Anda di halaman 1dari 31

LAPORAN PENDAHULUAN

ARTHIRITIS REUMATOID
A. Pengertian Atritis

Atritis Rheumatoid adalah suatu penyakit inflamasi sistemik kronik dengan manifestasi
utama poliatritis dan melibatkan seluruh anggota tubuh.Terlibatnya sendi atritis rheumatoid itu
terjadi setelah penyakit ini berkembang lebih lanjut seusia dengan sifat progresifnya. Pasien
dapat menunjukan gejala konstitusional berupa kelemahan umum cepat lelah atau gangguan
non artikular lain.

Atritis rheumatoid adalah penyakit infalamasi non bacterial yang bersifat sistemik
progresif, cenderung kronik dan mengenai sendi serta jaringan ikat sendi secara sistemis
(Rasjaf Khairudin)

Atritis rheumatoid adalah suatu penyakit inflamasi kronik dengan manifestasi utama
poliatritis progresif dan melibatkan seluruh anggota tubuh. (Mansjoer Arief, 2001)

Atritis rheumatoid adalah penyakit inflamasi sistemik kronik yang tidak diketahui
penyebabnnya dan dikarakteristikan oleh kerusakan dan poliferasi membran synovial yang
menyebabkan kerusakan pada tulang sendi, anikelosis dan deformitas mekanisme imunologis
tampak berperan penting dan mulai menyebabkan penyakit dimana renusi dan aksaserbasi
tidak diperkirakan kejadianya (Marlyne Doengeos, 2001)

B. Etiologi

Etiologi penyakit ini tidak diketahui secara pasti, ada beberapa factor resiko yang diketahui
berhubungan dengan penyakit ini yaitu :

a. Usia lebih dari 40 Tahun


b. Wanita lebih sering terkena
c. Genetik
d. Kegemukan dan penyakit metabolic
e. Cedera sendi pekerjaan dan olahraga
f. Kalainan pertumbuhan
g. Kepadatan tulang
1
C. Patogenesis

Pathogenesis penyakit ini terjadi akibat rantai peristiwa imunologi yang menyebabkan
proses distraksi sendi berhubungan dengan factor genetik, hormonal, infeksi dan protein
penyakit ini lebih banyak mengenai wanita daripada pria, terutama pada usia subur.

D. Manifestasi Klinis
Kriteria dari American Rheumatoid Assocation (ARA) yang direvisi Tahun 1987 antara
lain:
1. Adanya rasa kaku pada pagi hari (Morning stiffres) penderita merasa kaku pada
persendian dan sekitarnya sejak bangun tidur sampai sekurang-kurangnya lebih 1 jam
sebelum perbaikan maksimal.
2. Pembengkakan jaringan lunak sendi (Soft Tissue Swalling) bukan pembesaran tulang.
3. Nyeri pada sendi yang terkena bila digunakan (Joint Tanders On Moving) sekurang-
kurangnya didapati pada satu sendi.
4. Nyeri pada sendi bila digerakan (pada sendi yang terkena) sekurang-kurangnya pada
sebuah sendi yang lain.

E. Prognosisis

Perjalanan penyakit atritis rheumatoid sangat bervariasi tergantung pada kelainan pasien
untuk berobat dalam jangka waktu lama, sekitar 50-75 % pasien atritis rheumatoid akan
mengalami remisi selama 2 tahun selebihnya akan mengalami prognosis yang lebih kuat.

F. Komplikasi

Atritis rheumatoid dapat mengakibatkan kelainan system pencernaan seperti gastritis dan
ulkus peptikum yang merupakan pengobatan inflamasi non-steroid (OAINS) atau obat
pengubah perjalanan penyakit (Disiase Modfyng Antirheumatoid Drugs DMARD) yang
menjadi factor penyebab morbiditas dan mortalitas utama atritis rheumatoid.

2
G. Diagnostik

Kriteria diagnostic atritis rheumatoid adalah terdapat poli atritis yang mengenai sendi-
sendi proksimal jari tangan dan kaki serta menetap sekurang-kurangnya 6 minggu atau lebih
bila ditemukan nodul subkutan atau membrane erosi periartikular pada foto rontgen. Kriteria
Atritis terjadi American rematis association (ARA) adalah :

1. Kekuatan sendi joint pada pagi hari


2. Nyeri pada pergerakan sendi atau nyeri tekan sekurang-kurangnya pada satu sendi
3. Pembengkakan (karena pembengjkakan jaringan lunak efusi cairan) pada salah satu sendi
secara terus-menerus sekurang-kurangnya 6 minggu
4. Pembengkakan sendi yang bersifat sistemik
5. Nodul subkutan pada daerah tonjolan didaerah ekstensor
6. Gambaran foto rontgen yang khas pada atritis rheumatoid
7. Perubahan karekteristik fisiologis lapisan synovial
8. Gambaran fisiologis yang khas pada nodul

H. Pemeriksaan Penunjang
Pemeriksaan penunjang tidak terlalu banyak berperan hanya untuk menyokong diagnose
bila terdapat keraguan atau untuk melihat prognosi pasien. Pada pemeriksaan laboraturium
terdapat :
1. Protein e-reaktif biasanya positif
2. LED meningkat
3. Leukosit normal atau meningkat sedikit
4. Trombosit meningkat
5. Kadar albumin seram turun dan globulin naik.

I. Penatalaksanaan
a. Pemberian health education mengenai penyakitnya dan penatalaksanaan yang akan
dilakukan sehingga terjalin hubungan baik dan terjamin ketaatan pasien untuk tetap
berobat dalam jangka waktu lama.

