I. PENDAHULUAN
I.1 Latar Belakang
Bangsa Indonesia sebagai bangsa yang merdeka, mempunyai cita-cita dan
tujuan nasional. Dalam mencapai cita-cita dan tujuan nasional tersebut harus dapat
mempertahankan kelangsungan hidupnya dari berbagai macam ancaman,
tantangan, hambatan serta gangguan, maka bangsa Indonesia harus mempunyai
kemampuan dan ketangguhan.
Pancasila merupakan dasar negara yang dicetuskan oleh pendiri –pendiri
bangsa. Pancasila sebagai dasar negara, dan UUD1945 sebagai konstitusi negara
untuk digunakan dalam kehidupan bernegara, berbangsa dan bermasyarakat.
Dasar negara Pancasila secara impilisit mengandung tiga dimensi kehidupan
dimana salah satunya ialah dimensi ketahanan nasional, dan Pancasila memiliki
kemampuan menghadapi ancaman, tantangan, hambatan dan gangguan nasional
serta memiliki kemampuan mengejar ketertinggalan dan membangun
kesejahteraan dan keamanan. Berdasarkan fungsinya, pancasila memiliki peran
penting sebagai ujung tombak pemersatu bangsa yang juga berarti pilar ketahanan
nasional baik untuk dalam negri maupun dengan hal-hal yang berkaitan dengan
hubungan ketahanan bilateral dan multilateralnya.
Pancasila telah melalui banyak persoalan zaman yang kian berganti,
termasuk ketahan nasional yang selalu diganggu dengan isu-isu pemecah bangsa
seperti perang dan terorisme juga ideologi ideologi baru pengganti Pancasila.
Pancasila memiliki peran sebagai penangkis semua isu –isu tersebut. Bahkan pada
realitas ancaman –ancaman yang sudah terjadi.
III. PEMBAHASAN
III.1 Pengertian Pancasila
Pancasila adalah ideologi dasar bagi negara Indonesia. Pancasila berasal dari
Bahasa Sanskerta, yaitu: pañca yang berarti lima dan śīla yang berarti prinsip atau
asas. Pancasila merupakan rumusan dan pedoman kehidupan berbangsa dan
bernegara bagi seluruh rakyat Indonesia.
III.1.1 Pengertian Pancasila secara etimologis
1. Bahasa Sanskerta India
Secara etimologis, istilah “Pancasila” berasal dari Sanskerta dari India:
- “Panca” artinya “lima”
- “Syila” vocal i pendek artinya “batu sendi”, “alas” atau “dasar”
- “Syiila” vocal i panjang artinya “peraturan tingkah laku yang baik,
yang penting atau yang senonoh.
Berbatu sendi 5, dasar yang memiliki 5 unsur.
2. Kitab Tripitaka
- Suttha Pitaka
- Abhidama Pitaka
- Vinaya Pitaka
3. Five moral principles, menurut Budha
- Panatipada veramani sikhapadam samadiyani : Jangan membunuh
- Dinna dana veramani sikhapadam samadiyani : Jangan mencuri
- Kameshu micchacara veramani sikhapadam samadiyani : Jangan
berzina
- Musawada veramani sikhapadam samadiyani : Jangan berbohong
- Surya meraya masjja pamada tikana veramani : Jangan mabuk
4. Syair Pujian Empu Prapanca, sarga 53 bait ke-2, yang berbunyi:
“Yatnaggegwani Pancasyiila Kertasangkarbhisekaka krama” yang
berarti lima pantangan berupa :
- Mateni : membunuh
- Maling : mencuri
- Madon : berzina
- Mabok : mabuk
- Main : berjudi
IV. PENUTUP
Pancasila merupakan dasar negara yang juga menjadi landasan bagi setiap system
kehidupan bermasyarakat, pancasila juga dapat menjadi tameng bagi setiap ancaman
yang measuk kedalam negri. Jika pancasila dapat diamalkan secara baik oleh
masyarakat. Pancasila dapat menjadi tameng pertahan nasional baik dari ancaman
dalam negri maupun ancaman luyar negri.