Anda di halaman 1dari 14

menganalisis bahayanya pernikahan dini

yang berdampak pada diri sendiri, rumah


tangga, keturunan dan masa depan

Disusun oleh
Juaindah jahra
Zahra tusyitha
M Maulana Ramdhan

SMA PASUNDAN 2 BANDUNG


kata pengantar
Alhamdulillah, Puji dan Syukur kita panjatkan kepada Allah
Subhanahu Wata’ala. yang hanya kepada-Nya kami
memohon pertolongan. Alhamdulillah atas segala
pertolongan, rahmat, dan kasih sayang-Nya sehingga kami
dapat menyelesaikan karya ilmiah yang berjudul
“menganalisis bahayanya pernikahan dini yang berdampak
pada diri sendiri, rumah tangga, keturunan dan masa depan”.
Shalawat dan salam kita panjatkan kepada Rasulullah
Shallallahu Alaihi Wasallam yang senantiasa menjadi sumber
inspirasi dan teladan terbaik untuk umat manusia.
tidak lupa kami ucapan terimakasih kepada :

● ibu Diska Nabila selaku guru pembimbing kami dalam


menyusun karya ilmiah ini
● ibu Wanda Ramadyanti S.Pd selaku guru sosiologi.
● ​Rekan rekan Kelompok 6 yang bersungguh sungguh
menyusun karya ilmiah ini

akhir kata kami berharap kepada Allah SWT berkenan


membalas segala kebaikan semua pihak yang telah
membantu dalam penyusunan karya ilmiah ini dan semoga
karya ilmiah ini bermanfaat.

Bandung, 2 November 2023


DAFTAR ISI
kata pengantar…………………………………………. 1
Daftar Isi………………………………………………… 2
BAB I PENDAHULUAN
A. latar belakang masalah………………………… 3
B. Rumusan Masalah………………………………. 4
C. Tujuan Penelitian………………………………… 5
D. Manfaat Dilakukan Penelitian………………. 6
BAB II
Deskripsi teori………………………………………… 7
BAB III METODOLOGI PENELITIAN
pemilihan objek……………………………………… 8
Teknik pemilihan data……………………………. 9
BAB IV PELAKSANAAN PENELITIAN
A. Menurut pakar…………………………………… 10
B. Menurut Narasumber…….…………………… 11
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
kesimpulan……………………………………………. 12
saran…………………………………………………… 13
DAFTAR PUSAKA…………………………. 14
BAB I
PENDAHULUAN

latar belakang

Pengertian secara umum, pernikahan dini yaitu merupakan


institusi agung untuk mengikat dua insan lawan jenis yang
masih remaja dalam satu ikatan keluarga. Remaja itu sendiri
adalah anak yang ada pada masa peralihan antara masa
anak-anak ke dewasa, dimana anak-anak mengalami
perubahan-perubahan cepat disegala bidang. Mereka bukan
lagi anak-anak, baik bentuk badan, sikap dan cara berfikir serta
bertindak,namun bukan pula orang dewasa yang telah matang.
Pernikahan dibawah umur yang belum memenuhi batas usia
pernikahan, pada hakikatnya di sebut masih berusia muda atau
anak- anak yang ditegaskan dalam Pasal 81 ayat 2
Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2002, anak adalah
seseorang yang belum berusia 18 tahun dikategorikan masih
anak-anak, juga termasuk anak yang masih dalam kandungan,
apabila melangsungkan pernikahan tegas dikatakan adalah
pernikahan dibawah umur. Sedangkan pernikahan dini
menurut BKKBN adalah pernikahan yang berlangsung pada
umur di bawah usia reproduktif yaitu kurang dari 20 tahun
pada wanita dan kurang dari 25 tahun pada pria. Pernikahan di
usia dini rentan terhadap masalah kesehatan reproduksi seperti
meningkatkan angka kesakitan dan kematian pada saat
persalinan dan nifas, melahirkan bayi prematur dan berat bayi
lahir rendah serta mudah mengalami stress.

jika calon suami/istrinya di bawah 19 tahun, pada dasarnya


tidak dibolehkan menikah oleh undang-undang. Selain itu, bila
calon mempelai belum mencapai usia 21 tahun, ia harus
mendapatkan izin kedua orang tua agar dapat melangsungkan
pernikahan.

alasan kami memilih topik ini karena di kalangan remaja


Indonesia banyak sekali fenomena terjadinya pernikahan dini
yang di sebabkan Oleh beberapa faktor dan hal ini sulit untuk
dicegah dan diatasi. karena beberapa pemikiran orang tua
bahkan anak yang akan melakukan pernikahan ini masih
terbilang kuno selain itu pernikahan ini memiliki banyak
dampak yang cukup membahayakan segala aspekaspek hingga
saat ini permasalahan ini masih belum bisa sepenuhnya diatasi
oleh pemerintahan Indonesia.

