Anda di halaman 1dari 27

SALAM; Jurnal Sosial & Budaya Syar-i

FSH UIN Syarif Hidayatullah Jakarta


Vol. 5 No. 3 (2018), pp.307-330, DOI: 10.15408/sjsbs.v5i3.10416
----------------------------------------------------------------------------------------

Perlindungan Hukum Terhadap Anak Sebagai Kurir Narkotika


(Legal Protection for Children as Narcotics Couriers)

Asep Syarifuddin Hidayat,1 Samul


Anam,2 Muhammad Ishar Helmi3
Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta, Indonesia

10.15408/sjsbs.v5i3.10416

Abstract.
Children have an important role in the life of society and the state, because
of their position as the nation's successor. Therefore, children have the
potential to play an active role in preserving the life of the nation, in order to
realize the goal of forming a government that protects citizens. The abuse of
narcotics by children is currently a concern of many people and is
constantly being discussed and published. In fact, the problem of narcotics
abuse is of concern to various groups, moreover the involvement of
children as narcotics couriers which is a series of evil consensus in
carrying out illegal drug trafficking. In the capacity of children who are
used as couriers is one thing that is so alarming that the child will face
the law, and is classified as having committed narcotics crimes. With the
limited ability of children and their imperfections, it needs to be a concern
of law enforcement officials in the application of punishment for the child
who is the perpetrator of the narcotics crime. Keywords: Legal Protection,
Children, Narcotics Courier.

Abstrak.

Anak mempunyai peranan yang penting di dalam kehidupan bermasyarakat dan


bernegara, karena kedudukannya sebagai penerus bangsa. Oleh karena itu, anak
mempunyai potensi untuk berperan aktif menjaga kelestarian kehidupan bangsa,
guna mewujudkan tujuan pembentukan suatu pemerintah yang melindungi warga
negara. Penyalahgunaan narkotika oleh anak saat ini menjadi perhatian banyak
orang dan terus menerus dibicarakan dan dipublikasikan. Bahkan, masalah
penyalahgunaan narkotika menjadi perhatian berbagai kalangan, apalagi adanya
keterlibatan anak sebagai kurir narkotika yang merupakan rangkaian permufakatan
jahat dalam menjalankan peredaran narkotika secara illegal. Dalam kapasitas anak
yang dijadikan kurir merupakan satu hal yang begitu memprihatinkan dimana anak
tersebut akan berhadapan dengan hukum, dan tergolong telah melakukan tindak
pidana narkotika. Dengan keterbatasan kemampuan anak dan
ketidaksesempurnaannya, maka perlu menjadi perhatian aparat penegak hukum
dalam penerapan pemidanaan bagi anak pelaku tindak pidana narkotika tersebut.
Kata Kunci: Perlindungan Hukum, Anak, Kurir Narkotika.


Diterima: 22 September 2018, Revisi: 11 Oktober 2018, Dipublikasi 12 Desember
2018.
1 Asep Syarifuddin Hidayat adalah Dosen Tetap Bidang Ilmu Hukum
Fakultas Syariah dan Hukum, UIN Syarif Hidayatullah Jakarta. Email:
asep.syarifuddin@uinjkt.ac.id.
Asep Syarifuddin Hidayat, Sam’ul Anam, Muhammad Ishar
2 Samul Anam adalah peneliti bidang hukum pada Fakultas Syariah dan Hukum,
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta. Email: : samulanam@gmail.com.
3 Muhammad Ishar Helmi adalah Dosen bidang Ilmu Hukum pada Fakultas
Syariah dan Hukum, UIN Syarif Hidayatullah Jakarta. Email: izharhelmi@uinjkt.ac.id.

307
SALAM; Jurnal Sosial & Budaya Syar-i
perubahan cepat dalam segala
bidang, perubahan tubuh, perasaan,
kecerdasan, sikap social dan
Pendahuluan kepribadian. Masa remaja adalah masa
Anak adalah amanah dan goncang karena banyaknya perubahan
karunia Tuhan Yang Maha Esa, yang yang terjadi dan tidak stabilnya emosi,
dalam dirinya melekat harkat dan sehingga kadang-kadang
martabat sebagai manusia seutuhnya. menyebabkan timbulnya sikap dan
Oleh karena itu anak juga memiliki tindakan yang oleh orang dewasa
hak asasi manusia yang diakui oleh dinilai sebagai perbuatan nakal.
bangsa-bangsa di dunia dan Saat ini, salah satu bentuk
merupakan landasan bagi kenakalan remaja adalah penyalah
kemerdekaan, keadilan, dan gunaan narkotika. Penyalahgunaan
perdamaian di seluruh dunia. narkotika tak lagi memandang usia,
Anak sebagaimana dimaksud mulai dari anak-anak, remaja, orang
dalam Pasal 1 Undang-Undang dewasa hingga orang tua sekalipun
Nomor 23 Tahun 2002 Tentang tak luput dari jeratan penyalahgunaan
Perlindungan Anak adalah seseorang narkotika ini. Diperkirakan sekitar 1,5
yang belum berusia persen dari total penduduk Indonesia
18 (delapan belas) tahun, termasuk adalah korban dari penyalahgunaan
anak yang masih dalam kandungan. narkotika tersebut. Masalah peredaran
Sedangkan di dalam Kitab Undang- narkotika ini juga tak kalah
Undang Hukum Pidana (KUHP), mengkhawatirkan, karena tidak hanya
tidak dujelaskan secara rinci mengenai terjadi di kota-kota besar saja juga
masalah batasan anak, hanya menurut merambah ke pelosok Indonesia.
Kitab Undang-Undang Hukum Pidana Narkotika adalah zat atau obat
Pasal 45 dan Pasal 72 ayat (1), yang berasal dari tanaman atau bukan
Undang-undang tersebut menjelaskan tanaman, baik sintetis maupun semi
batas usia orang yang belum dewasa sintetis yang dapat menyebabkan
adalah sebelum umur 16 tahun.4 penurunan atau perubahan
kesadaran, hilangnya rasa nyeri dan
Anak mempunyai peranan
dapat
yang penting di dalam kehidupan
bermasyarakat dan bernegara, karena 4 Solahuddin. KUHP, KUHAP,
kedudukannya sebagai calon
KUHpdt. (Jakarta: Visimedia,
pengganti atau penerus bangsa. Oleh
2008), h., 16 dan 22.
karena itu, anak mempunyai potensi
5 Komnas HAM, “Anak-anak
untuk berperan secara aktif menjaga
kelestarian kehidupan bangsa yang Indonesia Yang Teraniaya”, Buletin
luhur, yang dasar- dasarnya telah Wacana, Edisi VII.
diletakkan generasi sebelumnya, guna
mewujudkan tujuan pembentukan
suatu pemerintah yang melindungi
bangsanya. Sebagai pelaksana penerus
cita-cita bangsa, anak mempunyai
kewajiban yang mulia dan tanggung
jawab yang berat demi terwujudnya
tujuan negara Republik Indonesia.5
Pada masa remaja merupakan
masa seorang anak mengalami

Salam: Jurnal Sosial dan Budaya Syar-i. Volume 5 Nomor 3 (2018). ISSN: 2356-1459. E-ISSN: 2654-9050 - 309
Asep Syarifuddin Hidayat, Sam’ul Anam, Muhammad Ishar
rangkaian permufakatan jahat dalam
menjalankan peredaran narkotika
secara illegal, tetapi dalam kapasitas
menimbulkan ketergantungan kategori anak yang menjadi kurir, ini
(Undang-Undang Nomor. 35 tahun merupakan satu hal yang begitu
2009). Undang-Undang Nomor 35 memprihatinkan dimana anak
Tahun 2009 tentang Narkotika telah tersebut telah berhadapan dengan
mengatur tentang ketentuan pidana hukum dan tergolong telah
bagi siapa saja yang dapat dikenakan melakukan tindak pidana narkotika.
pidana beserta denda yang harus Namun, kemampuan anak
ditanggung oleh penyalahguna yang masih terbatas dan tidak
narkotika atau dapat disebut sebagai sesempurna orang dewasa harus
pelaku tindak pidana narkotika. diperhatikan oleh aparat penegak
Dalam Undang-Undang narkotika itu hukum dalam menerapkan
sendiri tidak membedakan secara pemidanaan bagi anak pelaku tindak
khusus antara pelaku tindak pidana pidana narkotika, dikeluarkannya
narkotika. Baik pelaku yang Undang-Undang Nomor 11 Tahun
menyuruh lakukan, yang turut serta 2012 tentang Sistem Peradilan Pidana
melakukan dan penganjur maupun Anak sebagaimana pengganti dari
pembantu dapat disebut sebagai Undang-Undang Nomor 3 Tahun 1997
pelaku tindak pidana.6 tentang Pengadilan Anak akan
memberikan penerapan pemidanaan
Penyalahgunaan narkotika
yang lebih bersifat membina dan
oleh anak saat ini menjadi perhatian
melindungi terhadap anak pelaku
banyak orang dan terus menerus
dibicarakan dan dipublikasikan. tindak pidana.8 Oleh karena itu,
Bahkan, masalah penyalahgunaan perlindungan terhadap anak sangat
narkotika menjadi perhatian berbagai penting, mengingat anak merupakan
kalangan. Hampir semua elemen generasi penerus bangsa. Untuk itu
mengingatkan agar masyarakat diperlukan
Indonesia selalu menjaga dan

