Anda di halaman 1dari 31

ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA

Ny.S DENGAN DIABETES MELITUS

Disusun Oleh:
Nama : Siti Kholifah
Nim : 201701208
Kelompok : 24

PROGRAM STUDI S1 KEPERAWATAN

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN

BINA SEHAT PPNI

MOJOKERTO

2021
A. PENGKAJIAN KELUARGA
1. Data Umum
a. Nama : Ny. S
b. Umur : 57 tahun
c. Pendidikan Terakhir : SMP
d. Pekerjaan : Ibu rumah tangga
e. Alamat : Dsn.Sukorame Ds.Durensewu, rt 01 rw 06
Kec.Pandaan, Kab.Pasuruan
f. Komposisi Keluarga
No. Nama Hub Dgn KK Umur JK Pendidikan
Terakhir
1 Tn. A KK 60 th LK SMA
2 Ny. S Istri 57 th PR SMP
3 Ny. K Anak 29 th PR SMA
4. Tn. O Anak 26 th LK SMA

g. Genogram

--- --- --- ---

Tn.A
Ny.S

Tn.O
Ny.J
Ny.K

2
Keterangan:

--- : Laki-laki meninggal dunia

--- : Perempuan meninggal dunia


: Laki-laki

: Perempuan

: Tinggal Serumah

: Garis Perkawinan

: Garis Keturunan

: Pasien (Ny.S)

h. Kasus
Tn. A (60 tahun) mempunyai istri Ny. S (57 tahun). Mereka
memiliki 2 orang anak, yakni Ny. K (29 tahun) dan Tn. O (26
tahun). Ny. K yang telah menikah, tinggal bersama suaminya diluar
kota. Tn. O yang juga sudah menikah dengan Ny. J (24 tahun) yang
tinggal bersama Tn. A. Ny.S sering mengeluh banyak minum,
sering kencing serta nafsu makannya meningkat. Kondisinya
tampak lesu, dan kurang semangat 1 tahun yang lalu, Ny.S dibawa
untuk pemeriksaan ke puskesmas kota dan didiagnosa diabetes
militus (DM). Ny. S tidak bisa kontrol teratur ke puskesmas karena
yang mengantarkan tidak ada dan keterbatasan biaya. Tn. A. Tn. O
dan Ny. J bekerja sebagai buruh pabrik. Tn. A kadang (jika ada
rejeki) membeli obatnya di apotek terdekat sesuai foto copy resep
dokter Hasil observasi jari kaki Ny. S sebelah kiri terdapat luka
kecil sudah 3 minggu belum sembuh.
i. Tipe Keluarga

3
Tipe keluarga Tn. A termasuk extended family, Tn. A tinggal
bersama istri, anak dan menantunya. Keluarga Tn. A berada pada
tahap perkembangan ke VIII yakni keluarga dengan tahapan lansia.
j. Suku dan Bangsa
Suku keluarga Tn. A adalah suku jawa. Komunikasi sehari-hari
yang digunakan antar keluarga menggunakan bahasa jawa
k. Agama
Agama yang dianut keluarga Tn. A yaitu agama islam, dalam
keluarga Tn. A agama dijadikan sebagai dasar keyakinan dalam
kehidupan
l. Status Ekonomi Keluarga
Sumber pendapatan keluarga diperoleh dari bertani dan anak
pertama.
m. Aktivitas Rekreasi Keluarga
Keluarga menjadikan hari minggu sebagai hari santai

B. Riwayat dan Tahap Perkembangan Keluarga


1) Tahapan Perkembangan Keluarga Saat Ini
Saat ini Tn.A  satu rumah dengan istri, anak dan menantunya. 
2) Tahap perkembangan keluarga yang belum terpenuhi
Tidak ada tugas perkembangan yang belum terpenuhi oleh
keluarga Tn.A Sedangkan tugas keluarga yang belum optimal
dicapai sampai saat ini adalah merawat kesehatan keluarga, dimana
Ny.S menderita DM yang memerlukan perawatan dan perhatian
khusus.
3) Riwayat keluarga inti.
Ny. S menderita diabetes mellitus tipe 2 setelah kontrol gula darah
di puskesmas November 2011 dan di berikan injeksi insulin.
4) Riwayat Kesehatan keluarga sebelumnya
Tidak diketahui apakah orang tua Ny. S menderita diabetes
mellitus atau tidak. Karena tidak pernah diperiksa tim medis.

