Anda di halaman 1dari 40

ASUHAN KEPERAWATAN

KELUARGA

Dosen pembimbing :

Faisal Ibnu,S.Kep.,Ns.,M.Kes

Disusun oleh :

CITRA AULIA WULANDARI

201701009

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN ( STIKES )


BINA SEHAT PPNI MOJOKERTO
TAHUN AJARAN 2020/2021
PENGKAJIAN KELUARGA

I. Data umum
1. Nama kepala keluarga : Tn. M
2. TTL : Mojokerto, 18 Agustus 1962
3. Usia : 59 Tahun
4. Alamat : Ds. Mojosulur, Rt.02/Rw 02
5. PekerjaanKK : Wiraswasta
6. Pendidikan KK : SMA
7. Telepon : 0852322******
8. Komposisi keluarga : Ayah, ibu dan dua orang anak

No. Nama JK Hubungan TTL Pendidikan

Kepala Lamongan, 18 Agustus 1962


1. Tn.M L SMA
Keluarga (Usia 59 Tahun)

Mojokerto, 12 Juli 1969


2. Ny.K P Istri SMA
(usia 52 tahun)

Mojokerto, 1 Maret 1990


3. Tn.B L Anak SMA
(31 tahun)

Mojokerto, 17 Januari 1999


4. An. Y P Anak SMA
(22 tahun)

2
Genogram

Tn.M Ny.K
52 th
59 th

Tn .B An. Y

31 th 22 th

Keterangan :

: Laki-Laki : Perempuan meninggal

: Perempuan : Laki-laki meninggal

: Terdapat Hubungan darah/perkawinan

: Tinggal serumah

9. Tipe keluarga
Tipe keluarga adalah keluarga inti (Nuclear Family) dengan orang
tua dan dua anak kandung .
10. Suku

3
Keluarga klien berasal dari suku Jawa atau Indonesia kebudayaan yang
dianut tidak bertentangan dengan masalah kesehatan, bahasa sehari-hari yang
digunakan yaitu bahasa Jawa.
11. Identifikasi agama
Keluarga ini memeluk agama islam dan aktif dalam kegiatan
keagamaan di lingkungan sekitar. Ny.K sering mengikuti pengajian ibu-ibu
setiap satu minggu sekali pada hari selasa. Menurut Ny.K, keluarganya
melaksanakan shalat dan puasa.
12. Status sosial ekonomi keluarga
Sumber pendapatan keluarga diperoleh dari bekerja sebagai security
disebuah perusahaan dan anaknya yang bekerja di pabrik.
Penghasilan :
Securuty : 1.500.000,00
Anak : 2.000.000,00 +
3.500.000,00
Kebutuhan yang dibutuhkan keluarga :
Makan : 450.000,00
Listrik : 150.000,00
Lain : 300.000,00 +
2.600.000,00
Barang-barang yang dimiliki : televisi, kipas angin, sepeda, 4 almari, 1 set kursi
tamu.

13. Aktivitas rekreasi atau waktu luang


Pada hari libur, biasanya keluarga Tn.M berkumpul di rumah untuk
membersihkan rumah mereka. Waktu luang juga biasa digunakan Ny.K untuk
berbincang dengan tetangga.
II. Riwayat dan tahap perkembangan keluarga
4
14. Tahap perkembangan keluarga saat ini
Tahap perkembangan keluarga Tn.R merupakan tahap VIII keluarga usia
lanjut.
15. Tahap perkembangan keluarga yang belum terpenuhi
Menurut Ny.K , suaminya saat ini sedang menjalang masa pensiun.
Tn.M bingung dengan kegiatan apa yang akan ia lakukan setelah pensiun.
Karena selama ini sebagai Security adalah satu-satunya kegiatan Tn.M. Saat
ditanya bagaimana perasaan Tn.M menjelang masa pensiun oleh Ny.K, Tn.M
menjawab dengan suara keras pada Ny.K. karena merasa tidak bisa
memenuhi kebutuhannya lagi dan tidak mempunyai cukup tabungan di hari
tuanya. Tn.M menjelaskan bahwa pensiun adalah kejadian di mana seseorang
harus berhenti dari pekerjaannya, karena usia yang sudah lanjut dan harus
diberhentikan ataupun atas permintaan sendiri.

16. Riwayat keluarga inti


a. Tn. M sebagai Kepala Keluarga jarang sakit, mempunyai hipertensi sejak
3 th yang lalu, tidak mempunyai masalah dengan istirahat, makan
maupun kebutuhan dasar lainnya . pada saat pengkajian :
TD : 140/85 mmhg S : 37 celcius BB : 55 Kg
N : 84 x/m R : 20 x/m TB : 160 cm

b. Ny. K jarang sakit tidak mempunyai masalah dengan istirahat, makan,


maupun kebuthan dasar yang lainnya.
c. Tn. B jarang sekali sakit, tidak mempunyai masalah kesehatan yang
serius, tidak ada masalah istirahat, makan maupun kebutuhan dasar yang

5
lain, tidak mempunyai keturunan hipertensi. Merokok sejak usia 20
tahun.
d. An.Y jarang sakit tidak mempunyai masalah kesehatan.

