Anda di halaman 1dari 80

LAPORAN PENDAHULUAN

REMATIK (OSTEOARTRITIS) PADA LANSIA


1.1 Pengertian
Reumatoid

arthritis

adalah

gangguan

autoimun

kronik

yang

menyebabkan proses inflamasi pada sendi (Lemone & Burke, 2001 : 1248).
Reumatik dapat terjadi pada semua jenjang umur dari kanak-kanak sampai
usia lanjut. Namun resiko akan meningkat dengan meningkatnya umur
(Felson dalam Budi Darmojo, 1999).
Rematoid Artritis merupakan suatu penyakit inflamasi sistemik kronik
yang manifestasi utamanya adalah poliartritis yang progresif, akan tetapi
penyakit ini juga melibatkan seluruh organ tubuh(Hidayat, 2006).
Osteoartritis atau rematik adalah penyakit sendi degeneratif dimana
terjadi kerusakan tulang rawan sendi yang berkembang lambat dan
berhubungan dnegan usia lanjut, terutama pada sendi-sendi tangan dan sendi
besar yang menanggung beban
Secara

klinis

osteoartritis

ditandai

dengan

nyeri,

deformitas,

pembesaran sendi dan hambatangerak pada sendi-sendi tangan dan sendi


besar. Seringkali berhubungan dengan trauma maupun mikrotrauma yang
berulang-ulang, obesitas, stress oleh beban tubuh dan penyakit-penyakit sendi
lainnya.
1.2 Etiologi
Penyebabpenyakit ini tidak diketahui secara pasti. Namun ada beberapa
faktor resiko yang diketahui berhubungan dengan penyakit ini, antara lain;
1.2.1

Usia lebih dari 40 tahun


Dari semua faktor resiko untuk timbulnya osteoartritis, faktor
penuaan adalah yang terkuat. Akan tetapi perlu diingat bahwa
osteoartritis bukan akibat penuaan saja. Perubahan tulang rawan sendi
pada penuaan berbeda dengan perubahan pada osteoartritis.

1.2.2

Jenis kelamin
Wanita lebih sering terkena osteosrtritis lutut dan sendi.
Sedangkan

laki-laki

lebih

sering

terkena

osteoartritis

paha,

pergelangan tangan dan leher. Secara keseluruhan, dibawah 45 tahun,


frekuensi psteoartritis kurang lebih sama antara pada laki-laki dan
wanita, tetapi diats usia 50 tahunh (setelah menopause) frekuensi
osteoartritis lebih banyak pada wanita daripada pria. Hal ini
menunjukkan adanya peran hormonal pada patogenesis osteoartritis.
1.2.3

Suku bangsa
Nampak perbedaan prevalensi osteoartritis pada masingnmasing suku bangsa. Hal ini mungkin berkaitan dnegan perbedaan
pola hidup maupun perbedaan pada frekuensi kelainan kongenital dan
pertumbuhan tulang.

1.2.4

Genetik

1.2.5

Kegemukan dan penyakit metabolik


Berat

badan

yang

berlebih,

nyata

berkaitan

dengan

meningkatnya resiko untuk timbulnya osteoartritis, baik pada wanita


maupun pria. Kegemukan ternyata tidak hanya berkaitan dengan
oateoartritis pada sendi yang menanggung beban berlebihan, tapi juga
dnegan osteoartritis sendi lain (tangan atau sternoklavikula).
Olehkarena itu disamping faktor mekanis yang berperan (karena
meningkatnya beban mekanis), diduga terdapat faktor lain (metabolit)
yang berpperan pada timbulnya kaitan tersebut.
1.2.6

Cedera sendi, pekerjaan dan olahraga


Pekerjaan berat maupun dengan pemakaian satu sendi yang
terus menerus berkaitan dengan peningkatan resiko osteoartritis
tertentu. Olahraga yang sering menimbulkan cedera sendi yang
berkaitan dengan resiko osteoartritis yang lebih tinggi.

1.2.7

Kelainan pertumbuhan
Kelainan kongenital dan pertumbuhan paha telah dikaitkan
dengan timbulnya oateoartritis paha pada usia muda.

1.2.8

Kepadatan tulang
Tingginya kepadatan tulang dikatakan dapat meningkatkan
resiko timbulnya osteoartritis. Hal ini mungkin timbul karena tulang
yang lebih padat (keras) tidak membantu mengurangi benturan beban
yang diterima oleh tulang rawan sendi. Akibatnya tulang rawan sendi
menjadi lebih mudah robek.
Beberapa

faktor

presipitasi

dari

atritis

reumatoid

yang

banyak menyebabkangejala, meliputi :

Aktifitas/mobilitas yang berlebihan


Aktifitas klien dengan usia yang sangat lanjut sangatlah
membutuhkan perhatian yang lebih, karena ketika klien dengan
kondisi tubuh yang tidak memungkinkan lagi untuk banyak bergerak,
akan memberatkan kondisi klien yang menurun terlebih lagi sistem
imun yang sangat buruk. Sehingga klien dengan sistem imunitas tubuh
yang

menurun,

sangatlah

dibutuhkan

perhatian

lebih

untuk

mengurangi /memperhatikan tipe aktifitas/mobilitas yang berlebih.


Hal ini dikarenakan kekuatan sistem muskuloskeletal klien yang tidak
lagi seperti usianya beberapa tahun yang lalu, masih dapat beraktifitas
maksimal.

Lingkungan
Mereka yang terdiagnosis atritis reumatoid sangatlah diperlukan
adanya perhatian lebih mengenai keadaan lingkungan. Ketika
lingkungan sekitarnya yang tidak mendukung, maka kemungkinan
besar klien akan merasakan gejala penyakit ini. Banyak diantaranya
ketika keadaan suhu lingkungan sekitar klien yang cukup dingin,
maka klien akan merasa ngilu, kekakuan sendi pada area-area yang
biasa terpapar, sulit untuk mobilisasi, dan bahkan kelumpuhan.

1.3 Patofisioligi
Inflamasi mula-mula mengenai sendi-sendi sinovial seperti edema,
kongesti vaskular, eksudat febrin dan infiltrasi selular. Peradangan yang

berkelanjutan, sinovial menjadi menebal, terutama pada sendi artikular


kartilago dari sendi. Pada persendian ini granulasi membentuk pannus, atau
penutup yang menutupi kartilago. Pannus masuk ke tulang sub chondria.
Jaringan granulasi menguat karena radang menimbulkan gangguan pada
nutrisi kartilago artikuer. Kartilago menjadi nekrosis.
Tingkat erosi dari kartilago menentukan tingkat ketidakmampuan
sendi. Bila kerusakan kartilago sangat luas maka terjadi adhesi diantara
permukaan sendi, karena jaringan fibrosa atau tulang bersatu (ankilosis).
Kerusakan kartilago dan tulang menyebabkan tendon dan ligamen jadi lemah
dan bisa menimbulkan subluksasi atau dislokasi dari persendian. Invasi dari
tulang sub chondrial bisa menyebkan osteoporosis setempat.
Lamanya arthritis rhematoid berbeda dari tiap orang. Ditandai dengan
masa adanya serangan dan tidak adanya serangan. Sementara ada orang yang
sembuh dari serangan pertama dan selanjutnya tidak terserang lagi. Yang
lain. terutama yang mempunyai faktor rhematoid (seropositif gangguan
rhematoid) gangguan akan menjadi kronis yang progresif.
1.4 Jenis-Jenis
Menurut Adelia, (2011) ada beberapa jenis reumatik yaitu:
1.4.1

Reumatik Sendi ( Artikuler )


Reumatik yang menyerang sendi dikenal dengan nama reumatik
sendi(reumatik artikuler). Penyakit ini ada beberapa macam yang
palingsering ditemukan yaitu:
1.4.1.1 Artritis Reumatoid
Merupakan

penyakit

autoimun

dengan

proses

peradangan menahunyang tersebar diseluruh tubuh, mencakup


keterlibatan

sendi

danberbagai

persendian.Peradangan
kerusakan

struktur

kronis
sendi

organ

di

luar

dipersendianmenyebabkan

yang

terkena.Peradangansendi

biasanya mengenai beberapa persendian sekaligus.Peradangan


terjadi akibat proses sinovitis (radang selaput sendi)serta
pembentukan

pannus

yang

mengakibatkan

kerusakan

padarawan sendi dan tulang di sekitarnya, terutama di


persendiantangan dan kaki yang sifatnya simetris (terjadi pada
kedua sisi).Penyebab Artritis Rematoid belum diketahui
dengan pasti. Adayang mengatakan karena mikoplasma, virus,
dan sebagainya.Namun semuanya belum terbukti. Berbagai
faktor termasukkecenderungan genetik, bisa mempengaruhi
reaksi autoimun.Bahkan beberapa kasus Artritis Rematoid
telah ditemukanberhubungan dengan keadaan stres yang berat,
seperti tiba-tibakehilangan suami atau istri, kehilangan satusatunya anak yangdisayangi, hancurnya perusahaan yang
dimiliknya dan sebagainya. Peradangan kronis membran
sinovial mengalami pembesaran (Hipertrofi) dan menebal
sehingga terjadi hambatan aliran darah yang menyebabkan
kematian (nekrosis) sel dan respon peradanganpun berlanjut.
Sinovial yang menebal kemudian dilapisi oleh jaringan
granular yang disebut panus. Panus dapat menyebar keseluruh
sendi

sehingga

semakin

merangsang

peradangan

dan

pembentukan jaringan parut. Proses ini secara perlahan akan


merusak sendi dan menimbulkan nyeri hebat serta deformitas
(kelainan bentuk).
1.4.1.2 Osteoatritis
Adalah sekelompok penyakit yang tumpang tindih
dengan

penyebab

yang

belum

diketahui,

namun

mengakibatkan kelainan biologis, morfologis, dan keluaran


klinis yang sama.Proses penyakitnya berawal dari masalah
rawan sendi (kartilago), dan akhirnya mengenai seluruh
persendian termasuk tulang subkondrial, ligamentum, kapsul
dan jaringan sinovial, serta jaringan ikat sekitar persendian
(periartikular). Pada stadium lanjut, rawan sendi mengalami
kerusakan yang ditandai dengan adanya fibrilasi, fisur, dan
ulserasi yang dalam pada permukaan sendi. Etiologi penyakit
ini tidak diketahui dengan pasti. Ada beberapa faktor risiko

yang diketahui berhubungan dengan penyakit ini, yaitu : Usia


lebih dari 40 tahun, Jenis kelamin wanita lebih sering, Suku
bangsa, genetik, kegemukan dan penyakit metabolik, cedera
sendi, pekerjaan, dan olah raga, kelainan pertumbuhan,
kepadatan tulang, dan lain-lain.
1.4.1.3 Atritis Gout
Penyakit ini berhubungan dengan tingginya asam urat
darah (hiperurisemia) . Reumatik gout merupakan jenis
penyakit yang pengobatannya mudah dan efektif. Namun bila
diabaikan, gout juga dapat menyebabkan kerusakan sendi.
Penyakit ini timbul akibat kristal monosodium urat di
persendian meningkat. Timbunan kristal ini menimbulkan
peradangan jaringan yang memicu timbulnya reumatik gout
akut. Pada penyakit gout primer, 99% penyebabnya belum
diketahui (idiopatik). Diduga berkaitan dengan kombinasi
faktor genetic dan faktor hormonal yang menyebabkan
gangguan

metabolisme

yang

dapat

mengakibatkan

meningkatnya produksi asam urat atau bisa juga diakibatkan


karena berkurangnya pengeluaran asam urat dari tubuh.
Penyakit gout sekunder disebabkan antara lain karena
meningkatnya produksi asam urat karena nutrisi, yaitu
mengkonsumsi makanan dengan kadar purin yang tinggi. Purin
adalah salah satu senyawa basa organic yang menyusun asam
nukleat (asam inti dari sel) dan termasuk dalam kelompok
asam amino, unsur pembentuk protein. Produksi asam urat
meningkat juga bisa karena penyakit darah (penyakit sumsum
tulang, polisitemia), obat-obatan (alkohol, obatobat kanker,
vitamin B12). Penyebab lainnya adalah obesitas (kegemukan),
penyakit kulit (psoriasis), kadar trigliserida yang tinggi. Pada
penderita diabetes yang tidak terkontrol dengan baik biasanya
terdapat kadar benda-benda keton (hasil buangan metabolisme

lemak) yang meninggi. Benda-benda keton yang meninggi


akan menyebabkan asam urat juga ikut meninggi.
1.4.2

Reumatik Jaringan Lunak (Non-Artikuler)


Merupakan golongan penyakit reumatik yang mengenai jaringan
lunakdi luar sendi (soft tissue rheumatism) sehingga disebut juga
reumatikluar sendi (ekstra artikuler rheumatism). Jenis jenis
reumatik yangsering ditemukan yaitu:
1.4.2.1 Fibrosis
Merupakan peradangan di jaringan ikat terutama di
batang tubuhdan anggota gerak. Fibrosis lebih sering
ditemukan oleh perempuan usia lanjut, penyebabnya adalah
faktor kejiwaan.
1.4.2.2 Tendonitis dan tenosivitis
Tendonitis

adalah

peradangan

pada

tendon

yang

menimbulkan nyeri lokal di tempat perlekatannya. Tenosivitis


adalah peradangan pada sarung pembungkus tendon.
1.4.2.3 Entesopati
Adalah tempat di mana tendon dan ligamen melekat pada
tulang. Entesis ini dapat mengalami peradangan yang disebut
entesopati. Kejadian ini bisa timbul akibat menggunakan
lengannya secara berlebihan, degenerasi, atau radang sendi.
1.4.2.4 Bursitis
Adalah peradangan bursa yang terjadi di tempat
perlekatan tendon atau otot ke tulang. Peradangan bursa juga
bisa disebabkan oleh reumatik gout dan pseudogout.
1.4.2.5 Back Pain
Penyebabnya belum diketahui, tetapi berhubungan
dengan

proses

degenerarif

diskus

intervertebralis,

bertambahnya usia dan pekerjaan fisik yang berat, atau sikap


postur tubuh yang salah sewaktu berjalan, berdiri maupun

duduk. Penyebab lainnya bisa akibat proses peradangan sendi,


tumor, kelainan metabolik dan fraktur.
1.4.2.6 Nyeri pinggang
Kelainan ini merupakan keluhan umum karena semua
orang

pernah

mengalaminya.

