Anda di halaman 1dari 38

LAPORAN KASUS KELOLAAN

ASUHAN KEBIDANAN PADA IBU HAMIL NORMAL NY “S”


USIA KEHAMILAN 9-10 MINGGU DI RUANGAN KIA
PUSKESMAS RAWATAN LUBUK GADANG

Disusun oleh :

Nama NIM

Silfitri Suryanti 2115901235

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIDAN PROGRAM PROFESI


FAKULTAS KESEHATAN UNIVERSITAS FORT DE KOCK
BUKITTINGGI
2022
PROGRAM STUDI PROFESI BIDAN FAKULTAS KESEHATAN
UNIVERSITAS FORT DE KOCK
BUKITTINGGI
TAHUN 2022

LEMBARAN PERSETUJUAN

LAPORAN PENDAHUHULUAN MANAJEMEN ASUHAN KEBIDANAN


IBU HAMIL NY “S” DI PUSKESMAS RAWATAN LUBUK GADANG
TAHUN TAHUN 2022

Menyetujui dan Mengesahkan

Dosen Pembimbing Pembimbing Lahan

(Nurul Amalina, S.ST, M.Keb) (Bd. Hani Fitri, S.Tr.Keb)

Mengetahui
Ka. Prodi Bidan

(Febrinawati Rifdi, S.ST, M.Biomed)

i
KATA PENGANTAR

Alhamdulillahirabbil’alamin saya haturkan kehadirat Allah SWT, atas


karunia dan rahmat yang dilimpahkan sebagai sumber kekuatan hati dan peneguh
iman sampai akhirnya saya dapat menyelesaikan Laporan Kasus Kelolaan
Asuhan Kebidanan Ibu Hamil pada Ny.“S” G2P1A0H1 dengan Kehamilan
Normal di Puskesmas Rawatan Lubuk Gadang tahun 2020.
Laporan ini diajukan sebagai salah satu syarat untuk menyelesaikan
Program Studi Pendidikan Bidan Program Profesi Fakultas Kesehatan Universitas
Fort De Kock Bukittinggi. Pada kesempatan ini izinkan saya mengucapkan terima
kasih kepada yang terhormat :

1. Dr.Evi Hasnita, S.Pd,Ns.M.Kes selaku Rektor Universitas Fort De Kock


Bukittinggi.
2. Ibu Febrinawati Rifdi, SST, M.Biomed, selaku Pembimbing dan Ketua Prodi
Bidan STIKes Fort De Kock Bukittinggi.
3. Ibu Nurul Amalina, S.ST, M.Keb selaku Koordinator Praktik Lapangan.
4. Ibu Bd. Hani Fitri, S.Tr.Keb Selaku Pembimbing Lapangan (CI)
Selanjutnya Terima kasih kepada seluruh pihak yang telah berjasa dalam
penyelesaian laporan praktek Profesi Bidan di Puskesmas Rawatan Lubuk
Gadang, walaupun penulis telah berusaha sebaik mungkin dalam penyusunan
Laporan Praktek Profesi Bidan ini, namun apabila terdapat kesalahan dan
kekurangan, penulis mengharapkan kritik serta saran yang membangun. Akhirnya
kepada-Nya jualah kita berserah diri, semoga memberi manfaat untuk kita semua.

Bukittinggi, 07 Juli 2022

Penulis

ii
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR.................................................................................... i
DAFTAR ISI...................................................................................................i

BAB I PENDAHULUAN...............................................................................1
A. Latar Belakang......................................................................................1
B. Tujuan Penulisan...................................................................................2
C. Manfaat Penulisan.................................................................................3

BAB II TINJAUAN TEORI..........................................................................4


A. Pengertian kehamilan............................................................................4
B. Tanda-tanda kehamilan.........................................................................4
C. Usia kehamilan.....................................................................................8
D. Perubahan hormon................................................................................9
E. Perubahan fisiologis selama kehamilan................................................12
F. Standar pelaynan ibu hamil..................................................................12
G. Kunjungan ANC...................................................................................13
H. Upaya pencegahan yang dilakukan dalam kehamilan..........................13
I. Pemeriksaan Diagnostik/ penunjang kehamilan...................................14

BAB III LAPORAN KASUS.........................................................................16


BAB IV ANALISIS KASUS..........................................................................26
BAB V PENUTUP..........................................................................................29
A. Saran.....................................................................................................29
B. Kesimpulan...........................................................................................29

DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN-LAMPIRAN

iii
iv
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Era Sustainable Development Goals (SDGs) diawali pada tahun 2016 dengan

salah satu program untuk menurunkan morbiditas dan mortalitas yang

berhubungan dengan kehamilan yang capaiannya masih sangat tinggi di seluruh

dunia. The World Health Organization (WHO) memiliki visi bahwa setiap ibu

hamil dan bayi baru lahir harus mendapatkan perawatan yang berkualitas sejak

kehamilan sampai dengan nifas. Antenatal care berperan penting dalam

memberikan perawatan yang berkualitas karena dalam antenatal care

mengandung komponen promosi kesehatan, skrining, diagnosis dan pencegahan

penyakit.

Penyebab langsung kematian maternal yang paling umum di Indonesia adalah

perdarahan 28%, eklapmsia 24%, infeksi 11%, partus lama 5% dan abortus 5%.

Sedangkan penyebab kematian bayi baru lahir yaitu Berat Badan Lahir Rendah

(BBLR) 29%, asfiksia 27%, tetanus neonatorum 10%, masalah pemberian makan

10%, gangguan hematologik 6,5%, infeksi 5% dan lain-lain 13% (DepKes, 2016).

Angka Kematian Ibu (AKI) merupakan salah satu indikator untuk melihat

keberhasilan upaya kesehatan ibu. AKI adalah rasio kematian ibu selama masa

kehamilan, persalinan dan nifas yang disebabkan oleh kehamilan, persalinan, dan

nifas atau pengelolaannya tetapi bukan karena sebab-sebab lain seperti kecelakaan

atau terjatuh di setiap 100.000 kelahiran hidup. Selain untuk menilai program

kesehatan ibu, indikator ini juga mampu menilai derajat kesehatan

masyarakat,karena sensitifitasnya terhadap perbaikan pelayanan kesehatan, baik

1
dari sisi aksesibilitas maupun kualitas. Secara umum terjadi penurunan kematian

ibu selama periode 1991-2015 dari 390 menjadi 305 per 100.000 kelahiran hidup.

