Disusun oleh :
Nama NIM
LEMBARAN PERSETUJUAN
Mengetahui
Ka. Prodi Bidan
i
KATA PENGANTAR
Penulis
ii
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR.................................................................................... i
DAFTAR ISI...................................................................................................i
BAB I PENDAHULUAN...............................................................................1
A. Latar Belakang......................................................................................1
B. Tujuan Penulisan...................................................................................2
C. Manfaat Penulisan.................................................................................3
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN-LAMPIRAN
iii
iv
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Era Sustainable Development Goals (SDGs) diawali pada tahun 2016 dengan
dunia. The World Health Organization (WHO) memiliki visi bahwa setiap ibu
hamil dan bayi baru lahir harus mendapatkan perawatan yang berkualitas sejak
penyakit.
perdarahan 28%, eklapmsia 24%, infeksi 11%, partus lama 5% dan abortus 5%.
Sedangkan penyebab kematian bayi baru lahir yaitu Berat Badan Lahir Rendah
(BBLR) 29%, asfiksia 27%, tetanus neonatorum 10%, masalah pemberian makan
10%, gangguan hematologik 6,5%, infeksi 5% dan lain-lain 13% (DepKes, 2016).
Angka Kematian Ibu (AKI) merupakan salah satu indikator untuk melihat
keberhasilan upaya kesehatan ibu. AKI adalah rasio kematian ibu selama masa
kehamilan, persalinan dan nifas yang disebabkan oleh kehamilan, persalinan, dan
nifas atau pengelolaannya tetapi bukan karena sebab-sebab lain seperti kecelakaan
atau terjatuh di setiap 100.000 kelahiran hidup. Selain untuk menilai program
1
dari sisi aksesibilitas maupun kualitas. Secara umum terjadi penurunan kematian
ibu selama periode 1991-2015 dari 390 menjadi 305 per 100.000 kelahiran hidup.
berhasil mencapai target MDGs yang harus dicapai yaitu sebesar 102 per 100.000
kelahiran hidup pada tahun 2015. Hasil supas tahun 2015 memperlihatkan angka
kematian ibu tiga kali lipat dibandingkan target MDGs (Pusdatin, 2018).
ibu hamil untuk berkomunikasi serta member dukungan kepada ibu. Komunikasi
yang efektif tentang masalah fisiologis, biomedis, perilaku dan sosiokultural, serta
kehamilan dan persalinan sebagai pondasi untuk mewujudkan ibu yang sehat.
B. Tujuan
1. Tujuan Umum
Melaksanakan asuhan kebidanan pada ibu hamil
2. Tujuan Khusus
1. Melaksanakan pengumpulan data dasar, pengkajian pada laporan kasus
Asuhan Kebidanan Ibu Hamil pada Ny.“S” di Puskesmas Rawatan
Lubuk Gadang.
2. Melaksanakan identifikasi diagnosa/masalah aktual pada laporan kasus
Asuhan Kebidanan Ibu Hamil pada Ny.“S” di Puskesmas Rawatan
Lubuk Gadang.
2
3. Melaksanakan pengidentifikasian diagnosa/masalah potensial yang
kemungkinan timbul laporan kasus Asuhan Kebidanan Ibu Hamil pada
Ny.“S” di Puskesmas Rawatan Lubuk Gadang.
4. Melaksanakan tindakan segera dan kolaborasi pada laporan kasus
Asuhan Kebidanan Ibu Hamil pada Ny.“S” di Puskesmas Rawatan
Lubuk Gadang.
5. Melaksanakan penyusunan dan perumusan rencana tindakan asuhan
yang menyeluruh pada laporan kasus Asuhan Kebidanan Ibu Hamil pada
Ny.“S” di Puskesmas Rawatan Lubuk Gadang.
6. Melaksanakan tindakan asuhan yang menyeluruh pada laporan kasus
Asuhan Kebidanan Ibu Hamil pada Ny.“S” di Puskesmas Rawatan
Lubuk Gadang.
7. Melaksanakan evaluasi efektivitas tindakan yang dilakukan pada laporan
kasus Asuhan Kebidanan Ibu Hamil pada Ny.“S” di Puskesmas Rawatan
Lubuk Gadang.
8. Mendokumentasikan hasil laporan kasus Asuhan Kebidanan Ibu Hamil
Ny.“S” di Puskesmas Rawatan Lubuk Gadang.