Nyeri

terdapat

kedaerah

pinggang kebawah (lumbosakral dan sakroiliaka) Yng dapat


menjalar ke tungkai dan kaki.
1.4.2.7 Frozen shoulder syndrome
Ditandai dengan nyeri dan ngilu pada daerah persendian
di pangkal lengan atas yang bisa menjalar ke lengan atas
bagian depan, lengan bawah dan belikat, terutama bila lengan
diangkat keatas atau digerakkan kesamping. Akibat pergerakan
sendi bahu menjadi terbatas.
1.5 Manifestasi klinik
Gejala utama dari osteoartritis adalah adanya nyeri pada sendi yang
terkena, terutama waktu bergerak. Umumnya timbul secara perlahan-lahan.
Mula-mula terasa kaku, kemudian timbul rasa nyeri yang berkurang dnegan
istirahat. Terdapat hambatan pada pergerakan sendi, kaku pagi, krepitasi,
pembesaran sendi dan perubahan gaya jalan.
Tanda-tanda peradangan pada sendi tidak menonjol dan timbul
belakangan, mungkin dijumpai karena adanya sinovitis, terdiri dari nyeri
tekan, gangguan gerak, rasa hangat yang merata dan warna kemerahan, antara
lain;
1.5.1

Nyeri sendi
Keluhan ini merupakan keluhan utama. Nyeri biasanya
bertambah dengan gerakan dan sedikit berkurang dengan istirahat.
Beberapa gerakan tertentu kadang-kadang menimbulkan rasa nyeri
yang lebih dibandingkan gerakan yang lain.

1.5.2

Hambatan gerakan sendi


Gangguan ini biasanya semakin bertambah berat dengan pelanpelan sejalan dengan bertambahnya rasa nyeri.

1.5.3

Kaku pagi
Pada beberapa pasien, nyeri sendi yang timbul setelah
immobilisasi, seperti duduk dari kursi, atau setelah bangun dari tidur.

1.5.4

Krepitasi
Rasa gemeretak (kadqang-kadang dapat terdengar) pada sendi
yang sakit.

1.5.5

Pembesaran sendi (deformitas)


Pasien mungkin menunjukkan bahwa salah satu sendinya (lutut
atau tangan yang paling sering) secara perlahan-lahan membesar.

1.5.6

Perubahan gaya berjalan


Hampir semua pasien osteoartritis pergelangan kaki, tumit, lutut
atau panggul berkembang menjadi pincang. Gangguan berjalan dan
gangguan fungsi sendi yang lain merupakan ancaman yang besar
untuk kemandirian pasien yang umumnya tua (lansia).

1.6 Komplikasi
Kelainan sistem pencernaan yang sering dijumpai adalah gastritis dan
ulkus peptik yang merupakan komplikasi utama penggunaan obat anti
inflamasi nonsteroid (OAINS) atau obat pengubah perjalanan penyakit
(disease modifying antirhematoid drugs, DMARD) yang menjadi faktor
penyebab morbiditas dan mortalitas utama pada arthritis reumatoid.
Komplikasi saraf yang terjadi memberikan gambaran jelas, sehingga
sukar dibedakan antara akibat lesi artikuler dan lesi neuropatik. Umumnya
berhubungan dengan mielopati akibat ketidakstabilan vertebra servikal dan
neuropati iskemik akibat vaskulitis.
1.7 Pemeriksaan Diagnostik
1.7.1

Tesserologi
-

Sedimentasi eritrosit meningkat

Darah, bisa terjadi anemia dan leukositosis

Rhematoid faktor, terjadi 50-90% penderita

1.7.2

Pemerikasaan radiologi
-

Periartricular osteoporosis, permulaan persendian erosi

Kelanjutan penyakit: ruang sendi menyempit, sub luksasi dan


ankilosis

1.7.3

Aspirasi sendi
Cairan sinovial menunjukkan adanya proses radang aseptik,
cairan dari sendi dikultur dan bisa diperiksa secara makroskopik.

1.7.4

Antibodi antinukleus (AAN)- hasil yang positif terdapat pada kira-kira


20 kasus

1.7.5

Foto sinar X pada sendi-sendi yang terkena, perubahan-perubahan


yang dapat di temukan adalah:

1.7.6

Pembengkakan jaringan lunak

Penyempitan rongga sendi

Erosi sendi

Osteoporosis juksta artikule

Untuk menilai aktivitas penyakit:


-

Erosi progresif pada foto sinar X serial.

LED
Ingat bahwa diagnosis banding dari LED yang meningkat pada
artritisreumatoid meliputi :
o Penyakit aktif
o Amiloidosis
o Infeksi
o Sindroma Sjorgen ;

Anemia
Berat ringannya anemia normakromik biasanya berkaitan dengan
aktifitas.

Titer factor rematoid


Makin tinggi titernya makin mungkin terdapat kelainan ekstra
artikuler.

1.8 Penatalaksanaan
1.8.1

Medikamentosa
Tidak ada pengobatan medikamentosa yang spesifik, hanya
bersifat simtomatik. Obat antiinflamasi nonsteroid (OAINS) bekerja
hanya sebagai analgesik dan mengurangi peradangan, tidak mampu
menghentikan proses patologis

1.8.2

Istirahatkan sendi yang sakit, dihindari aktivitas yang berlebihan pada


sendi yang sakit.

1.8.3

Mandi dengan air hangat untuk mengurangi rasa nyeri

1.8.4

Lingkungan yang aman untuk melindungi dari cedera

1.8.5

Dukungan psikososial

1.8.6

Fisioterapi dengan pemakaian panas dan dingin, serta program latihan


yang tepat

1.8.7

Diet untuk menurunkan berat badan dapat mengurangi timbulnya


keluhan

1.8.8

Diet rendah purin


Tujuan

pemberian

diet

ini

adalah

untuk

mengurangi

pembentukan asam urat dan menurunkan berat badan, bila terlalu


gemuk dan mempertahankannya dalam batas normal.
Bahan makanan yang boleh dan yang tidak boleh diberikan pada
penderita osteoartritis:
Zat
Karbohidrat
Protein nabati

Boleh Diberikan
Semua
Kacang-kacangan kering 25 gr

Protein hewani

atau tahu, tempe, oncom


Daging atau ayam, ikan

Sardin, kerang, jantung, hati,

tongkol, bandeng 50 gr/hari,

usus, limpa, paru-paru, otak,

telur, susu, keju

ekstrak daging/ kaldu, bebek,

Semua macam buah


Semua sayuran sekehendak

angsa, burung.
Asparagus, kacang polong,

kecuali: asparagus, kacang

kacang buncis, kembang kol,

Buah-buahan
Sayuran

Tidak Boleh Diberikan

polong, kacang buncis,

bayam, jamur maksimum 50 gr

kembang kol, bayam, jamur

sehari

Lemak

maksimum 50 gr sehari
Minyak dalam jumlah terbatas.

Minuman

Teh, kopi, minuman

Alkohol

Bumbu, dll

yangmengandung soda
Semua macam bumbu

Ragi

WOC
Factor genetic / turunan

Bakteri,mikroplasma,virus
Melalui peredaran darah
masuk persendian
TNF aktif

pentapeptida di lokus
HLA-DR 1 kelas gen II
histokomptabiliti

Factor metabolik
Hormone- estrogen

Sel B mempengaruhi plasma


membentuk IgG (factor rheumatoid)

MK : Kurang Pengetahuan

Menetap di kapsul sendi


TCD8 membunuh sel yang
terinfeksi

Reaksi autoimun
Bingung dalam mengatasi
sakit

Menyerang jaringan sinovial


Rheumatoid Artriris
inflamasi
Otot spasme dan pendek
MK : Gangguan Citra
Tubuh

Sistem Saraf
nyeri
MK :Nyeri akut

Edema ( synovial menebal )


Proliferasi membrane sinovial

Destruksi sendi progresif

Penekanan nervus
neuropati

Lemah otot

Terbentuk pannus
Infiltrasi ke os. subcondria

MK : Resiko Cidera

Hambatan nutrisi
kartilago artikularis
Kartilago nekrosis
Erosi kartilago

Permukaan tulang atau sendi hilang


atau tidak rata
Kerusakan pada tulang rawan
sendi
Kekakuan sendi
MK : Defisit
Perawatan Diri

Gerakan sendi terbatas

MK : Gangguan Mobilitas
Fisik

Deformitas jaringan lunak

MK : Gangguan Citra Tubuh

1.9 Asuhan Keperawatan Teoritis


1.9.1

Pengkajian
1.9.1.1 Data dasar
1.10 Pengkajian pasien tergantung padwa keparahan dan
keterlibatan organ-organ lainnya (misalnya mata, jantung,
paru-paru, ginjal), tahapan misalnya eksaserbasi akut atau
remisi dan keberadaaan bersama bentuk-bentuk arthritis
lainnya.
a. Aktivitas/istirahat
1.11
Gejala
nyeri

Nyeri sendi karena gerakan,

tekan,

memburuk

dengan

stres

pada sendi; kekakuan pada pagi hari, biasanya


terjadi

bilateral

dan

simetris.

Limitasi

fungsional yang berpengaruh pada gaya hidup,


1.12

waktu senggang, pekerjaan,keletihan.


Tanda
:
Malaise, keterbatasan rentang
gerak; atrofi otot, kulit, kontraktur, kelaianan

pada sendi.
b. Kardiovaskuler
1.13
Gejala
:
tangan/

kaki

Fenomena
(mis:

sianosis, kemudian

Raynaud

pucat

kemerahan

intermitten,
pada

sebelum warna kembali normal)


c. Integritas ego
1.14
Gejala
:
Faktor-faktor stres
kronis:

jari

mis;

jari

akut/

finansial,

pekerjaan,ketidakmampuan,

faktor-faktor

hubungan, keputusan dan ketidakberdayaan


(situasi

ketidakmampuan),

ancaman

pada

konsep diri, citra tubuh, identitas pribadi


(misalnya ketergantungan pada orang lain).
d. Makanan/ cairan
1.15
Gejala
:
Ketidakmampuan
untuk
menghasilkan/

mengkonsumsi

makanan/

cairan adekuat, mual, anoreksia, kesulitan


untuk mengunyah (keterlibatan TMJ)

1.16

Tanda

Penurunan

berat

badan,

kekeringan pada membran mukosa.


e. Hygiene
1.17
Gejala
:
Berbagai kesulitan
melaksanakan

aktivitas

untuk

perawatan

pribadi, Ketergantungan
f. Neurosensori
1.18
Gejala
:
Kebas, semutan pada tangan
dan

kaki,

hilangnya

sensasi

pada

jari

tangan pembengkakan sendi simetris


g. Nyeri/ kenyamanan
1.19
Gejala
:
Fase akut dari nyeri (mungkin
tidak disertai oleh pembengkakan jaringan
lunak pada sendi).
h. Keamanan
1.20
Gejala
:
Kulit mengkilat, tegang,
nodul

subkutaneus,

lesi

kulit,

ulkus

kaki, kekeringan pada meta dan membran


mukosa.
i. Interaksi sosial
1.21
Gejala
:

Kerusakan interaksi sosial

dengan keluarga/ orang lain; perubahan peran;


isolasi.
j. Penyuluhan/ pembelajaran
1.22
Gajala
:

Riwayat AR pada keluarga

(pada awitan remaja), penggunaan makanan


kesehatan, vitamin, penyembuhan arthritis
tanpa

pengujian, riwayat

perikarditis, lesi

katup, fibrosis pulmonal, pleuritis.


k. Pertimbangan
1.23 Perawatan menunjukkan rerata lama dirawat : 4,8
hari.
1.24
1.25
l. Rencana Pemulangan
1.26 Mungkin
membutuhkan
transportasi, aktivitas

perawatan

pemeliharaan rumah tangga.

bantuan
diri,

dan

pada
tugas/

1.27
1.27.1.1 Fungsional klien (indeks katz dan barthel indeks)
1.27.1.1.1 Indeks Barthel yang dimodifikasi.
1.28 Penilaian didasarkan pada tingkat
bantuan orang lain dalam meningkatkan aktivitas
fungsional. Penilaian meliputi makan, berpindah
tempat, kebersihan diri, aktivitas di toilet, mandi,
berjalan di jalan datar, naik turun tangga,
berpakaian,

mengontrol

defekasi,

mengontrol

berkemih. Cara penilaiannya antara lain :


Makan
1.29 Jika memerlukan bantuan di beri

nilai 5 dan jika mandiri 10.