3
b. OAINS diberikan sejak dini untuk mengatasi nyeri sendi akibat inflamasi yang sering
dijumpai. OAINS yang diberikan seperti Aspirin, Ibuprofen, piroksikam, diklofenak.
c. OMRD digunakan untuk melindungi sendi dan tulang dari proses distruksi akibat atritis
rheumatoid . jenis-jenis yang digunakan adalah :
1) Kloroguine paling banyak digunakan karena harganya terjangkau namun efektifitasnya
lebih rendah disbanding dengan yang lain. Dosis anjuran Kloroquine fosfat 250 ,g/hari
atau hidrosiklorin 400 mg/hari
2) Sulifaselazin dalam bentuk table bersalut antenik digunakan dalam dosis 1×500 mg/hari
3) D. Penisiline dengan dosis 250-300 mg/hari
4) Liarm enas adalah goid standar bagi dmard
5) Obat imunosupresif atau amuregulator
6) Kortikosteroid

4
B. LANDASARAN TEORI KEPERAWATAN

1. Data Dasar Pengkajian Keperawatan

a. Aktifitas / Istirahat

Gejala : Nyeri sendi karena gerakan, nyeri tekan kekakuan pada pagi hari biasanya terjadi
bilateral dan simetris

Tanda : Malaise keterbatasan gerak aktif otot kulit kontraktur kelainan pada sendi.

b. Kardiovaskuler

Gejala : fenomena riynaud jari tangan atau kaki (misalnya pucat intermiten, sianosis,
kemudian kemerahan pada jari sebelum warna kembali normal)

c Integritas Ego
Gejala: Faktor-faktor stress akut atau kronis : misalnya finansi pekerjaan,
ketidakmampuan factor-faktor hubungan keputusasaan dan ketidakberdayaan,
ancaman pada konsep diri, citra tubuh dan identitas pribadi.
d. Makanan dan cairan
Gejala : Ketidakmampuan menghasilkan atau mengkonsumsi makanan atau cairan
adekuat, mual, anoreksi, kesulitan untuk mengunyah, penurunan BB,
kekeringan pada membrab mukosa.
e. Hygine
Gejala : berbagai kesulitan untuk melaksanakan aktivitas, perawatan pribadi,
ketergantungan pada orang lain.
f. Neurosensori
Gejala : Lemas, kesumatan, pada tangan dan kaki hilangnya sensasi pada jari tangan
Tanda : Pembengkakan sendi simetris.

g. Nyeri dan Kenyamanan


Gejala : fase akut dari nyeri / mungkin tidak disertai oleh pembengkakan jaringan
lunak pada sendi.

5
h. Kemanan
Gejala : Kulit mengkilat, tegang, nodul subkutan, lesi kulit, ulkus kaki, demam ringan
menetap, kekeringan pada mata dan membrane mukosa.
i. Interaksi social
Gejala : Kerusakan Interaksi social keluarga atau orang lain perubahan peran, isolasi.
j. Penyuluhan dan Pembelajaran
Gejala : Riwayat AR keluarga, penggunaan makanan kesehatan, vitamin-vitamin
penyembuhan, arthritis tanpa menguji, riwayat perikarditis, lesi katub,
fibrosis pulmonal.

1. Diagnosa Keperawatan : nyeri akut / Kronis


Dapat dihubungkan dengan : Agen pencedera :Distensi Jaringan oleh akumulasi cairan /
proses inflamasi, destraksi sendi
Dapat dibuktikan oleh : Keluhan nyeri / ketidaknyamanan, kelelahan berfokus pada diri
sendiri / penyempitan focus perilaku distraksi / respon
autonomic perilaku yang bersifat berhati-hati / , melindungi.
Hasil yang diharapkan : Menunjukan nyeri hilang / terkontrol, Terlihat rileks, dapat tidur
/ beristirahat vdan berpartiispasi dalam aktivitas sesuai
kemampuan, mengikuti program farmakologi yang diresepkan.

No Intervensi Rasional
1 Kaji keluhan nyeri, catat lokasi dan 1. Membantu dalam menntukan kebutuhan
intensitas. menejemen nyeri dan keefektifan program
2 Biarkan pasien mengambil posisi 2. Tirah baring munggkin diperlukan untuk
yang Nyaman pada waktu tidur atau membatasi nyeri / cedera sendi.
duduk dikursi
3 Anjurkan pasien untuk sering 3.Mencegah terjadinya kelelahan umum dan
mengubah posisi kekakuan sendi, menstabilkan sendi,
mengurangi gerakan / rasa sakit pada sendi
4 Anjurkan pasien untuk mandi air 4. Panas meningkat relaksasi otot dan mobilitas,
hangat pada waktu bangun / pada menurunkan rasa sakit dan melepaskan
waktu tidur kekauan dipagi itu
5 Kolaborasi untuk memberikan obat- 5.Pemberian obat-obat agar dapat mengurangi
obatan rasa nyeri
6
2. Gangguan/ hambatan mobilitas fisik berhubungan dengan deformitas skeletal,nyeri, penurunan
kekuatan otot.

Dapat dihubungkan dengan :Deformitas skeletal, nyeri ketidaknyamanan, intoleransi terhadap


aktivitas penurunan kekuatan otot.

