OLEH
LAILAN SUFINA
1911122
OLEH
LAILAN SUFINA
1911122
2
SKRIPSI
OLEH
LAILAN SUFINA
1911122
3
LEMBAR PERSETUJUAN
Usulan Penelitian
PENGARUH TEKHNIK EFFLEURAGE TERHADAP
LAMANYA PERSALINAN DI KLINIK BERSALIN
LAILAN SUFINA DAN KLINIK BERSALIN
NUR AIDA KECAMATAN SIMPANG ULIM
KABUPATEN ACEH TIMUR
TAHUN 2021
Pembimbing
Mengetahui,
Ketua Program Studi Kebidanan Program Sarjana
4
ABSTRAK
Persalinan diartikan sebagai peregangan dan pelebaran mulut rahim. Kejadian itu terjadi
ketika otot-otot rahim berkontraksi mendorong bayi keluar. Otot-otot rahim atau kantong muskuler
yang bentuknya menyerupai buah pir terbalik menegang selama kontraksi. Penelitian ini bertujuan
untuk mengetaahui pengaruh tekhnik effleurage terhadap lamanya persalinan di Klinik Bersalin
Lailan Sufina dan Klinik Bersalin Nur Aida Kecamatan Simpang Ulim Kabupaten Aceh Timur
tahun 2021. Penelitian ini merupakan penelitian quasi experimental dengan desain studi static-
group comparison. Populasi dalam penelitian ini adalah semua ibu bersalin di Klinik Bersalin Kec
Simpang Ulim Kab Aceh Timur (Klinik Bersalin Lailan Sufina dan Klinik Bersalin Nur Aida)
sebanyak 20 orang.. Sampel penelitian dijadikan sebagai total sampling. Pengolahan data
penelitian terdiri dari editing, coding, entry, cleaning, tabulating. Analisis data terdiri dari
univariat dan bivariat dengan uji chi kuadrat atau uji eksak Fisher’s jika ada nilai ekspektasi sel
<5. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Rerata lama persalinan setelah diberikan teknik
effluerace pada kelompok intervensi sebesar 1,20 dengan standar deviasi sebesar 0,133 sedangkan
pada kelompok kontrol sebesar 1,90 dengan standar deviasi 0,180. Ada pengaruh tekhnik
effleurage terhadap lamanya persalinan di Klinik Bersalin Lailan Sufina dan Klinik Bersalin Nur
Aida Kecamatan Simpang Ulim Kabupaten Aceh Timur Tahun 2021, dengan nilai p= 0,006.
Oleh karena itu ibu bersalin sebaiknya dilakukan tekhnik effluerage dikarenakan teknik effluerage
dapat mempercepat proses persalinan pada ibu bersalin.
Kata Kunci : Kompres Dingin, Kompres hangat, luka Ruptur Perineum Post Parttum
5
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur penulis panjatkan kehadiran atas segala limpah, rahmat
Lailan Sufina dan Klinik Bersalin Nurr Aida Kecamatan Simpang Ulim
arahan dari berbagai pihak, oleh sebab itu pada kesempatan ini penulis
a. Bapak Prof. Dr. H. Paul Sirait, M.Kes dan Drs. Asman R Karo-Karo, MM,
b. Bapak Dr. Ferial Pasha Sirait, SE, M.Si, selaku Ketua Yayasan Sekolah
c. Ibu Diana, SKM, M.Kes, selaku Rektor Institut Kesehatan Sumatera Utara
d. Ibu Mazly Astuty, S.Kep, Ns, M.Kep, selaku Wakil Rektor I Institut
e. Ibu Martalena Siahaan, S. Kep., Ns., M.Kep, selaku Wakil Rektor II Institut
6
f. Bapak Dian Fajahari, S.Kep, Ns, M.Kep, selaku Wakil Rektor III Institut
g. Ibu Dameria Ginting, S.Kep, Ns, M.Kep, selaku Dekan Fakultas Ilmu
h. Ibu Emi Br Barus, SST, M.Keb selaku Ketua Program Studi S-1 Kebidanan
i. Ibu Bd. Lusiana Lusia Sirait, SST., M.Keb selaku pembimbing yang
j. Ibu Serly Monika Sembiring, SST., M.Kes selaku Penguji II yang telah
k. Serta seluruh staf dosen yang selama ini telah memberikan ilmu dan
7
Akhir kata penulis mohon maaf atas kesalahan yang disengaja maupun tidak
disengaja dalam penelitian ini dan penulis berharap semoga penelitian ini
Lailan Sufina
DAFTAR ISI
8
1.4.2. Manfaat Praktis...................................................... 8
1.5. Risiko Penelitian ............................................................. 8
9
3.3.3. Besar Sampel............................................................ 31
