Anda di halaman 1dari 21

Psikotes memang merupakan fenomena tersendiri bagi para pelamar kerja.

Penulis juga pernah


menghadapi hal serupa, untuk kemudian harus bangkit melalui proses learning by doing . Abang
memang bukan seorang psikiater maupun phsicology tester, namun beberapa tips yang akan dishare berikut ini, berdasarkan pengalaman penulis ketika menghadapi psikotes, diharapkan
mampu membantu mengurangi kegagalan psikotes buat agan-agan sekalian :
1. TES LOGIKA ARITMATIKA
Tes ini terdiri atas deret angka. Yang diukur dalam tes ini adalah kemampuan analisa anda dalam
memahami pola-pola/kecenderungan tertentu (dalam wujud deret angka) untuk kemudian
memprediksikan hal-hal lain berdasarkan pola tersebut.
Tipsnya:
a. Jangan terpaku pada deret hitung atau deret ukur perhitungan matematika saja yaitu jangan
terpaku pada 3-4 angka terdepan dalam deret namun adakalanya anda melihat deret secara
keseluruhan karena pola bisa berupa urutan, pengelompokan berurutan maupun pengelompokan
loncat.
b. Ingat keterbatasan waktu. Jangan terlalu asyik dan terpaku hanya pada sebuah soal yang
penasaran ingin anda pecahkan, lompati ke soal berikutnya karena terkadang soal di bawahnya
lebih mudah dipecahkan dibandingkan soal sebelumnya. 3) Anda bisa melatih kemampuan anda ini
dari buku-buku tes UMPTN/SPMB untuk materi deret hitung/deret ukur.
Contoh:
16 8 4 2 1 1/2
45 15 18 6 9 3
2. TES LOGIKA PENALARAN
Tes ini terdiri atas deret gambar baik 2 maupun 3 dimensi. Yang ingin diukur dalam tes ini adalah
kemapuan anda dalam memahami pola-pola/kecenderungan tertentu (dalam wujud gambar) untuk
kemudian melakukan prediksi berdasarkan pola anda tersebut.
Tipsnya: Konsentrasi, hati-hati dan teliti. Karena bentuk-bentuk yang ditawarkan hampir serupa
walau tak sama.
Contoh:

3. TES ANALOG VERBAL


Tes ini terdiri atas 40 soal yang berisi sinonim/antonim/analog suatu kata. Yang diukur dalam tes ini
adalah kemampuan logika anda terhadap sebuah kondisi, untuk melihat sejauh mana anda
memahami sebab-akibat suatu permasalahan.
Tipsnya: Apabila anda bermasalah dengan konsentrasi dan logika, anda bisa mem-bypass-nya
dengan menghafal soal dan jawaban. Karena beberapa kali penulis menghadapi tes in, soal yang
diberikan relatif sama.
Contoh:
wanita : kebaya = pria :
a. sepatu b. baju c. topi d. jas
kubus : pyramid = empat persegi :
a. peti b. mesir c. pentagon d. Segitiga
4. KRAEPLIEN / PAULI
Tes ini terdiri atas gugusan angka-angka yang tersusun secara membujur (atas-bawah) dalam
bentuk lajur-lajur. Calon pegawai diminta untuk menjumlahkan dua angka yang berdekatan dalam
waktu tertentu di setiap kolom dan menuliskan disampingnya. Yang diukur dalam tes ini adalah
konsistensi, ketahanan, sikap terhadap tekanan, kemampuan daya penyesuaian diri, ketelitian
sekaligus kecepatan dalam mengerjakan suatu pekerjaan.
Tipsnya:

