Anda di halaman 1dari 5

URAIAN MATERI

MELAWAN BULLYING

Pengertian Bullying

Bullying merupakan salah satu tindakan tidak terpuji yang merugikan korbannya bahkan
hingga mempengaruhi kesehatan psikisnya. Parahnya kasus bullying juga kerap
ditemukan di sekolah.
Salah satu contoh bullying yaitu menjauhi atau mengucilkan teman di sekolah. Dengan
melakukan hal ini teman yang kamu jauhi akan merasa sedih, tertekan, dan
membuatnya merasa tidak nyaman bahkan minder.

Bullying merupakan segala bentuk penindasan atau kekerasan yang dilakukan dengan
sengaja oleh satu orang atau sekelompok orang yang lebih kuat atau berkuasa
terhadap orang lain, dengan tujuan untuk menyakiti dan dilakukan secara terus
menerus.

Menurut Unicef, bullying bisa diidentifikasi lewat tiga karakteristik yaitu disengaja
(untuk menyakiti), terjadi secara berulang-ulang, dan ada perbedaan kekuasaan. Bullying
bisa terjadi secara langsung atau online.

Bullying online atau biasa disebut cyber bullying sering terjadi melalui media sosial,
SMS/teks atau pesan instan, email, atau platform online tempat anak-anak berinteraksi.

Sebab Sebab Munculnya Bullying

Menurut Ariesto (2009) yang dikutip dalam jurnal Faktor yang Mempengaruhi
Remaja dalam Melakukan Bullying Universitas Padjadjaran, faktor-faktor penyebab
terjadinya bullying antara lain:

1. Keluarga
Pelaku bullying seringkali berasal dari keluarga yang bermasalah orang tua yang sering
menghukum anaknya secara berlebihan atau situasi rumah yang penuh stres, agresi, dan
permusuhan. Anak akan mempelajari perilaku bullying ketika mengamati konflik-
konflik yang terjadi pada orang tua mereka, dan kemudian menirunya terhadap teman-
temannya.

Jika tidak ada konsekuensi yang tegas dari lingkungan terhadap perilaku coba-cobanya
itu, ia akan belajar bahwa mereka yang memiliki kekuatan diperbolehkan untuk
berperilaku agresif, dan perilaku agresif itu dapat meningkatkan status dan kekuasaan
seseorang. Dari sini anak mengembangkan perilaku bullying.

2. Sekolah
Pihak sekolah sering mengabaikan keberadaan bullying ini. Akibatnya anak-anak sebagai
pelaku bullying akan mendapatkan penguatan terhadap perilaku mereka untuk
melakukan intimidasi mereka untuk melakukan intimidasi terhadap anak lain.

Bullying berkembang dengan pesat dalam lingkungan sekolah sering memberikan


masukan negatif pada siswanya, misalnya berupa hukuman yang tidak membangun
sehingga tidak mengembangkan rasa menghargai dan menghormati antarsesama
anggota sekolah.
3. Faktor Kelompok Sebaya
anak-anak ketika berinteraksi dalam sekolah dan dengan teman di sekitar rumah, kadang
kala terdorong untuk melakukan bullying. Beberapa anak melakukan bullying dalam
usaha untuk membuktikan bahwa mereka bisa masuk dalam kelompok tertentu, meskipun
mereka sendiri merasa tidak nyaman dengan perilaku tersebut.

4. Kondisi Lingkungan Sosial


Kondisi lingkungan sosial dapat pula menjadi penyebab timbulnya perilaku
bullying. Salah satu faktor lingkungan sosial yang menyebabkan tindakan bullying
adalah kemiskinan.

