tentang : 2. Social Bullying : tindakan perundungan dalam lingkup sosial. Contohnya : Tin
dakan mendiamkan seseorang, memanipulasi persahabatan sehingga menjadi r
BULLYING etak, sengaja mengucilkan atau mengabaikan, mengirimkan surat kaleng.
3. Cyber Bullying : Tindakan perundungan melalui dunia maya atau sarana
media elektronik. Contohnya : membuat komentar negatif atau ujaran kebencian,
bisa juga pencemaran nama baik yang dilakukan melalui sosial media. Selain itu
dapat juga dapat berupa tindakan mengunggah gambar negatif yang ditujukan
pada seseorang dan obrolan via aplikasi chat yang mengintimidasi korban
PEMERINTAH KOTA BLITAR
4. Physical Bullying : melakukan kontak fisik dengan tujuan menyakiti atau
DINAS P3A, P2 DAN KB mengintimidasi orang lain. Contoh : Tindakan memukul, mendorong, menggigit,
menjambak, menendang, mengunci seseorang dalam ruangan, mencubit, menc
BIDANG PEMBERDAYAAN DAN PERLINDUNGAN PEREMPUAN akar, juga termasuk memeras dan merusak barang yang dimiliki orang lain.
JL. DR. SUTOMO NO. 50 BLITAR 5. Sexual Bullying : tindakan berulang dan berbahaya yang menargetkan seseor
(0342) 801080 ang secara seksual. dapat berupa komentar vulgar, atau sentuhan. Contoh :
memanggil seseorang dengan sebutan yang berkonotasi seksual, menyentuh
bagian badan tertentu dengan tujuan melecehkan dll.
Dampak
Dampak bullying dapat mengancam setiap pihak yang terlibat, baik anak- anak y Faktor penyebab :
ang di-bully, anak-anak yang mem-bully, anak-anak yang menyaksikan bullying,
1. Anak dengan Kontrol Diri Rendah
bahkan sekolah dengan isu bullying secara keseluruhan.
Anak yang memiliki kontrol diri yang rendah, berpotensi menjadi :
Bullying dapat membawa pengaruh buruk terhadap kesehatan fisik maupun men
tal anak. Pada kasus yang berat, bullying dapat menjadi pemicu tindakan yang f a) Pembully karena sebelumnya menjadi korban kekerasan dan menganggap dir
atal, seperti bunuh diri dan sebagainya. inya selalu terancam dan biasanya bertindak menyerang sebelum diserang, tida
Dampak dari bullying adalah: k memiliki perasaan bertanggungjawab terhadap tindakan yang telah dilakukan,
serta selalu ingin mengontrol dan mendominasi dan tidak menghargai orang lain.
a. Dampak bagi korban. - Depresi dan marah - rendahnya tingkat kehadiran dan Mereka melakukan bullying sebagai bentuk balas dendam.
rendahnya prestasi akademik siswa, - Menurunnya skor tes kecerdasan (IQ) dan
kemampuan analisis siswa. b) Korban bully berkaitan dengan ketidakmampuan atau kekurangan korban dari
aspek fisik, psikologi sehingga merasa dikucilkan.
b. Dampak bagi pelaku. Pelaku memiliki rasa percaya diri yang tinggi dengan ha
rga diri yang tinggi pula, cenderung bersifat agresif dengan perilaku yang pro ter 2. Faktor Keluarga
hadap kekerasan, tipikal orang berwatak keras, mudah marah dan impulsif, toler
ansi yang rendah terhadap frustasi. Memiliki kebutuhan kuat untuk mendominasi Kehidupan keluarga yang tidak harmonis juga bisa menjadi penyebab muncul pe
orang lain dan kurang berempati terhadap targetnya. Dengan melakukan bullyin laku bullying. Orang tua yang sering bertengkar dan melakukan tindakan agresif
biasanya mendorong anak melakukan bullying. Orang tua seperti ini juga tidak m
g, pelaku akan beranggapan bahwa mereka memiliki kekuasaan terhadap keada
ampu memberikan pengasuhan yang baik.
an. Jika dibiarkan terus menerus tanpa intervensi, perilaku bullying ini dapat 3 m
enyebabkan terbentuknya perilaku lain berupa kekerasan terhadap anak dan per 3. Ada Supporter
ilaku kriminal lainnya.
Teman sebaya yang menjadi supporter atau penonton membuat pelaku bullying
c. Dampak bagi siswa lain yang menyaksikan bullying (bystanders). Jika bullying
makin menjadi-jadi. Secara tidak langsung, kehadiran suporter membantu pemb
dibiarkan tanpa tindak lanjut, maka para siswa lain yang menjadi penonton dapat ully memperoleh dukungan kuasa, popularitas, dan status.
berasumsi bahwa bullying adalah perilaku yang diterima secara sosial. Dalam ko
ndisi ini, beberapa siswa mungkin akan bergabung dengan penindas karena tak 4. Kebijakan Sekolah
ut menjadi sasaran berikutnya dan beberapa lainnya mungkin hanya akan diams
aja tanpa melakukan apapun dan yang paling parah mereka merasa tidak perlu Kebijakan sekolah mempengaruhi aktivitas, tingkah laku, serta interaksi pelajar d
menghentikannya. i sekolah. Rasa aman dan dihargai merupakan dasar pencapaian akademik yan
g tinggi di sekolah. Jika tidak terpenuhi, pelajar bakal bertindak semena-mena.
TAMBAHAN
Layanan P2TP2A :
1. Pelayanan Informasi
Calon klien dapat menghubungi bagian Informasi & Layanan pengaduan
P2TP2A :
melalui whatsapp 08-21-22-23-1152