a. Jangan sekalipun menggunakan pensil mekanis dalam tes ini melainkan pensil biasa atau pulpen
saja, karena tes ini sangat terikat dengan waktu. Pensil mekanis membutuhkan di-reload ketika
ujung granitnya habis, mekanisme ini membutuhkan waktu sekitar 0.5-1 detik. Apabila anda
melakukan reload dalam 10 lajur berarti anda telah kehilangan waktu 5-10 detik.
b. Usahakan jumlah angka yang dijumlahkan di masing-masing kolom stabil. Hasilnya akan lebih
baik jika dibandingkan anda memaksakan diri di awal tes namun tergopoh-gopoh di pertengahan
dan akhir tes. Kendalikan diri anda untuk menghemat tenaga.
c. Jangan sekalipun melakukan cheating terhadap waktu maupun hasil penjumlahan. Hal ini akan
merugikan anda sendiri karena justru untuk cheating anda akan membutuhkan waktu sekian detik
untuk memutuskan dan itu berarti justru membuang waktu dan memubuat grafik penjumlahan
anda tidak alami.
d. Hal yang paling penting dari keseluruhan tes kraeplein adalah konsentrasi. Terkadang anda akan
merasablank padapertengahan tes, namun anda harus bisa bangkit & fokus lagi pada tes. Untuk
itu kondisi fisik sangat berpengaruh. Usahakan tidak begadang dan sarapan dahulu sebelum
berangkat tes karena model tes ini sangat menyedot energi anda.
5. WARTEGG TEST
Tes ini terdiri atas 8 kotak yang berisi bentukan-bentukan tertentu seperti titik, garis kurva, 3 garis
sejajar, kotak, dua garis saling memotong, dua garis terpisah, tujuh buah titik tersusun
melengkung dan garis melengkung. Anda akan diminta menggambar kemudian menuliskan urutan
gambar yang telah anda buat, lalu menuliskan nomor gambar mana paling disukai, tidak disukai,
sulit dan mudah menurut anda. Yang diukur dalam tes ini adalah emosi, imajinasi, intelektual dan
aktifitas subjek.
Contoh:

Tipsnya:
a. Urutan menggambar sebaiknya anda buat kombinasi antara sesuai nomor dan acak. Misalnya
1,2,3,4 kemudian 8,7,6,5. Karena apabila anda menggambar berdasarkan urutan 1,2,3,4,5,6,7,8

anda dipandang HRD sebagai orang yang kaku/konservatif sedangkan apabila anda menggambar
secara acak misalnya 5,7,6,8,3,2,4,1 anda akan dipandang HRD sebagai orang yang terlalu kreatif,
inovatif dan cenderung suka akan breaking the low.
b. Kalau anda bergender lelaki jangan mulai dengan nomor 5, karena beberapa anggapan
menyebutkan hal ini berpengaruh terhadap orientasi seks anda.
6. DRAW A MAN TEST (DAM)
Tes ini mengharuskan anda untuk menggambar sesorang, untuk kemudian anda deskripsikan usia,
jenis kelamin dan aktifitas orang tersebut. Tes ini dipergunakan untuk mengatahui tanggung jawab,
kepercayaan diri, kestabilan dan ketahanan kerja.
Tipsnya:
a. Gambarlah orang tersebut secara utuh mulai dari ujung kepala sampai ke ujung kaki, termasuk
detil muka seperti mata, hidung, mulut dan telinga.
b. Gambarlah orang tersebut dalam keadaan sedang melakukan aktifitas, misalnya pak tani
sedang membawa cangkul, eksekutif muda sedang menenteng koper dsb.
7. ARMY ALPHA INTELEGENCE TEST
Tes ini terdiri atas 12 soal yang berisi kombinasi deretan angka dan deretan bentuk. Soal satu soal
kadang terkait dengan soal sebelumya. Yang diukur dalam tes ini adalah kemampuan daya
tangkap Anda dalam menerima dan melaksanakan instruksi dengan cepat dan tepat.
Tipsnya : Konsentrasilah kepada apa yang dikatakan narator, karena narator tidak akan mengulang
instruksi tersebut dan waktu yang diberikan sangat terbatas. Sabar, jangan terburu menjawab,
sebelum narator selesai memberikan instruksi.
Contoh:
Narator akan mediktekan soal sebagai berikut : Coretlah angka ganjil dalam kotak dan coretlah
angka genap yang berhuruf dalam lingkaran, kerjakan! dan pada lembar jawaban akan diberikan
gambar sebagai berikut:

