Anda di halaman 1dari 36

LAPORAN HASIL PRAKTIK PROFESI NERS

ASUHAN KEPERAWATAN KOMUNITAS


FOKUS MASALAH PADA HIPERTENSI DI RT 001 RW 004
PEKON SUKOHARJO III BARAT KECAMATAN SUKOHARJO
KABUPATEN PRINGSEWU

OKTOBER 2020

KELOMPOK 1B

PROGRAM STUDI PROFESI NERS FAKULTAS KESEHATAN


UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PRINGSEWU LAMPUNG
2020
LAPORAN HASIL PRAKTIK PROFESI NERS
ASUHAN KEPERAWATAN KOMUNITAS
FOKUS MASALAH PADA HIPERTENSI DI RT 001 RW 004
PEKON SUKOHARJO III BARAT KECAMATAN SUKOHARJO
KABUPATEN PRINGSEWU

OKTOBER 2020

KELOMPOK 1B

NAMA NIM
DEDI ARIYANTO : 2020207209047
DESI SAFITRI : 2020207209001
MEY SISKA DWI LESTARI : 2020207209041
M. MUTHAHHARI JAMIN : 2020207209009
TIKA EMI LESTARI : 2020207209003
YULIA PUTRI PRASTIKANINGRUM : 2020207209005

PROGRAM STUDI PROFESI NERS FAKULTAS KESEHATAN


UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PRINGSEWU LAMPUNG
2020
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
1. Pendahuluan
Hipertensi merupakan penyakit tidak menular yang menjadi salah satu penyebab utama
kematian premature di dunia. Hipertensi menjadi ancaman kesehatan masyarakat
karena potensinya yang mampu mengakibatkan kondisi komplikasi seperti stroke,
penyakit jantung coroner dan gagal ginjal. Penegakan diagnosa dapat dilakukan melalui
pengukuran tekanan darah oleh tenaga kesehatan atau kader kesehatan yang telah
dilatih dan dinyatakan layak oleh tenaga kesehatan (Infodatin, 2019).

Hipertensi menjadi ancaman keehatan masyarakat karena potensinya yang mampu


mengakibatkan kondisi komplikasi seperti stroke, penyakit jantung koroner dan gagal
ginjal. Prevalensi hipertensi pada data (Riskesdas, 2018) menunjukan angka pada
penduduk > 18 tahun sebesar 34,11 %

Pada saat ini, prevelensi penyakit hipertensi terus saja meningkat baik di negara maju
maupun di negara berkembang. Diperkirakan pada tahun 2025 di dunia akan terjadi
peningkatan hipertensi pada usia dewasa sebesar 35%. Pengaruh terjadinya kenaikan
hipertensi adalah faktor keturunan dan lingkungan yaitu asupan makanan dan aktifitas
sehari-hari (Kumala, Meilani, 2016)

Komunitas dalam praktik ini adalah RT 001 RW 004 Pekon Sukoharjo III Barat
Kecamatan Sukoharjo Kabupaten Pringsewu, data yang didapat melalui pengkajian
berupa 10% dari jumlah 45 Kepala Keluarga (KK) mengidap hipertensi, sebagian besar
masyarakat yang menderita hipertensi tidak mengonsumsi obat pengontrol tekanan
darah serta tidak dapat mengontrol asupan konsumsi natrium dalam sehari-hari.

2. Karakteristik Komunitas
Praktik keperawatan komunitas bertempat di RT 001 RW 004 Pekon Sukoharjo III
Barat Kecamatan Sukoharjo Kabupaten Pringsewu. Pekon Sukoharjo III Bara
merupakan sebuah wilayan pekon yang berada di Kecamatan Sukoharjo dengan jumlah
KK yaitu 1.462 dan jumlah penduduk 5.135 jiwa. Jumlah penduduk RT 001 RW 004
3
yaitu 166 jiwa dengan 45 KK. Pada RT 001 RW 004 terdapat petugas kesehatan yaitu
bidan desa dan fasilitas pelayanan kesehatan berupa posyandu balita. Jarak pekon
Sukoharjo III Barat dengan Puskesmas induk kurang lebih 1 km.

Pekon Sukoharjo III Barat dalam kurun waktu 6 bulan terakhir telah dilaksanakan
kegiatan yang berhubungan dengan kesehatan diantaranya penyuluhan kesehatan,
posyandu balita dan melakukan kegiatan kunjungan rumah sehat. Warga pekon
Sukoharjo III Barat dalam mengatasi masalah Kesehatan masih menggunakan obat
tradisional, terkadang beberapa warga berobat ke puskesmas atau klinik. Pola kebiasaan
masyarakat cukup beresiko menjadikan masalah kesehatan, beberapa warga yaitu
bapak-bapak dan remaja aktif dalam merokok. Dalam kurun waktu 6 bulan terakhir,
warga Pekon Sukoharjo III Barat belum membuat mekanisme mitigasi bencana,

Berdasarkan pengkajian yang dilakukan, sebanyak ± 10% dari 45 KK menderita


hipertensi, sebagian besar penduduk menyukai makanan asin dan tidak patuh dalam
mengontrol tekanan darah dibuktikan dengan sebagian besar penduduk yang
mengalami hipertensi tidak mengonsumsi obat pengontrol tekanan darah.

3. Tujuan Penulisan Laporan


1. Tujuan Umum
Mahasiswa mampu memberikan keperawatan secara komprehensif (bio-psiko-sosial-
spiritual) dengan menggunakan proses keperawatan sesuai etika dan aspek legal
keperawatan di komunitas
2. Tujuan Khusus
Setelah mengikuti praktik klinik keperawatan komunitas, mahasiswa mampu:
a. Melakukan pengkajian pada komunitas, yang berupa:
1) Mengkaji secara holistik data-data yang didapat di komunitas berdasarkan core
dan 8 sub sistem komunitas
2) Mengeidentifikasi dan menganalisa data-data yang berpengaruh terhadap
kesehatan
b. Merumuskan diagnosis keperawatan komunitas pada wilayah olahan, yang berupa:
1) Merumuskan diagnosa keperawatan sesuai analisis data yang didapat
2) Membuat dan memprioritaskan diagnosa keperawatan

4
c. Merencanakan tindakan keperawatan yang akan diberikan pada komunitas di
wilayah olahan
1) Menetapkan tindakan-tindakan keperawatan yang tepat dalam mengatasi masalah
2) Menetapkan tindakan-tindakan yang mencakup prevensi primer, prevensi
sekunder dan prevensi tersier
d. Implementasi tindakan keperawatan pada komunitas di wilayah olahan
1) Melaksanakan tindakan keperawatan yang telah direncanakan sesuai dengan
standar prosedur
e. Evaluasi
1) Mengevaluasi asuhan keperawatan yang diberikan

5
BAB II
TINJAUAN TEORI

A. Konsep Keperawatan Komunitas


1. Pengertian
Keperawatan komunitas atau Community Health Nursing merupakan praktik untuk
memelihara dan meningkatkan kesehatan masyarakat dengan menggunakan
pengetahuan dari ilmu keperawtaan, ilmu sosial dan ilmu kesehatan masyarakat.
Keperawatan komunitas adalah bentuk pelayanan professional berdasarkan ilmu dan
kiat keperawatan yang ditujukan terutama pada kelompok risiko tinggi untuk
meningkatkan status kesehatan komunitas dengan menekankan upaya peningkatan
kesehatan, pencegahan penyakit serta tidak mengabaikan kuratif dan rehabilitatif (Siti
N. Kholifah & Wahyu Widagdo, 2016)

Praktik Keperawatan komunitas (communiy health nursing practice) merupakan sintesi


teori keperawatan dan teori kesehatan masyarakat untuk promosi, pemeliharaan dan
perawatan kesehatan populasi melalui pemberian pelayanan keperawatan pada individu,
keluarga dan kelompok yag mempunyai pengaruh terhadapat kesehatan komunitas
(Stanhope dan Lancaster, 2010).

2. Model Keperawatan Komunitas Health Care System menurut Betty Neuman


Model keperawatan komunitas menurut Betty Neuman dikembangkan berdasarkan
Philosophy Primary Health Care (pelayanan kesehatan utama) yang memandang
komunitas sebagai klien. Kliennya bisa meliputi individu, kelompok, keluarga,
komunitas atau kumpulan agregat lainnya yang dipandang sebagai suatu system terbuka
yang memiliki siklus input, proses, output dan feedback sebagai suatu pola yang
dinamis (Neuman, 1972, dalam Anderson & McFarlane, 2000).

