Proposal Penelitian
Diajukan sebagai salah satu syarat untuk melanjutkan ke penelitian
OLEH :
YONA FIRDALI RANTI
NIM : 204330819
Oleh :
Proposal ini telah diperiksa dan disetujui oleh Pembimbing Proposal Program
Studi DIV Kebidanan Politeknik Kesehatan Kemenkes Padang dan telah
Siap untuk dipertahankan dihadapan Tim Penguji Ujian Proposal
Politeknik Kesehatan Kemenkes padang
Pembimbing I Pembimbing II
Mengetahui,
Ketua Program Studi DIV Kebidanan Padang
Politeknik Kesehatan Padang
ACC
i
PERNYATAAN PENGESAHAN PENGUJI
Proposal Penelitian
Oleh :
Proposal ini telah diperiksa dan disetujui oleh Pembimbing Proposal Program
Studi DIV Kebidanan Politeknik Kesehatan Kemenkes Padang dan telah
Siap untuk dipertahankan dihadapan Tim Penguji Ujian Proposal
Politeknik Kesehatan Kemenkes Padang
Pembimbing I Pembimbing II
Penguji I Penguji II
ii
KATA PENGANTAR
Dengan mengucapkan puji syukur kehadirat Allah SWT, atas rahmat dan
serta salam senantiasa tercurah kepada Nabi Muhammad SAW yang mengajarkan
Proposal penelitian ini diajukan sebagai salah satu syarat untuk melanjutkan
pembuatan proposal penelitian ini, sehingga proposal ini masih belum sempurna baik
dalam isi maupun dalam penyajiannya. Untuk itu peneliti selalu terbuka atas kritik
Pada kesempatan ini peneliti ingin menyampaikan rasa terima kasih yang sebesar-
besarnya atas segala bimbingan, pengarahan, masukan dari Bapak Aprizal Ponda,
SKM, M.Kes dan Ibu Haspita Rizki Syurya H, S.ST, M.Keb selaku pembimbing
iii
1. Bapak Dr. Burhan Muslim, SKM, M.Si Direktur Politeknik Kesehatan
Kemenkes Padang.
2. Ibu Hj. Erwani, SKM, M.Kes Ketua Jurusan Kebidanan Politeknik Kesehatan
Kemenkes Padang.
3. Ibu Elda Yusefni, S.SiT, M.Keb Ketua Program Studi DIV Kebidanan
4. Bapak dan Ibu dosen serta seluruh staf Politeknik Kesehatan Kemenkes
ini.
5. Kedua orang tua tercinta, keluarga dan sahabat yang telah memberi semangat
Semoga segala bimbingan dan bantuan yang telah diberikan menjadi amal
sholeh dan mendapat balasan dari Allah SWT. Semoga proposal penelitian ini
dapat bermanfaat.
Peneliti
iv
DAFTAR ISI
Halaman
PERNYATAAN PERSETUJUAN................................................................ i
DAFTAR ISI................................................................................................... v
DAFTAR LAMPIRAN................................................................................... ix
BAB 1 PENDAHULUAN
A. Latar Belakang.................................................................................. 1
B. Rumusan Masalah............................................................................. 7
C. Tujuan Penelitian............................................................................... 8
D. Manfaat Penelitian............................................................................. 9
E. Ruang Lingkup Penelitian................................................................. 10
A. Landasan Teori.................................................................................. 11
B. Teori Perilaku.................................................................................... 47
C. Kerangka Teori.................................................................................. 48
D. Kerangka Konsep.............................................................................. 49
E. Hipotesis............................................................................................ 50
F. Defenisi Operasional......................................................................... 51
v
BAB III METODE PENELITIAN
A. Jenis Penelitian.................................................................................. 54
B. Waktu dan Tempat............................................................................ 54
C. Populasi dan Sampel......................................................................... 55
D. Jenis dan Teknik Pengumpulan Data................................................ 57
E. Instrumen Penelitian.......................................................................... 59
F. Prosedur Penelitian............................................................................ 59
G. Pengolahan Data dan Analisis Data.................................................. 61
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
vi
DAFTAR TABEL
vii
DAFTAR GAMBAR
viii
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1 Gancart
ix
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pernikahan adalah ikatan lahir dan batin antara seorang pria dengan
yang terdiri dari suami atau istri dengan anaknya. Tujuan membangun
kebutuhan hidup spiritual maupun materi yang layak, bertaqwa kepada Tuhan
Yang Maha Esa, memiliki hubungan yang serasi, selaras dan seimbang antar
batas usia untuk melakukan perkawinan bagi wanita dan pria, yaitu 19
(sembilan belas) tahun. Pada batas usia tersebut dinilai telah matang jiwa
tujuan perkawinan secara baik tanpa berakhir pada perceraian dan mendapat
keturunan yang sehat dan berkualitas. Diharapkan juga dengan batas usia yang
lebih tinggi dari 16 (enam belas) tahun bagi wanita untuk kawin akan
1
Fenomena pernikahan usia anak telah menjadi salah satu perhatian utama
14,2 juta anak perempuan setiap tahunnya akan menikah pada usia muda.