4
C. Lingkungan
10m

Gudang Kamar Ruang


mandi sholat Kamar 3 Ruang Tamu

8m

Dapur Ruang
Keluarga Kamar 2 Kamar 1

1. Karakteristik rumah
Rumah Tn. A merupakan rumah milik pribadi dengan ukuran
kurang lebih 100 m². Termasuk rumah semi permanent, berdinding
tembok dan juga kayu (gedek) lantainya dari sebagian semen dan
sebagian tanah. Mempunyai I ruang tamu, 4 kamar tidur. 1 dapur, 1
kamar mandi dan WC. Vantilasi rumah belum mencukupi 10% dari
total bangunan dan lingkungannya tampak kotor
2. Karakteristik tetangga dan komunitas
Sebagian besar tetangga Tn.A bekerja sebagai buruh pabrik dan
pedagang ,Tn.A mengatakan “hubungan dengan tetangga sekitar
baik dan komunikasi dengan tetangga juga baik”.
3. Mobilitas geografis dan Transportasi keluarga.
Keluarga Tn. A sudah lama tinggal di rumah tersebut tidak pernah
pindah sejak orang tuanya masih ada Tn. A tinggal di sana.
4. Perkumpulan keluarga dan interaksi dengan masyarakat

5
Keluarga Ny. J biasanya mengikuti perkumpulan di
desa. Ny.J berkumpul dengan tetangganya saat pulang bekerja atau
malam hari kegiatan yang dilakukan salah satu nya ngobrol bareng
tetangga disekitar rumah.
5. Sistem pendukung keluarga.
Keluarga selalu mendapat dukungan dari tetangga dan juga dari
keluarga besarnya. Bila ada masalah kesehatan dengan salah satu
anggota keluarga, Tn. A selalu membawa ke dokter yang terdekat
dengan rumah atau ke pak mantri Jarak Untuk Pelayanan
Kesehatan Tendekat
 Puskesmas : kurang lebih 2 km
 Puskesmas pembantu : sekitar 10 km
 Rumah sakit : sekitar 15 km
 Posyandu :kurang lebih 200 meter
Fasilitas Sosial
 Masjid/mushola : sekitar 200 km
 Pasar : sekitar 200 km

D. Struktur Keluarga
a. Struktur Peran
Tn. A sebagai kepala keluarga bertanggung jawab dalam mengatur
rumah tangganya. Ny. S sebagai istri bekerja sebagai ibu rumah tangga.
Tn. O sebagai anak kedua yang telah menikah dengan Ny. J.
b. Norma dan nilai keluarga
Nilai dan norma yang terjadi dalam keluarga menyesuaikan dengan
nilai-nilai dalam Islam yang dianutnya serta norma masyarakat
disekitarnya.
c. Pola komunikasi keluarga
Pola komunikasi keluarga Antar anggota keluarga terjalin hubungan
yang harmonis. dalam menghadapi permasalahan biasanya dilakukan

6
musyawarah keluarga sebelum memutuskan suatu permasalahan.
Komunikasi dilakukan dengan sangat terbuka.
d. Struktur kekuatan keluarga
Keluarga merupakan keluarga inti terdiri dari suami, istri dan 2 anak
dan saling perhatian.

E. Fungsi Keluarga
1. Fungsi afektif
Keluarga cukup rukun dan perhatian dalam membangun rumah tangga
2. Fungsi social
Keluarga selalu mengajarkan dan menanamkan perilaku sosial yang
baik. Keluarga juga cukup aktif bermasyarakat dengan mengikuti
kegiatan yang ada di masyarakat.
3. Fungsi perawatan kesehatan
Keluarga kurang mampu mengenal masalah kesehatan tentang penyakit
DM, hal ini ditunjukkan dengan keluarga kurang menyadari dampak
masalah kesehatan akibat penyakit DM. Keluarga juga tidak tahu bahwa
penyakitnya bisa di turunkan kepada anaknya sehingga harus mendapat
pengobatan yang segera dan jangka waktu yang cukup panjang
Kemampuan keluarga dalam mengambil keputusan juga terbatas karena
keluarga tidak mengetahui tentang masalah yang terjadi pada penyakit
DM. Keluarga tidak mengetahui langkah-langkah yang harus dilakukan
dalam menangani penyakitnya.
4. Fungsi reproduksi
Tn. A berusia 60 tahun dan Ny. S 57 tahun merupakan usia lansia,
keluarga tidak menggunakan kontrasepsi pil dan suntik.
5. Fungsi ekonomi
Tn. A bekerja sebagai buruh pabrik untuk kehidupan sehari-harinya ia
dibantu oleh anak dan menantunya yang juga bekerja sebagai buruh
pabrik.

7
F. Stress dan Koping Keluarga
a. Strategi Koping
Tn. A merasa apa yang terjadi pada istrinya merupakan kehendak
Tuhan, Tn. A hanya bisa pasrah. Bila ada masalah tidak dibuat tegang
agar tidak stress berusaha berpikir dengan pikiran dingin dan lebih
santai.
b. Status Emosi
Tn. A termasuk orang yang tidak mudah untuk stress. Ia berusaha
membesarkan hati istri dan anaknya agar tidak gampang emosi
sehingga pemikiran dan pengambilan keputusan memang benar-benar
di pikirkan matang-matang.