17. Riwayat keluarga sebelumya


Tn. M menderita hipertensi tapi keluarganya Tn.M dari pihak Bapak/ Ibu
tidak ada yang menderita hipertensi.

III. Data lingkungan


18. Karakteristik rumah
Status kepemilikan rumah yang ditempati sekarang adalah milik
keluarga sendiri. Luas rumah yang ditempati 70 m2 terdiri dari 1 ruang tamu,
3 kamar tidur, 1 ruang dapur, 1 kamar mandi dan WC. Bangunan rumah
berbentuk rumah permanen. Lantai rumah terbuat dari ubin dengan keadaan
bersih. Penataan alat / perabot rumah tangga rapi. Memiliki sirkulasi udara
yang baik, memiliki sistem sanitasi yang yang baik, dan memiliki sistem
penerangan ruang yang baik. Sumber air minum dan untuk keperluan cuci
dan mandi menggunakan air sumur (Sanyo). Keluarga membuang sampah di
tempat sampah yang ditaruh di depan rumah, lalu ada petugas yang
mengangkut. Lingkungan sekitar rumah tampak bersih. Jarak antara rumah
Tn.M dengan tetangga 2 Meter.

Denah Rumah

R. Tamu

G
A 6
R
A
S
i
Kamar 1

R. Keluarga

Kamar 2

Kamar 3
U

Dapur

WC k. mandi

19. Karakteristik tetangga dan komunitas RW


Lingkungan di mana keluarga Tn.M tinggal merupakan tempat
hunian yang padat. Jarak antara satu rumah dengan rumah yang lainnya
hanya 2 meter. Kelas sosial ekonomi masyarakat adalah menengah
kebawah. Status pekerjaan masyarakat berbagai macam, yaitu pedagang,
buruh, PNS dan Swasta. Jarak masjid sekitar 50 meter dari rumah Tn. M.
Keadaan Lingkungan masyarakat cukup baik. Untuk fasilitas umum,
lingkungan rumah Ny.E sangat strategis karena dekat dengan Pasar yang
berjarak kurang lebih 3 KM.

20. Mobilitas geografis keluarga


Keluarga sudah menetap dan menempati rumah sejak tahun 1950.
Sejak menikah, mereka sudah tinggal di lingkungan yang saat ini mereka
tempati dan tidak pernah pindah rumah.

21. Hubungan keluarga dan interaksi dengan masyarakat

7
Tn. M mengatakan dia berangkat bekerja dari pukul 07:00 WIB
sampai dengan 19:00 WIB dan anaknya yang pertama bekerja dari jam
07:00- 17:00 WIB sehingga keluarga hanya bisa berkumpul pada saat
malam hari. Interaksi dengan masyarakat baik.

22. Sistem pendukung sosial keluarga


Tempat berobat yang sering dipakai keluarga adalah Puskesmas
tetapi jarak antar puskesmas cukup jauh sehingga kelurga tidak bisa
memeriksakan kesehatan secara berkala. Fasilitas penunjang kesehatan
yang dimiliki keluarga masih kurang misalnya tidak tersedia obat P3K
dalam rumah serta tidak menganggarkan biaya untuk pemeliharaan
kesehatan.

IV. Struktur keluarga


23. Pola komunikasi
Akhir – akhir ini Tn.M sering beristirahat karena takut darah tinggi
nya naik .

24. Struktur kekuatan keluarga


Di keluarga Tn.M, kekuasaan dibagi menurut peran masing-
masing. Untuk masalah-masalah yang berhubungan dengan kepentingan
rumah tangga, Tn.M menyerahkan sepenuhnya pada Ny.K namun apabila

8
tidak bisa diatasi, Ny.K selalu meminta bantuan dan pertimbangan Tn.M.
Tn.M selalu memberikan tanggung jawab keuangan kepada Ny.K. Apabila
terdapat keputusan penting dan mendesak, Tn.M lah yang
bertanggungjawab mengambil keputusan dan semua keluarga akan
mematuhi.

25. Struktur peran (formal dan informal)


Tn.M : Ayah dan suami, ia merupakan pencari nafkah satu-satunya
dan merupakan pemimpin keluarga. Perannya di keluarga dilakukan
sebaik-baiknya, menurut Ny.K, ia selalu berusaha memenuhi keinginan
istri dan anaknya.

Ny.K : Ibu dan istri, merupakan ibu rumah tangga. Ia selalu


berusaha memberikan yang terbaik dan mengasuh anak-anaknya dengan
sebaik-baiknya.