Angka pernikahan dini di banyak Negara terus meningkat dari tahun ke tahun
anak. Di Asia Selatan, hampir setengah dari perempuan muda dan di Afrika
lebih dari sepertiga perempuan muda menikah pada usia 18 tahun. Prevalensi
tertinggi kasus pernikahan usia dini tercatat di Nigeria (75%), Chad dan
Mali (55%), Burkina Faso dan Sudan Selatan (52%), serta Malawi (50%) 3
dengan kejadian pernikahan dini yang tergolong tinggi yaitu sebesar 34% pada
muda tinggi di dunia (ranking 37) dari 158 negara didunia dan merupakan
perempuan 10-54 tahun, 2,6 persen menikah pertama kali pada umur kurang
dari 15 tahun dan 23,9 persen menikah pada umur 15-19 tahun. Persentase
perkawinan dini umur 10-14 tahun tertinggi di Indonesia adalah Provinsi Jawa
2
Tengah (52,1%), Kalimantan Selatan (9%), Jawa Barat (7,5%), Kalimantan
(46,3%) 6
faktor, antara lain pendidikan rendah, kebutuhan ekonomi, kultur nikah muda,
seks bebas pada remaja dan pemahaman agama. Penelitian di Switzerland oleh
Joar Svanemyr (2018) juga menyatakan ibu yang berusia 18 tahun memiliki
resiko 35% hingga 55% untuk melahirkan bayi dengan berat bayi lahir rendah
(BBLR) dibandingkan pada ibu yang berusia diatas 19 tahun. Angka kematian
bayi 60% lebih tinggi pada ibu yang masih berusia di bawah 18 tahun. Dengan
sebabkan oleh kehamilan pada perempuan pelaku pernikahan dini 4 kali lebih
tinggi untuk remaja di bawah 16 tahun daripada pada wanita di atas 20 tahun.
Selain itu kesehatan bayi pada ibu yang berusia 18 tahun, beresiko
berusia 20 tahun.
3
Kekerasan Dalam Rumah Tangga (KDRT) meskipun tidak terlalu sering.
Remaja tidak mampu mencapai pendidikan yang lebih tinggi karena hanya
5,6% remaja dengan pernikahan dini yang masih melanjutkan sekolah setelah
disebutkan AKI tahun 2018 adalah 359 per 100.000 kelahiran hidup,
meningkat signifikan dari tahun 2009 yang besarnya 228 per 100.000
remaja usia 15-19 tahun yang sudah melahirkan atau yang sedang hamil
meningkat menjadi 9,5%. Sedangkan pada SDKI 2009 angkanya hanya 8,5
persen. Propinsi Jawa Tengah pada tahun 2012 berdasarkan Profil Kesehatan
9.25%, Lima Puluh Kota 8.49%, Pasaman Barat 7.90%, Pesisir Selatan 7.28%,
Sawah Lunto 6.24%, Tanah Datar 5.34%, Agam 3.64%, Payakumbuh 3.58%,
Padang 2.04%, Padang Pariaman 1.79%, Bukit Tinggi 0,87% dan Padang
Panjang 0.00% 9
4
Berdasarkan data dari Kementrian Agama Kabupaten Solok Selatan
masih tergolong tinggi yaitu sebesar 12.97% yang merupakan kasus tertinggi
Parik Gadang Diateh dan Sangir Batang Hari 13.18%, Sangir Balai Janggo
10.98%, Pauh Duo 9.89%, Sungai Pagu 8.79% dan Sangir Jujuan 6.59%.
sangir meningkat 2.52%, Koto Parik Gadang Diateh meningkat 6.04%, Sangir
Batang Hari meningkat 13.18%, Sangir Balai Janggo tetap, Pauh Duo
menurun 9.75%, Sungai Pagu meningkat 4.33% dan Sangir Jujuan menurun
pengantin wanita yang rata – rata pendidikan pengantin tersebut yaitu SMP
dan SMA.
pasangan yang datang melakukan catin ada 72 pasangan dari 249 pasangan
5
yang tercatat dari KUA. Dari 72 pasangan tersebut ada 39 pasangan yang
memiliki umur dibawah 20 tahun dan belum memiliki Kartu Identitas Diri.
kanker serviks dan anemia. Menurut data puskesmas Sungai Kalu jumlah
kematian bayi pada tahun 2020 sebesar 4,6 %. Penyebab kematian bayi di
prematur, asfiksia, berat bayi lahir rendah (BBLR) yang disebabkan usia ibu
yang masih terlalu muda untuk melahirkan yaitu ibu yang berusia 18-20 tahun.
Menurut data yang didapatkan dari puskesmas Sungai Kalu pada tahun 2020
Pernikahan dini merupakan institusi agung untuk mengikat dua insan lawan
jenis yang masih remaja dalam satu ikatan. pernikahan dini sering disebabkan
oleh faktor ekonomi, pendidikan, faktor diri sendiri dan faktor orang tua 10
nilai dan norma agama10. Fenomena pernikahan usia dini pada dasarnya
merupakan satu sikus fenomena yang terulang dan tidak hanya terjadi di
6
daerah pedesaan, tetapi terjadi juga di wilayah perkotaan yang secara tidak
remaja dan permasalahan remaja lainnya termasuk pernikahan usia dini. Salah
suatu pelayanan yang ditujukan dan dapat di jangkau oleh remaja, peka akan
kesehatan remaja. Sasaran program ini adalah laki-laki dan perempuan usia
10-19 tahun dan belum menikah, baik yang sekolah maupun tidak sekolah.