Walaupun terjadi kecenderungan penurunan angka kematian ibu, namun tidak

berhasil mencapai target MDGs yang harus dicapai yaitu sebesar 102 per 100.000

kelahiran hidup pada tahun 2015. Hasil supas tahun 2015 memperlihatkan angka

kematian ibu tiga kali lipat dibandingkan target MDGs (Pusdatin, 2018).

Perkembangan pada pelayanan antenatal care memberikan kesempatan pada

ibu hamil untuk berkomunikasi serta member dukungan kepada ibu. Komunikasi

yang efektif tentang masalah fisiologis, biomedis, perilaku dan sosiokultural, serta

dukungan yang efektif, termasuk dukungan sosial, budaya, emosional dan

psikologis kepada wanita hamil mampu memberikan pengalaman positif selama

kehamilan dan persalinan sebagai pondasi untuk mewujudkan ibu yang sehat.

berdasarkan latar belakang di atas penulis tertarik membuat laporan kasus

Asuhan kebidanan pada Ny “S”tahun 2022.

B. Tujuan

1. Tujuan Umum
Melaksanakan asuhan kebidanan pada ibu hamil
2. Tujuan Khusus
1. Melaksanakan pengumpulan data dasar, pengkajian pada laporan kasus
Asuhan Kebidanan Ibu Hamil pada Ny.“S” di Puskesmas Rawatan
Lubuk Gadang.
2. Melaksanakan identifikasi diagnosa/masalah aktual pada laporan kasus
Asuhan Kebidanan Ibu Hamil pada Ny.“S” di Puskesmas Rawatan
Lubuk Gadang.

2
3. Melaksanakan pengidentifikasian diagnosa/masalah potensial yang
kemungkinan timbul laporan kasus Asuhan Kebidanan Ibu Hamil pada
Ny.“S” di Puskesmas Rawatan Lubuk Gadang.
4. Melaksanakan tindakan segera dan kolaborasi pada laporan kasus
Asuhan Kebidanan Ibu Hamil pada Ny.“S” di Puskesmas Rawatan
Lubuk Gadang.
5. Melaksanakan penyusunan dan perumusan rencana tindakan asuhan
yang menyeluruh pada laporan kasus Asuhan Kebidanan Ibu Hamil pada
Ny.“S” di Puskesmas Rawatan Lubuk Gadang.
6. Melaksanakan tindakan asuhan yang menyeluruh pada laporan kasus
Asuhan Kebidanan Ibu Hamil pada Ny.“S” di Puskesmas Rawatan
Lubuk Gadang.
7. Melaksanakan evaluasi efektivitas tindakan yang dilakukan pada laporan
kasus Asuhan Kebidanan Ibu Hamil pada Ny.“S” di Puskesmas Rawatan
Lubuk Gadang.
8. Mendokumentasikan hasil laporan kasus Asuhan Kebidanan Ibu Hamil
Ny.“S” di Puskesmas Rawatan Lubuk Gadang.

C. Manfaat
1. Bagi penulis
Untuk memberikan ilmu pengetahuan dan wawasan terhadap mahasiswa
tentang Asuhan kebidan.
2. Bagi Universitas
Agar menambah referensi untuk mahasiswa berikutnya yang akan membuat
asuhan kebidanan
3. Bagi Pembaca
Agar pembaca mengetahui dan paham tentang Asuhan kebidanan

3
BAB II

TINJAUAN TEORI

A. Pengertian Kehamilan

Kehamilan didefinisikan sebagai fertilisasi atau penyatuan dari spermatozoa

dan ovum dan dilanjutkan dengan nidasi atau implantasi, bila dihitung darisaat

fertilisasi hingga lahirnya bayi, kehamilan normal akan berlangsung dalam waktu

40 minggu atau 10 bulan lunar atau 9 bulan menurut kalender internasional.

Kehamilan terbagi dalam 3 trimester, dimana trimester pertama berlangsung

dalam 12 minggu, trimester kedua 15 minggu (minggu ke-13 hingga ke-27) dan

trimester ketiga 13 minggu (minggu ke-28 hingga ke-40) (WHO, 2016).

B. Tanda – tanda Kehamilan

Tanda – tanda kehamilan dibagi menjadi 3 :

1) Tanda – tanda Presumtif (dugaan) hamil

a) Ameneora (tidak dapat haid)

b) Mual dan muntah (nausea dan emesis)

c) Mengidam

d) Tidak tahan suatu bau

e) Pingsan

f) Tidak ada selera makan

g) Lelah / Letih

h) Payudara tegang

i) Sering buang air kecil

4
j) Konstipasi sering

k) Pigmenrasi kulit

2) Tanda –tanda tidak pasti / kemungkinan kehamilan

1) Perut membesar

2) Uterus membesar

3) Tanda Chadwick, vulva dan vagina kebiruaan

4) Kontraksi – kontraksi kecil uterus

5) Test kehamilan

3) Tanda Positif ( Tanda pasti hamil )

1) Gerakan janin

2) Denyut jantung janin

3) Terlihat badanya gambaran janin melalui USG (Padila, 2014).

C. Usia Kehamilan

Usia kehamilan normal dan sehat selama 280 hari atau 40 minggu, dan dapat

di bagi menjadi tiga trimester.

1) Trimester I

Kehamilan trimester pertama adalah keadaan mengandung embrio

atau fetus didalam tubuh 0 – 14 minggu. Mual dan muntah adalah gejala

yang wajar dan sering terjadi pada kehamilan trimester pertama. Mual

biasanya timbul pada pagi hari tetapi dapat pula timbul setiap saat dan

pada malam hari. Gejala ini biasanya terjadi pada usia kehamilan 6 mingu

hinngga 10 mingggu (Wardani, 2012). Keadaan mual dan muntah ini

menyebabkan terjadinya peningkatan suasana asam dalam mulut.

