Anda di halaman 1dari 7

ENDODONTIK

SKENARIO 1
Aduh, Gigiku Sakit ga Tertahankan…

Endah 25 tahun datang ke praktek dokter gigi dengan keluhan gigi depan kanan
atas terasa sakit nyut-nyutan sejak tadi malam. Endah sudah minum penghilang sakit,
tapi sakitnya hanya hilang sebentar. 2 hari sebelumnya terbentur pintu, sehingga gigi
tersebut patah hampir setengah mahkota gigi. Endah juga mengeluhkan gigi belakang
kiri bawahnya ngilu ketika minum dingin sejak 3 bulan terakhir. Pemeriksaan klinis
menunjukkan gigi 11 fraktur mahkota dengan pulpa terbuka, tes termal positif, tes
perkusi positif, tes tekan positif. Gambaran radiograf menunjukkan pelebaran ligamen
periodontal dan penebalan lamina dura. Gigi 36 mengalami karies media (site 1 size
2), tes termal positif, tes perkusi negatif, dan tes tekan negatif.
Berdasarkan hasil pemeriksaan tersebut, dokter gigi menegakkan diagnosis
kemudian memutuskan untuk segera melakukan pulpektomi pada gigi 11. Pada gigi
36 akan dilakukan perawatan pulp capping. Dokter gigi menjelaskan rencana
perawatan yang akan dilakukan beserta hal-hal penting yang perlu diketahui oleh
pasien, termasuk efek dari tindakan pada gigi tersebut. Setelah mendapatkan
persetujuan dari pasien, dokter gigi menyiapkan alat dan bahan yang akan digunakan
untuk perawatan. Beberapa alat tersebut yaitu diamendo bur, sonde berkait, sonde
lurus, jarum ekstirpasi, k-file, plastik filling instrument. Bahan yang dipersiapkan
yaitu povidon iodine, pehacaine, kalsium hidroksida, NaOCl, saline, chlorhexidine,
gic tipe 3 dan tumpatan sementara. Dokter gigi melakukan prosedur dengan baik
supaya perawatan berhasil sehingga gigiEndah dapat dipertahankan di dalam rongga
mulut. Bagaimana Saudara menjelaskan kasus di atas?

TERMINOLOGI
1. Endodontik: endo (dalam) dontik (gigi) ilmu yang membahas dari dentin hingga
peri apeks untuk mempertahankan keberadaan gigi, bagian ilmu konservasi gigi
mempelajari diagnosis, atau cedera pada pulpa untuk pengembalian fungsi gigi

2. Lamina dura: garis radiopak yang mengelilingi akar gigi, lapisan terluar pada
tulang alveolar

3. Pulpektomi: tindakan pengambilan seluruh jaringan pulpa, prosedur mengangkat


saluran akar gigi

4. Pulp capping: aplikasi selapis material pelindung untuk pembentukan dentin,


berfungsi untuk mencegah nekrosis pulpa

5. Diamendo bur: bur endodontik dengan ujung halus melindungin dr kerusakan

6. Pividon iodine: obat atau cairan untuk mencegah infeksi pada luka digunakan
sebagai cairan pembersih tubuh sebelum melakukan tindakan oprasi
7. Pehacaine: obat zat aktif lidocaine, obat cairan injeksi untuk anastesi lokal dan
regional

8. Tumpatan sementara: tambalan sementara yang bersifat tidak permanen menutup


saluran akar mencegah kontaminasi sistem saluran akar , yg biasa pada karies
profunda

MENENTUKAN RUMUSAN MASALAH


1. apa saja indikasi dan kontraindikasi perawatan endodontik?
Indikasi: gigi dengan kelainan jaringan pulpa dan jaringan perapikal,email yang tidak
didukung dentin, gigi yang masih dapat restorasi, pembuatan mahkota pasak,
eliminasi bakteri, kemampuan sosial dan ekonomi pasien
Kontraindikasi:fraktur vertikal, oh pasien buruk , jaringan periodontal tidak
mendukung, saluran akar terlalu bengkok ,foramen apikal terbuka lebar ,jarak
interoklusal pendek, gigi dengan fraktur akar, Gigi yang dengan fraktur akar
Gigi dengan variasi anatomi saluran akar yang
tidak dapat ditangani

