Anda di halaman 1dari 4

BULLYING

Bullying (dalam bahasa Indonesia dikenal sebagai “penindasan/risak”) merupaka


n segala bentuk penindasan atau kekerasan yang dilakukan dengan sengaja ole
h satu orang atau sekelompok orang yang lebih kuat atau berkuasa terhadap ora
ng lain, dengan tujuan untuk menyakiti dan dilakukan secara terus menerus.
Bentuk-bentuk Bullying :
1. Verbal Bullying : biasanya berupa kalimat kasar atau ejekan yang ditujukan
MATERI pada seseorang. Contoh : Tindakan mengancam, mempermalukan, merendahka
n, mengganggu, memberi panggilan nama (name-calling), sarkasme, merendah
kan (put- downs), mencela/mengejek, mengintimidasi, memaki, menyebarkan go
sip.

tentang : 2. Social Bullying : tindakan perundungan dalam lingkup sosial. Contohnya : Tin
dakan mendiamkan seseorang, memanipulasi persahabatan sehingga menjadi r
BULLYING etak, sengaja mengucilkan atau mengabaikan, mengirimkan surat kaleng.
3. Cyber Bullying : Tindakan perundungan melalui dunia maya atau sarana
media elektronik. Contohnya : membuat komentar negatif atau ujaran kebencian,
bisa juga pencemaran nama baik yang dilakukan melalui sosial media. Selain itu
dapat juga dapat berupa tindakan mengunggah gambar negatif yang ditujukan
pada seseorang dan obrolan via aplikasi chat yang mengintimidasi korban
PEMERINTAH KOTA BLITAR
4. Physical Bullying : melakukan kontak fisik dengan tujuan menyakiti atau
DINAS P3A, P2 DAN KB mengintimidasi orang lain. Contoh : Tindakan memukul, mendorong, menggigit,
menjambak, menendang, mengunci seseorang dalam ruangan, mencubit, menc
BIDANG PEMBERDAYAAN DAN PERLINDUNGAN PEREMPUAN akar, juga termasuk memeras dan merusak barang yang dimiliki orang lain.
JL. DR. SUTOMO NO. 50 BLITAR 5. Sexual Bullying : tindakan berulang dan berbahaya yang menargetkan seseor
(0342) 801080 ang secara seksual. dapat berupa komentar vulgar, atau sentuhan. Contoh :
memanggil seseorang dengan sebutan yang berkonotasi seksual, menyentuh
bagian badan tertentu dengan tujuan melecehkan dll.
Dampak
Dampak bullying dapat mengancam setiap pihak yang terlibat, baik anak- anak y Faktor penyebab :
ang di-bully, anak-anak yang mem-bully, anak-anak yang menyaksikan bullying,
1. Anak dengan Kontrol Diri Rendah
bahkan sekolah dengan isu bullying secara keseluruhan.
Anak yang memiliki kontrol diri yang rendah, berpotensi menjadi :
Bullying dapat membawa pengaruh buruk terhadap kesehatan fisik maupun men
tal anak. Pada kasus yang berat, bullying dapat menjadi pemicu tindakan yang f a) Pembully karena sebelumnya menjadi korban kekerasan dan menganggap dir