Pandangan model ini terhadap empat konsep sentral paradigma keperawatan adalah
sebagai berikut:
a. Manusia
Model ini memandang manusia atau klien secara keseluruhan (holistik) yang terdiri
atas faktor fisiologis, psikologis, sosial budaya, perkembangan, dan spiritual yang
berhubungan secara dinamis dan tidak dapat dipisah-pisahkan.

6
b. Kesehatan
Model ini menjelaskan bahwa sehat merupakan respons system terhadap stressor
dilihat dalam satu lingkaran konsentris core (inti) dengan tiga gairs pertahanan yaitu
fleksibel, normal dan resisten dengan lima variable yang saling mempengaruhi yaitu
fisiologi, psikologi, sosiobudaya dan perkembangan.
c. Lingkungan
Lingkungan adalah seluruh faktor internal dan eksternal yang berada di sekitar klien,
dan memiliki hubungan yang harmonis dan seimbang. Lingkungan yang menjadi
penyebab stressor diantaranya lingkungan intrapersonal, lingkungan interpersonal
dan lingkungan ekstrapersonal.
d. Keperawatan
Model ini menjelaskan bahwa keperawatan memperhatikan manusia secara utuh
untuk mempertahankan semua variable yang mempengaruhi respons klien terhadap
stressor. Perawat membantu komunitas menjaga kestabilan dengan lingkungannya
dengan melakukan prevensi primer untuk garis pertahanan fleksibel, prevensi
sekunder untuk garis pertahanan normal, dan prevensi tersier untuk garis pertahanan
resisten

Gambar 1.2 Model Health Care System

Uraian tentang model Health Care System diatas dapat disimpulkan bahwa faktor
manusia, kesehatan, lingkungan dan keperawatan merupakan bagian yang saling
berhubungan dan mendukung kea rah stabilitas system.

7
3. Model Keperawatan Komunitas Sebagai Mitra (Community As Partner) menurut
Anderson & Mc Farlane
Model komunitas sebagai mitra yang dikembangkan berdasarkan model Neuman
dengan pendekatan totalitas manusia untuk menggambarkan masalah kesehatan yang
ada. Model ini sekaligus menekankan bahwa primary health care sebagai filosofi yang
mendasari komunitas untuk turut aktif meningkatkan kesehatan, mencegah, dan
mengatasi masalah melalui upaya emberdayaan komunitas dan kemitraan.

Gambar 2.2 Model Keperawatan Komunitas Community As Partner

Model Community As Partner terdapat dau komponen utama yaitu roda pengkajian
komunitas dan proses keperawatan. Roda pengkajian komunitas terdiri atas dua bagian
utama, yaitu inti (core) sebagai intrasistem yang terdiri atas demografi, Riwayat, nilai
dan keyakinan komunitas. Ekstrasistemnya terdiri atas delapan subsistem yang
mengelilingi inti, yaiut lingkungan fisik, Pendidikan, keamanan dan transportasi, politik
dan pemerintahan, pelayanan kesehatan dan sosial, komunikasi, ekonomi, dan rekreasi.
Proses keperawatan yang dimaksud mulai dari pengkajian, diagnosa, perencanaan,
implementasi dan evaluasi (Anderson & MvFarlen, 2009 dalam Siti N. Kholifah &
Wahyu Widagdo, 2016)

8
B. Konsep Asuhan Keperawatan Komunitas
1. Definisi Kepewatan Komunitas
a. Komunitas
Menurut WHO (1974) dalam Harnilawati (2013) komunitas sebagai suatu kelompok
sosial yang di tentutkan oleh batas-batas wilayah, nilai-nilai keyakinan dan minat
yang sama, serta ada rasa saling mengenal dan interaksi antara anggota masyarakat
yang satu dan yang lainnya.

Menurut Spradley (1985) Harnilawati (2013) komunitas sebagai sekumpulan orang


yang saling bertukar pengalaman penting dalam hidupnya.

Menurut Sumijatun dkk (2006) dalam Harnilawati (2013) komunitas (community)


adalah sekelompok masyarakat yang mempunyai persamaan nilai (values), perhatian
(interest) yang merupakan kelompok khusus dengan batas-batas geografi yang jelas,
dengan norma dan nilai yang telah melembaga.

b. Keperawatan
Keperawatan adalah suatu bentuk pelayanan professional sebagai bagian integral
pelayanan kesehatan berbentuk pelayanan biologi, psikologi, sosial dan spritual
secara komprehensif, ditujukan kepada individu keluarga dan masyarakat baik sehat
maupun sakit mencakup siklus hidup manusia (Harnilawati, 2013)

c. Keperawatan Komunitas
Harnilawati (2013) menjelaskan bahwa keperawatan komunitas mencakup
perawatan kesehatan keluarga (nurse health family) juga kesehatan dan
kesejahteraan masyarakat luas, membantu masyarakat mengindentifikasi masalah
kesehatan tersebut sesuai dengan kemampuan yang ada pada mereka sebelum
mereka meminta bantuan kepada orang lain (WHO,1947).

Keperawatan kesehatan komunitas adalah praktek melakukan promosi kesehatan dan


melindungi kesehatan masyarakat dengan menggunakan pendekatan ilmu
keperawatan, ilmu sosial dan ilmu kesehatan masyarakat yang berfokus pada
tindakan promotif dan pencegahan penyakit yang sehat (Anderson & McFarlane,
2011).
9
2. Tujuan Dan Fungsi Keperawatan Komunitas
a. Tujuan Keperawatan Komunitas
Tujuan proses keperawatan dalam komunitas adalah untuk pencegahan dan
peningkatan kesehatan masyarakat melalui upaya-upaya sebagai berikut
1) Pelayanan keperawatan secara langsung (direct care) terhadap individu, keluarga,
dan keluarga dan kelompok dalam konteks komunitas.
2) Perhatian langsung terhadap kesehatan seluruh masyarakat (health general
community) dengan mempertimbangkan permasalahan atau isu kesehatan
masyarakat yang dapat mempengaruhi keluarga, individu, dan kelompok.
3) Selanjutnya, secara spesifik diharapkan individu, keluarga, kelompok, dan
masyarakat mempunyai kemampuan untuk:
a) Mengindentifikasi masalah kesehatan yang dialami
b) Menetapkan masalah kesehatan dan memprioritaskan maslah tersebut
c) Merumuskan serta memecahkan masalah kesehatan
d) Menanggulangi masalah kesehatan yang mereka hadapi
e) Mengevaluasi sejauh mana pemecahan masalah yang mereka hadapi
b. Fungsi Keperawatan Komunitas
1) Memberikan pedoman dan bimbingan yang sistematis dan ilmiah bagi kesehatan
masyarakat dan keperawatan dalam memecahkan masalah klien melalui asuhan
keperawatan.
2) Agar masyarakt mendapatkan pelayan yang optimal sesuai dengan
kebutuhannnya di bidang kesehatan.
3) Memeberikan asuhan keperawatan melalui pendekatan pemecahan masalah,
komunikasi yang efektif dan efisien serta melibatkan peran serta masyarakat.
4) Agar masyarakat bebas mengemukan pendapat berkaitan dengan permasalahan
atau kebutuhannya sehingga mendapatkan penanganan dan pelayanan yang cepat
dan pada akhirnya dapat mempercepat proses penyembuhan

3. Sasaran Keperawatan Komunitas


Sasaran dari perawatan kesehatan komunitas adalah individu, keluarga, kelompok
khusus, komunitas baik yang sehat maupun sakit yang mempunyai masalah kesehatan
atau perawatan, sasaran ini terdiri dari:
a. Individu
Individu adalah anggota keluarga yang unik sebagai kesatuan utuh dari aspek
biologi, psikologi, social dan spritual.
b. Keluarga
Keluarga merupakan sekelompok individu yang berhubungan erat secara terus
menerus dan terjadi interaksi satu sama lain baik secara perorangan maupun secara
bersama-sama, di dalam lingkungannya sendiri atau masyarakat secara keseluruhan.
c. Kelompok Khusus
Kelompok khusus adalah kumpulan individu yang mempunyai kesamaan jenis
kelamin, umur, permasalahan, kegiatan yang terorganisasi yang sangat rawan
terhadap masalah kesehatan. Termasuk diantaranya adalah:

10
1) Kelompok khusus dengan kebutuhan khusus sebagai akibat perkembangan dan
pertumbuhannya, seperti;
a) Ibu hamil
b) Bayi baru lahir
c) Balita
d) Anak usia sekolah
e) Usia lanjut
f) Kelompok dengan kesehatan khusus yang memerlukan pengawasan dan
bimbingan serta asuhan keperawatan, diantaranya adalah:
- Penderita penyakit menular, seperti TBC, lepra, AIDS, penyakit kelamin
lainnya.
- Penderita dengan penynakit tak menular, seperti: penyakit diabetes mellitus,
jantung koroner, cacat fisik, gangguan mental dan lain sebagainya.
2) Kelompok yang mempunyai resiko terserang penyakit, diantaranya:
a) Wanita tuna susila
b) Kelompok penyalahgunaan obat dan narkoba
c) Kelompok-kelompok pekerja tertentu, dan lain-lain.
d) Lembaga sosial, perawatan dan rehabilitasi, diantaranya adalah:
e) Panti wredha
f) Panti asuhan
g) Pusat-pusat rehabilitasi (cacat fisik, mental dan sosial)
h) Penitipan balita.