5
Adanya peningkatan plak karena malas memelihara kebersihan, hal ini

mempercepat kerusakan gigi (Kemenkes RI,2012). Menurut Astuti (2015)

adapun cara pencegahan yaitu :

a) Pada saat mual, hindari menghisap atau mengulum permen terus

menerus karena akan mendukung terjadinta kerusakan / karies gigi

atau memperparah kerusakan gigi yang sudah ada

b) Apabila ibu hamil mengalami muntah – muntah, setelah itu berkumur

dengan larutan soda kue (sodium bikarbonat) dan menyikat gigi

setelah 1 jam

c) Hindari minuman obat anti muntah, obat dan jamu penghilang rasa

sakit tanpa persetujuan dokter, karena ada beberapa obat dapat

menyebabkan cacat bawaan.

2) Trimester II

Kehamilan trimester kedua adalah mengandung embrio atau fetus

dalam tubuh 14- 28 minggu. Pada masa ini ibu hamil akan merasa lebih

tenang, tentram tanpa gangguan berarti. Pada trimester kedua janin

berkembang menuju maturasi, maka pemberian obat- obatan harus dijaga

agar jangan menganggu pembentukan gigi geligi janin seperti antibiotika,

tetrasiklin, klindamisin (Wardani, 2012).

Pada usia kehamilan trimester kedua ini biasanya merupakan saat

terjadinya perubahan hormonal dan faktor lokal ( plak ) dapat

menimbulkan berbagai kelainan dalam rongga mulut, diantaranya :

6
a) Peradangan pada gusi, warnanya kemerahan –merahan dan mudah

berdarah terutama pada waktu menyikat gigi. Bila timbul

pembengkakan maka dapat disertai dengan rasa sakit.

b) Timbulnya benjolan pada gusi antar dua gigi yang disebut Epulis

Gravidarum, terutama pada sisi yang berhadapan dengan pipi. Pada

keadaan ini, warna gusi menjadi merah keunguan sampai

kebiruan,mudah berdarah dan gigi terasa goyang. Benjolan ini dapat

membesar hingga menutupi gigi (Kemenkes RI, 2012).

c) Trimester III Trimester ketiga adalah keadaan mengandung embrio

atau fetus di dalam tubuh pada 28 – 40 minggu. Pada trimester ketiga

rasa lelah, ketidaknyamanan, dan depresi ringan akan meningkat.

Tekanan darah ibu hamilbiasanya meninggi, dan kembali normal

setelah melahirkan (Wardani,2012).Peningkatan hormon estrogen dan

progestero nmemuncak pada trimester ini.

D. Perubahan Hormonal Selama Kehamilan

Perubahan hormonal yang terjadi selama kehamilan meliputi peningkatan

konsentrasi hormon seks yaitu estrogen dan progesteron. Progesteron merupakan

hormon seks kehamilan yang utama. Kadarnya meningkat sampai bulan

kedelapan kehamilan dan menjadi normal kembali setelah melahirkan. Kadar

estrogen meningkat secara lambat sampai akhir kehamilan. Pada awal kehamilan,

estrogen dan progesteron diproduksi oleh korpus luteum. Kemudian terjadi

pergantian fungsi korpus luteum kepada plasenta, yang terjadi pada minggu

keenam sampai minggu kedelapan kehamilan, dimana plasenta berperan sebagai

7
organ endokrin yang baru.Pada akhir trimester ketiga, progesteron dan estrogen

mencapai level puncaknya yaitu 100 ng/ml dan 6 ng/ml, yang merupakan 10 dan

30 kali lebih tinggi dari konsentrasinya pada saat menstruasi (Trisnayati ,2014).

E. Perubahan Fisiologis pada Kehamilan

1) Uterus

Rahim atau uterus yang semula besarnya sejempol atau beratnya 30 gram

akan mengalami hipertrofi dan hiperplasia, sehingga menjadi seberat 1000 gram

saat akhir kehamilan. Otot rahim mengalami hiperplasia dan hipertrofi menjadi

lebih besar, lunak dan dapat mengikuti pembesaran rahim karena pertumbuhan

janin.Perubahan pada isthmus uteri (rahim) menyebabkan isthmus menjadi lebih

panjang dan lunak sehingga pada pemeriksaan dalam seolah-olah kedua jari dapat

saling sentuh. Taksiran kasar pembesaran uterus pada perabaan tinggi fundus:

a) Tidak hamil/normal : sebesar telur ayam (+ 30 g)

b) Kehamilan 8 minggu : telur bebek

c) Kehamilan 12 minggu : telur angsa

d) Kehamilan 16 minggu : pertengahan simfisis-pusat

e) Kehamilan 20 minggu : pinggir bawah pusat

f) Kehamilan 24 minggu : pinggir atas pusat

g) Kehamilan 28 minggu : sepertiga pusat-xyphoid

h) Kehamilan 32 minggu : pertengahan pusat-xyphoid

i) minggu : 3 sampai 1 jari bawah xyphoid

8
2) Vagina / vulva.

Pada ibu hamil vagina terjadi hipervaskularisasimenimbulkan warna merah

ungu kebiruan yang disebut tanda Chadwick. Vagina ibu hamil berubah menjadi

lebih asam, keasaman (pH) berubah dari 4 menjadi 6.5 sehingga menyebabkan

wanita hamil lebih rentan terhadap infeksi vagina terutama infeksi jamur.

Hypervaskularisasi pada vagina dapat menyebabkan hypersensitivitas sehingga

dapat meningkatkan libido atau keinginan atau bangkitan seksual terutama pada

kehamilan trimester dua.

3) Ovarium

Sejak kehamilan 16 minggu, fungsi diambil alih oleh plasenta, terutama

fungsi produksi progesteron dan estrogen. Selama kehamilan ovarium tenang/

beristirahat. Tidak terjadi pembentukan dan pematangan folikel baru, tidak terjadi

ovulasi, tidak terjadi siklus hormonal menstruasi.

