Anda di halaman 1dari 11

Makalah

kehamilan pada remaja

Disusun :
Kelompok 2
1. Muhammad syafiq Firmansyah (20217107)
2. Nisah Khairani (20217116)
3.Nunu soleha (20217117)
4. Nur fitriyani (20217119)
5. Nurjajilah Nasuha (20217120)
6.Nurrahmawati (20217126)
7. Nurul Sapitri (20217129)
8.Putri Andini (20217135)
9. Putri Anggraeni (20217136)
10. Putri Sukma Dewi (20217141)
11. Qintan alviona Z (20217142)
12.Rifa Asmieza Al Haq (20217147)
13. Siti Hamidah (20217153)

STIKES YATSI TANGERANG


PRODI S1 KEPERAWATAN
TAHUN AKADEMIK 2021/2022
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR..........................................................................................................................1

DAFTAR ISI........................................................................................................................................2

BAB I PENDAHULUAN....................................................................................................................3

A. Latar Belakang..........................................................................................................................3
B. Rumusan Masalah ...................................................................................................................3

BAB II PEMBAHASAN......................................................................................................................4

2.1 Pengertian Kehamilan pada remaja................................................................................................5

2.2 Faktor terjadinya kehamilan pada remaja.......................................................................................7

2.3 Dampak-dampak kehamilan pada remaja.......................................................................................8

2.4 Pengendalian masalah kehamilan pada remaja..............................................................................9

BAB III PENUTUP ...........................................................................................................................11

A. Kesimpulan.............................................................................................................................11
B. Saran ......................................................................................................................................11

DAFTAR PUSTAKA.........................................................................................................................12
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, atas nikmatkesehatan dan
kesempatan yang telah diberikan sehingga Makalah yang berjudul”KEHAMILAN PADA
REMAJA” ini dapat selesai tepat pada waktunya.

Penyusunan makalah ini bertujuan untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah
Psikososial. Dimana, nantinya akan lebih mudah bagi mahasiswa untuk memahami isi dari
Makalah dan dapat menjadi bahan ajar tambahan bagi dosen maupun mahasiswa.

Penulis dalam menyusun Makalah ini juga mendapatkan dukungan dan bantuan dari
berbagai pihak, terutama dosen pembimbing mata kuliah maternitas dan semua pihak yang telah
membantu dalam penyelesaian makalah ini.

Dalam penyusunan makalah ini kami menyadari bahwa masih jauh dari kesempurnaan,
oleh karena itu kami mengharapkan kritik dan saran dari semua pihak yang tentunya bersifat
membangun demi kelengkapan makalah yang kami susun. Akhir kata semoga makalah ini
bermanfaat, jika terdapat kesalahan mohon maaf sebesar-besarnya.
BAB I

PENDAHULUAN

A.Latar belakang

Masa remaja merupakan masa peralihan atau masa transisi atau masa pancaroba yang penuh
gejolak yaitu masa kanak-kanak menuju masa dewasa mandiri. Kehamilan bisa jadi dambaan
tetapi mungkin juga dianggap malapetaka apabila kehamilan itu sendiri tidak di inginkan.

Masyarakat menghadapi kenyataan bahwa kehamilan pada remaja makin me ningkat dan
menjadi masalah. Terdapat dua faktor yang menda sari perilaku seks pada remaja. Pertama,
harapan untuk kawin dalam usia yang relative muda (20 tahun ). Kedua, makin derasnya arus
informasi yang dapat menimbulkan rangsangan seksual remaja terutama remaja di daerah
perkotaan yang mendorong remaja untuk melakukan hubungan seks pra nikahdimana pada
akhirnya memberikan pada dampak terjadinya penyakit hubungan seks dan kehamilan diluar
kehamilan remaja.