4. Tingkat Pencegahan Keperawatan Komunitas


Pelayanan yang diberikan oleh keperawatan komunitas mencakup kesehatan komunitas
yang luas dan berfokus pada pencegahan yang terdiri dari tiga tingkat yaitu (Mubarak,
2009):
a. Pencegahan primer
Pelayanan pencegahan primer ditunjukkan kepada penghentian penyakit sebelum
terjadi karena itu pencegahan primer mencakup peningkatan derajat kesehatan
secara umum dan perlindungan spesifik. Promosi kesehatan secara umum mencakup
pendidikan kesehatan baik pada individu maupun kelompok. Pencegahan primer
juga mencakup tindakan spesifik yang melindungi individu melawan agen-agen
spesifik misalnya tindakan perlindungan yang paling umum yaitu memberikan
imunisasi pada bayi, anak balita dan ibu hamil, penyuluhan gizi bayi dan balita.
b. Pencegahan sekunder
Pelayanan pencegahan sekunder dibuat untuk menditeksi penyakit lebih awal
dengan mengobati secara tepat. Kegiatan-kegiatan yang mengurangi faktor resiko
dikalifikasikansebagai pencegahan sekunder misalnya memotivasi keluarga untuk
melakukan pemeriksaan kesehatan secara berkala melalui posyandu dan puskesmas.
c. Pencegahan tertier
Yang mencakup pembatasan kecacatan kelemahan pada seseorang dengan stadium
dini dan rehabilitasi pada orang yang mengalami kecacatan agar dapat secara

11
optimal berfungsi sesuai dengan kemampuannya, misalnya mengajarkan latihan fisik
pada penderita patah tulang.

5. STRATEGI INTERVENSI KEPERAWATAN KOMUNITAS


Dalam Efendi Ferry dan Makhfudli (2009) dijelaskan strategi intervensi keperawatan
komunitas antara lain :
a. Proses kelompok (group process)
Seseorang dapat mengenal dan mencegah penyakit, tentunya setelah belajar dari
pengalaman sebelumnya, selain faktor pendidikan/pengetahuan individu, media
masa, televisi, penyuluhan yang dilakukan petugas kesehatan dan sebagainya. Begitu
juga dengan masalah kesehatan di lingkungan sekitar masyarakat, tentunya
gambaran penyakit yang paling sering mereka temukan sebelumnya sangat
mempengaruhi upaya penangan atau pencegahan penyakit yang mereka lakukan.
Jika masyarakat sadar bahwa penangan yang bersifat individual tidak akan mampu
mencegah, apalagi memberantas penyakit tertentu, maka mereka telah melakukan
pemecahan-pemecahan masalah kesehatan melalui proses kelompok.
b. Pendidikan Kesehatan (Health Promotion)
Pendidikan kesehatan adalah proses perubahan perilaku yang dinamis, dimana
perubahan tersebut bukan hanya sekedar proses transfer materi/teori dari seseorang
ke orang lain dan bukan pula seperangkat prosedur. Akan tetapi, perubahan tersebut
terjadi adanya kesadaran dari dalam diri individu, kelompok atau masyarakat sendiri.
Sedangkan tujuan dari pendidikan kesehatan menurut Undang-Undang Kesehatan
No. 23 Tahun 1992 maupun WHO yaitu meningkatkan kemampuan masyarakat
untuk memelihara dan meningkatkan derajat kesehatan; baik fisik, mental dan
sosialnya; sehingga produktif secara ekonomi maupun secara sosial.
c. Kerjasama (Partnership)
Berbagai persoalan kesehatan yang terjadi dalam lingkungan masyarakat jika tidak
ditangani dengan baik akan menjadi ancaman bagi lingkungan masyarakat luas.
Oleh karena itu, kerja sama sangat dibutuhkan dalam upaya mencapai tujuan asuhan
keperawatan komunitas melalui upaya ini berbagai persoalan di dalam lingkungan
masyarakat akan dapat diatasi dengan lebih cepat.

12
BAB III
APLIKASI ASUHAN KEPERAWATAN KOMUNITAS

A. Pengkajian Kesehatan Komunitas


1. Pengkajian Core
Pengkajian core dalam teori Betty Neuman adalah pengkajian yang dilakukan untuk
mengetahui gambaran umum wilayah meliputi jumlah penduduk, jenis kelamin,
tingkatan pendidikan, pekerjaan, kesukuan / adat / budaya, agama, topografi wilayah
serta batas teritori wilayah pemerintahan tersebut.
a. Sejak tahun berapa desa / pekon yang bapak pimpin ini dibentuk?
Jawab: Pekon Sukoharjo III Barat sudah terbentuk dan diresmikan sejak 13
Desember 2011.
b. Untuk nama desa / pekon sendiri apakah sudah bersifat resmi dengan di tetapkan
oleh Kecamatan atau Kabupaten?
Jawab: Nama pekon tersebut sudah diresmikan oleh kabupaten pada program
pemekaran tahun 2006. Pekon Sukoharjo III barat diresmikan oleh Bapak Bupati
Pringsewu H. Sujadi Saddat dan PJ. Kepala Pekon Sukoharjo III Barat Kecamatan
Sukoharjo Kabupaten Pringsewu yaitu Bapak Sewoyo.
c. Jika sudah, apakah ada Surat Keputusan (SK) yang dikeluarkan oleh Pemerintah
Kecamatan atau Kabupaten?
Jawab: Pemekaran pekon Sukoharjo III Barat tertuang dalam petikan keputusan
Bupati Pringsewu No. B/226/KPTS/LT.04/2011.
d. Secara administratif, berapakah jumlah penduduk yang tercatat di desa / pekon yang
bapak pimpin ini, baik jenis kelamin laki – laki dan juga perempuan?
Jawab:
1) Jumlah penduduk di desa Sukoharjo III Barat yaitu 5.135
2) Jumlah kepala keluarga di desa Sukoharjo III Barat yaitu 1.462
3) Jumlah laki-laki di desa Sukoharjo III Barat yaitu 2.697
4) Jumlah perempuan di desa Sukoharjo III Barat yaitu 2.438
5) Jumlah warga di RT/RW 001/004 yaitu 166
6) Jumlah kepala keluarga di RT/RW 001/004 yaitu 45
7) Jumlah laki-laki di RT/RW 001/004 yaitu 83
8) Jumlah perempuan di RT/RW 001/004 yaitu 83
e. Secara mayoritas, masyarakat dengan suku apa yang dominan di desa/pekon yang
bapak pimpin ini?
Jawab: Berdasarkan hasil wawancara dengan ketua RT, suku mayoritas di RT/RW
001/004 yaitu suku jawa.
f. Apa sajakah kebiasaan / budaya / adat dari masyarakat di desa ini pak?
Jawab: Berdasarkan hasil wawancara dengan warga dan observasi, warga di RT/RW
001/004 memiliki kebiasaan yaitu setiap malam jumat melakukan yasinan di masjid.