8. MENGGAMBAR POHON

Tes ini terdiri atas tugas untuk menggambar pohon dengan kriteria : berkambium (dicotyl),
bercabang dan berbuah. Sehingga tidak diperbolehkan kepada anda menggambar pohon jenis
bambu, pisang, semak belukar ataupun jenis tanaman monocotyllainnya.
Tipsnya :
a. Pada setiap tes menggambar pohon yang pernah dilalui, penulis selalu menggambar pohon
nangka. Karena pohon tersebut mewakili jenis tanaman dicotyl /berkambium.
b. Walaupun anda tidak begitu pandai dalam hal menggambar, usahakan menggambar secara detil
dan rinci setiap komponen dari pohon tersebut seperti tangkai, bentuk daun, kerapatan daun,
buah, akar bahkan alur pohon. 3) Untuk hasil yang lebih maksimal, fotolah pohon tersebut, pelajari
karakter jenis pohonnya, kemudian latihlah kemampuan menggambar anda dengan mengacu pada
foto tersebut.
9. EDWARDS PERSONAL PREFERENCE SCHEDULE (EPPS)
Tes ini terdiri atas pilihan-pilhan jawaban yang paling mencerminkan diri anda. Tes ini dipergunakan
untuk mengetahui seberapa besar motivasi, kebutuhan dan motif seseorang.
Tipsnya:
a. Jawablah setiap pertanyaan dengan jujur sesuai dengan kondisi anda, setidaknya yang paling
mendekati, karena pertanyaan akan berulang di nomor-nomor berikutnya, sehingga apabila
jawaban anda tidak sinkron, hal ini akan merugikan Anda. Kejujuran anda terkait dengan cerminan
kesesuaian diri anda terhadap lowongan pekerjaan yang anda lamar.
b. Secara keseluruhan, tes EPPS ini memang paling sulit untuk di-adjustment (diakali), namun
setidaknya ada beberapa pertanyaan yang bisa di-adjustment untuk disesuaikan dengan lowongan
pekerjaan yang anda pilihan. Misalnya ketika anda melamar menjadi pegawai Bank, pilihlah
jawaban-jawaban yang mencerminkan kejujuran, keteraturan, kedisiplinan dan mampu bekerja
dalam teamwork.
c. Karena sulitnya prosesadjusment tehadap tes ini, jalan paling praktis yang dapat ditempuh
adalah memperbaiki diri (self improvement) anda dalam segala hal, setup diri anda menjadi
seakan-akan seseorang profesional dalam setiap tingkah laku keseharian anda seperti: jujur, tepat
janji, tanggung jawab dan disiplin. Karena cerminan pola pikir dan tingkah laku positif diri anda,
akan tertuang tanpa anda sadari dalam hasil tes.
d. Contoh soalnya:
A. Saya suka memuji orang yang saya kagumi
B. Saya ingin merasa bebas untuk melakukan apa saja yang saya kehendaki

A. Saya merasa bahwa dalam banyak hal saya kalah dibandingkan orang lain
B. Saya suka mengelakkan tanggung jawab dan kewajiban-kewajiban
Semoga tips ini bisa banyak membantu agan2..

Apa saja yang diujikan dalam psikotes ?


Psikotes terdiri dari beberapa tahap. Secara umum, dalam tes ini anda akan diuji
kemapuannya dalam menggambar, menghitung dan berpikir dengan logika. Dengan
waktu yang terbatas (3-4 jam), anda harus mengerjakan ratusan soal dalam format
pilihan ganda dan isian singkat. Adapun beberapa tahap dalam psikotes adalah :
1. Tes Kemampuan Menggambar (orang, pohon dan rumah)
2. Wartegg Test
3. Tes Kemampuan Berhitung Cepat (Kraeplien/Pauli)
4. Edward Personal Preference Schedule (EPPS) atau PAPI test
5. Tes Army Alpha
6. Tes Ketelitian
7. Tes Kode Ingatan
8. Tes Analog Verbal (analogi/padanan, sinonim dan antonim kata)
9. Tes Logika Penalaran
10. Tes Logika Aritmatika
11. Tes Angka
12. Logika Number
13. Tes Aritmatika
14. Tes Spasial
15. Deret Gambar
16. Pencerminan Gambar
17. Pasangan Gambar
Dengan banyaknya soal yang diberikan pada psikotes, postingan ini juga saya akan
bagi dalam beberapa bagian. Kali ini saya akan bagikan tips dan trik mengerjakan
soal psikotes beserta contoh dan pembahasan dalam tahap tes kemampuan
menggambar orang, pohon dan rumah (Draw A Person, Tree and House-TreePerson ). Simak ulasan saya berikut ini :
1. Psikotes tahap pertama : kemampuan menggambar (orang, pohon dan
rumah)
Peralatan : 3 lembar kertas HVS polos, pensil HB, stop watch
Tenggat waktu : 3 x 10 menit
a. Menggambar Orang Lengkap (Draw A Person Test)
Petunjuk : Gambarlah orang lengkap. Kemudian dibalik kertas beri keterangan
berupa umur, jenis kelamin, pekerjaan, aktivitas yang sedang berlangsung, ciri fisik,
kelemahan, kelebihan