Berpindah dari kursi roda ketempat tidur
dan sebaliknya termasuk duduk di tempat
tidur
1.30 Jika memerlukan bantuan di beri

nilai 5-10 dan jika mandiri 15.


Kebersihan diri (mencuci muka ,menyisir,
mencukur, menggosok gigi)
1.31 Jika memerlukan bantuan di beri

nilai 0 dan jika mandiri 5.


Aktivitas di toilet (mengelap, menyemprot)
1.32 Jika memerlukan bantuan di beri

nilai 5 dan jika mandiri 10.


Mandi
1.33 Jika memerlukan bantuan di beri

nilai 0 dan jika mandiri 5.


Berjalan dijalan yang datar
1.34 Jika memerlukan bantuan di beri

nilai 10 dan jika mandiri 15.


Naik turun tangga
1.35 Jika memerlukan bantuan di beri

nilai 5 dan jika mandiri 10.


Berpakaian termasuk menggunakan sepatu
1.36 Jika memerlukan bantuan di beri

nilai 5 dan jika mandiri 10.


Mengontol defekasi

1.37

Jika memerlukan bantuan di beri

nilai 5 dan jika mandiri 10.


Mengontrol berkemih
1.38 Jika memerlukan bantuan di beri
nilai 5 dan jika mandiri diberi nilai 10.

1.39
1.40
1.41
1.42
1.43
1.44

Dengan penilaian:
0-20 : ketergantungan penuh
21-61 : ketergantungan berat/sangat tergantung
62-90 : ketergantungan moderat
91-99 : ketergantungan ringan
100
: mandiri.

1.45
1.45.1.1.1 Indeks KATZ
1.46 Pengkajian

menggunakan

indeks

kemandirian katz untuk aktivitas kehidupan sehari


hari yang berdasarkan pada evaluasi fungsi
mandiri atau bergantung dari klien dalam hal:
makan,kontinen (BAB/BAK), berpindah, ke kamar
mandi, mandi dan berpakaian. Index Katz adalah
pemeriksaan disimpulkan dengan system penilaian
yang didasarkan pada tingkat bantuan orang lain
dalam melakukan aktifitas fungsionalnya. Salah
satu keuntungan dari alat ini adalah kemampuan
untuk mengukur perubahan fungsi aktivitas dan
latihan setiap waktu, yang diakhiri evaluasi dan
aktivitas rehabilisasi.
1.47 Pengukuran pada kondisi ini meliputi
Indeks Katz. Termasuk/katagori manakah klien?
Mandiri
dalam
makan,kontinensia
(BAB/BAK), menggunakan pakaian, pergi

ketoilet, berpindah dan mandi


Mandiri semuanya kecuali salah satu dari

fungsi diatas
Mandiri kecuali mandi dan salah satu fungsi

diatas
Mandiri,kecuali mandi,berpakaian dan salah
satu dari fungsi diatas

Mandiri kecuali,mandi, berpakaian,ke toilet

dan satu fungsi yang lain


Mandiri
kecuali,berpakaian,ketoilet,berpindah

dan

satu fungsi yang lain


Ketergantungan untuk semua fungsi diatas
Lain-lain (ketergantungan sedikitnya dua
fungsi tetapi tidak dapat diklasifikasikan
sebagai A,B,C,D,E,F & G)

1.48

Keterangan :
1.49 Mandiri

berarti

tanpa

pengawasan,pengarahan atau bantuan efektif


dari orang lain,seseorang yang menolak untuk
melakukan

suatu

fungsi

dianggap

melakukan

fungsi

meskipun

ia

tidak

dianggap

mampu.
1.50
1.51
1.51.1.1.1 Status mental dan kognitif gerontik (SPSMQ dan
MMSE)
1.51.1.1.1.1 SPMSQ

(Short

Portable

Mental

Status Questioner)
1.52
Digunakan
mendeteksi

tingkat

untuk
kerusakan

intelektual terdiri dari 10 hal yang


menilai

orientasi,

hubungan

memori

dengan

dalam

kemampuan

perawatan diri, memori jauh dan


kemampuan
penentuan
merentangkan

matematis.
skor
tingkat

Metode
sederhana
fungsi

intelektual, yang membantu dalam


membuat

keputusan

kapasitas perawatan diri.


1.53

mengenai

1.53.1.1.1.1 MMSE (Mini Mental Status Exam)


1.54
Merupakan suatu alat
yang berguna menguji kemajuan klien
dengan menguji aspek kognitif dari
fungsi

mental,

orientasi,

regritasi,

perhatian, dan kalkulasi, mengingat


kembali

dan

bahasa.

Nilai

kemungkinan adalah 30, dengan nilai


21 atau kurang biasanya indikasi
adanya

kerusakan

kognitif

memerlukan penyelidikan lanjut.


1.55
1.56

yang

1.56.1 Diagnosa Keperawatan


1.56.1.1 Nyeri berhubungan dengan agen pencedera; distensi
jaringan oleh akumulasi cairan/ proses inflamasi, destruksi
sendi.
1.56.1.2 Hambatan mobilitas fisik berhubungan dengan deformitas
skeletal, nyeri, penurunan kekuatan otot.
1.56.1.3 Gangguan citra tubuh berhubungan dengan perubahan
kemampuan

untuk

melaksanakan

tugas-tugas

umum,

ketidak seimbangan mobilitas.


1.56.1.4 Defisit perawatan diri berhubungan dengan kerusakan
muskuloskeletal; penurunan kekuatan, daya tahan, nyeri pada
waktu bergerak, depresi.
1.56.1.5 Kurang Pengetahuan

(kebutuhan

belajar)

mengenai

penyakit, prognosis, dan kebutuhan pengobatan berhubungan


dengan

kurangnya

informasi

dan kesalahan

interpretasi

informasi.
1.56.1.6 Risiko cedera berhubungan dengan penurunan lapang
pandang, kelemahan fungsi motorik dan factor lingkungan.

1.56.2 Intervensi
1.56.2.1
1.56.2.21.56.2.3

Diagnos

No
1.56.2.10
1.56.2.11
1.

1.56.2.7

a
Nyeri

1.56.2.4
Rencana Keperawatan
1.56.2.8
Intervensi

Tujuan dan

Kriteria hasil
1.56.2.12 Tujuan : Setela

1.56.2.14

1.56.2.31

h diberikan asuhan

dengan agen

keperawatan

lokasidan intensitas (skala 0-Catat

kebutuhan manajemen nyeri dan

pencedera;

selama3 x 24 jam

faktor-faktor yang mempercepat

keefektifan program.

distensi

nyeri

dan tanda-tanda rasa sakit non

jaringan oleh

dapatterkontrol,

verbal.)

akumulasi

dengan Kriteria

cairan/ proses

hasil :

1.56.2.15
1.56.2.16

Mampu mengontrol

destruksi

nyeri (tahu penyebab

sendi.

nyeri, mampu
menggunakan teknik
non farmakologik untuk
mengurangi nyeri,

Kaji keluhan nyeri, catat

Rasional

berhubungan

inflamasi,

O:

1.56.2.9

N:

Berikanmatras/ kasur keras,


bantal kecil. Tinggikan tempat
tidur sesuai kebutuhan.
1.56.2.17
1.56.2.18
1.56.2.19
1.56.2.20
1.56.2.21

Membantu dalam menentukan

1.56.2.32
1.56.2.33
1.56.2.34
1.56.2.35
-

Matras yang lembut/ empuk,


bantal yang besar akan mencegah
pemeliharaan kesejajaran tubuh
yang tepat, menempatkan stress
pada sendi yang sakit.
Peninggian linen tempat tidur
menurunkan tekanan pada sendi

mencari bantuan.
Melaporkan bahwa

1.56.2.22
-

nyeri berkurang dengan


menggunakan
-

manajemen nyeri.
Merasakan nyaman

setelah nyeri berkurang.


Pasien terlihat rileks,
dapat tidur, beristirahat

E:

Dorong untuk sering mengubah

1.56.2.36

posisi. Bantu untuk bergerak di

umum dan kekakuan sendi.

sakit di atas dan bawah, hindari

Menstabilkan sendi, mengurangi

gerakan yang menyentak.

gerakan/ rasa sakit pada sendi)

Dorong penggunaan teknik

dan berpartisipasi dalam

manajemen stres, misalnya

aktivitas sesuai

relaksasi progresif, sentuhan

kemampuan.

terapeutik, visualisasi, pedoman

1.56.2.13

1.56.2.37
1.56.2.38
-

pengendalian napas.
1.56.2.24
Libatkan dalam aktivitas hiburan

Meningkatkan relaksasi,
memberikan rasa kontrol dan
mungkin meningkatkan
kemampuan koping).

imajinasi, hypnosis diri, dan

Mencegah terjadinya kelelahan

tempat tidur, sokong sendi yang

1.56.2.23
-

yang terinflamasi/nyeri.

1.56.2.39
1.56.2.40
1.56.2.41
-

Memfokuskan kembali perhatian,

yang sesuai untuk situasi

memberikan stimulasi, dan

individu.

meningkatkan rasa percaya diri

1.56.2.25
1.56.2.26

dan perasaan sehat.


1.56.2.42

Beri obat sebelum aktivitas/

mengurangi tegangan otot/

petunjuk.

spasme, memudahkan untuk ikut


serta dalam terapi).
C:

Berikan obat-obatan sesuai

1.56.2.43
1.56.2.44
-

petunjuk (mis:asetil salisilat)

2.

Hambat

1.56.2.47

Setelah

1.56.2.48

mengurangi kekakuan dan


meningkatkan mobilitas.
1.56.2.69

O:

an mobilitas

diberikan asuhan

fisik

keperawatan selama 3

tingkat inflamasi/ rasa sakit pada

tergantung dari perkembangan/

berhubungan

x 24 jam, klien dapat

sendi.

dengan

melakukan aktivitas

deformitas

yang dapat ditoleransi,

resolusi dari peoses inflamasi.


1.56.2.70
1.56.2.71
Istirahat sistemik dianjurkan

skeletal,

dengan Kriteria hasil :

nyeri,
penurunan
kekuatan

Mempertahankan fungsi
posisi dengan tidak
hadirnya/ pembatasan

Sebagai anti inflamasi dan efek


analgesik ringan dalam

1.56.2.30
1.56.2.45
1.56.2.46

Meningkatkan realaksasi,

latihan yang direncanakan sesuai


1.56.2.27
1.56.2.28
1.56.2.29
-

Evaluasi/ lanjutkan pemantauan

1.56.2.49
1.56.2.50
-

N:

Pertahankan istirahat tirah baring/


duduk jika diperlukan jadwal
aktivitas untuk memberikan
periode istirahat yang terus

Tingkat aktivitas/ latihan

selama eksaserbasi akut dan


seluruh fase penyakit yang
penting untuk mencegah
kelelahan

otot.
-

kontraktur.
Mempertahankan

menerus dan tidur malam hari


yang

ataupun meningkatkan
kekuatan dan fungsi dari

1.56.2.52
1.56.2.53
1.56.2.54
1.56.2.55
1.56.2.56
1.56.2.57

memungkinkan
melakukan aktivitas
Memverbalisasikan

perasaan dalam

tidak adekuat menimbulkan


kekakuan sendi, karenanya
aktivitas yang berlebihan dapat

Ubah posisi dengan sering dengan

sirkulasi.
1.56.2.74

Berikan lingkungan yang aman,

Menghindari cidera akibat

kecelakaan/ jatuh
1.56.2.75
1.56.2.76
1.56.2.77
1.56.2.78
Menurunkan tekanan pada

misalnya menaikkan rest train,

penggunaan alat bantu

menggunakan

untuk mobilisasi

pegangan tangga

pada toilet, penggunaan kursi

(walker)
-

merusak sendi.
1.56.2.73
Menghilangkan tekanan pada
jaringan dan meningkatkan

1.56.2.58
1.56.2.59

dan kemampuan
-

stamina umum. Catatan : latihan

jumlah personel cukup.

meningkatan kekuatan
berpindah
Memperagakan

fungsi sendi, kekuatan otot dan

Bantu dengan rentang gerak


aktif/pasif, jika memungkinkan

bagian tubuh.
Mendemonstrasikan
tehnik/ perilaku yang

1.56.2.51

dan/ atau konpensasi


-

tidak terganggu.

mempertahankan kekuatan.
1.56.2.72
Mempertahankan/ meningkatkan

roda.
1.56.2.60
Berikan matras busa/ pengubah

jaringan yang mudah pecah

tekanan.
1.56.2.61
1.56.2.62
1.56.2.63
-

untuk mengurangi risiko

E:

Dorong pasien mempertahankan


postur tegak dan duduk tinggi,
berdiri, dan berjalan.
1.56.2.64
1.56.2.65

C:

1.56.2.84
1.56.2.85
3.

