Anda di halaman 1dari 3

KENAKALAN REMAJA GENERASI MILENIAL

Dalam teori perkembangan, remaja dianggap sebagai masa peralihan dari


kanak-kanak ke dewasa. Jadi dapat dikatakan pada masa ini individu belum
cukup matang untuk dikatakan dewasa. Individu pada masa ini sedang mencari
pola hidup yang paling sesuai baginya dan sering melakukan metode coba-coba.
Dimana metode ini seringkali memunculkan kesalahan yang menimbulkan
kekuatiran serta perasaan yang tidak menyenangkan lingkungannya, orang tua
MATERI
maupun keluarganya. Kesalahan-kesalahan ini lah yang disebut sebagai
kenakalan remaja atau biasa disebut juvenile delinquency.

tentang : Bentuk-bentuk kenakalan remaja generasi milenial :

KENAKALAN REMAJA GENERASI MILENIAL Yang termasuk dalam kenakalan remaja generasi milenial diantaranya perkelahi
an pelajar, bullying, penyebaran narkotika, pemakaian obat bius, minuman keras,
penjambret yang dilakukan oleh anak-anak yang berusia belasan tahun, meningk
atnya kasus-kasus kehamilan di kalangan remaja putri (seks pranikah),
pembegalan, pencurian, tawuran, prostitusi bahkan pembunuhan.
Tawuran dan kekerasan remaja sudah jadi isu kesehatan tingkat dunia. Dimana
menurut WHO setiap tahunnya terjadi kurang lebih 200 ribu pembunuhan di
kalangan anak muda usia 12-29 tahun.
PEMERINTAH KOTA BLITAR
Berbeda dengan data WHO, Di Kota Blitar sendiri kasus dengan angka tertinggi
DINAS P3A, P2 DAN KB yang masuk dalam laporan pengaduan di DP3AP2KB/P2TP2A adalah kehamilan
remaja putri diluar pernikahan.
BIDANG PEMBERDAYAAN DAN PERLINDUNGAN PEREMPUAN
Berikut pengaduan terkait perlindungan anak yang masuk dalam data
JL. DR. SUTOMO NO. 50 BLITAR DP3AP2KB selama Jan-September 2022 :
(0342) 801080 Jumlah kasus yang dilaporkan : 21 kasus

N o. Jenis Kekerasan
1 Dispensasi pernikahan (hamil diluar nikah) dan 29 % Faktor penyebab :
pelecehan seksual
- Faktor Internal : Krisis identitas akibat perubahan biologis dan sosiologis
2 Kekerasan Fisik 19 % pada diri remaja memungkinkan terjadinya dua bentuk integrasi. Selain it
u kontrol diri yang lemah juga menyebabkan remaja sulit membedakan tin
3 Penelantaran 14 % gkah laku yang dapat diterima dengan yang tidak dapat diterima akan ter
4 Psikis 19 % seret pada perilaku menyimpang. Meskipun sudah tahu pun, ada beberap
a remaja yang sulit mengontrol keinginannya untuk melakukan hal-hal me
5 Lainnya 19 % nyimpang tersebut.
- Faktor Eksternal : Keluarga yang bermasalah, perceraian orangtua, dan k
urangnya komunikasi antar anggota keluarga bisa memicu perilaku negati
Berikut pengaduan terkait perlindungan anak yang masuk dalam data provinsi f pada remaja. Pola didikan yang salah di keluarga pun, seperti terlalu me
jawa timur selama Jan-September 2022 : manjakan anak, tidak memberikan pendidikan agama, atau penolakan ter
hadap jati diri anak juga bisa menjadi penyebab. Selain itu, teman sebaya
Jumlah kasus yang dilaporkan : 2.142 kasus dan komunitas atau lingkungan tempat tinggal yang kurang baik juga ber
N o. Jenis Kekerasan pengaruh jika si anak terus menerus berinteraksi dengan kelompok terse
but.
1 Dispensasi pernikahan (hamil diluar nikah) dan 29,17 %
pelecehan seksual

