Anda di halaman 1dari 11

ASUHAN KEPERAWATAN GERONTIK

PADA NY.U DENGAN DIMENSIA


DI PANTI WERDHA BUDI PERTIWI PURWOKERTO

1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.

Disusun oleh :
Faridatul Khasanah
Febrianto Kurniawan
Feranditta Azri. R
Galuh Larasweni
Harun Ibnu Chanafi
Heru Kristianto
Imam Fajar Mohamad

P17420212014
P17420212015
P17420212016
P17420212017
P17420212018
P17420212019
P17420212020

KELAS 3A

KEMENTRIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA


POLTEKKES KEMENKES SEMARANG
PRODI DIII KEPERAWATAN
PURWOKERTO
2014

ASUHAN KEPERAWATAN GERONTIK


PADA NY.U DENGAN DIMENSIA
DI PANTI WERDHA BUDI PERTIWI PURWOKERTO
A. PENGKAJIAN
1. Identitas pasien
Nama
Tempat, tanggal lahir
Usia
Pendidikan terakhir
Agama
Suku, Bangsa
Status perkawinan
Alamat
Orang yang dapat dihubungi

: Ny. U
: Purwokerto, 1941
: 73 Tahun
: SD
: Islam
: Jawa, Indonesia
: Janda
: Panti Werdha Budi Pertiwi
: Tidak ada

2. Genogram
(Klien tidak ingat keluarga klien, klien dibawa oleh tukang becak ke panti dan tidak
membawa Kartu Identitas)
3. Riwayat Lingkungan Hidup Klien
Klien berasal dari kebumen (informasi didapatkan dari pertugas panti werdha) dan
sudah lupa mengenai lingkungan tempat hidupnya dulu
4. Sistem Pendukung Yang Digunakan Klien
Sistem pendukung yang digunakan klien hanyalah pegawai dan teman-teman panti
werdha yang selalu membantunya dalam kegiatan sehari-hari.
5. Riwayat Kesehatan
a. Status Kesehatan Klien Saat Ini
Klien tidak mampu mengungkapkan status kesehatannya secara verbal, dari segi
fisik mengalami kyphosis dan saat ini klien mengalami kepikunan atau demensia
b. Status Kesehatan Masa Lalu Klien
Saat ditanyakan, klien menyatakan sudah lupa atau tidak tahu.
6. Persepsi dan pemeliharaan kesehatan
Klien mengatakan sehat itu adalah bila kondisi klien mampu melakukan kegiatan
sehari-hari, dan keadaan sakit bila klien sudah tidak bisa bangun. Bila merasa sakit
akan mengeluhkan pada petugas panti
7. Pola nutrisi
Klien makan sehari 3 kali dan menghabiskan lebih dari porsi yang disediakan. Pada
sore harinya klien ngemil (kue atau gorengan) tidak tentu jumlahnya. Minum kira-kira
4 gelas besar perhari.

Jenis : Nasi, lauk nabati, sayur, tidak ada alergi makanan, pantangan tidak ada. Jenis
minuman : air putih
8. Pola eliminasi
BAB : teratur 1 kali dalam sehari
BAK : Teratur 3-4 kali sehari, tidak ada keluhan.
9. Pola aktivitas dan latihan
Kemampuan perawatan diri
Makan / minum
Mandi
Toileting
Berpakaian
Mobilitas di tempat tidur
Berpindah / berjalan
Ambulasi / ROM