3.3.4. Teknik Pengambilan Sampel................................... 31
3.4. Lokasi dan Waktu Penelitian............................................. 32
3.4.1. Lokasi Penelitian ..................................................... 32
3.4.2. Waktu Penelitian ..................................................... 32
3.5. Variabel Penelitian, Defenisi Operasional dan Cara
Pengukurannya variabel .................................................... 32
3.6. Teknik dan Prosedur Pengumpulan Data .......................... 32
3.7. Teknik Pengolahan dan Analisis Data .............................. 33
3.7.1. Pengolahan Data ..................................................... 33
3.7.2. Analisis Data ........................................................... 33
3.8. Kerangka Operasional ....................................................... 35
3.9. Ethical Clearance............................................................... 36
BAB IV HASIL DAN ANALISIS PENELITIAN .............................. 36
4.1. Hasil Penelitian ................................................................. 36
4.1.1. Analisis Univariat.................................................... 36
4.1.2. Analisis Bivariat....................................................... 37
10
LAMPIRAN
DAFTAR GAMBAR
11
DAFTAR LAMPIRAN
12
BAB I
PENDAHULUAN
status kesehatan. Pada tahun 2018. diperkirakan diseluruh dunia lebih dari
585.000 ibu meninggal setiap tahun saat hamil atau bersalin, artinya setiap menit
ada satu perempuan yang meninggal. 81% AKI akibat komplikasi selama hamil
dan bersalin dan 25% selama masa post partum (World Health Organization
(WHO. 2018)
rata-rata AKI tercatat mencapai 359 per 100 ribu kelahiran hidup. Rata-rata
kematian ini jauh melonjak dibanding hasil SDKI 2007 yang mencapai 228 per
100 ribu yang terdiri dari perdarahan (42%), eklampsi/preeklampsi (13%), abortus
(15%). Target yang telah ditentukan oleh SDGs mengenai kematian ibu adalah
Kejadian itu terjadi ketika otot-otot rahim berkontraksi mendorong bayi keluar.
Otot-otot rahim atau kantong muskuler yang bentuknya menyerupai buah pir
kemih, rectum, tulang belakang dan tulang pubic menerima tekanan kuat dari
1
rahim. Berat dari kepala bayi ketika bergerak kebawah saluran lahir juga
sebagai akibat dari kontraksi otot-otot rahim untuk mendorong bayi keluar
sehingga ibu akan mengalami nyeri yang dapat mengganggu kenyamanan ibu).
Pada kala I persalinan ini ibu bersalin mengalami rasa nyeri yang dapat
Sebagian besar ibu mulai merasakan sakit atau nyeri persalinan pada kala I fase
aktif karena pada fase ini ibu merasakan sakit yang hebat karena rahim
(Cunningham, 2013).
dilakukan oleh dukun. Dari data yang ditemukan angka kejadian persalinan lama
Persalinan telah berlangsung 12 jam atau lebih bayi belum lahir. Dilatasi
serviks dikanan garis waspada pada persalinan fase aktif (Cunningham, 2013).
yang berlangsung lebih dari 2 jam pada primigravida dan lebih dari 1 jam
multigravida
2
Faktor terjadinya persalinan lama di bagi menjadi dua faktor yaitu faktor
penyebab dan faktor resiko, faktor penyebab: his, mal presentasi dan mal posisi,
janin besar, panggul sempit, kelainan serviks dan vagina, disproporsi fetovelvik,
dan ketuban pecah dini, dan faktor resiko: analgesik dan anastesis berlebihan,
paritas, usia, wanita dependen, respons stres, pembatasan mobilitas, dan puasa
penolong dan psikologi dari ibu (Kuswanti,2014). Kelainan his juga dapat
terjadi karena his yang tidak adekuat untuk melakukan pembukaan serviks atau
mendorong anak keluar. His yang tidak adekuat ini disebut dengan inersia uteri
(Cunningham, 2013).