Pada akhirnya, masalah kehamilan remaja mempengaruhi diri remajaitu sendiri dari
masyarakat mereka mendapat pandangan telah berperilaku diluar normal dan nilai-nilai yang
wajar, sehingga memberikan konflik kepada mereka seperti masalah putus sekolah, psikologis,
ekonomi dan masalah dengan keluarga serta masyarakat disekitarnya

B.rumusan masalah

1. Apa pengertian dari kehamilan pada remaja?


2. Apa factor terjadinya kehamilan pada remaja?
3. Sebutkan dan jelaskan dampak – dampak kehamilan pada remaja?
4. Bagaimana pengendalian masalah kehamilan pada remaja?
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 pengertian kehamilan pada remaja

Kehamilan remaja adalah yang terjadi pada remaja yang berumur dibawah 17 tahun.
Kehamilan remaja merupakan kehamilan yang terjadi pada Wanita usia antara 14-19 tahun baik
melalui proses pra nikah atau nikah. Menurut ciri-ciri perkembangannya, masa remaja dibagi
menjadi tiga tahap yaitu masa remaja awal 10-12 tahun, masa remaja tengah 13-15 tahun, masa
remaja akhir 16-19 tahun akhir (Departemen Kesehatan Republik Indonesia,2001).

Kehamilan usia dini merupakan resiko yang tidak kalah berat. Pasalnya, emosional ibu
belum stabil dan ibu mudah tegang. Sementara kecacatan kelahiran bisa muncul akibat
ketegangan saat dalam kandungan, adanya rasa penolakan secara emosional Ketika ibu
mengandung bayinya. (Ubydillah 2000).

2.2 Faktor Terjadinya Kehamilan pada Remaja


Hal yang mengakibatkan terjadinya kehamilan remaja diantaranya
ialah:
1. Orang tua

Perhatian dan peran orang tua amat berpengaruh besar terhadap perkembangaan mental dan
kewajiban anak. Anak yang tidak merasakan ketentraman didalam keluarganya akan cenderung
mencari ketentraman diluar dengan berbagai cara, ada kalanya mereka melakukan hal-hal yang
cenderung negative sebagai bentuk kekesalan mereka terhadap orang tua.

Kurangnya perhatian khususnya dari orang tua untuk dapat memberikan Pendidikan seks
yang baik dan benar. Dimana dalam hal ini orang tua bersikap tidak terbuka terhadap anak
bahkan cenderung membuat jarak dengan anak dalam masalah seksual komunikasi yang lebih
terbuka antara anak dan orang tua dapat berperan penting bagi pemantauanperilaku anak di
masyarakat karena dengan komunikasi orang tua dapat memasukan hal-hal yang boleh dan tidak
boleh dilakukan.
2. pengetahuan yang minim

Pengetahuan yang minimum ditambah rasa ingin tahu yang berlebihan, pengetahuan
seksual yang setengah-setengah mendorong gairah seksual sehingga tidak bisa dikendalikan. Hal
ini akan 3 meningkatkan resiko dampak negatif seksual. Dalam keadaan orang tua yang tidak
terbuka mengenai masalah seksual, remaja akan mencari informasi tersebut dari sumber yang
lain, teman-teman sebaya, buku, majalah, internet, video atau blue film. Mereka sendiri belum
dapat memilih mana yang baik dan perlu dilihat atau mana yang harus dihindari.

3. Perubahan Zaman

Pada zaman modern sekarang ini, remaja sedang dihadapkan pada kondisi sistem-sistem
nilai, dan kemudian sistem nilai tersebut terkikis oleh sistem yang lain yang bertentangan dengan
nilai moral dan agama, seperti fashion dan film yang begitu intensif sehingga remaja dihadapkan
ke dalam gaya pergaulan hidup bebas, termasuk masalah hubungan seks di luar nikah.

4. Perubahan Kadar Hormon

Pada remaja meningkatkan libido atau dorongan seksual yang membutuhkan penyaluran
melalui aktivitas seksual.

c. Jika tidak diberikan pengarahan yang tepat maka penyaluran seksual yang dipilih beresiko c.

5. Faktor Agama dan Iman

Kurangnya penanaman nilai-nilai agama berdampak pada pergaulan bebas dan berakibat
remaja dengan gampang melakukan hubungan suami isteri di luar nikah sehingga terjadi
kehamilan, pada kondisi ketidaksiapan berumah tangga dan untuk bertanggung jawab.

2.3 Dampak-dampak Kehamilan pada Remaja

1. Faktor psikologis yang belum matur

a) Alat reproduksinya masih belum siap menerima kehamilan sehingga dapat


menimbulkan berbagai bentuk komplikasi
b) Remaja berusia muda yang sedang menuntut ilmu akan mengalami putus sekolah
sementara atau seterusnya, dan dapat kehilangan pekerjaan yang baru dirintisnya
c) Perasaan tertekan karena mendapat cercaan dari keluarga, teman, atau lingkungan
masyarakat.
d) Tersisih dari pergaulan karena dianggap belum mampu membawa diri
e) Mungkin kehamilannya disertai kecanduan obat-obatan, merokok, atau minuman
keras.