Program ini dibentuk sejak tahun 2003 dan kegiatan yang rutin dilakukan
7
salah satunya adalah penjaringan ke sekolah- sekolah SD, SMP, SMA maupun
Kalu, program PKPR baru mulai dilaksanakan pada tahun 2016. Semua
pendidikan yang lebih rendah. Hal ini disebabkan perkawinan dan pendidikan
anak 10
masyarakat, pengetahuan orang tua, sikap orang tua, pendapatan orang tua,
pernikahan usia dini yang menyebabkan wanita usia subur tidak dapat mencari
8
Puskesmas Sungai Kalu menyebutkan bahwa wanita usia subur yang memilih
pernikahan di usia muda umumnya wanita usia subur yang tidak sekolah dan
resiko menikah di usia muda juga kurang. Kebanyakan dari mereka yang tidak
masalah perekonomian (orang tua yang kurang mampu) dan pendidikan rata-
pergaulan bebas, lingkungan, peran orang tua terhadap pernikahan dini, dan
dini pada wanita usia 14-49 tahun di wilayah kerja Puskesmas Sungai Kalu
Tahun 2021”.
9
B. Rumusan Masalah
pernikahan usia dini pada perempuan di wilayah kerja Puskesmas Sungai Kalu
Tahun 2021?”
C. Tujuan Penelitian
1. Tujuan Umum
2. Tujuan Khusus
2021.
10
d. Menganalisis distribusi frekuensi Peran petugas kesehatan tentang
2021..
D. Manfaat Penelitian
1. Bagi peneliti
2. Bagi puskesmas
11
Penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat bagi institusi
Data yang dihasilkan dari penelitian ini diharapkan dapat dijadikan sebagai
pernikahan usia dini pada perempuan di wilayah kerja Puskesmas Sungai Kalu
Kerja Puskesmas Sungai Kalu Tahun 2021. Penelitian ini akan dilakukan di
wilayah kerja Puskesmas Sungai Kalu pada Januari – Juni 2021. Jenis
Cross Sectional. Populasi dalam penelitian ini yaitu seluruh perempuan yang
Random Sampling.
12
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Tinjauan Teoritis
1. Konsep Pernikahan
a. Pengertian Pernikahan
nakaha atau zawaja 16. Perkawinan ialah ikatan lahir batin antara seorang
pria dan seorang wanita sebagai suami isteri dengan tujuan membentuk
13
Tuhan Yang Maha Esa 2. Pernikahan merupakan suatu peristiwa penting
b. Tujuan Pernikahan
14
dalamnya pelarangan atau penghambatan terjadinya poligami secara
Pernikahan usia dini merupakan institusi agung untuk mengikat dua insan
lawan jenis yang masih remaja dalam satu ikatan. Pernikahan usia dini
sering disebabkan oleh faktor ekonomi, pendidikan, faktor diri sendiri dan
faktor orang tua. Menurut BKKBN (2011) faktor yang mempengaruhi usia
rata-rata usia menikah dini pada perempuan adalah faktor sosial, ekonomi,
15
Praktek pernikahan usia dini sering dipengaruhi oleh tradisi lokal.
udang yang melarang pernikahan usia dini, ternyata ada juga fasilitas
Undang Undang Perkawinan dari tahun 2019 juga tidak tegas melarang
praktek itu 10
Perkawinan anak, atau sering juga di- sebut pernikahan usia dini,
merupakan praktik tradisional yang telah lama dikenal dan tersebar luas di
Pernikahan usia dini memberi resiko yang lebih besar pada remaja
terjadi dalam masa kehamilan dan persalinannya dimana hal ini akan
pelaksanaan pernikahan dan tidak terlepas pula pada pernikahan usia dini.
16
Dari studi literasi UNICEF disebutkan bahwa pernikahan usia dini
mengubahnya 10
tersebut. Hal ini dapat terjadi karena sebagian besar pernikahan usia dini
terjadi tanpa disadari oleh para pasangan yang menikah di usia dini. Salah
alasan belum siap untuk menjalankan peran baru dan tidak mampu untuk
Dampak positif dari pernikahan usia dini yang dirasakan orang tua
semua kebutuhan anak akan dipenuhi oleh sang suami. Alasan kedua,
17
sebagian besar dari orang tua menikahkan anaknya karena anak sudah
mempunyai kekasih dan takut anak akan berbuat hal-hal yang tidak
akibat menikah pada usia dini cenderung tidak dipikirkan oleh remaja yang
melangsungkan pernikahan usia dini maupun oleh orang tuanya. Hal ini
persalinan pada usia muda (<20 tahun) yang berisiko tinggi, karena
Selain itu, perempuan yang menikah di usia dini akan menghadapi risiko
yang salah serta pada proses kehamilan terjadi hemodelusi yang pada
18
kombinasi keadaan alat reproduksi yang belum siap hamil dan anemia
2) Bengkak di kaki, tangan, atau wajah disertai sakit kepala dan atau
kejang
sekali
19
pertumbuhan dan perkembangan sel otak janin 24 dalam
2-5 kali lebih besar dibandingkan dengan bayi yang dilahirkan oleh
fisik, remaja masih terus tumbuh. Jika kondisi remaja hamil, kalori
antara lain yaitu keguguran, bayi lahir mati, dan bayi lahir dengan
20
sebagian dapat disebabkan mereka tidak memiliki status, kekuasaan,
dukungan, dan kontrol atas kehidupan mereka sendiri. Selain itu mereka
memicu stress yang dapat berdampak pada dirinya sendiri ataupun nanti
dengan teman-temannya.
