NIM : 15.1.1.009
AKHWALUS SYAKSIYYAH A SEMESTER 6
Page 1 of 13
PERNIKAHAN DINI AKIBAT HAMIL DILUAR NIKAH
(di Kota Manado)
A. Latar Belakang
Islam merupakan agama yang sangat memperhatikan hubungan manusia baik secara
vertikal maupun horizontal, dimana secara vertikal diatur hubungan manusia dengan
Tuhan, sedangkan secara horizontal diatur bagaimana manusia agar mampu berinteraksi
sesama makhluk. Salah satu bentuk aplikasi dari hubungan horizontal tersebut adalah
perkawinan. Perkawinan merupakan salah satu sunnah Allah yang umum dan berlaku
pada semua makhluk tuhan, baik pada manusia, hewan, maupun tumbuh-tumbuhan .
Perkawinan ialah ikatan lahir batin antara seorang pria dengan seorang wanita dengan
suami isteri dengan tujuan untuk membentuk keluarga (rumah tangga) yang bahagia dan
kekal berdasarkan Ketuhanan Yang Maha Esa. Perkawinan merupakan momentum yang
sangat penting bagi perjalanan umat manusia. Disamping membawa kedua mempelai
kealam lain yang berbeda, perkawinan juga secara otomatis akan mengubah status
keduanya. Setelah perkawinan kedua belah pihak akan menerima beban yang berat dan
tanggung jawab masing-masing. Tanggung jawab dan beban itu bukanlah sesuatu yang
Mengingat betapa besar tanggung jawab, baik suami maupun istri perlu memiliki
kesiapan yang matang, baik fisik maupun psikis. Hal ini karena pekerjaan berat ini tidak
mungkin terlaksana dengan persiapan yang asal-asalan dan kondisi fisik maupun psikis
yang buruk. Bagi wanita misalnya, rutinitas kerja dalam rumah tangga memerlukan
tenaga yang cukup besar, dari mengurus diri, rumah, mengurus dan melayani kebutuhan
suami, baik lahir maupun batin. Belum lagi kalau dikaruniai Tuhan keturunan hal ini akan
Page 2 of 13
menambah beban istri. Semua itu memerlukan ketahanan fisik yang prima. Hanya mereka
yang telah dewasa saja yang umum dapat melewatinya, sedangkan mereka yang belum
dewasa, belum siap menerima beban seberat ini. Akan tetapi, dalam keseharian, peristiwa
perkawinan usia dini, kawin lari, dan pernikahan di bawah tangan yang sering
dipermasalahkan masyarakat kita sekarang. Pada era modern saat ini remaja sudah
banyak melakukan pernikahan di usia dini. Semestinya para remaja-remaja itu harus
berfikir dua kali sebelum mengambil keputusan untuk menikah diusia dini. Pada
umumnya remaja yang menikah di usia dini, tidak dapat menikmati bangku pendidikan.
Kebanyakan remaja yang melakukan pernikahan dini adalah remaja-remaja yang duduk
di bangku sekolah tetapi sudah mencoba hubungan seks di luar nikah akibat dari
pergaulan bebas seperti pacaran dan pada akhirnya hamil diluar nikah. Sehingga mereka
memutuskan untuk berhenti sekolah Karena faktor malu, lalu melanjutkan pernikahan.
Hamil diluar nikah menjadi sebuah problema yang sangat banyak zaman sekarang dan
membutuhkan solusi yang tepat, karena hal ini dapat membawa kegelisahan dimasyarakat
terutama orang tua, guru, tokoh-tokoh agama dan lainnya. Padahal sementara itu jika di
lihat dari perspektif hukum agama, hokum pemerintahan dan norma sosial terdapat
penyimpangan, namun mengapa pernikahan hamil pra nikah tersebut dapat dilakukan.
Page 3 of 13
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan uraian latar belakang masalah diatas maka dapat dirumuskan dalam
masalah pokok yaitu “Bagaimana pernikahan di usia dini akibat hamil diluar nikah? lebih
2. Apa faktor-faktor yang menyebabkan terjadinya pernikahan dini akibat hamil diluar
C. Hipotesis
Adapun hipotesis yang di ajukan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: ”Ada
pengaruh perkawinan di usia muda terhadap kondisi psikiologis ibu muda di Kota
Manado, yaitu makin muda usia kawin muda maka semakin tinggi pula resiko yang dapat
dihadapi”.
