Anda di halaman 1dari 10

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah


Sekarang ini, masalah kehamilan remaja cenderung masih kurang untuk negara-
negara berkembang dibandingkan dengan negara-negara maju. Program pendidikan seks di
sekolah memainkan peran besar di kalangan remaja. Tanpa adanya pengetahuan yang cukup
bagi remaja, maka remaja dapat terjun ke hal-hal yang tidak semestinya seperti seks bebas
yang dapat mengakibatkan kehamilan remaja.
Para psikolog menyatakan bahwa masa remaja adalah masa stres emosional yang
dapat mengakibatkan perubahan psikologis dan fisiologis yang cepat. Sejumlah bayi di panti
asuhan diyakini hasil dari kehamilan remaja. Menurut psikolog terkemuka, seorang remaja
laki-laki berpikir tentang seks 125 kali sehari. Selama bertahun-tahun, aktivitas seksual di
kalangan remaja semakin meningkat. Seorang remaja tidak pernah merasa siap untuk hamil.
Selain itu bayi mereka lebih rentan terhadap komplikasi. Penyakit menular seksual hidup
berdampingan dengan kehamilan remaja, hal tersebut juga dapat membahayakan bayi.
Meskipun aktivitas seksual aktif, kebanyakan remaja masih belum memiliki pengetahuan
yang tepat tentang seksualitas.
          Masyarakat menghadapi kenyataan bahwa kehamilan pada remaja makin meningkat
dan menjadi masalah. Ada dua faktor yang mendasari prilaku seks pada remaja yaitu :
1.    Harapan untuk kawin dalam usia yang relatif muda (20 tahun)
2.    Makin derasnya arus informasi yang dapat menimbulkan rangsangan seksual.

1.2 Rumusan Masalah


1. Apa yang dimaksud dengan kehamilan remaja?
2. Apa saja faktor pengaruh kehamilan remaja?
3. Apa saja akibat dan resiko pada kehamilan remaja?
4. Apa saja masalah yang akan timbul?

1.3 Tujuan Makalah


Sejalan dengan rumusan di atas, makalah ini disusun untuk mengetahui dan
mendeskripsikan:
1. pengertian kehamilan remaja;
2. faktor yang memepengaruhi kehamilan remaja;
3. akibat dan resiko kehamilan remaja;
4. masalah yang timbul akibat kehamilan remaja.

1.4 Tujuan
Penyusunan makalah ini diharapkan dapat bermanfaat baik secara teoritis maupun
praktis. Secara teoritis makalah ini berguna sebagai pengembangan konsep penelitian
tindakan kelas. Secara praktis makalah ini berguna bagi:
1. penulis, sebagai wahana penambah pengetahuan dan keilmuan di bidang kebidanan
khususnya tentang kehamilan remaja;
2. pembaca / dosen, sebagai media informasi dalam pembuatan makalah.
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Tinjauan Pustaka


Kehamilan remaja adalah kehamilan yang terjadi pada wanita usia 14-19 tahun baik
melalui proses pranikah atau nikah.
Faktor yang Mempengaruhi Kehamilan Remaja:
a. Kurangnya peran orang tua dalam keluarga
b. Kurangnya pendidikan seks dari orang tua dan keluarga terhadap remaja
c. Perkembangan IPTEK yang tidak didasari denganperkembangan mental yang kuat

Zastrow ( 1987 ) Mengungkapkan beberapa penyebab kehamilan yang dialami oleh  para
remaja :
a.       Penyebab utama terjadinya kehamilan adalah misinformasi atau kurangnya informasi
yang relevan.
b.      Mengabaikan bahwa tingkah laku seksual akan menyebabkan kehamilan dan berasumsi
bahwa pasangannyalah yang menggunakan kontrasepsi walaupun kenyataan tidak demikian.
c.       Tidak memikirkan konsekuensi dari perbuatan mereka
d.      Menyalahartikan atau kebingungan dalam mengartikan konsep cinta, keintiman dan
tingkah laku seksual.