G. Harapan Keluarga
Keluarga Tn. A berharap istrinya sembuh dari penyakitnya sehingga dapat
melakukan aktifitas sehari-hari dengan nyaman.

H. Pemeriksaan Fisik
Melakukan pemeriksaan fisik pada setiap anggota keluarga terutama yang
diidentifikasi sebagai klien atau sasaran pelayanan asuhan keperawatan
keluarga
a. Pemeriksaan fisik umum

Komponen Ny.S
Keadaan TD: 180/100 mmHg
Nadi : : 80 x/menit
Umum
Pernapasan : 30 x/menit.
Suhu: 37°C
BB : 56  kg 
Keluhan Kondisi umum Ny. S terlihat lemah dan tidak bersemangat,
tubuhnya agak kurus, banyak makan dan minum. Merasa
gatal-gatal
Kepala dan tidak ditemukan kelainan, bentuk kepala normal, bersih,
simetris
Rambut :
Mata : Konjungtiva tidak terlihat anemis, tidak ada katarak,
penglihatan kabur.

8
Wajah: Simetris
Hidung: Simetris,tidak terdapat polip,tidak terdapat lesi
Mulut: Mukosa mulut lembab,tidak terdapat perdarahan pada gusi
dan gigi. Tidak terdapat sariawan
Leher: Pada leher tidak nampak adanya peningkatan tekanan vena
jugularis dan arteri carotis, tidak teraba adanya pembesaran
kelenjar tiroid (struma).
Dada: Pergerakan dada terlihat simetris, suara jantung S1 dan S2
tunggal,tidak terdapat palpitasi, suara mur-mur (-), ronki (-),
mengi (-), napas cuping hidung (-)
Abdomen: Terlihat Simetris, tidak didapatkan adanya pembesaran
hepar, tidak kembung pergerakan peristaltik usus baik, tidak
ada bekas luka operasi
Ekstremitas : Pada pemeriksaan ekstremitas atas dan bawah ditemukan
luka kecil (gangren) pada kaki kiri dan sudah 3 minggu
belum sembuh. Sehingga Ny. S sulit melakukan kegiatan
sehari hari
Lab : -

9
10
I. Analisa Data
No Data Diagnosa keperawatan keluarga
.
1. DS: Manajemen Kesehatan keluarga
tidak efektif
Sering BAK terutama pada malam
hari, kesemutan, nafsu makan
meningkat dan menurun, mual
muntah, sering minum, penglihatan
kabur, nafas cepat, kepala pusing
DO:
BB : 56  kg
Tinggi: 157 cm
  Terdapat luka gangren di kaki kiri,
nampak lemah, lesu, kurus, turgor
kulit menurun, otot lengan dan kaki
lemah.
2 DS: Gangguan rasa nyaman
Kesemutan, sulit melakukan ADL,
lemah, penglihatan kabur, kepala
pusing
DO:
-   Terdapat luka gangren,
menggunakan alas kaki,
lingkungan kotor

J. Skoring
1. Manajemen Kesehatan keluarga tidak efektif
Kriteria Hitungan Sko Pembenaran
r
Sifat 3/3 x 1= 1 Ny. S mengatakan tidak tahu kalau
Masalah : menderita DM, dan baru mengetahui setelah
Aktual diberitahu pak mantri

11
Kemungkinan ½ 1 Ny. S tinggal dengan keluarganya,
x 2=
masalah untuk perkembangan tehnik pengobatan DM yang
dirubah: pesat, lingkungan rumah yang tampak
Sebagian sedikit kotor. Fasilitas kesehatan yang tidak
digunakan, menggunakan ramuan cina.
3.  Potensi 2/3x1 2/3 Masalah ini sudah lama, kakinya diberi obat
masalah untuk dengan ramuan cina dan di rendam
dicegah: menggunakan air hangat yang di kasih
cukup garam
4.  Menonjolnya 2/2x0 0 Ny. S tidak merasakan sebagian masalah,
masalah : sudah biasa terjadi dan biasanya diberi
Masalah tidak ramuan dari cina rasanya berkurang
dirasakan
Jumlah 2 2/3

2. Gangguan rasa nyaman


Kriteria Skor Total Pembenaran
Sifat 3/3X1 1 Ny. S mengatakan bahwa dia menderita
Masalah : gatal-gatal sudah 1 bulan dan tidak sembuh.
Actual
2.  Kemungkinan 1/2X2 1 Sumber daya keluarga (keuangan) pas-pasan,
masalah untuk teknologi sudah maju, sokongan masyarakat
dirubah: sangat besar.
sebagian
Potensi 2/3X1 2/3 Masalah ini sudah lama terjadi biasanya
masalah untuk menggunakan oat cina. Biasanya berobat ke
dicegah: pak mantri namun jika obatnya habis terasa
cukup gatal.
4.  Menonjolnya 1/2x0 0 Ny. S menganggap ini hal yang biasa
masalah :
Masalah tidak
dirasakan
Jumlah 2 2/3