penelitian ini , maka penulis akan akan menjelaskan pengertian beberapa variable yang
dianggap penting yang judul skripsinya yaitu “Pernikahan Dini Akibat Hamil DiLuar
1. “Pernikahan” yaitu akad yang sangat kuat atau mitsaqan ghalidsan untuk meneati
3. “Hamil diluar nikah” adalah salah satu resiko dari seks pranikah atau seks bebas
adalah terjadi kehamilan yang tidak diharapkan dan kehamilan bisa menjadi
Page 4 of 13
dambaan tetapi bisa menjadi malapetaka apabila kehamilan itu dialami oleh
Berdasarkan pengertian yang telah dijelaskan diatas maka penulis akan meneliti
tentang pelaksanaan pernikahan dini akibat hamil dluar nikah pada masyarakat di Kota
Manado, serta memberikan gambaran untuk menyikapi hal-hal yang di anggap tabu
E. Tinjauan Pustaka
pertama dari hasil skripsi mahasiswi UIN Alauddin Makassar bernama Wiwiyanti pada
tahun 2017 yang berjudul PERNIKAHAN DINI AKIBAT HAMIL DILUAR NIKAH
beberapa uraian mengenai UU KHI tentang Pernikahan dan bagaimana tradisi orang-
orang di Kecamatan Amali jika ada remaja yang melakukan pernikahan dini akibat hamil
diluar nikah. Pada skripsi tersebut penulis hanya berfokus pada kompilasi hokum islam
dan tradisi masyarakat di daerah tersebut. Penulis tidak menguraikan tentang apa saja
factor yang menjadi penyebab sehingga pernikahan dini akibat hamil diluar nikah terjadi.
Perbedaan dari penelitian yang saya buat adalah, dalam penelitian ini bukan hanya
sekedar melihat dari pandangan Hukum Islam dan Hukum Positif Indonesia akan tetapi
disini penulis juga akan menyelidiki factor-faktor apakah yang menyebabkan pernikahan
dini akibat hamil diluar nikah dapat terjadi khususnya di Kota Manado.
Acuan kedua Tia Nopianti Yanti, Nikah Hamil Dalam KHI, UIN Syarif Hidayatullah,
Skripsi ini berisi tentang faktor penyebab perkawinan akibat Hamil di Luar Nikah dan
Page 5 of 13
dampak terjadinya , beda halnya dengan karya tulis ini lebih focus hukum Pernikahan
F. Landasan Teori
Bagi Bourdieu, konsep habitus dipakai untuk membongkar mekanisme dan strategi
dominasi yang dibatinkan yang selama ini selalu diamati dari akibat-akibat di luar
individu. Konsep arena merupakan konsep di mana pertarungan para pemilik kapital dan
strategi dominasi (dikuasai atau menguasai) hal itu terjadi karena konsep ini tidak bisa
(modalitas kekuasaan).
Habitus adalah “struktur mental atau kognitif” yang dengannya orang berhubungan
dengan dunia sosial. Dalam berhubungan dengan dunia sosial, individu tidak terlepas dari
interaksi dan ruang sosial. Habitus yang ada pada waktu tertentu merupakan hasil ciptaan
kehidupan kolektif yang berlangsung selama periode histories yang relative panjang.
“mengusulkan” apa yang sebaiknya dipikirkan orang dan apa yang sebaiknya mereka
pilih untuk sebaiknya dilakukan seperti halnya makan, minum, berbicara, dan lain
sebagainya. Selain konsep habitus, kelanjutan dari pemikiran Bourdieu adalah mengenai
kapital (modal). Kapital (modal) adalah hal yang memungkinkan kita untuk mendapatkan
intelektual (pendidikan), kapital ekonomi (uang), dan kapital budaya (latar belakang dan
jaringan) dan kapital simbolik (prestasi dan status). Kapital bisa diperoleh, jika orang
memiliki habitus yang tepat dalam hidupnya. Setiap kapital dalam konsep Bourdieu
Page 6 of 13
adalah berkaitan, juga bisa mengalami perubahan. Setiap individu bisa melampaui
Individu tersebut mempunyai modal budaya (menulis) dan modal simbolik (prestasi).
Dengan mempunyai modal budaya dan simbolik, dapat menutupi modal ekonominya.