Pembahasan : Tes ini dipergunakan untuk mengetahui tanggung jawab,


kepercayaan diri, kestabilan, dan ketahanan kerja dari peserta psikotes yang akan
menjadi calon karyawan atau calon mahaiswa. Adapun poin yang dinilai dalam
menggambar orang ini adalah : Proporsi anggota tubuh. Semakin proporsional
(seimbang perbandingan ukuran satu anggota tubuh dengan anggota tubuh yang
lain) maka semakin tinggi skor yang anda peroleh. Kelengkapan anggota tubuh.
Semakin lengkap semakin tinggi nilainya. Diantaranya kepala, leher, badan, tangan,
kaki, dan seterusnya. Detail gambar. Semakin detail gambar yang anda buat
semakin tinggi pula nilai yang anda peroleh.
Tips dan Trik : Saat wawancara dengan psikolog, adakalanya gambar ini dibawa
oleh dia dan tanyakan kepada anda. Mengapa anda menggambar orang seperti
diatas dan anda akan disuruh mendeskripsikannya secara detil. Untuk itu,

gambarlah orang yang benar-benar nyata, bukan tokoh kartun (anime) yang
menyerupai orang. Ada baiknya anda menggambar orang yang sudah dikenal dan
dekat dengan anda, sehingga anda tidak kesulitan dalam mendeskripsikannya.
Biasanya saya menggambarkan dosen saya yang akan berangkat kerja ke kampus.
Tentunya saya sudah hafal betul perawakan dan sifat beliau.
b. Menggambar Pohon (Tree Test)
Petunjuk : Gambarlah pohon berkayu atau berkambium. Tidak diperbolehkan
menggambar pohon kelapa,pohon pisang, bambu, semak belukar, dan jenis
tanaman monokotil. Setelah Anda selesai menggambar, tuliskan mama pohon
tersebut di halaman kertas sebaliknya!

Pembahasan :Bagus tidaknya gambar bukanlah kriteria lolos tes karena Tree

Test bukanlah tes kemampuan menggambar. Sebagai salah satu alat menggali
kepribadian, setiap tarikan garis dan tebal-tipis garis pun akan dievaluasi dengan
cermat oleh psikolog. Jadi yang bisa kita persiapkan hanyalah berlatih menggambar
semirip mungkin dengan pohon yang dimaksud dan menyelesaikan gambar tepat
waktu.
Tips dan Trik : Pada awalnya mengikuti tes psikotes, saya suka menggambar pohon
seperti diatas. Kemudian saya beri keterangan bahwa gambar itu adalah pohon jati,
pohon yang dikenal sebagai pohon yang kokoh dan kuat. Dengan harapan psikolog
akan melihat saya sebagai pribadi yang tangguh hehehe. Namun saat mengikuti testes untuk seleksi kerja, belakangan saya lebih suka menggambar pohon mangga
lengkap dengan buahnya. Penampilan pohonnya pun, sangat berbeda dengan
gambar pohon jati di atas. Ranting (besar dan kecil) serta daun (sampai urat daun)
saya gambar dengan teliti satu per satu. Dengan begitu mungkin psikolog akan
berpikir saya adalah orang yang teliti (menggambar detil dari ujung akar sampai
ujung daun) dan orang yang suka dengan hasil kerjanya (dilihat dari gambar buah
mangga yang menggantung di batang pohon).
c. Menggambar Rumah-Pohon-Orang (House-Tree-Person)
Petunjuk : Gambarlah sebuah rumah, sebuah pohon dan seorang manusia.

Pembahasan : Garis dan dinding mewakili ego seseorang. Garis dan dinding yang
terlalu samar menunjukkan ego yang lemah. Sedangkan bila terlalu tebal
menunjukkan kecemasan yang berlebihan.Atap mewakili fantasi. Jika anda terlalu
memperhatikan atap, maka artinya anda terlalu memperhatikan fantasi dalam
kehidupannya. Pintu dan jendela mewakili keterbukaan untuk berinteraksi dengan
orang lain dan berinteraksi dengan lingkungan. Jika anda menggambar gordin atau
penutup jendela lain maka diartikan dia kurang terbuka dan kurang suka
berinteraksi dengan orang lain. Pintu dan jendela yang terbuka menandakan orang

tersebut sangat terbuka dan sangat suka berinteraksi dengan orang lain.
Tips dan Trik : Dalam beberapa versi ada yang memaknai rumah sebagai seorang
ayah, pohon adalah ibu, dan orang adalah diri kita sendiri. Semakin besar
ukurannya, maka semkin besar pengaruh kepada kehidupan kita. Saya juga sering
menambahkan pagar disekeliling rumah. Dengan begitu, psikolog akan berpikir
bahwa saya adalah pribadi yang memperhatikan keamanan dan cukup waspada.
Sumber : Pengalaman pribadi
Sekian Tips & Trik Mengerjakan Soal Psikotes Beserta Contoh untuk fresh
graduates dan Profesional Bagian 1. Ini baru awal, selanjutnya insyaAllah akan saya
bagikan lagi tips dan trik dalam mengahadapi tes psikologi bagian selanjutnya, yaitu
tentang wartegg tes, dan bagian-bagian lainnya dalam psikotes. Sebagai gambaran
awal tentang wartegg tes, silahkan lihat gambar berikut :

