Anda di halaman 1dari 6

TUGAS PERORANGAN

Petunjuk:

Bacalah dan lakukan analisa terhadap study kasus.bila sudah selesai membaca, jawablah
pertanyaan dari study kasus, setelah semuanya selesai membaca ,jawablah pertanyaan yang
telah disediakan.tugas dikumpulkan melalui email nurlianamajid@gmail.com

Kasus

Studi kasus seorang ibu membawa anak laki-lakinya Tn berusia 8 tahun ke puskesmas.ibunya
mengeluh sejak 3 minggu terakhir anaknya malas belajar kadang-kadang tidak mau
sekolah.satu hari yang lalu ditemukan memar pada pungun,tungkai kanan atas bagian
perut.beberapa memar terlihat dalam bentuk khas.memar ada yang berwarna merah
terang,kehitaman dan bentuknya juga berbagai macam.saat ditanyakan pada anaknya,dia
hanya terdiam dan menangis.Tn merupakan anak ke tiga dari 6 bersaudara. Ayahnya tidak
bekerja,dan ibunya hanya sebagai tukan cuci di perumahan.ayahnya seorang yang keras,ia
ingin anak-anaknya bekerja dan mendapat uang.ayahnya sering memukul anak-anaknya.

Soal

1. Apakah jenis perlakuan salah dari kasus tersebut?


2. Sebutkan tanda dan gejalah dari perilaku salah pada kasus?
3. Dampak yang akan terjadi pada anak?
4. Hak anak apa yang dilangar?
5. Hukuman perlindungan pada anak di Indonesia yang berlaku?
6. Bagaimana cara pencegahan dalam di keluarga agar tidak terjadi kasus tersebut?

JAWABAN
1. Perlakuan salah dapat kita pahami sebagai,segalah bentuk perlakuan yang tidak
sepatutnya dilakukan oleh orang-orang yang diberi tangguan jawab(kuasa atas)dan
mempunyai kewajiban untuk untuk memelihara dan merawat anak yang dapat
berpotensi merugikan sementara atau permanaen,melukai,menimbulkan kecatatan,
bahkan dapat mengancam jiwa anak(permeneng PP&PA no.2 tahun 2010)

Jenis –jenis kekerasan dan perlakuan yang salah ada empat bentuk yaitu:

a. Kekerasan fisik yaitu mengunakan hukuman


fisik(memukul,mencubit,menampar,menyabet,membanting,menyundut,menendang,men
usuk,dan lain-lain)
b. Kekerasan emosional/psikis. Yaitu penggunaan ungkapan untuk mengecilkan arti atau
citra diri anak(mengatakan anak bodoh,tuli,tidak tahu dir,i berandal, anak
pungut,mememolitoti,menghardik dan lain-lain hal ini membuat anak tidak nyaman
dengan dirinya dan membuat dia sedih)
c. Kekerasan social,yaitu ketika anak tidak diperlakukan samadengan anak lain baik
karena keadaan fisiknya,latar belakang keluarga(politik, agama, ras, suku,
kepercayaan) atau kemiskinan keluarganya sehingga anak terasing dan merasarendah
diri.
d. Kekerasan seksual, yaitu perlakuan merabah sampai dengan penetrasi terhadap
organ-organ tubuh yang bersifat pribadi,terutama organ seksual anak.

Kekerasan anak seringkali pelakunya adalah orang terdekat atau orang yang dikenal
anak seperti pembantu,satpam,guru,bahakn bias saja dilakukan orang tuanya
sendiri.orang tua sering menerjemahkan kekerasan yang dilakukannya sebagai bentuk
kasi sayang atau salah satu caramendisiplinkan anak.selanjutnya,kekerasan tersebut
dianggap sebagai “urusan keluarga”karena anaknya adalah “milik”orang
tuanya,sehinggaorang lain/orang luar tidak boleh ikut campur,yang akhirnyakekerasan
didalam rumah tanggasering dan sulit untuk dicegah karena perbedaan diarea pribadi.