atal, seperti bunuh diri dan sebagainya. inya selalu terancam dan biasanya bertindak menyerang sebelum diserang, tida
Dampak dari bullying adalah: k memiliki perasaan bertanggungjawab terhadap tindakan yang telah dilakukan,
serta selalu ingin mengontrol dan mendominasi dan tidak menghargai orang lain.
a. Dampak bagi korban. - Depresi dan marah - rendahnya tingkat kehadiran dan Mereka melakukan bullying sebagai bentuk balas dendam.
rendahnya prestasi akademik siswa, - Menurunnya skor tes kecerdasan (IQ) dan
kemampuan analisis siswa. b) Korban bully berkaitan dengan ketidakmampuan atau kekurangan korban dari
aspek fisik, psikologi sehingga merasa dikucilkan.
b. Dampak bagi pelaku. Pelaku memiliki rasa percaya diri yang tinggi dengan ha
rga diri yang tinggi pula, cenderung bersifat agresif dengan perilaku yang pro ter 2. Faktor Keluarga
hadap kekerasan, tipikal orang berwatak keras, mudah marah dan impulsif, toler
ansi yang rendah terhadap frustasi. Memiliki kebutuhan kuat untuk mendominasi Kehidupan keluarga yang tidak harmonis juga bisa menjadi penyebab muncul pe
orang lain dan kurang berempati terhadap targetnya. Dengan melakukan bullyin laku bullying. Orang tua yang sering bertengkar dan melakukan tindakan agresif
biasanya mendorong anak melakukan bullying. Orang tua seperti ini juga tidak m
g, pelaku akan beranggapan bahwa mereka memiliki kekuasaan terhadap keada
ampu memberikan pengasuhan yang baik.
an. Jika dibiarkan terus menerus tanpa intervensi, perilaku bullying ini dapat 3 m
enyebabkan terbentuknya perilaku lain berupa kekerasan terhadap anak dan per 3. Ada Supporter
ilaku kriminal lainnya.
Teman sebaya yang menjadi supporter atau penonton membuat pelaku bullying
c. Dampak bagi siswa lain yang menyaksikan bullying (bystanders). Jika bullying
makin menjadi-jadi. Secara tidak langsung, kehadiran suporter membantu pemb
dibiarkan tanpa tindak lanjut, maka para siswa lain yang menjadi penonton dapat ully memperoleh dukungan kuasa, popularitas, dan status.
berasumsi bahwa bullying adalah perilaku yang diterima secara sosial. Dalam ko
ndisi ini, beberapa siswa mungkin akan bergabung dengan penindas karena tak 4. Kebijakan Sekolah
ut menjadi sasaran berikutnya dan beberapa lainnya mungkin hanya akan diams
aja tanpa melakukan apapun dan yang paling parah mereka merasa tidak perlu Kebijakan sekolah mempengaruhi aktivitas, tingkah laku, serta interaksi pelajar d
menghentikannya. i sekolah. Rasa aman dan dihargai merupakan dasar pencapaian akademik yan
g tinggi di sekolah. Jika tidak terpenuhi, pelajar bakal bertindak semena-mena.

