Assalamualaikum Wr.Wb
1. Sebelum belajar jangan lupa berdoa supaya bimbingan klasik ini berjalan lancer
2. Silahkan isi absen di link di bawah ini
https://forms.gle/9dTvibY8guUWiSjB6
3. Isi evalusi hasil di link dibawah ini
https://forms.gle/xQVeBoFfWaeHCqzV9
Sebelum kalian mencatat materi di bawah kalian bisa membaca salah satu komik online yang ada
di bawah ini:
1. https://komik.pendidikan.id/online/komik/bullying/
2. https://komik.pendidikan.id/online/komik/ayo_lawan_si_bully/
JENIS-JENIS BULLYING
Terdapat berbagai jenis bullying yang dapat terjadi di tengah lingkungan pergaulan anak.
Perundungan fisik
Bullying fisik adalah tindakan intimidasi yang dilakukan sebagai usaha mengontrol
korban dengan kekuatan yang dimiliki pelakunya. Termasuk di antaranya menendang,
memukul, meninju, menampar, mendorong, dan serangan fisik lainnya. Bullying fisik
merupakan jenis bullying yang paling mudah dikenali dan biasanya orangtua maupun guru lebih
peka terhadap tipe perundungan ini.
Bullying verbal
Bullying verbal merupakan jenis perundungan dengan menggunakan kata-kata,
pernyataan, dan sebutan atau panggilan yang menghina. Pelaku perundungan verbal akan
terus melakukan penghinaan untuk meremehkan, merendahkan, dan melukai orang lain.Hasil
sebuah penelitian menunjukkan bahwa intimidasi verbal dan pemberian nama panggilan yang
buruk memiliki konsekuensi serius pada korban dan dapat meninggalkan bekas luka emosional
yang dalam.
Agresi relasional/Sosial
Agresi relasional adalah tipe perundungan yang dilakukan secara emosional dan kerap luput
dari perhatian orangtua dan guru. Padahal tipe perundungan ini tidak kalah berbahaya. Dalam
agresi relasional, biasanya pelaku berusaha menyakiti korban dengan menyabotase status sosial
mereka dengan cara:
Mengasingkan korban dari kelompok
Menyebarkan gosip atau fitnah
Pelaku berusaha menaikkan kedudukan sosial sendiri dengan mengendalikan atau
mengintimidasi korban.
Cyberbullying
Cyberbullying adalah tindakan perundungan yang terjadi secara online di dunia maya.
Ini merupakan tindakan perundungan yang paling jarang disadari oleh orangtua dan guru. Pelaku
melakukan perundungan dengan cara melecehkan, mengancam, mempermalukan, dan
menargetkan korban melalui media online. Besar kemungkinan seorang anak korban bullying
tidak bicara terus terang jika dia mengalami perundungan. Oleh karena itu, sebaiknya Anda
mulai lebih peka jika anak-anak menunjukkan perubahan perilaku yang tidak biasa.Untuk
menyelesaikan masalah perundungan, mungkin akan diperlukan kerjasama oleh beberapa pihak,
termasuk dengan pihak sekolah. Mungkin pihak kepolisian harus dilibatkan jika perundungan
telah melibatkan kekerasan fisik atau pemerasan.
Ajak anak maupun remaja untuk lebih waspada dengan lingkungan sekitarnya. Apalagi
jika terasa ada sesuatu yang tak beres di sekelilingnya. Melatih kepekaan mereka tentang
lingkungan tak dapat dilakukan dalam waktu sehari. Mengajari membela diri dengan melatih
kewaspadaannya, bertujuan untuk menghindarkannya dari keadaan terpojok dan tempat sepi saat
dikeroyok.
Hindari perkelahian
Kadang, menghindari perkelahian dianggap sebagai tindakan pengecut. Namun, orang tua
atau kita sebagai teman bisa mengatakan pada anak atau teman bahwa menghindari perkelahian
sama saja sedang mencegah situasi yang lebih buruk terjadi. Maka, sebelum situasi jadi lebih
runyam, lari adalah cara terbaik untuk mencegahnya. Ajari mereka kepekaan untuk
mempertajam instingnya kapan tanda bahaya untuk lari diperlukan.
Gunakan suara yang tegas
Para perundung biasanya tak akan menyerang orang yang memiliki kepercayaan diri
dalam suaranya. Namun, hal ini perlu latihan khusus, terutama dalam situasi darurat. Suara yang
tegas juga dapat menjadi teror mental para perundung bahwa lawannya bukanlah orang yang
lemah. Sehingga lawan akan berpikir ulang soal serangan yang ia rencanakan.
Selalu cari pintu keluar
Kemanapun anak atau remaja pergi ke suatu tempat apalagi tempat tertutup, ajari mereka
untuk selalu mencari di mana letak pintu keluar. Hal ini akan berguna jika nantinya mereka
dikepung di sebuah tempat oleh segerombol orang di ruangan tertentu.
Berteriak
Cara membela diri lainnya adalah saat terjadi perundungan adalah dengan cara berteriak
kapanpun ia merasa akan diserang. Selain akan mengacaukan konsentrasi lawan, selain itu
kemungkinan besar akan ada bantuan yang datang untuk menolong. Yang jelas, diam bukanlah
ide yang baik dalam keadaan darurat.
Mengikuti kelas bela diri
Bullying seringkali melibatkan serangan fisik. Dengan mengikuti kelas bela diri, anak
atau remaja akan dapat membela diri saat dirundung. Mereka juga dapat mengetahui bagaimana
caranya merespon serangan. Selain itu, olahraga bela diri juga dapat meningkatkan kepercayaan
diri dan membuat mereka dapat melindungi orang sekitarnya yang ditindas oleh perundung.
Gunakan teknik bela diri
Orangtua sering takut jika anaknya terlibat dalam perkelahian fisik. Namun, dalam
menghadapi perundung yang melakukan serangan fisik, hal itu diperlukan. Di dalam teknik bela
diri ada banyak cara yang gunanya bukan menyerang, namun menghindar. Ajari anak untuk
fokus pada menghindari serangan dibanding dengan menghadapi serangan.
Laporkan ke pihak yang berwajib
Apabila kasus bullying sudah sampai ke tingkat yang lebih parah seperti kekerasan,
ancaman, bahkan sempat mendapat pemerasan, maka sebaiknya laporkan hal tersebut kepada
pihak polisi. Namun, sebelum itu, sebaiknya diskusikan terlebih dahulu dengan pihak sekolah,
tempat kerja atau melalui keluarga lebih dahulu. Sebab, jika sudah masuk ranah hukum,
urusannya akan lebih panjang.