Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena atas nikmat dan karunia-
Nya lah kami dapat menyelesaikan tugas makalah ini dengan baik. Setiap konsep dalam
makalah ini juga memerlukan bahasa dan rincian serta berbagai penjelasan yang dapat
memudahkan untuk mempelajari dan memahaminya.Makalah yang berjudul “ KONSEP
ASUHAN KEPERAWATAN VERTIGO “. Pada kesempatan ini kami mengucapkan terima
kasih kepada para pendukung yang memberikan motivasi sehingga makalah ini dapat
terselesaikan. Tidak lupa kami ucapkan terima kasih juga kepada para pembaca terutama bagi
mahasiswa, Dan tidak lupa pula kepada para dosen yang telah membimbing kami menjadi
manusia yang berpotensi.Kritik dan saran pembaca merupakan sumbangan yang sangat
berarti bagi kami dalam menyempurnakan isi makalah ini. Semoga makalah ini dapat
menjadi panduan bagi mahasiswa.
Penulis
KATA PENGANTAR………………………………………………...................... ii
DAFTAR ISI……………………………………………………………………… iii
BAB I PEMBAHASAN
A.Definisi .................................................................................................................. 4
B.Etiologi .................................................................................................................. 4
C.Patofisiologi .......................................................................................................... 5
D.Manifestasi Klinis ................................................................................................. 6
E. Phatway………………………………………………………………....………. 7
F.Komplikasi………………………………………………………………............. 8
G.Pemeriksaan Diagnostik........................................................................................ 8
H.Penatalaksanaan..................................................................................................... 8
BAB IV PENUTUP
A.Kesimpulan .......................................................................................................... 17
Laporan Pendahuluan
A. Definisi
Vertigo adalah suatu istilah yang berasal dari bahasa latin “vertere” yang
bebrarti memutar. Vertigo didefinisikan berbagai macam namun pada garis besarnya
terdapat dua kelompok aliran yaitu kelompok yang menganggap vestibulum sebagai
dasar kelainan dan kelompok yang menganggap alat keseimbangan tubuh sebagai satu
kesatuan sumber kelainan. Kelompok yang pertama, mendefinisikan vertigo adalah
rasa berputar tubuhnya atau sekitarnya yang disebabkan oleh gangguan labirin.
Menurut kelompok yang kedua, vertigo adalah gerakan sebenarnya atau hanya rasa
gerakan yang disebabkan oleh gangguan alat keseimbangan tubuh di tingkat perifer
atau sentral.
Vertigo adalah sensasi berputar atau pusing yang merupakan suatu gejala
dimana penderitanya akan merasakan benda – benda disekitarnya bergerak memutar
atau bergerak naik turun karena gangguan pada system keseimbangan. (Arsyad
Soepardi Efiaty dan Nurbaiti, 2002)
B. Etiologi
1. Otologi 24 – 61 %
b. Meniere Desease
d. Otitis media
2. Neurologic 23 – 30 %
c. Gangguan visus
d. Gangguan sereblum
f. Multiple sclerosis
g. Vertigo servikal
a. TD naik turun
b. Aritmia kordis
d. Tumor
a. Depresi
b. Pobia
c. Ansietas
d. Psikosomatis
C. Patofisiologi
Dalam kondisi normal informasi yang tiba di pusat integrasi alat keseimbangan tubuh
yang berasal dari reseptor vestibular, visual, dan propioseptik kanan dan kiri akan
diperbandingkan. Jika semuanya sinkron dan wajar akan diproses lebih lanjut secara
normal akan direspon. Respon yang muncul beberapa penyesuaian dari otot – otot
mata dan penggerak tubuh dalam keadaan bergerak. Disamping itu orang menyadari
posisi kepala dan tubuhnya terhadap lingkungan sekitarnya. Tidak ada tanda gejala
kegawatan (alam reaction) dalam bentuk vertigo dan gejala dari jaringan otonomik.
Namun jika dalam keadaan tidak normal dari fungsi alat keseimbangan tubuh
dibagian tepi atau sentral maupun rangsangan gerakan yang aneh atau berlebihan,
maka proses pengolahan informasi yang wajar tidak berlangsung dan muncul tanda –
tanda kegawatan dalam bentuk vertigo dan gejala dari jaringan otonomik. Disamping
D. Manifestasi Klinis
1) Vertigo Sentral :
Ataksia.