2 Kekerasan Fisik 24,4 % Solusi :

3 Penelantaran 9,7 % Dalam hal penanganan kenalan remaja, sebagai orang tua, kerabat, teman atau
pun bagian dari lingkungan sekitarnya dapat melakukan hal-hal sebagai berikut:
4 Psikis 30 %

5 Lainnya 6,8 % Tindakan Preventif :

1. Mengenali karakter anak/remaja dan kebutuhannya


2. Memberikan pembinaan dengan pemberian wejangan, pendidikan agama,
Contoh kasus lain terkait kenakalan remaja yang terjadi di Indonesia tahun etiket, pengetahuan dan mental
2022 : 3. Memperkuat motivasi
4. Menjalin komunikasi positif dengan anak/remaja
Klitih, pembacokan 4 orang oleh 10 remaja, pesta miras di sekolah,
5. Melakukan pengawasan dan kontrol pada aktivitas remaja
pengeroyokan siswa di jakarta, banyaknya aksi cegah truk yang melaju kencang
demi konten viral di berbagai daerah (ada yang tewas tertabrak)
Tindakan Represif :
Apabila sudah muncul usaha pelanggaran norma sosial dan moral yang 1. Pelayanan Informasi
dilakukan oleh remaja, maka perlu adanya sanksi tegas dengan efek jera dengan 2. Konsultasi Psikologis dan Hukum
tetap mempertimbangkan perkembangan dan umur remaja tersebut. Tata tertib 3. Pendampingan dan Advokasi
yang ditetapkan harus dilaksanakan secara konsisten. 4. Pelayanan Medis
5. Rumah Aman (Shelter)
Tindakan Kuratif dan Rehabilitasi :
Daftar layanan diatas dapat juga diberikan dalam hal pengaduan kenakalan atau
Tindakan ini dilakukan setelah tindakan pencegahan lainnya dilaksanakan dan di adanya pelanggaran dalam hak dan perlindungan anak/remaja disesuaikan
anggap perlu mengubah tingkah laku pelanggar remaja itu dengan memberikan dengan kebutuhan masing-masing klien.
pendidikan lagi. Pendidikan diulangi melalui pembinaan secara khusus yang seri
ng ditangani oleh suatu lembaga khusus maupun perorangan yang ahli dalam bi
dang ini. Kenakalan Remaja Generasi Milenial yang sudah pernah ditangani oleh P2TP2A
dalam 2 tahun terakhir : Kehamilan diluar nikah, Anak berhadapan dengan
Sedangkan solusi yang bisa diterapkan oleh remaja itu sendiri : hukum (pelanggaran hukum), pelecehan seksual, Perkelahian, Bullying dan lain-
lain
1. Mulai belajar mengenali passion dan potensi yang dimiliki
Selain kenakalan remaja, P2TP2A juga memberikan layanan konsultasi sebagai
2. Dari passion dan potensi tersebut remaja dapat mulai mencari informasi dan tindakan preventif
wadah penyaluran bakat dan minatnya, misalnya remaja dengan minat di
olahraga dapat bergabung dengan komunitas, atau tim olahraga sekolah dan Informasi Layanan P2TP2A :
diluar sekolah dapat menghubungi whatsapp 0821-4379-3613

3. Memberikan dukungan kepada teman sebaya atau remaja lainnya untuk


mengembangkan passion dan bakat yang dimiliki

4. Saling bertukar informasi positif dengan sekitar dan teman-temanya

5. Melibatkan diri dalam kegiatan positif serta mengajak temannya untuk


bergabung

6. Membuat rencana masa depan dan mendiskusikan dengan orang tua maupun
keluarga untuk mendapatkan motivasi dan dukungan

TAMBAHAN
Layanan P2TP2A :

Anda mungkin juga menyukai