Tn.B : Merupakan anak pertama. Menurut Tn.M dan Ny.K, dia


adalah anak yang berbakti kepada orang tua. Dia selalu memberikan
separuh dari hasil kerjanya untuk diberikan kepada orang tuanya.

26. Nilai atau norma budaya


Nilai yang mereka anut adalah nilai-nilai jawa timur karena mereka
berasal dari suku yang sama. Mereka menjalani kehidupan sehari-hari

9
seperti biasa. Norma yang dianut adalah norma agama. Apabila menurut
agama tidak baik, maka mereka tidak akan melakukan hal tersebut.

V. Fungsi keluarga
27. Fungsi afektif
Hubungan antara keluarga baik, bila ada yang sakit parah langsung
dibawa ke petugas kesehatan atau rumah sakit.
28. Fungsi sosialisasi
Keluarga mencoba menerapkan kedisiplinan kepada semua anak
mereka, sosialisasi keluarga dengan lingkungan sekitar berjalan dengan
baik. Begitu juga dengan anak-anak mereka.Tn.M dan. Ny.K dapat
bersosialisasi dengan masyarakat.

29. Fungsi perawatan keluarga


Sumber informasi kesehatan bagi keluarga adalah televisi dan
petugas kesehatan apabila ke Puskesmas. Keluarga dapat mengidentifikasi
penyakit yang diderita Tn.M yaitu menderita tekanan darah tinggi . Tn.M
dan Ny.K mengertahui Tn.M mengalami hipertensi saat diperiksakan di
Puskesmas. Menurut Ny.K. Tn.M tidak sakit, tetapi Tn.M sering mengeluh
Pusing dan terasa berat di tekuk. Persepsi keluarga sakit hipertensi apabila
dibiarkan dan diistirahat akan sembuh sendiri. Keluarga belum mengetahui
tentang pengertian penyakit hipertensi, penyebab, tanda-tanda dan
perawatannya. Menurut keluarga tanda-tanda hipertensi adalah
peningkatan tekanan darah lebih dari normal, namun keluarga tidak
mengetahui berapa tenanan darah normal dan tidak normal. Penyebab
hipertensi adalah terlalu banyak makanan yang asin tetapi Tn.M tidak bisa
menghindari makan-makanan yang asin. Tn.M tidak pernah control secara
teratur ke puskesmas.

Praktik diet keluarga : Menurut keluarga makanan yang dapat


disediakan sesuai kemampuannya. Komposisinya adalah nasi, sayur,

10
tahu/tempe kadang-kadang beli ikan apabila mempunyai uang. Tetapi
bapak selalu mengkonsumsi makanan yang asin.

Kebiasaan tidur dan istirahat : Jumlah jam tidur per 24 jam pada
Tn.M dan Ny.K 8 jam. Tidak ada keluhan tidur dari masing-masing
anggota keluarga.

Latihan dan rekreasi : Keluarga belum mengetahui kegunaan


olahraga untuk mencegah komplikasi pada hipertensi. Keluarga juga
belum dapat mengidentifikasi jenis olah raga yang dapat dilakukannya
setiap hari. Keluarga belum pernah mendapat informasi tentang senam
hipertensi.

Kebiasaan penggunaan obat-obatan dalam keluarga: saat ini tidak


ada obat yang diminum oleh Tn.M dan Ny.K. Keluarga kadang-kadang
beli obat di warung apabila ada keluhan pilek, kepala pusing dan sakit
perut. Obat disimpan di laci lemari.

Peran keluarga dalam praktek perawatan diri : Pengambil


keputusan dibidang kesehatan adalah Tn.M Keluarga mengemukakan
bahwa apabila ada anggota keluarga yang sakit, diobati dengan obat yang
beli di warung, apabila tidak sembuh baru dibawa ke Puskesmas.

Praktik lingkungan : Lingkungan keluarga bersih dari polusi baik


udara dan air. Lingkungan keluarga juga tenang, jauh dari kebisingan.
Keluarga juga senantiasa menjaga kebersihan diri dari seluruh anggota
keluarga, misalnya semua anggota keluarga mandi 2 kali sehari dan ganti
pakaian setiap hari. Dari hasil observasi, keluarga tampak bersih.

Praktik kesehatan gigi : Semua anggota keluarga terbiasa gosok


gigi 2 kali sehari, yaitu pada saat mandi pagi dan sore.

Pelayanan kesehatan yang diterima keluarga adalah pelayanan


kesehatan dari Puskesmas. Tn.M tidak pernah kontrol ke Puskesmas baik
untuk hipertensinya. Demikian juga dengan Ny.K, tidak pernah periksa ke
11
Puskesmas atau tempat lain. Keluarga tidak memiliki perencanaan khusus
untuk kesehatan. Menurut keluarga, sakit itu datangnya dari Tuhan jadi
tidak ada perencanaan yang mengarah kesana. Transportasi yang
digunakan oleh keluarga adalah sepeda dan transportasi umum.