Dampak Negatif yang Dialami Korban Bullying

1. Ketakutan untuk bersekolah


Sekolah merupakan salah satu tempat paling besar yang memungkinkan terjadinya
potensi bullying. Minimnya pengawasan dari orangtua serta guru di luar jam belajar,
menjadi alasan anak-anak berpotensi mengalami tindakan perundungan. Sehingga,
banyak korban bullying yang merasa tidak nyaman berada di lingkungan sekolah.
Beberapa kasus yang pernah diberitakan media pun mengatakan bahwa anak-anak korban
bully memutuskan untuk tidak berangkat ke sekolah, bahkan trauma pergi ke sekolah.

2. Gangguan mental
Sebagian besar korban bully akan mengalami gangguan mental berupa rasa cemas
dan ketakutan berlebih. Hal ini lantaran korban bullying merasa terancam ketika
berada di tempat ramai dan juga mudah terserang panik.

3. Hilangnya kepercayaan diri


Lantaran terbiasa menerima ejekan serta kata-kata tidak pantas, banyak korban
bullying yang akhirnya kehilangan kepercayaan dirinya. Lebih parahnya lagi, korban
akan lebih senang menyendiri serta mengucilkan diri dari lingkungannya.

4. Depresi
Perundungan yang dilakukan terus menerus akan mengakibatkan korban merasa
stres bahkan depresi. Hal ini disebabkan lantaran korban merasa ditekan dan tidak
mampu untuk melawan. Akhirnya sang anak akan menyalahkan diri sendiri serta
memendam amarah kepada pelaku bahkan lingkungannya.

5. Bunuh diri

Merasa tidak dihargai, selalu dipandang remeh, serta selalu diejek dapat
memungkinkan korban akan memiliki keinginan untuk mengakhiri hidupnya. Bahkan
beberapa kasus bunuh diri usai menjadi korban bullying telah banyak terjadi di dunia,
khususunya di Indonesia, akibat perundungan secara terus-menerus.
Bagaimana Melawan Bullying

Apakah kamu pernah merasa di-bully? Atau pernah melihat teman yang di-bully?
Pasti sedih rasanya. Bullying bisa melalui perilaku kekerasan atau perkataan yang
kasar.
Menjadi orang yang mem-bully sama sekali tidak keren. Kamu tidak boleh diam
saja ketika hal itu terjadi supaya bullying tidak terjadi terus menerus.

1. Kenali lingkungan
Kamu harus mengenali dengan baik lingkungan di sekitar rumah, sekolah, atau
tempat lainnya yang rawan terjadi bullying. Kamu bisa tahu harus lari ke arah mana
jika perlu berlari atau meminta pertolongan kepada siapa.

2. Mempertahankan diri
Lakukan usaha mempertahankan diri. Nah, inilah yang membuat latihan bela diri
menjadi hal yang penting. Kamu tidak perlu menyerang, tapi usahakan agar dirimu
terlindungi.
Bisa dengan berlari atau cara lainnya ketika kamu merasa terancam.

3. Kenali orang yang melakukan

Ketika kamu merasa di-bully atau menyaksikan teman di-bully, kenali siapa pelakunya.
Lihat dia memakai baju apa, atau identitas lainnya. Hal ini penting ketika kamu ingin
melaporkan kejadian tersebut, supaya jelas kepada siapa tindakan tegas harus
dilakukan.

4. Berani bercerita
Ini adalah hal yang paling penting ketika kamu merasa di-bully atau melihat teman yang
mengalami itu. Kamu harus berani bercerita. Tenang saja. Dengan bercerita, kamu bisa
minta perlindungan. Dengan bercerita, kamu juga bisa menghindari hal yang sama
terjadi pada anak lainnya, loh! Kamulah pahlawannya.

5. Jangan balas dendam


Balas dendam biasanya terjadi ketika merasa di-bully. Hal ini tidak baik karena rantai
perilaku yang salah ini tidak akan berhenti. Kamu menang tanpa perlu melakukan hal
yang sama kepada pelakunya. Mereka akan jera ketika ada hukuman dari orang dewasa,
bukan karena kamu balas dendam.

Soal!!!
1. Apa yang kamu lakukan ketika melihat teman sebaya kamu di bullying?

Anda mungkin juga menyukai