V
V
V
V
V
V
V

Keterangan :
0 : mandiri,
1 : alat bantu,
2 : dibantu orang lain,
3 : dibantu orang lain dan alat,
4: tergantung total.
10. Pola tidur dan istirahat
Klien mengatakan bisa tidur, terbiasa tidur mulai pukul 08.00-05.00 WIB, tidur siang
dari jam 13.00-14.00 . namun kadang tidak menentu.
11. Pola perceptual
a. Penglihatan
Klien tidak bisa melihat dengan jelas karena mengalami katarak, tidak pakai kaca
mata.
b. Pendengaran
Masih dapat mendengar namun kurang jelas, tidak menggunakan alat bantu
dengar.
c. Pengecap
Masih dapat membedakan rasa antara manis, pahit, asam dan asin.
d. Sensasi
Klien kurang dapat membedakan panas, dingin, sakit maupun nyeri.
12. Pola persepsi diri
a. Gambaran diri
Klien tidak merasa terganggu dengan keadaannya / penampilan sekarang ini.
b. Ideal diri
Klien merasa tidak puas apa yang didapatkannya selama ini.
c. Harga diri
Klien masih merasa bisa mandiri dengan keadaannya sekarang ini.
d. Identitas diri

Klien merasa senang dengan keadaannya saat ini dan merasa percaya diri,
walaupun saat berpakaian memilih-milih pakaian yang cocok dan terkadang
memakai baju yang tertumpuk-tumpuk.
e. Peran diri
Klien sudah tidak dapat lagi menjalankan perannya sebagai ibu rumah tangga,
anak maupun sebagai seorang nenek.
f. Pola peran hubungan
Di dalam komunikasi sehari-hari klien sedikit mengalami hambatan, karena dalam
berkomunikasi hanya bisa menggunakan Bahasa Jawa ( Banyumasan ). Jika
ditanya selalu berubah-ubah dan sering lupa apa saja kejadian yang baru saja
dilakukan. Apabila diajak komunikasi klien tampak sulit berkonsentrasi, tampak
kesulitan mengungkapkan kata-kata (5-6 kata) yang ingin disampaikan dan
tampak bingung untuk menyebutkan sesuatu.
g. Pola managemen koping stress
Klien hanya bisa pasrah menjalani semua ini, hanya melalukan apa yang
seharusnya diakukan. Dan tidak menuntut hal-hal yang lain.
h. Sistem nilai dan keyakinan
Klien beragama Islam, melaksanakan kewajibannya dan jarang mengikuti
kegiatan pengajian yang diadakan di Panti Werdha Budi Pertiwi setiap hari jumat.
13. Observasi dan Pemeriksaan Fisik
a. Keadaan umum
: Baik
b. Tingkat kesadaran
: Compos Mentis
c. Skala koma Glasgow
: 15 (E=6, M=4, V=5)
d. Tanda-tanda vital
: TD : 120/80 mmHg,
Nadi
: 80 x/m
Suhu : 37C
Respirasi : 18x/m
e. TB dan BB
: 154 cm dan 39 kg
f. Kulit
: Sawo matang, kulit keriput
g. Kepala
: Simetris, tidak ada nyeri tekan, tidak ada benjolan,
tidak ada memar dan tidak ada lesi
h. Rambut dan kuku
: rambut berminyak dan beruban, kuku bersih
i. Mata
: Simetris, ada katarak dan konjunktiva normal
j. Telinga
: Simetris, tak tampak kotor
k. Hidung
: Simetris, tampak bersih
l. Mulut dan gigi
: Jumlah gigi 2 buah, ada karies.
m. Leher
: Tak ada pembesaran kelenjar tyroid dan kelenjar getah
bening, dan tidak ada peningkatan tekanan vena
jugularis, simetris.
n. Sistem Kardiovaskuler : TD= 120/80 mmHg, N= 80 x/m, tidak nyeri tekan.
o. Sistem Pernafasan
: Pernafasan normal, R= 18 x/m, bronkovesikular,
resonan
p. Sistem Gastrointestinal : tak ada nyeri tekan, bising usus : 9 x/menit
q. Anus dan genitalia
: Ada sedikit kotoran dan sedikit bau
r. Sistem Perkemihan
: Tidak nyeri saat berkemih, frekuensi berkemih 3 - 4
x/hari, tidak mengalami inkontinensia

s. Sistem Muskuloskeletal : Bentuk tulang belakang khiposis.