VI. Stress dan Koping keluarga


30. Stressor Jangka Pendek dan Panjang
Jangka pendek : Tn. M sering mengeluh pusing

Jangka panjang : Tn. M khawatir karena tekanan darahnya tinggi.

31. Kemampuan keluarga berespon terhadap situasi stessor


Keluarga memiliki sumber daya untuk berespon terhadap stressor
yaitu:

Sistem dukungan sosial istri dan anak-anaknya jika sakit keluarga merawat
sendiri dirumah dan diberikan obat-obatan dari warung.
32. Strategi koping yang digunakan
Strategi koping yang digunakan adalah berdasarkan pengalaman
masa lalu dan berpusat pada Tn.M. untuk menangani masalah kesehatan
pada keluarga. Keluarga juga menggunakan sistem dukungan sosialnya
yaitu dari keluarga besar dalam membantu mereka saat membutuhkan
pertolongan.

33. Strategi adaptasi disfungsional


Tn. M jika sakit dibuat tidur atau istirahat saja.

VII. Harapan Keluarga


Keluarga berharap dengan kedatangan perawat ke rumahnya adalah
keluarga dapat mengetahui status kesehatan keluarga. Dengan demikian
12
keluarga berharap akan selalu berada dalam kondisi sehat lahir dan batin.
Mereka juga berharap akan banyak mendapatkan banyak pengetahuan tentang
berbagai macam penyakit dan cara perawatannya.

VIII. Pemeriksaan fisik


Dari pemeriksaan fisik yang dilakukan, pada keluarga secara umum
kondisi kesehatan secara fisik, Ny.K tidak memiliki gangguan. Sedangkan
Tn.M merasa pusing dan berat pada tengkuk. Tn.B dan An. Y belum terkaji
karena mereka tidak ada dirumah saat dilakukan pengkajian. Dibawah ini akan
dijabarkan hasil pemeriksaan fisik Tn.M dan Ny.K.

Hasil Pemeriksaan Hasil Pemeriksaan


No Prosedur
Tn.A Ny.E

1. Pemeriksaan umum

a. Penampilan Saat ini Tn.M berusia 59 tahun. Saat ini Ny.K berusia 52
umum Tubuh Tn.M proporsional dengan tahun. Tubuh Ny.K

13
TB 168 cm dan BB 62 kg, cara proporsional dengan TB 150
berpakaian rapi, tubuh dan cm dan BB 60 kg, cara
pakaian terlihat bersih. berpakaian rapi, tubuh dan
pakaian terlihat bersih.

b. Status mental Status emosi Tn.M terkadang Status emosi Ny.K, orientasi
berubah menjadi sensitif, orientasi baik, cara bicara normal dan
baik, cara bicara normal dan dapat dapat dimengerti.
dimengerti.

2. Pemeriksaan kulit, kuku dan rambut

Kulit Kulit terlihat bersih, pigmentasi Kulit terlihat bersih,


kulit merata, turgor kulit elastis, pigmentasi kulit merata,
permukaan kulit tidak kering, turgor kulit elastis,
tekstrur kulit lembut, tidak permukaan kulit tidak kering,
terdapat lesi, sensitivitas baik. tekstrur kulit lembut, tidak
terdapat lesi, sensitivitas baik.

Rambut dan kulit Rambut dan kulit kepala terlihat Rambut dan kulit kepala
kepala bersih, warna rambut hitam, tebal, terlihat bersih, warna rambut
tekstur halus, jumlah dan hitam, tebal, tekstur halus,
distribusi normal, tidak terdapat jumlah dan distribusi normal,
lesi pada kulit kepala. tidak terdapat lesi pada kulit
kepala.

Kuku Kuku bersih, rata dan tidak Kuku bersih, rata dan tidak
terdapat kelainan. terdapat kelainan.

3. Pemeriksaan kepala dan leher

Kepala Kepala terlihat simetris, bentuk Kepala terlihat simetris,


oval, tidak ada lesi dan bentuk oval, tidak ada lesi
tenderness. Rambut berwarna dan tenderness. Rambut
hitam dan distribusi merata, testur berwarna hitam dan distribusi
halus, tebal, tidak ada kutu dan merata, testur halus, tebal,
14
ketombe. Tn.M mengatakan tidak ada kutu dan ketombe.
kepala terasa pusing.

Muka Wajah terlihat simetris, warna Wajah terlihat simetris, warna


kulit sawo matang, distribusi kulit sawo matang, distribusi
warna merata sesuai dengan warna merata sesuai dengan
warna kulit tubuh. warna kulit tubuh.