C. Manfaat
1. Bagi penulis
Untuk memberikan ilmu pengetahuan dan wawasan terhadap mahasiswa
tentang Asuhan kebidan.
2. Bagi Universitas
Agar menambah referensi untuk mahasiswa berikutnya yang akan membuat
asuhan kebidanan
3. Bagi Pembaca
Agar pembaca mengetahui dan paham tentang Asuhan kebidanan
3
BAB II
TINJAUAN TEORI
A. Pengertian Kehamilan
dan ovum dan dilanjutkan dengan nidasi atau implantasi, bila dihitung darisaat
fertilisasi hingga lahirnya bayi, kehamilan normal akan berlangsung dalam waktu
dalam 12 minggu, trimester kedua 15 minggu (minggu ke-13 hingga ke-27) dan
c) Mengidam
e) Pingsan
g) Lelah / Letih
h) Payudara tegang
4
j) Konstipasi sering
k) Pigmenrasi kulit
1) Perut membesar
2) Uterus membesar
5) Test kehamilan
1) Gerakan janin
C. Usia Kehamilan
Usia kehamilan normal dan sehat selama 280 hari atau 40 minggu, dan dapat
1) Trimester I
atau fetus didalam tubuh 0 – 14 minggu. Mual dan muntah adalah gejala
yang wajar dan sering terjadi pada kehamilan trimester pertama. Mual
biasanya timbul pada pagi hari tetapi dapat pula timbul setiap saat dan
pada malam hari. Gejala ini biasanya terjadi pada usia kehamilan 6 mingu
5
Adanya peningkatan plak karena malas memelihara kebersihan, hal ini
setelah 1 jam
c) Hindari minuman obat anti muntah, obat dan jamu penghilang rasa
2) Trimester II
dalam tubuh 14- 28 minggu. Pada masa ini ibu hamil akan merasa lebih
6
a) Peradangan pada gusi, warnanya kemerahan –merahan dan mudah
b) Timbulnya benjolan pada gusi antar dua gigi yang disebut Epulis
estrogen meningkat secara lambat sampai akhir kehamilan. Pada awal kehamilan,
pergantian fungsi korpus luteum kepada plasenta, yang terjadi pada minggu
7
organ endokrin yang baru.Pada akhir trimester ketiga, progesteron dan estrogen
mencapai level puncaknya yaitu 100 ng/ml dan 6 ng/ml, yang merupakan 10 dan
30 kali lebih tinggi dari konsentrasinya pada saat menstruasi (Trisnayati ,2014).
1) Uterus
Rahim atau uterus yang semula besarnya sejempol atau beratnya 30 gram
akan mengalami hipertrofi dan hiperplasia, sehingga menjadi seberat 1000 gram
saat akhir kehamilan. Otot rahim mengalami hiperplasia dan hipertrofi menjadi
lebih besar, lunak dan dapat mengikuti pembesaran rahim karena pertumbuhan
panjang dan lunak sehingga pada pemeriksaan dalam seolah-olah kedua jari dapat
saling sentuh. Taksiran kasar pembesaran uterus pada perabaan tinggi fundus:
8
2) Vagina / vulva.
ungu kebiruan yang disebut tanda Chadwick. Vagina ibu hamil berubah menjadi
lebih asam, keasaman (pH) berubah dari 4 menjadi 6.5 sehingga menyebabkan
wanita hamil lebih rentan terhadap infeksi vagina terutama infeksi jamur.
dapat meningkatkan libido atau keinginan atau bangkitan seksual terutama pada
3) Ovarium
beristirahat. Tidak terjadi pembentukan dan pematangan folikel baru, tidak terjadi
a) Progesteron
Pada awal kehamilan hormon progesteron dihasilkan oleh corpus luteum dan
setelah itu secara bertahap dihasilkan oleh plasenta. Kadar hormon ini meningkat
9
(2) Aktivitas kolon menurun sehingga pengosongan berjalan lambat,
konstipasi.
(4) Tonus vesica urinaria dan ureter menurun menyebabkan terjadi statis
urine.
e) Memicu over breathing : tekanan CO2 (Pa CO2) arterial dan alveolar
menurun.
b) Estrogen
estrone dan estradiol dihasilkan oleh plasenta dan kadarnya meningkat beratus
persendian meningkat.
