KATA PENGANTAR
Dengan menyebut nama Allah Yang Maha Pengasih Lagi Maha
Penyayang. Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT yang
telah memberikan rahmat,Taufik, serta hidayah-Nya sehingga kami
dapat menyelesaikan pembuatan makalah dengan tepat waktu.
Makalah ini berjudul "PERNIKAHAN DINI". Makalah ini
diajukan guna memenuhi salah satu tugas bahasa Indonesia dan
kami mengucapkan terima kasih kepada ibu Irni Dwi Sari, S.Pd
selaku guru pembimbing yang senantiasa memberikan arahan untuk
menyelesaikan makalah ini.
Adapun makalah tentang "PERNIKAHAN DINI"" ini telah kami
usahakan semaksimal mungkin. Namun tidak lepas dari semua itu,
kami menyadari bahwa ada kekurangan baik dari segi penyusunan
maupun dari segi bahasa dan segi lainnya.
Oleh karena itu kami harapkan kepada semua para pembaca untuk
memberikan arahan atau kritik yang bersifat membangun untuk
kesempurnaan makalah ini dan semoga makalah ini dapat
bermanfaat bagi semua kalangan.
Alas,
Januari 2022
Daftar Isi
Kata Pengantar
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
1.2 Batasan Masalah
1.3 Rumusan Masalah
1.4 Tujuan Penelitian
1.5 Kontribusi Penelitian
1.6 Definisi Operasional
BAB II
KERANGKA TEORI
2.1 Tinjauan Pustaka
2.2 Metode Penelitian
BAB III
PEMBAHASAN
BAB IV
Kesimpulan dan Saran
Daftar Pustaka
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Pernikahan dini merupakan permasalahan sosial yang terjadi
pada remaja. Secara umum kasus pernikahan usia dini banyak
terjadi di daerah pedesaan dan sering terjadi pada keluarga yang
tidak berada (miskin), berpendidikan rendah,iman kurang, dan
drop out dari sekolah.
Pernikahan dini disebabkan oleh banyak faktor. Ada sebelas
(11) faktor yang berhubungan dengan pernikahan dini, yaitu: 1).
Paksaan orang tua. 2). Pergaulan bebas. 3). Kehamilan luar
nikah. 4). Faktor ekonomi. 5). Faktor lingkungan. 6). Pendidikan
rendah. 7). Faktor sosial-budaya. 8). Faktor pekerjaan. 9).
Pengaruh media sosial. 10). Faktor individu dan 11). Faktor
pandangan dan kepercayaan.
Badan Kependudukan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN)
menetapknan usia minimum pernikahan 19 tahun pada wanita
dan 21 tahun pada laki-laki.
Faktor individu merupakan faktor yang berpengaruh bagi remaja
dalam memutuskan melakukan pernikahan dini. Pada penelitian
tersebut didapatkan hasil adanya hubungan yang bermakna
antara pengetahuan dengan pernikahan dini. Faktor yang
mempengaruhi seseorang untuk melakukan pernikahan dini juga
adalah faktor budaya dimana anaknya sejak usia kecil telah
dijodohkan oleh orang tuanya, karena masih terdapat beberapa
pemahaman tentang perjodohan anak di usia kecil.
Masa dewasa adalah masa yang tepat untuk melakukan
pernikahan dan membina keluarga,yang menjadi karakteristik
orang dewasa awal adalah Untukmemulai memilih pasangan
hidup dan bekerja. Masa untuk melakukan pernikahan saat usia
dewasa awal, yaitu 20-40 tahun atau pada usia 19-40 tahun.
BAB III
PEMBAHASAN
•Pernikahan Dini
Menurut penelitian usia rentang pernikahan bagi perempuan
adalah minimal berumur 20 tahun dan maksimal berumur 35
tahun sedangkan laki-laki berumur 25 tahun, karena apabila
perempuan menikah pada usia 20 tahun kebawah maka itu
sangat berisiko, sebab selain mempengaruhi psikologi mereka
juga akan berdampak negatif pada alat reprodusi mereka,
Sehingga ketika melahirkan buah hati kemungkinan besar
mengakibatkan kematian pada si bayi bahkan pada mereka
sendiri, sedangkan apabila remaja laki-laki menikah dibawah
umur 25 tahun selain mempengaruhi psikologi mereka, juga
akan berdampak pada ekonomi keluarga mereka kelak.
a. Menghindari perzinahan
Undang-undang perkawinan
Pendidikan seks atau pendidikan mengenai kesehatan reproduksi
(kespro) atau istilah kerennya sex education sudah seharusnya
diberikan kepada anak-anak yang sudah beranjak dewasa atau
remaja, baik melalui pendidikan formal maupun informal. Ini
penting untuk mencegah biasnya pendidikan seks maupun
pengetahuan tentang kesehatan reproduksi di kalangan remaja.