4) Perubahan Pada System Endokrin.

a) Progesteron

Pada awal kehamilan hormon progesteron dihasilkan oleh corpus luteum dan

setelah itu secara bertahap dihasilkan oleh plasenta. Kadar hormon ini meningkat

selama hamil dan menjelang persalinan mengalami penurunan. Produksi

maksimum diperkirakan 250 mg/hari. Aktivitas progesterone diperkirakan :

a) Menurunkan tonus otot polos:

(1) Motilitas lambung terhambat sehingga terjadi mual

9
(2) Aktivitas kolon menurun sehingga pengosongan berjalan lambat,

menyebabkan reabsorbsi air meningkat, akibatnya ibu hamilmengalami

konstipasi.

(3) Tonus otot menurun sehingga menyebabkan aktivitas menurun.

(4) Tonus vesica urinaria dan ureter menurun menyebabkan terjadi statis

urine.

b) Menurunkan tonus vaskuler: menyebabkan tekanan diastolic menurun

sehingga terjadi dilatasi vena.

c) Meningkatkan suhu tubuh

d) Meningkatkan cadangan lemak

e) Memicu over breathing : tekanan CO2 (Pa CO2) arterial dan alveolar

menurun.

f) Memicu perkembangan payudara

b) Estrogen

Pada awal kehamilan sumber utama estrogen adalah Ovarium. Selanjutnya

estrone dan estradiol dihasilkan oleh plasenta dan kadarnya meningkat beratus

kali lipat, out put estrogen maksimum 30 – 40 mg/hari.Kadar terus meningkat

menjelang aterm Aktivitas estrogen adalah :

a) Memicu pertumbuhan dan pengendalian fungsi uterus

b) Bersama dengan progesterone memicu pertumbuhan payudara

c) Merubah konsitusi komiawi jaringan ikat sehingga lebih lentur dan

menyebabkan servik elastic, kapsul persendian melunak, mobilitas

persendian meningkat.

10
d) Retensi air

e) Menurunkan sekresi natrium.

F. Standar Pelayanan Minimal Antenatal

Pelayanan antenatal sesuai standar adalah pelayanan yang diberikan kepada

ibu hamil minimal 4 kali selama kehamilan dengan jadwal satu kali pada trimester

pertama, satu kali pada trimester kedua dan dua kali pada trimester ketiga yang

dilakukan oleh bidan atau dokter dana tau dokter spesialis kebidanan baik yang

bekerja di fasilitas pelayanan kesehatan pemerintah maupun swasta yang memiliki

Surat Tanda Register (STR) Standar pelayanan antenatal adalah pelayanan yang

dilakukan kepada ibu hamil dengan memenuhi kriteria 10 T yaitu :

1) Timbang berat badan dan ukur tinggi badan

2) Ukur tekanan darah

3) Nilai status gizi (ukur lingkar lengan atas/LILA)

4) Ukur tinggi puncak rahim (fundus uteri)

5) Tentukan presentasi janin dan denyut jantung janin (DJJ)

6) Skrining status imunisasi tetanus dan berikan imunisasi tetanus toksoid

(TT) bila diperlukan

7) Pemberian tablet tambah darah minimal 90 tablet selama kehamilan

8) Tes laboraturium, tes kehamilan, pemeriksaan hemoglobin darah (Hb),

pemeriksaan golongan darah (bila ada indikasi) yang pemberian

pelayanannya disesuaikan dengan trimester kehamilan

9) Tatalaksana/ penanganan kasus sesuai kewenangan

10) Temu wicara (konseling) (Kemenkes, 2016)

11
G. Kunjungan Antenatal

Kunjungan awal(K1) adalah kunjungan ibu hamil yang pertama kali pada

masa kehamilan. Cakupan K1 adalah jumlah ibu hamil yang telah memperoleh

pelayanan antenatal pertama kali oleh tenaga kesehatan dibandingkan jumlah

sasaran ibu hamil di satu wilayah kerja pada kurun waktu satu tahun (Kemenkes,

2017). K1 murni adalah jumlah kontak pertama ibu hamil dengan tenaga

kesehatan pada umur kehamilan ≤ 12 minggu, baik di dalam maupun di luar

gudang puskesmas. K1 akses adalah jumlah kontak pertama ibu hamil dengan

tenaga kesehatan pada umur kehamilan > 12 minggu, baik di dalam maupun di

luar gedung puskesmas. K4 adalah kontak ibu hamil dengan tenaga kesehatan

yang keempat (atau lebih) untuk mendapatkan pelayanan sesuai standar yang

ditetapkan dengan syarat :

a) Minimal satu kali kontak pada Trimester I

b) Minimal satu kali kontak pada Trimester II

c) Minimal dua kali kontak pada Trimester II

Cakupan K4 adalah jumlah ibu hamil yang telah memperoleh pelayanan

antenatal sesuai dengan standar paling sedikit empat kali sesuai jadwal

dibandingkan jumlah sasaran ibu hamil disatu wilayah kerja pada kurun waktu

satu tahun (Kemenkes, 2016) .

H. Upaya Pencegahan Umum yang dapat dilakukan oleh Ibu Hamil,

Bersalin dan Nifas

1) Membersihkan tangan secara teratur dengan cuci tangan memakai sabun

atau menggunakan cairan antiseptik berbasis alcohol (hand sanitizer).

12
Hindari menyentuh mata, hidung dan mulut dengan tangan yang tidak

bersih. Cuci tangan terutama setelah Buang Air Besar (BAB) dan Buang

Air Kecil (BAK) dan sebelum makan (baca buku KIA).

2) Sebisa mungkin hidari kontak dengan orang yang sedikit sakit

3) Saat sakit tetap gunakan masker, tetap tinggal di rumah atau segera ke

fasilitas kesehatan yang sesuai, jangan banyak beraktivitas di luar

4) Tutupi mulut dan hidung saat batuk atau bersin dengan tisu, bila tidak ada

tisu lakukan sesuai etika batuk-bersih

5) Bersihkan dan lakukan desinfeksi secara rutin permukaan dan benda yang

sering disentuh

6) Menggunakan masker adalah salah satu cara pencegahan penularan

penyakit saluran napas, termasuk infeksi COVID-19. Penggunaan masker

harus dikombinasikan dengan hand hygiene dan usaha-usaha pencegahan

lainnya, misalnya tetap menjaga jarak.