Kependudukan
yaitu sebagai istri dan calon ibu. 85% anak perempuan di Indonesia
21
mengakhiri pendidikan mereka setelah mereka menikah. Terdapat
kemiskinan’ yang baru. Anak remaja seringkali belum mapan atau tidak
yang rendah. Hal tersebut menyebabkan anak yang sudah menikah pada
pihak laki-laki (suami). Akibatnya orang tua, terutama orang tua dari
baru. Kondisi ini akan berlangsung secara repetitif turun temurun dari
22
tersebut pasangannya jauh lebih tua dan memiliki pendidikan yang
dihindari.
Bayi yang dilahirkan oleh perempuan yang menikah pada usia dini
anak-anak yang dilahirkan oleh seorang ibu yang telah berusia dua
puluh tahun keatas. Bayi yang dilahirkan oleh ibu yang berusia muda
akan lebih berisiko untuk lahir prematur, dengan berat badan lahir
rendah, dan kekurangan gizi. Hal tersebut disebabkan karena ibu yang
untuk janin akan terbagi untuk pemenuhan kebutuhan gizi bagi tubuhnya
sendiri.
Anatomi panggul ibu yang menikah di usia dini yang masih dalam
kejadian keguguran, berat badan lahir rendah dan lainnya. Depresi juga
23
mengandungnya. Asuhan antenatal yang baik sebenarnya dapat
dikandungnya.
dini
pernikahan di usia yang tergolong masih sangat muda antara lain adalah
sebagai berikut :
dari faktor internal yakni faktor yang berasal dari dalam individu.
perasaan saling cinta dan sudah merasa cocok. Kondisi ini yang
24
akhirnya membuat keputusan untuk melangsungkan perkawinan di
b. Faktor Eksternal
lain seperti faktor ekonomi, hamil diluar nikah, putus sekolah, sosial,
dan lingkungan. Selain keinginan dari diri sendiri, faktor lain yang
mendorong remaja nikah usia muda berasal dari keinginan dari orang
tua.
25
dalam pernikahan usia dini adalah teori perubahan perilaku. Perubahan
(reinforcing factor) yang terdiri dari peran orang tua yang meliputi
pengetahuan dari orang tua remaja, sikap dari orang tua remaja,
pendapatan orang tua dari orang tua remaja, dan pendidikan dari orang
sebagai berikut:
a) Pengetahuan
26
pengalaman yang luas, sedangkan semakin tua usia seseorang
oleh pengetahuan.
27
perilaku tersebut. Seorang wanita yang mempunyai
b) Sikap
tersebut positif dan bila percaya bahwa orang lain ingin agar
28
dapat mengubah hubungan sikap dan perilaku. Selain itu sikap
kontroversial.
variable.
29
Cara pengukuran skala likert menurut Machfoedz (2008)
yakni :
c) Budaya
30
dimaksudkan agar laki-laki dan perempuan tidak terjerumus
pada seks bebas. Namun, belum ada batasan usia bagi laki-
a) Pendidikan
31
Undang Republik Indonesia pasal 1 Nomor 20 tahun 2003
keputusan.
32
Notoatmodjo (2010) mengungkapkan semakin tinggi
banyak.
1) Keterpaparan Pornografi
33
Pornografi nomor 44 Tahun 2008, pornografi adalah
34
berimbas pada pernikahan dini. Penelitian Harahap
lainnya.
a) Lingkungan Masyarakat
35
Alasan orang tua menikahkan anaknya adalah untuk segera
perjodohan.
36
keluarga, peran keluarga sebagai komponen komunikasi dan
37
Pengetahuan merupakan hasil dari tahu, dan ini terjadi
pengetahuan.
38
akan lebih langgeng daripada perilaku yang tidak didasari oleh
perkawinan anaknya.
perekonomian keluarga.
39
d) Pendapatan orang tua
anaknya.
40
e) Pendidikan Orang Tua
berkeluarga 10
41
quality of service. Quality of care antara lain menyangkut
42
bagaimana orang itu merasakan peran tersebut. Tidak semua
kesehatan adalah :
(1) Komunikator
43
pesan yang disampaikan dapat dimengerti, diyakini serta
44
b. Penguasaan masalah. Sebelum melakukan komunikasi
komunikator.
45
kesehatan dan penyakit, mereka berperilaku sesuai dengan
(2) Motivator
46
secara sadar atau tidak sadar untuk melakukan suatu
(3) Fasilitator
(4) Konselor
47
fakta-fakta, harapan, kebutuhan dan perasaan-perasaan
klien.
dalam pelaksanaannya.
48
pengalaman, mampu menerima orang lain, mau
49
dokter gigi, perawat, bidan, dan ketenagaan medis lainnya
14
5. Perempuan.
usia tertentu pada masa perkembangannya yaitu pada usia memasuki tahap
wanita (dewasa) tetapi disebut dengan anak usia belasan atau anak remaja
memiliki sifat keibuan yang telah mencapai usia dewasa dan telah dapat
memiliki kematangan secara emosi dan afeksi serta memiliki sifatsifat khas
kewanitaan.
6. Telaah Pustaka
yang ada kaitannya tentang pernikahan usia dini pada wanita usia subur,
pertimbangan.
50
kerja puskesmas Lubuk Gadang Kabupaten Solok Selatan Tahun
karena pada usia remaja akan banyak menimbulkan masalah baik dari
muda lebih tampak nyata pada wanita usia subur dibandingkan remaja
belum sempurna.
dini yaitu tingkat kepercayaan orang tua. Sehingga dapat kita sarankan
51
memberikan informasi pendidikan kesehatan bagi remaja terutama
dengan penelitian yang peneliti buat adalah populasi, dalam penelitian ini
penelitian.