Telinga Telinga tidak ada kelainan, tidak Telinga tidak ada kelainan,
ada lesi, bengkak maupun nyeri tidak ada lesi, bengkak
tekan. maupun nyeri tekan.

Mata Mata simetris, konjungtiva Mata simetris, konjungtiva


berwarna merah muda, sklera berwarna merah muda, sklera
berwarna putih. berwarna putih.

Hidung dan sinus Hidung terlihat simetris, tidak ada Hidung terlihat simetris, tidak
lesi maupun cairan. ada lesi maupun cairan.

Mulut dan Warna bibir merah muda, lembab, Warna bibir merah muda,
tenggorokan tidak terdapat caries gigi, tidak lembab, tidak terdapat caries
ada gigi berlubang dan tidak ada gigi, tidak ada gigi berlubang
bau mulut. dan tidak ada bau mulut.

Leher Leher terlihat simetris, tidak ada Leher terlihat simetris, tidak
gangguang fungsi dan kelainan ada gangguang fungsi dan
anatomis. Akan tetapi Tn.M kelainan anatomis.
mengatakan terasa berat pada
tengkuk.

4. Pemeriksaan dada

Pernapasan Pernapasana normal, 18 kali per Pernapasana normal, 18 kali


menit, Tn.M tidak mengalami per menit, Ny.K tidak
gangguan pernapasan. Terdengar mengalami gangguan
suara bronchial pada trakea, pernapasan. Terdengar suara
bronkhovesikuler pada bronkus, bronchial pada trakea,

15
vesikuler pada paru-paru. Tidak bronkhovesikuler pada
terdengar suara atau bunyi napas bronkus, vesikuler pada paru-
tambahan. paru. Tidak terdengar suara
atau bunyi napas tambahan.

Kardiovaskuler Bunyi jantung normal, terdengar Bunyi jantung normal,


suara S1 dan S2. Tidak terdengar terdengar suara S1 dan S2.
suara murmur. TD 140/90 mmHg, Tidak terdengar suara
nadi 88 kali per menit. murmur. TD 120/80 mmHg,
nadi 86 kali per menit.

5. Pemeriksaan abdomen

Bising usus terdengar jelas


Bising usus terdengar jelas pada kuadran kanan atas, pada kuadran kanan atas,
frekuensi 10 kali per menit, turgor elastis. frekuensi 8 kali per menit,
turgor elastis.

6. Pemeriksaan ekstremitas

Ekstremitas tidak ada


Ekstremitas tidak ada kelainan, tidak ada gangguan kelainan, tidak ada gangguan
fungsi maupun kelainan anatomis. fungsi maupun kelainan
anatomis.

I.1 Analisa Data

No. Data Masalah

1. Data subjektif: Managemen regimen terapeutik


tidak efektif Tn.M. keluarga Tn.M.
a. Tn.M mengatakan kepalanya terasa
pusing
b. Terasa berat pada tengkuk
c. Sudah didiagnosis hipertensi sejak 3
tahun lalu
d. Tn.M tidak pernah berobat, bila keluhan
datang Tn.M hanya istirahat atau
membeli obat warung
16
e. Saat ditanya mengenai hipertensi, Tn.M
dan Ny.K dapat menjelaskan secara
sederhana bahwa hipertensi adalah
tekanan darah tinggi
f. Tn.M dan Ny.K tidak mengetahui
penyebab hipertensi
g. Tn.M dan Ny.K tidak mengetahui tanda
dan gejala hipertensi selain pusing dan
berat pada tengkuk
h. Menurut Ny.K dan Tn.M tidak terlalu
mengkhawatirkan karena keluhan akan
hilang dengan sendirinya
i. Keluarga tidak mengetahui cara
merawat Tn.M. saat nyeri.

Data Objektif:
a. TD 140/90 mmHg
b. Nadi 88 kali per menit
c. Tidak memiliki obat hipertensi
3. Data Subyektif: Perubahan Pemeliharaan Kesehatan
Tn.M Keluarga Tn.M
- Ny.K mengatakan bahwa meskipun
Tn.M di diagnose oleh dokter hipertensi
3 tahun yang lalu Tn.M sering makan
diluar yang banyak garam dan suka agar-
agar rumput laut.
- Ny.K bahwa Tn.M tidak pernah berobat,
bila keluhan datang Tn. M hanya
istirahat atau membeli obat warung.
- Fasilitas penunjang kesehatan yang
dimiliki keluarga masih kurang misalnya
tidak tersedia obat P3K dalam rumah
serta tidak menganggarkan biaya untuk
pemeliharaan kesehatan

Data Obyektif
- TD 140/90 mmHg
- Nadi 88 kali per menit
- Tidak memiliki obat hipertensi
- Tn.M terlihat bingung

17
- Tn.M sering bertanya tentang penyakitnya

I.1.1 Rumusan Diagnosa Keperawatan

1. Ketidakefektifan Managemen Regimen Terapeutik Tn.A pada keluarga


Tn.A. berhubungan dengan ketidakmampuan keluarga merawat anggota
keluarga dengan Hipertensi.
2. Perubahan Pemeliharaan Kesehatan Tn.A pada Keluarga Tn.A
berhubungan dengan kurangnya pengetahuan tentang penyakit
hipertensi.