Ganggu

1.56.2.86

mempertahankan mobilitas
1.56.2.80
1.56.2.81
1.56.2.82
-

latihan.
1.56.2.83
-

Berikan obat-obatan sesuai

an citra tubuh

diberikan asuhan

berhubungan

keperawatan selama

penggunaan menyangkal atau

dengan

3 x 24 jam klien

perubahan

dapat menerima

kemampuan

keadaannya, dan

terlalu memperhatikan perubahan.


1.56.2.92
1.56.2.93
Dorong pengungkapan mengenai

Perhatikan perilaku menarik diri,

Mungkin dibutuhkan untuk


menekan sistem inflamasi akut.

indikasi (steroid).
1.56.2.91 O :

Setelah

Berguna dalam
memformulasikan program

Konsul dengan fisoterapi.


1.56.2.66
1.56.2.67
1.56.2.68

imobilitas
1.56.2.79
Memaksimalkan fungsi sendi dan

1.56.2.108
Dapat menunjukkan emosional
ataupun metodekoping
maladaptive, membutuhkan

intervensi lebih lanjut


1.56.2.109
Berikan kesempatan untuk

untuk
melaksanaka
n tugas-tugas
umum,
ketidakseimb
angan
mobilitas.

kondisi tubuhnya.
1.56.2.87 Dengan Kriteri
a hasil :
1.56.2.88 -

mengidentifikasi rasa

harapan masa depan.

takut/kesalahan konsep dan

1.56.2.94
1.56.2.95
1.56.2.96

Mengu

ngkapkan peningkatan
rasa percaya diri

masalah tentang proses penyakit,

menghadapinya secara langsung).


1.56.2.110
1.56.2.111

N:

Diskusikan arti dari kehilangan/

dalam kemampuan

perubahan pada pasien/orang

untuk menghadapi

terdekat. Memastikan bagaimana

penyakit, perubahan

pandangan pribadi pasien dalam

pada gaya hidup, dan

memfungsikan gaya hidup sehari-

kemungkinan

hari, termasuk aspek-aspek

keterbatasan.
1.56.2.89 Menyus
un rencana realistis

seksual.
-

penyakit mempengaruhi persepsi


diri dan interaksi dengan orang
lain akan menentukan kebutuhan
terhadap intervensi/ konseling
lebih lanjut.

Diskusikan persepsi pasien

Isyarat verbal/non verbal orang

mengenai bagaimana orang

terdekat dapat mempunyai

terdekat menerima

pengaruh mayor pada bagaimana

keterbatasan.

1.56.2.98
1.56.2.99
1.56.2.100
-

Mengidentifikasi bagaimana

1.56.2.112
1.56.2.113

1.56.2.97

untuk masa depan.


1.56.2.90

Ikut sertakan pasien dalam

pasien memandang dirinya


sendiri
1.56.2.114
-

Meningkatkan perasaan harga

merencanakan perawatan dan

diri, mendorong kemandirian,

membuat jadwal aktivitas.

dan mendorong berpartisipasi

1.56.2.101
1.56.2.102
-

Bantu dalam kebutuhan

dalam terapi.
1.56.2.115
-

perawatan yang diperlukan.

yang dapat meningkatkan citra

1.56.2.103
1.56.2.104 C :
-

Rujuk pada konseling psikiatri,


mis: perawat spesialis

diri.
1.56.2.116
-

berhadapan dengan proses jangka

1.56.2.105
1.56.2.106

1.56.2.120 Setelah

panjang/ ketidakmampuan

Berikan obat-obatan sesuai

1.56.2.117

petunjuk, mis; anti ansietas dan

Mungkin dibutuhkan pada saat

obat-obatan peningkat alam

munculnya depresi hebat sampai

perasaan.

pasien mengembangkan

1.56.2.107
1.56.2.118
1.56.2.119 Defisit

Pasien/orang terdekat mungkin


membutuhkan dukungan selama

psikiatri, psikolog.

Mempertahankan penampilan

1.56.2.126 O :

kemapuan koping yang lebih


efektif.
1.56.2.138

4.

perawatan

diberikan asuhan

diri

keparawatan selama

partisipasi dalam perawatan

kemandirian, yang akan

berhubungan

3 x 24 jam

diri berpakaian, mandi, eliminasi,

meningkatkan harga diri.

dengan

perawatan diri klien

makan. Identifikasi /rencana

kerusakan

terpenuhi dengan

untuk modifikasi lingkungan

muskuloskele
tal;
penurunan
kekuatan,
daya tahan,
nyeri pada
waktu
bergerak.

kriteria hasil :
1.56.2.121 Melaks
anakan aktivitas

Kaji hambatan terhadap

1.56.2.127
1.56.2.128 N :
-

terhadap nyeri dan program

tingkat yang konsisten

latihan.

individual.
1.56.2.122 -

Mende

1.56.2.129
1.56.2.130 C :
-

monstrasikan
perubahan teknik/
memenuhi kebutuhan
perawatan diri.
1.56.2.123 Mengid
entifikasi sumber-

Mendukung kemandirian
fisik/emosional

1.56.2.143
1.56.2.144
1.56.2.145
-

Berguna untuk menentukan alat

Konsul dengan ahli terapi

bantu untuk memenuhi

okupasi.

kebutuhan individual. Mis;

1.56.2.131
1.56.2.132
1.56.2.133
1.56.2.134
1.56.2.135
1.56.2.136
1.56.2.137

gaya hidup untuk

Menyiapkan untuk meningkatkan

1.56.2.139
1.56.2.140
1.56.2.141
1.56.2.142

Pertahankan mobilitas, kontrol

perawatan diri pada


dengan kemampuan

Atur konsul dengan lembaga

memasang kancing,menggunaka
n alat bantu memakai sepatu,
menggantungkan pegangan untuk

mandi pancuran.
1.56.2.146
Mungkin membutuhkan berbagai

sumber pribadi/

lainnya, mis: pelayanan

bantuan tambahan untuk

komunitas yang dapat

perawatan

persiapan situasi di rumah

rumah, ahli nutrisi.

memenuhi kebutuhan

1.56.2.147
1.56.2.148 Kurang
5.

perawatan diri.
1.56.2.124
1.56.2.125
1.56.2.150 Setelah

1.56.2.154 O :

Pengetahuan

diberikan asuhan

(kebutuhan

keperawatan selama

belajar)

3 x 24

mengenai

jam kebutuhan

penyakit,

informasi dan

prognosis,

kesalahan

dan

etasi terhadap

kebutuhan

penyakit klien

pengobatan
berhubungan
dengan
kurangnya
informasi

Tinjau proses penyakit, prognosis, -

Memberikan pengetahuan

dan harapan masa depan.

dimana pasien dapat membuat

1.56.2.155
1.56.2.156 N :
-

Diskusikan kebiasaan pasien

jaringan lain

sakit melalui diet, obat-obatan,

untuk mempertahankan fungsi

dan program diet seimbang,


latihan dan istirahat.

teratasi dengan

1.56.2.157
-

pilihan berdasarkan informasi.


1.56.2.168
Tujuan kontrol penyakit adalah
untuk menekan inflamasi sendiri/

dalam penatalaksanaan proses

interpr

kriteria hasil :
1.56.2.151 Menunj

1.56.2.167

sendi dan mencegah deformitas


1.56.2.169
Memberikan struktur dan

Bantu dalam merencanakan

mengurangi ansietas pada waktu

ukkan pemahaman

jadwal aktivitas terintegrasi yang

menangani proses penyakit

tentang kondisi/

realistis,istirahat,perawatan

kronis kompleks.
1.56.2.170

dan kesalaha
n interpretasi
informasi.
1.56.2.149

prognosis, perawatan.
1.56.2.152 Menge

pribadi, pemberian obat-obatan,


terapi fisik, dan manajemen stres.

mbangkan rencana
untuk perawatan diri,
termasuk modifikasi

gaya hidup yang

obatan tergantung pada ketepatan

Tekankan pentingnya melanjutkan


manajemen farmakoterapeutik.

konsisten dengan
mobilitas dan atau

1.56.2.158
1.56.2.159 E :
-

1.56.2.160
-

pembatasan aktivitas.
1.56.2.153

salisilat tersembunyi yang dapat


meningkatkan risiko efek

label produk dan mengurangi

samping yang berbahaya.

dijual bebas tanpa persetujuan


dokter.

1.56.2.174
1.56.2.175
-

memungkinkan individu untuk

Berikan informasi mengenai alat

ikut serta secara lebih nyaman

bantu
1.56.2.162
1.56.2.163
1.56.2.164
1.56.2.165 C :
Diskusikan pentingnya obat

Mengurangi paksaan untuk


menggunakan sendi dan

1.56.2.161

dosis.
1.56.2.173
Banyak produk mengandung

Tekankan pentingnya membaca


penggunaan obat- obat yang

1.56.2.171
1.56.2.172
Keuntungan dari terapi obat-

dalam aktivitas yang dibutuhkan


1.56.2.176
Terapi obat obatan membutuhkan
pengkajian/ perbaikan yang terus
menerus untuk menjamin efek

obatan lanjutan/ pemeriksaan

optimal dan mencegah efek

laboratorium, mis: LED, Kadar

sampingyang berbahaya.

salisilat, PT.
1.56.2.177
1.56.2.178 Risiko
6.

1.56.2.166
1.56.2.183 N :

1.56.2.179 Setelah

cedera

diberikan asuhan

berhubungan

keperawatan selama

menyingkirkan bahaya yang

dengan

........ x 24 jam,

tampak jelas, mengurangi

penurunan

diharapkan risiko

potensial cedera akibat jatuh

lapang

cedera tidak terjadi

seperti mencegah lantai

pandang,

dengan kriteria

licin,menggunakan pencahayaan

kelemahan
fungsi
motorik dan
factor
lingkungan

hasil:
1.56.2.180

dan menyediakan pegangan.

Klie

n tidak menujukkan

Kendalikaan lingkungan dengan

bahaya akan mengurangi risiko


cedera.
1.56.2.194
1.56.2.195

1.56.2.196
1.56.2.197
1.56.2.198
Hal ini akan membuat pasien

merasa otonominya dihargai.


1.56.2.199
1.56.2.200
1.56.2.201
Pengawasan diperlukan untuk

1.56.2.184
-

tanda-tanda

Ijinkan kemandirian dan


kebebasan maksimum dengan

mengalami cedera.
1.56.2.181
Klie

memberikan kebebasan dalam


memilih lingkungan yang aman.

n terbebas dari cedera


1.56.2.182

1.56.2.185
-

Usahakan untuk mendampingi

1.56.2.193
Lingkungan yang bebas dari

meminimalisir atau menghindari


cedera terutama untuk lansia
yang tergantung.
1.56.2.202

klien terutama kalau klien jalan

atau pergi ketempat yang jauh.

kelemahan dan nyeri

1.56.2.186
1.56.2.187
-

1.56.2.204
1.56.2.205

memerlukan bantuan mobilisasi


sehingga dapat menghindari

Bantu klien untuk mobilisasi.


1.56.2.188
1.56.2.189
1.56.2.190
1.56.2.191
1.56.2.192 E :

Pada lansia yang mengalami

terjadinya cedera.
1.56.2.203
Lansia biasanya susah untuk
mengingat hal yang baru jadi
perubahan tatanan ruangan yang

Beritahu klien tatanan

baru dapat membuat klien tidak

ruangan,usahakan untuk tidak

mengenali lingkungan sekitar

selalu mengubah dekorasi atau

sehingga dapat menimbulkan

letak perabotan.

cedera.

1.56.3 Implementasi
1.56.4

Pelaksanaan/implementasi

merupakan

tahap

keempat dalam proses keperawatan dengan melaksanakan berbagai


strategi keperawatan (tindakan keperawatan) yang telah direncanakan.
Dalam tahap ini perawat harus mengetahui berbagai hal, diantaranya
bahaya fisik dan perlindungan kepada pasien, teknik komunikasi,
kemampuan dalam prosedur tindakan, pemahaman tentang hak-hak
pasien tingkat perkembangan pasien. Dalam tahap pelaksanaan
terdapat dua tindakan yaitu tindakan mandiri dan tindakan kolaborasi.
(Aziz Alimul. 2009. Pengantar Kebutuhan Dasar Manusia, Buku 1.
Page 111).
1.56.5

1.9.5

Evaluasi

1.56.6
1.56.7

1.56.8 DX

1.56.9 Evaluasi
1.56.10

N
1.56.11
1.56.12
1.

Nyeri

berhubungan

mampu menggunakan teknik non farmakologik

dengan agen
pencedera;
distensi jaringan
oleh akumulasi

untuk mengurangi nyeri, mencari bantuan.


Melaporkan bahwa nyeri berkurang dengan

menggunakan manajemen nyeri.