rintangan pada jalan lahir, dan tidak dapat diatasi sehingga menyebabkan
dapat terjadi akibat kelainan his antara lain inersia uteri yang sifat hisnya lemah,
rasa nyeri. Sehingga di Rumah Sakit swasta banyak melakukan persalinan secara
seksio sesarea sebesar 20% sampai dengan 50%. Peningkatan persalinan secara
3
seksio sesarea ini dikarenakan kebanyakan ibu bersalin tidak mau merasakan
kematian ibu sebanyak 7 kematian per 100.000 kelahiran hidup (Dinas Kesehatan
pernapasan dan denyut jantung ibu akan meningkat sehingga aliran darah dan
terutama pada kala I fase sangat penting, karena ini dapat menjadi penentu apakah
ibu dapat bersalin normal atau diakhiri dengan suatu tindakan dikarenakan adanya
ibu memilih cara yang paling cepat dan gampang untuk menghilangkan nyeri.
Fenomena yang terjadi saat ini kebanyakan ibu lebih memilih untuk melakukan
operasi sectio caesarea tanpa indikasi yang jelas dan juga meminta untuk
dilakukan anestesi epidural. Semakin banyak ibu yang ingin melahirkan tanpa rasa
4
diantaranya teknik farmakologi dan nonfarmakologi. Metode farmakologi dalam
metode farmakologi.
antara lain dengan sentuhan kenyamanan menurut Simpkin dan Ancheta (2011)
terhadap Kemajuan Kala I pada Parturien Kala I Fase Aktif di RSIA Melinda
Kediri pada tahun 2012” didapatkan hasil responden yang diberikan massase
multipara pada fase laten awal persalinan pembukaan mulai dari 0 sampai 3–4 cm.
Durasi yang dibutuhkan untuk fase laten ini pada ibu multipara 5,3 jam.
Sedangkan untuk fase aktif kira-kira sekitar 5-6 jam pada kehamilan primigravida
Hal ini juga diperkuat dengan penelitian yang dilakukan oleh Firyadhonah
(2014) dengan judul “Perbedaan Lama Persalinan Kala I antara diberi dan tidak
5
diberi Massage Effluerage di Fundus Uteri pada Ibu bersalin di Puskesmas
1.09 jam antara yang diberi dan tidak diberi massage effleurage di fundus uteri
tahun 2020, berdasarkan data yang diperoleh dari log book persalinan, bahwa
dalam peride Januari- November 2020, jumlah persalinan di Kec. Simpang Ulim
Kab. Aceh Timur 30 persalinan, dengan angka kejadian partus lama sebanyak 7
kasus. Wawancara singkat dengan 1 orang ibu inpartu Kala I menyatakan bahwa
meskipun sudah pernah melahirkan 1 kali, rasa takut akan nyeri persalinan tetap
Bersalin Lailan Sufina dan Klinik Bersalin Nur Aida Kecamatan Simpang Ulim
Klinik Bersalin Lailan Sufina dan Klinik Bersalin Nur Aida Kecamatan Simpang
6
1.3. Tujuan Penelitian
Klinik Bersalin Lailan Sufina dan Klinik Bersalin Nur Aida Kecamatan Simpang
Effleurage pada ibu bersalin di Klinik Bersalin Lailan sufina dan Klinik
tahun 2021
Effleurage pada ibu bersalin di Klinik Bersalin Lailan sufina dan Klinik
tahun 2021
7
Hasil penelitian ini dapat dijadikan sebagai tambahan referensi dalam
Hasil penelitian ini dapat digunakan sebagai salah satu intervensi asuhan
8
Hasil penelitian ini dapat digunakan sebagai pengembangan ilmu pada
3. Bagi responden
Hasil penelitian ini dapat digunakan sebagai salah satu intervensi dalam
kurangnya respon positif dari responden akan keuntungan dari Tekhnik Effleurage
9
BAB II
TINJAUAN TEORI
dengan cara memberikan tekanan kepada tubuh, baik secara terstruktur, tidak
gerakan, atau getaran, baik dilakukan secara manual ataupun menggunakan alat
mekanis. Pijat biasanya menggunakan tangan, jemari, sikut, lengan, kaki, atau alat
pemijat. Pijat dapat memberikan relaksasi, rasa nyaman, dan kebugaran (William,
2021).