2. Apa saja tujuan dilakukan endodontik?


Meringaknkan rasa sakit pasien, mengembalikan gigi yang sakit, untuk meringankan
rasa sakit dan mengontrol sepsis dari pulpa dan jaringan periapikal sekitarnya,serta
mengembalikan keadaan gigi yang sakit agar dapat diterima secara
biologis,membersihkan saluran akar dari debris nekrotik dan mikroorganisme,
membuat gigi menjadi fungsional dan asimptomatik
oleh jaringan sekitarnya.
3. Apa saja faktor keberhasilan dari perawatan endodontik?
Faktor patologis, apikal, resorbsi internal eksternal, anatomi gigi, usia, kondisi
kesehatan, teknik perawatan , keadaan oh, pemilihan bahan, pengukuran sluran akar,
status kesehatan sistemik pasien, ada atau tidak restorasi gigi sebelumnya,
interprestasi radiografis

4. Bagaimana prosedur perawatan endodontik?


Preparasi akses kafitas, preparasi saluran akar, pembersihan kavitas, pengisian saluran
akar
Perawatan saluran akar terdiri dari tiga tahap (triad endodontik), yaitu preparasi
biomekanis meliputi pembersihan dan pembentukan, sterilisasi yang meliputi irigasi
dan disinfeksi serta pengisian saluran akar, jika vital anastesi jika non vital tidak
anastesi

5. Apa saja faktor kegagalan perawatan endodontik?


Anatomi akar gigi sempit dan bengkok, pembersihan tidak sempurna, restorasi akhir
kurang baik, kesalahan diagnosa, kesalahan perawatan (instrumen patah, overfilling,
perforasi)
6. Bagaimana sifat ideal bahan dalam perawatan endodontik?
Mudah ditempatkan dalam saluran akar, bersifat bakteriostatik, tidak larut dalam
cairan jaringan, bersifat radiopal , mudah disterilkan

7. Bagaimana cara mengevaluasi keberhasilan perawatan endodontik?


Pemeriksaan klinis (nyeri atau tidak), pemeriksaan rontgen ( tidak ada radiolusen pada
saluran akar) , pemeriksaan histologi

8. Apa saja yang harus dilakukan untuk mendapatkan keberhasilan endodontik?


Mengurangi mengunyah gigi di gigi perawatan, jaga oh, obat kumur antiseptik,
pengecekan ke dokter gigi untuk memantau, foto radiograf menggunakan guta percha

9. Apa saja alat alat yang digunakan untuk perawatan endodontik?


Bur mental bulat, jarum ekstipasi, spuit 3 cc, bur metal bulat, bur intan fisur, endo
access bur, diamendo bur (membuang semua atap kamar pulpa), sonde berkait, sonde
lurus, jarum ekstirpasi, k-file, plastik filling instrument. Bahan yang dipersiapkan
yaitu povidon iodine, pehacaine, kalsium hidroksida, NaOCl, saline, chlorhexidine,
gic tipe 1, tumpatan sementara, cotton pellet dan cotton roll, amalgam histogram,
Diagnostik set (kaca mulut, pinset, sonde halfmoon, ekskavator), Mikromotor
Konektor bur (high speed ke low speed)
Hand piece low speed
Endoblock/ penggaris endo
Lentulo
Spreader
Finger plugger/ Hand plugger
Plastik filling instrumen
Peeso reamer
GGD

10. .Apa saja treatment yang dilakukan dalam perawatan endodontik?


1. pembersihan saluran akar
2. preparasi saluran akar
3. pengisian saluran akar
Non bedah: palp capping(direct dan indirect), pulpektomi, psa, apeksifiasi
Bedah: implan endodontik
Pemeriksaan penunjang, anasatesi jika gigi vital,

11. Apa penyebab gigi terasa sakit nyut nyut an?


Lapisan enamel yang terkikis menyebabkan dentin (bagian tengah gigi yang dipenuhi
serabut saraf dan pembuluh darah) terbuka sehingga terpapar lingkungan luar gigi.
Paparan asam, manis, dingin, atau panas dari makanan yang mengenai saraf ini
membuat gigi mudah terasa ngilu atau nyut-nyutan.