18
I.1.2 Skoring Prioritas Masalah

1. Ketidakefektifan Managemen Regimen Terapeutik Tn.M pada


keluarga Tn.M. berhubungan dengan ketidakmampuan merawat
anggota keluarga dengan Hipertensi.

No. Kriteria Bobot Perhitungan Pembenaran

Masalah hipertensi telah terjadi


pada Tn.M, sejak di diagnosa
Sifat masalah:
1. 3/3 x 1 = 1 hipetensi 3 tahun lalu. Saat ini
aktual 1 Tn.M mengeluh pusing dan
berat pada tengkuk

Keluarga memiliki sumber


daya yang cukup kuat untuk
mengatasi masalah yaitu:
Kemungkinan
2. untuk diubah: 2/2 x 2 = 2 a. Tersedianya pelayanan
mudah kesehatan yaitu puskesmas
2 b. Ny.K tidak bekerja di luar
rumah sehingga memiliki
banyak waktu untuk
merawat Tn.M
Masalah sudah berlangsung
Potensial untuk
cukup lama, yaitu 3 tahun lalu.
3. dicegah: 3/3 x 1 = 1
1 Jarak rumah dengan pelayanan
Tinggi
kesehatan cukup jauh.

4. Menonjolnya 1/2 x 1 = ½ Saat Tn.M mengeluh pusing


masalah: dan berat pada tengkuk,
masalah ada keluarga tidak langsung
19
membawa ke palayanan
kesehatan. Tn.M hanya
tetapi tidak
istirahat dan meminum obat
perlu segera
1 warung. Ny.K mengatakan
ditangani
keluhan akan hilang dengan
sendirinya.

Total 4½

2. Perubahan Pemeliharaan Kesehatan berhubungan dengan


kurangnya pengetahuan tentang penyakit hipertensi.

No. Kriteria Bobot Perhitungan Pembenaran

1. Sifat masalah: Tn.M sering mengkonsumsi


aktual makanan yang tinggi garam
1 dan apabila tekanan darah
3/3 x 1 = 1
tinggi tidak dibawa ke rumah
sakit hanya diberikan obat
warung saja.

2. Kemungkinan Ny.K. tidak bekerja di luar


untuk diubah: rumah sehingga memiliki
mudah 2 banyak waktu untuk merawat
2/2 x 2 = 2
Tn.M. dan keinginan Ny.K
untuk menyelesaikan masalah
bersama dengan suami lagi.

3. Potensial untuk Ny.K. Ingin Tn.M. bisa


dicegah: cukup kembali seperti biasa sehingga
1 2/3 x 1 = 2/3
Ny.K. mau melakukan apa saja
demi kesembuhan Tn.M

4. Menonjolnya Tn.M. Sering mengkonsumsi


masalah: makanan tinggi garam dan
Masalah 1 apabila pusing dikasing obat
Dirasakan diwarung saja tanpa dibawa ke
tetapi tidak 1/2 x 1 = ½ pelayanan kesehatan
perlu ditangani
segera

20
Total 41/6

I.2 Diagnosa Keperawatan Prioritas

Priorita Diagnosa Skor


s
1 Ketidakefektifan Managemen Regimen Terapeutik 4 1/2
Tn.A pada keluarga Tn.A. berhubungan dengan
ketidakmampuan merawat anggota keluarga dengan
Hipertensi.
2 Perubahan Pemeliharaan Kesehatan berhubungan 4 1/6
dengan kurangnya pengetahuan tentang penyakit
hipertensi.