(2011), massage (pijatan) adalah upaya untuk penyembuhan yang amandan efektif
tanpa efek samping serta dpat dilakukan sendiri maupun dengan bantuan yang
sudah ahli.
10
Massase atau pijatan pada abdomen (effleurage) adalah bentuk stimulasi
kulit yang digunakan selama proses persalinan dapat menimbulkan efek relaksasi.
Relaksasi yang dialami ibu merangsang otak untuk menurunkan kadar hormon
Effleurage untuk mengalihkan perhatian ibu dari nyeri saat kontraksi. Pemilihan
(Indrayani 2016).:
Teknik ini bisa dilakukan oleh ibu inpartu sendiri dengan menggunakan
kedua telapak jari-jari tangan melakukan usapan ringan, tegas dan konstan
11
Gambar 1. Teknik Masase Effleurage dengan dua tangan
Teknik ini dapat dilakukan oleh orang lain (suami, keluarga atau petugas
usapan pada abdomen secara ringan, tegas, konstan dan lambat dengan
12
Gambar 2. Teknik Masase Effleurage dengan dua tangan
punggung
13
d. Melakukan gerakan membentuk pola 2 lingkaran dipaha ibu bila tidak
titik tekanan
2016):
1. Atur posisi tidur ibu dengan posisi tidur terlentang rileks dengan
2. Pada waktu timbul kontraksi kaji respon fisiologis dan psikososial ibu lalu
14
a. Letakkan kedua ujung-ujung jari diatas simfisisis pubis
e. Kaji respon fisiologis dan psikologis ibu dan tanyakan kualitas nyeri
lain:
Kemajuan Kala I pada Parturien Kala I Fase Aktif di RSIA Melinda Kediri
15
effleurage ditemukan 10 responden (71,4%) atau sebagian besar responden
ketuban melalui jalan lahir. Persalinan secara alami adalah persalinan yang
dilakukan pada proses persalinan dan kelahiran tanpa intervensi medis serta
Melahirkan secara alami merupakan harapan bagi setiap ibu hamil, dalam
16
estrogen seimbang di dalam darah tetapi di akhir kehamilan kadar progesteron
menurun sehingga timbul his, menurunnya kadar kedua hormon ini terjadi kira-
kira 1-2 minggu sebelum persalinan dimulai, (b) oksitosin meningkat sehingga
timbul kontraksi rahim, (c) dengan majunya kehamilan maka otot-otot rahim
semakin menegang dan timbul kontraksi untuk mengeluarkan janin, (d) hipofise
dan kadar suprarenal janin memegang peranan penting sehingga pada ancephalus
kelahiran sering lebih lama, (e) kadar prostaglandin dalam kehamilan dari minggu
(Indrayani, 2016).