12
K. Prioritas dan Diagnosa Masalah
1. Ketidakefektifan managemen regimen terapeutik keluarga
berhubungan denganketidakmampuan keluarga mengenal masalah,
Ketidakmampuan keluarga mengambil keputusan ketidakmampuan
keluarga merawat anggota keluarga yang sakit, ketidakmampuan
keluarga memanfaatkan fasilitas kesehatan.
2. Resiko terjadinya peningkatan ketidaknyamanan berhubungan
dengan Ketidakmampuan keluarga merawat anggota yang sakit,
ketidakmampuan keluarga memanfaatkan fasilitas kesehatan.

13
L. Intervensi Keperawatan
Diagnosa Tujuan Evaluasi Rencana
Umum Khusus Kriteria Standar
Keperawatan Tindakan
1. M Setelah dilakukan Setelah dilakukan Verbal Keluarga memahami Jelaskan dan
anajemen perawatan selama 1x30 menit tentang: diskusikan tentang
Kesehatan 1 bulan, keluarga kunjungan keluarga - Pengertian DM:
dapat melakukan dapat: - Tanda dan gejala - Pengertian
keluarga tidak
perawatan - Mengenal masalah Psikomotor - Faktor yang - Tanda dan gejala
efektif terhadap anggota kesehatan yang mempengaruhi - Faktor yang
keluarga yang terjadi - Penatalaksanaan mempengaruh
sakit dan tidak - Memahami Verbal - Penatalaksanaan
terjadi komplikasi tentang penyakit Keluarga membawa klien
DM ke pelayanan kesehatan Lakukan
- Memodifikasi pemeriksaan gula
lingkungan Keluarga mengerti tentang darah
- Melakukan diet diet DM: Diet DM
DM - Pengertian
- Tujuan dan manfaat
- Macam-macam yang
boleh sebagian atau
tidak boleh dikonsumsi
2. G Setelah dilakukan Setelah dilakukan Verbal Keluarga memahami Jelaskan dan
perawatan selama 1x30 menit tentang: diskusikan tentang
angguan rasa
1 bulan, keluarga kunjungan keluarga - Pengertian gatal yang diderita:
nyaman dapat melakukan dapat: - Tanda dan gejala - Pengertian
perawatan - Mengenal masalah - Faktor yang - Tanda dan gejala
.
terhadap anggota kesehatan yang Psikomotor mempengaruhi - Faktor yang

14
keluarga yang terjadi - Cara pencegahan mempengaruh
sakit dan tidak - Memahami tentang - Penatalaksanaan - Cara pencegahan
terjadi komplikasi penyakit gatalnya - Penatalaksanaan
- Menggunakan Membawa keluarga yang
fasilitas sakit ke pelayanan Membawa keluarga
kesehatannya yang kesehatan yang sakit ke
sakit pelayanan
- Melakukan diet kesehatan.
untuk mengurangi Anjurkan untuk
gatal yang diderita mengompres
dengan air hangat
minimal 2x sehari.
Anjurkan untuk
membersihkan luka
dengan cairan
desinfektan.
Anjurkan untuk
mengompres
dengan rivanol.
Menganjurkan
untuk
menggnuakan
sabun anti septik.

15
M. Implementasi
Tgl/jam No. Dx Implementasi Evaluasi
08.00 1 o Mendatangi  rumah Ny.S memperkenalkan S:
diri sebagai mahasiswa yang - Keluarga mengatakan bersedia membantu.
praktek  keperawatan komunitas Tn.A mengatakan kesediaannya untuk
pariwisata dikunjungi kembali
o Melakukan kontrak   waktu berikutnya - Keluarga tampak tersenyum dan kooperatif
08.00 1 o Mengingatkan pada keluarga Ny.S tentang S:
kontrak yang telah disepakati o saya kira tidak kesini mbak?”
o Mengajukan pertanyaan pada Ny.S dan o Ny.S mengatakan ”awalnya saya tidak tau
keluarga tentang pengkajian umum dari mbak kalo saya memiliki diabetes, dan ini
keluarga kaki kiri saya yang luka terasa gatal dan
o Menggali keadaan penyakit yang diderita tidak sembuh-sembuh”
pada keluarga Ny.S saat 3 bulan terakhir O:
dan saat ini. Ny.S kooperatif dan menjawab saat diberikan
o Melakukan kontrak   waktu berikutnya pertanyaan
09.00 1 o Mengingatkan keluarga akan kontrak yang S:
telah disepakati o Keluarga mengatakan masih ingat dengan
o Menanyakan apa yang diketahui keluarga waktu yang telah disepakati