Dapat dibuktikan oleh : Keinginan untuk mencoba bergerak / ketidakmampuan untuk


dengan sengaja bergerak dalam lingkungan fisik, membentang
rentang gerak, ketidakseimbangan koordinasi penurunan
kekuatan otot / control dari massa.
Hasil yang diharapkan: Mempertahankan fungsi posisi dengan tidak hadirnya/
pembatasan kontraktur, Mempertahankan ataupun
meningkatkan kekuatan dan fungsi dari dan/ atau kompensasi
bagian tubuh,Mendemonstrasikan tehnik/ perilaku yang
memungkinkan melakukan aktivitas

Intervensi Rasional
1. Pantau tingkat inflamasi/ rasa sakit pada sendi 1. Tingkat aktivitas/ latihan tergantung dari
2. Pertahankan istirahat tirah baring/ duduk jika perkembangan/ resolusi dari peoses
diperlukan jadwal aktivitas untuk memberikan inflamasi
periode istirahat yang terus menerus dan tidur 2. Istirahat sistemik dianjurkan selama
malam hari yang tidak terganmggu eksaserbasi akut dan seluruh fase
3. Bantu dengan rentang gerak aktif/pasif, penyakit yang penting untuk mencegah
demikian juga latihan resistif dan isometris kelelahan mempertahankan kekuatan
jika memungkinkan 3. Mempertahankan/ meningkatkan fungsi
4. Anjurkan untuk menggunakan bantal sendi, kekuatan otot dan stamina umum.
kecil/tipis di bawah leher saat berbaring 4. Mencegah fleksi leher
5. Dorong pasien mempertahankan postur tegak 5. Memaksimalkan fungsi sendi dan
dan duduk tinggi, berdiri, dan berjalan mempertahankan mobilitas
6. Anjurkan mandi air hangat di waktu pagi 6. Untuk mengurangi rasa ngilu/ sakit
7. Beri masukan bagi petugas panti untuk akibat lingkungan dingin
menggunakan pegangan tangga di setiap toilet 7. Menghindari cidera akibat kecelakaan/
7
8. tekankan pemasukan nutrisi yang cukup jatuh
9. anjurkan masukan cairan yang cukup atau 8. pemasukan nutrisi yang cukup dapat
sesuai toleransi menggantikan sel-sel yang rusak serta
10. berikan obat-obatan sesuai indikasi (steroid) sebagai sumber energi untuk beraktifitas
9. mengganti cairan yang hilang dan
sebagai pelumas antara persendian
10. Mungkin dibutuhkan untuk menekan
sistem inflamasi akut

3. Diagnosa Keperawatan : Kurang perawatan diri


Dapat dihubungkan dengan : Kerusakan muskuluskeletal, penurunan kekuatan daya tahan ,
nyeri pada waktu bergerak.
Dapat dibuktikan oleh : Ketidakmampuan mengatur AKS (makan, berpakaian dan eliminasi)
Hasil yang diharapkan : Melaksanakan .aktivitas perawatan diri pada tingkat yang konsisten
dengan kemampuan individual, Mendemonstrasikan perubahan
teknik / gaya hidup untuk memenuhi kebutuhan perawatan diri,
Mengidentivikasi sumber-sumber pribadi, komunitas yang
dapat memenuhi kebutuhan perawatan diri.
No Intervensi Rasional
1 Diskusikan tingkat fungsi umum 1 Mungkin dapat melanjutkan aktivitas umum
(0-4) sebelum timbul awitan/ dengan melakukan adaptasi yang diperlukan
aksaserbasi oenyakit dan potensial pada keterbatasan saat ini.
perubahan yang sekarang
diantisipasi
2 Pertahankan mobilitas control 2 Mendukung kemandirian fisik / emosional
terhadap nyeri dan program latihan
3 Kaji hambatan terhadap partisipasi 3 Menyiapkan untuk meningkatkan
dalam perawatan diri kemandirian, yang akan meningkatkan
harga diri
4 Dorong pasien mempertahankan 4 Memaksimalkan fungsi sendi,
8
poster tegak dan duduk tinggi, mempertahankan mobilitas.
berdiri, dan berjalan
5 Berikan lingkungan yang aman, 5 Menghindari cedera akibat kecelakaan /
misalnya menaikan kekursi / jatuh.
kolset, menggunakan pegangan
tangga pada bak/ pancuran dan
toilet. Mobilitas / kursi roda
penyelamat.

4. Diagnosa Keperawatan : Gangguan citra tubuh / perubahan penampilan peran


Dapat dihubungkan dengan : Perubahan kemapuan untuk melakukan tugas-tugas umum,
Peningkatan penggunaan energy , ketidakseimabangan
mobilitas.
Dapat dibuktikan oleh : Perubahan struktur / fungsi dari bagian-bagian yang sakit,
Bicaranegative tentang diri sendiri focus pada kekuatan / fungsi
masa lalu, dan penampilan, Perubahan pada gaya hidup /
kemapuan fisik untuk melanjutkan peran kehilangan pekerjaan
ketergantungan pada orang terdekat, Perubahan pada keterlibatan
social / rasa terisolisai, Perasaan tidak berdaya putus asa.
Hasil yang diharapkan : Mengungkapkan peninggkatan rasa percayadiri dalam
kemampuan untuk menghadap penyakit, perubahan pada gaya
hidup dan kemungkinan keterbatasan, Menyusun rencana realities
untuk masa depan.
No Intervensi Rasional
1 Dorong pengungkapan mengenai 1 Berikan kesempatan untuk mengidentifikasi
masalah tentang proses ppenyakit rasa takut / kesalahan konsep dan
harapan masa depan menghadapinya.
2 Diskusikan arti dari kehilangan / 2 Mengidentifikasi penyakit bagaimana
perubahan pada pasien / orang mempengaruhi persepsi diri dan interaksi
terdekat dengan orang lain akan menetukan kebutuhan
terhadap intervensi atau konseling lebih
lanjut
3 Perhatikan perilaku menarik diri 3 Dapat menunjukan emosional ataupun metode
9
penggunaan , menyangkal atau koping maladaptive, membutuhkan intervensi
terlalu memperhatikan tubuh/ lebih lanjut / dukungan psikologis
perubahan
4 Bantu dengan kebutuhan perawatan 4 Mempertahnkan penampilan yang dapat
yang diperlukan meningkatkan citra diri.
5 Berikan bantuan positif bila perlu 5 Memungkinkan pasien untuk senag terhadap
Mobilitas / kursi roda penyelamat. dirinya sendiri menguapkan prilaku positif,
meningkatkan rasa percaya diri.