13
Budaya yang terdapat di wilayah Sukoharjo III Barat yaitu pencak silat, reog
ponorogo, kuda lumping dan kasidah.
g. Apakah dalam masa pemerintahan bapak sebagai kepala desa disini, pemerintah
desa melakukan pencatatan terkait tingkat pendidikan, pekerjaan, agama dari
masyarakat yang ada di desa ini? Jika ada, apakah saya boleh melihatnya untuk saya
catat / dokumentasikan?
Jawab: Berdasarkan hasil wawancara dan observasi didapatkan data sebagai berikut :
Tingkat pendidikan : Tingkat pekerjaan :
- Belum sekolah terdapat 12 orang - Buruh terdapat 20 orang
- Belum tamat SD terdapat 3 orang - IRT terdapat 36 orang
- Tamat SD terdapat 33 orang - ART terdapat 1 orang
- Tamat SLTP terdapat 25 orang - PNS terdapat 4 orang
- Tamat SLTA terdapat 35 orang - Wiraswasta terdapat 12 orang
- Diploma 4/Strata 1 terdapat 5 orang - Petani terdapat 10 orang
- Diploma 3 terdapat 2 orang - Karyawan terdapat 7 orang
- Strata 1 terdapat 2 orang - Dosen terdapat 1 orang
- Strata 2 terdapat 2 orang - Pelajar terdapat 37 orang
- TK terdapat 2 orang
- SD terdapat 22 orang
- SMP terdapat 4 orang
- SMA terdapat 6 orang
- Kuliah perguruan tinggi 4 orang

h. Secara administratif, berapa luas wilayah desa / pekon yang bapak pimpin ini, dan
dengan luas tersebut terdiri dari topografi apa saja wilayah desa ini?
Jawab:
1) Letak Adminitrasi:
a) Pemerintahan Pekon Sukoharjo III Barat berada di ibu kota Kecamatan
Sukoharjo Kabupaten Pringsewu
b) Jarak tempuk ke kecamatan 1 Km
c) Jarak ke kota Kabupaten Pringsewu 7 Km
d) Jarak jauh ke Kota Propinsi Lampung 50 Km
2) Batas Pekon Sukoharjo III Barat:
a) Sebelah barat berbatasan dengan Pekon Sukoyoso
b) Sebelah utara berbatasan dengan Pekon Keputran
c) Sebelah timur berbatasan dengan Pekon Sukoharjo III Barat
d) Sebelah selatan berbatasan dengan Pekon Sukoharjo 1 dan Pekon Sinar Baru
Timur
3) Luas wilayah Pekon Sukoharjo III Barat 229,72 Ha dan terbagi 3 (Tiga) bagian
wilayah penduduk:
a) Sukoharjo III Barat
b) Umbul Gading (Srigading)
c) Umbul Teklek

14
4) Batas wilayah RT/RW 001/004:
a) Sebelah barat berbatasan dengan RT 2
b) Sebelah timur berbatasan dengan dusun 9
c) Sebelah selatan berbatasan dengan dusun 8 dan dusun 2
d) Sebelah utara berbatasan dengan dusun 9

2. Pengkajian 8 Sub-Sistem
Pengkajian 8 sub-sistem pada komunitas merupakan proses pengenalan dari orang-
orang yang ada di dalam komunitas (desa/pekon) yang meliputi urusan pendidikan,
pelayanan kesehatan, ekonomi, komunikasi, transportasi dan keamanan, lingkungan
fisik, rekreasi serta pemerintahan dan politik yang bertujuan agar mempermudah
pendekatan ke masyarakat dalam penerapan proses asuhan keperawatan.

a. Pendidikan
Pengkajian sub-sistem ini untuk mengetahui data fasilitas pendidikan, tingkat
pendidikan masyarakat dan angka melek huruf yang dapat dikaji melalui pertanyaan
seperti contoh di bawah ini:
1) Adakah sarana pendidikan di desa / pekon ini, jika ada di jenjang apa saja?
Jawab: Berdasarkan hasil wawancara dan observasi dengan ketua RT didapatkan
data sarana pendidikan di RT/RW 001/004 yaitu TK Al-Fiqri dan Madrasah
Ibtidaiyah (MI).
2) Bagaimana tingkat pendidikan masyarakat di desa / pekon ini, adakah data yang
menjelaskan tingkatan pendidikan dari masyarakat di desa ini?
Jawab:
Tingkat pendidikan:
a) Belum sekolah terdapat 12 orang
b) Belum tamat SD terdapat 3 orang
c) Tamat SD terdapat 33 orang
d) Tamat SLTP terdapat 25 orang
e) Tamat SLTA terdapat 35 orang
f) Diploma 4/Strata 1 terdapat 5 orang
g) Diploma 3 terdapat 2 orang
h) Strata 1 terdapat 2 orang
i) Strata 2 terdapat 2 orang
j) TK terdapat 2 orang
k) SD terdapat 22 orang
l) SMP terdapat 4 orang
m)SMA terdapat 6 orang
n) Kuliah perguruan tinggi 4 orang
3) Masih adakah masyarakat yang putus sekolah atau buta aksara di desa ini, jika
ada bolehkah saya lihat datanya?
Jawab: berdasarkan hasil wawancara dengan ketua RT/RW 001/004 warganya
tidak ada yang buta aksara.

15
b. Pelayanan Kesehatan
Pengkajian sub-sistem ini untuk mengetahui gambaran SDM kesehatan, fasilitas
pelayanan kesehatan, jarak fasilitas kesehatan, budaya kesehatan masyarakat dan
pemanfaatan pelayanan kesehatan oleh masyarakat yang ada di komunitas.
1) Apakah di desa/pekon ini terdapat petugas kesehatan dan fasilitas pelayanan
kesehatan?
Jawab: Berdasarkan hasil wawancara dengan bidan desa, di RT/RW 001/004
terdapat petugas kesehatan yaitu bidan desa dan fasilitas pelayanan kesehatan
yang ada yaitu posyandu balita. Berdasarkan hasil wawancara dengan warga desa
di RT/RW 001/004 tidak terdapat kader posyandu lansia. Berdasarkan hasil
observasi tidak terdapat posyandu lansia.
2) Berapa jarak desa/pekon ini ke tempat fasilitas pelayanan kesehatan terdekat serta
ke Puskesmas Induk?
Jawab: Berdasarkan hasil observasi di RT/RW 001/004 jarak menuju ke
puskesmas induk kurang lebih 1 Km.
3) Kegiatan apa sajakah terkait kesehatan yang dilaksanakan di desa / pekon ini, dan
apakah kegitan tersebut dilaksanakan rutin?
Jawab: Berdasarkan hasil wawancara dengan bidan desa menunjukkan bahwa
kegiatan yang dilakukan setiap bulannya yaitu melakukan penyuluhan kesehatan
kepada perwakilan kader posyandu, mengadakan posyandu balita dan melakukan
kegiatan kunjungan rumah sehat.
4) Bagaimanakah pola kebiasaan masyarakat di desa ini dalam mengatasi masalah
kesehatannya?
Jawab: Berdasarkan wawancara dengan warga di RT/RW 001/004 ketika sakit
menggunakan pengobatan medis ke puskesmas atau ke klinik.
5) Bagaimana pola kebiasaan masyarakat yang dapat mengganggu kesehatan?
Jawab: Berdasarkan wawancara dengan warga di RT/RW 001/004 warga
menyukai makanan asin, warga laki-laki memiliki kebiasaan merokok, warga
yang menderita hipertensi jarang mengonsumsi obat hipertensi, warga yang
menderita hipertensi jarang mendapatkan penyuluhan kesehatan terkait masalah
kesehatan yang dialami, warga yang menderita hipertensi jarang melakukan cek
kesehatan ke tempat pelayanan kesehatan, warga dalam kurun waktu 6 bulan
terakhir tidak pernah mengikuti posyandu lansia. Berdasarkan hasil wawancara
dengan warga, warga memiliki kebiasaan mengonsumsi makanan pedas dan
memiliki kebiasaan makan makanan tinggi purin seperti jeroan dan sayur bayam.
6) Masalah kesehatan apa saja yang sering muncul?
Jawab: Berdasarkan hasil wawancara dengan bidan desa, masalah kesehatan yang
banyak dijumpai yaitu hipertensi 10%, balita stunting 2 orang, penderita diabetes
mellitus 1 orang. Berdasarkan hasil wawancara dengan warga desa didapatkan
hasil warga mengeluhkan sakit gastritis 8% dan memiliki penyakit asam urat 6%.