2. Faktor fisik

a) Mungkin kehamilan ini tidak diketahui siapa ayah sebenarnya


b) Kehamilan dapat disertai penyakit hubungan seksual sehingga memerlukan
pemeriksaan ekstra yang lebih lengkap
c) Tumbuh kembang janin yang belum matur dapat menimbulkan abortus, persalina
prematur, dapat terjadi komplikasi penyakit yang telah lama dideritanya.
d) Saat persalinan sering memerlukan tindakan medis operatif.
e) Hasil janin mengalami kelainan kongenital atau BBLR f. Kematian maternal dan
pernatal pada kehamilan remaja lebih tinggi. dibandingkan dengan usia
reproduksi sehat (20-35 tahun).

Dampak kebidanan kehamilan remaja:

Penyulit pada kehamilan remaja, lebih tinggi dibandingkan “kurun waktu reproduksi
sehat” antara umur 20-30 tahun. Keadaan ini disebabkan belum matangnya alat reproduksi untuk
hamil, sehingga dapat merugikan kesehatan ibu maupun perkembangan dan pertumbuhan janin.
Keadaan tersebut akan makin menyulitkan bila ditambah dengan tekanan (stres) psikologis,
sosial, ekonomi, sehingga memudahkan terjadi:

a. Keguguran Keguguran sebagian dilakukan dengan sengaja untuk menghilangkan


kehamilan remaja yang tidak dikehendaki. Keguguran sengaja yang dilakukan oleh tenaga
non-profesional dapat menimbulkan akibat samping yang serius seperti tingginya angka
kematian dan infeksi alat reproduksi yang pada akhirnya dapat menimbulkan kemandulan.
b. Persalinan prematur, berat badan lahir rendah (BBLR), dan kelainan bawaan. Kekurangan
berbagai zat yang diperlukan saat pertumbuhan dapat mengakibatkan makin tingginya
kelahiran prematur berat badan lahir rendah (BBLR), dan kelainan bawaan.
c. Mudah terjadi infeksi. Keadaan gizi buruk, tingkat sosial ekonomi rendah, dan stress
memudahkan terjadi infeksi saat hamil terlebih pada kala nifas.
d. Anemia kehamilan / kekurangan zat besi. Penyebab anemia pada saat hamil di usia muda
disebabkan kurang pengetahuan akan pentingnya gizi pada saat hamil di usia muda.karena
pada saat hamil mayoritas seorang ibu mengalami anemia. tambahan zat besi dalam tubuh
fungsinya untuk meningkatkan jumlah sel darah merah, membentuk sel darah merah janin
dan plasenta.lama kelamaan seorang yang kehilangan sel darah merah akan menjadi
anemis.
e. Keracunan Kehamilan (Gestosis). Kombinasi keadaan alat reproduksi yang belum siap
hamil dan anemia makin meningkatkan terjadinya keracunan hamil dalam bentuk pre7
eklampsia atau eklampsia. Pre-eklampsia dan eklampsia memerlukan perhatian serius
karena dapat menyebabkan kematian.
f. Kematian ibu yang tinggi

Kematian ibu pada saat melahirkan banyak disebabkan karena perdarahan dan infeksi.
Selain

itu, angka kematian ibu karena gugur kandung juga cukup tinggi.yang kebanyakan
dilakukan

oleh tenaga non profesional (dukun), tetapi angka pasti belum diketahui.

2.4 Pengendalian Masalah Kehamilan pada Remaja

Langkah-langkah untuk mengendalikan masalah kehamilan remaja adalah sebagai


berikut.