5. Diagnosa Keperawatan : Kurang pengetahuan (kebutuhan belajar), mengenai pemnyakit,


prognosis, dan kebutuhan pengobatan.
Dapat dihubungkan dengan : Kurangnya pemejanan / mengingat
Dapat dibuktikan oleh : Pertanyaan atau permintaan informasi, pertanyaaan kesalahkonsep,
Tidak dapat mengikuti instruksi/ terjadinya komplikasi yang dapat
dicegah
Hasil yang diharapkan : Menunjukan pemahaman tentang kondisi / prognosis, perawatan,
Mengembangkan rencana untuk perawatn diri, termasuk modifikasi
gaya hidup yang konsisten dengan mobilitas dan ataunpembatasan
aktivitas
No Intervensi Rasional
1 Tinjau proses penyakit prognosis, 1.Memberikan pengetahuan dimana pasien dapat
dan harapan masa depan membuat pilihan berdasarkan informasi.
2 Diskusikan kebisaan pasien dalam 2.Tujuan control penyakit adalah untuk menekan
penatalaksanaan proses sakit inflamasi sendiri / jaringan lain untuk
melalui diet, obat-obatan dan mempertahankan fungsi sendi dan mencegah
program diet seimbang latihan dan deformitas
istirahat
3 Bantu dalam merencanakan jadwal 3. Memberikan struktur dan mengurngi ansietas
aktivitas terintegrasi yang realistis, pada waktu menengani proses penyakit kronis
istirahat perawatan pribadi dan kompleks.
pemberian obat-obatan therapy
fisik dan manajemen stress

10
ASUHAN KEPERAWATAN PADA Tn. M. H DENGAN
ARTRITIS REUMATOID
DI WISMA DAHLIA PANTI SOSIAL INAKAKA
AMBON

A. Karakteristik Demografi

1. Identitas diri klien Tanggal pengkajian / jam : 10-12-2013/


Jam 09.30 WIT

Nama lengkap : Tn. M. H Pendidikan terakhir : SD

Tempat/tgl lahir :Buano, 14-05-1945 Diagnose medis: Artritis Reumatoid

Lenis kelamin : Laki-laki


Umur : 68tahun
Status perkawinan : SudahKawin
Alamat : Buano
Agama : Kristen Protestan

Suku bangsa : Indonesia

2. Keluarga atau orang lain yang penting/ dekat yang dapat dihubungi:

 Nama : Tn. R

 Alamat : Passo

 No telepon :-

 Hubungan dengan klien : Keponakan

3. Riwayat pekerjaan dan status ekonomi

 Pekerjaan saat ini : Tidak ada

 Pekerjaan sebelumnya : Petani

 Sumber pendapatan : dari panti

 Kecukupan pendapatan : cukup

11
4. Aktifitas rekreasi

 Hobi : olahraga

 Bepergian/wisata : belum pernah

 Lain-lain : tidak ada

5. Riwayat keluarga

a. Saudara kandung

Nama Keadaan saat sakit Keterangan


1. Anton Sudah meninggal Meninggal karena sakit malaria
2. herlina Sehat -

b. Riwayat kematian dalam keluarga


 Nama : Ny. Antonia
 Umur : 45 tahun
 Penyebab : tidak diketahui

c. Kunjungan keluarga :
Selama di inakaka keluarga tidak pernah mengunjungi pasien karena menurut pasien
keluarganya berada Buano. Dan kerabat pasien yaitu Tn. R Hanya sekali datang uintuk
mengunjungi pasien

12
Genogram 3 generasi

X? X? X? X?

X? X? X?
X? X? X?