tercapainya kontraksi uterus dengan frekuensi, intensitas dan durasi yang cukup
sehingga memungkinkan kepala janin lewat, oleh karena itu kala I persalinan
bercampur darah (bloody show) melalui vagina, penipisan dan pembukaan serviks
17
JNPK-KR (2013), menyatakan bahwa kala satu persalinan dimulai sejak
kekuatannya) hingga serviks membuka dengan lengkap (10 cm). Tanda dan gejala
inpartu adalah adanya penipisan dan pembukaan serviks, terjadi kontraksi uterus
serta keluarnya cairan lendir bercampur darah (“show”) melauli vagina. Pendapat
senada, lama kala I untuk primi 12 jam dan untuk multi 8 jam. Pedoman untuk
adanya timbulnya his dan disertai dengan keluarnya lendir bersemu darah (blood
show). Lendir yang bersemu darah ini berasal dari lendir kanalis servikalis karena
pembuluh pembuluh kapiler yang berada di sekitar kanalis servikalis itu pecah
akibat his
1. Fase Laten; yaitu fase pembukaan yang sangat lambat. Dari awal kontraksi
hingga pembukaan 3 cm, durasi 20-30 detik, tidak terlalu mulas, berlangsung
7-8 jam
18
2. Fase Aktif; yaitu pembukaan yang lebih cepat. Pembukaan dari 4 cm hingga
lengkap, penurunan bagian terbawah janin, durasi 40 detik atau lebih dengan
frekuensi 3x10 menit atau lebih dan sangat mulas, berlangsung 6 jam, dibagi
atas 3 subfase :
3-4 cm. Fase ini merupakan fase persiapan menuju fase berikutnya.
9 cm. Normalnya pembukaan serviks pada fase ini konstan yaitu 2-3 cm
c. Fase deselerasi; fase ini merupakan akhir fase aktif dimana dilatasi
pada fase ini kembali menjadi lambat rata-rata 1 cm per jam pada
Pada fase aktif frekuensi dan lama kontraksi uterus akan meningkat secara
bertahap (kontraksi dianggap adekuat/memadai jika tiga kali atau lebih dalam
waktu 10 menit dan berlangsung selama 40 detik atau lebih). Dari pembukaan 4
perjam (multipara). Pada fase aktif terjadi penurunan bagian terbawah janin.
19
2.2.4. Fisiologi Kala I
Perubahan yang lazin dialami ibu bersalin pada Kala I adalah (Kurniarum,
2016) :
a. Uterus
Kontraksi uterus mulai dari fundus dan terus menyebar ke depan dan
dan sangat kuat pada fundus. Selagi uterus kontraksi berkontraksi dan
b. Serviks
20
pemendekan dan penipisan serviks. Panjang serviks pada akhir
Pada persalinan Kala I selain pada saat kontraksi uterus, umumnya ibu
dalam keadaan santai, tenang dan tidak terlalu pucat. Kondisi psikologis
21
a. Kecemasan dan ketakutan pada dosa-dosa atau kesalahan-kesalahan
sendiri. Ketakutan tersebut berupa rasa takut jika bayi yang yang akan
nyaman badan, dan tidak bisa tidur nyenyak, sering kesulitan bernafas
c. Sering timbul rasa jengkel, tidak nyaman dan selalu kegerahan serta
22
d. Ketakutan menghadapi kesulitan dan resiko bahaya melahirkan bayi
takut dan gelisah terjadi dalam waktu singkat dan tanpa sebab sebab
yang jelas, (b) Ada keluhan sesak nafas atau rasa tercekik, jantung
berdebar-debar, (c) Takut mati atau merasa tidak dapat tertolong saat
dan takikardi
janin yang unggul, (2) Cemas kalau bayinya tidak aman di luar
23
1. Mempersiapkan ruangan untuk persalinan dan kelahiran bayi
Hal-hal pokok yang diperlukan dalam persalinan dan kelahiran bayi yaitu:
a. Ruangan yang hangat dan bersih, memiliki sirkulasi udara yang baik
terdapat air bersih, klorin, deterjen, kain pembersih, kain pel dan
24
2. Asuhan sayang ibu
emosi ibu dan keluarganya atau bahkan dapat terjadi saat yang menyakitkan
dan menakutkan bagi ibu. Upaya untuk mengatasi gangguan emosional dan
a. Menyapa ibu dengan ramah dan sopan, bersikap dan bertindak tenang,
dukungan.
25
b. Membantu pengaturan posisi ibu.
e. Pencegahan infeksi
menit. Median lamanya persalinan kala II pada multipara sedikit berkurang dari
20 menit dan pada primigravida sedikit kurang dari 50 menit (Aprilia, 2011).