Modal ekonomi akan individu dapati dengan usaha menjuarai suatu lomba tulisan, jika
menang menjadi modal simbolik (prestasi). Modal simbolik ini lah yang membawa
individu kepada modal sosial (jaringan sosialnya dengan penulis atau penerbit lain). Jadi,
modal saling berkaitan satu sama lain, juga modal bisa berubah (meningkat) dan kelas
sosial yang menggambarkan status sosial individu di masyarakat. Ketika modal ini
dikaitkan dengan pernikahan dini maka dapat dikatakan bahwa modal sosial, modal
budaya, modal ekonomi dan modal simbolik yang dimiliki oleh salah satu atau kedua
pasangan pernikahan dini seperti status sosial di masyarakat tinggi, memiliki keluarga
dini yang terjadi di kalangan remaja saat ini. Hal ini juga berkaitan dengan habitus
masyarakat yang ada berupa kebiasaan masyarakat setempat dan kondisi lingkungan
Dalam teori Perbedaan (difference) menjabarkan usaha manusia dalam tuturan dan
tulisan untuk membedakan makna sebagai "penanda". Artinya, kata dan konsep
mendapatkan makna hanya dalam referensi relasional dengan kata-kata dan penanda lain
yang menjelaskan makna secara berbeda dari mereka (dalam Sarup, 2008). Misalnya,
istilah maskulinitas memiliki makna hanya selama maskulinitas dibedakan dan yang
bukan maskulin, yaitu feminin (yang memerlukan pemaknaan hanya dalam hubungannya
dengan perbedaannya dengan maskulin). Sehingga secara sosiologis, istilah laki-laki dan
perempuan dalam hubungan satu sama lain dan memiliki makna hanya dengan
Page 7 of 13
keterwakilannya terhadap istilah lain. Untuk menjadi "laki-laki tulen" berarti menjadi
nonfeminin sebaliknya juga demikian. Dilihat dari cara ini, kelelakian dan
keperempuanan tidak dicirikan oleh esensi invariant sosial dan biologis namun hanva
dalam konteks apa yang bukan mereka, yang "lain" dari mereka. Dalam budaya patriarki
kita, laki-laki bersifat dominan terhadap perempuan, yang berarti bahwa perbedaan
menjelaskan tentang analisis etnografis terhadap pembagian kerja berbasis gender yang
membahas bagaimana konsep pembagian kerja berbasis gender dimulai dari perspektif
konstruksi sosial tubuh, kekerasan simbolik, hingga kekuatan yang terkandung dalam
struktur yang ada. Semuanya dijelaskan Bourdieu dalam kerangka pemaknaan simbol.
Misalnya tentang perempuan yang selalu diidentikkan dengan dapur, sumur, dan kasur.
usaha keras. Konon hal-hal sederhana seperti itu, diterima begitu saja oleh masyarakat,
hentinya saya selalu terheran-heran dengan apa yang disebut paradokz doxa: yaitu fakta
bahwa tatanan dunia sebagaimana adanya itu secara grosso modo ditaati, meskipun
tatanan dunia itu hadir dengan makna-makna yang unik maupun yang terlarang, dalam
Lebih lanjut lagi Bourdieu berpendapat bahwa "tatanan yang telah mapan itu dilestarikan
dengan cara yang sedemikian mudah, dengan perkecualian beberapa kecelakaan sejarah
Page 8 of 13
Secara sederhana dapat disimpulkan bahwa menurut Bourdieu dalam buku ini,
kekerasan simbolik yang dialami perempuan kadangkala tidak dipahami sebagai sebuah
kekerasan sebab kekerasan yang tidak terlihat secara fisik. Contoh sederhananya yaitu:
ditugaskan laki-laki kepadanya dan jika perempuan itu berhasil, laki-laki tidak akan
memujinya (dalam Yuwono, 2010: 47). Disposisi-disposisi semacam inilah yang menurut
lain, yaitu para orangtua yang tidak mengijinkan anak perempuannya memilih jurusan
yang "berbau lelaki" seperti teknik mesin misalnya, adalah contoh konkret sehari-hari
yang mudah kita temui. Tidak sedikit pula posisi-posisi pekerjaan sulit diduduki oleh
Lebih lanjut Bourdieu membahas bahwa salah satu efek dominasi maskulin yang bisa
kita amati di keseharian yaitu dimana dominasi tersebut menjadikan perempuan sebagai
mengharap bahwa kalau bisa perempuan itu bersifat "feminin", yaitu murah senyum,
Bahkan disebutkan dalam buku ini, perempuan membutuhkan pandangan orang lain
agar dirinya menjadi ada dan hal itu lah yang menjadi alasan mengapa perempuan banyak
menghabiskan waktu, uang, dan energi untuk kecantikan. Sebab mereka terus
diorientasikan untuk mendapatkan tubuh, wajah, dan penampilan yang ideal menurut
standart baku yang ada. Dalam era sekarang ini propaganda iklan-iklan kecantikan tentu
sangat mempengaruhi. Buku ini ibarat seperangkat alat analisis untuk mengetahui logika-
logika yang bekerja dalam tatanan sosial masyarakat secara umum, meskipun yang
dijadikan bahan riset Bourdieu adalah masyarakat Qubail, namun prinsip-prinsip yang
Page 9 of 13
dibahas adalah prinsip-prinsip yang berlaku universal dan sangat relevan dengan kondisi
kekinian.