X? 68 H&S
th

= Laki-laki

= Perempuan

X = Meninggal

? = Tidak di ketahui

H & S = Hidup dan Sehat

.... = Tinggal serumah

= Pasien

B. Pola kebiasaan sehari-hari

1. Nutrisi

 Frekuensi makan : 2 kali sehari

 Nafsu makan : baik

 Jenis makanan : ubi,nasi,sayur,bayam

 Kebiasaan sebelum makan : cuci tangan dan berdoa


13
 Makanan yang tidak disukai : Sayur daun singkong

 Alergi terhadap makanan : tidak ada

 Pantangan makan : Sayur daun singkong

 Keluhan yang berhubungan dengan makan : tidak ada

2. Eliminasi

a. BAK

 Ferkuensi dan waktu : 4-5 kali sehari

 Kebiasaan BAK pada malam hari : 1-2 kali sehari

 Keluhan yang berhubungan


dengan BAK : tidak ada keluhan

b. BAB

 Frekuensi dan waktu : 1 – 2 kali sehari

 Konsistensi : lunak

 Keluhan yang berhubungan


dengan BAB : tidak ada

 Pengalaman memakai Laxatif/Pencahar: tidak ada

3. Personal hygiene

a. Mandi

 Frekuensi dan waktu mandi : 2 kali sehari pagi dan sore

 Pemakaian sabun (ya/tidak) : ya,pakai sabun

b. Oral hygiene

 Frekuensi dan waktu gosok gigi : setiap kali mandi dan selesai makan malam

 Menggunakan pasta gigi : ya, menggunakan pasta gigi

14
c. Cuci rambut

 Frekuensi : setiap kali mandi

 Penggunaan sampoo (ya/tidak) : ya, pakai shampo

d. Kuku dan tangan

 Frekuensi gunting kuku : setiap kali kuku panjang di potong

 Kebiasaan mencuci tangan pakai sabun: ya

4. Istirahat dan tidur

 Lama tidur malam : kurang lebih 7- 8 jam/ hari

 Tidur siang : kurang lebih1-2 jam / hari

 Keluhan yang berhubungan dengan tidur: tidak ada

5. Kebiasaan mengisi waktu luang

a. Olah raga : hanya jalan – jalan ringan di waktu pagi

b. Nonton TV : ya

c. Berkebun/memasak : tidak pernah

d. Lain-lain : tidak ada

6. Kebiasaan yang mempengaruhi kesehatan


(jenis/frekuensi/jumlah/lama pakai)
a. Merokok (ya/tidak) : tidak pernah
b. Minuman keras (ya/tidak) : tidak pernah
c. Ketergantunagn terhadap
obat (ya/tidak) : ya, sampai sekarang pasien masih
menggunakan obat allopurinol dan piroxicam

7. Uraian kronologis kegiatan sehari-hari

Jenis kegiatan Lama waktu untuk setiap kegiatan


1.Bangun pagi ± 3-4 menit
2. Mandi pagi ±3 menit
3. Makan pagi 2 menit
4. Makan siang 3 menit
5. Mandi sore 3 menit
15
6.Makan snack 2 menit
7. makan malam 4 menit
8.nonton TV 1-2 jam
9.tidur malam 6-8 Jam

C. Status kesehatan

1. Status kesehatan saat ini

a. Keluhan utama dalam 1 tahun terakhir: rasa ngilu di persendian

b. Gejala yang dirasakan :

- Ngilu pada persendian terutama di lutut dan siku

- Rasa sakit pada bagian persendian siku dan lutut


bila si tekan.

- Rasa ngilu biasanya di waktu malam atau pagi


hari dan biasanya pada saat merasa dingin

c. Faktor pencetus : Makanan makanan yang mengandung purin

d. sTimbulnya keluhan: ( -) mendadak ( + ) bertahap

e. Waktu mulai timbulnya keluhan :sejak dua tahunyang lalu

f. Upaya mengatasi :pasien tidak pernah periksa ke dokter praktek

g. Hasil pengamatan:

- Klien tampak lambat saat beraktivitas

- Wajah tampak meringis saat mulai berdiri

2. Riwayat kesehatan masa lalu

a. Penyakit yang pernah diderita : tidak ada

b. Riwayat alergi
(obat,makanan,binatang,debu,dan lain-lain): tidak ada

c. Riwayat kecelakaan :tidak ada

d. Riwayat dirawat di RS :tidak pernah

e. Riwayat pemakaian obat :


16
No Nama Obat Dosis Keterangan
1 Allopurinol 100 mg 1x1 tab
2 Piroxicam 10 mg 1x1 tab
3 Dexamethason 0,75 mg 1 x 1 tab

3. Pengkajian/pemeriksaan fisik (observasi,pengukuran,auskultasi,perkusi,dan palpasi)

a. Keadaan umum (TTV) : TD: 130/90 mmHg


S: 36,5o C
N: 80x/ m
R: 26x/m
b. BB/TB : BB: 63 kg
TB:151 cm
c. Rambut

- Keadaan : pendek,rapih dan bersih sering di sisir


- Tekstur : kasar
- Warna : putih,beruban

d. Mata :

- Konjungtiva : merah muda


- Pupil : isokor
- Keluhan : mata berair

e. Telinga :

- Bentuk : simetris
- Serumen :tidak ada
- Lesi : tidak ada

f. Mulut,gigi,bibir

- Mukosa : lembab
- Warna bibir :merah muda
- Jumlah gigi : 4 buah
- Gigi tanggal : 28 buah
- Keadaan gigi : agak berwarna kekuningan

17
g. Dada

- Bentuk : simetris :
- Denyut jantung : resonan,S1,S2 terdengar
- Nyeri dada : tidak ada
- Fokal fremitus : normal

h. Abdomen

- Bentuk : simetris
- Warna : tidak pucat
- Bising usus : normal (3-15x/m)

i. Kulit

- Warna :sawomatang / tidak pucat


- Lesi : tidak ada
- Tektur : kasar

j. Ektermitas atas

- Kekuatan otot : baik tidak tremor


- Amputasi : tidak ada
- Adanya fraktur : tidak ada
- Keadaan kuku tangan : pendek dan bersih
- Keluhan : tidak ada nyeri tekan persendian

k. Ektermitas bawah

- Kekuatan otot : baik


- Amputasi : tidak ada
- Adanya fraktur : tidak ada
- Keadaan kuku kaki : pendek dan bersih
- Keluhan : ada nyeri tekan persendian

D. Hasil pengkajian khusus

1. Masalah kesehatan kronis : tidak ada

2. Fungsi kognitif : baik,klien dapat menghitung dari angka 20 turun ke angka 1 dengan
benar.

3. Status fungsional: baik, klien tidak mengalami ketergantungan dalam melakukan


kegiatan sehari-hari

4. Status psikologis (skala depresi): normal


18
5. Dukungan keluarga: klien kurang mendapat dukungan dalam keluarga

E. Lingkungan tempat tinggal

1. Kebersihan dan keterampilan ruangan:

- Tata ruang : rapi


- Suasana : nyaman

2. Penerangan:

- Lampu : ada
- Fentilasi : ada
- Kaca jendela : ada

3. Sirkulasi udara:

- Fentilasi : ada,2 buah ( diatas jendela,)


