DISUSUN OLEH:
YOGYAKARTA
DAFTAR ISI
BAB I ......................................................................................................................................... 3
BAB II ....................................................................................................................................... 4
BAB III...................................................................................................................................... 8
BAB I
PENDAHULUAN
Dua individu yang meakukan upacara pengikatan janji untuk meresmikan ikatan
perkawinan secara agama, hukum dan sosial dapat disebut bahwa dua individu tersebut telah
melaksanakan pernikahan. Upacara pernikahan memiliki banyak varian dan variasi menurut
tradisi suku, agama, budaya dan sosial. Penggunaan adat atau aturan tertentu juga terkadang
dikaitkan dengan aturan atau hukum agama tertentu.
Perkawinan anak merupakan masalah sosial dan ekonomi yang diperumit oleh tradisi
dan budaya masyarakat. Stigma yang melekat pada perkawinan pasca pubertas yang dianggap
memalukan oleh sebagian kalangan juga meningkatkan terjadinya perkawinan anak. Motif
finansial, harapan untuk mencapai keamanan sosial dan finansial setelah menikah membuat
banyak orang tua setuju untuk menikah dini. Maka hal ini juga tidak menutup kemungkinan
bahwa pernikahan dini tidak membawa kebahagiaan keluarga, sebagaimana tujuan dari
pernikahan itu sendiri, tetapi justru membawa kerugian dan bahkan mungkin kesengsaraan bagi
mereka yang tinggal di dalamnya.
BAB II
PEMBAHASAN
Pernikahan di usia muda adalah pernikahan pasangan yang berusia di bawah 17 tahun.
UU No 16 Tahun 2019, perubahan atas UU No 1 Tahun 1974, dimana usia menikah bagi laki-
laki dan perempuan harus 19 tahun. Sedangkan pernikahan di usia muda dapat terjadi karena
beberapa faktor seperti kehamilan di luar nikah, faktor lingkungan, faktor orang tua, faktor
Pendidikan, faktor finansial, faktor individu. Selain itu pernikahan di usia juga dapat
menyebabkan masalah Kesehatan seperti terjadi kanker serviks dan penyakit menular seksual.
adapun pada kehamilan saat usia muda dapat terjadi komplikasi kehamilan, misal terjadi
preeclampsia, resiko persalinan macet, robekan yang meluas, bayi memiliki berat badan rendah
atau bahkan besar, dan masih banyak lagi resiko yang akan terjadi hingga yang beresiko
kematian pada ibu. Dampak yang dapat ditimbulkan dari pernikahan di usia muda dapat
mencakup Dampak biologi, Dampak psikologis, Dampak sosial, Terhadap perilaku seksual.
Berbagai kegiatan dapat dilakukan demi upaya untuk menekan angka pernikahan dini seperti
melakukan sosialisasi, melakukan edukasi, dan lain-lain.
DAFTAR PUSTAKA
Dini, A. Y. R. & Nurhelita, V. F., 2020. HUBUNGAN PENGETAHUAN REMAJA PUTRI TENTANG
PENDEWASAAN USIA PERKAWINAN TERHADAP RISIKO PERNIKAHAN USIA DINI. JURNAL
KESEHATAN, 11(1), pp. 50-59.
Hanum, Y. & Tukiman, 2015. DAMPAK PERNIKAHAN DINI TERHADAP KESEHATAN ALAT REPRODUKSI
WANITA. DAMPAK PERNIKAHAN DINI TERHADAP KESEHATAN ALAT REPRODUKSI WANITA,
13(26), pp. 36-43.
Intan, A. & Ira, N., 2017. ANALISIS PENGETAHUAN PEREMPUAN TERHADAP PERILAKU MELAKUKAN.
The Indonesian Journal of Public Health, 12(2), p. 249–262.
Kristiwant, N. k., 2022. Upaya Pencegahan Perkawinan Dibawah Umur (Studi Kasus Di Kecamatan
Tegowanu). [Online]
Available at: https://repository.uksw.edu/handle/123456789/25531
[Accessed 03 mei 2023].
Tampubolon, E. P. L., 2021. Permasalahan Perkawinan Dini di Indonesia. Jurnal Indonesia Sosial Sains,
2(5), pp. 738-745.
Yanti, Hamidah & Wiwita, 2018. ANALISIS FAKTOR PENYEBAB DAN DAMPAK PERNIKAHAN DINI DI
KECAMATAN KANDIS KABUPATEN SIAK. Yanti Hamidah Wiwita, 6(2), pp. 96-103.