Anda di halaman 1dari 18

STOP BULLYING !!!

Disusun oleh :
Mahasiswa Universitas Islam Sumatera Utara,
Fakultas Syari’ah dan Hukum, Jurusan Hkum Tata Negara
(siyasah).
Arti Penting
Memahami
Tindakan Bullying
Bullying

Definisi bullying merupakan sebuah kata serapan dari bahasa


Inggris. Bullying berasal dari kata bully yang artinya penggertak,
orang yang mengganggu orang yang lemah. Beberapa istilah
dalam bahasa Indonesia yang seringkali dipakai masyarakat
untuk menggambarkan fenomena bullying di antaranya adalah
penindasan, penggencetan, perpeloncoan, pemalakan,
pengucilan, atau intimidasi.
Jenis-jenis
Bullying
Barbara Coloroso membagi jenis-jenis
bullying kedalam empat jenis, yaitu sebagai
berikut:
1. Bullying secara verbal; perilaku ini dapat berupa julukan

nama, celaan, fitnah, kritikan kejam, penghinaan,

pernyataan-pernyataan yang bernuansa ajakan seksual atau

pelecehan seksual, terror, surat-surat yang mengintimidasi,

tuduhan-tuduhan yang tidak benar kasak-kusuk yang keji

dan keliru, gosip dan sebagainya.


2. Bullying secara fisik; yang termasuk dalam jenis ini ialah memukuli, menendang,
menampar, mencekik, menggigit, mencakar, meludahi, dan merusak serta
menghancurkan barang-barang milik anak yang tertindas.

3. Bullying secara relasional; adalah pelemahan harga diri korban secara sistematis
melalui pengabaian, pengucilan atau penghindaran. Perilaku ini dapat mencakup sikap-
sikap yang tersembunyi seperti pandangan yang agresif, lirikan mata, helaan nafas,
cibiran, tawa mengejek dan bahasa tubuh yang mengejek.

4. Bullying elektronik; merupakan bentuk perilaku bullying yang dilakukan pelakunya


melalui sarana elektronik seperti komputer, handphone, internet, website, chatting room,
e-mail, SMS dan sebagainya. Biasanya ditujukan untuk meneror korban dengan
menggunakan tulisan, animasi, gambar dan rekaman video atau film yang sifatnya
mengintimidasi, menyakiti atau menyudutkan.
Faktor Yang Menyebabkan
Seseorang Melakukan Bullying
dan Faktor Yang Menyebabkan
Seseorang Mendapatkan
Perilaku Bullying
Untuk pelaku bullying, Ada beberapa karakteristik anak yang memiliki
kecenderungan lebih besar untuk menjadi pelaku bullying, yaitu mereka
yang:
1) Peduli dengan popularitas, memiliki banyak teman, dan senang menjadi
pemimpin diantara teman-temannya. Mereka dapat berasal dari keluarga
yang berkecukupan, memiliki rasa percaya diri tinggi, dan memiliki
prestasi bagus di sekolah. Biasanya mereka melakukan bullying untuk
meningkatkan status dan popularitas di antara teman-teman mereka.
2) Pernah menjadi korban bullying. Mereka juga mungkin mengalami
kesulitan diterima dalam pergaulan, kesulitan dalam mengikuti pelajaran
di sekolah, mudah terbawa emosi, merasa kesepian dan mengalami
depresi.
3) Memiliki rasa percaya diri yang rendah, atau mudah dipengaruhi oleh
teman-temannya. Mereka dapat menjadi pelaku bullying karena mengikuti
perilaku teman-teman mereka yang melakukan bullying, baik secara sadar
maupun tidak sadar.
Pada umumnya, anak-anak korban bullying memiliki
beberapa alasan atau faktor, yakni sebagai berikut:
1) Dianggap “berbeda”, misalnya memiliki ciri fisik tertentu
yang mencolok seperti lebih kurus, gemuk, tinggi, atau
pendek dibandingkan dengan yang lain, berbeda dalam
status ekonomi, memiliki hobi yang tidak lazim, atau
menjadi siswa/siswi baru,
2) Dianggap lemah atau tidak dapat membela dirinya.
3) Memiliki rasa percaya diri yang rendah.
4) Kurang populer dibandingkan dengan yang lain, tidak
memiliki banyak teman.
Terkait dengan dampak bullying, penelitian Banks menunjukkan
bahwa perilaku bullying berdampak terhadap rendahnya tingkat
kehadiran, rendahnya prestasi akademik siswa, rendahnya
kepercayaan diri, tingginya depresi, tingginya kenakalan remaja dan
kejahatan orang dewasa. Dampak negatif bullying juga tampak pada
penurunan skor tes kecerdasan (IQ) dan kemampuan analisis siswa.
Berbagai penelitian juga menunjukkan hubungan antara bullying
dengan meningkatnya depresi dan agresi.
Hal Yang Bisa Kamu Lakukan
Sebagai Cara Mencegah Bullying
1. Tunjukkan Prestasi
Orang yang melakukan bullying umumnya beraksi karena rasa iri
maupun dengki. Sebagian besar korban bullying pasti memiliki
keunggulan yang tidak dimiliki oleh orang yang menindasnya. Yang
harus dilakukan oleh para korban bullying adalah tak ragu
menunjukkan prestasinya, entah itu di sekolah maupun lingkungan
kerja. Lama kelamaan si pelaku bully akan mundur dengan sendirinya
karena merasa korbannya tidak terkalahkan.
1. Tunjukkan Prestasi
Orang yang melakukan bullying umumnya beraksi karena rasa iri maupun dengki.
Sebagian besar korban bullying pasti memiliki keunggulan yang tidak dimiliki oleh orang
yang menindasnya. Yang harus dilakukan oleh para korban bullying adalah tak ragu
menunjukkan prestasinya, entah itu di sekolah maupun lingkungan kerja. Lama
kelamaan si pelaku bully akan mundur dengan sendirinya karena merasa korbannya
tidak terkalahkan.

