Artritis
Reumatoid
Kelompok 4
Tes faktor reuma biasanya positif pada lebih Anemia normositik hipokrom akibat adanya
dari 75% pasien artritis reumatoid terutama inflamsi yang kronik
bila masih aktif. Sisanya dapat dijumpai Trombosit meningkat
pada pasien lepra, tuberkulosis paru, sirosis Kadar albumin serum turun dan globulin naik
hepatis, hepatitis infeksiosa, lues, endokarditis
bakterialis, penyakit kolagen, dan sarkoidosis. Pada pemeriksaan rontgen, semua sendi dapat
terkena, tapi yang tersering adalah sendi
Protein C-reaktif biasanya positif metatarsofalang dan biasanya simetris. Sendi
LED meningkat sakroiliaka juga sering terkena. Pada awalnya
Leukosit normal atau meningkat sedikit terjadi pembengkakan jaringan lunak dan
demineralisasi juksta artikular. Kemudian terjadi
penyempitan ruang sendi dan erosi.
Etiologi
Penyebab Artritis Rheumatoid belum diketahui dengan pasti. Namun kejadiannya dikorelasikan dengan
interaksi yang kompleks antara faktor genetik dan lingkungan (Suarjana, 2009).
• Genetik
• Hormon sex, perubahan profil hormon berupa stimulasi dari Plasental kortikotraonim Releasing
Hormone yang mensekresi dehidropiandrosteron (DHEA), yang merupakan substrat penting
dalam sintesis esterogen plasenta. Dan stimulasi esterogen dan proggesteron pada respon imun
humoral ( TH2) dan menghambat respon imun selular ( TH1). Pada RA respon TH1 lebih
dominan sehingga estrogen dan progresteron mempunyai efek yang berlawanan terhadap
perkembangan penyakit ini ( Suarjana, 2009).
• Faktor infeksi, beberapa agen infeksi diduga bisa seinduk semang (host) dan merubah
reakrifitas atau respon sel T sehingga muncul timbulnya penyakit RA (Suarjana, 2009).
01 02
Untuk menghilangkan nyeri dan Untuk mempertahankan fungsi sendi
peradangan. dan kemampuan maksimal dari
penderita.
0
04
3
Untuk mencegah dan atau Mempertahankan kemandirian
memperbaiki defporitas yang terjadi sehingga tidak bergantung pada
pada sendi. orang lain.
a. Keperawatan
01 Pendidikan yang diberikan meliputi pengertian, patofisiologi,
(perjalanan penyakit), penyebab dan perkiraan perjalanan (prognosis)
penyakit ini, semua komponen program penatalkansanaan
1 Klorokuin
Sulfazalazine 2
3 Dpeicillamine
03Operasi
Jika berbagai cara pengobatan telah dilakukan dan tidak berhasil serta terdapat alasan yang
cukup kuat, dapat dilakukan pengobatan pembedahan.
Komplikasi
Kelainan sistem pencernaan yang sering dijumpai adalah gastritis dan ulkus peptik yang
merupakan komplikasi utama penggunaan obat anti inflamasi non steroid (OAINS) atau
obat pengubah jalan penyakit DMARD (disease modifying antirheumatoid drugs) yang
menjadi faktor penyebab mortalitas utama pada artritis rheumatoid. Komplikasi saraf
yang terjadi tidak memberikan gambaran yang jelas, sehingga sukar dibedakan antara
akibat lesi artikular dan lesi neuropatik. Umumnya berhubungan dengan mielopati
akibat ketidakstabilan vertebrata servikal dan neuropati siskemik vaskulitis (Mansjoer, 1999)
Asuhan Keperawatan
1.) Pengkajian
Data dasar pengkajian pasien tergantung padwa keparahan dan keterlibatan organ-organ lainnya
( misalnya mata, jantung, paru-paru, ginjal ), tahapan misalnya eksaserbasi akut atau remisi dan
keberadaaan bersama bentuk-bentuk arthritis lainnya.
Aktivitas/ istirahat, Gejala : Nyeri sendi karena gerakan, nyeri tekan, memburuk dengan stres
pada sendi; kekakuan pada pagi hari, biasanya terjadi bilateral dan simetris.Limitasi fungsional
yang berpengaruh pada gaya hidup, waktu senggang, pekerjaan, keletihan.Tanda :
Malaiserentang gerak; atrofi otot, kulit,
kontraktur/ kelaianan pada sendi.
Kardiovaskuler, Gejala : Fenomena Raynaud jari tangan/ kaki ( pucat intermitten, sianosis,
kemudian kemerahan pada jari sebelum warna kembali normal)
Integritasego, Gejala : Faktor-faktor stres
akut/ kronis, mis; finansial, pekerjaan, Hygiene, Gejala : Berbagai kesulitan untuk
ketidakmampuan,faktor-faktor hubungan. melaksanakan aktivitas perawatan pribadi.
Keputusan dan ketidakberdayaan Ketergantungan
(situasiketidakmampuan) Ancaman pada konsep
diri, citra tubuh, identitas pribadi (misalnya Neurosensori, Tanda: Kebas, semutan pada
ketergantungan pada oranglain). tangan dan kaki, hilangnya sensasi
padajaritangan.Gejala : Pembengkakan sendi
Makanan/ cairan, Gejala ; Ketidakmampuan simetris.
untuk menghasilkan/ mengkonsumsi
makanan/ cairan adekuat: mual, anoreksia, Nyeri/ kenyamanan, Gejala : Fase akut dari
Kesulitan untuk mengunyah nyeri (mungkin tidak disertai oleh
(keterlibatanTM)Tanda; Penurunan berat pembengkakan jaringan lunak padasendi)
badanKekeringan pada membran mukosa.
Keamanan, Gejala : Kulit mengkilat, tegang,
nodul subkutaneus.Lesi kulit, ulkuskaki.
Interaksi social. Gejala : Kerusakan
Kesulitan dalam ringan dalam menangani
interaksi sosial dengan keluarga/ orang
tugas/ pemeliharaan rumah tangga. Demam
lain; perubahan peran; isolasi
ringan menetap Kekeringan pada meta dan
membran mukosa.
2.) Diagnosa
Diagnosa keperawatan yang mungkin muncul pada pasien dengan artitis reumatoid,
adalah:
Nyeri akut/kronis berhubungan dengan desrtuksi sendi
3.) Intervensi
No Diagnosa Keperawatan NOC NIC