Pendapat lain, lama kala II pada primi berlangsung 1 ½ sampai 2 jam dan pada
Menurut Aprilia (2011), tanda dan gejala yang terjadi pada kala II, yaitu:
26
a. Dorongan meneran (doran)
a. Pembukaan lengkap
Kala III dimulai dari lahirnya bayi hingga pengeluaran plasenta. Lama kala
27
2.2.8. Kala IV Persalinan
sampai 2 jam kemudian. Adapun hal-hal yang perlu diperhatikan adalah kontraksi
uterus sampai uterus kembali kebentuk normal. Hal itu dapat dilakukan dengan
masase uterus agar uterus berkontraksi dengan baik dan keras, memastikan bahwa
plasenta telah lahir lengkap serta tidak ada sedikitpun plasenta yang tertinggal.
a. Terjadi lightening
28
Dibagian bawah terasa sesak. (3) Terjadi kesulitan saat berjalan dan
sering miksi.
Sifat his permulaan atau palsu (1) Rasa nyeri ringan dibagian
bawah. (2) Datangnya tidak teratur dan durasinya pendek. (3) Tidak
29
b. Pinggang terasa sakit dan menjalar ke depan
sebagai berikut:
1. Passage
Passage atau jalan lahir terdiri dari panggul ibu, yakni bagian tulang
ikut menunjang keluarnya bayi, tetapi panggul ibu jauh lebih berperan
30
2. Passanger (janin dan plasenta)
ukuran kepala janin, presentasi janin, letak janin, sikap janin, dan posisi
janin.
a. Ukuran kepala janin: (1) Diameter sub occipito bregmatika 9,5 cm.
c. Presentasi janin
31
Presentasi adalah bagian janin yang pertama kali memasuki pintu
atas panggul dan terus melalui jalan lahir saat persalinan mencapai
aterm. Tiga presentasi janin yang utam adalah kepala (96%), bokong
e. Sikap janin
Sikap adalah hubungan bagian tubuh janin yang satu dengan bagian
kepala fleksi kearah dada, dan paha fleksi kearah sendi lutut. Sikap
ini disebut fleksi umum. Tangan disilangkan di depan thorax dan tali
f. Posisi janin
32
Posisi adalah hubungan antara bagian presentasi (oksiput, sacrum,
3. Power
33
Persalinan lama berada pada peringkat ke-5 penyebab kematian utama
kematian ibu baik di Indonesia maupun di dunia (WHO, 2012). Persalinan lama
masih dilakukan oleh dukun. Dari data yang ditemukan angka kejadian persalinan
Persalinan telah berlangsung 12 jam atau lebih bayi belum lahir. Dilatasi
serviks dikanan garis waspada pada persalinan fase aktif (Cunningham, 2013).
yang berlangsung lebih dari 2 jam pada primigravida dan lebih dari 1 jam
multigravida. Faktor terjadinya persalinan lama di bagi menjadi dua faktor yaitu
faktor penyebab dan faktor resiko, faktor penyebab: his, mal presentasi dan mal
posisi, janin besar, panggul sempit, kelainan serviks dan vagina, disproporsi
fetovelvik, dan ketuban pecah dini, dan faktor resiko: analgesik dan anastesis
penolong dan psikologi dari ibu (Kuswanti,2014). Kelainan his juga dapat
terjadi karena his yang tidak adekuat untuk melakukan pembukaan serviks atau
mendorong anak keluar. His yang tidak adekuat ini disebut dengan inersia uteri
(Cunningham, 2013).
34
Prawirohardjo (2014) menyatakan bahwa inersia uteri menyebabkan
rintangan pada jalan lahir, dan tidak dapat diatasi sehingga menyebabkan
persalinan macet/lama..
2. Passenger : diameter kepala bayi yang terlalu besar (> 9,5 cm) atau malposisi
3. Passage : pelvis yang abnormal, tumor, atau adanya obstruksi pelvis atau
jalan lahir
35
1. His tidak efisien (adekuat)
3. Factor jalan lahir (panggul sempit, kelainan serviks dan vagina, tumor)
2.2.13. Partograf
berjalan secara normal. Penggunaan partograf secara rutin akan memastikan ibu
dan janin telah mendapatkan asuhan persalinan secara aman dan tepat waktu.
terjadinya partus lama dan partus macet. Bidan diharapkan mampu mengadakan
mampu merujuk ibu hamil tersebut secara tepat waktu dengan keputusan klinik
pengetahuan yang cukup tentang partograf (Rosanti, Jati and Mustofa, 2018).
