 10.
Kesimpulan : pasien tidak ada masalah kesehatan kronis sampai dengan
masalah kesehatan kronis ringan
2. FUNGSI KOGNITIF
Keterangan :dari hasil pengkajian Fungsi kognitif pasien tidak ada masalah(baik) karena semua
item pertanyaan dapat di jawab dengan benar.
21
3. STATUS FUNGSIONAL
23
24 Sering kali anda kesal dengan hal yang sepele? tidak
25 Sering kali merasa ingin menangis? ya
26 Merasa sulit untuk berkonsentrasi? tidak
27 Menikmati tidur? ya
28 Memilih menghindar dari perkumpulan social? tidak
29 Mudah mengambil keputusan? ya
30 Mempunyai pikiran yang jernih? ya
JUMLAH ITEM YANG TERGANGGU 0
Analisa hasil:
Terganggu nilai 0
Normal nilai 0
F. Klasifikasi data
DS,pasien mengatakan:
- Rasa sakit Bila di tekan pada bagian pergelangan siku dan lutut
- Rasa ngilu biasanya di waktu malam atau pagi hari dan biasanya pada saat merasa dingin
DO:
G. Analisa Data
24
No Data Etiologi Masalah
1 DS pasien mengatakan:
- Ngilu pada persendian terutama
di lutut dan siku Nyeri Hambatan mobilitas fisik
- Rasa sakit Bila di tekan pada
bagian pergelangan siku dan
lutut
- Rasa ngilu biasanya di waktu
malam atau pagi hari dan
biasanya pada saat merasa
dingin
DO:
- Klien tampak lambat saat
beraktivitas
- Wajah tampak meringis saat
mulai berdiri
- Ada nyeri tekan pada
persendian ekstremitas bawah
DO:
- Klien tampak lambat saat beraktivitas
- Wajah tampak meringis saat mulai berdiri
- Ada nyeri tekan pada persendian ekstremitas bawah
25
I. N C P
Perencanaan
No Diagnose keperawatan
Tujuan Intervensi Rasional
1 Hambatan mobilitas fisik Hambatan mobilitas 1 Pantau tingkat inflamasi/ rasa 1 Tingkat aktivitas/ latihan
berhubungan dengan fisik dapat teratasi sakit pada sendi tergantung dari perkembangan/
nyeri dengan criteria : 2 Pertahankan istirahat tirah resolusi dari peoses inflamasi
DS pasien mengatakan: - Rasa ngilu pada baring/ duduk jika diperlukan 2 Istirahat sistemik dianjurkan
- Ngilu pada persendian dapat jadwal aktivitas untuk selama eksaserbasi akut dan
persendian terutama berkurang memberikan periode istirahat seluruh fase penyakit yang
di lutut dan siku sampai yang terus menerus dan tidur penting untuk mencegah
- Rasa sakit bila di menghilang. malam hari yang tidak kelelahan mempertahankan
tekan pada bagian - Tidak merasa terganggu kekuatan
pergelangan siku dan ngilu pada waktu 3 Bantu dengan rentang gerak 3 Mempertahankan/
lutut dingin aktif/pasif, demikian juga meningkatkan fungsi sendi,
- Rasa ngilu biasanya - Tidak ada nyeri latihan resistif dan isometris kekuatan otot dan stamina
di waktu malam atau tekan pada jika memungkinkan umum.
pagi hari dan persendian 4 Anjurkan untuk menggunakan 4 Mencegah fleksi leher
biasanya pada saat bantal kecil/tipis di bawah leher 5 Memaksimalkan fungsi sendi
merasa dingin saat berbaring dan mempertahankan mobilitas
5 Dorong pasien mempertahankan 6 Untuk mengurangi rasa ngilu/
postur tegak dan duduk tinggi, sakit akibat lingkungan dingin
26
DO: berdiri, dan berjalan 7 Menghindari cidera akibat
- Klien tampak lambat 6 Anjurkan mandi air hangat di kecelakaan/ jatuh
saat beraktivitas waktu pagi 8 pemasukan nutrisi yang cukup
- Wajah tampak 7 Beri masukan bagi petugas dapat menggantikan sel-sel
meringis saat mulai panti untuk menggunakan yang rusak serta sebagai sumber
berdiri pegangan tangga di setiap toilet energi untuk beraktifitas
- Ada nyeri tekan pada 8 tekankan pemasukan nutrisi 9 mengganti cairan yang hilang
persendian ekstremitas yang cukup dan sebagai pelumas antara
atas dan bawah 9 anjurkan masukan cairan yang persendian
cukup atau sesuai toleransi 10 Mungkin dibutuhkan untuk
10 berikan obat-obatan sesuai menekan sistem inflamasi akut
indikasi (steroid)
27
J. Implementasi
No
Implementasi Evaluasi
diagnose
1. Rabu 11-12-2013 Rabu 11-12-2013
Pukul :10.00 WIT Pukul : 13. 40 WIT
28
4. Menganjurkan pasien untuk
menggunakan bantal kecil/tipis di
bawah leher saat berbaring
yang di sampaikan.
29
Hasil : petugas panti mengatakan akan
nutrisi.
melakukannya
masing 1 tablet
30
DAFTAR PUSTAKA
1. Hollmann DB. Arthritis & musculoskeletal disorders. In: Tierney LM, McPhee,
Papadakis MA (Eds): Current Medical Diagnosis & Treatment, 34 th ed., Appleton &
Lange, International Edition, Connecticut 2005, 729-32.
2. Smeltzer C. Suzanne, Brunner & Suddarth. Buku Ajar Keperawatan Medikal Bedah.
Jakarta : EGC. 2002.
3. www.perawatblogger.com./asuhan_keperawatan_rheumatoid_artritis.html( di akses
07 Desember 2009 ).
31