Anda di halaman 1dari 4

TUGAS KELOMPOK

Cermatilah teks berikut, lalu analisislah secara lengkap beserta pembuktian dalam kalimat
struktur dan unsur kebahasaannya!
Cermati teks eksplanasi berikut!

Bullying (dalam bahasa Indonesia dikenal sebagai “penindasan” merupakan segala


bentuk penindasan atau kekerasan yang dilakukan dengan sengaja oleh satu orang atau
sekelompok orang yang lebih kuat atau berkuasa terhadap orang lain, dengan tujuan untuk
menyakiti dan dilakukan secara terus menerus.
Bullying berawal dari hubungan paling dekat, yaitu keluarga. Dalam keluarga, jika
seorang anak dididik dengan penuh kasih sayang dan tanpa kekerasan maka anak
tersebut berpeluang untuk tidak melakukan tindakan bulliying. Namun apabila
seorang anak dididik dengan kekerasan dan selalu dibanding-bandingkan dengan
yang lain, maka anak tersebut memiliki potensi untuk melakukan tindak bullying
terhadap teman-teman di sekitarnya yang dianggap lebih buruk dari dirinya.
Selanjutnya adalah dari pergaulan dan media. Saat ini banyak sekali media-media
yang menayangkan tindakan yang kurang bagus untuk ditiru, akan tetapi banyak
sekali anak-anak yang pada akhirnya meniru adegan tersebut karena kurangnya
pengawasan keluarga dan memiliki pergaulan yang kurang benar. Beberapa alasan
seorang anak melakukan bullying adalah karena ia ingin diakui, balas dendam,
karena pernah menjadi korban bullying sebelumnya, mencari perhatian, ingin
terkenal, dan lain sebagainya.
Tindakan bullying ini tentunya memiliki akibat yang nyata dalam diri serang
anak, seperti gangguan psikologis. Gangguan psikologis yang dialami para korban
bullying yang paling ringan adalah merasa cemas dan tidak aman, namun pada kasus
yang paling berat adalah korban bullying bisa saja sampai melakukan bunuh diri.
Bullying bukanlah suatu tindakan yang baik, melihat kemampuan setiap individu
berbeda-beda. Namun tindakan bullying dapat diatasi dengan kecakapan dalam
mengolah emosi yang baik. Serang individu yang memiliki kecakapan emosi yang baik
cenderung dapat lebih tegas dan tegas dalam menghadapi bullying.
(Sumber: https://sinau.info)
Kelompok Absen 19-21

Anggota :
1. M. Sajid Khalis
2. Nabila Rahmadaniar
3. Nafisa Nada Azzahra
Jawaban
1. Struktur
a. Pernyataan Umum : Paragraf 1
Bullying (dalam bahasa Indonesia dikenal sebagai “penindasan” merupakan
segala bentuk penindasan atau kekerasan yang dilakukan dengan sengaja
oleh satu orang atau sekelompok orang yang lebih kuat atau berkuasa
terhadap orang lain, dengan tujuan untuk menyakiti dan dilakukan secara
terus menerus.
b. Penjelasan Proses : Paragraf 2,3 dan 4
Bullying berawal dari hubungan paling dekat, yaitu keluarga. Dalam
keluarga, jika seorang anak dididik dengan penuh kasih sayang dan tanpa
kekerasan maka anak tersebut berpeluang untuk tidak melakukan tindakan
bulliying. Namun apabila seorang anak dididik dengan kekerasan dan selalu
dibanding-bandingkan dengan yang lain, maka anak tersebut memiliki
potensi utnuk melakukan tindak bullying terhadap teman-teman di
sekitarnya yang dianggap lebih buruk dari dirinya.
Selanjutnya adalah dari pergaulan dan media. Saat ini banyak sekali
media-media yang menayangkan tindakan yang kurang bagus untuk ditiru,
akan tetapi banyak sekali anak-anak yang pada akhirnya meniru adegan
tersebut karena kurangnya pengawasan keluarga dan memiliki pergaulan
yang kurang benar. Beberapa alasan seorang anak melakukan bullying
adalah karena ia ingin diakui, balas dendam, karena pernah menjadi korban
bullying sebelumnya, mencari perhatian, ingin terkenal, dan lain sebagainya.
Tindakan bullying ini tentunya memiliki akibat yang nyata dalam diri
serang anak, seperti gangguan psikologis. Gangguan psikologis yang dialami
para korban bullying yang paling ringan adalah merasa cemas dan tidak
aman, namun pada kasus yang paling berat adalah korban bullying bisa saja
sampai melakukan bunuh diri.
c. Interpretasi : Paragraf 5
Bullying bukanlah suatu tindakan yang baik, melihat kemampuan
setiap individu berbeda-beda. Namun tindakan bullying dapat diatasi dengan
kecakapan dalam mengolah emosi yang baik. Serang individu yang memiliki
kecakapan emosi yang baik cenderung dapat lebih tegas dan tegas dalam
menghadapi bullying.