Merasakan nyaman setelah nyeri berkurang.
Pasien terlihat rileks, dapat tidur,beristirahat dan

cairan/ proses

berpartisipasi

inflamasi,

kemampuan.

destruksi sendi.
Kerusakan

1.56.13
1.56.14
2.

kontraktur.
Mempertahankan

Gangguan

ataupun

meningkatkan

kekuatan dan fungsi dari dan/ atau konpensasi


-

bagian tubuh.
Mendemonstrasikan

memungkinkan melakukan aktivitas


Memverbalisasikan
perasaan

kekuatan otot.

1.56.15
1.56.16

sesuai

skeletal, nyeri,
penurunan

aktivitas

Mempertahankan fungsi posisi , tidak terjadinya

dengan
deformitas

dalam

mobilitas fisik
berhubungan

3.

Mampu mengontrol nyeri (tahu penyebab nyeri,

meningkatan

tehnik/

kekuatan

dan

perilaku

yang
dalam

kemampuan

berpindah
Memperagakan penggunaan alat bantu untuk

mobilisasi (walker).
Mengungkapkan peningkatan rasa percaya diri

citra tubuh

dalam kemampuan untuk menghadapi penyakit,

berhubungan

perubahan pada gaya hidup, dan kemungkinan

dengan
perubahan
kemampuan
untuk
melaksanakan

keterbatasan.
Menyusun rencana realistis untuk masa depan.

tugas-tugas
umum,
ketidakseimban
gan mobilitas.
1.56.17
1.56.18
Defisit
4.

Melaksanakan aktivitas perawatan diri pada

perawatan diri

tingkat yang konsisten dengan kemampuan

berhubungan

individual.
Mendemonstrasikan perubahan teknik/ gaya

dengan

hidup untuk memenuhi kebutuhan perawatan

kerusakan
muskuloskeletal

; penurunan

diri.
Mengidentifikasi

sumber-sumber

pribadi/

komunitas yang dapat memenuhi kebutuhan

kekuatan, daya

perawatan diri.

tahan, nyeri
pada waktu
bergerak,
depresi.
1.56.19
1.56.20
Kurang
5.

Menunjukkan

prognosis, perawatan.
Mengembangkan rencana untuk perawatan diri,

Pengetahuan
(kebutuhan

tentang

kondisi/

termasuk modifikasi gaya hidup yang konsisten

belajar)

dengan mobilitas dan atau pembatasan aktivitas.

mengenai

1.56.21

penyakit,
prognosis,

pemahaman

dan

kebutuhan
pengobatan
berhubungan
dengan
kurangnya
informasi
dan kesalahan
interpretasi
informasi.
1.56.22
1.56.23
Risiko

Klien tidak menujukkan tanda-tanda mengalami

6.

cedera
berhubungan
dengan
penurunan
lapang pandang,
kelemahan
fungsi
dan

motorik
factor

lingkungan
1.56.24
1.56.25

cedera.
Klien terbebas dari cedera

1.56.26

ASUHAN KEPERAWATAN GERONTIK PADA NY. D

1.56.27

DENGAN REUMATIK DI PANTI SOSIAL

1.56.28

TRESNA WERDHA WANA SERAYA

1.56.29
2.1 PENGKAJIAN
2.1.1

Identitas Klien
1.56.30

Nama

Ny. D

1.56.31

Jenis Kelamin

1.56.32

Umur

80 tahun

1.56.33

Agama

Hindu

1.56.34

Status Perkawinan

Perempuan

Menikah

(Janda)
1.56.35

Pekerjaan :

1.56.36

Alamat

Br. Lebah Denpasar Timur

1.56.37

Tanggal Pengkajian

06 Maret 2016

1.56.38
2.1.2

Keluhan Utama
1.56.39

Ny.D mengeluh linu pada kaki kanannya

1.56.40
2.1.3

Riwayat Kesehatan
a. Masalah kesehatan yanng pernah dialami dan yang dirasakan
saat ini:
1.56.41

Ny. D mengatakan kaki kanannya merasa linu dan

kesemutan. Hal itu dirasakan oleh Ny. D sejak 2 tahun terakhir.


Rasa kesemutan dan linu bertambah ketika Ny. D terkena
udara dingin dan berkurang ketika diberi obat-obatan.
b. Masalah kesehatan gerontik/keturunan
1.56.42

Ny. D mengatakan tidak memiliki riwayat penyakit

apapun.
1.56.43
1.56.44

Genogram :

1.56.45

Tidak terkaji karena klien mengatakan tidak

mengetahui orang tua sejak lahir


1.56.46
2.1.4

Kebiasaan Sehari-hari
a. Biologis
1. Pola Makan
1.56.47

Klien mengatakan makan nasi dengan

daging ayam, terkadang daging babi, jarang makan sayur,


dan makan 3-4 kali sehari. Klien mengatakan sebelumnya
sering makan jeroan dan bebek goreng
2. Pola Minum
1.56.48

Klien

mengatakan

hanya

minum

air,

terkadang minum kopi. Klien tidak mengingat dengan


jelas berapa banyak minum air putih dalam sehari.
3. Pola Tidur
1.56.49

Klien mengatakan biasa tidur siang namun

tidak mengingat berapa lama. Klien juga mengatakan saat


tidur malam hari, sering terbangun karena linu yang
dirasakannya
4. Pola Eliminasi (BAB/BAK)
1.56.50

Klien mengatakan tidak mengingat dengan

pasti berapa kali BAB dan BAK dalam sehari, namun dia
mengingat setiap hari pasti BAB dan BAK. Klien juga
mengatakan tidak pernah mengalami masalah seperti
mencret ataupun mengompol.
5. Aktivitas Sehari-hari
1.56.51

Aktivitas (ADL)

1.56.57

Makan

1.56.63

Mandi

1.56.52 1.56.531.56.54 1.56.551.56.56


0
1.56.58

1.56.591.56.60 1.56.611.56.62

1.56.64 1.56.651.56.66 1.56.671.56.68

1.56.70

1.56.69

Toileting

1.56.75

Berpakaian

1.56.81

Mobilisasi ditempat

1.56.711.56.72 1.56.731.56.74

1.56.76

1.56.771.56.78 1.56.791.56.80

tidur

1.56.82

1.56.831.56.84 1.56.851.56.86

1.56.87

Mobilisasi berpindah

1.56.93

Berias

1.56.99

ROM

1.56.89

1.56.88
1.56.94

1.56.90 1.56.911.56.92

1.56.951.56.96 1.56.971.56.98

1.56.101
1.56.1021.56.103
1.56.104

1.56.100

1.56.105
1.56.106

Untuk mandi, mobilisasi dan ROM, Ny. D

membutuhkan alat bantu dalam melakukan itu. Sementara


ADL selain itu, mampu dilakukannya secara mandiri.

1.56.107
6. Rekreasi
1.56.108 Klien mengatakan tidak memiliki hobi yang
menetap
1.56.109
7. Indeks KATZ

1.56.110

1.1.2 Keterangan

1.1.1

1.56.111 I

Inde

ndeks
1.1.3

1.1.4 Mandiri

dalam

makan,

kontinensia

(BAB,

BAK),

menggunakan pakaian, pergi ke toilet, berpindah, dan

1.1.5

mandi.
1.1.6 Mandiri semuanya kecuali salah satu dari fungsi diatas.

B
1.1.7

1.1.8 Mandiri, kecuali mandi, dan satu lagi fungsi yang lain.

C
1.1.9

1.1.10 Mandiri, kecuali mandi, berpakaian dan satu lagi fungsi

yang lain.

1.1.11 1.1.12 Mandiri, kecuali mandi, berpakaian, ke toilet, dan satu

E
1.1.13 1.1.14 Mandiri, kecuali mandi, berpakaian, ke toilet, berpindah

dan satu fungsi yang lain.


1.1.15 1.1.16 Ketergantungan untuk enam fungsi tersebut
G
1.1.17 1.1.18 Ketergantungan pada sedikitnya dua fungsi, tetapi tidak

Lain

dapat diklasifikasi sebagai C, D, E, F dan G


menunjukkan salah satu dari huruf diatas, melainkan indeks Lain-Lain
1.56.112
1.56.113
1.56.114
b. Psikologis
1. Mental (SPMSQ/MMSE)

KATZ
tidak

1.1.19 Short Portabel Mental Status Questionaire (SPMSQ)


1.1.20

Sko

1.1.21

N0

1.1.22 Pertanyaan

1.1.23
1.1.24

1.1.27
1.1.28
1.1.29 1.1.30 Tanggal berapa hari ini?

1.

1.1.31
1.1.32
1.1.33 1.1.34 Hari apa sekarang ini?

2.

1.1.35
1.1.36
1.1.37 1.1.38 Apa nama tempat ini?

3.

1.1.39
1.1.40
1.1.41 1.1.42 Berapa nomer telepon anda?

4.

1.1.43
1.1.44
1.1.45 1.1.46 Dimana alamat anda? Tanyakan hanya klien tidak

4a.

mempunyai telepon

1.1.47
1.1.48
1.1.49 1.1.50 Berapa umur anda?

1.1.51
1.1.52
1.1.53 1.1.54 Kapan anda lahir?

1.1.55
1.1.56
1.1.57 1.1.58 Siapa presiden indonesia sekarang?

1.1.59
1.1.60
1.1.61 1.1.62 Siapa presiden sebelumnya?

1.1.63
1.1.64
1.1.65 1.1.66 Siapa nama kecil ibu anda?

1.1.67
1.1.68
1.1.69 1.1.70 Kurangi 3 dari 20 dan tetap pengurangan 3 dari

10

setiap angka baru, semua secara menurun

1.1.71
1.1.72
1.1.73 Jumlah kesalahan total
1

1.56.116

Keterangan: Ny.D menjawab dengan salah 0 dari 10 pertanyaan,

hal tersebut menunjukan fungsi intelektual Ny. D masih utuh


1.56.117
1.56.118 Depresi (Beek/ Yesavage)
1.56.119 Penilaian

dengan

menggunakan

skala

Depresi Beck
1.56.120
1.56.121

1.56.123

1.56.124

1.56.122

Uraian Depresi Beck

A. Kesedihan

Sko

1.56.125
1

1.56.126
1.56.127
3

1.56.128

saya tak dapat menghadapinya

1.56.129
1.56.130
2

Saya sangat sedih atau tidak bahagia dimana

Saya galau atau sedih sepanjang waktu dan

1.56.131

saya tidak dapat keluar darinya

1.56.132
1.56.133

Saya merasa sedih atau galau

1.56.134

1.56.135
1.56.136

Saya tidak merasa sedih

1.56.137

0
1.56.138

B. Pesimisme

1.56.139
0

1.56.140
1.56.141
3

Saya merasa tidak mempunyai apa-apa untuk

1.56.145

memandang kedepan

1.56.146
1.56.147
1

1.56.142

sia-sia dan sesuatu tidak dapat membaik

1.56.143
1.56.144
2

Saya merasa bahwa masa depan saya adalah

depan

Saya merasa terkecil hati mengenai masa

1.56.148

1.56.149
1.56.150

Saya tidak begitu pasimis atau kecil hati

tentang masa depan

1.56.152

C.Rasa kegagalan

1.56.151

1.56.153
0

1.56.154
1.56.155
3

Seperti melihat ke belakang hidup saya, semua

Saya merasa saya telah gagal melebihi orang

1.56.162

pada umumnya

1.56.163
1.56.164

Saya tidak merasa gagal

0
1.56.166

1.56.159

yang dapat saya lihat hanya kegagalan

1.56.160
1.56.161
1

1.56.156

seseorang (orang tua, suami, Istri)