memperhatikan pergaualan anak 6


mereka terhadap maraknya peredaran
narkotika yang dapat merusak masa https://meetdoctor.com/article/pengert
depan anak. ian-narkotika-psikotropika-dan-zat-
Masalah penyalahgunaan adiktif / diakses pada tanggal 2
narkotika di Indonesia sekarang ini februari 2018, pukul 18.52
dirasakan pada keadaan yang 7 Mardani, Penyalahgunaan
mengkhawatirkan. Sebagai negara Narkoba dalam Perpektif Hukum Islam dan
kepulauan yang mempunyai letak Hukum Pidana, (Jakarta: Rajawali Pers,
strategis, baik ditinjau dari segi 2009), h., 9.
ekonomi, sosial, dan politik dalam 8 Siti Zaenab, Perlindungan
dunia internasional, Indonesia telah Hukum Terhadap Anak Sebagai Kurir
ikut berpatisipasi menanggulangi Narkotika, (Surabaya: Univ. Narotama,
kejahatan penyalahgunaan narkotika, 2014), h., 3.
yaitu dengan disahkannya Undang-
Undang Nomor 35 Tahun 2009
tentang Narkotika.7
Keterlibatan anak dalam
tindak pidana narkotika yang menjadi
kurir narkotika merupakan suatu
308 – Fakultas Syariah dan Hukum UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
Perlindungan Hukum Terhadap Anak Sebagai Kurir Narkotika
dan niat inilah yang harus menjadi
pertimbangan para aparatur penegak
hukum lewat upaya perlindungan
Perundang-Undangan yang hukum berdasarkan Undang-
melindungi anak dari berbagai tindak Undang Nomor. 35 Tahun 2014
pidana, yaitu Undang-Undang Nomor Tentang Perlindungan Anak. Namun,
35 Tahun 2014 Tentang Perubahan pada prakteknya dalam putusan yang
atas Undang- Undang Nomor. 23 dikeluarkan oleh pengadilan negeri
Tahun 2002 Tentang Perlindungan pelaihari nomor
Anak. Tujuan dari undang-undang ini 1/Pid.Sus-Anak/2014/PN Pli tentang
sendiri yaitu untuk melindungi hak- anak yang terjerat kasus kurir
hak anak dari segala macam tindak narkotika, anak mendapat hukuman
pidana. sanksi pidana penjara selama 2 Tahun
6 Bulan. Dalam kasus ini seharusnya
Komisi Perlindungan Anak
anak tidak di posisikan sebagai
Indonesia (KPAI) menilai kasus
pelaku, melainkan sebagai korban.
narkoba semakin mengancam anak-
Oleh karena itu, hal perlu
anak. Jumlah pengguna narkoba di
mendapatkan perhatian yang serius.
usia remaja naik menjadi 14 ribu jiwa
Penegak hukum dalam memproses
dengan rentang usia 12-21 tahun.
dan memutuskan harus yakin benar
Jumlah tersebut terbilang fantastis
bahwa keputusan yang diambil akan
karena data terakhir dari Badan
menjadi satu dasar yang kuat untuk
Narkotika Nasional (BNN) dan
mengembalikan dan mengatur anak
Puslitkes Universitas Indonesia
menuju masa depan yang baik untuk
menyebutkan total pengguna narkoba
mengembangkan dirinya sebagai
segala usia mencapai 5 juta orang di
warga masyarakat yang bertanggung
Indonesia. Angka tersebut 2,8 persen
jawab bagi kehidupan bangsa.
dari total seluruh penduduk Indonesia
Adapun dari segi Hukum
pada 2015.9
Islam, Ajaran agama menyatakan
Dengan adanya data di atas, setiap anak yang terlahir kedunia
dapat kita ketahui banyak anak-anak dalam keadaan fitrah atau bak seperti
yang dipenjara karna terllibat kasus kertas putih. Kemudian orang tuanya
narkotika sungguh ironis, anak-anak yang menjadikan anak tersebut
yang seharusnya bermain dan belajar memiliki pribadi yang
harus menghadapi masalah hukum
dan mendekam dipenjara. Hal
tersebut tentu saja dapat
mempengaruhi pertumbuhan dan 9
perkembangan fisik, mental dan sosial
anak tersebut.
http://www.kpai.go.id/berita/memprih
Pemidanaan terhadap anak atinkan-anak-pengguna-narkoba-
tentunya tidak mungkin di capai-14-ribu/. Diakses pada 19
persamakan dengan orang dewasa Desember 2017. Pukul 17.56
yang sifat psikis dan niat daripada
anak berbeda dengan orang dewasa,
tingkat kecakapan serta pemahaman
akan hal-hal mengenai hukum
tentulah belum di pahami secara
mendalam. Sehingga dari segi psikis

Salam: Jurnal Sosial dan Budaya Syar-i. Volume 5 Nomor 3 (2018). ISSN: 2356-1459. E-ISSN: 2654-9050 - 311
Asep Syarifuddin Hidayat, Sam’ul Anam, Muhammad Ishar
Konstitusi Indonesia, Undang-Undang
Dasar Negara Republik Indonesia 1945
sebagai norma hukum tertinggi telah
baik ataukah sebaliknya menjadi menggariskan bahwa “setiap anak
berhak atas kelangsungan hidup,
pribadi yang buruk.10 Tetapi karena
tumbuh, dan berkembang serta berhak
keadaan orang tuanyalah dan karena
atas perlindungan kekerasan dan
pola pendidikan orang tua serta
diskriminasi.” Dapat diartikan bahwa
keadaan lingkungan tempat anak
kedudukan dan perlindungan hak
tersebut tumbuhlah yang
anak merupakan hal penting yang
menyebabkan terjadi perubahan pada
harus dijabarkan lebih lanjut dan
diri anak manusia yang tidak sesuai
dijalankan dalam kenyataan sehari-
dengan fitrahnya.
hari.13
Narkotika tidak dikenal pada
masa Rasulullah SAW, walaupun Upaya perlindungan hak-hak
demikian ia termasuk kategori Khamar, anak di Indonesia telah diakomodir
bahkan narkotika lebih berbahaya dalam Undang-Undang Dasar Negara
dibanding dengan Khamar. Istilah Republik Indonesia 1945 Pasal 28B
narkotika dalam konteks Islam, ayat (2) sebagaimana telah disebutkan
tidak disebutkan secara langsung di atas, juga dalam Undang-Undang
dalam Alquran maupun dalam Nomor 39 Tahun 1999 tentang HAM,
sunnah. Dalam Alquran hanya dan Undang-Undang Nomor 23
menyebutkan istilah Khamar. Tetapi Tahun 2002 tentang Perlindungan
karena dalam teori ilmu Ushul Fikih, Anak. Dalam konvensi hak-hak anak,
bila suatu hukum belum ditentukan hak-hak anak secara umum dapat
status hukumnya, maka bisa dikelompokkan dalam 4 (empat)
kategori, antara lain: a). Hak untuk
diselesaikan melalui metode qiyas
(analogi hukum).11 10 Moch. Faisal Salam, Hukum
Acara Peradilan Anak Di Indonesia,
(Bandung: CV. Mandar Maju, 2005,
Hak dan Kewajiban Anak dalam Cet. Pertama), h., 1.
Hukum Pidana 11 Zainuddin Ali, Hukum Pidana
Islam, (Jakarta: Sinar Grafika,
Anak sebagai sebuah pribadi 2007, Cet. Pertama), h., 78.
yang sangat unik dan memiliki ciri 12 M. Nasir Djamil, Anak Bukan
yang khas. Walaupun dia dapat Untuk Dihukum, (Jakarta: Sinar
bertindak berdasarkan perasaan, Grafika, 2013), h., 12.
pikiran dan kehendaknya sendiri, 13 Pasal 28B ayat (2) Undang-
ternyata lingkungan sekitar Undang Dasar Negara Republik
mempunyai pengaruh yang cukup Indonesia 1945 yang berisi "setiap
besar dalam membentuk perilaku anak berhak atas kelangsungan hidup,
seorang anak. Untuk itu bimbingan, tumbuh dan berkembang serta berhak
pembinaan, dan perlindungan dari atas perlindungan dari kekerasan dan
orang tua, guru, serta orang dewasa diskriminasi. Menurut saya ini adalah
lainnya sangat dibutuhkan seorang perlindungan HAM yang paling
anak dan kewajiban anak. sering di langgar oleh masyarakat.
Terlebih dalam pemenuhan
haknya, seorang anak tidak dapat
melakukannya sendiri disebabkan
kemampuan dan pengetahuannya
yang masih terbatas.12 Dalam
310 – Fakultas Syariah dan Hukum UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
Asep Syarifuddin Hidayat, Sam’ul Anam, Muhammad Ishar
kekerasan dan diskriminasi;

b. Setiap anak berhak atas suatu


nama sebagai identitas diri
kelangsungan hidup (the right to
dan status kewarganegaraan;
survival) yaitu hak-hak untuk
melestarikan dan mempertahankan c. Setiap anak berhak untuk
hidup dan hak untuk memperoleh beribadah menurut agamanya,
standar kesehatan tertinggi dan berpikir, dan berekspresi
perawatan yang sebaik-baiknya; b). sesuai dengan tingkat
Hak terhadap perlindungan (Protection kecerdasan dan usianya,
Rights) yaitu hak-hak dalam konvensi dalam bimbingan orang tua;
hak anak yang meliputi hak
d. Setiap anak berhak untuk
perlindungan dan diskriminasi, tindak
mengetahui orang tuanya,
kekerasan dan ketelantaran bagi anak
dibesarkan dan diasuh oleh
yang tidak mempunyai keluarga bagi
orang tuanya sendiri;
anak pengungsi; c). Hak untuk
tumbuh kembang (Development Rights) e. Setiap anak berhak
yaitu hak-hak anak dalam konvensi memperoleh pelayanan
hak-hak anak yang meliputi segala kesehatan dan jaminan sosial
bentuk pendidikan (formal dan sesuai dengan kebutuhan fisik,
nonformal) dan hak untuk mencapai mental, spritual dan sosial;
standar hidup yang layak bagi
f. Setiap anak berhak
perkembangan fisik, mental, spiritual,
memperoleh pendidikan dan
moral, dan sosial anak (the ridght of
pengajaran dalam rangka
standart of living). d). Hak untuk
pengembangan pribadinya
berpartisipasi (Participation Rights),
dan tingkat kecerdasannya
yaitu hak-hak anak yang meliputi hak
sesuai dengan minat dan
unruk menyatakan pendapat dalam
bakatnya;
segala hal yang mempengaruhi anak
(the right of a child to express her/his
views freely in all matters affecting the

child). Hak untuk berpartisipasi 14 Mohammad Joni dan


merupakan hak anak mengenai
Zulchaina Z. Tanamas, Aspek Hukum
identitas budaya mendasar bagi anak,
Perlindungan Anak dalam Perspektif
masa kanak-kanak dan
Konvensi Hak Anak, (Bandung: Citra
pengambangan keterlibatannya di
Aditya Bakti, 1999), h., 35.
dalam masyarakat luas.14 15 M. Nasir Djamil, Anak Bukan
Sementara itu, hak-hak anak Untuk Dihukum, (Jakarta: Sinar
di Indonesia secara umum ditentukan Grafika, 2013), h., 16-18.
dalam Pasal 4 sampai Pasal 18
Undang-Unang Nomor 23 Tahun 2002
tentang Perlindungan Anak, antara
lain: 15

a. Setiap anak berhak untuk


dapat hidup, tumbuh,
berkembang, dan
berpartisipasi secara wajar
sesuai dengan harkat dan
martabat kemanusiaan, serta
mendapat perlindungan dari