Rumusan masalah

1. faktor yang melatarbelakangi terjadinya pernikahan dini


2. dampak dari pernikahan dini
3. maraknya pernikahan dini dilingkungan masyarakat
4. resiko pernikahan dini

Tujuan Penelitian

● Untuk mengetahui bahayanya pernikahan dini bagi


remaja.
● Untuk mengetahui banyaknya resiko resiko yang harus
ditanggung oleh pelaku yang melangsungkan pernikahan
dini.
● Untuk mengetahui cara meminimalisir terjadinya
pernikahan dini dilingkungan masyarakat.
● Untuk mengetahui pandangan orang lain mengenai
pernikahan dini yang dijadikan hal lumrah dilingkungan
masyarakat
Manfaat penelitian

● bagi diri sendiri


agar kita menghindari dalam keterlibatan pernikahannya dini.
● bagi rumah tangga
agar pasangan dapat lebih matang menyiapkan segalanya
mengenai pernikahan baik itu dari mental, financial dan fisik
● bagi keturunan
agar calon orang tua dapat memperhitungkan bagaimana
caranya anak tumbuh sehat baik fisik dan mental
● bagi masadepan
agar setiap individu mampu menyiapkan hal hal mengenai
pernikahan dan menghindari sebab akibatnya terjadinya
perceraian.
BAB II

Deskripsi teori

a. bahaya
bahaya merupakan sumber potensi kerusakan atau situasi yang
berpotensi untuk menimbulkan kerugian. Sesuatu disebut
sebagai sumber bahaya hanya jika memiliki risiko
menimbulkan hasil yang negatif
b. pernikahan dini
pernikahan dini adalah perkawinan yang dilakukan sebelum
laki-laki dan perempuan calon mempelai mencapai usia 19
tahun.
c. rumah tangga
Rumah tangga terdiri dari satu atau lebih orang yang tinggal
bersama-sama di sebuah tempat tinggal dan juga berbagi
makanan atau akomodasi hidup, dan bisa terdiri dari satu
keluarga atau sekelompok orang. Sebuah tempat tinggal
dikatakan berisi beberapa rumah tangga jika penghuninya tidak
berbagi makanan
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
Pemilihan objek

objek dalam penelitian ini adalah wanita yang mengalami


pernikahan dini dan guru bimbingan konseling selaku pakar

Teknik pengumpulan data

penelitian ini menggunakan teknik pengumpulan data


kualitatif.

Metode kualitatif merupakan metode yang fokus pada


pengamatan yang mendalam. Oleh karenanya, penggunaan
metode kualitatif dalam penelitian dapat menghasilkan kajian
atas suatu fenomena yang lebih komprehensif.

Data kualitatif dapat diperoleh melalui berbagai macam teknik


pengumpulan data wawancara, observasi, dokumentasi, dan
diskusi terfokus
BAB IV
PELAKSANAAN PENELITIAN

faktor-faktor yang menyebabkan terjadinya pernikahan usia


muda di Indonesia adalah:

a. Faktor individu

1) Perkembangan fisik, mental, dan sosial yang dialami


seseorang. Makin cepat perkembangan tersebut dialami, makin
cepat pula berlangsungnya pernikahan sehingga mendorong
terjadinya pernikahan pada usia muda

2) Tingkat pendidikan yang dimiliki oleh remaja. Makin rendah


tingkat pendidikan, makin mendorong berlangsungnya
pernikahan usia muda.

3) Sikap dan hubungan dengan orang tua. Pernikahan usia


muda dapat berlangsung karena adanya sikap patuh atau
menentang yang dilakukan remaja terhadap perintah orang
tua. Hubungan dengan orang tua menentukan terjadinya
pernikahan usia muda. Dalam kehidupan sehari-hari sering
ditemukan pernikahan remaja karena ingin melepaskan diri
dari pengaruh lingkungan orang tua ada pula yang di sebabkan
oleh pola pikir orang tua yang masih kuno yaitu masih
melakukan tradisi perjodohan di usia anak yang masih belia.

4) Sebagai jalan keluar untuk lari dari berbagai kesulitan yang


dihadapi, termasuk kesulitan ekonomi. Tidak jarang ditemukan
pernikahan yang berlangsung dalam usia sangat muda,
diantaranya disebabkan karena remaja menginginkan status
ekonomi yang lebih tinggi.
b. Faktor Keluarga

Peran orang tua dalam menentukan pernikahan anak-anak


mereka dipengaruhi oleh faktor-faktor berikut:

1) Sosial ekonomi keluarga

Akibat beban ekonomi yang dialami, orang tua mempunyai


keinginan untuk mengawinkan anak gadisnya. Pernikahan
tersebut akan memperoleh dua keuntungan, yaitu tanggung
jawab terhadap anak gadisnya menjadi tanggung jawab suami
atau keluarga suami dan adanya tambahan tenaga kerja di
keluarga, yaitu menantu yang dengan sukarela membantu
keluarga istrinya.

2) Tingkat pendidikan keluarga

Makin rendah tingkat pendidikan keluarga, makin sering


ditemukan pernikahan diusia muda, Peran tingkat pendidikan
berhubungan erat dengan pemahaman keluarga tentang
kehidupan berkeluarga.