52
membantu perencana terfokus pada faktor tersebut sebagai target untuk
Health
Promotion Predisposing
factor
Health
Education
Quality of
Health life
Policy
Regulation
Organization Enabling
factor Environment
Promosi Kesehatan
Gambar 2.1 Skema Precede-Proceed dari Perencanaan dan Evaluasi Model
53
c. Kerangka Teori
Pengetahuan
Faktor
Predisposisi Sikap 1. Angka Kematian Ibu
2. Angka Kematian Bayi
Budaya 3. BBLR
4. Abortus
Pendidikan
Faktor
pemungkin
Keterpaparan
Ponografi
Pendidikan Orang
Tua
setelah membaca berbagai teori yang ada dan kemudian menyusun teorinya
Pengetahuan
54
E. Hipotesis
Hipotesis ini merupakan jawaban sementara berdasarkan pada teori yang belum
dibuktikan dengan data atau fakta. 24 Hipotesis dalam penelitian ini antara lain :
iii. Ha : ada hubungan sikap perempuan dengan pernikahan usia dini di Wilayah
iv. Ha : ada hubungan Peran Petugas Kesehatan dengan pernikahan usia dini di
55
F. Defenisi Operasional
Tabel 2.1
Defenisi Operasional Faktor-Faktor Yang Berhubungan dengan Pernikahan Usia Dini pada
Perempuan di Wilayah Kerja Puskesmas Sungai Kalu Tahun 2021
Defenisi
N Cara Skala
Variabel Operasiona Alat Ukur Hasil Ukur
o. Ukur Ukur
l
1. Tingkat Tingkat Kuesioner Memilih 1. Rendah : jika < Ordina
Pengetahua Pengetahuan Dengan salah 60% jawaban l
n yang memberika satu benar.
dimiliki oleh n 15 jawaban 2. Tinggi : jika ≥
responden pertanyaan yang 60% jawaban
terkait mengenai benar benar.
pernikahan pernikahan
usia dini, usia dini
meliputi : kepada
definisi responden.
pernikahan
usia
dini,batasan
usia
perempuan
yang
dikatakan
pernikahan
usia dini dan
risiko
pernikahan
dini
terhadap
kesehatan
reproduksi,
psikologi,
dan dalam
56
kehidupan
berumah
tangga.
2. Sikap Penilaian Kuesioner. Mengisi 1. Negative : skor Ordina
respon atau Dengan daftar T < 50% l
tanggapan memberika cheklist 2. Positif : skor T ≥
responden n 20 50%
tentang pernyataan (Azwar, 2011)
pernikahan positif dan
usia dini dan negative
dampak kepada
pernikahan responden.
usia dini
terhadap
kesehatan
reproduksi.
3. Peran Peran Kuesioner. Mengisi 1. Tidak Berperan : Ordina
petugas petugas Menberika daftar jika skor < 60% l
kesehatan kesehatan n cheklist 2. Berperan : jika
sangat di pertanyaan skor ≥ 60%.
butuhkan 10 buah
untuk mengenai
mengurangi peran
resiko petugas
terjadinya selaku
pernikahan komunikat
usia dini or,
pada remaja. motivator,
Petugas fasilitator
kesehatan dan
selaku konselor
komunikator mengenai
, motivator, pernikahan
fasilitator usia dini.
dan konselor (Depkes
berperan RI, 2008)
dalam
melaksanak
an
bimbingan
atau
penyuluhan,
57
pendidikan
serta
memberikan
informasi
mengenai
resiko dan
solusi
mengenai
pernikahan
usia dini
kepada
remaja,
keluarga,
dan
masyarakat .
4. Pernikahan Pernikahan Kuesioner. Mengisi 1. Menikah Nomin
Usia Dini yang di Dengan kolom usia dini al
lakukan oleh memberika yang 2. Tidak
sepasang n telah menikah
laki-laki dan pertanyaan disediaka usia dini
perempuan. tahun n
Perempuan menikah
dikatakan dan umur
melakukan menikah.
pernikahan
usia dini
apabila
menikah
dibawah
usia 20
tahun.
58
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Jenis Penelitian
lebih variabel lain yang terjadi pada satu kelompok, yang bertujuan untuk
mengetahui ada tidaknya hubungan antara dua atau beberapa variabel pada
sama.
1. Waktu
59
2. Tempat
2021.
1. Populasi
penelitian 24. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh Pasangan Usia
2. Sampel
peluang yang sama untuk dijadikan sampel 24, artinya semua perempuan
60
2
Z .N . p.q
n= 2 2
d ( N−1 ) + Z . p . q
Keterangan :
N = Jumlah populasi
2
Z .N . p.q
n= 2 2
d ( N−1 ) + Z . p . q
239,14
n=
2,49+ 0,96
61
239,14
n=
3,45
n=69,31
n=70
1. Kriteria Inklusi
2. Kriteria Eksklusi
62
D. Jenis dan Teknik Pengumpulan Data
1. Jenis data
a. Data Primer
langsung dari sumber datanya. Data primer disebut juga sebagai data
asli atau data baru yang up to date. Untuk mendapatkan data primer,
kuesioner 24.
petugas kesehatan.
b. Data Sekunder
ada. Data sekunder dapat diperoleh dari jurnal, lembaga, laporan, dan
63
lain-lain . Data sekunder dari penelitian ini adalah data yang
24
diperoleh dari KUA Kecamatan Koto Parik Gadang Diateh dan Kantor
Pengumpulan data pada penelitian ini adalah data primer. Hal ini di
E. Instrumen
hasilnya lebih baik (cermat, lengkap dan sistematis) sehingga lebih mudah di
olah.
memperoleh informasi dari responden dalam arti laporan tentang pribadi atau
berikut :
1. Kuesioner atau angket, yaitu yang digunakan sebagai alat ukur untuk
64
2. Buku catatan, yaitu digunakan untuk menuliskan hal-hal penting yang
1. Uji Validitas
dengan skor totalnya. Suatu variabel dikatakan valid bila skor variabel
valid.
