Anda di halaman 1dari 28

OLEH

JOHANI DEWITA,SKM,M.KES.
Pada Prinsip Keluarga
Bagaimana mengubah persepsi di hadapan mereka
─ dari keluarga
─ luar keluarga

Dari masyarakat yang berubah akibat intraksi

untuk mencapai fungsi-fungsi keluarga


Fungsi Keluarga antara lain
 Mencapai Tingkat Kesejahteraan yang lebih tinggi

Praktek Keperawatan

 Dengan Proses Koping Keluarga, bisa :


─ Menghadapi tuntutan yang ada
─ Fungsi keluarga menjadi nyata
─ Mencapai sosialisasi,ekonomi perawatan keluarga
adekuat
Koping keluarga
Dengan menggunakan pola
 Sebagai dasar adaptasi
─ Alat untuk praktek
─ Pendekatan mengindetifikasi kebutuhan keluarga
askep dan Pengkajian untuk perubahan perilaku
─ Metode penentu untuk pemecahan masalah
Defenisi Dan Konsep Dasar

 Diterapkan kepada individu dengan disesuaikan


keadaan keluarga →Adanya
─ Stressor yaitu agen pencetus proses stress
Kejadian-kejadian dalam hidup cukup
serius
─ Stres yaitu respon atau keadaan tegang yang
dihasilkan stressor
Stress adalah Ketegangan atau tekanan dalam diri
seseorang,( individu, keluarga )

 Sumber dari Stressor besar


 Yang kecil sulit di ukur

Adaptasi yaitu penyesuaian terhadap


perubahan

Positif negative
 Misal : untuk belajar anak
─ Positif → minta bantuan dari luar
─ Negatif→ tidak memanfaatkan potensi

 Strategi untuk Adaptasi


─ Mekanisme Pertahanan
─ Koping
─ Penguasaan
Mekanisme Pertahanan
 Yaitu taktik untuk menghindari masalah yang dimiliki
stressor
→ Berlawanan dengan strategi Koping karena
strategi koping justru untuk mencari masalah
 Koping yaitu Upaya pemecahan masalah
→ terkait dengan sejahtera menekan sumber-
sumber individu
Penguasaan yaitu :

 Hasil dari penggunaan strategi koping


→ paling efektif

Manfaatkan

Kompensi keluarga
Koping Keluarga
 Yaitu Respon positif sesuai dengan masalah
untuk memecahkan masalah

 Mengurangi stess

Respon Keluarga

External Internal
↓ ↓
Kemampuan keluarga Hubungan social
(bersih ) lingkungan
Koping keluarga bertujuan
mengurangi stress
 Teori stress keluarga perlu dilakukan pengkajian :
─ Apakah masalah keluarga diurus
─ Apakah keadaan semakin ?
─ Adamya ketidakmampuan kronis untuk memecahkan
masalah
Ada ahli tahun berbeda
mengemukakan teori stress
keluarga :
─ Hill (1949) yaitu :
Faktor-faktor yang menghasilkan krisis dan non krisis
dalam keluarga
─ Hill (1965)→ tindak lanjut krisis :
1).Periode disorganisi
2). Periode pemulihan
3). Reorganisasi
Tahap waktu stress dan tugas
koping
 Seorang perawat harus tahu kapan stress dan koping

3 Periode
1. Periode Antistres : Antisipasi melemahkan
stressor
2. Periode Stress Aktual : Kondisi keluar benar-
benar ekstrim
3. Periode Pasca Stress : Mengembalikan keluarga
keadaan seimbang
Stressor yang harus diperhatikan

Dampaknya
 Menghasilkan ketegangan missal adanya :
─ Keributan lalu lama-lama - rusak perkawinan
─ Perumahan yang buruk - kelemahan
─ Kelelahan
Sekarang kita masuk kepada
Strategi Koping Keluarga :
 Hasil riset tahun1970 bahwa keluarga merupakan
reactor dari stress
 Ada 2 Koping ( Pearlin dan Schooler tahun 1978 )
─ Tipe respon koping
─ Tipe strategi koping
 Keterangan :