2. Tanda dan gejalah yang mucul pada kasusu diatas adalah


 Gejalah fisik terjadinya kekerasan seksual:

a. Sakit jika memekai celana dalam, dan mengeluh kesulitan atau kesakitan saat BAB
dan BAK
b. Cederah pada buah dada,bokong, perut bagian bawah, paha,sekitar alat kelamin
atau bubur
c. Memar dibagian tubuh atau gigi yang cedera atau tanggal saat pelaku meyerap dan
memeksa korban merapat kedinding dan korban melawan(David Givens seorang
penulis bahasa tubuh)
d. Rasa panas dan nyeri di area gigitan dan terasa sakit jika disentuh
e. Cara jalannya tak wajar,agak mengankang
f. Ditemukan bekas bercak darah atau cairan di celana dalam anak,dan kemungkinan
ditemukan bagian pakaian yang robek atau kancing yang lepas karena ditarik paksa
g. Cekalan dan cengkeraman erat tanggan pelaku sehingga kukumenembus ke kulit
pada lengan anak untuk mencegah anakmerontak biasannyameninggalkan bekas di
lengan bagian dalam(Joe Navarro seorang agen FB specialis kominikasi non verbal
 Gejalah psikis pada umumnya
a. Anak berubah ekspresi: pendiam, cemas, takut bertemu orang sehingga lebih
banyak mengurung diri di kamar,takut ditinggal sendirian
b. Anak yang semulanya tidak mengompol menjadi mengompol baik di malam
hari maupun saat di sekolahnya
c. Menunjukan keluhan-keluhan fisik yang tidak dapat dijelaskan penyebabnya,
seperti pusing, sakit perut, atau masalah makan
d. Sulit tidur dan bermimpi buruk diikuti mengigau
e. Sulit konsentrasi, sehingga sulit belajar dan gelisah, sehingga tidak mampu
menyelesaikan tugasnya
f. Perilaku kemunduran seperti:mengisap ibu jari,kemunduran kemampuan
berbicara
g. Pada saat pelaku bertemu pelaku,secar reflex anak menjauhakan bagian
depan tubuhnya atau menekuk tubuhnya diikuti kedua bahu menaik.ini
adalah gerakan reflex yang tersimpang di sistem limbic di oto untuk menjaga
tubuh dari serangan berikutnya dari orang-orang yang punya riwayat
menyerang anak
 Gejalah psikhis pada anak usia 13-18 tahun
a. Merusak diri sendiri, remaja dapat melakukan tindakan yang merusak diri
sendiri sebagai cara mengatsi rasa marah dan depresi
b. Melakukan perbuatan beresiko tinggi seperti berontak terhadap orang-orang
yang mempunyai wibawa,terlibat dalam penyalagunaan NAPZA, bergabung
dengan para pencuri dan menjarah
c. Depresif,sebaliknya dapat juga terjadi sikap menutup atau menarik diri,curiga
terhadap orang lain dan berpikir dan berpikiran bahwa hal buruk akan
menimpah mereka lagi
d. Keluhan fisik yang tidak jelas penyebabnya, kecemasan yang terus menerus
serta kegugupan dan keluhan fisik yang tidak jelas
e. Penyebabnya juga cukup umum terjadi pada kelompok usia ini.
3. Dampak yang akan terjadi adalah
1) Akibat fisik dan mental
Kekerasan baik fisik maupun seksual,eksploitasi,dan penelentaran dapat
menimbulkan akibat fisik dan mental yang berdampak jangka panjang seperti
pelakuan,kecatatan,infeksi penyakit memetikan,penyakit menular
seksual(PMS),HIV/AIDS, tidak bergembangnya otak sehingga kemampuan
berbahasa,itelektual dan motorik terganggu dan tidak dapat diperbaiki,terutama jika
anak diberikan kurang gizi,kurang kasih sayang dan rangsangan intelektual
2) Akibat emosional/psikis
Semua jenis perlakuan yang salah dan kekerasan mengakibatkan terganggunya
emosi dan fungsi psikis anak sehingga akan menjadi rendah diri,kehilangan
kepercayan diri, tidak dapt percaya pada orang lain,tidak dapat mengendalikan
emosi,dan mengalami ganguan mental
3) Akibat social dan perilaku
Akibat sosial dari perilaku salah dan kekerasan terlihat ketika anak senag
menyendiri,tidak mempunyai teman bermain, tidak bersemangat,mudah menyera
dan putud asa,cengeng,dan agresif,antisocial,mudah menipu dan berpura-pura,dan
lain-lain
4. Hak yang di langgar adalah
Hak perlindungan anak bahwa setiap anak berhak atas kelangsungan hidup,tumbuh dan
berkembang serta berhak atas perlindungan dari kekerasan dan diskriminasi
sebagaimana di amanatkan dalam undang-undang dasar Negara republik indonesi
tahun 1945
Dan dalam undang-undang nomor 23 tahun 2002 tentang perlindungan anak dalam
pasal 1 yang berbunyi:perlindungan anak adalah segalah kegiatan untuk menjamin dan
melindungi ana dan hak-haknya agar dapat hidup, tumbuh, berkembang, dan
berpatisipasi secara optimal sesuai dengan harkat dan martabat kemanusiaan,serta
mendapatkan perlindungan dari kekerasan dan diskriminasi