- Jendela : ada 2 bauh

4. Keadaan kamar mandi dan WC:

- Jamban : ada
- Air mandi,dll : ada

5. Pembuangan air kotor:

- Parit pembuangan : ada


- Septic tank : ada

6. Sumber air minum:

- Sumber : sumur bor


- Kualitas : bersih

7. Pembuangan sampah:

- Letak : di belakang wisma

8. Sumber pencemaran : tidak ada

9. Resiko injuri:

- pada kamar mandi tidak tersedia tempat untuk berpegang,


19
1. MASALAH KESEHATAN KRONIS

No Keluhan kesehatan atau gejala yg dirasakan klien Selalu Sering Jarang Tidak
dlm waktu 3 bulan terakhir berkaitan dengan (3) (2) (1) pernah
fungsi-fungsi : (0)
A Fungsi penglihatan 
1. penglihatan kabur

2. mata berair 
3. Nyeri pada mata 
B Fungsi pendengaran 
4. pendengaran berkurang
5. telinga berdenging 
C. Fungsi paru(pernapasan) 
6. Batuk lama disertai keringat malam
7. sesak napas 
8. berdahak/sputum 
D Fungsi Jantung 
9. Jantung berdebar
10. Cepat lelah 
11. Nyeri Dada 
E. Fungsi percernaan 
12. Mual/muntah
13. Nyeri Ulu hati 
14. makan dan minum banyak(berlebihan) 
15.perubahan kebiasaan BAB(mencret/sembelit) 
F, Fungsi pergerakkan 
16. Nyeri kaki saat berjalan
17. Nyeri pinggang / tl.belakang 
18. Nyeri persendian / Bengkak 
G. Fungsi persyarafan 
19. Lumpuh/kelemahan pada kaki dan tangan
20.kehilangan rasa 
21.Gemetar/tremor 
22.Nyeri/pegal pada daerah tengkuk 
H. Fungsi saluran Perkemihan 
23.BAK banyak
24. sering BAK pada malam hari 
25. Tidak mampu mengontrol pengeluaran air 
kemih
JUMLAH 0 1 9 15

Analisis Hasil
Skor : ≤ 25 : tidak ada masalah kesehatan kronis sampai dengan masalah kesehatan kronis ringan
Skor :26-50 : Masalah kesehatan Kronis sedang
20
Skor≥ 51 : Masalah kesehatan Kronis Berat
Dari hasil pengkajian masalah kesehatan kronis pasien berada pada skor jarang
dengan poin 9 dan sering dengan poin 1 sehingga jumlah keseluruhan skor
adalah 10.
Kesimpulan : pasien tidak ada masalah kesehatan kronis sampai dengan
masalah kesehatan kronis ringan

2. FUNGSI KOGNITIF

No Item pertanyaan Benar Salah


1 Jam berapa sekarang? 
Jawab: 09.30
2 Tahun berapa sekarang? 
Jawab: 2013
3 Kapan bapak lahir? 
Jawab :tanggal 14 bulan Mei - tahun 1945
4 Berapa umur bapak sekarang? 
Jawab: 68 tahun
5 Di mana alamat bapak sekarang? 
Jawab: Di inakaka
6 Berapa jumlah anggota keluarga yang tinggal bersama bpk? 
Jawab: ada 1 orang - 1 perempuan

7 Siapa nama anggota keluarga yang tinggal bersama bpk? 


Jawab: ibu herlinas

8 Tahun berapa hari kemerdekaan Indonesia? 


Jawab: 17 agustus 1945
9 Siapa nama Presiden Republik Indonesia sekarang? 
Jawab: SBY
10 Coba hitung terbalik dari angka 20 ke 1 
Jawab: 20,19,18,17,16,15,14,13,12,11,10,9,8,7,6,5,4,3,2,1
Jumlah 10 0

Keterangan :dari hasil pengkajian Fungsi kognitif pasien tidak ada masalah(baik) karena semua
item pertanyaan dapat di jawab dengan benar.

21
3. STATUS FUNGSIONAL

No Aktivitas Mandiri Tergantung


(nilai 1) (nilai 0)
1 Mandi di kamar mandi (menggosok,membersihkan dan 
mengeringkan badan)
2 Menyiapkan pakaian,membuka dan mengenakannya 
3 Memakan makanan yang telah disiapkan 

4 Memelihara kebersihan diri untuk penampilan diri 


(menyisir rambut,mencuci rambut,menggosok
gigi,mencukur kumis)
5 BAB di WC (membersihkan dan mengeringkan daerah 
bokong)
6 Dapat mengontrol pengeluaran feses (tinja) 

7 BAK di kamar mandi (membersihkan dan mengeringkan 


daerah kemaluan)
8 Dapat mengontrol pengeluaran kemih 

9 Berjalan di lingkungan tempat tinggal atau ke luar ruangan 


tanpa alat bantu seperti tongkat
10 Menjalankan ibadah sesuai kepercayaan yang dianut 
11 Melakukan pekerjaan rumah, seperti: merapihkan tempat 
tidur,mencuci pakaian,memasak dan membersihkan
ruangan
12 Berbelanja untuk kebutuhan sendiri atau kebutuhan 
keluarga
13 Mengelola keuangan (menyimpan dan menggunakan uang 
sendiri)
14 Menggunakan sarana transportasi umum untuk bepergian 
15 Menyiapkan obat dan minum obat sesuai dengan aturan 
(takaran obat dan waktu pemberian obat yang tepat)
16 Merencanakan dan mengambil keputusan untuk kepetingan 
keluarga dalam hal penggunaan uang,aktifitas social yang
dilakukan dan kebutuhan akan pelayanan kesehatan
17 Melakukan aktivitas di waktu luang (kegiatan 
keagamaan,social,rekreasi,olah raga,dan menyalurkan
hobi)
Jumlah poin mandiri 16 1
22
Analisis hasil:
Point 0 – 12 : Ketergantungan
Dari pengkajian status fungsional tidak ada masalah. karena pasien dapat
melakukan aktivitas secara mandiri dengan jumlah poin 16 dari 17 item aktivitas
yang dikaji, dan pasien hanya memiliki 1 item aktivitas ketergantungan yaitu pada
item ke 14.

