Tesis:
Bullying sebenarnya berawal dari lingkup paling dekat, yakni keluarga. Dalam
sebuah keluarga, jika seorang anak dididik dengan penuh kasih sayang dan tanpa
kekerasan, maka anak tersebut cenderung tidak melakukan tindakan bullying
terhadap orang lain.
Namun, apabila seorang anak dididik dengan kekerasan dan kerap dibanding-
bandingkan dengan orang lain, maka anak tersebut memiliki potensi besar untuk
melakukan tindak bullying terhadap teman-teman di sekitarnya.
Selanjutnya, tindakan bullying juga berawal dari pergaulan dan media. Sekarang ini,
ada banyak sekali media yang menayangkan tindakan kurang bagus untuk ditiru.
Melalui tontonan ini, anak-anak terdoktrin dan pada akhirnya meniru adegan
tersebut karena kurangnya pengawasan keluarga dan memiliki pergaulan yang
kurang benar.
Argumentasi:
Penegasan ulang:
Tindakan bullying bukanlah suatu tindakan yang baik dan tidak patut untuk ditiru.
Salah satu cara untuk bisa terhindar dari tindakan bullying adalah bisa mengelola
emosi yang baik.
dampak positif yang dirasakan korban bullying : menjadi lebih baik, membalas
dengan kebaikan, lebih menghargai orang lain, menjadi mandiri, dan berhati-hati
dalam ucapan maupun perbuatan dengan jumlah yang sama
Manfaat bullying:
Menjadi lebih mandiri juga
merupakan salah satu dampak positif yang bisa diambil dari tindak bullying karena
korban cenderung merasa bahwa dirinya lebih dewasa sehingga tidak ingin
merepotkan orang lain setelah mengalami tindak bullying tersebut.