10
d) Retensi air
ibu hamil minimal 4 kali selama kehamilan dengan jadwal satu kali pada trimester
pertama, satu kali pada trimester kedua dan dua kali pada trimester ketiga yang
dilakukan oleh bidan atau dokter dana tau dokter spesialis kebidanan baik yang
Surat Tanda Register (STR) Standar pelayanan antenatal adalah pelayanan yang
11
G. Kunjungan Antenatal
Kunjungan awal(K1) adalah kunjungan ibu hamil yang pertama kali pada
masa kehamilan. Cakupan K1 adalah jumlah ibu hamil yang telah memperoleh
sasaran ibu hamil di satu wilayah kerja pada kurun waktu satu tahun (Kemenkes,
2017). K1 murni adalah jumlah kontak pertama ibu hamil dengan tenaga
gudang puskesmas. K1 akses adalah jumlah kontak pertama ibu hamil dengan
tenaga kesehatan pada umur kehamilan > 12 minggu, baik di dalam maupun di
luar gedung puskesmas. K4 adalah kontak ibu hamil dengan tenaga kesehatan
yang keempat (atau lebih) untuk mendapatkan pelayanan sesuai standar yang
antenatal sesuai dengan standar paling sedikit empat kali sesuai jadwal
dibandingkan jumlah sasaran ibu hamil disatu wilayah kerja pada kurun waktu
12
Hindari menyentuh mata, hidung dan mulut dengan tangan yang tidak
bersih. Cuci tangan terutama setelah Buang Air Besar (BAB) dan Buang
3) Saat sakit tetap gunakan masker, tetap tinggal di rumah atau segera ke
4) Tutupi mulut dan hidung saat batuk atau bersin dengan tisu, bila tidak ada
5) Bersihkan dan lakukan desinfeksi secara rutin permukaan dan benda yang
sering disentuh
lain yang sama pentingnya seperti hand hygiene dan perilaku hidup sehat
8) Masker medis digunakan untuk ibu yang sakit dan ibu saat persalinan,
sedangkan masker kain dapat digunakan bagi ibu yang sehat dan
keluarganya
9) Gunakan masker kain apabila dalam kondisi sehat. Masker kain yang
lapis
13
10) Keluarga yang menemani ibu hamil, bersalin, dan nifas harus
11) Menghindari kontak dengan hewan seperti kelelawar, tikus, musang atau
12) Hindari pergi ke negara atau daerah yang terjangkit COVID-19, bila
14) Rajin mencari informasi yang tepat dan benar mengenai COVID-19 dari
14
mendapatkanya yang mudah, penggunaanya juga mudah yaitu dengan cara
mencelupkan atau menetesinya dengan urin pengguna, tunggu selama
beberapa menit hingga muncul tanda positif negatif atau berapa jumlah
strip yang muncul (sesuai petunjuk penggunaan sebelum menggunakanya).
Tes ini sebaiknya dilakukan di pagi hari, karena saat pagi hari (bangun
tidur) urine dalam keadaan murni belum tercampur oleh zat-zat makanan
yang dikonsumsi (Siswosuharjo, Suwignyo & Fitria C. 2010: 28-29).
2. Tes Darah
Prinsipnya sama dengan tes urine yaitu menguji adanya HCG dalam tubuh.
Bedanya, tes darah ini tidak dapat dilakukan sendiri dirumah, melainkan
dilakukan di laboratorium dengan jalan mengambil contoh darah. Jika
terdapat peningkatan HCG didalam darah, maka dinyatakan positif hamil,
demikian jugaseterusnya
3. Tes USG (UltraSonography)
Tes ini di lakukan oleh seorang dokter dengan memastikan kehamilan
melalui USG yang dapat melihat bagian dalam tubuh manusia.Dari
gambaran yang ditampilkan alat tersebut, dokter akn melihat didalam
rahim terdapat embrio atau tidak.Jika kehamilan sudah berjalan enam
minggu, alat ini sangat membantu dokter dalam menganalisis suatu
kehamilan. Selain melihat ada tidaknyaembrio, penggunaan USG juga
dapat digunakan untuk amengetahui taksiran persalinan, perkiraan usia
kehamilan, serta perkiraan berat badan dan panjang janin (Siswosuharjo,
Suwignyo & Fitria C. 2010: 30).