Dampak dan Resiko Kehamilan Remaja


Dampak kehamilan pada usia muda
a.       Keguguran
b.      Persalinan prematur, BBLR, dan kelainan bawaan.
c.       Mudah terjadi infeksi
d.      Anemia
e.       Keracunan kehamilan ( Gestosis )
f.       Kematian ibu yang tinggi

Adapun akibat resiko tinggi kehamilan usia dibawah 20 tahun antara lain:
a.       Bagi ibunya;
1.      Mengalami pendarahan
2.      Kemungkinan keguguran / abortus
3.      Persalinan yang lama dan sulit
4.      Kematian ibu
b.      Bagi bayinya;
1.      Kemungkinan lahir belum cukup usia kehamilan.
2.      Berat badan lahir rendah (BBLR)
3.      Cacat bawaan.
4.      Kematian bayi

Masalah yang Timbul Akibat Kehamilan Remaja:


a.       Masalah kesehatan reproduksi
b.      Masalah psikologis pada kehamilan remaja
c.       Masalah sosial dan ekonomi keluarga

2.2 Pembahasan
2.2.1 Definisi Kehamilan Remaja
Di Indonesia rata-rata kehamilan remaja terjadi pada usia 14-19 tahun. Hal ini
didapatkan dari hasil survey knowledge, attitude, practice. Kehamilan remaja adalah
kehamilan yang terjadi pada wanita usia 14-19 tahun baik melalui proses pranikah atau nikah.
Hamil diluar nikah yang terjadi pada remaja yang di Indonesia yang pemerintahannya tidak
peduli dengan masyarakat belum bergerak secara signifikan dalam masalah ini, akan
menimbulkan hal-hal yang lebih besar dikemudian hari. Hal masa depanpun menjadi masalah
misalnya malu terhadap teman,lingkungan dan juga merasa remaja sudah musnah.
Selain itu ketidak stabilan emosi dan ekonomi juga sangat mempengaruhi apalagi jika hal ini
terjadi pada keluarga yang kurang mampu. Maka akan terjadi penolakan terhadap anak yang
nanti akan dilahirkan.

2.2.2 Faktor yang Mempengaruhi Kehamilan Remaja


a.       Kurangnya peran orang tua dalam keluarga
Perhatian dan peran orang tua amat berpengaruh besar terhadap perkembangan mental
dan kejiwaan sianak. Anak yang tidak merasakan ketentraman didalam keluarganya akan
cenderung mencari ketentraman diluar dengan berbagai cara, ada kalanya mereka melakukan
hal-hal yang banyak diantaranya yang cenderung melakukan hal–hal negative sebagai bentuk
kesalahan mereka terhadap orang tuanya
b.      Kurangnya pendidikan seks dari orang tua dan keluarga terhadap remaja
Berdasarkan penelitian yang didapat sejak september 2007 yang dilakukan di 4 kota
di Indonesia. Dengan mengambil 450 responden dan dengan kisaran usia 15-24 tahun,
kategori masyarakat umum dan dengan kelas sosial menegah keatas dan kebawah.
Dodapatkan informassi bahwa sekitar 65% informasi tentang seks didapat dari kawan, 35%
dari film porno dan hanya 5% yang mendapatkan informasi tentang seks dari orang tua. Para
remaja juga mengaku tahu resiko terkena PMS (29%) tapi hamya 24% dari responden remaja
ini yang melakukan preventif umtuk mencegah penyakit AIDS yang menghinggapi mereka.
Dalam penelitian ini didapatkan juga 44% dari responden mengaku sudah pernah punya
pengalaman seks diusia 16-18 tahun, 16% mengaku pengalaman seks sudah mereka dapatkan
antara usia 13-15 tahun. Selain itu rumah menjadi tempat vaforite(40%) untuk melakukan
hubungan seks, sisanya 26% di kost, 26% di hotel.
Dari hasil penelitian diatas tampak bahwa perlunya pendidikan seks yang diberikan
orang tuia terhadap sianak sehingga anak tidak cenderung mencari informasi dari tempat
yang salah dan perlunya pengawasan ketat dari orang tua  terhadap anak.
Komunikasi yang lebih terbuka antara anak dan orang tua dapat berperan penting bagi
pemantauna perilaku anak di masyarakat larena dengan komunikasi orangtua dapat
memasukkan hal-hal yang boleh dan tidak boleh dilakukan.
c.       Perkembangan IPTEK yang tidak didasari denganperkembangan mental yang kuat
Semakin majunya IPTEK membuat para remaja semakin mudah untuk mendapatrkan
informasi-informasi mengenai seks dan apabila hal ini tidak didasari dengan perkembangan
mental yang kuat maka dapat membuat para remaja terjerumus kearah pergaulan yang salah
dan sehingga terciptalah perbuatan-perbuatan yang tidak sesyuai dengan norma dan agama
yang berlaku.