16
tentang  sakit yang dialami Ny.S o Ny.S mengatakan sudah 1 bulan
o Menjelaskan pengertian tentang DM, efek menderita gatal-gatal, dan Ny.S tidak tau
makanan dan patofisiologis DM tentang kondisi kakinya, tidak mau
o Mendiskusikan dengan keluarga tentang berobat ke pelayanan kesehatan
gambaran diri klien o Tn.O mengatakan kurang tahu cara
o Mengkaji respon klien dengan adanya luka penanganan sakit Ny.S hanya yang bisa
dan rasa gatal di kakinya dilakukan adalah memberikan ramuan
o Menganjurkan untuk pembatasan obat cina yang selalu dikosumsi
pemakaian gula, kompres air hangat pada O:
kaki, berjalan dengan hati-hati, serta o Terdapat luka kering dikaki kirinya
memilih makanan yang tidak dengan warna kehitam-hitaman
menimbulkan semakin parah lukanya o Ny. S mengompres kakinya dengan air
o Mengingatkan untuk tidak menggaruk hangat
lukanya o Tn.A dan Ny.S tersenyum dan aktif
o Memberikan obat-obatan untuk merawat mendengarkan
gatalnya serta mengajari bagaimana cara o Tn.A dan Ny.S tampak senang dan
pemakaian obatnya tersenyum
o Memberitahu makanan yang boleh
dikonsumsi dan yang tidak boleh

17
dikonsumsi
o Memberikan reinforcement positif atas
keputusan keluarga
o Mengucapkan terima kasih pada keluarga
atas waktunya

18
SATUAN ACARA PENYULUHAN

Bidang Studi : Keperawatan Keluarga


Topik : Diabetes Mellitus
Sasaran : Keluarga
Tempat : Rumah Ny. S
1. Latar belakang
Diabetes mellitus merupakan suatu penyakit metanolik, dan dapat
mengenai pada semua orang. Penyakit ini ada empat tipe yaitu tipe 1, tipe 2,
diabetes masa kehamilan dan diabetes tipe lain. Diabetes tipe 1 merupakan
penyakit keturunan sedangkan diabetes tipe 2 dikarenakan oleh gaya hidup.
Diabetes masa kehamilan terjadi dan berkembang selama kehamilan dan
selesai setelah melahirkan, sedangkan diabetes tipe lain adalah pemicu
penyakit diabetes. Diabetes mellitus sangat bebahaya bila tidak terkontrol dan
tidak ada pengobatan. Oleh karenanya penyakit ini perlu pengobatan dan
perawatan yang baik guna untuk meminimalkan komplikasi.
Berdasarkan hasil pengkajian didapatkan keterangan bahwa Ny.S
menderita Diabetes mellitus di tambah pasien sering mengeluh banyak
minum, sering kencing serta nafsu makannya meningkat.
2. Tujuan umum
Setelah mengikuti penyuluhan, keluarga pasien mampu memahami tentang
perawatan diabetes melitus
3. Tujuan Khusus
Setelah mengikuti penyuluhan, keluarga pasien diharapkan memahami
tentang:
a. Definisi diabetes mellitus
b. Klasifikasi dibates mellitus
c. Tanda dan gejala diabetes mellitus
d. Faktor resiko diabetes mellitus
e. Komplikasi diabetes mellitus
f. Lima pillar perawatan dan

19
g. Pencegahan
4. Sasaran
Keluarga Tn. A khususnya Ny. S
5. Materi
a. Definisi diabetes mellitus
b. Klasifikasi dibates mellitus
c. Tanda dan gejala diabetes mellitus
d. Faktor resiko diabetes mellitus
e. Komplikasi diabetes mellitus
f. Lima pillar perawatan dan
g. Pencegahan

6. Metode
Ceramah dan diskusi

7. Media
Leaflet
8. Evaluasi pembelajaran
1) Evaluasi persiapan
a. Satuan acara kegiatan sudah dibuat sebelum kegiatan dimulai
b. Media telah disiapkan
c. Tempat telah disiapkan (rumah Tn.A)
d. Kontrak waktu telah disepakati
2) Evaluasi proses
a. Klien antusias terhadap materi penyuluhan
b. Klien mengikuti proses dari awal sampai selesai
3) Evaluasi hasil
a. Klien mampu mengikuti dan menyimak dengan baik
b. Klien mengulang kembali materi yang sudah disampaikan

20
9. Kegiatan
No Kegiatan Respon Peserta Waktu
.
1. Pendahuluan 5 menit
a. Memberi salam Menjawab salam
b. Menyampaikan pokok bahasan Menyimak
c. Menyampaikan tujuan Menyimak
d. Melakukan apersepsi Menyimak
2. Isi
Penyampaian materi Memperhatikan 15 menit
3. Penutup
a. Diskusi Menyampaikan 10 menit
b. Kesimpulan jawaban
c. Evaluasi Mendengarkan
d. Memberikan salam penutup Menjawab salam

