PROPOSAL
Diajukan sebagai salah satu syarat untuk melanjutkan ke penilitian
OLEH :
YONA FIRDALI RANTI
NIM : 204330819
TINJAUAN PUSTAKA
Telaah pustaka dalam peneliti menggali informasi dari buku-buku yang ada
kaitannya tentang pernikahan usia dini pada remaja putri, peneliti juga menggali
lngkungan, dan peran orang tua terhadap pernikahan dini pada remaja.
resiko pernikahan dini kepada remaja, karena pada usia remaja akan banyak
usia muda lebih tampak nyata pada remaja putri dibandingkan remaja laki-
laki. Dampak nyata dari pernikahan usia muda adalah terjadinya abortus atau
orang tua. Sehingga dapat kita sarankan untuk KUA memberikan informasi
kepada pasangan baru terkait dampak pernikahan usia dini, selain itu untuk
usia dini pada remaja putri di wilayah kerja puskesmas Sungai Kalu Tahun 2020.
namun yang membedakan dengan penelitian yang peneliti buat adalah populasi,
dalam penelitian ini populasinya adalah seluruh wanita usia subur yang menikah
sampelnya dengan teknik purpose sampling. Dan penelitian ini akan dibahas
puskesmas sungai kalu dan kedudukan penelitian diatas bagi peneliti adalah
1. Pengertian Pernikahan
Perkawinan ialah ikatan lahir batin antara seorang pria dan seorang
Tangga) yang bahagia dan kekal berdasarkan kepada Tuhan Yang Maha
baik untuk kepentingan dunia dan akhirat (Satriyandari & Utami, 2018)
2. Tujuan Pernikahan
merupakan institusi agung untuk mengikat dua insan lawan jenis yang masih
remaja dalam satu ikatan. Pernikahan dini sering disebabkan oleh faktor
ekonomi, pendidikan, faktor diri sendiri dan faktor orang tua. Menurut BKKBN
(2011) faktor yang mempengaruhi usia rata-rata usia menikah dini pada
perempuan adalah faktor sosial, ekonomi, budaya dan tempat tinggal
ternyata ada juga fasilitas dispensasi. Pengadilan Agama dan Kantor Urusan
bawah umur. Undang Undang Perkawinan dari tahun 1974 juga tidak tegas
Pernikahan usia dini memberi resiko yang lebih besar pada remaja
masakehamilan dan persalinannya dimana hal ini akan menyebabkan anak yang
angka kematian pada ibu dan bayi. Pernikahan usia dini juga akan berimplikasi
pernikahan usia dini. Dari studi literasi UNICEF disebutkan bahwa pernikahan
rumah tangga yang dibentuk melalui pernikahan dini tersebut. Hal ini dapat
terjadi karena sebagian besar pernikahan dini terjadi tidak didasarkan pada
persiapan yang matang, bahkan seringkali terjadi tanpa disadari oleh para
pasangan yang menikah dini. Salah satu dampak yang banyak muncul
peran baru dan tidak mampu untuk memenuhi berbagai tuntutan yang
2.2.3 Remaja
1. Defenisi Remaja
Remaja berasal dari kata latin adolensence yang berarti tumbuh atau
luas lagi yang mencakup kematangan mental, emosional sosial dan fisik.
Pada masa ini sebenarnya tidak mempunyai tempat yang jelas karena tidak
termasuk golongan anak tetapi tidak juga golongan dewasa atau tua
perburuhan menyatakan definisi remaja adalah bila telah berusia 16-18 tahun.
terdiri dari morfologis dan fisiologis, terjadi dari masa anak menuju masa
badan, berat badan, komposisi tubuh dan jaringan, tanda seks primer dan
massa tulang, otot, massa lemak, kenaikan berat badan, dan perubahan
3. Batasan Remaja
minat anak pada dunia luar sangat besar dan pada saat ini remaja tidak
merasa sunyi, ragu-ragu, tidak stabil, tidak puas dan merasa kecewa.
pada masa remaja ini timbul unsur baru yaitu kesadaran akan kepribadian
Bermula dari perasaan yang penuh keraguan pada masa remaja awal maka
pada rentan usia ini mulai timbul kemantapan pada diri sendiri. Rasa
dilakukannya. Selain itu pada masa ini remaja menemukan diri sendiri
Pada masa ini remaja sudah mantap dan stabil. Remaja sudah
mengenal dirinya dan ingin hidup dengan pola hidup yang digariskan
fisik
menentu.