t. Sistem Endokrin
: Tidak ada pembengkakan kelenjar tyroid dan kelenjar
getah bening
14. Riwayat Psikososial
Klien tidak dapat menceritakan dengan jelas riwayat psikososialnya. Dari informasi
yang didapatkan, Ny. U hanya di bawa oleh seorang tukang becak yang
menemukannya di jalan dan membawanya ke panti werdha, pada saat itu keadaan Ny.
U sudah mengalami demensia.
Keterangan :
Klien terlihat bingung dan pandangan mata kosong, kontak mata kurang saat
dilakukan pengkajian, dan jawaban yang diberikan klien tidak cocok dengan
pertanyaan yang diberikan
15. Diagnostik Test
Depresi Beck
No.

Aspek yang

1
2
3

dikaji
Kesedihan
Pesimisme
Rasa kegagalan

4
5
6

Ketidakpuasan
Rasa bersalah
Tidak menyukai

diri sendiri
Membahayakan

diri sendiri
Menarik diri dari

9
10

social
Keragu-raguan
Perubahan

11
12
13

gambaran diri
Kesulitan kerja
Keletihan
Anoreksia

NILAI

1
0
3

0
0
1

JUMLAH TOTAL

NORMAL BECK DEPRESSION INVENTORY


Nilai Total
1 10
11 16
17 20

Tingkatan Depresi
Naik turunnya perasaan ini tergolong wajar
Gangguan mood atau perasaan murung yang ringan
Garis batas murung yang ringan

2
2
0
0
0
8

21 30
31 40
40 Ke atas

Depresi sedang
Depresi parah
Depresi ekstrim

SPMSQ (Short Poertable Mental Status Queastionaire)


1. Tanggal berapa hari ini?

= Salah

2. Sekarang hari apa ?

= salah

3. Apa nama tempat ini?

= Tidak tahu

4. Apakah nomor telepon anda?

= Tidak ada

5. Apa nama alamat jalan anda?

= Tidak ingat

6. Berapa umur anda?

= salah

7. Kapan anda lahir?

= salah

8. Siapa Presiden Indonesia sekarang?= Tidak tahu


9. Siapa nama gadis ibu ?

= Tidak tahu

10. 20-3 berapa?

= Tidak tahu

Jumlah Kesalahan = 10

Scoring : 0

INDEKS KATZ
1. Bathing

: Mandiri

2. Dressing

: Mandiri

3. Toileting

: Mandiri

4. Transferring

: Mandiri

5. Continence

: Mandiri

6. Feeding

: Tergantung

Indeks Katz = B ( mandiri untuk 5 aktivitas)


B. Analisa Data
Data analisis yang didapatkan setelah dilakukan pengkajian pada Ny. U seperti yang
tertulis pada tabel dibawah ini.
No
1

Tanggal

Data

Problem

Etiology

7 Desember

Ds : siapa kamu ? (dalam bahasa

Perubahan

perubahan

2014

banyumas) ?

proses pikir

fisiologis

Do : Jika ditanya selalu berubah-ubah

(degenerasi

dan sering lupa apa saja kejadian yang

neuron

baru

ireversibel)

saja

berkomunikasi
berkonsentrasi,

dilakukan.
klien

Jika

tampak

tampak

sulit

kesulitan

mengungkapkan kata-kata (5-6 kata)


yang ingin disampaikan dan tampak
bingung untuk menyebutkan sesuatu.
2.