2) Vertigo Perifer :
E. Pathway
Vertigo
Terjadi gangguan
keseimbangan
pusing Cemas
Resiko Cidera
Mual muntah
Gangguan
nutrisi
F. Komplikasi
G. Pemeriksaan penunjang
H. Penatalaksanaan
BAB II
Biodata :
- Vertigo lebih sering menimpa kaum wanita. Juga bisa menyerang siapa saja
pada rentan usia berapa pun. Tetapi lebih banyak terjadi pada usia 50 tahun ke
atas. Penyebab vertigo dapat disebabkan oleh beberapa kondisi seperti
diabetes, migrain,stroke,penyakit parkinson,tumor otak.
Riwayat kesehatan :
- Keluhan utama :
adakah riwayat penyakit yang sama diderita oleh anggota keluarga lain atau
riwayat penyakit lain baik bersifat genetic maupun tidak
Pemeriksaan fisik .
Keadaan Umum :
h) Nyaman Nyeri : ketegangan otot, pascatrauma, pucat pada daerah wajah, frigiditas
vocal.
B. Diagnosa :
C. Intervensi
a. Px mampu ambulasi.
KH : Nutritional Monitoring :
- Kelola pemberian
anticmetic
sebelum makan
atau sesuai jadwal
Fluid Managemen :
- Awasi secara
akurat intake dan
output.
- Monitor vital
sign.
- Monitor status
nutrisi px.
- Monitor status
hydrasi, missal
kelembapan
membrane
mukosa, TD dan
orthostatic BP.
- Sediakan
lingkungan yang
kondusif
- Koreksi adanya
kesalahan
informasi.
Teaching : Disease
Proccess
- Nilai tingkat
pengetahuan px
tentang
penyakitnya.
- Jelaskan
patofisiologi
vertigo.
- Jelaskan tanda
dan gejala
vertigo.
- Jelaskan
kemungkinan
penyebabnya.
- Diskusikan
perubahan gaya
hidup yang
mungkin dapat
mencegah
komplikasi
dimasa yang akan
datang.
- Diskusikan
pilihan – pilihan
terapi pengobatan
yang
- Jelaskan alas an
rasional dari
terapi pengobatan
yang
direkomendasikan
.
- Kaji sumber –
sumber
pendukung yang
memungkinkan.
KESIMPULAN
Vertigo adalah suatu istilah yang berasal dari bahasa latin “vertere” yang bebrarti memutar.
Vertigo adalah sensasi berputar atau pusing yang merupakan suatu gejala dimana
penderitanya akan merasakan benda – benda disekitarnya bergerak memutar atau bergerak
naik turun karena gangguan pada system keseimbangan. (Arsyad Soepardi Efiaty dan
Nurbaiti, 2002).
Dalam kondisi normal informasi yang tiba di pusat integrasi alat keseimbangan tubuh yang
berasal dari reseptor vestibular, visual, dan propioseptik kanan dan kiri akan
diperbandingkan. Jika semuanya sinkron dan wajar akan diproses lebih lanjut secara normal
akan direspon. Respon yang muncul beberapa penyesuaian dari otot – otot mata dan
penggerak tubuh dalam keadaan bergerak. Disamping itu orang menyadari posisi kepala dan
tubuhnya terhadap lingkungan sekitarnya. Tidak ada tanda gejala kegawatan (alam reaction)
dalam bentuk vertigo dan gejala dari jaringan otonomik. Namun jika dalam keadaan tidak
normal dari fungsi alat keseimbangan tubuh dibagian tepi atau sentral maupun rangsangan
gerakan yang aneh atau berlebihan, maka proses pengolahan informasi yang wajar tidak
berlangsung dan muncul tanda – tanda kegawatan dalam bentuk vertigo dan gejala dari
jaringan otonomik.
Arsyad soepardi, efiaty dan Nurbaiti.2002. Buku ajar ilmu kesehatan telinga hidung
tenggorokan kepala leher edisi ke lima. Jakarta : Gaya Baru
Parham K.,2014. Benign Paroxysmal Positional Vertigo : An Integrated Perspective.
Advances in Otolaryngology. Article ID 792635, 17 pages, 2014
Santosa, Budi.2005. Panduan Diagnosa keperawatan NANDA 2005 – 2006. Alih Bahasa.
Jakarta : Prima Medika
Strup M., Brandt T.2012. Central Vertigo. Otorhinolaryngology Clinics : An International
Journal.4(2):71 – 76
Wilkinson, Judith M.2007. Buku Saku Diagnosis Keperawatan dengan Intervensi NIC dan
Kriteria Hasil NOC.Jakarta : EGC