1.56.157
1.56.158
2

Saya merasa saya benar-benar gagal sebagi

1.56.165

D. Ketidakpuasan

1.56.167
0

1.56.168
1.56.169

Saya tidak puas dengan segalanya

1.56.170

Saya tidak lagi mendapatkan kepuasan dari

1.56.173

3
1.56.171
1.56.172
2

apapun

1.56.174
1.56.175

Saya tidak menyukai cara yang saya gunakan

1.56.176

Saya tidak merasa tidak puas

1.56.179

1
1.56.177
1.56.178
0
1.56.180

E. Rasa Bersalah

1.56.181
0

1.56.182
1.56.183
3

1.56.184

atau tak berharga

1.56.185
1.56.186
2

Saya merasa seolah-olah saya sangat buruk

Saya merasa sangat bersalah

1.56.187

1.56.188
1.56.189
1

Saya merasa buruk atau tak berharga sebagai

bagian dari waktu yang baik

1.56.191
1.56.192

Saya tidak merasa benar-benar bersalah

0
1.56.194

1.56.190

1.56.193

F. Tidak Menyukai Diri Sendiri

1.56.195
0

1.56.196
1.56.197

Saya benci diri saya sendiri

1.56.198

Saya muak dengan diri saya sendiri

1.56.201

Saya tidak suka dengan diri saya sendiri

1.56.204

Saya

1.56.207

3
1.56.199
1.56.200
2
1.56.202
1.56.203
1
1.56.205
1.56.206

tidak

mempunyai

mengenai membahayakan diri sendiri

1.56.208

G. Membahayakan Diri Sendiri

pikiran-pikiran

1.56.209
0

1.56.210
1.56.211
3

1.56.212

saya mempunyai kesempatan

1.56.213
1.56.214
2

Saya akan membunuh diri saya sendiri jika

Saya mempunyai rencana pasti tentang tujuan

1.56.215

bunuh diri

1.56.216
1.56.217

Saya merasa lebih baik mati

1.56.218

1
1.56.219
1.56.220

Saya

tidak

mempunyai

mengenai membahayakan diri sendiri

1.56.222

H. Menarik Diri dari Sosial

pikiran-pikiran

1.56.221

1.56.223
1

1.56.224
1.56.225
3

Saya telah kehilangan semua minat saya pada

orang lain dan tidak perduli pada mereka semua

1.56.226

1.56.227
1.56.228
2

Saya telah kehilangan semua minat saya pada

1.56.229

orang lain dan tidak sedikit perasaan pada mereka

1.56.230
1.56.231
1

Saya kurang berminat pada orang lain dari

pada sebelumnya

1.56.233
1.56.234

Saya tidak kehilangan minta pada orang lain

1.56.232

1.56.235

0
1.56.236

I. Keragu-raguan

1.56.237
2

1.56.238
1.56.239
3

Saya tidak dapat membuat keputusan sama

1.56.240

Saya mempunyai banyak kesulitan dalam

1.56.243

sekali

1.56.241
1.56.242
2

membuat keputusan

1.56.244
1.56.245

Saya berusaha mengambil keputusan

1.56.246

Saya membuat keputusan yang baik

1.56.249

1
1.56.247
1.56.248
0
1.56.250

J. Perubahan Gambaran Diri

1.56.251
0

1.56.252
1.56.253
3

Saya merasa bahwa saya jelek atau tampak

1.56.254

menjijikkan

1.56.255
1.56.256
2

Saya merasa bahwa ada perubahan-perubahan

1.56.257

yang permanet dalam penampilan saya dan ini


membuat saya tidak menarik

1.56.258
1.56.259
1

Saya khawatir bahwa saya tampak tua atau

1.56.260

tidak menarik

1.56.261
1.56.262
0

Saya tidak merasa bahwa saya tampak lebih

buruk daripada sebelumnya

1.56.264

1.56.263
1.56.265

K. Kesulitan Kerja

1.56.266

1
1.56.267
1.56.268

Saya tidak melakukan pekerjaan sama sekali

1.56.269

Saya telah mendorong diri saya sendiri dengan

1.56.272

3
1.56.270
1.56.271
2

keras untuk melakukan sesuatu

1.56.273
1.56.274
1

Ini

memerlukan

upaya

tambahan

untuk

memulai melakukan sesuatu

1.56.276
1.56.277

Saya

sebelumnya

1.56.279

L. Keletihan

dapat

bekerja

1.56.275

kira-kira

sebaik

1.56.278

1.56.280
2

1.56.281
1.56.282

Saya sangat lelah untuk melakukan sesuatu

1.56.283

Saya lelah untuk melakukan sesuatu

1.56.286

3
1.56.284
1.56.285
2

1.56.287
1.56.288

Saya lelah lebih dari yang biasanya

1.56.289

Saya tidak lebih lelah dari biasanya

1.56.292

1
1.56.290
1.56.291
0
1.56.293

M. Anoreksia

1.56.294
0

1.56.295
1.56.296
3

Saya tidak lagi mempunyai nafsu makan sama

1.56.297

Nafsu makan saya sangat buruk sekarang

1.56.300

Nafsu makan saya tidak sebaik sebelumnya

1.56.303

Nafsu makan saya tidak buruk dari yang

1.56.306

sekali

1.56.298
1.56.299
2
1.56.301
1.56.302
1
1.56.304
1.56.305
0

biasanya

1.56.307

Total

1.56.308

7
1.56.309
1.56.310 Keterangan:

Ny.D

mengalami

depresi

ringan.
1.56.311
1.56.312
1.56.313
1.56.314
2. Keadaan Emosi
1.56.315 Klien merasa sedih namun masih mampu
mengendalikannya dan memendam kesedihannya
1.56.316
3. Konsep Diri
-

Identitas Diri
1.56.317 Klien mampu menyebutkan identitas
dirinya seperti nama, umur, dimana ia tinggal,
dsb.

Gambaran Diri
1.56.318 Klien mengatakan merasa agak malu
dengan

teman-temannya

karena

sering

terganggu dengan kakinya yang sering sakit


-

Ideal Diri
1.56.319 Klien mengatakan pernah memiliki
cita-cita dan sudah dapat diwujudkannya

Peran Diri
1.56.320 Klien tidak tinggal bersama keluarga,
kini hanya tinggal bersama para lansia di panti

Harga Diri
1.56.321 Klien mengatakan dirinya disenangi
oleh sesama penghuni panti, namun dia
mengatakan tidak begitu tertarik terhadap orang
lain

1.56.322
4. APGAR Gerontik
1.56.323
1.56.324
1.56.325
N

1.56.326

Uraian

1.56.327

Fungsi

1.56.328
1

APGAR Gerontik

Sko

1.56.330

1.56.329

Saya

puas

bahwa

dapat

kembali pada Gerontik saya untuk

Adaptasi

membantu

pada

waktu

1.56.331
1

sesuatu

menyusahkan saya
1.56.332
2

1.56.334

1.56.333

Saya

puas

dengan

cara

Gerontik saya membicarakan sesuatu

Hubungan

1.56.335
2

dengan saya dan mengungkapkan


masalah dengan saya

1.56.336
1.56.337
3
Pertumbuh

1.56.338

menerima dan mendukung keinginan

1.56.339
2

saya untuk melakukan aktivitas atau

an
1.56.340

Saya puas bahwa Gerontik saya

arah baru.
1.56.342

Saya

puas

dengan

cara

Gerontik saya mengespresikan afek

1.56.341

1.56.343
2

dan berespon terhadap emosi-emosi

Afeksi

saya, seperti marah, sedih atau


mencintai.

1.56.344
1.56.345
5
Pemecahan

1.56.346

Saya puas dengan cara teman-

teman saya dan saya menyediakan

1.56.347
2

waktu bersama-sama

1.56.348
5. Sosial
-

Dukungan Gerontik
1.56.349 Keluarga

sangat

mendukung

terhadap setiap keputusan yang diambil oleh

klien dengan sebelumnya mempertimbangkan


bersama dengan baik
-

Hubungan dengan Gerontik


1.56.350 Sekalipun klien berada di panti,
hubungan klien dengan keluarganya diakui oleh
klien

tidak

mengalami

mengatakan

masalah.

Klien

keluarganya

sering

mengunjunginya dan membawakannya sesuatu.


-

Hubungan dengan orang lain


1.56.351 Klien

disenangi

oleh

sesama

penghuni panti namun dirinya tidak begitu


tertarik untuk mengenal orang-orang baru
1.56.352
1.56.353
1.56.354
6. Spiritual
-

Pelaksanaan ibadah
1.56.355 Klien biasa sembahyang di sore hari

Keyakinan tentang kesehatan


1.56.356 Klien mengatakan dengan seringnya
berdoa, kesehatan akan mudah didapat

1.56.357
7. Pemeriksaan Fisik
1.56.358 Tinjauan Sistem
-

Keadaan Umum : Badan kurang tegap, jalan


sedikit terganggu

GCS: 15 (E:4, V:5, M:6)

Tingkat kesadaran: Compos Mentis

Suhu : 36 C, Nadi : 80x/mnt, TD: 130/90


mmHg, RR: 24x/mnt, BB: 50 kg, TB:156 cm

Kepala
1.56.359 Bentuk

kepala

pasien

lonjong,

rambut tidak tersebar rata, kulit kepala pasien

tidak terdapat ketombe, tidak terdapat luka.


Setelah dipalpasi pasien tidak merasakan
adanya nyeri tekan.
-

Mata, Telinga, Hidung dan Mulut


1.56.360 Mata:
1.56.361

Konjungtiva pasien terlihat

anemis, sklera berwarna kuning, pupil mata


ishokor dan terdapat lingkar hitam pada
mata pasien. Setelah dipalpasi pasien tidak
merasakan adanya nyeri tekan.
1.56.362 Telinga:
1.56.363

Keadaan

hidung

pasien

terlihat bersih, tidak ada nodul, tidak ada


polip, tidak ada lesi, tidak ada sekret. Setelah
dipalpasi pasien tidak merasakan adanya
nyeri tekan.
1.56.364 Hidung:
1.56.365

Keadaan

telinga

pasien

bersih, tidak ada serumen. Setelah dilakukan


tes

pendengaran

didapatkan

hasil

pendengaran pasien normal.


1.56.366 Mulut:
1.56.367

Mukosa bibir pasien terlihat

pucat, tidak ada lesi, gusi tidak berdarah,


gigi pasien lengkap, lidah kotor, tonsil (T1)
normal. Setelah dipalpasi pasien tidak
merasakan adanya nyeri tekan.
1.56.368
-

Leher
1.56.369 Bentuk leher pasien simetris, tidak
ada lesi, tidak ada tumor, tidak ada distensi
kelenjar tiroid, tidak ada distensi vena jugularis.

Setelah dipalpasi pasien tidak merasakan


adanya nyeri tekan.
1.56.370
-

Dada & Punggung


1.56.371 Bentuk

thorax

pasien

simetris,

gerakan dada bebas, suara jantung S1-S2


tunggal reguler, suara paru vesikuler. Payudara
pasien simetris, tidak ada massa, tidak ada lesi,
tidak ada nodul, warna areola coklat muda,
puting menonjol keluar.
1.56.372
-

Abdomen
1.56.373 Adanya distensi abdomen, nyeri
tekan,

ascites,

hepatomegali,

adanya

benjolan/tumor ganas dengan diameter 7cm


pada perut kanan atas. Tidak ada luka, tidak ada
massa, bising usus normal 30x/menit.
-

Ekstremitas atas dan bawah


1.56.374 Ekstremitas atas :
1.56.375

Tidak ada odema, sianosis

pada ujung kuku, tidak ada massa ataupun


luka,

Setelah

dipalpasi

pasien

tidak

merasakan adanya nyeri tekan.


1.56.376 Ekstremitas bawah :
1.56.377

Tidak ada odema, sianosis

pada ujung kuku, tidak ada massa ataupun


luka, Setelah dipalpasi pasien merasakan
adanya nyeri tekan pada persendian dengan :
1.56.378

P: peradangan sendi

1.56.379

Q: tertindih beban berat

1.56.380

R: kaki kanan

1.56.381

S: 5

1.56.382

T: hilang timbul, memberat

ketika terkena udara dingin dan membaik


ketika minum obat
1.56.383
1.56.384 Kekuatan otot :
1.56.385

1.1.741.1.75

1.56.386

55

55
-

1.1.761.1.77

44

Kulit
1.56.387 Tampak banyak kerutan, kering,

44

sedikit pucat
-

Genetalia
1.56.388 Tidak terkaji

1.56.389
8. Keadaan Lingkungan:
1.56.390

Ny.D tinggal di Panti Sosial Tresna

Werdha Wana Seraya Denpasar. Ny.D tinggal bersama


lansia yang lainnya dan memiliki hubungan yang
harmonis dengan perawat maupun lansia yang lainnya.
2.1.5

Informasi / Data Penunjang


1.56.391 -

1.56.392

2.1.6

ANALISA DATA

1.56.393

1.56.395

1.56.394

DATA

ASALA

1.56.396

GI

H
1.56.397
1.56.398
1.

DS:

Ny D mengatakan sudah dua tahun


merasa kesemutan dan linu pada

1.56.400
1.56.401

1.56.402
Ny 1.56.403

eri Akut

Proses

inflamasi dan destruksi


sendi

kakinya

ETIOLO

Ny D mengatakan rasa kesemutan dan


linu bertambah jika terkena dingin dan
berkurang setelah minum obat.
1.56.399

DO:

Ny D tampak memegangi kakinya

Hasil pengkajian PQRST :


P: peradangan sendi
Q: tertindih beban berat
R: kaki kanan
S: 5
T: hilang timbul, memberat
ketika terkena udara dingin dan

membaik ketika minum obat


1.56.404
1.56.405
DS:
2.

Ny D mengatakan tidak mengerti


tentang penyakit rematik, makanan
pantangan dan cara pengobatan
untuk rematik

1.56.406

DO:

Ny D tampak bertanya tentang


rematik, makanan pantangan dan
cara pengobatan rematik

1.56.407
1.56.408

1.56.409
Ku 1.56.410

rang

Kurangny

a informasi mengenai

Pengetah penyakit yang diderita


uan

2.2 PRIORITAS MASALAH (DIAGNOSA KEPERAWATAN/MASALAH


KOLABORASI)
1. Nyeri b.d agen pencedera; distensi jaringan oleh akumulasi cairan/
proses inflamasi, destruksi sendi d.d kesemutan dan rasa ngilu pada
persendian, pasien tampak memegangi kakinya, hasil pengkajian
PQRST menunjukkan ; P : peradangan sendi, Q: tertindih beban
berat, R: kaki kanan, S: 5, T: hilang timbul, memberat ketika
terkena udara dingin dan membaik ketika minum obat
2. Kurang Pengetahuan (kebutuhan belajar) mengenai penyakit,
prognosis, dan kebutuhan pengobatan b.d kurangnya informasi
dan kesalahan interpretasi informasi d.d pasien mengatakan tidak
mengerti tentang penyakit rematik, makanan pantangan dan cara
pengobatan untuk rematik pasien tampak bertanya tentang rematik,
makanan pantangan dan cara pengobatan rematik.
1.56.411
1.56.412

2.3 RENCANA KEPERAWATAN


2.4
2.5 N
o
2.13
1.