312 – Fakultas Syariah dan Hukum UIN Syarif Hidayatullah Jakarta


Perlindungan Hukum Terhadap Anak Sebagai Kurir Narkotika
alasandan/atau hukum yang
sah menunjukan bahwa
pemisahan itu adalah demi
g. Bagi anak yang menyandang kepentingan terbaik bagi anak
cacat juga berhak memperoleh dan merupakan
pendidikan luar biasa, pertimbangan terakhir;
sedangkan bagi anak yang m. Setiap anak berhak untuk
memiliki keunggulan juga memperoleh perlindungan
berhak mendapatkan dari: penyalahgunaan dalam
pendidikan khusus; kegiatan politik, pelibatan
h. Setiap anak berhak dalam sengketa bersenjata,
menyatakan dan didengar pelibatan dalam kerusuhan
pendapatnya, menerima, sosial, pelibatan dalam
mencari,memberikan peristiwa yang mengandung
informasi sesuai dengan unsur kekerasan, dan
tingkat kecerdasan dan pelibatan dalam peperangan;
usianya demi pengembangan n. Setiap anak berhak
dirinya sesuai dengan nilai- memperoleh perlindungan
nil;ai kesusilaan dan dari sasaran penganiayaan,
kepatutan; penyiksaan, atau penjatuhan
i. Setiap anak berhak untuk hukuman yang tidak
beristirahat dan manusiawi;
memanfaatkan waktu luang, o. Setiap anak berhak untuk
bergaul dengan anak yang memperoleh kebebasan sesuai
sebaya, bermain, berekreasi, dengan hukum;
dan berkreasi sesuai dengan
minat, bakat dan tingkat p. Penangkapan, penahanan,
kecerdasannya demi atau tindak pidana penjara
pengembangan diri; anak hanya dilakukan apabila
sesuai dengan hukum yang
j. Setiap anak yang menyandang berlaku dan hanya dapat
cacat berhak memperoleh dilakukan sebagai upaya
rehabilitasi, bantuan sosial, terakhir;
dan pemeliharaan taraf
kesejahteraan sosial; q. Setiap anak yang dirampas
kebebasannya berhak untuk:
k. Setiap anak selama dalam mendapatkan perlakuan
pengasuhan orang tua, wali, secara manusiawi dan
atau pihak lain maupun yang penempatannya dipisahkan
bertanggung jawab atas dari orang dewasa,
pengasuhan, berhak mendapat memperoleh bantuan hukum
perlindungan dari perlakuan: yang berlaku, dan membela
diskriminasi, eksploitasi, baik diri serta memperoleh
ekonomi maupun seksual, keadilan di depan pengadilan
penelantaran, kekejaman, anak yang objektif dan tidak
kekerasan, dan penganiayaan, memihak dalam sidang
ketidakadilan, dan perlakuan tertutup untuk umum;
salah lainnya;

l. Setiap anak berhak untuk


diasuh oleh orang tuanya
sendiri, kecuali jika ada

Salam: Jurnal Sosial dan Budaya Syar-i. Volume 5 Nomor 3 (2018). ISSN: 2356-1459. E-ISSN: 2654-9050 - 313
Asep Syarifuddin Hidayat, Sam’ul Anam, Muhammad Ishar
patutlah pula bila anak wajib
mencintai dan menghormatinya. Anak
wajib mencintai keluarga. Kewajiban
r. Setiap anak yang menjadi mencintai masyarakat seperti
korban atau pelaku kekerasan tetangga, karena tetangga hidup
seksual atau yang bersama dengan keluarga (ayah-ibu).
berhadapan dengan hukum Didalam memenuhi keperluan sehari-
berhak dirahasiakan; dan hari orang tua dan keperluan anak
mesti membutuhkan bantuan
s. Setiap anak yang menjadi tetangga. Demikian pula terhadap
korban atau pelaku tindak teman, anak harus menghormati,
pidana berhak mendapatkan karena mereka merupakan sahabat
bantuan hukum dan bantuan yang tolong menolong. Oleh karena
lainnya. itu, anak berkewajiban pula untuk
Selain berbicara mengenai mencintai masyarakat/tetangga dan
hak-hak, maka tidak afdhal rasanya teman-temannya.18
apabila tidak berbicara mengenai
kewajiban. Karena antara hak dan
kewajiban adalah suatu hal yang Perlindungan Hukum Terhadap Anak
beriringan selalu. Kewajiban berarti
Perlindungan hukum bagi
sesuatu yang wajib diamalkan
anak secara umum dalam
(dilakukan), keharusan, tugas yang
Dokumen Internasional disebutkan
harus dilakukan.16 Menurut Setya bahwa perlindungan hukum bagi
Wahyudi, anak melakukan kewajiban anak dapat diartikan sebagai upaya
bukan semata-mata sebagai beban, perlindungan hukum terhadap
tetapi justru dengan melakukan berbagai kebebasan dan hak asasi
kewajiban-kewajiban menjadikan anak anak (fundamental rights and
tersebut berpredikat “anak yang baik”. freedoms of children) serta berbagai
Anak yang baik tidak hanya meminta kepentingan yang berhubungan
hak-haknya saja, tetapi akan
dengan kesejahteraan anak.14
melakukan kewajiban-
16 W.J.S. Poerwadarminta, Kamus
kewajibannya.17
Besar Bahasa Indonesia, (Jakarta: Balai
Berdasarkan Undang-Undang Pustaka, 2005, Edisi ketiga), h., 1359.
Nomor 23 Tahun 2002 tentang 17 Setya Wahyudi, Implementasi
Perlindungan Anak, ada lima hal
Ide Diversi Dalam Pembaruan Sistem
kewajiban anak di Indonesia yang
Peradilan Pidana Anak di Indonesia,
mestinya dilakukan, antara lain: a).
(Yogyakarta: Genta Publishing, 2011), h.,
Menghormati orang tua, wali dan
26.
guru; b). Mencintai keluarga,
18 Setya Wahyudi, Implementasi
masyarakat dan menyayangi teman;
c). Mencintai tanah air, bangsa dan Ide Diversi Dalam Pembaruan Sistem
negara; d) Menunaikan ibadah sesuai Peradilan Pidana Anak di Indonesia,
dengan ajaran agamanya; dan, e). (Yogyakarta: Genta Publishing, 2011), h.,
Melaksanakan etika dan akhlak yang 27.
mulia.
Kewajiban anak menghormati
guru, karena guru telah mendidik,
melatih otak, menunjukan kepada
kebaikan dan kebahagiaan. Maka

314 – Fakultas Syariah dan Hukum UIN Syarif Hidayatullah Jakarta


Perlindungan Hukum Terhadap Anak Sebagai Kurir Narkotika
kesejahteraan anak dengan
memberikan jaminan terhadap
pemenuhan hak-haknya serta
Di Indonesia tentang adanya perlakuan tanpa
perlindungan anak diatur dalam dikriminatif.
Undang – Undang no. 35 tahun
2014 pasal 1 ayat 2 disebutkan
bahwa perlindungan anak Sanksi Pidana Bagi Anak Sebagai Kurir
merupakan segala kegiatan untuk Narkotika
menjamin dan melindungi Anak Penerapan pemidanaan
dan hak-haknya agar dapat hidup, terhadap anak sering menimbulkan
tumbuh, berkembang, dan perdebatan, karena dalam hal ini
berpartisipasi secara optimal sesuai mempunyai konsekuensi yang sangat
dengan harkat dan martabat luas baik menyangkut perilaku
kemanusiaan, serta mendapat maupun stigma dalam masyarakat
perlindungan dari kekerasan dan dan juga dalam diri anak tersebut,
diskriminasi. tetapi dengan dikeluarkannya
Undang-Undang Nomor 4 Undang-Undang Nomor 11 tahun
Tahun 1979 Tentang Kesejahtraan 2012 tentang sistem peradilan pidana
anak dalam Pasal 2 Ayat 3 dan 4 anak yang telah diberlakukan sejak 30
menentukan bahwa “anak berhak Juli 2014, penerapan pemidanaan lebih
atas pemeliharaan dan bersifat membina dan melindungi
perlindungan, baik semasa dalam terhadap anak, dibandingkan dengan
kandungan maupun sesudah Undang-Undang Nomor 3 tahun 1997
dilahirkan. Anak berhak atas tentang pengadilan anak yang sudah
perlindungan -perlindungan tidak relevan lagi karena tidak sesuai
terhadap lingkungan hidup yang dengan perkembangan zaman.
dapat membahayakan atau Undang-Undang Nomor 11
menghambat pertumbuhan dan Tahun 2012 tentang sistem peradilan
perkembangan dengan wajar”. pidana anak menganut double track
Ketentuan hukum seperti di atas system. Yang dimaksud dengan double
dengan jelas mendorong perlu track system adalah sistem dua jalur
adanya perlindungan anak dalam dimana selain mengatur sanksi pidana
rangka mengusahakan kesejahtraan juga mengatur tindakan. Melalui
anak dan perlakuan adil terhadap penerapan sistem dua jalur (double
anak. track system), sanksi yang dijatuhkan
Perlindungan anak akan lebih mencerminkan keadilan,
merupakan suatu bidang baik bagi pelaku, korban, dan

pembangunan nasional.
Melindungi anak adalah 19 Arif gosita, Masalah
melindungi manusia, adalah
Perlindungan Anak. (Jakarta:
membangun manusia seutuhnya.
Akademika Pressindo,1985),
Akibat tidak adanya perlindungan
h., 18.
anak akan menimbulkan berbagai
permasalahan sosial yang dapat
menganggu ketertiban, keamanan
dan pembangunan nasional.19
Secara fisik, mental, dan sosial,
Anak perlu di dilakukan upaya
perlindungan untuk mewujudkan