65
Berdasarkan uji validitas yang telah dilakukan di wilyah kerja
2. Uji Reliabilitas
reliabel.
b. Bila nilai Cronbach's Alpha (α) < konstanta (0,60), maka pertanyaan
tidak reliabel.
G. prosedur Penelitian
1. Tahap Persiapan
sebagai berikut :
66
b. Setelah surat keluar dari Dinas Kesehatan Kabupaten Solok Selatan,
Kalu.
SPSS.
2. Tahap Pelaksanaan
Pada Mei sampai Juni 2021 dengan mendatangi posyandu yang ada di
satu per satu rumah responden (door to door ) yang didampingi oleh
67
hari dengan responden yang didapat perharinya adalah 7 responden.
1. Pengolahan data
data. Pada tahap ini data mentah atau raw data yang telah dikumpulkan
dan diolah atau dianalisis sehingga menjadi informasi 24. Pengolahan data
berikut :
Coding adalah membuat lembaran kode yang terdiri dari tabel dibuat
sesuai dengan data yang diambil dari alat ukur yang digunakan .
24
Selanjutnya untuk sikap, apabila positif jika skor ≥ nilai mean dan
68
negative jika skor < nilai mean, untuk peran petugas kesehatan
sedangkan untuk menikah usia dini diberi kode 0 untuk menikah usia
Data entry adalah mengisi kolom dengan kode sesuai dengan jawaban
Pengecekan kembali data yang sudah dientri apakah sudah betul atau
masing-masing variabel 24
2. Analisis data
a. Analisis Univariat
69
ini bertujuan untuk menjelaskan karakteristik variabel independen
b. Analisis Bivariat
variabel bebas dan variabel terikat melalui Uji Chi Square yaitu:
dini.
70
71
DAFTAR PUSTAKA
1. Jamaluddin & Amalia, N. Buku Ajar Hukum Perkawinan. (2016).
2. Republik, M. K. UU No. 16 Tahun 2019. 2–6 (1974).
3. WHO. World Healt Organization. 66, (2013).
4. Nurhikmah, N., Carolin, B. T. & Lubis, R. Faktor-Faktor Yang Berhubungan Dengan
Pernikahan Usia Dini Pada Remaja Putri. J. Kebidanan Malahayati 7, 17–24 (2021).
5. Mugni, M. Peran United Nations Children Fund ( Unicef ) Dalam Penanggulagan
Pernikahan Dini Tahun 2016-2019 ( Studi Kasus Sulawesi Barat ). 7, 1337–1348 (2019).
6. Kementerian Kesehatan RI. Laporan Riskesdas 2018. Lap. Nas. RIskesdas 2018 53, 181–
222 (2018).
7. Puspasari, H. W. et al. Masalah Kesehatan Ibu dan Anak pada pernikhan Usia Dini di
Beberapa Etnis Indonesia : Dampak dan Pencegahannya Maternal and Child Health
Problems in Early Age Marriage at Several Ethnic Indonesia : The Impact and Prevention.
275–283 (2020).
8. Pada, S., Hamil, I. B. U. & Kejadian, D. Hubungan Usia Jumlah Kehamilan, dan Riwayat
Abortus Spontan Pada Ibu Hamil dengan Kejadian Abortus Spontan di Rumah Sakit
Umum Aghisna Medika Kabupaten Cilacap. (2018).
9. Badan Pusat Statistik Provinsi Sumatera Barat. Statistik Kesejahteraan Rakyat Provinsi
Sumatera Barat 2015. (Badan Pusat Statistik Sumatera Barat, 2015).
10. Noor, M. S. et al. ‘Klinik Dana’ Sebagai Upaya Pencegahan Penikahan Usia Dini.
(2018).
11. Ningsih, F. P. E. Pencapaian Standar Nasional Pelayanan Kesehatan Peduli Remaja Pada.
J. Adm. Kesehat. Indones. 6, 40–45 (2018).
12. Kadek Alit Arsani, N. L. Peranan Program Pkpr (Pelayanan Kesehatan Peduli Remaja)
Terhadap Kesehatan Reproduksi Remaja Di Kecamatan Buleleng. J. Ilmu Sos. dan Hum.
2, 129–137 (2013).
13. Amalia, R. Faktor-faktor yang Berhubungan dengan Kejadian Pernikahan Dini pada
Remaja Putri di Dusun III. (2018).
14. Ramadani, M., Nursal, D. G. A. & Ramli, L. Peran Tenaga Kesehatan dan Keluarga dalam
Kehamilan Usia Remaja. Kesmas Natl. Public Heal. J. 10, 87 (2015).
15. Wulanuari, K. A., Anggraini, A. N. & Suparman, S. Faktor-Faktor yang Berhubungan
dengan Pernikahan Dini pada Wanita. J. Ners dan Kebidanan Indones. 5, 68 (2017).