4) Selama awal periode haid, anak perempuan sering mengalami sakit
mudah marah.
terhadap sikap dan perilaku, namun hal ini lebih disebabkan karena
1) Ingin menyendiri
penurunan prestasi.
3) Inkoordinasi
4) Antagonisme social
yang merendahkan.
Pada masa ini, anak merasa khawatir, gelisah dan cepat marah.
kegagalan karena daya tahan fisik menurun dan karena kritik dari
orang-orang di sekitarnya.
tersebut dengan baik. Menurut Hurlock (1973) ada beberapa masalah yang
b. Masalah khas remaja, yaitu masalah yang timbul akibat status yang
banjir stres yang datang dari perubahan sosial yang cepat dan
ini di usia 14-15 tahun. Maraknya pernikahan usia dini akan berkontribusi
dan masa nifas sulit dilakukan tanpa menyiapkan kehamilan ibu sejak dini.
Pernikahan usia dini termasuk faktor risiko kematian ibu. Risiko kematian
ibu naik jika hamil di usia terlalu muda, jarak antarkehamilan terlalu rapat,
jumlah anak terlalu banyak, dan hamil di usia terlalu tua. Dari sisi kesehatan,
sehingga menikah dan hamil di usia itu berisiko tinggi seperti perdarahan. Di
yang tergolong masih sangat muda antara lain adalah sebagai berikut :
faktor internal yakni faktor yang berasal dari dalam individu. Keinginan
dari anak yaitu remaja yang memilih menikah atas keinginan sendiri karena
faktor seperti pengetahuan anak yang diperoleh dari film atau media-media
2. Faktor Eksternal
faktor ekonomi, hamil diluar nikah, putus sekolah, sosial, dan lingkungan.
Selain keinginan dari diri sendiri, faktor lain yang mendorong remaja nikah
Orang tua memiliki posisi yang paling tinggi yang harus dihormati,
suatu saat melakukan perbuatan yang membuat malu nama baik orang tua.
Selain itu, ada juga yang menikahkan anaknya agar dapat terbantu dalam
usia muda dimana Orang tua merasa khawatir terkena aib karena anak
ke jenjang yang lebih tinggi. Orang tua yang memiliki anak banyak akan
di usia dini adalah faktor hamil diluar nikah yang biasa disebut sebagai
proses kelahiran dari suatu kehamilan. Pada remaja, kehamilan yang tidak
diinginkan bermula dari hubungan seks pranikah atau seks bebas. Banyak
muda karena hamil diluar nikah atau hamil sebelum menikah, dalam arti,
penyebab dari remaja menikah di usia muda karena telah hamil duluan, jadi
mau tidak mau mereka harus menikah agar anak yang dikandungnya.
dari lingkungan, serta keinginan dari anak tersebut untuk tidak sekolah.
uang daripada sekolah yang belum tentu berhasil dan malah menghabiskan
untuk menikah saja walaupun masih berada pada usia yang sangat muda.
Faktor sosial lain yang terdiri dari gaya berpacaran remaja dan
pacaran remaja pada saat ini layaknya sepasang suami istri yang mana
berbeda dengan zaman dahulu. Hal ini merupakan pengaruh dari teknologi
menjadi referensi yang tidak mendidik bagi remaja. Remaja yang sedang
dalam periode ingin tahu dan ingin mencoba, akan meniru apa yang dilihat
budaya barat dapat dianggap gaul, modern, dan juga tidak kampungan.
Faktor lain yang tidak kalah besar pengaruhnya yakni faktor lingkungan.
dengan teman turut memberikan pengaruh dalam diri remaja juga turut
peran orang tua yang meliputi pengetahuan dari orang tua remaja, sikap
dari orang tua remaja, pendapatan orang tua dari orang tua remaja, dan
1) Pengetahuan
yaitu:
2) Sikap
tersebut positif dan bila percaya bahwa orang lain ingin agar
emosional.
kontroversial.
a) Pernyataan positif
b) Pernyataan negative
2. Skala Guttman
dari sangat benar (SB) sampai dengan sangat tidak benar (STB),
benar (B) dan salah (S). Hasil pengukuran sikap positip bila ≥ nilai
median, negatif bila < nilai median untuk data berdistribusi tidak
3) Budaya
(Irwan, 2017).
1) Pendidikan
proses perubahan sikap dan tata laku seorang atau sekelompok orang
bagian yang sangat penting dari semua masalah yang ada dalam
pengambilan keputusan.