2. Psikotes tahap kedua : Wartegg Test


Peralatan : 1 lembar kertas HVS , pensil HB, stop watch
Tenggat waktu : 1 x 15 menit
Petunjuk :Berikut merupakan bentuk-bentuk gambar dengan pola tertentu yang
belum bisa diartikan. Tuangkanlan imajinasi anda untuk membuat bentuk-bentuk
tersebut (melanjutkan gambar) menjadi gambar yang berarti. Gambarkan terlebih
dahulu bentuk gambar yang paling mudah anda kembangkan (tidak perlu
berurutan). Kemudian berilah judul sesuai dengan makna gambar yang Anda buat,
dan cantumkan urutan ketika Anda mengerjakan. Sebutkan nomor gambar yang
paling anda sukai, yang tidak disukai, yang paling sulit, dan yang paling mudah
menurut Anda.

Pembahasan : wartegg test menjadi cara bagi seorang penguji/psikolog untuk


mengetahui kepribadian calon karyawan dilihat dari cara menggambar dan apa yang
digambar. Tes Wartegg mengharuskan peserta untuk melengkapi 8 (delapan)
gambar menjadi gambar-gambar yang memiliki makna.

Tips dan Trik :


a. Urutan menggambar sebaiknya dikombinasikan antara sesuai nomor/urut dan
acak, misalnya 1, 2, 3, 4 kemudian 8, 7, 6, 5. Banyak pendapat awam menyebutkan
jika Anda menggambar berdasarkan urutan 1, 3, 4, 5, 6, 7, 8 akan dipandang
sebagai orang yang kaku/konservatif. Sebaliknya, apabila Anda menggambar
seluruh gambar secara acak misalnya 5, 7, 6, 8, 3, 2, 4, 1 Anda akan dipandang
HRD sebagai orang yang terlalu kreatif, inovatif, dan cenderung tidak peduli pada
aturan. Urutan menggambar bisa jadi menggambarkan skala prioritas seseorang
dalam kehidupan atau pekerjaan dan kecen-derungan sikap dalam menghadapi
situasi tertentu.
b. Jika diperhatikan, bentuk-bentuk pola gambar dasar tersebut dapat
dikelompokkan menjadi dua kelompok besar. Empat di antaranya berupa garis lurus
(Gambar III, IV, V, dan VI) dan 4 (empat) lainnya berupa garis lengkung (Gambar I,
II, VII, VIII). Tips dalam menggambar adalah untuk awalan berupa garis lengkung,
sebaiknya Anda menggambar benda hidup. Untuk garis lurus, sebaiknya Anda
menggambar benda mati. Seperti kita tahu, benda buatan alam lebih menunjukkan
bentuk bentuk yang tidak kaku seperti pada buatan manusia.
c. Hindari menempatkan Gambar V untuk digambar dan diberi judul terlebih dahulu.
Saat berdiskusi dengan teman sesama peserta tes dahulu, banyak yang
berpendapat bahwa orang yang mengutamakan untuk manggambar bentuk Gambar
V terlebih dahulu, memiliki orientasi seks yang besar. Saya sendiri sebenarnya juga
tidak tahu alasan mengenai hal itu. Jika anda psikolog mungkin bisa paham maksud

dari gambar itu. Dalam setiap tes saya selalu menempatkan Gambar V untuk
digambar terakhir.
Berikut contoh gambar dari wartegg test yang biasa saya gambarkan :

Keterangan gambar :
Gambar I : Target Panahan
Gambar II : Bebek/Itik
Gambar III : Tiang Listrik
Gambar IV : Jendela
Gambar V : Mobil Balap
Gambar VI : TV
Gambar VII : Sandal
Gambar VIII: Wanita Berkerudung
Sekian Tips & Trik Mengerjakan Soal Psikotes Beserta Contoh untuk fresh
graduates dan Profesional Bagian 2 tentang wartegg test. Ini baru sebagian,
selanjutnya insyaAllah akan saya bagikan lagi tips dan trik dalam mengahadapi tes
psikologi bagian selanjutnya, yaitu tentang Tes Kemampuan Berhitung Cepat
(Kraeplien/Pauli) dan bagian-bagian lainnya dalam psikotes. Sebagai gambaran
awal tentang Tes Kemampuan Berhitung Cepat (Kraeplien/Pauli) , silahkan lihat
gambar berikut :