16. Agus Mahfudin; Khoirotul Waqi’ah. Pernikahan Dini dan Pengaruhnya terhadap Keluarga
di Kabupaten Sumenep Jawa Timur. Huk. Kel. Islam 1, 33–49 (2016).
17. Parenti, P. et al. Determinan Pernikahan Usia Dinu di Indonesia. J. Sains dan Seni ITS 6,
51–66 (2017).
18. Satriyandari, Y. & Utami, F. S. Buku Ajar Kesehatan Reproduksi Nikah Dini??? Mau
Atau Malu?? (2018).
19. Fadlyana, E. & Larasaty, S. Pernikahan Usia Dini dan Permasalahannya. Sari Pediatr. 11,
136 (2016).
20. Kartikawati, R. Dampak Perkawinan Anak di Indonesia. J. Stud. Pemuda 3, 1–16 (2015).
21. Ramadani, M., Gusta, D., Nursal, A. & Ramli, L. Peran Tenaga Kesehatan dan Keluarga
dalam Kehamilan Usia Remaja Roles of Health Worker and Family in Teenage
Pregnancy. J. Kesehat. Masy. Nas. 10, 87–92 (2014).
22. Mrl, A. et al. Buku Ajar Promisi Kesehatan. (2019).
23. Irwan. Etika dan Perilaku Kesehatan. (CV. ABSOLUTE MEDIA, 2017).
24. Çelik, A. et al. Metodologi Penelitian Kesehatan. Kementrian Kesehatan Repubblik
Indonesia 1, (2018).
Lampiran 2
Lampiran 3
Lampiran 4
KepadaYth :
Dengan hormat,
Saya yang bertanda tangan dibawah ini adalah mahasiswa Program Studi DIV Kebidanan
Nim : 204330819
pernikahan usia dini pada wanita usia 14-49 Tahun di Wilayah Kerja Puskesmas Sungai Kalu
Tahun 2021”. Penelitian ini bertujuan untuk mengembangkan ilmu pengetahuan dan tidak
menimbulkan kerugian bagi responden. Kerahasiaan semua informasi yang diberikan oleh
Demikian harapan saya. Sebelumnya saya ucapkan terimakasih atas kesediaan Ibu yang
Peneliti,
Setelah membaca penjelasan dari peneliti yaitu saudari Yona Firdali Ranti mahasiswi
berhubungan dengan pernikahan usia dini pada wanita usia 14-49 Tahun di Wilayah Kerja
Maka dengan ini saya menyatakan bersedia menjadi responden dan saya berjanji akan
memberikan informasi yang sesungguhnya tanpa ada tekanan atau paksaan dari pihak manapun.
Responden
(…………………………..…….)
Lampiran 6
KISI-KISI KUESIONER
Jumlah No.
No. Variabel Sub Variabel Item Pertanyaan
1. Pernikahan Usia Pernikahan pada wanita usia subur 1 1
Dini pada usia dibawah 20 tahun (<20
tahun)
2. Pengetahuan 1. Pengertian perkawinan 1 1, 2, 3, 4, 5, 6,
2. Tujuan Pernikahan 1 7, 8, 9, 10, 11,
3. Pengertian Pernikahan Usia Dini 2 12, 13, 14, 15
4. Dampak Pernikahan Usia Dini 8
5. Faktor-faktor yang menyebabkan 2
pernikahan usia dini
6. Wanita 1
Lampiran 7
KUESIONER
FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN PERNIKAHAN
USIA DINI PADA WANITA USIA 14-49 TAHUN DI WILAYAH
KERJA PUSKESMAS SUNGAI KALU TAHUN 2020
1. Nama : ………………………………….
2. Alamat : ………………………………….
4. Pendidikan : a. SD
b. SMP
c. SMA/SMK
d. Perguruan Tinggi
12. Berikut yang TIDAK termasuk dampak pernikahan usia muda dalam
kehidupan social adalah….
a. Kurang mendapatkan pendidikan formal (putus sekolah)
b. Kehilangan masa bermain bersama teman-teman
c. Emosional belum matang
d. Resiko terkena gangguan kesehatan reproduksi
13. Masalah ekonomi merupakan salah satu faktor terjadinya pernikahan
usia dini, hal ini akan berdampak pada ...
a. Keharmonisan keluarga
b. Ketidakharmonisan keluarga dan perceraian
c. Interaksi social
d. Kerukunan antar masyarakat
14. Dampak kehamilan pada usia muda atau remaja terhadap angka
kesakitan dan kematian ibu dan bayi adalah ...
a. Tidak ada dampak terhadap angka kesakitan dan kematian ibu dan
bayi
b. Ibu dan bayi yang dilahirkan sehat karena usia ibu masih muda
c. Meningkatkan jumlah kematian ibu dan bayi
d. Ibu rentan menderita anemia (kekurangan darah merah)
15. Menikah usia dini dapat menimbulkan masalah kekerasan dalam rumah
tangga dan perceraian, hal ini disebabkan oleh ...
a. Belum matangnya emosional
b. Tuntutan dalam bekeluarga
c. Salah satu pasangan yang belum dewasa
d. Pendidikan yang rendah
Tidak
No. Pertanyaan Berperan
Berperan
1. Apakah tenaga kesehatan pernah melakukan penyuluhan
pernikahan usia dini di wilayah kerja anda dalam waktu 3 (tiga)
bulan terakhir ini ? bila pernah sebanyak ….. kali
2. Apakah tenaga kesehatan pernah melakukan konseling tentang
pernikahan usia dini dalam waktu 3 (tiga) bulan terakhir ini ?