Nama Klien : Ny. D


2.7 Rencana Keperawatan
2.6 Diagnosa
2.14 Nyeri

2.10 Tujuan dan Kriteria


hasil
2.15 Tujuan : Setelah

2.11

Intervensi

2.12 Rasional

2.17 O :

2.35

berhubungan

diberikan asuhan

dengan agen

keperawatan selama3 x

lokasidan intensitas (skala 0-Catat

kebutuhan manajemen nyeri dan

pencedera;

24 jam nyeri dapat

faktor-faktor yang mempercepat

keefektifan program.

distensi jaringan

terkontrol, dengan

dan tanda-tanda rasa sakit non

2.36

oleh akumulasi

Kriteria hasil :

verbal.)

cairan/ proses

Mampu mengontrol

inflamasi,

nyeri (tahu penyebab

destruksi sendi.

nyeri, mampu

2.18
2.19 N :
-

tidur sesuai kebutuhan.

non farmakologik untuk

mencari bantuan.
Melaporkan bahwa
nyeri berkurang dengan

Berikanmatras/ kasur keras,


bantal kecil. Tinggikan tempat

menggunakan teknik
mengurangi nyeri,

Kaji keluhan nyeri, catat

2.20 E :
-

Dorong untuk sering mengubah


posisi. Bantu untuk bergerak di
tempat tidur, sokong sendi yang

Membantu dalam menentukan

Matras yang lembut/ empuk,


bantal yang besar akan mencegah
pemeliharaan kesejajaran tubuh
yang tepat, menempatkan stress
pada sendi yang sakit.
Peninggian linen tempat tidur
menurunkan tekanan pada sendi
yang terinflamasi/nyeri.

2.37

menggunakan

sakit di atas dan bawah, hindari


gerakan yang menyentak.

manajemen nyeri.
Merasakan nyaman

setelah nyeri berkurang.


Pasien terlihat rileks,
dapat tidur, beristirahat
dan berpartisipasi dalam

2.21
2.22
2.23
2.24
-

Dorong penggunaan teknik


manajemen stres, misalnya

aktivitas sesuai

umum dan kekakuan sendi.


Menstabilkan sendi, mengurangi
gerakan/ rasa sakit pada sendi)
2.38
2.39
-

mungkin meningkatkan

terapeutik, visualisasi, pedoman

2.16

kemampuan koping).

imajinasi, hypnosis diri, dan


pengendalian napas.
2.25
-

Libatkan dalam aktivitas hiburan


yang sesuai untuk situasi

2.40
2.41
2.42
2.43
-

Memfokuskan kembali perhatian,


memberikan stimulasi, dan

individu.

meningkatkan rasa percaya diri

2.26
2.27
-

Meningkatkan relaksasi,
memberikan rasa kontrol dan

relaksasi progresif, sentuhan

kemampuan.

Mencegah terjadinya kelelahan

dan perasaan sehat.

Beri obat sebelum aktivitas/

2.44

latihan yang direncanakan sesuai

Meningkatkan realaksasi,

petunjuk.

mengurangi tegangan otot/

2.28
2.29
2.30 C :
-

Berikan obat-obatan sesuai


petunjuk (mis:asetil salisilat)

2.31
2.32
2.33
2.34
2.47
2.

2.48 Kurang

2.50 Setelah diberikan

Pengetahuan

asuhan

(kebutuhan

keperawatan selama 3 x

belajar) mengenai

24 jam kebutuhan

penyakit,

informasi dan

prognosis, dan

kesalahan

kebutuhan

terhadap penyakit klien

pengobatan
berhubungan
dengan kurangnya
informasi

2.52 O :
-

interpretasi

teratasi dengan kriteria


hasil :
1. Menunjukkan
pemahaman tentang

spasme, memudahkan untuk ikut


serta dalam terapi).
2.45
2.46
-

analgesik ringan dalam


mengurangi kekakuan dan
meningkatkan mobilitas.
2.67

Tinjau proses penyakit, prognosis, -

Memberikan pengetahuan

dan harapan masa depan.

dimana pasien dapat membuat

2.53
2.54 N :
-

Sebagai anti inflamasi dan efek

Diskusikan kebiasaan pasien

untuk menekan inflamasi sendiri/

dalam penatalaksanaan proses

jaringan lain

sakit melalui diet, obat-obatan,

untuk mempertahankan fungsi

dan program diet seimbang,


latihan dan istirahat.
2.55

pilihan berdasarkan informasi.


2.68
Tujuan kontrol penyakit adalah

sendi dan mencegah deformitas


2.69
Memberikan struktur dan

dan kesalahan
interpretasi
informasi.
2.49

kondisi/ prognosis,

perawatan.
2. Mengembangkan rencana
untuk perawatan diri,

dengan mobilitas dan atau


pembatasan aktivitas.
2.51

mengurangi ansietas pada waktu

jadwal aktivitas terintegrasi yang

menangani proses penyakit

realistis,istirahat,perawatan

kronis kompleks.
2.70
2.71
2.72
2.73
2.74
Keuntungan dari terapi obat-

pribadi, pemberian obat-obatan,

termasuk modifikasi gaya


hidup yang konsisten

Bantu dalam merencanakan

terapi fisik, dan manajemen stres.


2.56
2.57
2.58
2.59 E :
-

obatan tergantung pada ketepatan

Tekankan pentingnya melanjutkan


manajemen farmakoterapeutik.

2.60
-

salisilat tersembunyi yang dapat

Tekankan pentingnya membaca

meningkatkan risiko efek

label produk dan mengurangi


penggunaan obat- obat yang

dosis.
2.75
Banyak produk mengandung

samping yang berbahaya.

dijual bebas tanpa persetujuan

2.76
2.77

dokter.

Mengurangi paksaan untuk

2.61

menggunakan sendi dan

Berikan informasi mengenai alat

memungkinkan individu untuk

bantu

ikut serta secara lebih nyaman

2.62
2.63
2.64
2.65 C :
-

dalam aktivitas yang dibutuhkan


2.78
Terapi obat obatan membutuhkan
pengkajian/ perbaikan yang terus

Diskusikan pentingnya obat

menerus untuk menjamin efek

obatan lanjutan/ pemeriksaan

optimal dan mencegah efek

laboratorium, mis: LED, Kadar

sampingyang berbahaya.

salisilat, PT.
2.66
2.79
2.80
2.81
2.82
2.83 IMPLEMENTASI
2.84
2.86 No.
2.85
No

Dx.
Keperaw
atan

2.87 Hari / Tgl, Jam

2.88 Implementasi

2.89 Evaluasi
2.90 Respon

2.91 Nama &


Paraf

2.92
1

2.93 Dx.1
2.94
2.95
2.96
2.97
2.98
2.99
2.100
2.101
2.102
2.103
2.104
2.105
2.106
2.107 dx.2
2.108
2.109
2.110
2.111
2.112
2.113
2.114
2.115 dx.1
2.116
2.117
2.118
2.119
2.120

2.168 Minggu

mengkaji keluhan nyeri,

2.276 DS: pasien

2.169 06 Maret 2016

catat lokasi dan intensitas

mengatakan

2.170 09.00 Wita

(skala 0-Catat . faktor-

nyeri pada kaki

2.171

faktor yang mempercepat

kanannya

2.172

dan tanda-tanda rasa sakit

2.277

2.173

non verbal.)

2.278 DO: pasien

2.174
2.175
2.176
2.177
2.178
2.179
2.180
2.181
2.182 09.15 Wita
2.183
2.184
2.185
2.186

2.245
2.246
2.247
2.248
2.249
2.250
2.251
2.252
-

mendiskusikan kebiasaan
pasien dalam
penatalaksanaan proses
sakit melalui diet, obatobatan, dan program diet
seimbang, latihan dan
istirahat.

terllihat
memegangi
kakinya
2.279 P: peradangan
sendi
2.280 Q: tertindih
beban berat
2.281 R: kaki kanan
2.282 S: 5
2.283 T: hilang
timbul
2.284
2.285

2.312

2.121
2.122 dx.1
2.123
2.124
2.125
2.126
2.127
2.128
2.129
2.130
2.131 dx.1
2.132
2.133
2.134
2.135
2.136
2.137 dx.2
2.138
2.139
2.140
2.141
2.142
2.143
2.144
2.145
2.146 dx.2
2.147
2.148

2.187

2.253

2.188

2.286 DS: pasien

memberikan matras/ kasur

mengatakan

2.189

keras, bantal

biasa

2.190 09.30 Wita

kecil. Tinggikan tempat

mengkonsumsi

2.191

tidur sesuai kebutuhan.

nasi dengan lauk

2.192
2.193
2.194
2.195
2.196
2.197 10.00 Wita
2.198
2.199
2.200
2.201
2.202
2.203
2.204
2.205

2.254
2.255
2.256
-

mendorong penggunaan
teknik manajemen stres,
misalnya relaksasi
progresif, sentuhan
terapeutik, visualisasi,
pedoman
imajinasi, hypnosis diri,
dan pengendalian napas.

2.257
2.258 - memberikan obatobatan sesuai petunjuk
(mis:asetil salisilat)

yang diberikan
dari panti sosial
2.287
2.288
2.289 DS: pasien
mengatakan
merasa lebih
nyaman
2.290 DO: pasien
tamoak tertidur
di matras
2.291
2.292
2.293 DS: pasien

2.149
2.150
2.151
2.152 dx.2
2.153
2.154
2.155
2.156
2.157
2.158
2.159
2.160
2.161
2.162 dx.2
2.163
2.164
2.165
2.166
2.167

2.206 11.30 Wita

2.259

mengatakan

2.207

2.260

nyerinya

2.208

2.261

teralihkan ketika

2.209

membantu dalam

mengobrol

2.210

merencanakan jadwal

dengan perawat.

2.211

aktivitas terintegrasi yang

2.212 13.00 Wita

realistis,istirahat,perawata

tampak mampu

2.213

n pribadi, pemberian obat-

mengontrol nyeri

2.214

obatan, terapi fisik, dan

2.295

2.215

manajemen stres.

2.296 DO: pasien

2.216
2.217
2.218

2.262
2.263
-

menekankan pentingnya
melanjutkan manajemen

2.219

farmakoterapeutik.

2.220

2.294 DO: pasien

terlihat
meminum obat
yang diberikan
oleh perawat
2.297 Reaksi alergi

2.222

2.264
2.265
2.266

2.298

2.223

2.299 DS: pasien

2.221 15.00 Wita

2.224

memberikan informasi
mengenai alat bantu

(-)

mengatakan mau

2.225
2.226
2.227 15.15 Wita
2.228
2.229
2.230
2.231
2.232
2.233
2.234
2.235
2.236
2.237 16.00 Wita

2.267
2.268
2.269
2.270
2.271
2.272
2.273
2.274
-

mengikuti jadwal
yang diberikan.
2.300
2.301
2.302
2.303

mendiskusikan pentingnya
obat obatan lanjutan/
pemeriksaan laboratorium,
mis: LED, Kadar salisilat,
PT.

2.304
2.305 DS: pasien
mengatakan
sudah paham
mengenai

2.275

pentingnya
minum obat

2.238

2.306

2.239

2.307 DS: pasien

2.240

mengatakan

2.241

mengetahui

2.242

fungsi alat bantu

2.243

jalan yang

2.244

diberikan
2.308 DO: pasien
terlihat
menggunakan
alat bantu jalan
dalam berjalan.
2.309
2.310 DS: pasien
mengatakan
paham mengenai
pentingnya
pemeriksaan
asam urat secara
teratur
2.311 DO: pasien
terllihat selalu
melakukan
pemeriksaan lab

2.313
2

2.314 Dx.1
2.315
2.316
2.317
2.318
2.319
2.320
2.321
2.322
2.323
2.324
2.325
2.326
2.327 dx.2
2.328
2.329
2.330
2.331
2.332
2.333
2.334
2.335
2.336 dx.1
2.337
2.338
2.339
2.340
2.341

2.388 Senin

mengkaji keluhan nyeri,

2.492 DS: pasien

2.389 07 Maret 2016

catat lokasi dan intensitas

mengatakan

2.390 09.00 Wita

(skala 0-Catat . faktor-

nyeri pada kaki

2.391

faktor yang mempercepat

kanannya

2.392

dan tanda-tanda rasa sakit

2.493

2.393

non verbal.)