Zastrow ( 1987 ) Mengungkapkan beberapa penyebab kehamilan yang dialami oleh  para
remaja :
a.       Penyebab utama terjadinya kehamilan adalah misinformasi atau kurangnya informasi
yang relevan.
b.      Mengabaikan bahwa tingkah laku seksual akan menyebabkan kehamilan dan berasumsi
bahwa pasangannyalah yang menggunakan kontrasepsi walaupun kenyataan tidak demikian.
Banyak remaja yang enggan menggunakan alat kontrasepsi dengan alasan bahwa
mereka tidak mungkin hamil atau kemungkinan hamil sangat kecil (Papalia & Old, 1995).
Selain itu banyak yang berfikir bahwa menggunakan kontrasepsi adalah tindakan yang tidak
bermoral, seolah-olah mereka merencanakan akan melakukan hubungan seksual. Alasan lain
tidak digunakanya kontrasepsi adalah kekhawatiran bahwa kenikmatan dan spontanitas dalam
hubungan seks akan berkurang atau timbul masalah yang berhubungan dengan kesehatan.
c.       Bagi beberapa gadis, mereka tidak memperdulikan apakah mereka akan hamil atau
tidak. Bagi mereka kehamilan membuktikan feminitas, mkengutkan status kedewasaan dan
merupakan alat untuk mendapat perhatiaan orang tua dan teman. Bahkan ada yang
menggunakan kehamilan sebagai cara untuk mengatasi masalah, untuk menghukum, atau
justru merupakan reward bagi orang lain.
d.      Menyalah artikan atau kebingungan dalam mengartikan konsep cinta, keintiman dan
tingkah laku seksual. Remaja awal cenderung berfikir bahwa seks adalah cara untuk
mendapatkan pasangan, sedangkan remaja akhir cenderung melakukan tingkah laku seksual
jika telah ada ikatan dan saling pengertian dengan pasangan. Seks sering dijadikan saran
untuk berkomunikasi dengan pasangan.

2.2.3 Dampak dan Resiko Kehamilan Remaja


Dampak kehamilan pada usia muda
Penyulit pada kehamilan remaja lebih tinggi dibandingkan kurun waktu reproduksi
sehat antara umur 20-30 tahun. Keadaan ini disebabkan belum matangnya alat reproduksi
untuk hamil, sehingga dapat merugikan kesehatan ibu, perkembangan dan pertunbuhan janin.
Keadaan tersebut akan semakin menyulitkan bila ditambah dengan tekanan (stres) psikologis,
sosial, ekonomi, sehingga memudahkan terjadinya:
a.       Keguguran
Keguguran sebagian dilakukan dengan sengaja untuk menghilangkan kehamilan
remaja yang tidak dikehendaki. Keguguran sengaja yang dilakukan oleh tenaga
nonprofesional yang dapat menimbulkan akibat efek samping yang serius.
b.      Persalinan prematur, BBLR dan kelainan bawaan.
Kekurangan berbagai zat yang diperlukan saat pertumbuhan dapat mengakibatkan
makin tingginya kelahiran prematur, BBLR, dan kelainan bawaan.
c.       Mudah terjadi infeksi
Keadaan gizi yang buruk, tingkat sosial ekonomi rendah, dan stress memudahkan
terjadinya infeksi saat hamil.
d.      Anemia
Anemia pada kehamilan adalah anemia karena kekurangan zat besi dengan keluhan
cepat lelah, sering pusing, mata kunang-kunang, dan mual pada Hamil muda.
Menurut WHO, kejadian anemia hamil berkisar antara 20 % - 89 %. Dengan menetapkan Hb
11gr% sebagai dasarnya 9-10gr % anemia ringan, 7-8gr % anemia sedang, < 7gr  % anemia
berat.
e.       Keracunan kehamilan ( Gestosis )
Keadaan alat reproduksi yang belum siap hamil dan anemia makin menungkatkan
terjadinya keracunan hamil dalam bentuk pre-eklampsia dan eklampsia.
f.       Kematian ibu yang tinggi
Remaja yang stress akibat kehamilannya sering mengambil jalan pintaas untuk
melakukan gugur kandungan yagng merupakan tindakan yang paling rasional untuk
menyelesaikan masalah hamil remaja yang mempunyai keuntungan.