4. STATUS PSIKOLOGIS (skala depresi geriatric Yesavage,1983)

No Apakah Bapak/Ibu dalam satu minggu terakhir:


1 Merasa puas dengan kehidupan yang dijalani? ya
2 Banyak meninggalkan kesenangan/minat dan aktivitas anda? tidak

3 Merasa bahwa kehidupan anda hampa? tidak


4 Sering merasa bosan? tidak
5 Penuh pengharapan akan masa depan? ya
6 Mempunyai semangat yang baik setiap waktu? ya
7 Diganggu oleh pikiran-pikiran yang tidak dapat diungkapkan? tidak

8 Merasa bahagia di sebagian besar waktu? ya


9 Merasa takut sesuatu akan terjadi pada anda? tidak
10 Sering kali merasa tidak berdaya? tidak
11 Sering merasa gelisah dan gugup? tidak
12 Memilih tinggal di rumah daripada pergi melakukan sesuatu yang tidak
bermanfaat?
13 Sering kali merasa khawatir akan masa depan? tidak
14 Merasa mempunyai lebih banyak masalah dengan daya ingat tidak
dibandingkan orang lain?
15 Berpikir bahwa hidup ini sangat nenyenangkan sekarang? ya

16 Sering kali merasa merana? tidak


17 Merasa kurang bahagia? tidak
18 Sangat khawatir terhadap masa lalu? tidak
19 Merasakan bahwa hidup ini sangat menggairahkan? ya
20 Merasa berat untuk memulai sesuatu hal yang baru? tidak
21 Merasa dalam keadaan penuh semangat? ya
22 Berpikir bahwa keadaan anda tidak ada harapan? tidak
23 Berpikir bahwa banyak orang yang lebih baik daripada anda? tidak

23
24 Sering kali anda kesal dengan hal yang sepele? tidak
25 Sering kali merasa ingin menangis? ya
26 Merasa sulit untuk berkonsentrasi? tidak
27 Menikmati tidur? ya
28 Memilih menghindar dari perkumpulan social? tidak
29 Mudah mengambil keputusan? ya
30 Mempunyai pikiran yang jernih? ya
JUMLAH ITEM YANG TERGANGGU 0

Analisa hasil:

Terganggu nilai 0

Normal nilai 0

Nilai 6-15 : depresi ringan sampai sedang

Nilai 16-30 : depresi berat

Nilai 0-5 : normal

F. Klasifikasi data

DS,pasien mengatakan:

- Ngilu pada persendian terutama di lutut dan siku

- Rasa sakit Bila di tekan pada bagian pergelangan siku dan lutut

- Rasa ngilu biasanya di waktu malam atau pagi hari dan biasanya pada saat merasa dingin

DO:

- Klien tampak lambat saat beraktivitas

- Wajah tampak meringis saat mulai berdiri

- Ada nyeri tekan pada persendian ekstremitas bawah

G. Analisa Data

24
No Data Etiologi Masalah
1 DS pasien mengatakan:
- Ngilu pada persendian terutama
di lutut dan siku Nyeri Hambatan mobilitas fisik
- Rasa sakit Bila di tekan pada
bagian pergelangan siku dan
lutut
- Rasa ngilu biasanya di waktu
malam atau pagi hari dan
biasanya pada saat merasa
dingin

DO:
- Klien tampak lambat saat
beraktivitas
- Wajah tampak meringis saat
mulai berdiri
- Ada nyeri tekan pada
persendian ekstremitas bawah

H. Rumusan Diagnosa keperawatan

Hambatan mobilitas fisik berhubungan dengan nyeri yang ditandai dengan


DS pasien mengatakan:
- Ngilu pada persendian terutama di lutut dan siku
- Rasa sakit Bila di tekan pada bagian pergelangan siku dan lutut
- Rasa ngilu biasanya di waktu malam atau pagi hari dan biasanya pada saat merasa
dingin

DO:
- Klien tampak lambat saat beraktivitas
- Wajah tampak meringis saat mulai berdiri
- Ada nyeri tekan pada persendian ekstremitas bawah

25
I. N C P

Perencanaan
No Diagnose keperawatan
Tujuan Intervensi Rasional
1 Hambatan mobilitas fisik Hambatan mobilitas 1 Pantau tingkat inflamasi/ rasa 1 Tingkat aktivitas/ latihan
berhubungan dengan fisik dapat teratasi sakit pada sendi tergantung dari perkembangan/
nyeri dengan criteria : 2 Pertahankan istirahat tirah resolusi dari peoses inflamasi
DS pasien mengatakan: - Rasa ngilu pada baring/ duduk jika diperlukan 2 Istirahat sistemik dianjurkan
- Ngilu pada persendian dapat jadwal aktivitas untuk selama eksaserbasi akut dan
persendian terutama berkurang memberikan periode istirahat seluruh fase penyakit yang
di lutut dan siku sampai yang terus menerus dan tidur penting untuk mencegah
- Rasa sakit bila di menghilang. malam hari yang tidak kelelahan mempertahankan
tekan pada bagian - Tidak merasa terganggu kekuatan
pergelangan siku dan ngilu pada waktu 3 Bantu dengan rentang gerak 3 Mempertahankan/
lutut dingin aktif/pasif, demikian juga meningkatkan fungsi sendi,
- Rasa ngilu biasanya - Tidak ada nyeri latihan resistif dan isometris kekuatan otot dan stamina
di waktu malam atau tekan pada jika memungkinkan umum.
pagi hari dan persendian 4 Anjurkan untuk menggunakan 4 Mencegah fleksi leher
biasanya pada saat bantal kecil/tipis di bawah leher 5 Memaksimalkan fungsi sendi
merasa dingin saat berbaring dan mempertahankan mobilitas
5 Dorong pasien mempertahankan 6 Untuk mengurangi rasa ngilu/
postur tegak dan duduk tinggi, sakit akibat lingkungan dingin