16
c. Ekonomi
Sub-sistem ekonomi yang dikaji meliputi karakteristik pekerjaan masyarakat,
penghasilan rata-rata dan pengeluaran masyarakat, angka kemiskinan, angka
pengangguran, angka pekerja di bawah umur dll.
1) Adakah data desa yang menggambarkan terkait status ekonomi (sejahtera / pra
sejahtera) masyarakat di desa ini?
Jawab: Berdasarkan wawancara dengan warga di RT/RW 001/004 didapatkan
hasil ada beberapa keluarga yang masih menerima BLT.
2) Adakah data yang menggambarkan setatus pekerjaan dan tingkat pengangguran
masyarakat desa / pekon ini?
Jawab:
Tingkat pekerjaan:
a) Buruh terdapat 20 orang
b) IRT terdapat 36 orang
c) ART terdapat 1 orang
d) PNS terdapat 4 orang
e) Wiraswasta terdapat 12 orang
f) Petani terdapat 10 orang
g) Karyawan terdapat 7 orang
h) Dosen terdapat 1 orang
i) Pelajar terdapat 37 orang
3) Dari bidang apa sajakah sumber pendapatan masyarakat yang ada di desa / pekon
ini?
Jawab: Berdasarkan hasil wawancara dengan ketua RT/RW 001/004 sumber
pendapatan masyarakat berasal dari pertanian atau perkebunan, menjadi buruh,
berdagang.

d. Komunikasi
Pada sub-sistem komunikasi yang perlu dikaji meliputi jenis media komunikasi yang
ada dan digunakan, cara penyebaran informasi, dan jenis media massa yang ada di
masyarakat / komunitas.
1) Media komunikasi dan informasi apa sajakah yang biasa dimanfaatkan oleh
masyarakat desa?
Jawab: Berdasarkan wawancara dan observasi, media komunikasi dan informasi
yang dapat diaskes oleh masyarakat yaitu koran, handphone, televisi.
2) Apakah masyarakat di desa ini mengalami keterbatasan jaringan komunikasi baik
seluler, internet, media elektronik dan media masa lainnya?
Jawab: Tidak
3) Apakah di desa ini terdapat pemancar signal (baik seluler ataupun internet), radio,
dan media massa lainnya dalam menunjang komunikasi dan informasi
masyarakat desa? jika ada, sebutkan apa saja?
Jawab: Berdasarkan observasi terdapat pemancar signal seluler dan internet, tiang
pemancar signal WiFi pekon, sehingga masyarakat dapat mengakses informasi
dengan mudah.

17
e. Transportasi dan keamanan
Pada sub-sistem ini hal yang perlu dikaji meliputi sarana transportasi yang
dimanfaatkan dan dimiliki masyarakat, kondisi jalan, adanya sistem keamanan
lingkungan dan sistem tanggap darurat dalam menghadapi bencana.
1) Alat transformasi apakah yang lazim digunakan masyarakat di desa ini?
Jawab: Berdasarkan observasi sebagian besar menggunakan kendaraan milik
pribadi seperti motor dan mobil
2) Apakah semua akses jalan di desa ini mampu dilalui masyarakat dengan baik?
Jawab: Ya
3) Apakah terdapat fasilitas transportasi umum yang diakses masyarakat desa ini,
jika ada tolong jelaskan?
Jawab: Berdasarkan observasi transportasi umum yang dapat diakses masyarakat
yaitu mobil angkot dan ojek.
4) Apa sajakah upaya yang sudah dilakukan masyarakat dalam menjaga keamanan
lingkungan desa?
Jawab: Berdasarkan wawancara dengan warga desa didapatkan hasil bahwa
upaya yang dilakukan yaitu menjaga fasilitas umum yang tersedia,
5) Apakah pihak desa sudah membuat mekanisme evakuasi ketika terjadi bencana
alam? Jika ada apakah sudah pernah diadakan simulasi baik dari tingkat desa,
kecamatan atau kabupaten?
Jawab: Berdasarkan hasil wawancara dengan ketua RT/RW 001/004 dan warga
belum membuat mekanisme mitigasi bencana.

f. Rekreasi
Dalam sub-sistem ini yang perlu dikaji meliputi kebiasaan masyarakat untuk
berekreasi atau menghabiskan hari libur, lokasi rekreasi yang dituju dan kaji juga
adanya lokasi rekreasi alternatif yang ada di sekitar wilayah masyarakat tersebut.
1) Bagaimanakah kebiasaan anda dalam menghabiskan waktu ketika libur?
Jawab: Berdasarkan hasil wawancara dengan ketua RT/RW 001/004 dan warga
jarang berlibur ke tempat yang jauh. Lebih sering menghabiskan waktu untuk
mengunjungi orang tua
2) Dimana lokasi rekreasi favorit anda dan keluarga ketika berlibur?
Jawab: Berdasarkan hasil wawancara warga Untuk lokasi liburan yang paling
disukai yaitu pantai
3) Apakah di sekitar tempat tinggal anda terdapat lokasi yang mampu menjadi
tempat rekreasi atau pariwisata alternatif dalam menghabiskan waktu untuk
berlibur?
Jawab: Belum ada

g. Pemerintahan dan politik


Pada sub sistem ini yang perlu dikaji meliputi adanya keorganisasian pemerintahan
dalam masyarakat yang jelas (RW, RT dll), adanya organisasi kemasyarakatan
(PKK, Karangtaruna, Dasawisma dll), da peran Ormas dalam komunitas.

18
1) Apakah didesa yang anda pimpin terdapat setruktur keorganisasian yang jelas?
Jika ada apakah hal tersebut di tuangkan dalam surat keputusan baik dari
tingkatan Kecamatan atau Kabupaten?
Jawab:
a) Kepala pekon 1 orang
b) Sekretaris pekon 1 orang
c) Staf pekon 6 orang
d) Kadus/RT 21 orang
e) BHP 9 orang
2) Apa sajakah organisasi kemasyarakatan yang berkembang di desa ini?
Jawab: Berdasarkan hasil wawancara dengan ketua RT/RW 001/004 terdapat
organisasi Kelompok tani dan PKK (Pembinaan Kesejahteraan Keluarga)
3) Apakah selama ini organisasi kemasyarakatan tersebut memberikan kontribusi
yang positif terhadap kemajuan masyarakat? Tolong jelaskan.
Jawab: Berdasarkan hasil wawancara dengan ketua RT/RW 001/004 kelompok
tani berkontribusi dalam mengurus pertanian dan memberikan bibit-bibit hasil
persilangan buah kepada masing-masing kepala keluarga. PKK (Pembinaan
Kesejahteraan Keluarga) sering berpartisipasi dalam kegiatan lomba desa dan
membuat prakarya seperti aksesoris jilbab.

h. Lingkungan fisik
Pada pengkajian sub sistem ini hal yang perlu di kaji antara lain yaitu :
1) Lingkup lingkungan (seperti jalan, sarana transportasi, batas wilayah, kondisi
geografis wilayah, pusat pendidikan, fasilitas kesehatan)
Jawab:
a) Jalan
Akses jalan yang dilalui pada jalan utama beraspal dan untuk antar gang kecil
belum beraspal.
b) Sarana transportasi
Transportasi yang digunakan yaitu kendaraan pribadi seperti motor dan mobil,
untuk transportasi umum dapat menggunakan angkot dan ojek motor.
c) Batas wilayah:
- Sebelah barat berbatasan dengan RT 2
- Sebelah timur berbatasan dengan dusun 9
- Sebelah selatan berbatasan dengan dusun 8 dan dusun 2
- Sebelah utara berbatasan dengan dusun 9
d) Pusat Pendidikan
Pusat pendidikan yang terdapat di RT/RW 001/004 yaitu TK Al-Fiqri dan
Madrasah Ibtidaiyah (MI)
e) Fasilitas Kesehatan
Fasilitas kesehatan yang ada di RT/RW 001/004 yaitu posyandu balita,
kunjungan rumah sehat oleh bidan desa.

19
2) Hunian/pemukiman (tipe hunian masyarakat, sumber air bersih, sanitasi /MCK/
SPAL, sarana olahraga dll).
a) Tipe hunian masyarakat: Tipe hunian masyarakat yaitu permanen
b) Sumber air bersih: Setiap rumah warga sudah memiliki fasilitas dan sumber air
bersih yang berasal dari sumur.
c) Sanitasi: Sanitasi di lingkungan warga sudah baik. Di setiap rumah sudah
memiliki toilet yang terdapat saluran pembuangan tinja. Setiap rumah sudah
dapat mengelola sampah rumah tangga secara mandiri.
3) Pada dasarnya untuk sub sistem ini lebih banyak dilakukan menggunakan
Windshield Survey/ observasi langsung ke komunitas, namun metode lain seperti
wawancara dan anket juga masih dapat digunakan untuk mengkaji beberapa
informasi dari masyarakat, kader, tokoh agama, atau aparat desa yang di dukung
dengan data sekunder.