10. Pengorganisasian
Pembicara/fasilitator: Siti Kholifah (Mahasiswa STIKes Bina Sehat PPNI
Mojokerto)

21
MATERI
A. PENGERTIAN
Diabetes mellitus adalah gangguan metabolism karbohidrat, protein dan
lemak yang ditandai oleh hiperglikemia, hiperglikemia terjadi karena akibat
dari kekurangan insulin atau menurunya kerja insulin.
B. KLASIFIKASI
Klasifikasi dari Dm sebagai berikut:
1. Diabetes mellitus tipe 1
Dm ini terjadi bila pancreas tidak dapat memproduksi insulin sama
sekali. Pada dm tipe 1 sel-sel beta (β) pancreas secara normal
menghasilkan hormon insulin dihancurkan oleh proses autoimun,
sebagai akibatnya penyuntikan insulin diperlukan untuk mengendalikan
kadar glukosa darah. Dm tipe 1 ditandai oleh awitan mendadak yang
biasanya terjadi pada usia 30 tahun.
2. Diabetes mellitus tipe 2
Bila insulin yang tersedia tidak cukup atau tidak dapat berfungsi secara
efektif. Dm tipe 2 terjadi akibat penurunan sensitivitas terhadap insulin
(resistensi insulin) atau akibat penurunan jumlah produksi insulin.
3. Diabetes mellitus tipe lain
Diabetes tipe lain bisa terjadi karena:
a. Defek genetik fungsi sel Beta:
- Kromosom 12 HNF-Iα (dahulu MODY 3)
- Kromosom 7, glukokinase (dahulu MODY 2)
- Kromosom 20, HNF-4α (dahulu MODY 1)
- Kromosom 13, insulin promoter factor-1 (IPF-1, dahulu
MODY 4)
- Kromosom 17, HNF-1β (dahulu MODY 5)
- Kromosom 2, Neuro D1 (dahulu MODY 6)
- DNA Mitochondria, dan lainnya

22
b. Defek genetic kerja insulin : resistensi inisulin tipe A,
leprechaunism, sindrom Rhabson Mendenhall, diabetes lipoatrofuk,
lainnya
c. Penyakit eksokrin pancreas : pankreatitis, trauma/pankreatektomi,
neoplasma, fibrosis kistik, hemokromatosis, pankreatopati fibro
kalkus, lainnya
d. Endokrinopati: akromegali, sindrom chusing, feokromotositoma,
hipertiroidisme somatostatinoma, aldosteronoma, lainnya.
e. Karena obat/zat kimia: vacor, pentamidin, asam nikotinat,
glukokortikoid, hormone tiroid, diazoxid, agonis β edrenergic,
tiazid, Dilantin, interferon alfa, lainnya
f. Infeksi: rubella congenital, CMV, lainnya
g. Imunologi (jarang): sindrom “Stiff-man”, antibody anti reseptorN
insulin, lainnya
h. Sindrom genetic lain: sindrom down, sindrom klinefelter, sindrom
turner, sindrom wolfarm’s, ataksia friedreich’s, chorea hutington,
dll.

4. Diabetes kehamilan
Diabetes ini terjadi dan berkembang selama kehamilan, dan dapat
selesai setelah melahirkan namun dapat berlangsung terus walaupun
sudah melahirkan.

C. GEJALA
a) Keluhan TRIAS: banyak minum, banyak kencing dan penurunan berat
badan
b) Kadar glukosa darah pada waktu puasa lebih dari 120 mg/dl
c) Kadar glukosa darah 2 jam sesudah makan lebih dari 200 mg/dl
d) Keluhan yang sering terjadi pada penderita diabetes mellitus adalah:
poliuria, polydipsia, polifagia, bb menurun, lemah, kesemutan, gatal,
visus menurun, bisul/luka, keputihan

23
D. FAKTOR RESIKO
a) Riwayat keluarga
b) Obesitas
c) Usia diatas 45 tahun
d) Gaya hidup tidak sehat
e) Hipertensi
f) Gangguan kolesterol tinggi
g) Riwayat jantung coroner
h) Stroke
E. KOMPLIKASI
a) Komplikasi akut berupa coma diabetikum
b) Komplikasi kronis:
- Perubahan pembuluh darah kapiler
- Pada ginjal: nephoros klerosis, pielonefritis
- Pada mata: katarak diabetika
- Pada jantung: jantung coroner
- Pada saraf: neuritis dan poli neritis
- Pada kulit: gangrene
F. LIMA PILLAR PERAWATAN DM
a) Edukasi diabetes
Dm tipe 2 umumnya terjadi pada saat pola gaya hidup dan perilaku telah
terbentuk dengan mapan. Pemberdayaan penyandang dm memerlukan
partisipasi aktif pasien, keluarga dan masyarakat. Tim kesehatan
mendampingi pasien dalam menuju perubahan perilaku, untuk itu
dibutuhkannya edukasi.
b) Latihan jasmani
Kegiatan jasmani sehari-hari dan latihan jasmani secara teratur (3-4 kali
seminggu selama kurang lebih 30 menit), merupakan salah satu pillar
dalam pengelolaan DM. selain untuk menjaga kebugaran, juga dapat
menjaga berat badan, memperbaiki sensitivitas insulin, memperbaiki