21
22
I.3 Rencana Keperawatan

Diagnosa Tujuan KH
No. Intervensi
Kep. Umum Khusus Kriteria Standar

1. Hipertensi Setelah Tujuan Khusus : Respon verbal a. Hipertensi adalah 1. Diskusikan bersama
pada Tn.M. dilakukan keadaan di mana keluarga mengenai
Keluarga intervensi Setelah tekanan darah di atas pengertian hipertensi
Tn.m. keperawatan melakukan 130/90 mmHg 2. Jelaskan pada keluarga
berhubunga selama 2x45 kunjungan 2 x b. Penyebab hipertensi mengenai penyebab dan
n dengan menit, 45 menit antara lain pola hidup keadaan hipertensi serta
ketidakmam Masalah keluarga dapat yang tidak sehat, rokok, klasifikasi dari hipertensi
puan cara hipertensi mencapai: alhokol, obesitas, dengan menggunakan
merawat Tn.M. keturunan, dll lembar balik dan poster
TUK 1 :
keluarga keluarga c. Tanda gejala 3. Jelaskan tanda gejala
dengan Tn.M. 1. Mengenal hipertensi adalah sakit hipertensi
hipertensi teratasi. masalah kepala, suing, telinga 4. Jelaskan kepada
a. Mejelaskan berdengung, mata keluarga mengenai
kembali berkunang. dampak bila seseorang
pengertian d. Dampak hipertensi terkena hipertensi
hipertensi lebih lanjut adalah 5. Beri kesemppatan
b. Menjelaska gagal ginjal kronik dan kepada keluarga untuk
n kembali stroke. bertanya
penyebab 6. Bantu keluarga untuk
hipertensi mengulangi apa yang
c. Menjelaska telah didiskusikan
n kembali 7. Beri pujian atas
tanda dan perilaku yang benar
gejala
hipertensi
d. Menjelaska
n kembali
dampak yang
dapat terjadi
bila
seseorang
menderita
hipertensi
TUK 2 Respon verbal Keluarga menyatakan 8. Jelaskan kepada
keputusannya dalam keluarga mengenai
2. Mengambil mengatasi hipertensi tindakan yang harus
keputusan dilakukan saat keluarga
untuk menderita hipertensi
mengatasi 9. Bimbing dan motivasi
hipertensi keluarga untuk
mengambil keputusan
dalam menangani
masalah hipertensi
10. Beri pujian atas
keputusan yang diambil
untuk mengatasi
masalah hipertensi

2
TUK 3 Respon verbal Keluarga dapat 11. Berikan penjelasan
dan re menjelaskan dan pada keluarga tentang
3. Diharapkan demonstrasi mendemonstrasikan cara cara mengurangi nyeri
keluarga merawat keluarga dengan 12. Demonstrasikan pada
mampu hipertensi yaitu dengan keluarga tentang cara
memberikan teknik relaksasi napas mengurangi nyeri
perawatan dalam, kompres dingin 13. Berikan penjelasan
pada Tn. M pada leher bagian pada keluarga tentang
dengan nyeri belakang, menghindari diit hipertensi yaitu diit
akut perubahan posisi secara rendah garam, rendah
hipertensi mendadak dan lemak dan kolesterol
pengobatan secara teratur 14. Ajurkan keluarga untuk
mengkonsumsi makanan
sesuai dengan diit
hipertensi
15. Anjurkan keluarga
untuk memeriksaan Tn.
M secara teratur ke
pelayanan kesehatan
TUK 4 Psikomotor Keluarga membawa Tn. 16. Jelaskan pentingnya
M ke puskesmas memonitor tekanan
4. Keluarga darah secara rutin
mampu 17. Diskusikan dengan
memanfaatka keluarga manfaat
n pelayanan membawa anggota
kesehatan keluarga ke puskesmas
untuk

3
memonitor 18. Berikan pujian atas
tekanan darah tindakan positif yang
telah dilakukan

Tujuan KH
No. Diagnosa Kep. Intervensi
J. Panjang J. Pendek Kriteria Standar

2. Perubahan Setelah Setelah dilakukan Respon verbal a. Keluarga 1. Diskusikan kembali


pemeliharaan dilakukan intervensi selama mampu tentang pengertian
kesehatan intervensi 3x45 menit, mengetahui hipertensi, tanda dan
berhubungan keperawatan keluarga mampu: tentang gejala, factor pencetus
dengan selama 3x45 penyakit dan komplikasi
kurangnya menit, 1. Mengenal hipertensi 2. Diskusikan
pengetahuan perubahan masalah dengan pengetahuan tentang
tentang penyakit pemeliharan a. Mejelaskan menyebutkan pencegahan primer
hipertensi kesehatan kembali pengertian  Diet yang sehat
yang baik Penyakit hipertensi ( misalnya,
terjadi Hipertensi adalah “empat dasar”,
b. Menjelaskan penayakit rendah lemak dan
pengetahuan tekanan darah garam, tinggi
tentang tinggi, dengan karbohidrat
pencegahan tanda dan kompleks, asupan
primer gejala pusing vitamin, mineral
hipertensi di tengkuk, yang mencukupi,
c. Menjelaskan terasa lemas air 2-3 liter

4
pentingnya dengan factor sehari)
mencegah pencetusnya  Kontrol berat
hipertensi adalah stress, badan
makanan  Hindari
tinggi garam penyalahguanaan
serta zat (misalnya
komplikasinya alcohol, obat-
bisa terkena obatan,
stroke tembakau)
b. Kelurga  Pola olahraga
mampu teratur
menjelaskan  Penatalaksanaan
tentang stress
pencegahan  Ajarkan
primer ada pentingnya
olahraga, diit pencegahan
rendah garam, sekunder
dll 3. Tentukan
c. Keluarga pengetahuan yang
mampu diperlukan untuk
mengetahui mengatasi kondisi
mengatasi penyakit
kondisi 4. Diskusikan apakah
penyakit sumber daya yang
dengan cara dibutuhkan dirumah
istirahat, tersedia (pemberi
mengkompres asuhan, keuangan,
air hangat di