15
BAB III
TINJAUAN KASUS
I. Pengkajian Data
No.Register :
A. Subjektif
1. Identitas / Biodata
Indonesia Indonesia
B. Quick Chek :
16
Apakah ibu mengeluh sakit kepala yang hebat, pandangan mata kabur, nyeri
ulu hati, pergerrakan janin berkurang, keluar darah atau air-air dari jalan
lahir.
1. Riwayat menstruasi
normal.
17
E. Riwayat kehamilan, persalinan dan nifas yang lalu :
penolong
penyulit
2 Ini
G. Riwayat Psikososial
18
kehamilannya
tidak masalah
pemeriksaan
Riwayat KB terakhir :
: 2 tahun
Lamanya penggunaan
H. Aktifitas sehari-hari
1. Nutrisi
2. Eliminasi
19
BAB : Ada
Frekuensi : 1 kali/hari
BAK : Ada
6. Hubungan seksual
7. Personal hygien
Mandi :2 kali/hari
20
Irigasi vagina : tidak dilakukan
OBJECKTIF
Tanda-tanda vital :
Nadi :82x/i
Pernafasan :20x/i
Suhu : 36,4’c
B. Antropometri
TB : 153 cm
BB sebelum hamil : 48 kg
BB sekarang : 56 kg
LILA : 24 cm
C. Pemeriksaan fisik
a. Kepala : bersih
Rambut : ikal
b. Hidung
21
Polip : tidak ada
c. Leher
d. Dada
Irama : teratur
Payudara
Bentuk : normal
Areola : hitam
e. Perut
Inspeksi :
22
Bekas luka operasi tidak ada Bentuk perut :
Auskultasi :
D. Pemeriksaan Genital
23
kelainan Varices : tidak ada
E. Pemeriksaan penunjang
Laboratorium :
Darah :
HB : 11,6 gr%
Gol darah :B
Rh : (+)
Urine :
Protein : (-)
Reduksi : (-)
Swab : Negatif
24
II. Interpretasi Data
Tanggal : 07 Juli 2022 Pukul : 09.00 Wib
S : Subjektif
i. Ibu mengatakan hamil anak ke dua
ii. Ibu mengatakan anak sebelumnya lahir normal
iii. Ibu mengatakan tidak haid sejak 2 bulan yang lalu
iv. Ibu mengatakan mual muntah di pagi hari
O : Objektif
b. Keadaan umum : Sedang
c. Kesadaran : Composmentis
d. TTV : TD :110/80 Mmhg N : 82 x/i
S : 36,4°C P : 20 x/i
4. Mata : Kunjungtiva tidak anemis
5. Muka : tidak oedema
6. Ekstermitas : tidak oedema
7. Palpasi :
a. Leopold I : TFU 1-2 jari di atas sympisis
b. Leopold II : Ballt (+)
c. Leopold III : Ballt (+)
d. Leopold IV : Ballt (+)
A :Assesmen
Ibu hamil G32P1A0H1 gravid 9-10 minggu, ballotemen (+), keadaan
jalan lahir normal menurut persalinan yang lalu, KU ibu dan janin baik.
P : Planing
1. Jelaskan hasil pemeriksaan kepada ibu
2. Jelaskan tentang keluhan yang dirasakan ibu bahwa mual muntah di pagi
hari merupakan hal yang normal oleh ibu hamil trimester I jika tidak
berlebihan
3. Anjurkan ibu makan sedikit tapi sering
25
4. Anjurkan ibu istirahat yang cukup
5. Anjurkan ibu menjaga personal hygien
6. Beritahu ibu tentang tanda bahaya kehamilan
7. Anjurkan ibu untuk datang pemeriksaan minimal 1 bulan sekali
26
BAB IV
LAPORAN KASUS
27
penanganan kedaruratan, terlambat mencapai fasilitas kesehatan,
keterbatasan pengetahuan dan taraf pendidikan. Oleh karena itu
diperlukan skrening kehamilan yang merupakan pemeriksaan kehamilan
untuk mengenali secara dini adanya ketidaknormalan atau komplikasi
yang dapat terjadi selama kehamilan, dan memastikan kesehatan ibu dan
janin. Skrening sebagai upaya promotif, preventif,kuratif dan rehabilitatif
untuk mencegah kesakitan dan kematian ibu dan janin yang diberikan
oleh tenaga kesehatan
Kepatuhan ibu hamil terhadap pemeriksaan kehamilan sangat di
pengaruhi usia pada Ny”S” usia sudah 27 tahun dan tidak beresiko untuk
hamil sama halnya dalam jurnal Hubungan Usia Ibu Hamil Dengan
Kepatuhan ANC Di Puskesmas Suruh Kabupaten Semarang dengan hasil
penelitian tentang usia ibu hamil di puskesmas suruah sebagian besar
berusia kurang 20.(Shinta, dkk tahun 2015).