7 Desember

Ds : -

Hambatan

Perubahan

2014

Do : Klien tidak bisa mendengar

komunikasi

persepsi

dengan jelas, klien tidak tahu hari dan

verbal

tanggal saat ini, susah mengingat


orang. Dalam komunikasi sehari-hari
mengalami hambatan karena hanya
bisa menggunakan bahasa
Banyumasan, dan kurang tahu bahasa
indonesia

C. Diagnosa Keperawatan
1. Perubahan proses pikir b.d perubahan fisiologis (degenerasi neuron ireversibel)
2. Hambatan komunikasi verbal b.d perubahan persepsi.
D. Intervensi
No.
Diagnosa
1.
Perubahan proses pikir b.d perubahan
fisiologis (degenerasi neuron ireversibel)

Tujuan
Setelah dilakukan

Intervensi
1. Lakukan

tindakan

pendekatan

keperawatan selama

kepada klien

3 x pertemuan

secara verbal dan

diharapkan pasien
mampu menunjukan
proses pikir yang
baik dengan kriteria
hasil :

tindakan
2. Panggil klien
dengan namanya.
3. Tatap wajah klien
ketika berbicara
4. Tuliskan nama

Klien mampu

perawat di sebuah

mengingat

kertas dan di

nama perawat

tempelkan pada

dengan kriteria

salah satu tempat

tidak

yang mudah

menanyakan
nama perawat
setelah tindakan
keperawatan.

dilihat klien.
5. Sebutkan nama
perawat tiap
bertemu dan
menanyakan
kembali ketika
akan berpisah
6. Lakukan senam
otak
7. Lakukan terapi
validasi
( misalnya
memvalidasi
kegiatan-kegiatan
yang sudah
dilakukan dengan
pihak ketiga )
8. Lakukan terapi
kenangan
( mengajak cerita
klien tentang
masa lalu )

2.

Hambatan komunikasi verbal b.d

Setelah dilakukan

perubahan persepsi.

tindakan
keperawatan selama
3 x pertemuan
diharapkan pasien
tidak menunjukan
hambatan dalam

1. Kaji kemampuan
klien untuk
berkomunikasi.
2. Gunakan
komunikasi nonverbal.
3. Gunakan bahasa
tubuh untuk

komunikasi dengan
kriteria hasil :
- Klien dapat

menyampaikan
sesuatu.
4. Gunakan bahasa

berkomunikasi

Indonesia yang

dengan baik

baik dan baku

setelah tindakan

(mudah

keperawatan

dimengerti)

E. Implementasi
Tanggal
7 desember

Dx
1

1.

2.
3.
4.

2014

Implementasi
Melakukan pendekatan pada Ny. U
Memanggil nama klien pada saat berbincang.
Menatap wajah klien saat berbicara.
Menuliskan nama perawat di kertas dan
menempelkannya di meja samping tempat tidur

5.

klien.
Menyebutkan nama perawat dan menanyakan

6.
7.

kembali ketika akan berpisah.


Melakukan latihan senam otak
Melakukan terapi validasi ( memvalidasi kegiatankegiatan yang sudah dilakukan dengan klien bersama

8.

pihak ketiga )
Lakukan terapi kenangan ( mengajak cerita klien
tentang masa lalu )

7 Desember
2014

1. Mengkaji kemampuan berkomuniakasi klien.


2. Menggunakan komunikasi non verbal dengan
menuliskan di buku hal-hal yang ingin
diperbincangkan agar dapat dibaca klien.
3. Menggunakan bahasa tubuh seperti pergerakan bibir,
dan tangan.
4. Menggunakan bahasa Indonesia yang baik dan baku

F. Evaluasi

Tanggal
7 Desember

Dx
1
S : siapa kamu?.

2014

Catatan Perkembangan

O : klien belum mampu menyebutkan nama perawat tanpa


mengingatkan nya lagi.
A : masalah belum teratasi.
P : Lanjutkan intervensi
-

7 Desember
2014

S:-

Lakukan senam otak


Lakukan terapi kenangan

O : klien masih belum dapat berkomunikasi dengan baik, klien tidak


dapat menjawab pertanyaan-pertanyaan yang mudah dijawab.
A: Masalah belum teratasi.
P: Lanjutkan intervensi
- Lakukan pendekatan kepada klien secara verbal dan
tindakan

Anda mungkin juga menyukai