2. Jalin Pertemanan dengan Banyak Orang


Cara mencegah bullying adalah menjalin pertemanan dengan banyak orang. Pastikan
bahwa circle pertemananmu ini sehat dan tidak suka melakukan bully. Ketika
korban bullying memiliki banyak teman, maka pelaku bully akan berpikir dua kali untuk
menindasnya.
3. Tumbuhkan Rasa Percaya Diri
Pelaku bully akan semakin bersemangat ketika mengetahui bahwa korbannya merasa minder dan
semakin terpuruk. Untuk mencegah sekaligus memberikan efek jera pada pelaku bully, bangun rasa
percaya diri agar tidak terlihat minder atau takut kepada si pelaku. Percayalah, pelaku bully akan
malas menindas orang yang berani dan percaya diri.

4. Tidak Terpancing untuk Melawan


Emosi terkadang memicu kita untuk bertindak ketika merasa ditindas. Akhirnya banyak
korban bullying yang melakukan perlawanan. Boleh-boleh saja melakukan perlawanan, tapi kamu
juga harus memikirkan bahwa pelaku akan semakin gencar menindasmu ketika kamu melawannya.
Cara mencegah bullying bisa dimulai dengan tetap bersikap tenang dan sabar tanpa terpancing
untuk melakukan perlawanan.

5. Jadikan Bully-an Sebagai Penyemangat untuk Sukses


Sebagian koran bully akan merasa tidak berharga dan putus asa. Namun, untuk
mencegah bullying yang menghancurkan dirimu sendiri, sikapi dengan positif semua perundungan
tersebut. Jadikan bully-an sebagai sarana penyemangat agar kamu bisa meraih suksesmu. Ingat,
balas dendam terbaik bukan membalas perbuatan jahat mereka, tetapi dengan membuktikan bahwa
dirimu bisa menjadi sukses dan lebih baik dari mereka yang pernah mem-bully kamu.
6. Jangan Menunjukkan Sikap Takut atau Sedih
Pelaku bully tentu akan merasa puas ketika berhasil membuat korbannya sedih, takut,
dan semakin terpuruk. Cara mencegah bullying yang paling efektif adalah tidak
menunjukkan sikap takut atau sedih di depan pelakunya. Jika kamu terus berkonsisten
menunjukkan sikap seperti ini, maka pelaku bully lama kelamaan akan mundur karena
takut.

7. Laporkan pada Pihak yang Berwenang


Perundungan adalah masalah yang cukup serius, apalagi jika pelakunya dibiarkan tanpa
sanksi yang berarti. Apabila kamu atau orang-orang di sekitarmu menjadi korban
perundungan, saatnya kamu menyuarakan isi hatimu dengan melaporkan tindak
perundungan ini ke pihak yang berwenang. Biarkan masalah tersebut diselesaikan oleh
pihak yang berwenang untuk menghentikan bullying.
Sanksi Bullying Bagi Pelaku Dibawah Umur

Pasal 76C UU Nomor 35 Tahun 2014 yang berbunyi : “Setiap orang dilarang menempatkan, membiarkan,
melakukan, menyuruh, atau turut serta melakukan kekerasan terhadap anak. Ancaman hukuman bagi
yang melanggar pasal ini adalah pidana. Penjara paling lama 3 tahun 6 bulan dan/atau denda paling
banyak Rp72.000.000 (Tujuh Puluh Dua Juta Rupiah).

Mungkin bagi pelaku kejahatan yang masih di bawah umur, maka tidak akan diadili seperti orang
dewasa pada umumnya. Pelaku di bawah umur di adili sesuai dengan UU Nomor 11 Tahun 2012
tentang Sistem Peradilan Pidana Anak.
Hal yang paling mencolok dari Sistem Peradilan Pidana Anak adalah ancaman hukuman pidana yang
dikurangi setengahnya dibandingkan dengan ancaman hukuman yang berlaku bagi orang dewasa
(Pasal 79 ayat (2) UU Nomor 11 Tahun 2012). Artinya, hukuman maksimal bagi pelaku bullying di atas
adalah 2 tahun 8 bulan.
Bagaimana Cara Merangkul Korban Bullying

1. Ajari teman/korban bullying menjauh dari pelaku perundungan


2. Pastikan teman yang mengalami bullying merasa nyaman terhadapa kita
3. Menasehati teman agar tidak beraksi atau perhatian pada pelaku bullying
4. Bantu teman yang menjadi korban membangun rasa percaya dirinya lagi
5. Laporkan masalah bullying kepada pihak yang bisa mengatasinya, seperti
pihak sekolah apabila terjadi di sekolah

Anda mungkin juga menyukai