12. Apa yang menyebabkan gigi belakang pasien ngilu ketika minum air dingin?
Gigi 36 mengalami karies media (site 1 size 2) = karies pasien terletak di bagian
proksimal baik anterior maupun posterior dengan kedalaman mencapai enamel-dentin
sehingga menyebabkan gigi pasien mengalami nyeri, gigi sensitif, gigi retak

13. Apa saja akibat dari gigi yang patah?


Gigi patah yang tidak mendapatkan perawatan ternyata bisa berbahaya, karena
membuka jalan masuknya kuman ke dalam gigi. Kuman yang masuk ke dalam gigi
lalu menghasilkan endotoksin yang dapat masuk ke dalam ruang saraf. Bahkan sangat
mungkin kuman masuk ke dalam ruang pulpa gigi.Gigi yang patah dapat berpotensi
menyebabkan penyakit radang pada pulpa gigi (pulpitis) dan juga radang jaringan
periodontal (periodontitis), saraf gigi mati perlahan, menganggu estetik, memngaggu
aktifitas sehari hari

14. Apa saja yang harus dilakukan gigi patah?


Segera obat pereda nyeri, berkumur dengan air garam hangat, tekan sumber luka jika
ada pendarahan, langsung ke dokter gigi dalam 24 jam, menempel patahan gigi,
bonding, crown gigi, filling, psa dan veener, penambalan gigi, pencabutan

15. Apa saja penyebab tambalan lepas?


Daya kunyah keras, retensi preparasi tidak pas

16. Apa yang menyebabkan ligamen periodontal dan lamina dura menebal?
Kekuatan oklusal lebih dari normal, adanya trauma menyebabkan resorbsi tulang,
penebalan lamina dura disebabkan adanya penebalan dan pertambahan kekuatan
ligamen periodontal dan tulang alveolar yang terjadi akibat respon terhadap
peningkatan tekanan oklusal yang bisa disebabkan oleh trauma atau cedera

17. Apa tujuan pemeriksaan radiograf pada pasien?


Menentukan keberhasilan perawatan endodontik seperti panjang kerja, banyaknya
saluran akar, Menentukan tingkat kesulitan perawatan, Menentukan prognosis
perawatan, Untuk melihat adanya kondisi awal trauma yang ditandai dengan
pelebaran ligamen periodontal dan penebalan lamina dura

18. Apa tujuan dari dilakukannya tes termal, tes perkusi dan tes tekan?
Tes termal: melihat kevitalan gigi yang meliputi aplikasi panas dan dingin pada gigi
untuk menentukan sensitivitas terhadap perubahan termal, tes terma bisa panas atau
dingin namun panas bersifat reliable sehingga lebih efektif penggunaan yang dingin
dimana biasanya menggunakan chlor etil dan cotton pellet
Tes perkusi: nyeri terhadap pukulan dan bunyi, Gigi yang memberikan respon nyeri
terhadap perkusi vertikal-oklusal menunjukkan kelainan di periapikal yang
disebabkan oleh lesi karies
Tes tekan: mengetahui adanya pembengkakan pada jaringan lunak dan tulang

19. Apa saja macam pemeriksaan dari kasus skenario diatas?


1. objektif: dilakukan tes termal (panas dan dingin), tes perkusi,tes tekan, dan
pemeriksaan penunjang beruapa rontgen
2. Subjektif: anamnesis

20. Apa saja perawatan pulpa atau endodontik selain skenario diatas?
Non bedah : pulp capping, pulpektomi ,Pulpotomi : pengualaran pulpa vital dari
mahkota gigi, psa ( paling sering di gunakan dalam perawatan endodontik) ,
apeksifikasi
• Bedah : kuretase apeks, reseksi apeks,intentional replan , hemikseksi , Implan
endodontik

21. Apa saja indikasi dan kontraindikasi perawatan pulpektomi?


Indikasi:
1.Pulpektomi diindikasikan untuk gigi dengan tanda dan gejala pulpitis irreversible.
2. Pulpektomi pada gigi permanen hanya dapat dilakukan pada gigi yang
perkembangan akarnya telah selesai, untuk memastikan bahwa perawatan yang
dilakukan tidak secara
langsung mengenai jaringan di lingkungan rongga mulut.1,3
Gigi dengan pulpitis hiperplastik (pulpa polip) juga diindikasikan untuk dilakukan
perawatan pulpektomi. Pulpa polip merupakan bentuk pulpitis irreversible yang
biasanya terjadi pada pasien muda dengan karies mahkota. Pulpektomi pada kasus
pulpa polip dapat dilakukan pada gigi yang perkembangannya telah selesai.
4. Pulpektomi dilakukan apabila sisa jaringan gigi masih bisa direstorasi.
5. • Pada kasus resorpsi akar internal akibat peradangan pada pulpa
6. • Perawatan pulpektomi diindikasikan apabila perawatan pulp capping direk dan
pulpotomi prognosisnya buruk.
7. • Pulpektomi juga dapat dilakukan pasca prosedur hemiseksi pada perawatan
periodontal, dan ketika dibutuhkan retentive measures pada perawatan prostodontik.
8. • Apabila pasca perawatan pulpotomi nyeri tidak hilang, maka dilakukan
perawatan pulpektomi

Kontraindikasi:
1. Pada kasus gigi yang sudah non vital (nekrosis) dan peradangan sudah menyebar ke
jaringan periapikal.
2. Pada kasus fraktur cusp gigi, perawatan pulpektomi tidak diindikasikan karena
biasanya pulpa belum terbuka.
3. Pulpektomi tidak perlu dilakukan pada kasus di mana jaringan pulpa dan dentin di
daerah apikal tidak terinfeksi.