3. Data Windshield Survey


a. Perumahan
1) Bagaimana kepadatan bangunan perumahan?
Jawab: Kepadatan bangunan perumahan warga masih terbilang memadai karena
di RT/RW 001/004 terdapat 45KK, di mana jarak antar rumah warga tidak terlalu
berhimpitan, sebagian besar tingkat keteraturan dan kelayakan bangunan masih
baik.
2) Apa saja jenis-jenis bangunan yang ada?
Jawab:
a) Bangunan Rumah Tinggal berupa perumahan dan kontrakan
b) Bangunan Komersial berupa Balai Pekon atau Kantor Kelurahan Sukoharjo III
Barat
c) Bangunan Fasilitas Pendidikan berupa TK Al-Fiqri dan Madrasah Ibtidaiyah
(MI)
d) Bangunan Fasilitas Peribadahan berupa Masjid Al-Ikhsan
3) Bagaimana halaman-halaman rumah pada umumnya?
Jawab: Sebagian besar halaman rumah warga memiliki luas minimal untuk parkir
kendaraan bermotor dan memiliki tanaman baik pohon buah atau tanaman hias.

b. Lingkungan Terbuka
1) Berapa banyak /luas lingkungan terbuka?
Jawab: Masih terdapat lingkungan terbuka seperti ladang atau perkebunan,
perbukitan.
2) Bagaimana penggunaannya?
Jawab: Penggunaan ladang atau perkebunan digunakan untuk bercocok tanam
seperti sayuran, umbi-umbian dan buah.
3) Bagaimana dengan kepemilikannya?
Jawab: Sebagian besar kepemilikannya merupakan milik pribadi.

20
c. Batas Wilayah
1) Mana sajakah batas-batas wilayah RT/RW 001/004?
a) Sebelah barat berbatasan dengan RT 2
b) Sebelah timur berbatasan dengan dusun 9
c) Sebelah selatan berbatasan dengan dusun 8 dan dusun 2
d) Sebelah utara berbatasan dengan dusun 9
2) Sebutkan nama-nama daerah sesuai batas administrasinya!
a) Letak Adminitrasi
- Pemerintahan Pekon Sukoharjo III Barat berada di ibu kota Kecamatan
Sukoharjo Kabupaten Pringsewu
- Jarak tempuk ke kecamatan 1 Km
- Jarak ke kota Kabupaten Pringsewu 7 Km
- Jarak jauh ke Kota Propinsi Lampung 50 Km
3) Batas Pekon Sukoharjo III Barat
a) Sebelah barat berbatasan dengan Pekon Sukoyoso
b) Sebelah utara berbatasan dengan Pekon Keputran
c) Sebelah timur berbatasan dengan Pekon Sukoharjo III Barat
d) Sebelah selatan berbatasan dengan Pekon Sukoharjo 1 dan Pekon Sinar Baru
Timur
4) Luas wilayah Pekon Sukoharjo III Barat 229,72 Hs dengan 3 (Tiga) bagian
wilayah penduduk:
a) Sukoharjo III Barat
b) Umbul Gading (Srigading)
c) Umbul Teklek

d. Transportasi
1) Uraikan alat transportasi yang digunakan masyarakat!
Jawab: Sebagian besar menggunakan kendaraan milik pribadi seperti motor dan
mobil, transportasi umum yang dapat diakses masyarakat yaitu mobil angkot dan
ojek.
2) Bagaimanakah kondisi jalannya?
Jawab: Akses jalan yang dilalui pada jalan utama beraspal dan untuk antar gang
kecil belum beraspal.

e. Pusat Pelayanan
1) Sebutkan pusat-pusat pelayanan yang ada:
Jawab: Terdapat pelayanan peribadahan yaitu Masjid Al-Ikhsan dan pelayanan
pendidikan yaitu TK Al-Fiqri dan Madrasah Ibtidaiyah (MI).

f. Kebiasaan Masyarakat
1) Sebutkan siapa? Di mana? Kapan (pagi, siang, sore, malam) masyarakat yang
berkumpul.
Jawab: Setiap malam jumat diadakan acara yasinan di masjid yang diikuti oleh
para laki-laki.

21
g. Masyarakat Yang Banyak Dijumpai
a) Siapa yang banyak saudara jumpai di jalan atau di tempat berkumpul?
Jawab: Tetangga
b) Di manakah biasanya masyarakat berkumpul?
Jawab: Di balai pekon (kantor kelurahan), di posyandu balita, di masjid.

h. Media Informasi
1) Uraikan media informasi yang banyak digunakan masyarakat di rumah, di jalan,
di pusat pelayanan, di kantor, di desa dan lainnya!
Jawab: Media komunikasi dan informasi yang dapat diaskes oleh masyarakat
yaitu koran, handphone, televisi.

i. Issue
1) Apa yang sedang hangat dibicarakan masyarakat?
Jawab: Penyakit Covid-19

j. Pencemaran Lingkungan Ada


1) Apa sajakah jenis pencemaran yang ada?
Jawab: Tidak ada

k. Kondisi Selokan Dan Parit


1) Bagaimanakah kondisi selokan dan parit yang ada di desa? Apakah tampak
kotor? Air menggenang atau tidak mengalir dengan lancar, banyak sampah, dll?
Jawab: Kondisi selokan kering tidak terdapat air menggenang.

22
B. Perencanaan dan Proses Implementasi
1. Analisa Data
No. Data Masalah Kesehatan
1. Berdasarkan hasil observasi dan wawancara, didapatkan data sebagai berikut: Ketidakefektifan
a. Berdasarkan hasil wawancara dengan bidan desa dan warga terdapat 3 penyakit terbanyak di RT/RW pemeliharaan kesehatan
001/004 yaitu :
- penderita hipertensi sekitar 10% dari 45 keluarga
- Gastritis 8% dari 45 keluarga
- Asam urat 6% dari 45 keluarga
b. Berdasarkan hasil wawancara dengan warga RT/RW 001/004:
- Warga menyukai makanan asin
- Masalah kesehatan apa saja yang sering muncul
- warga laki-laki memiliki kebiasaan merokok
- warga yang menderita hipertensi jarang mengonsumsi obat hipertensi
- warga yang menderita hipertensi jarang mendapatkan penyuluhan kesehatan terkait masalah
kesehatan yang dialami
- warga yang menderita hipertensi jarang cek kesehatan ke tempat pelayanan kesehatan.
- warga memiliki kebiasaan mengonsumsi makanan pedas
- warga memiliki kebiasaan makan makanan tinggi purin seperti jeroan dan sayur bayam
c. Berdasarkan hasil observasi di RT/RW 001/004 didapatkan hasil :
- pemeriksaan tekanan darah menunjukkan hasil sebagian besar responden mengalami hipertensi
- jarak menuju ke puskesmas induk kurang lebih 1 Km.
2. Berdasarkan hasil observasi dan wawancara, didapatkan data sebagai berikut: Ketidakefektifan
a. Berdasarkan hasil wawancara dengan warga RT/RW 001/004 didapatkan hasil : manajemen kesehatan
- Tidak terdapat kader posyandu lansia di RT/RW 001/004 komunitas
- Warga dalam kurun waktu 6 bulan terakhir tidak pernah mengikuti posyandu lansia.
- Warga tidak mampu menghindari faktor risiko yaitu makanan asin.
- Warga tidak mengonsumsi obat hipertensi.
b. Berdasarkan hasil observasi di RT/RW 001/004 didapatkan hasil :
- Tidak terdapat posyandu lansia

23
2. Prioritas Masalah Keperawatan Komunitas
No Masalah/Diagnosa Keperawatan A B C D E F G H I J K L Total Prioritas
Ketidakefektifan pemeliharaan
1. 4 4 5 4 4 4 4 3 3 3 2 2 42 1
Kesehatan
Ketidakefektifan manajemen kesehatan
2. 4 4 3 2 3 3 3 3 3 3 2 2 34 2
komunitas