1). Tipe respon koping



Mengubah situasi yang penuh dengan stress

Untuk mengeliminer stressor

2). Tipe stategi Koping



Mengontrol makna dari masalah

Tergantung pada kognitif keluarga
 Karena yang paling menentukan masalah dalam
keluarga adalah :
 Strategi Koping Keluarga

Mempunyai tipe
-Internal
-External
 Internal → Strategi

1). Mengandalkan kelompok keluarga


2). Humor
3). Kebersamaan (diungkapkan)
4).Mengontrol masalah (susun kognitif)
5). Sama-sama menyelesaikan masalah
6). Peran lebih flexsibel
7). Normalisasi
1). Mengendalikan kelompok keluarga :
 Mangandalkan sumber organisasi mereka sendiri
 Ada struktur organisasi
 Pengaruh Etika (budaya)
 Lebih tenang dalam menghadapi masalah
2). Penggunaan Humor
- Menentukan sikap
- Mencegah ketegangan
- Mendominasi situasi bersifat disfungsional
(tidak permanen)
3).Kebersamaan
 Kedekatan satu sama lain
 Kekuatan ikatan keluarga
 Waktu kebersamaan
 Saling mengenal
 Pembahasan masalah sama-sama
 Merancang perencanaan keluarga
 Mengembangkan ritual
 Bermain sama-sama
 Ngobrol waktu mau tidur
 Cerita tentang keluarga
 Tidak boleh ada jarak
4). Mengontrol masalah
 Mengurangi bahkan menetralisir bahaya yang dialami
dalam keluarga
 Megaasi stressor

5). Menyelesaikan masalah


- Metode yang ekstensi (sudah diuji melalui riset)

6). Flexsibel
- Antar pasangan (karena beda karakter)
7). Normalisasi

 Sangat pas untuk anak cacar


Strategi Koping External

Menerima
 Pelayanan –pelayanan ( dilayani)
 Dukungan –dukungan

Dengan cara
* Mencari informasi
* Memelihara hubungan aktif dengan komunitas lain
* Mencari system pendukung social
* Mencari system dukungan spiritual
Keterangan: Koping External untuk memcari dukungan
1). Mencari informasi
- Yang berhubungan dengan strossor
- Memiliki kontrol dengan situasi

Stressor lebih akurat
 Informasi untuk peran keluarga
2). Hubungan aktif dengan komunitas lain
 Berkesinabungan
 Jangka panjang
 Bersifat umum

3). Mencari sistempendukung social


- Merupakan yang paling utama yaitu kepada
pelayanan professional, ahli-ahli, rekan kerja,
teman, guru, dan lain-lain
Tujuan mencari dukungan sosial
 Memelihara emosional
 Tugas yang lazim bagi anggota keluarga,teman dan
tetangga
 Berhubungan dengan psikosonial
 Mendorong untuk cerita kepada teman, keluarga dan lain-lain
 Dukungan sosial yang tidak adekuat yaitu :
 Biaya ( tidak mampu membayar pelayanan professional)
 Privesi (keluarga sendiri mampu koq mengatasi)
 4). Mencari dukungan spiritual
 Bisa juga dimasukkan sebagai cara keluarga (intern)
 Diawal mengabaikan spiritual
 Karna ada masalah dukungan spiritual meningkat
 Berdoa beribadah, tahajud jadi sering

 STRATEGI ADTIF DISFUNGSIONAL


 Mengurangi stress tidak permanent
 Stres kembali timbul
 Berujung merusak anggota eluarga
 Kasus kekerasan kepada anak, istri, lansia
 Strategi Disfungsional
 Penyangkalan dari keluarga
 Hilang pegangan (keluarga pisah)
 Ada yang otoriter dari anggota keluarga

Anda mungkin juga menyukai