2.494 DO: pasien

2.394

2.398

2.463
2.464
2.465
2.466
2.467
2.468
2.469

2.399

2.395
2.396
2.397

terllihat
memegangi
kakinya
2.495 P: peradangan
sendi

mendiskusikan kebiasaan

2.496 Q: tertindih

2.400

pasien dalam

2.497 R: kaki kanan

2.401 09.15 Wita

penatalaksanaan proses

2.498 S: 5

2.402

sakit melalui diet, obat-

2.499 T: hilang

2.403

obatan, dan program diet

2.404

seimbang, latihan dan

2.500

2.405

istirahat.

2.501

2.406

2.470

timbul

2.502 DS: pasien

2.527

2.342
2.343 dx.1
2.344
2.345
2.346
2.347
2.348
2.349
2.350
2.351
2.352 dx.1
2.353
2.354
2.355
2.356
2.357
2.358 dx.2
2.359
2.360
2.361
2.362
2.363
2.364
2.365 dx.2
2.366
2.367
2.368
2.369

2.407

2.471

mengatakan

2.408

memberikan matras/ kasur

biasa

2.409

keras, bantal

mengkonsumsi

2.410 09.30 Wita

kecil. Tinggikan tempat

nasi dengan lauk

2.411

tidur sesuai kebutuhan.

yang diberikan

2.412
2.413
2.414
2.415
2.416
2.417 10.00 Wita
2.418
2.419
2.420
2.421
2.422
2.423
2.424
2.425

2.472
2.473
2.474
-

mendorong penggunaan
teknik manajemen stres,
misalnya relaksasi
progresif, sentuhan
terapeutik, visualisasi,
pedoman
imajinasi, hypnosis diri,
dan pengendalian napas.

2.475
2.476 - memberikan obatobatan sesuai petunjuk
(mis:asetil salisilat)

dari panti sosial


2.503
2.504
2.505
2.506 DS: pasien
mengatakan
merasa lebih
nyaman
2.507 DO: pasien
tamoak tertidur
di matras
2.508
2.509
2.510 DS: pasien

2.370
2.371 dx.2
2.372
2.373
2.374
2.375
2.376
2.377
2.378
2.379
2.380
2.381 dx.2
2.382
2.383
2.384
2.385
2.386
2.387

2.426 11.30 Wita

2.477

mengatakan

2.427

2.478

nyerinya

2.428

2.479

teralihkan ketika

2.429

membantu dalam

mengobrol

2.430

merencanakan jadwal

dengan perawat.

2.431

aktivitas terintegrasi yang

2.432 13.00 Wita

realistis,istirahat,perawata

tampak mampu

2.433

n pribadi, pemberian obat-

mengontrol nyeri

2.434

obatan, terapi fisik, dan

2.512

2.435

manajemen stres.
menekankan pentingnya

2.513 DO: pasien

2.436

melanjutkan manajemen

2.437

farmakoterapeutik.

2.438
2.440

2.480
2.481
2.482

2.441

2.439 15.00 Wita

2.442
2.443
2.444

memberikan informasi
mengenai alat bantu

2.483
2.484
2.485

2.511 DO: pasien

terlihat
meminum obat
yang diberikan
oleh perawat
2.514 Reaksi alergi
(-)
2.515
2.516 DS: pasien
mengatakan mau

2.445 15.15 Wita


2.446
2.447
2.448
2.449
2.450
2.451
2.452
2.453
2.454
2.455 16.00 Wita

2.486
2.487
2.488
2.489
2.490
-

mengikuti jadwal
yang diberikan.
2.517
2.518

mendiskusikan pentingnya
obat obatan lanjutan/
pemeriksaan laboratorium,
mis: LED, Kadar salisilat,
PT.

2.519
2.520 DS: pasien
mengatakan
sudah paham
mengenai

2.491

pentingnya
minum obat

2.456

2.521

2.457

2.522 DS: pasien

2.458

mengatakan

2.459

mengetahui

2.460

fungsi alat bantu

2.461

jalan yang

2.462

diberikan
2.523 DO: pasien

terlihat
menggunakan
alat bantu jalan
dalam berjalan.
2.524
2.525 DS: pasien
mengatakan
paham mengenai
pentingnya
pemeriksaan
asam urat secara
teratur
2.526 DO: pasien
terllihat selalu
melakukan
2.528
3

2.529 Dx.1
2.530
2.531
2.532
2.533

mengkaji keluhan nyeri,

pemeriksaan lab
2.706 DS: pasien

2.603 08 Maret 2016

catat lokasi dan intensitas

mengatakan

2.604 09.00 Wita

(skala 0-Catat . faktor-

nyeri pada kaki

2.602 Selasa

2.736

2.534
2.535
2.536
2.537
2.538
2.539
2.540
2.541
2.542 dx.2
2.543
2.544
2.545
2.546
2.547
2.548
2.549
2.550 dx.1
2.551
2.552
2.553
2.554
2.555
2.556 dx.1
2.557
2.558
2.559
2.560
2.561

2.605

faktor yang mempercepat

kanannya

2.606

dan tanda-tanda rasa sakit

berkurang

2.607

non verbal.)

2.608

2.612

2.677
2.678
2.679
2.680
2.681
2.682
2.683

2.613

2.609
2.610
2.611

2.707
2.708 DO: pasien
terllihat
memegangi
kakinya
2.709 Skala nyeri 3,

mendiskusikan kebiasaan

memburuk ketika

2.614

pasien dalam

terkena udara

2.615 09.15 Wita

penatalaksanaan proses

dingin membaik

2.616

sakit melalui diet, obat-

ketika meminum

2.617

obatan, dan program diet

obat

2.618

seimbang, latihan dan

2.710

2.619

istirahat.

2.711 DS: pasien

2.620

2.684

mengatakan

2.621

memberikan matras/ kasur

biasa

2.622

keras, bantal

mengkonsumsi

2.623 09.30 Wita

kecil. Tinggikan tempat

nasi dengan lauk

2.562
2.563
2.564
2.565 dx.1
2.566
2.567
2.568
2.569
2.570
2.571
2.572
2.573 dx.2
2.574
2.575
2.576
2.577
2.578
2.579
2.580 dx.2
2.581
2.582
2.583
2.584
2.585
2.586 dx.2
2.587
2.588
2.589

2.624
2.625
2.626
2.627
2.628
2.629 10.00 Wita
2.630
2.631
2.632
2.633
2.634
2.635
2.636
2.637
2.638 11.30 Wita
2.639
2.640
2.641
2.642

tidur sesuai kebutuhan.


2.685
2.686
-

yang diberikan
dari panti sosial
2.712

mendorong penggunaan
teknik manajemen stres,
misalnya relaksasi
progresif, sentuhan
terapeutik, visualisasi,
pedoman
imajinasi, hypnosis diri,
dan pengendalian napas.

2.687

2.713
2.714 DS: pasien
mengatakan
merasa lebih
nyaman
2.715 DO: pasien
tampak tertidur
di matras
2.716

2.688 - memberikan obatobatan sesuai petunjuk


(mis:asetil salisilat)
2.689
2.690
2.691
2.692

2.717 DS: pasien


mengatakan
nyerinya
teralihkan ketika
mengobrol
dengan perawat.
2.718 DO: pasien

2.590
2.591
2.592
2.593
2.594
2.595
2.596 dx.2
2.597
2.598
2.599
2.600
2.601

2.643

2.693

tampak mampu

2.644

mengontrol nyeri

membantu dalam

2.645

merencanakan jadwal

2.719

2.646 13.00 Wita

aktivitas terintegrasi yang

2.720 DO: pasien

2.647

realistis,istirahat,perawata

terlihat

2.648

n pribadi, pemberian obat-

meminum obat

2.649

obatan, terapi fisik, dan

yang diberikan

manajemen stres.
menekankan pentingnya

oleh perawat

2.650
2.651

melanjutkan manajemen

2.652

farmakoterapeutik.

2.653 15.00 Wita


2.655

2.694
2.695
2.696

2.656

2.654

2.657
2.658
2.659 15.15 Wita
2.660
2.661

memberikan informasi
mengenai alat bantu

2.697
2.698
2.699
2.700
2.701
2.702

2.721 Reaksi alergi


(-)
2.722
2.723
2.724
2.725 DS: pasien
mengatakan mau
mengikuti jadwal
yang diberikan.
2.726
2.727

2.662
2.663
2.664
2.665
2.666
2.667
2.668
2.669 16.00 Wita
2.670

2.703
2.704
-

2.728
2.729 DS: pasien

mendiskusikan pentingnya
obat obatan lanjutan/
pemeriksaan laboratorium,
mis: LED, Kadar salisilat,
PT.

mengatakan
sudah paham
mengenai
pentingnya
minum obat

2.705

2.730
2.731 DS: pasien

2.671

mengatakan

2.672

mengetahui

2.673

fungsi alat bantu

2.674

jalan yang

2.675

diberikan

2.676

2.732 DO: pasien


terlihat mampu
menggunakan
alat bantu jalan
dalam berjalan.

2.733
2.734 DS: pasien
mengatakan
paham mengenai
pentingnya
pemeriksaan
asam urat secara
teratur
2.735 DO: pasien
terllihat selalu
melakukan
pemeriksaan lab
2.737
2.738
2.739
2.740
2.741
2.742
2.743

2.744
2.745
2.746
2.747
2.748

2.749 EVALUASI
2.750
2.751

2.753

2.755

2.757

2.759

2.754 Dx. Keperawatan

2.756 Hari / Tgl,

2.758 Evaluasi

2.760 Nama &

2.752
No
2.761
2.762
1
2.763

Jam
2.768
2.769 Nyeri
pencedera;

agen
distensi

jaringan oleh akumulasi


cairan/ proses inflamasi,
destruksi

2.764

b.d

sendi

d.d

kesemutan dan rasa ngilu


pada persendian, pasien

2.765

tampak
kakinya

2.766

2.770

memegangi

Paraf

2.771

2.774

2.772 Rabu, 9

2.775 S ; pasien mengatakan nyeri pada kaki kanannya

Maret 2016
2.773 09.00 Wita

berkurang, pasien mengatakan merasa lebih


nyaman,
2.776 pasien mengatakan nyerinya teralihkan ketika
mengobrol dengan perawat.
2.777
2.778 O ;
2.779 pasien tampak mampu mengontrol nyeri
2.780 pasien terlihat meminum obat yang diberikan
oleh perawat dengan reaksi alergi (-), pasien
terllihat memegangi kakinya. Skala nyeri 3,

2.767

memberat ketika terkena udara dingin, membaik


ketika meminum obat.

2.785

2.781
2.782
2.783 A ; masalah teratasi
2.786
2.787
2

2.788
2.789 Kurang

Pengetahuan

2.790

(kebutuhan

belajar)

mengenai

penyakit,

prognosis, dan kebutuhan


pengobatan

b.d

kurangnya

informasi

dan kesalahan
pasien mengatakan tidak
mengerti tentang penyakit
pantangan

2.791 Rabu, 9

2.794 S : pasien mengatakan biasa mengkonsumsi nasi

Maret 2016

dengan lauk yang diberikan dari panti sosial , pasien

2.792 09.15 Wita

mengatakan mau mengikuti jadwal yang diberikan.


2.795

Pasien mengatakan sudah paham

mengenai pentingnya minum obat, pasien


mengatakan mengetahui fungsi alat bantu jalan
yang diberikan, pasien mengatakan paham

interpretasi informasi d.d

rematik,

2.784 P ; pertahankan kondisi pasien.


2.793

makanan
dan

cara

pengobatan untuk rematik


pasien tampak bertanya
tentang rematik, makanan

mengenai pentingnya pemeriksaan asam urat secara


teratur
2.796
2.797 O : pasien terlihat mampu menggunakan alat
bantu jalan dalam berjalan, pasien terllihat selalu
melakukan pemeriksaan lab
2.798

2.801

pantangan

dan

pengobatan rematik

cara

2.799 A : Masalah teratasi


2.800 P : Pertahankan kondisi pasien

2.802
2.803 DAFTAR PUSTAKA
2.804
2.805

Brunner and Suddarths. (2008). Textbook of Medical-Surgical


Nursing.Philadelphia : LWW

2.806

Carpenito, Lynda Juall. (2000). Buku Saku Diagnosa Keperawatan


Edisi 8. Jakarta : EGC

2.807

Djuanda, Adhi. (2005). Ilmu Penyakit Kulit dan Kelamin. Jakarta :


Balai Penerbit FK UI

2.808

Doenges, Marilynn E, et all. (1999). Rencana Asuhan Keperawatan


Edisi 3. Jakarta : EGC

2.809

Engram, Barbara. (1998). Rencana Asuhan Keperawatan Medikal


Bedah. Volume 2, (terjemahan). Jakarta : EGC

2.810

Mansoer, Arif, dkk. (2000). Kapita Selekta Kedokteran jilid 2 Edisi 3.


Jakarta : Media Aesculapius FK UI

2.811

Muttaqin,Arif. (2007). Buku Ajar Asuhan Keperawatan Klien


Gangguan Sistem Muskuloskeletal. Jakarta:EGC.

2.812

NANDA.(2013). Nursing Diagnosis: Definitions and classification.


Philadelphia : NANDA Interational

2.813
2.814
2.815

Price, Sylvia. (2009) .Patofisiologi.Jakarta: EGC.

Anda mungkin juga menyukai