Pada Ny”S” di dapatkan mual muntah di pagi hari sehingga di
anjurkan makan porsi sedikit tapi sering sama halnya dalam jurnal hasil
penelitian mimin, 2014 yang di simpulkan mengkonsumsi makanan kecil
di pagi hari dapat membantu meringankan gejala mual muntah.
Pada akhir dari konsultasi dengan Ny”S” maka di anjurkan untuk
kunjungan ulang minimal 1x sebulan dan minimal 4 kali selama
kehamilan dengan jurnal Shita Dewi tahun 2015 Antenatal Care adalah
merupakan cara penting untuk memonitor dan mendukung kesehatan ibu
hamil normal dan mendeteksi ibu dalam kehamilan normal. K4 adalah
kontak ibu hamil dengan tenaga kesehatan yang keempat atau lebih untuk
mendapatkan pelayanan antenatal sesuai standart yang ditetapkan.
28
BAB V
PENUTUP
1. KESIMPULAN
Asuhan kebidanan pada ibu hamil pada Ny”S” pada tanggal 07 Juli ke
Puskesms Rawatan Lubuk Gadang dengan data subjektif keluhan mual muntah
di pagi hari dan data objetif tekanan darah 110/80 Mmhg, 82 Nadi x/i,
pernafasan 20 x/i dan suhu 36,4°C tidak terdapat tanda bahaya dalam kehamilan
ibu.
ibu Jelaskan tentang keluhan yang dirasakan, Anjurkan ibu makan sedikit tapi
sering, Anjurkan ibu istirahat yang cukup, Anjurkan ibu menjaga personal
hygien,Beritahu ibu tentang tanda bahaya kehamilan, Anjurkan ibu untuk datang
2. SARAN
kekurangan oleh karena itu penulis berharap kritik dan saran yang
membangun.
29
30
DAFTAR PUSTAKA
Abdul, R. H., Bandar, M., Utami, N., Puspitasari, R. D., Kurniawati, I., Graharti,
R., P, A. Y., Histologi, B., Kedokteran, F., Lampung, U., Ilmu, B.,
Kedokteran, F., Lampung, U., Anatomi, B., Kedokteran, F., & Lampung, U.
(2019). Tingkat Pengetahuan Ibu Hamil Mengenai Kesehatan Ibu dalam
Masa Knowledge Level of Pregnant Women Regarding Maternal Health in
Pregnancy and Postpartum in RSUD Dr . H . Abdul Moeloek Bandar
Lampung. 3, 10–15.
Dewi, S., Putri, K., Christiani, N., & Nirmasari, C. (2013). Di Puskesmas Suruh
Kabupaten Semarang Nmei Tahun 2014 120. 33–41.
Dharmayanti, I., Azhar, K., Hapsari, D., & H, P. S. (2019). Dimanfaatkan Ibu
Hamil Untuk Persiapan Persalinan Di Indonesia Quality Antenatal Care
Services Used By Pregnant Women For Childbirth Preparation in Indonesia.
60–69.
Ibu, K., Dengan, H., & Dan, P. (n.d.). Dalam Mengenal Tanda Bahaya Kehamilan
Prodi D . III Kebidanan Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas
Muhammadiyah Tasikmalaya Email : adekur@umtas.ac.id Abstrak.
Sari Priyanti, Dian Irawati, & Agustin Dwi Syalfina. (2020). Frekuensi Dan
Faktor Risiko Kunjungan Antenatal Care. Jurnal Ilmiah Kebidanan
(Scientific Journal of Midwifery), 6(1), 1–9.
https://doi.org/10.33023/jikeb.v6i1.564
WHO (World Health Statistics). 2017. Angka Kematian Ibu dan Angka Kematian
Bayi. World Bank, 2017
LEMBARAN BIMBINGAN LAPORAN KASUS INDIVIDU
NIM : 2115901235