Salam: Jurnal Sosial dan Budaya Syar-i. Volume 5 Nomor 3 (2018). ISSN: 2356-1459. E-ISSN: 2654-9050 - 315
Asep Syarifuddin Hidayat, Sam’ul Anam, Muhammad Ishar
narkotika tetapi tidak
mengesampingkan ketentuan khusus
yang diatur Undang- Undang Nomor
11 tahun 2012 tentang sistem peradilan
masyarakat.20 Sehingga menurut
pidana anak.
hemat penulis lewat sistem dua jalur
hakim dapat menentukan penjatuhan Undang-Undang Nomor 11
sanksi terhadap anak yang sesuai dan Tahun 2012 tidak mengikuti ketentuan
patut untuk dipertanggung jawabkan sanksi pidana yang tertuang dalam
oleh anak yang berkonflik dengan pasal 10 KUHP namun membuat
hukum. sanksi secara tersendiri. Berikut
adalah jenis-jenis pemidanaan yang
Pada umumnya, penjatuhan
dapat dijatuhkan oleh hakim yang
sanksi pidana terhadap pelanggar
dapat dikenakan kepada pelaku
hukum seringkali dianggap sebagai
tindak pidana anak terbagi atas pidana
tujuan dari hukum pidana. Oleh sebab
pokok dan pidana tambahan yang
itu, apabila pelanggar telah diajukan
termaktub didalam Undang-Undang
ke muka sidang kemudian dijatuhi
Nomor 11 Tahun 2012 tentang Sistem
sanksi pidana, maka perkara hukum
Peradilan Pidana Anak Pasal 71 Ayat
dianggap telah berakhir. Pandangan
1, yaitu :
demikian, telah memposisikan
keadilan dalam hukum pidana dan Pidana Pokok bagi anak terdiri
penegakan hukum pidana adalah dari :
sanksi pidana sebagaimana yang
a. Pidana Peringatan
diancamkan dalam pasal-pasal yang
dilanggar. b. Pidana dengan Syarat
Pemidanaan yang lazim 1. Pemidanaan diluar lembaga
diterapkan berdasarkan KUHP, bukan
2. Pelayanan masyarakat
mendidik anak menjadi lebih baik,
melainkan memperparah kondisi dan 20 Stanley Oldy Pratasik,
dapat meningkatkan tingkat kejahatan Pemidanaan dan Perlindungan Hukum
anak.Penerapan pemidanaan terhadap Terhadap Anak yang Menjadi Kurir
anak berdasarkan Undang-Undang Narkotika Berdasarkan Undang-Undang
Nomor 11 Tahun 2012 tentang sistem Nomor 11 tahun 2012 Tentang Sistem
peradilan pidana anak merupakan Peradilan Pidana Anak, Lex et Societatis,
suatu landasan penjatuhan sanksi Vol. III (April, 2015), h., 71.
terhadap anak yang melakukan tindak
pidana. Anak yang menjadi kurir
narkotika, Undang-Undang Nomor 35
tahun 2014 tentang narkotika tidak
secara khusus mengatur mengenai
ketentuan sanksi pidana bagi anak,
namun pada dasarnya seorang anak
yang melakukan tindak pidana
narkotika sebagai pelaku peredaran
gelap narkotika yaitu seorang anak
yang menjadi kurir untuk
menjalankan suatu proses peredaran
gelapnarkotika tetap dijerat dengan
pasal-pasal sebagaimana yang
ditentukan dalam ketentuan pidana
yang diatur dalam undang-undang

316 – Fakultas Syariah dan Hukum UIN Syarif Hidayatullah Jakarta


Perlindungan Hukum Terhadap Anak Sebagai Kurir Narkotika
menjadi perantara dalam
jual beli, menukar, atau
menyerahkan Narkotika
3. P Golongan I, dipidana
e dengan pidana penjara
n seumur hidup atau
g pidana penjara paling
a singkat 5 (lima) tahun
w dan paling lama 20 (dua
a puluh) tahun dan pidana
s denda paling sedikit
a Rp1.000.000.000,00 (satu
n miliar rupiah) dan paling
c. P banyak
e Rp10.000.000.000,00
l (sepuluh miliar rupiah).
a (2) Dalam hal perbuatan
t menawarkan untuk
i dijual, menjual, membeli,
h menjadi perantara dalam
a jual beli, menukar,
n menyerahkan, atau
menerima Narkotika
K Golongan I sebagaimana
e dimaksud padaayat
r (1) yang dalam bentuk
j tanamanberatnya
a melebihi 1 (satu)
d. Pembinaan dalam lembaga kilogram atau melebihi 5
(lima) batang pohon atau
e. Penjara dalam bentuk bukan
Dalam peraturan Perundang- tanaman beratnya 5
Undangan yang berlaku di Indonesia, (lima) gram, pelaku
tindak pidana narkotika di golongkan dipidana dengan pidana
ke dalam tindak pidana khusus karena mati, pidana penjara
tidak disebutkan di dalam KUHP, seumur hidup, atau
pengaturannya pun bersifat khusus pidana penjara paling
sebagaimana diatur dalam Undang- singkat 6 (enam) tahun
Undang Nomor 35 tahun 2009 tentang dan paling lama 20 (dua
Narkotika. Berikut adalah pasal-pasal puluh) tahun dan pidana
yang diterapkan kepada anak yang denda maksimum
masuk dalam kualifikasi kurir sebagaimana dimaksud
narkotika, yaitu: pada ayat (1) ditambah
1/3 (sepertiga).
Pasal 114 Undang-Undang Nomor
35 Tahun 2009 tentang Narkotika.

(1) Setiap orang yang tanpa Pasal 115 Undang-Undang


hak atau melawan Nomor 35 Tahun 2009 tentang
hukum menawarkan Narkotika.
untuk dijual, menjual, (1) Setiap orang yang tanpa hak
membeli, menerima, atau melawan hukum

Salam: Jurnal Sosial dan Budaya Syar-i. Volume 5 Nomor 3 (2018). ISSN: 2356-1459. E-ISSN: 2654-9050 - 317
Asep Syarifuddin Hidayat, Sam’ul Anam, Muhammad Ishar
membawa, mengirim,
mengangkut, atau mentransito
Narkotika Golongan I,
dipidana dengan pidana
penjara paling singkat 4
(empat) tahun dan paling
lama 12 (dua belas) tahun dan
pidana denda paling sedikit
Rp800.000.000,00 (delapan
ratus juta rupiah) dan paling
banyak Rp8.000.000.000,00
(delapan miliar rupiah).

318 – Fakultas Syariah dan Hukum UIN Syarif Hidayatullah Jakarta


Perlindungan Hukum Terhadap Anak Sebagai Kurir Narkotika
(1) beratnya melebihi 5 (lima)
gram, pelaku dipidana dengan
pidana mati, pidana penjara
(2) Dalam hal perbuatan seumur hidup, atau pidana
membawa, mengirim, penjara paling singkat 5 (lima)
mengangkut, atau mentransito tahun dan paling lama 20 (dua
Narkotika Golongan I puluh) tahundan pidana
sebagaimana dimaksud pada denda maksimum
ayat (1) dalam bentuk sebagaimana dimaksud pada
tanaman beratnya melebihi 1 ayat (1) ditambah 1/3
(satu) kilogram atau melebihi (sepertiga).
5 (lima) batang pohon
beratnya melebihi 5 (lima)
gram, pelaku dipidana dengan Batasan Usia Pertanggung jawaban anak
pidana penjaraseumur hidup secara hukum
atau pidana penjara paling Menurut Djamil M. Nasir:
singkat 5 (lima) tahun dan “Batas usia anak memberikan
paling lama 20 (dua puluh) pengelompokan terhadap seseorang
tahun dan pidana denda untuk kemudian dapat disebut
maksimum sebagaimana sebagai seorang anak. Yang dimaksud
dimaksud pada ayat (1) batas usia adalah pengelompokan usia
ditambah 1/3 (sepertiga). maksimum sebagai wujud
kemampuan anak dalam status
hukum, sehingga anak tersebut beralih
Pasal 119 Undang-Undang Nomor status menjadi usia dewasa atau
35 Tahun 2009 tentang Narkotika. menjadi seorang subjek hukum yang
(1) Setiap orang yang tanpa hak dapat bertanggung jawab secara
atau melawan hukum mandiri terhadap perbuatan-
menawarkan untuk dijual, perbuatan dan tindakan- tindakan
menjual, membeli, menerima, hukum yang dilakukan anak itu”.21
menjadi perantara dalam jual
Menurut Nandang Sambas:
beli, menukar, atau
“Secara Yuridis, menentukan batas
menyerahkan Narkotika
usia seorang anak akan menimbulkan
Golongan II, dipidana dengan
akibat hukum yang menyangkut
pidana penjara paling singkat
persoalan hak dan kewajiban bagi si
4 (empat) tahun dan paling
anak itu sendiri. Dengan demikian,
lama 12 (dua belas) tahun dan
perumusan tentang anak dalam
pidana denda paling sedikit
berbagai undang-undang tidak
Rp 800.000.000,00 (delapan
memberikan pengertian akan
ratus juta rupiah) dan paling
banyak Rp 8.000.000.000,00 21 M. Nasir Djamil, Anak Bukan
(delapan milyar rupiah.
Untuk Dihukum, (Jakarta Timur:
(2) Dalam hal perbuatan Sinar Grafika), h., 127.
menawarkan untuk dijual,
menjual, membeli, menerima,
menjadi perantara dalam jual
beli, menukar, atau
menyerahkan Narkotika
Golongan II sebagaimana
dimaksud pada ayat