3. Rencana Keperawatan Komunitas


Diagnosa NOC NIC
Data
Keperawatan Hasil Intervensi
Data pendukung masalah kesehatan komunitas : Masalah kesehatan pada warga RT/RW 004/001 penderita hipertensi
Berdasarkan hasil observasi dan Ketidakefektifan Setelah dilakukan asuhan keperawatan Prevensi Primer
wawancara, didapatkan data pemeliharaan diharapkan defisiensi kesehatan Prevensi Primer
sebagai berikut: kesehatan menjadi teratasi dengan kriteria hasil : Edukasi Perilaku Upaya Kesehatan
a. Berdasarkan hasil wawancara (I.12435)
dengan bidan desa dan warga Pemeliharaan Kesehatan (L.12106): - Jelaskan penanganan masalah
terdapat 3 penyakit terbanyak di kesehatan
RT/RW 001/004 yaitu: Kriteria Before After - Informasikan sumber yang tepat yang
- penderita hipertensi sekitar Primer tersedia di masyarakat
10% dari 45 keluarga Menunjukkan minat - Ajarkan menentukan perilaku spesifik
- Gastritis meningkatkan 1 5 yang akan diubah
- Asam urat perilaku sehat - Ajarkan program kesehatan dalam
b. Berdasarkan hasil wawancara Memiliki sistem kehidupan sehari-hari
pendukung 2 5
dengan warga RT/RW 001/004 - Ajarkan pencarian dan penggunaan
didapatkan hasil: Sekunder sistem fasilitas pelayanan kesehatan
- sebagian besar responden Perilaku mencari - Ajarkan cara pemeliharaan Kesehatan
2 5
menyukai makanan asin bantuan
- warga laki-laki memiliki
kebiasaan merokok
Tersier
- warga yang menderita Prevensi Sekunder
24
hipertensi jarang mengonsumsi Dukungan Kepatuhan Program
Menunjukkan
obat hipertensi 1 5 Pengobatan (I.12361)
perilaku adaptif
- warga yang menderita - Buat komitmen menjalani program
hipertensi jarang mendapatkan Menunjukkan pengobatan dengan baik
penyuluhan kesehatan terkait pemahaman perilaku 1 5 - Buat jadwal pendampingan keluarga
masalah kesehatan yang sehat untuk bergantian menemani pasien
dialami Kemampuan selama menjalankan program
- warga yang menderita menjalankan perilaku 1 5 pengobatan, jika perlu
hipertensi hipertensi jarang cek sehat - Dokumentasikan aktivitas selama
kesehatan ke tempat pelayanan menjalani proses pengobatan
kesehatan. - Diskusikan hal-hal yang dapat
- warga memiliki kebiasaan mendukung atau menghambat
mengonsumsi makanan pedas berjalannya program pengobatan
- warga memiliki kebiasaan Prevensi Tersier
makan makanan tinggi purin Penentuan Tujuan Bersama (I.12464)
seperti jeroan dan sayur - Fasilitasi memecah tujuan kompleks
bayam. menjadi langkah kecil yang mudah
c. Berdasarkan hasil observasi di dilakukan
RT/RW 001/004 didapatkan hasil: - Fasilitasi dalam mengidentifikasi
- pemeriksaan tekanan darah hasil yang diharapkan untuk setiap
menunjukkan hasil sebagian tujuan
besar responden mengalami - Modifikasi rencana jika tujuan tidak
hipertensi tercapai
- jarak menuju ke puskesmas
induk kurang lebih 1 Km.

25
Berdasarkan hasil observasi dan Ketidakefektifan Setelah dilakukan asuhan keperawatan Prevensi Primer (I.12383)
wawancara, didapatkan data manajemen diharapkan defisiensi kesehatan Terapeutik
sebagai berikut: kesehatan menjadi teratasi dengan KH : - Jadwalkan pendidikan kesehatan
a. Berdasarkan hasil wawancara komunitas sesuai kesepakatan
dengan warga RT/RW 001/004 - Berikan kesempatan untuk bertanya
didapatkan hasil:
- Tidak terdapat kader posyandu Manajemen Kesehatan (L.12104): Edukasi
lansia di RT/RW 001/004 - Jelaskan faktor risiko yang dapat
- Warga dalam kurun waktu 6 Kriteria Before After mempengaruhi kesehatan
bulan terakhir tidak pernah Melakukan tindakan Prevensi Sekunder (I.14502)
mengikuti posyandu lansia. untuk mengurangi 1 5 - Lakukan pengelolaan risiko secara
- Warga tidak mampu faktor risiko efektif
menghindari faktor risiko yaitu Menerapkan program - Buat perencanaan tindakan yang
makanan asin. 2 5 memiliki timeline dan penanggung
perawatan
- Warga tidak mengonsumsi Aktivitas hidup jawab yang jelas
obat hipertensi. sehari-hari efektif
b. Berdasarkan hasil observasi di 1 5 Prevensi Tersier (I.12360)
memenuhi tujuan
RT/RW 001/004 didapatkan kesehatan - Fasilitasi pemenuhan kebutuhan
hasil : kesehatan mandiri
- Tidak terdapat posyandu lansia - Siapkan pasien untuk mampu
berkolaborasi dan bekerjasama
dalam pemenuhan kebutuhan
kesehatan

26
4. Implementasi Keperawatan Komunitas
No Diagnosa Kegiatan Tujuan Tanggal Sasaran Tempat Pengg Jawab
1 Ketidakefektifan a. Penyuluhan 1. Tujuan Umum 30-10- Masyarakat dusun Posyandu 1. Prodi Ners Fakultas
pemeliharaan kesehatan Setelah dilakukan kegiatan 2020 RT 001 RW 004 Balita Kesehatan
kesehatan tentang edukasi kesehatan Pekon Sukoharjo III Pekon Universitas
hipertensi Barat, Kecamatan Sukoharjo Muhammadiyah
“hipertensi”, masyarakat
b. Pemeriksaan Sukoharjo III Barat Pringsewu
RT 001 RW 004 Pekon
tekanan darah Kabupaten 2. Ketua RT 001 RW
dan Sukoharjo III Barat dapat Pringsewu sebanyak 004 Pekon
pengukuruan mengetahui masalah yang 5 orang Sukoharjo III Barat
IMT ada di wilayahnya dan
dapat dengan mandiri
menangani masalah
kesehatan dengan
berpartisipasi dalam
program kesehatan
masyarakat.
2. Tujuan Khusus
Setelah dilakukan kegiatan
edukasi kesehatan
“hipertensi” selama 3 x 60
menit, diharapkan:
a. Ketersediaan program
promosi kesehatan di

27
RT 001 RW 004 Pekon
Sukoharjo III Barat
meningkat
b. Partisipasi masyarakat
dalam program
kesehatan komunitas
meningkat
c. Sistem surveilans
kesehatan meningkat
d. Angka morbiditas
hipertensi di masyarakat
RT 001 RW 004 Pekon
Sukoharjo III Barat
menurun
e. Prevalensi penyakit
menurun

28
5. Evaluasi

No Dx. Kep Tanggal Implementasi Evaluasi Modifikasi Paraf


1 1 31/10/2020 1. Melakukan pemeriksaan 1. Pemeriksaan kesehatan tekanan 1. Bekerjasama dengan tenaga
tekanan darah pada pada darah terhadap 7 audiens (6 kesehatan, dalam pembinaan
audiens. penderita hipertensi, 2 sehat) dan pemantauan kesehatan
2. Melakukan pemeriksaan
2. Audiens dapat memahami materi penderita hipertensi dengan
IMT
yang disampaikan mengenai rutin mengkonsumsi jus
3. Melaksanakan
penyuluhan tentang hipertensi dan bersedia untuk mentimun serta semangka
hipertensi dan menginformasikan kepada
demonstrasi pengolahan masyarakat.
mentimun serta 3. Audiens dapat melakukan
semangka
pengolahan mentimun dan
semangka dirumah untuk
pencegahan serta pengobatan non-
farmakologi untuk hipertensi
4. Dari hasil penyuluhan kesehatan
didapatkan audient memahami
materi dan cara pengolahan
mentimun serta semangka
untukpenurunan TD pada penderita
hipertensi

29
BAB IV
KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil pelaksanaan kegiatan praktik keperawatan komunitas yang dilakuakn
selama kurang lebih 3 minggu di RT 001 RW 004 Pekon Sukoharjo III Barat Kecamatan
Sukoharjo Kabupaten Pringsewu, data yang ditemukan sebagai permasalahan di daerah
tersebut yaitu penderita hipertensi sekitar 10% dari 45 keluarga, sebagian besar responden
menyukai makanan asin, warga laki-laki memiliki kebiasaan merokok, warga yang
menderita hipertensi jarang mengonsumsi obat hipertensi, pemeriksaan tekanan darah
menunjukkan hasil sebagian besar responden mengalami hipertensi, serta data lain yang
tertuang dalam analisa data.