Adapun akibat resiko tinggi kehamilan usia dibawah 20 tahun antara lain:
a.       Bagi ibunya;
1.      Mengalami pendarahan
Pendarahan pada saat melahirkan antara lain disebabkan karena otot rahim yang
terlalu lemah dalam proses involusi. Selain itu juga disebabkan selaput ketuban stosel
(bekuan darah yang tertinggal didalam rahim).kemudian proses pembekuan darah yang
lambat dan juga dipengaruhi oleh adanya sobekan pada jalan lahir.
2.      Kemungkinan keguguran / abortus
Pada saat hamil seorang ibu sangat memungkinkan terjadi keguguran. Hal ini
disebabkan oleh faktor-faktor alamiah dan juga abortus yang disengaja, baik dengan obat-
obatan maupun memakai alat.
3.      Persalinan yang lama dan sulit
Adalah persalinan yang disertai komplikasi ibu maupun janin. Penyebab dari
persalinan lama sendiri dipengaruhi oleh kelainan letak janin, kelainan panggul, kelainan
kekuatan his dan mengejan serta pimpinan persalinan yang salah
4.      Kematian ibu
Kematian pada saat melahirkan yang disebabkan oleh perdarahan dan infeksi.
b.      Bagi bayinya;
1.      Kemungkinan lahir belum cukup usia kehamilan.
Adalah kelahiran prematur yang kurang dari 37 minggu (259 hari). hal ini terjadi
karena pada saat pertumbuhan janin zat yang diperlukan berkurang.
2.      Berat badan lahir rendah (BBLR)
Yaitu bayi yang lahir dengan berat badan yang kurang dari 2.500 gram. Kebanyakan
hal ini dipengaruhi kurangnya gizi saat hamil, umur ibu saat hamil kurang dari 20 tahun,
dapat juga dipengaruhi penyakit menahun yang diderita oleh ibu hamil.
3.      Cacat bawaan.
Merupakan kelainan pertumbuhan struktur organ janin sejak saat pertumbuhan.hal ini
dipengaruhi oleh beberapa faktor, diantaranya kelainan genetik dan kromosom, infeksi, virus
rubela serta faktor gizi dan kelainan hormon.
4.      Kematian bayi
Kematian bayi yang masih berumur 7 hari pertama hidupnya atau kematian perinatal
yang disebabkan berat badan kurang dari 2.500 gram, kehamilan kurang dari 37 minggu (259
hari), kelahiran kongenital serta lahir dengan asfiksia (Manuaba,1998).

2.2.4 Masalah yang Timbul Akibat Kehamilan Remaja


a.       Masalah kesehatan reproduksi
Remaja yang kelak akan menikah dan menjadi orang tua sebaiknya mempunyai
kespro yang prima, sehingga dapat menurunkan gestasi sehat. Dikalangan remaja telah terjadi
semacam revolusi hubungan seksual yang menjurus kearah liberaliasi yang berakibat
timbulnya berbagai penyakit hubungan seks yang merugikan alat reproduksi. Dengan
demikian di anjurkan untuk melakukan  pemeriksaan kesehatannya sehingga dapat
mempersiapkan diri untuk hamil dan keadaan optimal.
b.      Masalah psikologis pada kehamilan remaja
Remaja yang hamil diluar nikah menghadapi berbagai masalah psikologis, yaitu rasa
takut, kecewa, menyesal dan rendah diri terhadap kehamilannya, sehingga terjadi usaha
untuk menghilangkan dengan jalan gugur kandung. Keadaan akan makin rumit jika  pemuda
yang menghamili tidak bertanggung jawab, sehingga derita di tangggung sendiri dan keluarga
pun menghadapi masalah yang sulit ditengah masyarakat.
c.       Masalah sosial dan ekonomi keluarga
Perkawinan yang diaanggap dapat menyelesaikan masalah kehamilan remaja tidak
lepas dari kemelut.
BAB III
PENUTUP

A.    Simpulan
1.      kehamilan remaja adalah kehamilan yang terjadi pada wanita usia 14-19 tahun baik
melalui proses pranikah atau nikah;
2.      faktor yang mempengaruhi kehamilan remaja: kurangnya peran orang tua, kurangnya
pendidikan seks, dan perkembangan IPTEK yang tidak didasari dengan perkembangan
mental yang kuat;
3.      kehamilan remaja berampak negatif dan memiliki banyak resiko;
4.      kehamilan remaja menimbulkan masalah reproduksi, psikologis, social dan ekonomi.

B.     Saran
1.      Orang tua hendaknya memberi perhatian lebih terhadap anaknya.
2.      Memberikan pendidikan keagamaan kepada remaja.
3.      Remaja menjaga pergaulan mereka.
DAFTAR PUSTAKA

Fathimatuzzahra, Nurul. (2012). Kehamilan Remaja (Teenage Pregnancy).


Tersedia:http://nurulfazahra.blogspot.com/2012/06/kehamilan-remaja-teenage-
pregnancy.html.

Syafrudin. (2012). Bahaya Kehamilan Remaja pada Usia Muda. Tersedia: http://materi-


paksyaf.blogspot.com/2012/08/kehamilan-remaja.html.

Anda mungkin juga menyukai