Salam: Jurnal Sosial dan Budaya Syar-i. Volume 5 Nomor 3 (2018). ISSN: 2356-1459. E-ISSN: 2654-9050 - 319
Asep Syarifuddin Hidayat, Sam’ul Anam, Muhammad Ishar
undang, maka penulis menegaskan
jika anak yang menjadi kurir narkotika
dan terbukti melanggar Undang-
konsepsi anak, melainkan perumusan Undang 35 tahun 2009 tentang
yang merupakan pembatasan untuk narkotika, masih dalam kategori umur
suatu 12 (dua belas) tahun sampai dengan 13
perbuatan tertentu, kepentingan tertentu, (tiga belas) tahun maka dengan
demikian hakim hanya dapat
dan tujuan tertentu”.22
menjatuhkan sanksi tindakan kepada
Perlu diketahui bahwa anak tersebut sesuai dengan Pasal 82
penentuan batas usia anak dalam Undang-Undang Nomor 11 tahun
kaitan dengan pertanggungjawaban 2012.
pidana yang dapat diajukan ke
Pada dasarnya tidak ada
hadapan persidangan yaitu 12 (dua
ketentuan yang mengatur jika anak
belas) tahun samapai dengan 18
tersebut tidak tahu apa-apa. Hal
(delapan belas) tahun sesuai dengan
tersebut yang nantinya akan
putusan Mahkamah Konstitusi No.
dibuktikan pada persidangan, dan
1/PUUVIII/201/021 dan sebagaiman
Hakim-lah yang akan menentukan
yang ditentukan dalam pasal 69 ayat
apakah anak tersebut bersalah atau
(2) juga menegaskan bahwa “anak
tidak. Sedangkan terkait sanksi bagi
yang belum berusia 14 (empat belas)
yang menjadi kurir atau perantara
tahun hanya dapat dikenai tindakan
narkotika ini bergantung pada
“Sehingga menurut hemat penulis
jenis/golongan narkotika itu sendiri.
dengan demikian pula bahwa anak
Akan tetapi, jika terbukti bahwa anak
yang berumur 12 (dua belas) tahun
tersebut dijadikan kurir karena
sampai 13 (tiga belas) tahun itu hanya
disuruh, diberi atau dijanjikan
dijatuhi sanksi tindakan, sedangkan
sesuatu, diberikan kesempatan,
yang berumur 14 (empat belas) tahun
dianjurkan, diberikan kemudahan,
sampai dengan 18 (delapan belas)
dipaksa dengan ancaman, dipaksa
tahun itu bisa dijatuhi sanksi pidana
dengan kekerasan, dengan tipu
sebagaimana yang diatur dalam
muslihat, atau dibujuk, maka pihak
Undang-Undang Nomor 11 tahun
yang melakukan hal tersebut kepada
2012 tentang sistem peradilan pidana
si anak dapat dipidana dipidana
anak berumur 12 (dua belas) tahun,
dengan pidana mati atau pidana
pasal 21 ayat (1) Undang-Undang
penjara seumur hidup,
Nomor 11 tahun 2012 menegaskan
bahwa “dalam hal anak belum
berumur 12 (dua belas) tahun
melakukan atau diduga melakukan
tindak pidana, penyidik, pembimbing 22 Nandang Sambas,
kemasyarakatan, dan pekerja sosial
Pembaharuan Sistem Peradilan PIdana
profesional mengambil keputusan
Anak Berdasarkan UU No. 11 Tahun
untuk menyerahkannya kembali
2012 Tentang Sistem Peradilan Pidana
kepada orang tua/wali atau
Anak, (Volume 4 Nomor 1, 2014), h.,
mengikutsertakannya dalam program
63.
pendidikan, pembinaan, dan
pembimbingan di instansi yang
menangani bidang kesejahteraan
sosial, baik di tingkat pusat maupun
daerah paling lama 6 (enam) bulan.
Dari kategori batasan-batasan usia
yang telah ditentukan oleh undang-

320 – Fakultas Syariah dan Hukum UIN Syarif Hidayatullah Jakarta


Perlindungan Hukum Terhadap Anak Sebagai Kurir Narkotika
dengan perlindungan anak adalah
segala kegiatan untuk menjamin dan
melindungi anak dan hak-haknya agar
atau pidana penjara paling singkat 5 dapat hidup, tumbuh, berkembang
(lima) tahun dan paling lama 20 tahun dan berpartisipasi secara optimal
dan pidana denda paling sedikit Rp. 2 sesuai dengan harkat dan martabat
miliar dan paling banyak Rp. 20 kemanusiaan, serta mendapat
perlindungan dari kekerasan dan
miliar.23
diskriminasi.
Sebagai contoh kasus anak
Undang-Undang Nomor 11
sebagai kurir narkotika dapat kita lihat
tahun 2012 tentang sistem peradilan
dalam Putusan Pengadilan Negeri
pidana anak memberikan upaya
Pelaihari Nomor
perlindungan hukum terhadap anak
1/Pid.Sus-Anak/2014/PN Pli.
yang berhadapan dengan hukum
Berdasarkan Berita Acara, Diversi dan
dalam hal anak yang menjadi kurir
Penetapan Diversi, upaya Diversi
narkotika lewat pendekatan keadilan
dalam perkara ini tidak berhasil,
restoratif agar tercapai upaya diversi.
sehingga sidang dilanjutkan dengan
Keadilan restoratif adalah
dakwaan Penuntut Umum (kasus
penyelesaian perkara tindak pidana
bergulir hingga ke pengadilan).24 dengan melibatkan pelaku, korban,
Terdakwa adalah anak berusia 17 keluarga pelaku/korban, dan pihak
tahun yang diadili berdasarkan Pasal lain yang terkait untuk bersama-sama
114 ayat (1) Undang-Undang mencari penyelesaian yang adil
Narkotika.25 Berdasarkan fakta yang dengan menekankan pemulihan
terungkap di persidangan, terdakwa kembali pada keadaan semula, dan
berperan sebagai kurir/tukang antar bukan pembalasan. Restoratif justice
sabu. Terdakwa mendapat menawarkan solusi terbaik dalam
keuntungan Rp.50 ribu setiap kali menyelesaikan kasus kejahatan yaitu
menjual sabu-sabu tersebut dan dengan memberikan keutamaan pada
terdakwa berperan sebagai kurir inti permasalahan dari suatu
dalam transaksi narkotika tersebut. kejahatan. Bahkan sistem peradilan
Hakim di Pengadilan Pelaihari pidana anak wajib mengutamakan
menyatakan terdakwa terbukti secara pendekatan keadilan restorative,
sah dan meyakinkan bersalah untuk tercapainya

melakukan tindak pidana "Tanpa hak


menjual Narkotika Golongan I bukan
23
tanaman". Hakim menjatuhkan pidana
kepada terdakwa dengan pidana http://www.hukumonline.com/klinik/
penjara selama 2 (dua) tahun dan detail/lt52f93ee68a431/perlindungan-
denda sebesar Rp.500 juta dengan hukum-bagi- anak-yang-dijadikan-
ketentuan jika denda tidak dibayar kurir-narkotika
24 Putusan Pengadilan PN.
harus diganti dengan pidana penjara
Pelaihari
selama 1 (satu) bulan.
No.01/Pid.Sus-Anak/2014/PN.Pli,
h., 4.
25 Putusan Pengadilan PN.
Pelindungan Hukum Bagi Anak Sebagai
Pelaihari
Kurir Narkotika
No.01/Pid.Sus-Anak/2014/PN.Pli,
Menurut Undang-Undang h., 1.
Nomor 35 Tahun 2014 tentang
Perlindungan Anak, yang dimaksud

Salam: Jurnal Sosial dan Budaya Syar-i. Volume 5 Nomor 3 (2018). ISSN: 2356-1459. E-ISSN: 2654-9050 - 321
Asep Syarifuddin Hidayat, Sam’ul Anam, Muhammad Ishar
pengulangan tindak pidana. Sehingga
menurut penulis anak yang menjadi
kurir narkotika bisa di upayakan
diversi bagi anak yang berhadapan diversi karena ancaman pidana
dengan hukum dalam hal ini anak penjara dalam ketentuan pidana yang
yang menjadi kurir narkotika. diterapkan kepada kurir narkotika
pada Undang-Undang Nomor 35
Diversi merupakan
tahun 2009 tentang narkotika yaitu
pengalihan penyelesaian perkara anak
paling singkat 4 (empat) dan 5 (lima)
dari proses peradilan pidana ke proses
tahun serta anak tersebut bukan
di luar peradilan pidana. Komitmen
residivis. Sehingga upaya ini dapat
untuk menerapkan restoratif justice,
memberikan perlindungan hukum
khususnya dalam hal pelaku adalah
terhadap anak yang menjadi kurir
anak-anak, harus didasarkan pada
narkotika untuk dapat diselesaikan di
penghargaan terhadap anak sebagai
luar proses peradilan dan menjauhkan
titipan yang mempunyai kehormatan.
dari proses pemidanaan.
Apalagi Indonesia adalah Negara
pihak dalam Konvensi Hak-Hak Anak Sistem peradilan pidana anak
(Convention on the Rights of the Child). diwajibkan mengupayakan diversi
Sebagai negara pihak, Indonesia berdasarkan pendekatan keadilan
mempunyai kewajiban untuk restoratif terhadap anak yang
memberikan pelindungan khusus berkonflik dengan hukum sebagai
terhadap anak yang berhadapan upaya perlindungan hukum bagi anak
baik oleh penyidik di tingkat
dengan hukum.26
penyidikan, jaksa di tingkat
Berkaitan dengan anak yang penuntutan dan hakim pada
menjadi kurir narkotika, kita ketahui pemeriksaan di tingkat pengadilan.
bahwa perkara anak yang menjadi Sebagaimana ketentuan pasal 9
kurir narkotika merupakan sebagai Undang- Undang Nomor 11 tahun
pelaku namun untuk melibatkan 2012 tentang sistem peradilan pidana
korban terhadap perkara anak yang anak dikatakan bahwa penyidik,
menjadi kurir narkotika masih penuntut umum, dan hakim dalam
menjadi pertanyaan bahwa siapa melakukan diversi harus
korban yang akan dilibatkan dalam mempertimbangkan kategori tindak
perkara ini. Sehingga menurut pidana, umur anak, hasil penelitian
penulis, anak yang menjadi kurir BAPAS serta dukungan dari
narkotika ini walaupun dia sebagai lingkungan keluarga dan masyarakat
pelaku dia juga bisa dikatakan sebagai Ini menunjukkan
korban sehingga dengan demikian
untuk pendekatan keadilan restoratif
bisa dilakukan untuk tercapainya 26 Marlina, Peradilan Pidana
diversi.
Anak Di Indonesia pengembangan konsep
Pada Pasal 7 ayat (2) Undang- diversi dan keadilan restorative
Undang Nomor 11 Tahun 2012 (Bandung: Refika Aditama, 2009) h.,
tentang sistem peradilan pidana anak, 198.
menegaskan bahwa diversi
dilaksanakan dalam hal tindak pidana
yang dilakukan diancam dengan
pidana penjara di bawah 7 (tujuh)
tahun dan bukan merupakan