26
DO: berdiri, dan berjalan 7 Menghindari cidera akibat
- Klien tampak lambat 6 Anjurkan mandi air hangat di kecelakaan/ jatuh
saat beraktivitas waktu pagi 8 pemasukan nutrisi yang cukup
- Wajah tampak 7 Beri masukan bagi petugas dapat menggantikan sel-sel
meringis saat mulai panti untuk menggunakan yang rusak serta sebagai sumber
berdiri pegangan tangga di setiap toilet energi untuk beraktifitas
- Ada nyeri tekan pada 8 tekankan pemasukan nutrisi 9 mengganti cairan yang hilang
persendian ekstremitas yang cukup dan sebagai pelumas antara
atas dan bawah 9 anjurkan masukan cairan yang persendian
cukup atau sesuai toleransi 10 Mungkin dibutuhkan untuk
10 berikan obat-obatan sesuai menekan sistem inflamasi akut
indikasi (steroid)

27
J. Implementasi

No
Implementasi Evaluasi
diagnose
1. Rabu 11-12-2013 Rabu 11-12-2013
Pukul :10.00 WIT Pukul : 13. 40 WIT

1. Memantau tingkat inflamasi/ rasa sakit S : pasien mengatakan


pada sendi dengan cara menanyakan - Mengerti dengan anjuran
rasa ngilu/ sakit yang dirasakan seperti anjuran yang di sampaikan
apa, waktu-waktu seperti apa yang - Akan melakukan anjuran yang
dirasakan dan lokasi yang dirasakan di sampaikan
pada bagian mana. - Merasa senang dan semangat
setelah di berikan motivasi
Hasil : pasien mengatakan, rasa sakit berupa anjuran anjuran yang di
sampaikan.
muncul kalau terasa dingin terutama di
O:
waktu pagi, biasanya dirasakan pada - Pasien tampak memahami
dengan hal-hal yang telah di
pergelangan siku dan lutut. sampaikan.
- Pasien mampu melakukan
rentang gerak aktif dan pasif
2. Mempertahankan istirahat tirah baring/ dengan baik.
duduk dengan menganjurkan pasien
agar sering beristirahat baik duduk A :
dalam beberapa menit atau berbaring, - Hambatan mobilitas fisik
sehingga tidak mudah lemah. belum teratasi

Hasil : pasien mengerti dengan anjuran P:


yang di sampaikan dan pasien - Intervensi 1,7,8,9 di
mengatakan akan mengikuti anjuran pertahankan
yang di sampaikan.

3. membantu dengan rentang gerak


aktif/pasif, dengan mengajarkan pasien
menggerakan lengan dan lutut berupa
menekuk dan meluruskan kembali
selama beberapa menit.

Hasil : pasien mampu melakukan


gerakan aktif/pasif dengan benar.

28
4. Menganjurkan pasien untuk
menggunakan bantal kecil/tipis di
bawah leher saat berbaring

Hasil : pasien mengerti, dan pasien

mengatakan akan melakukannya.

5. Memberikan dorongan pada pasien agar

selalu mempertahankan postur tubuh

yang tegak dan duduk tinggi, berdiri,

dan berjalan di waktu pagi maupun sore

hari di sekitar lingkungan panti.

Hasil : pasien mengatakan akan

mengikuti anjuran yang di sampaikan

6. Menganjurkan pasien agar madi pagi

dengan menggunakan air hangat.

Hasil: Pasien mngerti dengan anjuran

yang di sampaikan.

7. memberikan masukan bagi petugas

panti untuk menggunakan pegangan

tangga di setiap toilet.

29
Hasil : petugas panti mengatakan akan

pertimbangkan masukan tersebut.

8. Memberikan penekanan pada pasien

agarselalu mempertahankan masukan

nutrisi.

Hasil : pasien mengatakan akan

memperhatikan pentingnya masukan

nutrisi bagi tubuh.

9. Menganjurkan pasien untuk selalu

menjaga dan mempertahankan

masukan cairan yang cukup bagi tubuh

dengan sering minum air putih

Hasil : pasien mengatakan akan

melakukannya

10. Memberikan pasien minum obat

Allopurinol 100 mg, piroxicam 10 mg

dan dexamethason 0,75 mg.

Hasil : Obat sudah diberikan masing

masing 1 tablet

30
DAFTAR PUSTAKA

1. Hollmann DB. Arthritis & musculoskeletal disorders. In: Tierney LM, McPhee,
Papadakis MA (Eds): Current Medical Diagnosis & Treatment, 34 th ed., Appleton &
Lange, International Edition, Connecticut 2005, 729-32.

2. Smeltzer C. Suzanne, Brunner & Suddarth. Buku Ajar Keperawatan Medikal Bedah.
Jakarta : EGC. 2002.

3. www.perawatblogger.com./asuhan_keperawatan_rheumatoid_artritis.html( di akses
07 Desember 2009 ).

4. www.askepnurse.blogspot.com/askep_rheumatoid_artritis.mht ( diakses tanggal 11


Desember 2009)

31

Anda mungkin juga menyukai