Masalah keperawatan yang diambil adalah ketidakefektifan pemeliharaan Kesehatan dan


ketidakefektifan manajemen kesehatan komunitas. Untuk menanggulangi permasalahan-
permasalahan tersebut upayan yang dilakukan berupa penyuluhan Kesehatan dengan tema
hipertensi, pemeriksaan tekanan darah dan pengukuran IMT yang dilaksanakan pada hari
Jum’at tanggal 30 Oktober 2020 di Posyandu Balita Pekon Sukoharjo III Barat.

B. Saran
Hal-hal yang masih perlu dilakukan dalam upaya menangani permasalahn-permasalahan
yang terjadi di wilayah tersebut adalah:
1. Memaksimalkan upaya promotive dengan membentuk posbindu di wilayah tersebut
dengan cara kader mengadvokasi pembentukan posbindu Bersama dengan stakeholder
di RT 001 RW 004 Pekon Sukoharjo III Barat
2. Mengadvokasi kepada aparat pemerintah untuk pendataan dan pemeriksaan kesehatan
rutin kepada setiap keluarga
3. Pelaksanaan penyuluhan kesehatan tentang hipertensi, termasuk didalamnya makanan
dan cara mengontrol resiko hipertensi baik bagi penderita maupun orang dengan resiko
seharusnya rutin dilaksanakan tiap bulannya, dengan minimal setiap triwulan oleh
petugas kesehatan yang ada.

30
DAFTAR PUSTAKA

Siti N. Kholifah & Wahyu Widagdo. 2016. Keperawatan Keluarga dan Komunitas. Modul
Bahan Ajar Cetak Keperawatan. Jakarta. Pusdik SDM Kesehatan. Kementerian
Kesehatan Republik Indonesia
Anderson & McFarlane. 2011. Community As Partner: Theory And Practice In Nursing.
Philadelphia: Lippincott Williams & Wilkins
Stanhope dan Lancaster. 2010) community & public health nursing (six ed. St. Louis,
Missouri: Mosby
Harnilawati.2013. Pengantar Ilmu Keperawatan Komunitas. Sulawesi: Pustaka As Salam
Hidayat Aziz Halimul. 2004. Pengantar Konsep Keperawatan Dasar. Salemba Medika:
Jakarta.
Mubarak, Iqbal Wahit. 2009. Pengantar dan Teori Ilmu Keperawatan Komunitas 1. Jakarta:
CV. Sagung Seto
Riyadi. 2007. Keperawatan Kesehatan Masyarakat. Jakarta: Salemba Medika
Stanhope dan Lancaster, 2010) community & public health nursing (six ed. St. Louis,
Missouri: Mosb
Sumijatun, dkk. 2006. Konsep Dasar Keperawatan Komunitas. Jakarta: EGC

31
Lampiran 1
LAPORAN HASIL PEMERIKSAAN KESEHATAN

NO NAMA TD TB BB IMT
1 Agus Suprayitno 140/90 168 62 22,52
2 Muji Lestari 160/100 156 85 35,42
3 Siti Khalifah 130/90 146 48 22,71
4 Sugiyo 140/80 165 77 28,74
5 Dahlia 100/80 152 66 28,83
6 Dimas Aji 110/80 173 48 16,43
7 Saminah 130/100 150 60 28,80

32
Lampiran II
LAPORAN HASIL
PENYULUHAN KESEHATAN “HIPERTENSI”
DI RT 001 RW 004 PEKON SUKOHARJO III BARAT
KECAMATAN SUKOHARJO KABUPATEN PRINGSEWU
A. Persiapan
B. Pelaksanaan
1. Pengorganisasian Kelompok
a. Penanggungjawab : 1) Prodi Profesi Ners Fakultas Kesehatan
Universitas Muhammadiyah Pringsewu Lampung
2) Ketua RT 001 RW 004 Pekon Sukoharjo III
Barat, Kecamatan Sukoharjo, Kabupaten
Pringsewu
b. Moderator : Tika Emi Lestari
c. Penyuluh : Yulia Putri Prastikaningrum
d. Observer : M. Muthahhari Jamin
e. Fasilitator : 1) Mei Siska Dwi Lestari
2) Dedi Ariyanto
3) Desi Safitri

C. Evaluasi
1. Evaluasi Struktur
No Kegiatan Ya Tidak Keterangan
Peserta hadir di tempat Peserta penyuluhan hadir di tempat
1 
penyuluhan penyuluhan pukul 08.44 WIB
Kesiapan peralatan dalam Peralatan disiapkan bersama kelompok,
2 
penyuluhan persiapan dimulai pukul 06.30 WIB
Materi penyaji disipakan seminggu
sebelum kegiatan penyuluhan
3 Kesiapan materi penyaji 
dilaksanakan, materi disampaikan
melalui power point presetasi
Penyelenggaraan penyuluhan
Kegiatan dilaksanakan di Posyandu
4 dilaksanakan di posyandu 
Balita Pekon Sukoharjo III Barat
balita Pekon Sukoharjo III
Pengorganisasian
Pengorganisasian dilakukan pada
5 penyelenggaraan penyuluhan 
tanggal 28 Oktober 2020
dilakukan sebelumnya

2. Evaluasi Proses
No Kegiatan Dilkaukan Tidak Keterangan

33
Dilakukan
Pemateri sudah menyampaikan
Pemateri
materi secara baik, pemateri
1 menyampaikan materi 
berkomunikasi dua arah dengan
dengan baik
peserta
Peserta sudah antusias terhadap
kegiatan penyuluhan dengan
Peserta antusias
memperhatikan materi yang
2 terhadap materi 
disampaikan, walaupun terkadang
penyuluhan
ada beberapa peserta yang barmain
handphone saat materi disampaikan
Media yang digunakan sudah cukup
Keefektifan efektif, media berupa power point
3 
penggunaan media presentasi, poster dan alat
demonstrasi pembuatan jus
Tidak ada peserta yang
Peserta berjumlah tetap 7 orang dari
4 meninggalkan tempat 
awal kegiatan sampai selesai
penyuluhan
Peserta mengajukan
pertanyaan dan Peserta bertanya tentang materi yang
5 
menjawab pertanyaan disampaiakn
secara tepat

3. Evaluasi Hasil
No Kegiatan Ya Tidak Keterangan
Kegiatan dibuka pukul 09.00
Kegiatan penyuluhan sesuai dengan
1  dan penyuluhan diimulai pukul
waktu yang di tentukan
09.15
Peserta mengetahui tentang faktor Peserta sudah tau tentang faktor
resiko hipertensi serta mampu resiko hipertensi, namun tidak
2 
mendemonstrasikan makanan sehat mendemonstrasikan makanan
untuk hipertensi sehat untuk hipertensi
Jumlah peserta hadir dalam Peserta yang hadir berjumlah 7
3 
penyuluhan minimal 5 orang orang

D. Analisa SWOT
1. Kekuatan
Kekuatan dalam melaksanakan penyuluhan kesehatan ”hipertensi” di RT 001 RW 004
Pekon Sukoharjo III Barat adalah adanya dukungan dari Ketua RT, kader posyandu dan
dari pihak puskesmas
34
2. Kelemahan
Kelemahan dalam kegiatan ini adalah kurangnya ketepatan waktu peserta dalam
mengikuti kegiatan, kurangnya alat dalam melaksanakan penyuluhan, dan tidak dapat
mengumpulka masyarakat banyak karena terbatas oleh pandemi Covid-19
3. Kesempatan
Adanya program pemerintah di bidang kesehatan dalam mengawasi masalah kesehatan
di RT 001 RW 004 Pekon Sukoharjo III Barat seperti peningkatan kesehatan balita,
karena tersedianya posyandu balita serta keaktifan kader dalam kegiatan posyandu.
4. Ancaman
Ancaman dalam melaksanakan kegiatan penyuluhan kesehatan tersebut adalah
ancaman dari luar seperti cuaca yang sangat panas, serta ditakutkann adanya
penyebaran virus Covid-19.

E. Alternatif penyelesaian masalah (Saran)

35
Lampiran III
Dokumentasi Kegiatan

36

Anda mungkin juga menyukai