5
N Diagn Tujuan KH
o osa Umu Krit Intervensi
. Kep. Khusus Standar
m eria

bagian peralatan)
tengkuk
d. Keluarga
mampu
menentukan
sumber daya
yang tersedia
dirumah

6
Tujuan KH
N Diagn
o osa J. Intervensi
Krite Standa
. Kep. Panja J. Pendek
ria r
ng

TERAPI MODALITAS
SENAM HIPERTENSI
A. PENGERTIAN
Senam hipertensi adalah bagian dari usaha untuk mengurangi berat badan
dan mengelola stres (faktor yang mempertinggi hipertensi).

B. TUJUAN
1. Mengurangi berat badan dan mengelola stres (faktor yang mempertinggi
hipertensi)
2. Menurunkan tekanan darah

C. METODE
1. Persentasi
2. Demonstrasi Senam Hipertensi

D. STRATEGI PELAKSANAAN
1. Persiapan
a. Persiapan Klien
1) Klien diberi tahu tindakan yang akan dilakukan
2) Klien dalam posisi berdiri
b. Persiapan Lingkungan
1) Ruangan yang tenang dan kondusif
2) Ruangan yang cukup luas

2. Pelaksanaan
Simulasi senam hipertensi dengan tahapan:
a. Gerakan Pemanasan
1) Tekuk kepala ke samping, lalu tahan dengan tangan pada sisi yang
sama dengan arah kepala. Tahan dengan hitungan 8-10, lalu
bergantian dengan sisi lain.

2) Tautkan jari-jari kedua tangan dan angkat lurus ke atas kepala


dengan posisi kedua kaki dibuka selebar bahu. Tahan dengan 8-10
hitungan. Rasakan tarikan bahu dan punggung.

b. Gerakan Inti
1) Lakukan gerakan seperti jalan ditempat dengan lambaian kedua
tangan searah dengan sisi kaki yang diangkat. Lakukan perlahan dan
hindari hentakan.
2) Buka kedua tangan dengan jemari mengepal dan kaki dibuka selebar
bahu. Kedua kepalan tangan bertemu dan ulangi gerakan
semampunya sambil mengatur napas.

3) Kedua kaki dibuka agak lebar lalu angkat tangan menyerong. Sisi
kaki yang searah dengan tangan sedikit ditekuk.Tngan diletakkan
dipinggang dan kepala searah dengan gerakan tangan. Tahan 8-10
hitungan lalu ganti dengan sisi lainnya.
4) Gerakan hampir sama dengan sebelumnya, tapi jari mengepal dan
kedua tangan diangkat keatas. Lakukan bergantian secara perlahan
dan semampunya.

5) Hampir sama dengan gerakan inti 1, tapi kaki dibuang ke


samping.Kedua tangan dengan jemari mengepal ke arah yang
berlawanan. Ulangi dengan sisi bergantian.

6) Kedua kaki dibuka lebar dari bahu, satu lutut agak ditekuk dan
tangan yang searah lutut di pinggang. Tangan sisi yang lain lurus
kearah lutut yang ditekuk. Ulangi gerakan kearah sebaliknya dan
lakukan semampunya.
c. Pendinginan
1) Kedua kaki dibuka selebar bahu, lingkarkan satu tangan ke leher dan
tahan dengan tangan lainnya. Hitungan 8-10 kali dan lakukan pada
sisi lainnya.

2) Posisi tetap, tautkan kedua tangan lalu gerakkan kesamping dengan


gerakan setengah putaran. Tahan 8-10 hitungan lalu arahkan tangan
kesisi lainnya dan tahan dengan hitungan yang sama.

3. Terminasi
a. Evaluasi
1) Menanyakan perasaan klien setelah mengikuti senam hipertensi.
2) Memberi pujian atas keberhasilan klien.
b. Rencana tindak lanjut
Menganjurkan klien melaksanakan senam hipertensi minimal
seminggu dua kali.
E. SUMBER
Perhimpunan Penyakit Dalam Indonesia. 2000. Buku Ajar Ilmu Penyakit
Dalam. Jilid 1 Edisi Ketiga. Jakarta: FKUI.
F. EVALUASI
1. Respon Verbal
Klien mengatakan senang untuk melakukan senam hipertensi
2. Respon Non Verbal
Klien sangat antusias dengan senam hipertensi dan mengikuti setiap
kegiatan dengan baik.
PENDIDIKAN KESEHATAN PADA
PASIEN HIPERTENSI

Anda mungkin juga menyukai