3) Kepercayaan dan atau adat istiadat yang berlaku dalam


keluarga.

Kepercayaan dan adat istiadat yang berlaku dalam keluarga


juga menentukan terjadinya pernikahan diusia muda. Sering
ditemukan orang tua mengawinkan anak mereka dalam usia
yang sangat muda karena keinginan untuk meningkatkan
status sosial keluarga, mempererat hubungan antar keluarga,
dan atau untuk menjaga garis keturunan keluarga
4) Kemampuan yang dimiliki keluarga dalam menghadapi
masalah remaja.

Jika keluarga kurang memiliki pilihan dalam menghadapi atau


mengatasi masalah remaja. (misal: anak gadisnya melakukan
perbuatan zina), anak gadis tersebut dinikahkan sebagai jalan
keluarnya. Tindakan ini dilakukan untuk menghadapi rasa
malu atau rasa bersalah
menurut wawancara

pertanyaan menurut bk (ibu riezka) menurut orang yang


mengalami

pernikahan dini itu apa? pernikahan yang di lakukan Pernikahan dini adalah akad
ketika seseorang baik itu nikah yang dilangsungkan
perempuan ataupun laki pada usia dibawah umur
laki di bawah usia ideal kesesuaian aturan yang
pernikahan, karena di berlaku
BKKBN ada aturan menikah
untuk wanita 21 tahun dan
pria 25 tahun

Dampak pernikahan dini bisa berdampak ke berbagai Tidak enak, karena tidak
dan apa yang di rasakan aspek yang pertama dari tahu bagaimana memikul
ketika menjalankan fisik, tanggung jawab, tidak dapat
pernikahan dini emosional/psikologinya, lagi menikmati kebebasan,
finansial, rumah tangga, dan kebutuhan individu
masa depan tidak terpenuhi

upaya apa untuk mencegah diri sendiri harus menggali Keinginan sendiri karena
pernikahan dini dan informasi mengenai pergaulan bebas
mengapa anda bisa pernikahannya dini
melakukan pernikahan dini dan dari lingkungan harus
mendukung pencegahan
dini (BKKBN DAN PIKR)

jika di lingkungan sma sebaiknya pihak sekolah Saling emosi dan saling
Pasundan 2 ada kasus mengambil keputusan tegas diam, 5 menit kemudian
seperti ini apa yang akan ibu dengan cara mengeluarkan kita berdiskusi apa
lakukan siswa/i tersebut kesalahan kami, apa
jika terjadi keburukan kami, apa yang
kesalahpahaman/perbedaan harus diperbaiki
pemikiran antara anda dan
suami, apa yang kalian
lakukan? mendiskudikan
atau hanya diam sampai
emosi reda?

tanggapan mengenai aga miris karena selain Hal yang menyenangkannya


maraknya pernikahan dini pernikahan dini banyak juga bisa mengurus anak
kasus perceraian yang bersama-sama, hal
hal berdampak pada psikologis menyedihkannya tidak
menyenangkan/menyedihka anaknya yang di sebabkan sebebas seperti waktu
n apa yang telah kalian karena beberapa faktor yang sebelum menikah.
lewati selama bersama ini? mengharusnya untuk
bercera
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN

kesimpulan
bahwa pernikahan dini adalah suatu pernikahan yang
dilakukan di bawah batas umur yang telah di tentukan oleh
BKKBN, dan pernikahan dini ini memiliki dampak dan resiko
yang amat tinggi untuk diri sendiri, keturunan, rumah tangga,
dan masa depan

Saran
kita sebagai anak muda lebih baik fokuskan diri pada
pendidikan karena pernikahan itu bukan hal yang mudah dan
tidak semenyenangkan itu, didalam pernikahan terdapat
berbagai rintangan dan cobaan yang bisa kita hadapi jika
emosional mental fisik financial kita sudah memadai
DAFTAR PUSTAKA

Hadiono, A. F. (2018). Pernikahan dini dalam perspektif psikologi


komunikasi. Jurnal Darussalam: Jurnal Pendidikan, Komunikasi dan
Pemikiran Hukum Islam, 9(2), 385-397.
29 November 2023

Adam, A. (2020). Dinamika Pernikahan Dini. Al-Wardah, 13(1), 14.


kamis 30 November 2023

Maudina, L. D. (2019). Dampak pernikahan dini bagi perempuan. Jurnal


Harkat: Media Komunikasi Gender, 15(2), 89-95.
Kamis 30 November 2023

https://www.hukumonline.com/klinik/a/pernikahan-dini-lt5b8f402eed7
8d/
2 November 2023

https://www.unpad.ac.id/2023/03/hari-perempuan-internasional-fakta-ti
ngginya-pernikahan-dini-dan-dorongan-untuk-terus-berkarya/#:~:text=Pr
aktik%20perkawinan%20di%20bawah%20umur,terjadinya%20kehamilan
%20yang%20tidak%20diinginkan
2 November 2023

Anda mungkin juga menyukai