Pasal 76A
Setiap orang dilarang:
 Memperlakukan anak secara diskriminatif yang mengakibatkan anak mengalami
kerugian,baik materiil maupun moril sehingga menghambat fungsi sosialnya;atau
5. Setiap orang yang melangar ketentuan sebagai mana dimaksud dalam pasal 76A
dipidana dengan pidana penjara paling lama 5(lima)tahun dan/atau denda paling banyak
Rp 100.000.000,00(seratus juta rupiah)
6. Pencegahan kekerasan di dalam rumah/keluarga
a. Memahami pertumbuhan,perkembangan dan perilaku anak sesuai usianya
b. Mengenalkan anak tentang kesehatan reproduksi termaksutmengenai bagian-bagian
tubuhnya serta fungsi bagian tubuh tersebut. Bagian tubuh pribadi seperti alat
kelamin,pantan,penis,anus,payudara dan vagina.
c. Berikan pengertian tentang sentuhan yang halus dihindari oleh anak-anak.pada
setiap bagian tubuh yang pribadi,jelaskan sentuhan yang salah dan buruk.sentuhan
yang menyenangkan dan baik adalah cium pipi antara orang tua dan anak saat
pamit kesekolah atau kalau berpergian,berpelukan,dengan saudara jika bertemu dan
berpisah,dan berjabat tangan dengan orang lain.
d. Ajarkan pada anak agar 5(lima)bagian tubuh dibawah ini tidak boleh disentu orang
lain kecuali orang tua anak & dokter serta pengasu lainnya dengan didampingi orang
tua,antara lain:leher,mulut,dada,alat kelamin,daera untuk buang air besar,ajarkan
anak untuk menolak dan mengatakan TIDAK saat menerima sentuhan buruk dan
tidak nyaman dan waspadai tawaran atau diiming-iming sesuatu
e. Membngun komunikasi terbuka dengan anak dan menjadi pebdengar yang baik
f. Mintahlah anak untuk tidak takut memberitahu orang tua atau guru jika terjadi
kekerasan seksual kepadanya
g. Aktif berdiskusi dengan guru untuk mengetahui perkembngan anak di sekolah.

TUGAS INDIVIDU ANAK

DMK :Wa. Nuliana,s.kep.,Ns., M.kep

MK: KEPERAWATAN ANAK


Di susun oleh

Nama:Nanda purti sileuw

Nim:P07120318081

Kelas :II C

KEMENTERIAN KESEHATAN RI

POLITEKNIK KEMKES KESEHATAN MALUKU

PRODI KEPERAWATAN MASOHI

TAHUN AJARAN:2019/2020

Anda mungkin juga menyukai