Salah satu tahap yang yang cukup membuat para peserta tes psikologi harus
berpikir lebih keras adalah Kraepelin dan Pauli Test. Jika dalam tahap "Tes
Kemampuan Menggambar (orang, pohon dan rumah) dan Wartegg Test" para
peserta diharuskan menggambar sebuah obyek. Namun saat memasuki
tahap Kraepelin dan Pauli Test, peserta harus dapat menghitung deretan angka
dalam waktu tertentu.
Untuk lebih jelasnya, silahkan simak ulasan saya tentang Kraepelin dan Pauli
Test sebagai berikut :
Kraepelin dan Pauli test atau yang sering disebut "hitungan koran" adalah tes
kemampuan dasar menghitung cepat. Tes ini terdiri atas gugusan angka-angka dari
1-9 yang tersusun secara membujur (atas-bawah) dalam bentuk lajur. Pada saat tes
anda harus menjumlahkan dua angka yang berdekatan di setiap lajur dalam waktu
tertentu. Adapun cara mengerjakannya adalah dengan menjumlahkan dua buah
bilangan, kemudian hasilnya dituliskan disela-sela kedua bilangan yang dijumlahkan.
Jika hasil dari penjumlahan berupa bilangan puluhan atau terdiri dari dua digit
angka, maka cukup dengan menuliskan digit terakhir atau angka satuannya saja.
Sebagai contoh lihatlah gambar 1 berikut :

Gambar 1 : Teknik Penulisan Hasil Penjumlahan


Elemen yang akan diukur dalam hasil tes ini adalah konsistensi, produktivitas kerja,
sikap terhadap tekanan, daya tahan kerja, pengendalian emosi, kemampuan daya
penyesuaian diri, keuletan kerja, sikap kerja, serta ketelitian sekaligus kecepatan
dalam mengerjakan suatu pekerjaan.
Lalu apa perbedaan antara Kraepelin dan Pauli test ?
Secara umum,kraepelin dan pauli test dikerjakan dengan cara dan teknik yang
hampir sama. Adapun perbedaannya adalah dari segi penulisan hasil penjumlahan
(dari atas-bawah atau daribawah-atas), penandaan pergantian waktu, banyaknya
lembar kerja, dan waktu pengerjaan.
Dalam pauli test, penjumlahan angka dilakukan dari atas ke kebawah. Kemudian
dalam interval waktu tertentu terdapat instruksi atau aba-aba "garis". Saat itu anda
harus menggaris batas terakhir hasil kerjaan anda, kemudian dengan segera
mungkin melanjutkan proses penjumlahan. Durasi waktu untuk pauli testbiasanya
sekitar 60 menit, dengan instruksi "garis" disetiap selang waktu beberapa menit.
Lembar kerja dalam pauli test berupa kertas selebar koran yang sudah penuh
dengan angka-angka bolak-balik disetiap lembarnya. Jika anda telah selesai
menjumlahkan diseluruh lembaran kerja (bolak-balik), anda dapat meminta untuk
menambah kertas lembar kerja. Sebagai contoh, lihatlah gambar 2 berikut.

Gambar 2 : Teknik Penulisan Hasil Penjumlahan Pauli Test


Sedikit berbeda dengan pauli test, dalam kraepelin test penjumlahan angka
dilakukan dari bawah ke atas. Kemudian dalam interval waktu tertentu terdapat
instruksi atau aba-aba "pindah". Saat itu anda harus berpindah dari kolom terakhir
hasil kerjaan anda, kemudian dengan segera mungkin melanjutkan proses
penjumlahan pada kolom berikutnya (sebelah kanan). Durasi waktu untuk kraepelin
test biasanya sekitar 10-15 menit, dengan instruksi "pindah" disetiap selang waktu
beberapa menit. Lembar kerja dalamkraepelin test berupa kertas seukuran A4 atau
F4 yang sudah penuh dengan angka-angka bolak-balik disetiap lembarnya. Dalam
tes ini anda tidak dapat menambah kertas lembar kerja. Sebagai contoh, lihatlah
gambar 3 berikut.