2. Unsur kebahasaan
a. Kata Ganti :
Selanjutnya adalah dari pergaulan dan media

Bullying berawal dari hubungan paling dekat, yaitu keluarga

segala bentuk penindasan atau kekerasan yang dilakukan dengan sengaja oleh
satu orang atau sekelompok orang

Tindakan bullying ini tentunya memiliki akibat yang nyata dalam diri serang
anak, seperti gangguan psikologis

b. Verba Aktif :
Saat ini banyak sekali media-media yang menayangkan tindakan yang kurang
bagus untuk ditiru, akan tetapi banyak sekali anak-anak yang pada akhirnya
meniru adegan tersebut karena kurangnya pengawasan keluarga dan memiliki
pergaulan yang kurang benar.

dengan tujuan untuk menyakiti dan dilakukan secara terus menerus.

karena ia ingin diakui, balas dendam, karena pernah menjadi korban bullying
sebelumnya, mencari perhatian, ingin terkenal, dan lain sebagainya.

namun pada kasus yang paling berat adalah korban bullying bisa saja sampai
melakukan bunuh diri.

Namun tindakan bullying dapat diatasi dengan kecakapan dalam mengolah


emosi yang baik.

Seorang individu yang memiliki kecakapan emosi yang baik cenderung dapat
lebih tegas dan tegas dalam menghadapi bullying.

c. Verba Pasif :
Bullying (dalam bahasa Indonesia dikenal sebagai “penindasan” merupakan
segala bentuk penindasan atau kekerasan yang dilakukan dengan sengaja oleh
satu orang atau sekelompok orang yang lebih kuat atau berkuasa terhadap orang
lain, dengan tujuan untuk menyakiti dan dilakukan secara terus menerus.

Saat ini banyak sekali media-media yang menayangkan tindakan yang kurang
bagus untuk ditiru

Dalam keluarga, jika seorang anak dididik dengan penuh kasih sayang dan tanpa
kekerasan maka anak tersebut berpeluang untuk tidak melakukan tindakan
bulliying. Namun apabila seorang anak dididik dengan kekerasan dan selalu
dibanding-bandingkan dengan yang lain, maka anak tersebut memiliki potensi
utnuk melakukan tindak bullying terhadap teman-teman di sekitarnya yang
dianggap lebih buruk dari dirinya.

Beberapa alasan seorang anak melakukan bullying adalah karena ia ingin diakui,
balas dendam, karena pernah menjadi korban bullying sebelumnya, mencari
perhatian, ingin terkenal, dan lain sebagainya.
Namun tindakan bullying dapat diatasi dengan kecakapan dalam mengolah
emosi yang baik.
maka anak tersebut memiliki potensi untuk melakukan tindak bullying
terhadap teman-teman di sekitarnya yang dianggap lebih buruk dari dirinya

d. Istilah Teknis :
Tindakan bullying ini tentunya memiliki akibat yang nyata dalam diri serang
anak, seperti gangguan psikologis.

Bullying bukanlah suatu tindakan yang baik, melihat kemampuan setiap individu
berbeda-beda.

Namun tindakan bullying dapat diatasi dengan kecakapan dalam


mengolah emosi yang baik

memiliki pergaulan yang kurang benar.

e. Konjungsi :
1. Konjungsi Kausalitas
maka anak tersebut memiliki potensi utnuk melakukan tindak bullying
terhadap teman-teman di sekitarnya yang dianggap lebih buruk dari dirinya

pada akhirnya meniru adegan tersebut karena kurangnya pengawasan


keluarga dan memiliki pergaulan yang kurang benar.

jika seorang anak dididik dengan penuh kasih sayang dan tanpa kekerasan
maka anak tersebut berpeluang untuk tidak melakukan tindakan bulliying
2. Konjungsi Kronologi
Saat ini banyak sekali media-media yang menayangkan tindakan yang kurang
bagus untuk ditiru, akan tetapi banyak sekali anak-anak yang pada akhirnya
meniru adegan tersebut karena kurangnya pengawasan keluarga dan
memiliki pergaulan yang kurang benar

Anda mungkin juga menyukai