22. Apa ada perbedaan antara pulpektomi dan pulp capping, jika ada apa saja?
Pulpektomi: perawatan jaringan pulpa bersifat irrevesible
Pulp capping: perawatan pulp capping dapat dilakukan pada pulpa gigi yang terbuka
sewaktu preparasi kavitas dengan tujuan utama untuk mempertahankan jaringan pulpa
agar tetap vital, mengaplikasikan
23. Mengapa harus dilakukan pulpektomi pada gigi 11 dan pulp capping pada gigi 36?
Perawatan pulpektomi: perawatan untuk jaringan pulpa yang telah mengalami
kerusakan yang bersifat irreversible, contoh gigi yang gangren pulpa atau untuk gigi
dengan kerusakan jaringan keras yang luas seperti fraktur mahkota yang dialami
pasien.

Perawatan pulp capping : dapat dilakukan pada pulpa gigi yang terbuka sewaktu
preparasi kavitas dengan tujuan utama untuk mempertahankan jaringan pulpa agar
tetap vital. Hal ini karena pasien mengalami karies media dan perlu dilakukan
preparasi segera, menembus pulpa untuk jembatan pulpa

24. Apa tujuan dan undikasi dari pulp capping?


Tujuan: terbentukmya gigi tersier yang menutup pulpa
Indikasi: dilakukan gigi desidui, permanen muda, kaya akan supply darah, daya
reparasi besar, pulpa gigi terbuka, pulpa vital

25. Apa saja efek yang dapat timbul pada perawatan saluran akar?
Rasa tidsak nyaman dan nyeri, bbrp hari setelah perawatan gigi menjadi sensitif,
keretakan gigi, penambalan gigi yang tidak sempurna

26. Apa saja perawatan yang dilakukan dari penyakit jaringan pulpa?
Dilakukan perawatan saluran akar, pulpektomi, pulp capping

27. Apakah diperlukan pemeriksaan penunjang pada pasien?


Perlu, radiohgraf sangat diperlukan untuk sebelum dan sesudah perawatan, rotgen
yang sering dilakukan pada endodontik yaitu rontgen periapikal

28. Apa saja tahap perawatan saluran akar?


Preparasi saluran akar yang ideal meliputi 4 tahap, yaitu: menentukan arah saluran
akar, membersihkan saluran akar (cleaning), membentuk saluran akar (shaping),
preparasi daerah apikal. Selama proses preparasi saluran akar dilakukan irigasi untuk
membersihkan sisa jaringan pulpa, jaringan nekrotik dan serbuk dentin.

29. Apa saja klasifikasi penyakita atau kelainan pada pulpa?


Normal: sehat
Pulpitis reversible: tidak nyaman, ngilu, cepat hilang
Purpitis irevesible: nyeri tajam, spontan, menetap, tidak bisa dikembalikan
(asimpomatik, simptomatik), pada gigi terapi awal dan telah dirawat
Nekrosis pulpa: pulpa tidak nekrosis

30. Apa fungsi tumpatan sementara dalam kasus ini?


Mencegah kontabinasi seperti bakteri dan sisa makanan, dan mengganti tambalan
menjadi tambalan permanen
31. Apa saja bahan yang digunakan dalam perawatan saluran akar?
Padat: gutta perca, point tinta, point emas
Pasta: bahan ini tidak mengeras dalam saluran akar misalnya jodoform pasta
(Walkhoff)
Semen: bahan ini setelah beberapa waktu dalam saluran akar akan mengeras
Pasta dan semen dapat dibagi dalam lima kelompok; berbahan dasar zinc okside
eugenol, resin komposit, gutta perca, bahan adhesif dentin, bahan yang ditambah
obat- obatan

32. Apa saja klasifikasi penyakit pada kelainan periapikal?


• Periodontitis apikalis : simtomatik dan asimotomatik
• Abses apikal : akut dan kronis

Anda mungkin juga menyukai