Gambar 3 : Teknik Penulisan Hasil Penjumlahan Kraepelin Test


2. Psikotes tahap ketiga : Kraepelin dan Pauli Test
Peralatan : lembaran Kerja Kraepelin dan Pauli test , bolpoint, stop watch
lembaran kerja dapat diunduh disini (download via dropbox)
Tenggat waktu : 1 x 15 menit untuk kraepelin test (setiap menit instruksi "pindah"); 1
x 60 menit untuk pauli test (setiap 2 menit instruksi "garis")
PETUNJUK : Pada nomor-nomor berikut ini terdapat kolom dan deret angka-angka.
Jumlahkanlah angka-angka tersebut dari bawah ke atas! Tuliskan hasil penjumlahan
di sebelah kanan, di antara 2 angka yang dijumlahkan!
lembaran kerja dapat diunduh disini (download via dropbox)
Tips dan Trik :
1. Persiapkan alat tulis berupa pulpen atau pensil biasa yang terbukti lancar digunakan/tidak seret. Kalau perlu, sediakan cadangannya. Jangan memakai pensil
mekanik. Tes ini sangat terikat dengan waktu. Pensil mekanik membutuhkan
reload/pengisian ulang ketika ujung granitnya habis. Mekanisme ini membutuhkan
waktu sekitar 0.5-1 detik. Seandainya Anda melakukan reload dalam 10 lajur berarti
Anda kehilangan waktu 5-10 detik.
2. Pada soal tes Pauli yang sebenarnya, jumlah angka yang diberikan sangat
banyak, yaitu sebesar lembar koran. Sehingga tes Pauli ini sering disebut dengan
Tes Koran. Silakan anda berlatih mengerjakan soal psikotes jenis ini untuk
memberikan pengalaman pada diri anda sendiri. Sehingga nantinya anda dapat
mengerjakan soal yang sesungguhnya dengan kondisi mental dan fisik yang lebih
matang.

Usahakan jumlah angka yang dijumlahkan di masing-masing kolom stabil. Grafik


yang terbentuk akan lebih baik dibandingkan jika Anda memaksakan diri menjumlah
seluruh kolom di awal tes, namun sangat kewalahan di pertengahan, hingga akhir
tes. Kendalikan diri untuk menghemat tenaga sampai lajur selesai mengingat lajur
angka mencapai 45. Jika tes dilakukan secara komputerisasi, Anda tidak bisa
mengetahui berapa lajur yang masih akan dijumlahkan. Maka lebih baik Anda
berkonsentrasi dan menyimpan tenaga hingga tes benar-benar selesai.
3. Buatlah patokan penjumlahan yang benar-benar sesuai dengan kemampuan
Anda. Jangan memaksakan diri untuk menggarap per deret hingga selesai di ujung
atas, apalagi di deret 1 (pertama). Anda akan merasa sangat terburuburu dan
keletihan dilajur berikutnya. Tapi,usahakan mematok lebih dari 11 perhitungan dan
teruslah stabil mencapainya pada seluruh lajur.
4. Jangan melakukan kecurangan terhadap waktu maupun hasil penjumlahan. Hal
ini akan merugikan Anda sendiri karena justru akan menghabiskan waktu sekian
detik untuk memutuskan. Anda pasti membuang waktu untuk berpikirjumlah
berikutnya. Hasilnya akan membuat grafik penjumlahan Anda tidak alami.
5. Hal mendasar untuk menyelesaikan keseluruhan tes Kraeplien/Pauli dengan baik
adalah konsentrasi. Terkadang Anda akan merasa blank pada pertengahan tes.
Namun Anda harus kembali fokus pada penjumlahan berikutnya. Lebih baik tidak
mengingat hasil penjumlahan sebelumnya. Kalaupun Anda akan mengubahnya,
Anda harus cermat mengatur waktu supaya grafik pengerjaan tidak terpengaruh.
6. Kondisi fisik sangat berpengaruh. Usahakan tidak begadang dan perut terisi
dahulu sebelum berangkat tes karena model tes ini sangat menyedot energi.
TES IST
Tes IST (Intelligenz Struktur Test) merupakan salah satu tes psikologi untuk
mengukur tingkat intelegensi seseorang. IST (Intelligenz - Struktur Test) adalah
tes inteligensi yang dikembangkan oleh Rudolf Amthauer di Jerman pada tahun
1953.

* IST terdiri dari 9 sub test:


1.

SE (Satzerganzng) --- Melengkapi kalimat

2.

WA (Wortausuahl)--- mencari kata yang berbeda

3.

AN (Analogien) --- mencari hubungan kata

4.

GE (Gmeinsamkeiten) --- mencari kata yang mencakup dua pengertian

5.

