NIM : 201701202 KELAS : 3E A. Definisi Terapi komplementer dikenal dengan terapi tradisional yang digabungkan dalam pengobatan modern. Komplementer adalah penggunaan terapi tradisional ke dalam pengobatan modern (Andrews et al., 1999).
Terapi komplementer adalah cara penanggulangan
penyakit yang dilakukan sebagai pendukung atau pendamping kepada pengobatan medis konvensional atau sebagai pengobatan pilihan lain diluar pengobatan medis yang konvensional. (Andriana, dana, 2013) B. Tujuan Terapi Komplementer 1. Untuk mengurangi stres 2. Meningkatkan kesehatan 3. Mencegah penyakit 4. Menghindari atau meminimalkan efek samping. Gejala- gejala, dan atau mengontrol serta menyembuhkan penyakit C. Jenis-jenis Terapi Komplementer 1. Nutrisi ( Nutritional Therapy) 2. Terapi Herbal ( Herbal Therapi ) 3. Terapi Spiritual berbasis Doa (spiritual therapy based on prayer ) 4. Terapi psiko-somatik (mind-body therapy) D. Macam Terapi Komplementer Terapi komplementer ada yang invasif dan non-invasif. a. terapi komplementer invasif adalah akupuntur dan cupping (bekam basah) yang menggunakan jarum dalam pengobatannya. b. Sedangkan jenis non-invasif seperti terapi energi (reiki, chikung, tai chi, prana, terapi suara). terapi biologis (herbal, terapi nutrisi, food combining, terapi jus, terapi urin, hidroterapi colon dan terapi sentuhan modalitas, akupresur, pijat bayi, refleksi, reiki, rolfing, dan terapi lainnya (Hitchcock et al.,1999) Klasifikasi dari berbagai terapi dan sistem pelayanan dalam lima kategori. 1. Kategori pertama, mind-body therapy yaitu memberikan intervensi dengan berbagai teknik untuk memfasilitasi kapasitas berfikir yang mempengaruhi gejala fisik dan fungsi tubuh misalnya perumpamaan (imagery), yoga, terapi musik, berdoa, journaling, biofeedback, humor,tai chi, dan terapi seni. 2. Kategori kedua, Alternatif sistem pelayanan yaitu sistem pelayanan kesehatan yang mengembangkan pendekatkan pelayanan biomedis berbeda dari barat misalnya pengobatan tradisional cina, ayurvedia, pengobatan asli Amerika, cundarismo, homeopathy, naturopathy. 3. Kategori ketiga dan klasifikasi NCCAM adalah terapi biologis, yaitu natural dan praktik biologis dari hasil-hasilnya misalnya herbal, makanan). 4. Kategori keempat adalah terapi manipulatif dari sistem tubuh. Terapi ini didasari oleh manipulasi dan pergerakan tubuh misalnya pengobatan kiropraksi, macam-macam pijat, rolfing, terapi cahaya dan warna, serta hidroterapi. terakhir, terapi cahaya dan warna, serta hidroterapi. terakhir, terapi energi yaitu terapi yang fokusnya berasal dari energi dalam tubuh (biofields) atau mendatangkan energi dari luar tubuh misalnya terapetik sentuhan, pengobatan sentuhan, reiki, external qi gong, magnet. 5. Klasifikasi kategori kelima ini biasanya dijadikan satu kategori berupa kombinasi antara biofield dan bioelektromagnetik (snyder & lindquis,2002) E. Teknik Terapi Komplementer 1. Akupunktur medik yang dilakukan oleh dokter umum berdasarkan kompetensinya. Cara kerjanya adalah dengan mengaktivasi berbagai molekul signal yang berperan sebagai komunikasi antar sel. 2. Terapi heperbarik suatu metode terapi dimana pasien dimasukkan ke dalam sebuah ruangan yang memiliki tekanan udara 2 – 3 kali lebih besar daripada tekanan udara atmosfer normal (1 atmosfer), lalu diberi pernapasan oksigen murni (100%). 3. Terapi herbal medik terapi dengan menggunakan obat bahan alam, baik berupa herbal terstandar dalam kegiatan pelayanan penelitian maupun berupa fitofarmaka. F. Persyaratan Terapi Komplementer 1. Sumber daya manusia harus tenaga dokter dan atau dokter gigi yang sudah memiliki kompetensi. 2. Bahan yang digunakan harus yang sudah terstandar dan dalam bentuk sediaan farmasi. 3. Rumah sakit yang dapat melakukan pelayanan penelitian harus telah mendapat izin dari Departemen Kesehatan Republik Indonesia dan akan dilakukan pemantauan terus – menerus G. Peran Perawat Dalam Terapi Komplementer 1. Perawat adalah sebagai pelaku dari terapi komplementer selain dokter dan praktisi terapi. 2. Perawat dapat melakukan intervensi mandiri kepada pasien dalam fungsinya secara holistik dengan memberikan advocate dalam hal keamanan, kenyamanan dan secara ekonomi kepada pasien.