322 – Fakultas Syariah dan Hukum UIN Syarif Hidayatullah Jakarta


Perlindungan Hukum Terhadap Anak Sebagai Kurir Narkotika
kemasyarakatan, dan pekerja sosial
profesional berdasarkan pendekatan
keadilan restorative Undang-Undang
dalam pelaksanaan diversi oleh aparat sistem peradilan pidana anak lebih
penegak hukum harus didasari oleh mengedepankan unsur diversi atau
kewenangan aparat penegak hukum pengalihan hukuman pemidanaan
yang disebut ‘discretion’ atau ‘diskresi’. pada tingkat pemeriksaan, penuntutan
hingga peradilan bagi si tersangka.
Para penegak hukum harus
Artinya bila tersangka kasus narkoba
memiliki rasa tanggung jawab dalam
merupakan anak di bawah umur,
hal ini karena ketebalan rasa tanggung
maka dimungkinkan ia akan
jawab atau sense of responsibility yang
mendapat sanksi yang berbeda,
mesti dimiliki setiap pejabat penegak
karena berlaku Undang-Undang
hukum harus mempunyai dimensi
sistem peradilan pidana anak
pertanggungjawaban terhadap diri
terhadapnya.
sendiri, masyarakat, serta
pertanggungjawaban kepada Tuhan
Yang Maha Esa. Pada dasarnya
Tinjauan Hukum Terhadap Putusan No.
pelaksanaan diversi dan restorative
01/Pid.Sus-Anak/2014/PN.Pli
justice memberikan dukungan
terhadap proses perlindungan Dalam pembahasan ini
terhadap anak yang berkonflik dengan penulis akan memberikan analisis
hukum. Sesuai dengan prinsip utama dalam tinjauan hukum positif, perlu
dari diversi dan restorative justice, kiranya penulis menjelaskan tentang
mempunyai dasar kesamaan yaitu analisis tersebut berdasarkan
menghindarkan pelaku tindak pidana peraturan perundang-undangan yang
dari sistem peradilan pidana formal berlaku sebagai metode komparatif
dan memberikan kesempatan anak sesuai dengan konsentrasi yang
pelaku untuk menjalankan sanksi penulis ambil. Dalam asas Hukum
alternative tanpa pidana penjara. Perlu Pidana, setiap orang dianggap
diingat, perlindungan dan mengetahui atau mengerti akan
kepentingan yang terbaik bagi anak adanya Undang- Undang serta
tetap diutamakan sebagaimana spirit Peraturan-Peraturan yang berlaku.
yang diberikan dalam Undang- Oleh karena itu, maka setiap orang
Undang sistem peradilan pidana anak. yang mampu memberi pertanggung
jawaban Pidana, tidak dapat
Berkaitan dengan kasus T,
menggunakan alasan bahwa ia tidak
Khusus tindak pidana yang dilakukan
mengetahui akan adanya peraturan
anak, ada yang dinamakan diversi,
atau Perundang-Undangan dengan
yaitu pengalihan penyelesaian perkara
ancaman hukuman tentang perbuatan
Anak dari proses peradilan pidana ke
yang telah
proses di luar peradilan pidana Ini
untuk menghindari dan menjauhkan
anak dari proses peradilan sehingga
dapat menghindari stigmatisasi
terhadap anak yang berhadapan
dengan hukum dan diharapkan anak
dapat kembali ke dalam lingkungan
sosial secara wajar. Proses diversi ini
dilakukan melalui musyawarah
dengan melibatkan anak dan orang
tua/walinya, korban dan/atau orang
tua/walinya, pembimbing

Salam: Jurnal Sosial dan Budaya Syar-i. Volume 5 Nomor 3 (2018). ISSN: 2356-1459. E-ISSN: 2654-9050 - 321
Asep Syarifuddin Hidayat, Sam’ul Anam, Muhammad Ishar
dalam perkara ini adalah
orang yang diduga telah
melakukan perbuatan pidana
dilakukannya. Tidak mengetahui atau dan diajukan sebagai
tidak memahami akan adanya terdakwa dipersidangan oleh
perundang-undangan bukanlah alasan Penuntut Umum dalam
untuk mengecualikan penuntutan perkara ini yang diduga telah
atau bahkan pula alasan memperingan melakukan perbuatan pidana
dan diajukan kepersidangan.
hukuman.27
Maka demikian unsur “setiap
Dalam kasus yang diadili di orang” terpenuhi.
Pengadilan Negeri Pelaihari pada
perkara Nomor:
2. Tanpa hak atau melawan hukum
01/Pid.Sus-Anak/2014/PN.Pli Unsur ini bersifat alternatif,
mengadili Terdakwa bernama apabila salah satu perbuatan
TERDAKWA, dalam kasus tersebut yang diisyaratkan dalam
Anak sebagai Korban Kurir Narkotika dakwaan ini telah terpenuhi
di Kota Pelaihari. Dalam kasus ini maka terpenuhilah unsur
Majelis Hakim memutus perkara tersebut. Yakni yang
tersebut berdasarkan pada Pasal 114 dimaksud “tanpa hak” ialah
ayat (1) Undang-Undang RI Nomor 35 pada diri terdakwa tidak ada
Tahun 2009 tentang Narkotika yang kekuasaan/kewenangan atau
berbunyi: sesuatu dimana kewenangan
Setiap orang yang tanpa hak itu baru ada setelah ada
atau melawan hukum ijin/sesuai dengan undang-
menawarkan untuk dijual, undang/peraturan yang
menjual, membeli, menerima, membolehkan untuk itu.
menjadi perantara dalam jual Dalam kejadian polisi
beli, menukar, atau menemukan terdakwa
menyerahkan Narkotika membawa 4 (empat) paket
Golongan I, dipidana dengan kecil narkotika golongan I
pidana penjara seumur hidup bukan tanaman jenis sabu,
atau pidana penjara paling Jika merupakan seseorang
singkat 5 (lima) tahun dan yang bekerja lembaga ilmu
paling lama 20 (dua puluh) pengetahuan yang
tahun dan pidana denda mendapatkan ijin untuk
paling sedikit Rp. membawa sediaan narkotika
1.000.000.000,00 (satu miliar golongan I, dengan kata lain
rupiah) dan paling banyak Rp. terdakwa tidak memiliki hak
10.000.000.000,00 (sepuluh dalam membawa sabu-sabu.
miliar rupiah). Maka dengan ini, unsur
“tanpa hak atau melawan
Berdasarkan putusan tersebut hukum” terpenuhi.
yang dilakukan oleh TERDAKWA
telah memenuhi unsur-unsur dalam
pasal tersebut. Adapun unsur-unsur
dalam pasal tersebut yakni: 28 27 Mahrus Ali, Dasar -

1. Setiap Orang : Dasar Hukum Pidana,


(Jakarta: Sinar Grafika,
Yang dimaksud setiap orang 2011), h. 175

324 – Fakultas Syariah dan Hukum UIN Syarif Hidayatullah Jakarta


Perlindungan Hukum Terhadap Anak Sebagai Kurir Narkotika
28 Putusan Pengadilan
PN. Pelaihari
No.01/Pid.Sus-Anak/201
4/PN.Pli, h., 15-17.

Salam: Jurnal Sosial dan Budaya Syar-i. Volume 5 Nomor 3 (2018). ISSN: 2356-1459. E-ISSN: 2654-9050 - 323
Asep Syarifuddin Hidayat, Sam’ul Anam, Muhammad Ishar
Nomor 35 Tahun 2014 tentang
Pelindungan Anak pada Pasal 59 ayat
(1) dan (2) dan Pasal
3. Menawarkan untuk 64 yang berbunyi:
dijual,menjual, membeli, Pasal 59
menerima, menjadi perantara
dalam jual beli, menukar atau (1) Pemerintah, Pemerintah
menyerahkan Narkotika Daerah dan Lembaga negara
Golongan I” lainnya dan bertanggung
jawab untuk memberikan
Unsur ini bersifat alternatif, Perlindungan Khusus
apabila salah satu perbuatan kepada Anak.
yang diisyaratkan dalam
dakwaan ini telah terpenuhi (2) Perlindungan Khusus pada
maka terpenuhilah unsur Anak sebagaimana
tersebut. Dalam unsur ketiga dimaksud pada ayat (1)
ini, dapat dikatakan sudah diberikan kepada:
memenuhi unsur ini, yang a. Anak dalam situasi darurat;
dalam hal ini berdasarkan
fakta-fakta dalam b. Anak yang berhadapan
persidangan,bahwa perbuatan dengan hukum;
terdakwa mengarah pada c. Anak dari kelompok
“unsur menjadi perantara minoritas dan terisolasi;
dalam jual beli narkotika
Golongan I” d. Anak yang dieksploitasi
secara ekonomi dan/atau
Oleh karena itu, semua unsur- seksual;
unsur dalam Pasal 114 Ayat (1)
Undang- Undang RI Nomor 35 Tahun e. Anak yang menjadi
2009 tentang Narkotika telah korban penyalahgunaan
terpenuhi. Maka dari putusan yang narkotika, alkohol,
sudah berkekuatan hukum tetap ini psikotropika, dan zat
telah diputuskan Oleh Hakim, adiktif lainnya;
terdakwa diputus hukum pidana f. Anak yang menjadi korban
Penjara selama 2 (dua) tahun dan 6 pornografi;
(enam) bulan, serta membayar denda
sebesar Rp 500.000.000,00 (lima ratus 29 Putusan Pengadilan PN.