1) Lingkungan Masyarakat
seorang remaja untuk menikah pada usia muda. Keluarga yang tidak
dini adalah pandangan anak, orang tua, keluarga dan masyarakat yang
usianya masih muda. Anak atau remaja yang sudah berkeluarga atau
2012).
yang dapat mengubah hubungan sikap dan perilaku. Selain itu, sikap
ingin lepas tanggung jawab, dan orang tua berharap setelah anaknya
Faktor Eksternal :
1. Ekonomi
1. Angka Kematian Ibu
2. Hamil Diluar Nikah
2. Angka Kematian Bayi
3. Putus Sekolah
3. BBLR
4. Sosial dan Lingkungan
4. Abortus
5. Keinginan Diri sendiri
6. Keinginan Orang tua
Kerangka konsep merupakan turunan dari kerangka teori yang telah disusun
membaca berbagai teori yang ada dan kemudian menyusun teorinya sendiri yang
Pengetahuan
Hipotesis ini merupakan jawaban sementara berdasarkan pada teori yang belum
hipotesis melalui uji statistik. Dalam hal ini hipotesis menjadi panduan dalam
harus dilihat dulu tujuan penelitiannya. Hasil pengujian yang diperoleh dapat
disimpulkan benar atau salah, berhubungan atau tidak, diterima atau ditolak.Hasil
2.5.2 Ha : ada hubungan sikap remaja putri dengan pernikahan usia dini di
pelaksanaan pengumpulan data dan pengolahan serta analisis data (Çelik et al.,
2018)
Tabel 2.1
Defenisi Operasinal Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Pernikahan Di Usia Dini Pada Remaja
Putri Di Puskesmas Sungai Kalu Tahun 2020
No Variabel Defenisi Operasional Alat Ukur Cara Hasil Ukur Skala
Ukur
1 Pengetahuan Pengetahuan merupakan hasil Kuesioner Memilih 1. Baik : jawab Ordinal
dari tahu, dan ini terjadi setelah salah satu benar 76% -
seseorang melakukan jawaban 100%
penginderaan terhadap objek yang 2. Cukup :
tertentu. Penginderaan terjadi benar jawab benar
melalui panca indera manusia, 60%-75%
yaitu indera penglihatan,
3. Kurang :
pendengaran, penciuman, rasa benar
jawab
dan raba. Sebagian besar
<60%.
pengetahuan manusia (Arikunto,
diperoleh melalui mata dan
2006)
telinga (Notoatmodjo 2007).
Sehingga dapat disimpulkan
bahwa pengetahuan
masyarakat adalah hasil dari
pengindraan yang
menghasilkan pengetahuan
serta mempengaruhi intensitas
perhatian dan persepsi
terhadap objek yaitu terkait
dengan pernikahan di usia dini
pada remaja putri di puskesmas
sungai kalu.
.2 Sikap Sikap merupakan reaksi atau Kuesioner Mengisi 1. Positif : Skor Ordinal
respon tertutup dari seseorang kolom T ≥ nilai
terhadap suatu stimulus atau yang mean
objek. Sikap belum merupakan telah 2. Negatif :
suatu tindakan atau aktivitas, disediaka Skor T <
akan tetapi merupakan n nilai mean
predisposisi dari suatu (Azwar,
perilaku. Sehingga dapat 2011)
disimpulkan bahwa sikap
adalah tanggapan atau respon
responden terhadap pernikahan
di usia dini.
3 Perilaku Ketersediaan fasilitas, sikap Kuesioner Mengisi 0. Ya Nominal
Petugas dan perilaku para petugas kolom 1. Tidak
Kesehatan kesehatan terhadap yang
penyuluhan tentang telah Keterangan :
pernikahan usia dini pada disediaka Ya : jika
remaja baik di sekolah maupun n petugas
di posyandu remaja, yang akan kesehatan
mendukung dan memperkuat melakukan
terbentuknya perilaku atau bisa penyuluhan
juga karena fasilitas-fasilitas tentang
dan sarana-sarana kesehatan. pernikahan
usia dini.
Tidak : jika
petugas
kesehatan
tidak
melakukan
penyuluhan
tentang
pernikahan
usia dini.
4. Pernikahan pernikahan pada remaja di Kuesioner Mengisi 1. Menikah di Nominal
Usia dini bawah usia 20 tahun yang kolom usia dini
seharusnya belum siap untuk yang 2. Tidak
melaksanakan pernikahan. telah menikah di
Pernikahan dini merupakan disediaka usia dini
institusi agung untuk mengikat n
dua insan lawan jenis yang
masih remaja dalam satu
ikatan.