“Bullying merupakan fenomena yang kerap kali terjadi di lingkungan anak-anak dan
remaja baik lingkunangan rumah, sekolah, maupun keluarga. Dampak bullying bisa
menyebabkan anak menjadi tidak percaya diri, mengalami gangguan kecemasan, hingga
memicu keinginan bunuh diri”.
Pendidikan adalah salah satu hak dasar yang harus dijamin bagi setiap anak. Namun,
saat ini, anak-anak semakin rentan terhadap berbagai bentuk ancaman, termasuk bullying.
terdapat permasalahan yang memerlukan perhatian serius, kekurangan pemahaman tentang
Undang-Undang Perlindungan Anak No. 35 Tahun 2014 dan kurangnya kesadaran akan
bahayanya dampak dari bullying. Hal ini menjadikan siswa rentan menjadi korban atau
pelaku bullying. Oleh karena itu penting bagi orang tua dan Masyarakat untuk
memperhatikan hal tersebut. yang mana bertujuan untuk meningkatkan pemahaman orang tua
dan Masyarakat tentang Undang-Undang Perlindungan Anak serta dampak bullying.
Pentingnya pemahaman tentang Undang-Undang Perlindungan Anak No. 35 Tahun
2014 tidak boleh diabaikan. Karna, Undang-Undang ini bertujuan melindungi anak-anak dari
berbagai bentuk ancaman, termasuk kekerasan, pelecehan, dan bullying. Bullying pada anak-
anak mulai marak diperbincangkan, diawali dari kasus-kasus yang ada pada media massa
serta televisi. Melihat permasalahan seperti yang terjadi tersebut, diperlukan sosialisasi atau
penyuluhan mengenai UU No 35 Tahun 2014 yang mengatur tentang Perlindungan Anak
mencegah bullying.
Perlindungan Anak adalah upaya yang dilakukan untuk menciptakan kondisi
agar setiap anak dapat melaksanakan hak dan kewajibannya demi perkembangan
dan pertumbuhan anak secara wajar baik fisik, mental dan sosial. Upaya
perlindungan anak tersebut perlu dilaksanakan sedini mungkin yaitu sejak dari janin
dalam kandungan hingga anak usia 18 tahun.
1. Kekerasan fisik yaitu segala bentuk tindakan yang dilakukan oleh orang tua
atau pengasuh yang menyebabkan luka fisik dan bukan merupakan akibat
dari kesengajaan.
2. Kekerasan emosional yaitu kekerasan yang terjadi ketika orang tua atau
pengasuh membahayakan perkembangan dan mental sosial anak.
3. Kekerasan seksual yaitu kekerasan yang terjadi ketika orang dewasa
menggunakan anak untuk tujuan seksual atau melibatkan anak pada tindakan
seksual.
4. Pengabaian terhadap anak terjadi ketika orang tua atau pengasuh tidak
memberikan kepedulian, bimbingan, kasih sayang dan dukungan yang
diperlukan bagi kesehatan, keamanan dan kesejahteraan anak.
Itulah beberapa dampak bullying yang bisa dialami oleh korban dan pelaku.
Orang tua juga bisa mengedukasi anak untuk berani melaporkan perundungan yang
ia atau temannya alami. Bila anak terlanjur menjadi korban bullying, pastikan orang
tua untuk terus mendampingi anak. Jika kesulitan untuk menghadapinya, jangan
sungkan untuk meminta bantuan tenaga ahli seperti psikolog atau psikiater.