Juta Rupiah).29 Pelaihari


No.01/Pid.Sus-Anak/2014/PN.Pli,
Dari pandangan penulis h., 20.
sendiri mengenai putusan Majelis
hakim Pengadilan Negeri Pelaihari
Nomor: 01/Pid.Sus-Anak/2014/PN.Pli
bertolak belakang dengan putusan
tersebut. Pada kasus ini anak
merupakan korban dari pelaku kurir
narkotika, telah dijelaskan dalam
putusan bahwa anak ini di mintakan
untuk mengantar paket narkotika
dengan iming-iming diberi imbalan.
Maka sudah jelas, anak ini adalah
korban. Dalam Undang-Undang RI

324 – Fakultas Syariah dan Hukum UIN Syarif Hidayatullah Jakarta


Perlindungan Hukum Terhadap Anak Sebagai Kurir Narkotika
kejam, tidak manusiawi serta
merendahkan martabat dan
derajatnya;
g. Anak dengan HIV/AIDS;
f. Penghindaran dari
h. Anak korban penculikan, penjatuhan pidana mati
penjualan, dan/atau dan/atau pidana seumur
perdagangan; hidup;
i. Anak korban kekerasan g. Penghindaran dari
fisik dan/atau psikis; penangkapan, penahanan
j. Anak korban kejahatan atau penjara, kecuali
seksual; sebagai upaya terakhir dan
dalam waktu yang paling
k. Anak korban jaringan singkat;
terorisme;
h. Pemberian keadilan di
l. Anak penyandang muka pengadilan anak yang
Disabilitas; objektif, tidak memihak dan
m. Anak korban perlakuan dalam sidang yang tertutup
salah dan penelantaran; untuk umum;

n. Anak dengan perilaku i. Penghindaran dari publikasi


sosial menyimpang; dan atas identitasnya.

o. Anak yang menjadi j. Pemberian pendampingan


korban stigmatisasi Orang Tua/Wali dan orang
dari pelabelan terkait yang dipercayai oleh anak;
dengan kondisi orang
k. Pemberian advokasi sosial;
tuanya.30
l. Pemberian kehidupan pribadi;

30 Undang-Undang RI
Pasal 64
Nomor 35 Tahun 2014
Perlindungan khusus bagi anak tentang Perlindungan
yang berhadapan dengan hukum Anak, h. 17-18
sebagaimana dimaksud dalam
Pasal 59 ayat (2) huruf b dilakukan
melalui:

a. Perlakuan secara manusiawi


dengan memperhatikan
kebutuhan sesuai dengan
umurnya;

b. Pemisahan dari orang dewasa;


c. Pemberian bantuan hukum dan
bantuan lain secara efektif;

d. Pemberlakuan kegiatan
rekresional;

e. Pembebasan dari
penyiksaan, penghukuman,
atau perlakuan lain yang

Salam: Jurnal Sosial dan Budaya Syar-i. Volume 5 Nomor 3 (2018). ISSN: 2356-1459. E-ISSN: 2654-9050 - 325
Asep Syarifuddin Hidayat, Sam’ul Anam, Muhammad Ishar
Pemberlakuan kegiatan rekresional; e).
Pembebasan dari penyiksaan,
penghukuman, atau perlakuan lain
m. Pemberian aksesibilitas, yang kejam, tidak manusiawi serta
terutama bagi anak merendahkan martabat dan
penyandang disabilitas; derajatnya; f). Penghindaran dari
penjatuhan pidana mati dan/atau
n. Pemberian pendidikan; pidana seumur hidup; g).
o. Pemberian pelayanan Penghindaran dari penangkapan,
kesehatan; dan penahanan atau penjara, kecuali
sebagai upaya terakhir dan dalam
p. Pemberian hak lain sesuai waktu yang paling singkat; h).
dengan ketentuan peraturan Pemberian keadilan di muka
perundang- undangan.31 pengadilan anak yang objektif, tidak
memihak dan dalam sidang yang
Dari penjelasan dalam isi tertutup untuk umum; i).
Undang-undang diatas sudah jelas, Penghindaran dari publikasi atas
bahwa pemerintah dan lembaga identitasnya; j). Pemberian
negara seharusnya adalah pendampingan Orang Tua/Wali dan
memberikan perlindungan khusus orang yang dipercayai oleh anak; k).
pada anak, terkhusus pada anak yang Pemberian advokasi sosial; l).
berhadapan dengan hukum dan anak Pemberian kehidupan pribadi; m).
yang menjadi korban penyalahgunaan Pemberian aksesibilitas, terutama bagi
narkotika, alkohol, psikotropika, dan anak penyandang disabilitas; n).
zat adiktif lainnya. Dan dalam kasus Pemberian pendidikan; o). Pemberian
ini jadi merupakan kasus eksploitasi pelayanan kesehatan; dan p).
anak. Anak digunakan sebagai kurir Pemberian hak lain sesuai dengan
narkotika. Maka dari itu, penulis ketentuan peraturan perundang-
disini sangat bertolak belakang
undangan. 32
dengan putusan tersebut. Sebab anak
ini disini belum memasuki umur 18 Dalam hukum pidana Islam
tahun, dimana masih terkategori telah dibahas mengenai
dalam umur anak yang seharusnya pertanggungjawaban pidana
adalah dilindungi dan bukan untuk seseorang haruslah sudah memenuhi
dihukum. Majelis hakim harusnya persyaratan dan bisa di berikan
memberikan putusan seperti yang pembebanan hukuman atau mukkalaf
sudah dibahas dalam Undang- ada 3 (tiga) yang menjadi syarat
Undang Nomor 35 Tahun 2014 mukallaf diwajibkan
tentang Pelindungan Anak dalam mempertanggungjawabkan atas
pasal 64 mengenai perlindungan

Khusus tehadap Anak yang 31 Undang-Undang RI


berhadapan dengan Hukum, yang Nomor 35 Tahun 2014
berbunyi: perlindungan khusus bagi tentang Perlindungan
anak yang berhadapan dengan hukum Anak, h. 19
sebagaimana dimaksud dalam Pasal 32 Undang-Undang RI
59 ayat (2) huruf b dilakukan melalui: Nomor 35 Tahun 2014
a). Perlakuan secara manusiawi tentang Perlindungan
dengan memperhatikan kebutuhan Anak, h. 19
sesuai dengan umurnya; b).
Pemisahan dari orang dewasa; c).
Pemberian bantuan hukum dan
bantuan lain secara efektif; d).

326 – Fakultas Syariah dan Hukum UIN Syarif Hidayatullah Jakarta


Perlindungan Hukum Terhadap Anak Sebagai Kurir Narkotika
memutuskan perkara ini telah
melewati proses banyak pertimbangan
mulai dari keterangan para saksi
perbuatannya, yakni : 1). Perbuatan itu dengan disertai sumpah, dan dari
haram dilakukan si pelaku; 2). Pelaku bukti bukti dakwaan jaksa penuntut
memiliki pilihan / tidak dalam umum, dan Terdakwa pun telah
keadaan yang mendesak atau membenarkan apa-apa yang telah
terpaksa; 3). Pelaku memiliki ditujukan padanya dan memohon
pengetahuan (idrak). untuk berikan putusan yang seringan-
ringannya dan seadil-adilnya.
Jika telah memenuhi syarat-
syarat mukallaf diatas maka dapat Hukum pidana Islam sangat
dikatakan seseorang dapat dijatuhi berbeda dengan hukum positif yang
hukuman pidana yang sebagaimana berlaku di Indonesia. Dalam hukum
yang harus diterimanya, karena hakim pidana di Indonesia, ketentuan
tidak bisa secara sewenang-wenang mengenai anak dibawah umur diatur
dalam memberikan putusannya ketika umurnya belum cukup 16
haruslah amanah tidak gegabah. tahun, hakim dapat memerintahkan
Sesuai dengan apa yang diserukan di supaya anak yang bersalah
dalam Alquran surat Al-Maidah Ayat dikembalikan kepada orang tuanya
8: atau pemeliharanya dengan
dijatuhkan sesuatu pidana. Atau
“Hai orang-orang yang
memerintahkan supaya anak yang
beriman hendaklah kamu jadi
bersalah itu diserahkan kepada
orang-orang yang selalu
pemerintah dengan tidak dijatuhkan
menegakkan (kebenaran)
pidana, yaitu jika tindak pidana itu
karena Allah, menjadi saksi
masuk bagian kejahatan atau
dengan adil. Dan janganlah
pelanggaran yang tersebut dalam
sekali-kali kebencianmu
pasal 489, 492, 496, 497, 503, 505, 514,
terhadap sesuatu kaum,
517, 519,
mendorong kamu untuk
526, 531, 532, 536, dan 540, serta tindak
berlaku tidak adil. Berlaku
pidana itu di lakukannya sebelum lalu
adillah, karena adil itu lebih
dua tahun setelah putusan yang
dekat kepada takwa. Dan
menyalahkan dia berbuat salah satu
bertakwalah kepada Allah,
pelanggaran atau kejahatan menjadi
sesungguhnya Allah Maha
tetap, atau memidanakan anak yang
Mengetahui apa yang kamu
kerjakan.” bersalah itu.34

Setelah pemaparan pada


pembahasan sebelumnya menganai 33 Putusan Pengadilan PN.
pertimbangan dan putusan Majelis Pelaihari
Hakim Pengadilan Negeri Pelaihari No.01/Pid.Sus-Anak/2014/PN.Pli,
Nomor: 01/Pid.Sus-Anak/2014/PN.Pli h., 20.
mengenai anak sebagai korban pelaku 34 Fira Yuniar, Sanksi Pidana Bagi
kurir narkotika, Terdakwa dijatuhkan Anak Yang Melakukan Tindak Pidana
hukuman dengan pidana penjara Penganiayaan Dalam Hukum Pidana Islam,
selama 2 (dua) tahun dan 6 (enam) (Makassar : Skripsi UIN, 2017), h., 55-56.
bulan, serta membayar denda sebesar
Rp 500.000.000,00 (lima ratus Juta
Rupiah).33 Dimana dalam proses
pembuktian hakim dalam