3. Apakah tenaga kesehatan pernah melakukan ceramah tentang
pernikahan usia dini di lingkungan saudara, misalnya di
Posyandu remaja atau di lembaga-lembaga masyarakat ?
4. Apakah tenaga kesehayan pernah mengadakan sosialisasi atau
tanya jawab tentang pernikahan usia dini di lingkungan saudara
dalam 3 (tiga) bulan terakhir ini ?
5. Apakah tenaga kesehatan memberikan tidak memberikan solusi
tekait masalah yang saudara amali terkait dengan pernikahan
usia dini?
6. Apakah tenaga kesehatan tidak pernah menginformasikan
mengenai pernikahan di usia dini dengan menggunakan poster
atau iklan di wilayah kerja anda dalam waktu 3 (tiga) bulan
terakhir ?
7. Apakah tenaga kesehatan pernah memberikan informasi
mengenai dampak pernikahan di usia dini dengan
menggunakan poster atau iklan di wilayah kerja anda dalam
waktu 3 (tiga) bulan terakhir ?
8. Apakah tenaga kesehatan menberikan waktu untuk bimbingan
konseling mengenai masalah yang terjadi pada sistem kesehatan
reproduksi selama kurang lebih 30 menit ?
9. Apakah tenaga kesehatan tidak melakukan kujungan rumah
untuk memberikan penyuluha tentang pernikahan usia dini pada
remaja yang mengalami masalah ?
10. Apakah tenaga kesehatan menyediakan tempat khusus untuk
bimbingan konseling pada remaja?
E. KUESIONER PERNIKAHAN USIA DINI
1. a 11. d
2. b 12. d
3. a 13. b
4. b 14. c
5. a 15. a
6. b
7. a
8. d
9. a
10. b
Jawaban
No. Sangat Tidak
Sangat Setuju Setuju Tidak Setuju
Setuju
1. 1 2 3 4
2. 1 2 3 4
3. 1 2 3 4
4. 1 2 3 4
5. 1 2 3 4
6. 1 2 3 4
7. 4 3 2 1
8. 4 3 2 1
9. 4 3 2 1
10 4 3 2 1
11. 4 3 2 1
12. 4 3 2 1
13. 4 3 2 1
14. 1 2 3 4
15. 1 2 3 4
16. 1 2 3 4
17. 1 2 3 4
18. 4 3 2 1
19. 4 3 2 1
20. 4 3 2 1
KUNCI JAWABAN KUESIONER PERAN PETUGAS KESEHATAN
No. Jawaban
1. B
2. B
3. B
4. B
5. TB
6. TB
7. B
8. B
9. TB
10. B
Lampiran 9
Master Tabel
“Faktor-faktor yang berhubungan dengan pernikahan usia dini pada wanita usia subur di Wilayah
Kerja Puskesmas Sungai Kalu Tahun 2020”
No.
Nama Usia Pendidikan Keterangan
Responden
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
23
24
25
26
27
28
29
30
31
32
33
34
35
36
37
38
39
40
41
42
43
44
45
46
47
48
49
50
51
52
53
54
55
56
57
58
59
60
61
62
63
64
65
66
67
68
69
70
Lampiran 10
Dummy Tabel
1. Analisa Univariat
a. Distribusi frekuensi pernikahan usia dini
Tabel 1
Diketahui distribusi frekuensi pernikahan usia dini di Wilayah Kerja Puskesmas Sungai Kalu Tahun 2020
Usia menarche F %
Menikah di Usia Dini
Tidak Menikah Di Usia Dini
Total
Tabel 2
Diketahui distribusi frekuensi pengetahuan wanita usia 14-49 tahun di Wilayah Kerja
Puskesmas Sungai Kalu Tahun 2020
Usia menarche F %
Rendah
Tinggi
Total
Tabel 3
Diketahui distribusi frekuensi sikap wanita usia 14-49 tahun di Wilayah Kerja Puskesmas Sungai Kalu Tahun 2020
Paritas F %
Negative (≤ nilai mean)
Positif (≥ nilai mean)
Total
d. Distribusi frekuensi Peran Petugas Kesehatan
Tabel 4
Diketahui distribusi frekuensi Peran petugas kesehatan di Wilayah Kerja Puskesmas Sungai Kalu Tahun 2020
Usia Menopause F %
Tidak berperan
Berperan
Total
2. Analisa Bivariat
a. Hubungan usia pengetahuan dengan pernikahan usia dini
Tabel 5
hubungan pengetahuan wanita usia 14-49 tahun dengan pernikahan usia dini di Wilayah Kerja
Puskesmas Sungai Kalu Tahun 2020
pengetahuan Pernikahan Usia Dini Total
P value
Abnormal Normal
f % f % f %
Rendah
Tinggi
Tabel 6
hubungan sikap wanita usia 14-49 tahun dengan pernikahan usia dini di Wilayah Kerja
Puskesmas Sungai Kalu Tahun 2020
Sikap Pernikahan Usia Dini Total
P value
Abnormal Normal
f % F % f %
Negatif
Positif
c. Hubungan peran petugas kesehatan dengan pernikahan usia dini
Tabel 7
hubungan peran petugas kesehatan dengan pernikahan usia dini di Wilayah Kerja
Puskesmas Sungai Kalu Tahun 2020
Peran petugas Pernikahan Usia Dini Total
kesehatan P value
Abnormal Normal
f % F % f %
Tidak Berperan
Berperan
Lampiran 11