24
kendali glukosa darah. Pasien yang relative sehat, intensitas latihan
jasmani bisa ditingkatkan, begitupun sebaliknya.
c) Terapi gizi medis atau perencanaan makan
Perencanaan makan pada pasien DM meliputi:
- Memenuhi kebutuhan energy pada pasien DM
- Terpenuhinya nutrisi yang optimal pada makanan yang disajikan
(vitamin dan mineral)
- Mencapai dan memelihara berat badan yang stabil
- Menghindari makanan yang mengandung lemak
- Mencegah level glukosa darah naik, karena dapat mengurangi
komplikasi
Makanan yang TIDAK BOLEH dikonsumsi:
Manisan, gula pasir, susu kental manis, madu, kecap, abon, sirup, dan
eskrim (karena memiliki kadar glikemik tinggi)
Makanan yang BOLEH dikonsumsi TAPI HARUS DIBATASI
Nasi, singkong, jagung, roti, telur, tempe, tahu, kacang hijau, kacang
tanah, ikan
Makanan yang DIAJURKAN dikonsumsi:
Kol, tomat, kangkung, bayam, oyong, kacang panjang, papaya, jeruk,
pisang, dan labu siam.
d) Intervensi farmakologi
Pengobatan dm secara menyeluruh mencakup diet yang benar, olahraga
teratur, dan obat-obatan yang diminum atau suntikan insulin. Dm tipe 1
memerlukan suntikan insulin setiap hari, dm tipe 2 memerlukan obat
antidiabetes secara oral/tablet.
e) Monitoring keton dan gula darah
Ini merupakan pillar ke 5 yang dianjurkan, monitoring gula darah sendiri
dapat mencegah kemungkinan terjadinya hipoglikemia dan hiperglikemia
dan pasien dapat melakukan keempat pilar diatas untuk menurunkan
resiko komplikasi dari DM.

25
G. PENCEGAHAN
Pada dasarnya ada 4 tingkatan pencegahan penyakit secara umum yang
meliputi: pencegahan tingkat dasar (primordial prevention), Pencegahan
tingkat pertama (primary prevention) yang meliputi promosi kesehatan dan
pencegahan khusus, Pencegahan tingkat kedua (secondary prevention) yang
meliputi diagnosa dini serta pengobatan yang tepat, dan Pencegahan tingkat
ketiga (tertiary prevention) yang meliputi pencegahan terhadap terjadinya
cacat dan rehabilitasi.
a) Pencegahan tingkat dasar
Usaha mencegah terjadinya resiko atau mempertahankan keadaan
resiko rendah dalam masyarakat terhadap penyakit secara umum.
b) Pencegahan tingkat pertama
Upaya mencegah agar tidak timbul penyakit diabetes mellitus.
Tindakan yang dapat dilakukan:
- Makan makanan yang sehat dan seimbang
- Mempertahankan berat badan sesuai dengan umur dan tinggi
badan
- Melakukan kegiatan jasmani yang cukup sesuai dengan umur dan
kemampuan
c) Pencegahan tingkat kedua
Sasaran umum pada mereka yang baru terkena penyakit atau yang
terancam akan menderita penyakit tertentu melalui diagnose dini serta
pemberian pengobatan yang cepat dan tepat. Kegiatan ini meliputi
pemeriksaan berkala, penyaringan (screening) yakni pencarian
penderita dini untuk penyakt secara klinis belum tampak pada
penduduk secara umum pada kelompok resiko tinggi.
d) Pencegahan tingkat ketiga
Sasaran utamanya adalah penderita penyakit tertentu, dalam usaha
mencegah bertambah beratnya penyakit atau mencegah terjadinya cacat
serta program rehabilitasi.

26
LEAFLET

Diabetes melitus adalah..

Diabetes mellitus adalah gangguan


metabolism karbohidrat, protein dan lemak
yang ditandai oleh hiperglikemia,
hiperglikemia terjadi karena akibat dari
kekurangan insulin atau menurunya kerja
insulin.