Salam: Jurnal Sosial dan Budaya Syar-i. Volume 5 Nomor 3 (2018). ISSN: 2356-1459. E-ISSN: 2654-9050 - 327
Asep Syarifuddin Hidayat, Sam’ul Anam, Muhammad Ishar
menyesuaikan dengan kemashlahatan
umatnya.
Berdasarkan hukuman yang
Namun, yang membedakan diberikan oleh Hakim tersebut,
dalam hukum Islam yaitu batas usia menurut penulis sudah tepat, karena
anak dan pertanggung jawaban dalam Islam tidak dicantumkan
pidananya adalah di bawah usia 18 bagaimana hukuman yang seharusnya
tahun perbuatan anak dapat dianggap untuk pelaku kurir Narkotika, maka
melawan hukum, hanya keadaan kasus ini dapat dikategorikan dalam
tersebut dapat mempengaruhi kategori jarimah ta’zir. Sedangkan
pertanggung jawaban pidananya, berat ringannya hukuman ta’zir,
sehingga perbuatan melanggar hukum semua tergantung penilaian Hakim
oleh anak bisa dimaafkan atau bisa terhadap jarimah ta’zir tersebut,
dikenakan hukuman, tetapi bukan sebagaimana penulis mengutip kaidah
hukuman pokok melainkan hukuman ushul: “sanksi takzir (berat ringannya)
takzir. Takzir tidak disebutkan secara tergantung kepada Imam (hakim) sesuai
tegas di dalam Alquran dan hadits- dengan besar kecilnya kejahatan yang
hadits Rasulullah SAW. Maka, untuk
dilakukan”.36
menentukan jenis dan ukurannya
menjadi wewenang hakim atau Dari kaidah ushul tersebut
penguasa setempat dalam dapat diterangkan bahwa jarimah
menentukan jenis dan ukuran sanksi Takzir hukuman yang diberikan
takzir. Harus tetap memperhatikan tergantung dengan pandangan
isyarat-isyarat dan petunjuk nash seorang hakim atau Ulil Amri
keagamaan secara teliti, baik, dan (pemerintah), dan seorang hakim
mendalam, karena hal ini menyangkut mesti mempertimbangkan
kepentingan dan kemaslahatan umat kemashlahatan umat dalam
atau masyarakat dalam sebuah memutuskan jarimah takzir.
Negara.35
Adapun Sanksi takzir Kesimpulan
diberikan kepada pelaku dengan
maksud utamanya sebagai tindakan Perlindungan hukum
preventif dan represif serta kuratif menurut Undang-Undang
dan edukatif. Oleh sebab itu takzir Nomor 35 tahun 2014 tentang
tidak boleh membawa kehancuran. perlindungan anak, yang
Dalam menentukan berat ringannya dimaksud dengan
jarimah Takzir hukuman yang perlindungan
diberikan tergantung dengan
pandangan seorang hakim atau Ulil 35 M.Nurul Irfan, Korupsi Dalam
Amri (pemerintah) dan dilihat dari Hukum Pidana Islam, (Jakarta:
besar kecilnya kesalahan yang Amzah, 2011), h 129
diperbuat. Seorang hakim mesti 36 Ali Ahmad Al-Nadwi, al-
mempertimbangkan kemashlahatan
Qawaid al fiqhiyyah,(Damaskus:
umat dalam memutuskan jarimah
Dar al-Qalam, t.th), h., 94.
takzir. Sebab seorang pemimpin di
dalam Hukum Islam itu adalah
pengayom para masyarakat yang ada
di bawah kekuasaannya. Dimana
setiap keputusan Ulil Amri haruslah

328 – Fakultas Syariah dan Hukum UIN Syarif Hidayatullah Jakarta


Perlindungan Hukum Terhadap Anak Sebagai Kurir Narkotika
hukum, hanya keadaan tersebut
dapat mempengaruhi
pertanggung jawaban
anak adalah segala kegiatan pidananya, sehingga perbuatan
untuk menjamin dan melanggar hukum oleh anak
melindungi anak dan hak- bisa dimaafkan atau bisa
haknya agar dapat hidup, dikenakan hukuman, tetapi
tumbuh, berkembang dan bukan hukuman pokok
berpartisipasi secara optimal melainkan hukuman takzir.
sesuai dengan harkat dan
martabat kemanusiaan, serta
mendapat perlindungan dari Daftar Pustaka
kekerasan dan diskriminasi. Aji, Ahmad Mukri. "Pemberatasan
Dan Perlindungan Hukum Tindak Pidana Terorisme di
yang diterapkan bagi anak Indonesia (Analisis Terhadap
yang menjadi kurir narkotika Undang-Undang Nomor 15 dan
diantaranya adalah 16 Tahun 2003 Berdasarkan
Penghindaran dari Teori Hukum)," dalam Jurnal
penangkapan, penahanan atau Cita Hukum, Vol. 1, No. 1
penjara; Pemberian keadilan di (2013).
muka pengadilan anak yang Aji, Ahmad Mukri. Urgensi Maslahat
objektif, tidak memihak dan Mursalah Dalam Dialektika
dalam sidang yang tertutup Pemikiran Hukum Islam, Bogor:
untuk umum; Penghindaran Pustaka Pena Ilahi, 2012.
dari publikasi atas identitasnya;
Ali, Mahrus, Dasar - Dasar Hukum Pidana,
Pemberian pendampingan
Jakarta: Sinar Grafika, 2011.
Orang Tua/Wali dan orang
Ali, Zainuddin, Hukum Pidana
yang dipercayai oleh anak; dan
Islam, Jakarta: Sinar Grafika, 2007,
Pemberian advokasi sosial;
Cet. Pertama. Al-Nadwi, Ali
Pertanggung jawaban Ahmad, al-Qawaid al fiqhiyyah,
pidana dalam hukum pidana Damaskus: Dar al-Qalam, t.th.
Islam sangat berbeda dengan Djamil, M. Nasir, Anak Bukan
hukum positif yang berlaku di Untuk Dihukum, Jakarta: Sinar
Indonesia. Dalam hukum Grafika, 2013. Gosita, Arif,
pidana di Indonesia, ketentuan Masalah Perlindungan Anak,
mengenai anak dibawah umur Jakarta: Akademika
diatur dalam pasal 45 yaitu jika Pressindo,1985.
yang dibawah umur dituntut http://www.hukumonline.com/k
karena melakukan tindak linik/detail/lt52f93ee68a431/perli
pidana ketika umurnya belum ndungan-
cukup 16 tahun, hakim dapat hukum-bagi-anak-yang-
memerintahkan supaya anak dijadikan-kurir-narkotika
yang bersalah dikembalikan http://www.kpai.go.id/berita/memp
kepada orang tuanya atau rihatinkan-anak-pengguna-
pemeliharanya dengan narkoba-capai-
dijatuhkan sesuatu pidana. 14-ribu/. Diakses pada 19
Namun, yang membedakan Desember 2017. Pukul 17.56
dalam hukum Islam yaitu batas
usia anak dan pertanggung
jawaban pidananya adalah di
bawah usia 18 tahun perbuatan
anak dapat dianggap melawan
Salam: Jurnal Sosial dan Budaya Syar-i. Volume 5 Nomor 3 (2018). ISSN: 2356-1459. E-ISSN: 2654-9050 - 329
Asep Syarifuddin Hidayat, Sam’ul Anam, Muhammad Ishar
Nomor 11 Tahun 2012 Tentang
Sistem Peradilan Pidana Anak,
(Volume 4 Nomor 1, 2014).
https://meetdoctor.com/article/pengertian- Setya Wahyudi, Implementasi Ide
narkotika-psikotropika-dan-zat-adiktif Diversi Dalam Pembaruan
Sistem Peradilan Pidana Anak di
/ diakses pada tanggal 2 februari
Indonesia, Yogyakarta: Genta
2018, pukul 18.52
Publishing, 2011.
Irfan, M. Nurul, Korupsi Dalam Hukum
Solahuddin, KUHP, KUHAP, KUHpdt,
Pidana Islam, Jakarta: Amzah, 2011.
Joni, Mohammad dan Zulchaina Z. Jakarta: Visimedia, 2008.
Tanamas, Aspek Hukum Wahyudi, Setya, Implementasi Ide
Perlindungan Anak dalam Perspektif Diversi Dalam Pembaruan
Konvensi Hak Anak, Bandung: Sistem Peradilan Pidana Anak di
Citra Aditya Bakti, 1999. Indonesia, Yogyakarta: Genta
Publishing, 2011.
Komnas HAM, “Anak-anak Indonesia Yang
Yuniar, Fira, Sanksi Pidana Bagi Anak
Teraniaya”, Buletin Wacana, Edisi VII.
Yang Melakukan Tindak Pidana
Mardani, Penyalahgunaan Narkoba dalam Penganiayaan Dalam Hukum
Perpektif Hukum Islam dan Hukum Pidana, Pidana Islam, Makassar :
Jakarta: Rajawali Pers, 2009. Skripsi UIN, 2017.
Marlina, Peradilan Pidana Anak Di Yunus, Nur Rohim; Sholeh,
Indonesia pengembangan konsep Muhammad; Susilowati, Ida.
diversi dan keadilan restorative, "Rekontruksi Teori Partisipasi
Bandung: Refika Aditama, Politik Dalam Diskursus
2009. Pemikiran Politik Negara"
Poerwadarminta, W.J.S., Kamus Besar dalam Salam; Jurnal Sosial
Bahasa Indonesia, Jakarta: Balai dan Budaya Syar-i, Vol. 4, No.
Pustaka, 2005, Edisi ketiga. 3 (2017).
Pratasik, Stanley Oldy, Pemidanaan dan Zaenab, Siti, Perlindungan Hukum
Perlindungan Hukum Terhadap Terhadap Anak Sebagai Kurir
Anak yang Menjadi Kurir Narkotika,
Narkotika Berdasarkan Undang- Surabaya: Univ. Narotama, 2014.
Undang Nomor 11 tahun 2012
Tentang Sistem Peradilan Pidana
Anak, Lex et Societatis, Vol. III
(April, 2015).
Putusan Pengadilan PN. Pelaihari
No.01/Pid.Sus-Anak/2014/PN.Pli
Rohim, Nur. "Kontroversi Pembentukan
Perppu No. 1 Tahun 2013
Tentang Mahkamah Konstitusi
Dalam Ranah Kegentingan Yang
Memaksa" Jurnal Cita Hukum
[Online], Volume 2 Number 1
(1 June 2014).
Salam, Moch. Faisal, Hukum Acara
Peradilan Anak Di Indonesia,
Bandung: CV. Mandar Maju,
2005, Cet. Pertama.
Sambas, Nandang, Pembaharuan Sistem
Peradilan Pidana Anak
Berdasarkan Undang- Undang

330 – Fakultas Syariah dan Hukum UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

Anda mungkin juga menyukai