7) Penggunaan masker yang salah dapat mengurangi keefektivitasannya dan

dapat membuat orang awam mengabaikan pentingnya usaha pencegahan

lain yang sama pentingnya seperti hand hygiene dan perilaku hidup sehat

8) Masker medis digunakan untuk ibu yang sakit dan ibu saat persalinan,

sedangkan masker kain dapat digunakan bagi ibu yang sehat dan

keluarganya

9) Gunakan masker kain apabila dalam kondisi sehat. Masker kain yang

direkomendasikan oleh Gugus Tugas COVID-19 adalah masker kain 3

lapis

13
10) Keluarga yang menemani ibu hamil, bersalin, dan nifas harus

menggunakan masker dan menjaga jarak

11) Menghindari kontak dengan hewan seperti kelelawar, tikus, musang atau

hewan lainnya yang membawa COVID-19 serta pergi ke pasar hewan

12) Hindari pergi ke negara atau daerah yang terjangkit COVID-19, bila

sangat mendesak untuk pergi diharapkan konsultasi dahulu dengan

spesialis obstetric atau praktisi kesehatan terkait

13) Bila terdapat gejala COVID-19, diharapkan untuk menghubungi telepon

layanan darurat yang tersedia (Hotline COVID-19 : 199 ext 9) untuk

dilakukan penjemputan di tempat sesuai SOP, atau langsung ke RS

rujukan untuk mengatasi penyakit ini

14) Rajin mencari informasi yang tepat dan benar mengenai COVID-19 dari

sumber yang dapat dipercaya, (POGI, 2020).

I. Pemeriksaan diagnostik selama kehamilan


Beberapa test yang dapat dilakukan untuk mengetahui ada tidaknya suatu
kehamilan yaitu:
1. Tes Urine
Tes urine dapat dilakukan dirumah atau dilaboratorium.Tes Pack atau alat
tes kehamilan yang banyak digunakan oleh pasangan suami istri secara
mandiri dengan mudah, meskipun terdapat banyak macam jenis tes pack
baik yang berbentuk strip (sekali pakai), berbentuk pena, atau batangan
kecil tetapi pada prinsipnya cara kerja tes pack tersebut sama, yaitu untuk
mengetahui ada tidaknya peningkatan hormon kehamilan HCG (Human
Chorionic gonadotropin) di dalam tubuh. Jika memang hamil, hormon ini
terdapat di dalam urine dan darah.Peningkatan HCG terjadi kurang lebih
satu minggu setelah ovulasi, sehingga disarankanagar melakukan tes
minimal tujuh hari supaya hasil yang diperoleh lebih akurat. Selain cara

14
mendapatkanya yang mudah, penggunaanya juga mudah yaitu dengan cara
mencelupkan atau menetesinya dengan urin pengguna, tunggu selama
beberapa menit hingga muncul tanda positif negatif atau berapa jumlah
strip yang muncul (sesuai petunjuk penggunaan sebelum menggunakanya).
Tes ini sebaiknya dilakukan di pagi hari, karena saat pagi hari (bangun
tidur) urine dalam keadaan murni belum tercampur oleh zat-zat makanan
yang dikonsumsi (Siswosuharjo, Suwignyo & Fitria C. 2010: 28-29).
2. Tes Darah
Prinsipnya sama dengan tes urine yaitu menguji adanya HCG dalam tubuh.
Bedanya, tes darah ini tidak dapat dilakukan sendiri dirumah, melainkan
dilakukan di laboratorium dengan jalan mengambil contoh darah. Jika
terdapat peningkatan HCG didalam darah, maka dinyatakan positif hamil,
demikian jugaseterusnya
3. Tes USG (UltraSonography)
Tes ini di lakukan oleh seorang dokter dengan memastikan kehamilan
melalui USG yang dapat melihat bagian dalam tubuh manusia.Dari
gambaran yang ditampilkan alat tersebut, dokter akn melihat didalam
rahim terdapat embrio atau tidak.Jika kehamilan sudah berjalan enam
minggu, alat ini sangat membantu dokter dalam menganalisis suatu
kehamilan. Selain melihat ada tidaknyaembrio, penggunaan USG juga
dapat digunakan untuk amengetahui taksiran persalinan, perkiraan usia
kehamilan, serta perkiraan berat badan dan panjang janin (Siswosuharjo,
Suwignyo & Fitria C. 2010: 30).

15
BAB III

TINJAUAN KASUS

MANAJEMEN ASUHAN KEBIDANAN IBU HAMIL

I. Pengkajian Data

No.Register :

Nama Pengkaji : Silfitri Suryanti

Tanggal dan Waktu : 07 Juli 2022/ 09.00 Wib

A. Subjektif

1. Identitas / Biodata

Nama Ibu : Ny. “S” Nama suami : Tn. “P”

Umur : 27 tahun Umur : 30 tahun

Suku / kebangsaan : Minang / Suku / Bangsa : Minang/

Indonesia Indonesia

Agama : Islam Agama : Islam

Pendidikan : SMA Pendidikan : SMA

Pekerjaan : IRT Pekerjaan : Wiraswasta

Alamat Rumah : K. Tinggi Alamat : K.Tinggi

Alamat Kantor :- Alamat Kantor : -

B. Quick Chek :

16
Apakah ibu mengeluh sakit kepala yang hebat, pandangan mata kabur, nyeri

ulu hati, pergerrakan janin berkurang, keluar darah atau air-air dari jalan

lahir.