Klasifikasi
1. Diabetes Tipe 1
2. Diabetes Tipe 2
3. Diabetes tipe lain
4. Diabetes tipe kehamilan

27
PENDIDIKAN KESEHATAN PADA PENDERITA DIABETES MELITUS

Terapi Modalitas
1) Topik
Topik dalam terapi modalitas ini adalah senam kaki diabetes.
Senam kaki adalah kegiatan atau latihan yang dilakukan oleh pasien
diabetes melitus untuk mencegah terjadinya luka dan membantu
melancarkan peredaran darah bagian kaki yang memiliki tujuan
memperbaiki sirkulasi darah, memperkuat otot-otot kecil, mencegah
terjadinya kelainan bentuk kaki, meningkatkan kekuatan otot betis dan
paha, mengatasi keterbatasan gerak sendi. Untuk itu penderita diabetes
melitus di anjurkan untuk melakukan senam kaki
2) Tujuan
Tujuan dilakukan terapi senam kaki diabetes, yaitu:
 Memperbaiki sirkulasi darah
 Memperkuat otot-otot kecil

28
 Mencegah terjadinya kelainan bentuk kaki
 Meningkatkan kekuatan otot betis dan paha
 Mengatasi keterbatasan gerak sendi

3) Sasaran
Senam kaki ini dapat diberikan kepada seluruh penderita diabetes
mellitus dengan tipe 1 maupun 2. Namun sebaiknya diberikan sejak
pasien didiagnosa menderita diabetes melitus sebagai tindakan
pencegahan dini. Namun senam ini tidak disarankan pada penderita
diabetes melitus yang mengalami perubahan fungsi fisiologis seperti
dipsnu atau nyeri dada dan orang yang mengalami depresi, khawatir
atau cemas.
4) Metode
Metode yang digunakan dalam terapi modalitas ini adalah praktik,
dimana perawat akan mengajari klien untuk melakukan senam diabetes
serta melatih keluarga klien untuk dapat melakukan secara mandiri.

5) Media
Alat yang digunakan dalam terapi ini adalah kertas koran 2 lembar,
kursi (iika tindakan dilakukan dalam posisi duduk), hanscoon serta
lingkungan yang nyaman agar klien merasa nyaman.
6) Waktu Terapi
senam kaki diabetes ini dilakukan selama 15 menit.
7) Prosedur Pelaksanaan
a. Posisi kan pasien duduk tegak di atas bangku dengan kaki
menyentuh lantai.
b. Dengan meletakkan tumit di lantai, jari-jari kedua kaki diluruskan
ke atas kemudian ditekuk mundur seperti cakar ayam 10 kali.
c. Dengan meletakkan tumit salah satu kaki dilantai, angkat telapak
kaki ke atas. Pada kaki lainnya, jari-jari kaki diletakkan di lantai
dengan tumit kaki diangkat ke atas. Cara ini dilakukan bersamaan

29
pada kaki kiri dan kanan secara bergantian dan diulangi sebanyak
10kali.
d. Tumit kaki diletakkan di lantai. Bagian ujung kaki diangkat ke
atas dan buat gerakan memutar dengan pergerakan pada
pergelangan kaki sebanyak 10 kali.
e. Jari-jari kaki diletakkan dilantai. Tumit diangkat dan buat gerakan
memutar dengan pergerakan pada pergelangan kaki sebanyak 10
kali.
f. Angkat salah satu lutut kaki, dan luruskan. Gerakan jari-jari ke
depan turunkan kembali secara bergantian kekiri dan ke kanan.
Ulangi sebanyak 10 kali.
g. Luruskan salah satu kaki di atas lantai kemudian angkat kaki
tersebut dan gerakkan ujung jari kaki ke arah wajah lalu turunkan
kembali ke lantai. Ulangi sebanyak 10 kali.
h. Angkat kedua kaki dan luruskan, pertahankan posisi tersebut
Gerakan pergelangan kaki ke depan dan ke belakang. Ulangi
sebanyak 10 kali.
i. Luruskan satu kaki dan angkat, putar kaki di pergelangan kaki,
tulis di udara dengan kaki dari angka 0 hingga 9 lakukan secara
bergantian.
j. Letakkan koran di lantai. Bentuk kertas menjadi seperti bola
dengan kedua kaki Kemudian, buka bola menjadi lembaran
seolah-olah lagi menggunakan kedua kaki. Cara ini dilakukan
hanya sekali saja :
 Robek koran menjadi 2 bagian, pisahkan kedua bagian koran.
 Sebagian koran di sobek-sobek menjadi kecil-kecil dengan
kedua kaki.
 Pindahkan kumpulan sobekan-sobekan tersebut dengan kedua
kaki lalu letakkan sobek kan kertas pada bagian kertas yang
utuh
 Bungkus semuanya dengan kedua kaki menjadi bentuk bola.

30
8) Kriteria Evaluasi
a. Klien dan keluarga dapat menyebutkan kembali pengertian
senam kaki.
b. Klien dan keluarga dapat menyebutkan kembali 2 dari 4 tujuan
senam kaki.
c. Klien dan keluarga dapat memperagakkan sendiri teknik-teknik
senam kaki secara mandiri

DOKUMENTASI

31

Anda mungkin juga menyukai