1) Sebelum terjadi Kehamilan

a. Menjaga kesehatan reproduksi dengan jalan melakukan hubungan seksual yang


bersih dan aman.
b. Menghindari multipartner (umumnya sulit dihindari)
c. Menggunakan alat kontrasepsi, diantaranya kondom, pil, dan suntikan sehingga
terhindar dari kehamilan yang tidak diinginkan
d. Memberi pendidikan seksual sejak dini
e. Meningkatkan iman dan taqwa kepada Tuhan YME sesuai ajaran agama masing-
masing
f. Segera setelah hubungan seksual menggunakan KB darurat penginduksi haid atau
misoprostol dan lainnya.
2) Setelah terjadi kehamilan

Setelah terjadi konsepsi sampai nidasi, persoalannya makin sulit karena secara fisik hasil

konsepsi dan nidasi mempunyai beberapa ketetapan sebagai berikut

a. Hasil konsepsi dan nidasi merupakan hak untuk hidup dan mendapatkan
perlindungan
b. Hasil konsepsi dan nidasi merupakan zigot yang mempunyai potensi untuk hidup
c. Hasil konsepsi dan nidasi nasibnya ditentukan oleh ibu yang mengandung
d. Hasil konsepsi dan nidasi mempunyai landasan moral yang kuat karena potensinya
untuk tumbuh kembang menjadi geberasi yang didambakan setiap keluarga.
Berdasarkan pertimbangan tersebut langkah yang dapat diambil antara lain sebagai
berikut :
1. Membiarkan tumbuh kembang janin sampai lahir, sekalipun tanpa ayah yang jelas
dan selanjutnya menjadi tanggung jawab negara. Pasangan dinikahkan sehingga bayi
yang lahir mempunyai keluarga yang sah.
2. Dilingkungan negara yang dapat menerima kehadiran bayi tanpa ayah, pihak
perempuan memeliharanya sebagai anak secara lazim.
3. Dapat dilakukan terminasi kehamilan dengan berbagai teknik sehingga keselamatan
remaja dapat terjamin untuk menyungsung kehidupan normal sebagaimana
semestinya. Undang-undang kesehatan yang mengatur gugur kandung secara legal
yaitu no. 23 tahun 1992.

Persoalan selanjutnya adalah menghindari kehamilan yang berulang dengan


meningkatkan budi pekerti dan aktivitas yang lebih bermanfaat. Jika hal tersebut
tidak mungkin dilakukan, gunakan KB remaja dengan risiko yang paling ringan.
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Kehamilan remaja adalah kehamilan yang terjadi pada wanita usia 14- 19 tahun baik
melalui proses pranikah atau nikah. Kebanyakan banyak remaja masih minim
pengetahuannya
akan hubungan seksual. Faktor yang menyebabkan kehamilan pada usia remaja adalah
bimbingan orang tua, pegaulan , pengetahuan, perkembangan zaman, usia pubertas, pacaran
zaman 9 sekarang dan agama.
Masalah yang timbul akibat kehamilan remaja diantaranya adalah masalah psikologi
pada kehamilan remaja. Bila remaja memilih untuk mengasuh ananknya sendiri, masyarakat
belum siap menerima kelahiran tanpa pernikahan berbeda halnya dengan negara maju seperti
Amerika, masyarakat sudah dapat menerima kehamilan sebagai hasil hidup bersama selain
itu juga Abortus, konsekuensi psikososia seperti rasa bersalah yang berlebihan, gangguan dan
tekanan psikososial dimasa lanjut yang timbul akibat hubungan seks remaja pra nikah. Cara
pengendalian kehamilan pada usia remaja adalah dengan mengggunakan alat kontra sepsi
saat berhubungan suami istri pada remaja yang sudah menikah dan merencanakan kehamilan
yang baik dengan berkonsultasi dengan bidan sedangkan untuk remaja yang belum menikah
harus diberi penyuluhan dan pembinaan untuk mendapat pengetahuan.
B. Saran
Semoga dengan adanya makalah ini bisa menambah wawasan dan pengetahuan tentang
kehamilan pada remaja, perlunya pengawasan dan pendidikan seks terutama dari orang tua
kepada anak agar mereka tidak mencari informasi dari tempat yang salah, dan kepada tenaga
kesehatan untuk memberikan pembinaan kepada remaja yang bertujuan untuk memberikan
informasi dan pengetahuan yang berhubungan dengan perilaku hidup sehat bagi remaja.
DAFTAR PUSTAKA

Prof. dr. I.B.G. Manuaba, Sp.OG(K), dr. I.A. Chandranita Manuaba, Sp.OG & dr. I.B.G. Fajar
Manuaba, Sp.OG. 2007. PENGANTAR KULIAH OBSTETRI. Jakarta: EGC

Prof. dr. Ida Bagus Gde Manuaba, Sp.OG. 2004. Kepaniteraan Klinik Obstetri dan Ginekologi E/2.
Jakarta:EGC

Anda mungkin juga menyukai