Mereka akan berusaha mengontrol lingkungan dengan melakukan bullying. Jadi,


manajemen dan pengawasan disiplin sekolah yang lemah mengakibatkan munc
ulnya bullying di sekolah.
kap menghargai), berikan teguran mendidik jika anak melakukan kesalah
5. Media Massa an
e. Mendampingi anak dalam menyerap informasi utamanya dari media tel
Tidak sepenuhnya media massa menyajikan konten yang mendidik dan sesuai u evisi, internet dan media elektronik lainnya.
ntuk umur anak. Banyak tontonan kekerasan yang muncul di media massa mem
buat anak terdorong untuk mencontoh dan melakukan hal serupa di sekolah. Per 3) Pencegahan melalui sekolah
an orang tua di sini juga dibutuhkan untuk mengontrol konsumsi dan tontonan an a. Merancang dan membuat desain program pencegahan yang berisikan
ak agar tak muncul bibit-bibit pembully. pesan kepada murid bahwa perilaku bully tidak diterima di sekolah dan m
embuat kebijakan “anti bullying”.
Solusi :
Salah satu program anti bullying yang dikembangkan oleh UNICEF
Upaya yang harus dilakukan untuk mengatasi bullying meliputi program penceg Indonesia sejak tahun 2017 adalah roots. Program ini dilakukan
ahan dan penanganan menggunakan intervensi pemulihan sosial (rehabilit dengan melakukan survei kepada target (anonim) tentang pemahaman
asi). bullying dan pernahkan dia menjadi korban. Setelah itu dipilihlah 40
agen perubahan dengan tujuan agen ini dapat memengaruhi siswa lain
A. Pencegahan untuk peduli terhadap kasus bullying. Agen-agen perubahan ini akan
diberikan pelatihan, untuk selanjutnya melakukan kampanye anti
Dilakukan secara menyeluruh dan terpadu, dimulai dari anak, keluarga, sekolah bullying.
dan masyarakat.
b. Membangun komunikasi efektif antara guru dan murid
1) Pencegahan melalui anak dengan melakukan pemberdayaan pada anak ag c. Diskusi dan ceramah mengenai perilaku bully di sekolah
ar : d. Menciptakan suasana lingkungan sekolah yang aman, nyaman dan ko
a. Anak mampu mendeteksi secara dini kemungkinan terjadinya bullying ndusif.
b. Anak mampu melawan ketika terjadi bullying pada dirinya e. Menyediakan bantuan kepada murid yang menjadi korban bully.
c. Anak mampu memberikan bantuan ketika melihat bullying terjadi (mele f. Melakukan pertemuan berkala dengan orangtua atau komite sekolah
rai/mendamaikan, mendukung teman dengan mengembalikan kepercaya
an, melaporkan kepada pihak sekolah, orang tua, tokoh masyarakat) 4) Pencegahan melalui masyarakat dengan membangun kelompok masyaraka
2) Pencegahan melalui keluarga, dengan meningkatkan ketahanan keluarga d t yang peduli terhadap perlindungan anak dimulai dari tingkat desa/kampu
an memperkuat pola pengasuhan. Antara lain : ng (Perlindungan Anak Terintegrasi Berbasis Masyarakat : PATBM).
a. Menanamkan nilai-nilai keagamaan dan mengajarkan cinta kasih antar
sesama
b. Memberikan lingkungan yang penuh kasih sayang sejak dini dengan m
emperlihatkan cara beinteraksi antar anggota keluarga.
B. Penanganan
c. Membangun rasa percaya diri anak, memupuk keberanian dan ketegas
an anak serta mengembangkan kemampuan anak untuk bersosialiasi
d. Mengajarkan etika terhadap sesama (menumbuhkan kepedulian dan si
menggunakan intervensi pemulihan sosial (rehabilitasi) Merupakan proses interv P2TP2A juga memfasilitasi klien yang membutuhkan pendampingan,
ensi yang memberikan gambaran yang jelas kepada pembully bahwa tingkah lak rujukan, mediasi hingga pemulangan selama proses penyelesaian
u bully adalah tingkah laku yang tidak bisa dibiarkan berlaku di sekolah. masalah

Pendekatan pemulihan dilakukan dengan mengintegrasikan kembali murid ya 4. Pelayanan Medis


ng menjadi korban bullying dan murid yang telah melakukan tindakan agre Apabila klien membutuhkan pelayanan medis, P2TP2A telah bekerja
sif (bullying) bersama dengan komunitas murid lainnya ke dalam komunita sama dengan rumah sakit, termasuk pelayanan untuk visum kekerasan
s sekolah supaya menjadi murid yang mempunyai daya tahan dan menjadi ang
5. Rumah Aman (Shelter)
gota komunitas sekolah yang patuh dan berpegang teguh pada peraturan dan nil
P2TP2A memiliki penampungan sementara bagi klien yang harus
ai-nilai yang berlaku.
diamankan
Program pendekatan pemulihan sosial ini mempunyai nilai utama yaitu penghor
matan, pertimbangan dan partisipasi. Prinsip yang digunakan adalah :

1) Mengharapkan yang terbaik dari orang lain


2) Bertanggungjawab terhadap tingkah laku dan menghargai perasaan orang lai
n 3) Bertanggungjawab atas apa yang telah dilakukan
4) Peduli kepada orang lain

TAMBAHAN
Layanan P2TP2A :
1. Pelayanan Informasi
Calon klien dapat menghubungi bagian Informasi & Layanan pengaduan
P2TP2A :
melalui whatsapp 08-21-22-23-1152

2. Konsultasi Psikologis dan Hukum


P2TP2A memfasilitasi klien yang membutuhkan bantuan melalui
konseling psikologi atau konsultasi hukum yang dilakukan oleh tenaga
ahli

3. Pendampingan dan Advokasi

Anda mungkin juga menyukai