RA (Rechen Aufgaben) --- Hitungan sederhana

6.

ZR (Zahlen Reihen) --- deret angka

7.

FA (Form Ausuahl) --- Menyusun bentuk

8.

WU (Wurfal Aufgaben) --- Kubus

9.

ME (Merk Aufgaben) --- Mengingat kata

* Cara Skoring IST


Telah disediakan kunci jawaban.
o Untuk subtes GE ada kunci jawaban tersendiri dengan penilaian 0 ,1, 2.
o RW --- SW, dari jumlah benar --- norma.
o Norma --- IQ
o Norma IST didasarkan pada USIA dan TARAF PENDIDIKAN.

* Aspek-aspek yang terukur pada setiap subtes IST


1.

SE:

Berpikir konkrit praktis

Berpikir logis

Akal sehat (common sense)

Pembentukan keputusan

Pemaknaan realita

Berpikir mandiri

2.

WA

Rasa bahasa

Berpikir verbal

Pengertian bahasa

Kemampuan empati (menghayati)

Komponen reseptif

3.

AN

Daya mengkombinasikan

Fleksibilitas/kelincahanberfikir

Menstransfer hubungan

Kejelasan dan konsekuen dalam berpikir.

Analisa yang bersifat dugaan

Suatu perkiraan yang paling berarti bagi pengembangan studi ilmiah

4.

GE

Daya abstraksi verbal

Pembentukan konsep (Pengertian)

Berfikir logis dalam bentuk bahasa

5.

RA

Berpikir praktis dalam masalah hitungan

Berpikir logis objektif

Berfikir matematis.

Mengambil keputusan

6.

ZR

Berpikir teoritis dalam berhitung

Berfikir induktif angka

Kelincahan berpikir

Mengenali komponen ritmis

7.

FA

Kemampuan membayangkan

Kemampuan mengamati

Berpikir secara utuh menyeluruh.

Mengenali komponen konstruktif

8.

WU

Daya bayang ruang

Menganli konstruktif teknis


9.

Berpikir analitis.
ME

Atensi

Memori Mengingat kata yang telah dipelajari

* Dari 4 subtest awal IST diperoleh:


Kecerdasan teoritis (grafik berbentuk M): WA dan GE lebih tinggi
Kemampuan berfikir abstrak-teoritis dan menyatakan dalam bentuk bahasa.
Misal: filsuf
Kecerdasan praktis (Grafik berbentuk W): SE dan AN lebih tinggi
Kemampuan menentukan hubungan dalam suatu masalah secara praktis. Misal:
Ir. Teknik Mesin
* Langkah-langkah skoring IST
Cocokkan jawaban testee dengan kunci jawaban IST
Hitung jawaban yang benar (RW)
Jumlahkan ke bawah.
Lihat norma untuk mendapatkan skor SW
Lihat norma jumlah
Lihat norma IQ

* Angka IST untuk penjurusan


v IPA : lihat skor RA, ZR,FA, WU harus lebih tinggi dibandingkan yang lain.
v IPS : Lihat skor SE, WA, GE, ME harus lebih tinggi dibandingkan yang lain
v Untuk melanjutkan pendidikan setelah SMA, sebaiknya skor AN cukup baik
(rata-rata).
v Diprediksi berhasil menjalani pebdidikan di jenjang D3 dengan baik jika IQ
minimal pada rentang rata-rata (96 - 105).
v Diprediksi berhasil menjalani pendidikan di jenjang SI dengan baik jika IQ
minimal pada rentang rata-rata atas (106 - 110).

v Namun demikian tetap harus mempertimbangkan aspek-aspek psikologis yang


lain, seperti motivasi, minat, kegigihan dalam mengatasi hambatan, keinginan
untuk belajar dsb.

* Kesesuaian beberapa jurusan di PT berdasarkan skor IST yang penting untuk


mendapatkan skor cukup tinggi
*

Fak. Hukum: SE, AN, GE, ME

SISIP: SE, AN, GE

Ekonomi: SE, AN,RA, ZR

Sastra: WA, AN, GE, ME

Fikom: SE, WA, AN, ME

Psikologi: SE, WA, AN, GE, ME

Kedokteran: SE, AN, GE, FA, WU

Pertanian: AN, GE, FA, WU

Peternakan: AN, FA, WU

Seni rupa: AN, ZR, FA, WU

Teknik: SE, AN, GE, RA, ZR, FA, WU

MIPA: AN, GE, RA, ZR, FA, WU

Anda mungkin juga menyukai