C. Alasan Kunjungan Saat ini :

 Kunjungan dengan keluhan : Ingin memeriksakan kehamilan

 Keluhan utama : Mual muntah pagi hari

D. Riwayat kehamilan sekarang

1. Riwayat menstruasi

Hari pertama haid terakhir tanggal 02/05/2022 Pasti/tidak lamanya 5

hari, banyak nya 3-4 kali ganti duk/hari, teratur, konsistensinya

normal.

Haid sebelumnya tanggal 02/04/2022 lainnya 5 hari, Siklus 28 hari

tafsiran tanggal 09/02/2023

2. Tanda-tanda kehamilan Trimester I :

Tes kehamilan pada tanggal 10/05/2022, hasil positif

3. Pergerakkan janin dirasakan pertama kali :

Pergerakan janin yang dirasakan 24 jam terkhir : ball +

4. Tanda-tanda bahaya/penyulit : tidak ada

5. Imunisasi TT1 tanggal tidak dilakukan TT2 tanggal tidak dilakukan

6. Kekhawatiran-kekhawatiran khusus : tidak ada

17
E. Riwayat kehamilan, persalinan dan nifas yang lalu :

No Tgl/lahir Usia Jenis Tempat Penyulit Jenis BB/ keadaan nifas

kehamilan persalinan persalinan/ kelamin PB

penolong

1. 2019 Cukup Normal Rumah/ Tidak Peremp 2700 Hidup Tidak

bulan dukun ada uan /50 ada

penyulit

2 Ini

F. Riwayat Kesehatan/ Penyakit

Riwayat kesehatan yang diderita sekarang/ dulu

(Jantung,hipertensi,diabetes,malaria,penyakit ginjal,asthma, PMS,

HIV/AIDS) : Ibu tidak menderita penyakit jantung, hipertensi, diabetes,

malaria, penyakit ginjal, asthma, hepatitis, PMS/HIV/AIDS.

Riwayat keturunan : tidak ada

Riwayat penyakit keluarga : tidak ada

G. Riwayat Psikososial

Status pernikahan : Suami yang ke : Pertaman

Istri yang ke : Pertama

Lamanya pernikahan : 24 tahun

Respon ibu/ keluarga terhadap kehamilan : Senang atas

18
kehamilannya

Jenis Kelamin yang diharapkan : Laki-laki/ perempuan

tidak masalah

Bentuk dukungan keluarga : mengantarkan

pemeriksaan

Adat istiadat yang berhubungan dg

kehamilan : Tidak ada

Pengambilan keputusan dalam keluarga : Suami dan istri

Rencana persalinan-tempat : Puskesmas

 Penolong persalinan : Bidan

 Pendamping persalinan : Suami

Persiapan persalinan : Tabungan

Riwayat KB terakhir :

 Jenis kontrasepsi : Suntik 3 bulan

: 2 tahun
 Lamanya penggunaan

H. Aktifitas sehari-hari

1. Nutrisi

Pola makan : tidak ada perubahan

Jenis makanan yang dikonsumsi : nasi, sayur dan lauk pauk

Jenis makanan yang tidak di sukai : ikan laut

Perubahan porsimakan : tidak ada perubahan

Alergi terhadap makanan : tidak ada

2. Eliminasi

19
BAB : Ada

Frekuensi : 1 kali/hari

Konsistensi : kuning lembek/tidak ada keluhan

BAK : Ada

Frekuensi : 5-6 kali/hari

Konsistensi : jernih, tidak ada keluhan

3. Pola istirahat/ tidur

Tidur malam : 6 jam

Tidur siang : 1-2 jam

Masalah : tidak ada

4. Kebiasaan hidup sehari-hari

Obat-obatan/jamu : tidak minum

Alergi terhadap obat : tidak ada

Merokok : tidak ada

Minuman beralkohol : tidak ada

NAPZA : tidak ada

5. Aktivitas sehari-hari : tidak ada keluhan

6. Hubungan seksual

Hubungan sek dalam kehamilan : masih dilakukan

Keluhan : tidak ada

7. Personal hygien

Mandi :2 kali/hari

Ganti pakaian luar dan dalam : 2-3 kali/hari

20
Irigasi vagina : tidak dilakukan

OBJECKTIF

A. Keadaan Umum : Baik

 Kesadaran : Compos mentis

 Keadaan emosional : stabil

 Tanda-tanda vital :

Tekanan darah : 110/80

Nadi :82x/i

Pernafasan :20x/i

Suhu : 36,4’c

B. Antropometri

 TB : 153 cm

 BB sebelum hamil : 48 kg

 BB sekarang : 56 kg

 LILA : 24 cm

C. Pemeriksaan fisik

a. Kepala : bersih

Rambut : ikal

Muka : cloasma tidak ada dan oedema tidak ada

Mata : konjung tiva tidak pucat

Sclera : tidak kuning

b. Hidung

Pengeluaran : tidak ada

21
Polip : tidak ada

Telinga : kebersihan : bersih

Mulut/gigi : stomatitis : tidak ada

Gusi : tidak ada

Caries : tidak ada

c. Leher

Pembesaran kelenjer tiroid : tidak ada

Pembesaran kelenjer getah bening : tidak ada

d. Dada

Retraksi dinding dada : tidak ada

Bunyi pernafasan : tidak ada

Bunyi jantung : mur-mur

Irama : teratur

Payudara

Bentuk : normal

Puting susu : menonjol

Areola : hitam

Pengeluaran : tidak ada

Benjolan : tidak ada

Tanda-tanda retraksi : tidak ada

Kebersihan : tidak ada

Lain-lain : tidak ada

e. Perut

Inspeksi :

22
Bekas luka operasi tidak ada Bentuk perut :

Braxthonshick/kontraksi : tidak ada Palpasi

Leopold I : Tfu 1-2 jari di atas sipysisi

Leopold I I : Ballt (+)

Leopold I II : Ballt (+)

Leopold I V : Ballt (+)

TBJ : Ballt (+)

Auskultasi :

Puctum maksimum: Ballt (+)

DJJ : ballt (+)

f. Ekstremitas : Telapak tangan: tidak pucat

Varices : tidak ada


Refleks Patella : +/+

g. Pinggang : Nyeri ketuk : tidak ada

D. Pemeriksaan Genital

1. Pemeriksaan genital eksternal

Labia mayora : tidak

kelainan (tidak ada pembengkakan )