G. Metode Penelitian
1. Jenis Penelitian
natural setting dan teknik pengumpulan data lebih banyak pada observasi berperan serta,
wawancara mendalam, dan dokumentasi. Terkait dengan penelitian yang akan diteliti,
maka jenis penelitian ini merupakan penelitian lapangan (field research). Bila dilihat dari
jenis datanya, penelitian ini termasuk penelitian kualitatif deskriptif, yaitu penelitian yang
akan menjelaskan Pernikahan Dini Akibat Hamail Di Luar Nikah Di Kota Manado. Di
katakan penelitian deskriptif, karena dalam penelitian ini yang ingin di peroleh adalah
gambaran yang lebih jelas tentang situasi-situasi sosial dengan memusatkan pada aspek-
aspek tertentu dan sering menunjukkan pengaruh pada berbagai variabel. Serta mencari
informasi yang akurat dan mencari fakta-fakta yang terjadi di lapangan kemudian menarik
sebuah kesimpulan.
2. Sumber data
Sumber data yang diperolah yakni berupa data primer yang dimana
sejumlah responden yang disebut Narasumber Penelitian. Narasumber ini diambil dengan
cara tertentu dari para pihak yang karena kedudukannya atau kemampuannya dianggap
dapat mempresentasikan masalah yang dijadikan objek penelitian. Adapun teknik yang
Page 10 of 13
1) Purposive Sampling Technique
menyebutkan secara jelas siapa yang dijadikan narasumber serta informasi apa yang
Adalah cara penentuan narasumber dari satu narasumber ke narasumber lainnya yang
dilakukan pada saat penelitian dilaksanakan, hingga dicapai sejumlah narasumber yang
Data sekunder yaitu data yang diperoleh dari literatur seperti buku-buku, Undang-
Undang, majalah, internet, media cetak serta sumber lain yang di anggap relevan dengan
Yaitu penelitian yang menghimpun data atau informasi dengan membaca dan mencatat
sejumlah literatur yang diperoleh dari perpustakaan atau pada tempat lain pada sebuah
b. Penelitian lapangan.
Dilihat dari cara mendapatkan informasi, penelitian ini termasuk penelitian lapangan (fiel
research), yaitu penelitian untuk memperjelas kesesuaian antara konsep atau teori
dengan praktek yang berhubungan dengan masalah yang diteliti. Data yang dikumpulkan
Page 11 of 13
harus cukup valid untuk digunakan. Validitas data dapat ditingkatkan kualitas dari
pengambil datanya sendiri cukup valid. Untuk mempermudah dalam menganalisa data.
pernikahan dini akibat Hamil di Luar Nikah ditinjau dari Hukum Islam & Hukum Positif
Indonesia.
dini yang memicu penyebab yang ditimbulkan akibat pernikahan dini di Kota Manado.
BAB I
Page 12 of 13
BAB II
Landasan teori menguraikan tentang pengertian dan tujuan perkawinan, syarat sahnya
pernikahan, hikmah pernikahan, dampak perempuan yang hamil diluar nikah, serta upaya
yang dapat dilakukan untuk menghindari hamil diluiar nikah.
BAB III
Metodologi penelitian menguraikan tentang apa yang digunakan dalam penelitian ini.
Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kualitatif yang menguraikan
tentang lokasi penelitian, fokus penelitian, sumber data (meliputi: sumber data tertulis dan
teknik pengambilan sample), teknik pengumpulan data meliputi: interview, studi lapangan,
studi kepustakaan, dokumen, analisa data.
BAB IV
Hasil penelitian dan pembahasan menguraikan tentang hasil dari penelitian dan
pembahasan.
BAB V
Simpulan dan saran menguraikan tentang kesimpulan yang didapat dari penelitian dan
saran dari penulis dan pembaca demi menyempurnakan penelitian ini. Bagian akhir penelitian
berisi: daftar pustaka, dan lampiran pada bagian ini menguraikan tentang daftar buku yang
dibaca, dan hal yang perlu dilampirkan dalam penulisan penelitian ini.
J. Daftar Pustaka
Hendra , Caramencegah.com/search/jurnal-penyimpangan-sosialremajahttp://
caramencegah.com/search/jurnal-penyimpangan-sosial-remaja,
(27Januari 2015)
Page 13 of 13