Labia minora : tidak kelainan

Urifisium uretra : tidak ada

infeksi Vulva : tidak

23
kelainan Varices : tidak ada

Pengeluaran : tidak ada

Kelenjar skene : tidak ada

Kelenjar bartholin : tidak ada

Lain-lain : tidak ada

2. Anus (haemoroid) : tidak ada

E. Pemeriksaan penunjang

Laboratorium :

Darah :

 HB : 11,6 gr%

 Gol darah :B

 Rh : (+)

Urine :

Protein : (-)

Reduksi : (-)

USG : belum dilakukan

Swab : Negatif

24
II. Interpretasi Data
Tanggal : 07 Juli 2022 Pukul : 09.00 Wib

S : Subjektif
i. Ibu mengatakan hamil anak ke dua
ii. Ibu mengatakan anak sebelumnya lahir normal
iii. Ibu mengatakan tidak haid sejak 2 bulan yang lalu
iv. Ibu mengatakan mual muntah di pagi hari

O : Objektif
b. Keadaan umum : Sedang
c. Kesadaran : Composmentis
d. TTV : TD :110/80 Mmhg N : 82 x/i
S : 36,4°C P : 20 x/i
4. Mata : Kunjungtiva tidak anemis
5. Muka : tidak oedema
6. Ekstermitas : tidak oedema
7. Palpasi :
a. Leopold I : TFU 1-2 jari di atas sympisis
b. Leopold II : Ballt (+)
c. Leopold III : Ballt (+)
d. Leopold IV : Ballt (+)

A :Assesmen
Ibu hamil G32P1A0H1 gravid 9-10 minggu, ballotemen (+), keadaan
jalan lahir normal menurut persalinan yang lalu, KU ibu dan janin baik.
P : Planing
1. Jelaskan hasil pemeriksaan kepada ibu
2. Jelaskan tentang keluhan yang dirasakan ibu bahwa mual muntah di pagi
hari merupakan hal yang normal oleh ibu hamil trimester I jika tidak
berlebihan
3. Anjurkan ibu makan sedikit tapi sering

25
4. Anjurkan ibu istirahat yang cukup
5. Anjurkan ibu menjaga personal hygien
6. Beritahu ibu tentang tanda bahaya kehamilan
7. Anjurkan ibu untuk datang pemeriksaan minimal 1 bulan sekali

26
BAB IV
LAPORAN KASUS

Setelah melakukan Asuhan kebidanan pada Ny”S” G2P1A0H1


dengan kehamilan normal di Puskesmas rawatan lubuk gadang pada
tanggal 07 Juli 2022 Pukul 09.00 Wib penulis akan membahas dan
menguraikan isi dari laporan kasus ini, Khususnya tinjauan kasus untuk
melihat kesenjagna-kesenjangan yangterjadi pada asuhan kebidanan pada
ibu hamil normal. Pada pembahasan ini penulis jugamembandingkan
teori-teori yang ada dengan asuhan kebidanan yang telah diberikan kepada
Ny “S” G2P1A0H1 dengan kehamilan normal.
Kehamilan adalah suatu proses pembuahan dalam rangka
melanjutkan keturunan sehingga menghasilkan janin yang tumbuh
didalam rahim seorang wanita (Waryana, 2010). Pada Ny”S” didapatkan
data subjektif mual muntah di pagi hari dan data objetif tekanan darah
110/80 Mmhg, 82 Nadi x/i, pernafasan 20 x/i dan suhu 36,4°C tidak
terdapat tanda bahaya dalam kehamilan ibu.
Pada Ny”S” sangat didapatkan sangat patuh dalam melakukan
pemeriksaan kehamilan dan melakukan prokes sesuai anjuran pandemi
covid-19 sama hal nya dalam jurnal Perilaku Ibu Hamil Dalam Menjalani
Kehamilan Selama Masa Pandemi Covid-19 dengan hasil Kehamilan
merupakan disebut juga fase gestasi merupakan proses fisiologis yang
dialami oleh seorang perempuan. Terdapat berbagai faktor yang dapat
mempengaruhi ibu dalam menjalani kehamilannya termasuk pengetahuan
dan juga perilaku.( Mira Rizkia, 2020)
Pada Ny”S” telah di jelaskan tentang screening selama kehamilan
yang menjelaskan berbagai tentang masalah kehamilan sama hal nya di
jelaskan dalam jurnal Hasil penelitian Sri, dkk Tahun 2018 dalam jurnal
berjudul Skrening Kehamilan Sebagai Upaya Peningkatan Kesehatan Ibu
Hamil Di Desa Cipacing, Kecamatan Jatinangor, Kabupaten Sumedang
dengan hasil Kematian ibu saat ini masih tinggi yang disebabkan oleh
faktor usia, terlambat mengenali tanda bahaya, terlambat dalam

27
penanganan kedaruratan, terlambat mencapai fasilitas kesehatan,
keterbatasan pengetahuan dan taraf pendidikan. Oleh karena itu
diperlukan skrening kehamilan yang merupakan pemeriksaan kehamilan
untuk mengenali secara dini adanya ketidaknormalan atau komplikasi
yang dapat terjadi selama kehamilan, dan memastikan kesehatan ibu dan
janin. Skrening sebagai upaya promotif, preventif,kuratif dan rehabilitatif
untuk mencegah kesakitan dan kematian ibu dan janin yang diberikan
oleh tenaga kesehatan
Kepatuhan ibu hamil terhadap pemeriksaan kehamilan sangat di
pengaruhi usia pada Ny”S” usia sudah 27 tahun dan tidak beresiko untuk
hamil sama halnya dalam jurnal Hubungan Usia Ibu Hamil Dengan
Kepatuhan ANC Di Puskesmas Suruh Kabupaten Semarang dengan hasil
penelitian tentang usia ibu hamil di puskesmas suruah sebagian besar
berusia kurang 20.(Shinta, dkk tahun 2015).
Pada Ny”S” di dapatkan mual muntah di pagi hari sehingga di
anjurkan makan porsi sedikit tapi sering sama halnya dalam jurnal hasil
penelitian mimin, 2014 yang di simpulkan mengkonsumsi makanan kecil
di pagi hari dapat membantu meringankan gejala mual muntah.
Pada akhir dari konsultasi dengan Ny”S” maka di anjurkan untuk
kunjungan ulang minimal 1x sebulan dan minimal 4 kali selama
kehamilan dengan jurnal Shita Dewi tahun 2015 Antenatal Care adalah
merupakan cara penting untuk memonitor dan mendukung kesehatan ibu
hamil normal dan mendeteksi ibu dalam kehamilan normal. K4 adalah
kontak ibu hamil dengan tenaga kesehatan yang keempat atau lebih untuk
mendapatkan pelayanan antenatal sesuai standart yang ditetapkan.

Analisis : Ny”S” usia 27 tahun dengan kehamilan normal Ibu hamil


G2P1A0H1 gravid 9-10 minggu, ballotemen (+), keadaan jalan lahir
normal menurut persalinan yang lalu, KU ibu dan janin baik.

28
BAB V
PENUTUP

1. KESIMPULAN

Asuhan kebidanan pada ibu hamil pada Ny”S” pada tanggal 07 Juli ke

Puskesms Rawatan Lubuk Gadang dengan data subjektif keluhan mual muntah

di pagi hari dan data objetif tekanan darah 110/80 Mmhg, 82 Nadi x/i,

pernafasan 20 x/i dan suhu 36,4°C tidak terdapat tanda bahaya dalam kehamilan

ibu.

Asuhan kebidanan yang diberikan kepada Jelaskan hasil pemeriksaan kepada

ibu Jelaskan tentang keluhan yang dirasakan, Anjurkan ibu makan sedikit tapi

sering, Anjurkan ibu istirahat yang cukup, Anjurkan ibu menjaga personal

hygien,Beritahu ibu tentang tanda bahaya kehamilan, Anjurkan ibu untuk datang

pemeriksaan minimal 1 bulan sekali.

2. SARAN

Dalam pembuatan laporan kasus ini penulis masih banyak terdapat

kekurangan oleh karena itu penulis berharap kritik dan saran yang

membangun.

29
30
DAFTAR PUSTAKA

Abdul, R. H., Bandar, M., Utami, N., Puspitasari, R. D., Kurniawati, I., Graharti,
R., P, A. Y., Histologi, B., Kedokteran, F., Lampung, U., Ilmu, B.,
Kedokteran, F., Lampung, U., Anatomi, B., Kedokteran, F., & Lampung, U.
(2019). Tingkat Pengetahuan Ibu Hamil Mengenai Kesehatan Ibu dalam
Masa Knowledge Level of Pregnant Women Regarding Maternal Health in
Pregnancy and Postpartum in RSUD Dr . H . Abdul Moeloek Bandar
Lampung. 3, 10–15.

Bolon, C. M. T. (2017). Janin Pada Masa Kehamilan Di Klinik Cahaya Medan.


3(1), 36–42.

Cipacing, D. I. D., Jatinangor, K., & Sumedang, K. (2018). Dharmakarya: Jurnal


Aplikasi Ipteks untuk Masyarakat ISSN 1410 - 5675. 7(4), 285–289.

Dartiwen, & Nurhayati, Y. (2019). Asuhan Kebidanan Pada Kehamilan.

Dewi, S., Putri, K., Christiani, N., & Nirmasari, C. (2013). Di Puskesmas Suruh
Kabupaten Semarang Nmei Tahun 2014 120. 33–41.

Dharmayanti, I., Azhar, K., Hapsari, D., & H, P. S. (2019). Dimanfaatkan Ibu
Hamil Untuk Persiapan Persalinan Di Indonesia Quality Antenatal Care
Services Used By Pregnant Women For Childbirth Preparation in Indonesia.
60–69.

Endriyani, A. (2020). Pengalaman ibu nifas terhadap budaya dalam perawatan

Ibu, K., Dengan, H., & Dan, P. (n.d.). Dalam Mengenal Tanda Bahaya Kehamilan
Prodi D . III Kebidanan Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas
Muhammadiyah Tasikmalaya Email : adekur@umtas.ac.id Abstrak.

Isdiaty, F. N., & Ungsianik, T. (2013). Pengetahuan Tanda Bahaya Kehamilan


Dan Perilaku Pendahuluan Metode Hasil. 16(1), 18–24.
Kehamilan, M., & Masa, S. (2020). No Title. 5(2), 80–86.

Megalina Limoy, K. I. (2020). Hubungan Antara Pengetahuan Ibu Hamil Tentang


Tanda Bahaya Kehamilan Dengan Kepatuhan Kunjungan Kehamilan Di
Puskesmas Banjar Serasan Kota Pontianak Tahun 2019. Jurnal_Kebidanan,
10(1), 464–472. https://doi.org/10.33486/jurnal_kebidanan.v10i1.92

Mudya, A., & Yunitaningtyas, K. (2021). Segmentasi Provinsi Berdasarkan


Sarana Dan Perlengkapan Fasilitas Kesehatan Keluarga Berencana Tahun
2021. 6(01), 20–30.

Sari Priyanti, Dian Irawati, & Agustin Dwi Syalfina. (2020). Frekuensi Dan
Faktor Risiko Kunjungan Antenatal Care. Jurnal Ilmiah Kebidanan
(Scientific Journal of Midwifery), 6(1), 1–9.
https://doi.org/10.33023/jikeb.v6i1.564

WHO (World Health Statistics). 2017. Angka Kematian Ibu dan Angka Kematian
Bayi. World Bank, 2017
LEMBARAN BIMBINGAN LAPORAN KASUS INDIVIDU

NAMA : Silfitri Suryanti

NIM : 2115901235

NAMA PEMBIMBING AKADEMIK : Nurul Amalina, S.ST, M.Keb

No Hari/tgl Kegiatan Keterangan Paraf

Anda mungkin juga menyukai