36
Permenkes RI No 1464/Menkes/Per/X/2010 tentang izin dan penyelenggaraan
praktek bidan merupakan salah satu upaya dari pemerintah untuk menurunkan
Angka Kematian Ibu (Permenkes, 2010; Badan Pusat Statistik et al., 2013)
2.4. Hipotesa
atau lebih variabel yang diharapkan bisa menjawab suatu pertanyaan dalam
penelitian (Hidayat, 2012). Dengan nilai p value < 0,05 jika Ha diterima, nilai p
37
di Klinik Bersalin Lailan Sufina dan Klinik Bersalin Nur Aida
BAB III
METODE PENELITIAN
penelitian yang digunakan untuk mencari pengaruh pada sesuatu yang diberi
perlakuan terhadap yang lain dalam kondisi yang dapat dikendalikan (Sugiyono
(2016)
38
3.3. Populasi dan Sampel
3.3.1. Populasi
(Notoatmojo, 2012). Populasi dalam penelitian ini adalah semua ibu bersalin di
Klinik Bersalin Kec Simpang Ulim Kab Aceh Timur (Klinik Bersalin Lailan
3.3.2. Sampel
Sampel dalam penelitian ini adalah 10 orang ibu bersalin di Klinik Bersalin Lailan
Sufina yang dijadikan kelompok perlakuan, dan 10 orang ibu bersalin di Klinik
Kriteria inklusi adalah kriteria atau ciri-ciri yang perlu dipenuhi oleh setiap
anggota populasi yang dapat diambil sebagai sampel (Aswar, 2011) yaitu:
2. Persalinan fisiologis
39
Sedangkan kriteria eksklusi adalah kriteria populasi yang tidak diambil
sebagai sampel atau kriteria subjek penelitian tidak dapat mewakili sampel karena
2. Ibu dengan gangguan pada kulit local, seperti luka bakar, dermatitis, atau
luka.
sampling
Desa Blang Nie, Kecamatan Simpang Ulim, Kabupaten Aceh Timur dan Klinik
Bersalin Nur Aida yang terletak di Desa Matang Seupeng, Kecamatan Simpang
40
3.5. Variabel Penelitian, Definisi Operasional dan Cara Pengukuran
Variabel
41
menit,
multi ±9
jam, 30
menit)
b. Tidak
Normal:
bila lama
persalinan
Kala I_III
(primi >14
jam 30
menit,
multi >9
jam, 30
menit
Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data primer yaitu data
persalinan pada kelompok perlakukan dan kelompok control dan data sekunder
klinik Bersalin Nur Aida dan yang menjadi kelompok perlakuan adalah responden
di Klinik Bersalin Lailan Sufina. Data yang dikumpulkan dalam penelitian ini
42
adalah kemajuan persalinan (Kala I-III) pada kelompok perlakukan dan kelompok
effleurage massage dilakukan selama ± 20 menit pada tiap-tiap kontraksi dan pada
1. Editing
2. Coding
43
Coding adalah memberikan kode pada setiap data yang telah diperoleh
data.
3. Entry Data
kode (angka atau huruf) dimasukkan dalam program atau software computer.
Maka pemprosesan data dilakukan dengan cara mengentry data dari angket ke
program SPSS
4. Cleaning
dan tidak terdapat kesalahan dalam memasukkan data sehingga siap untuk di
analisis
44
5. Tabulating
1. Analisis univariat
analisis bivariat.
45
2. Analisis bivariat
lamanya persalinan dengan menggunakan uji Chi kuadrat atau uji eksak
Sampel Penelitian
46
3.9. Ethical Clearance
Secara umum prinsip etika dalam penelitan atau pengumpulan data dapat
keadilan (Aswar, 2011). Penelitian ini telah dirancang sesuai dengan petunjuk dan
aturan yang telah ditetapkan. Peneliti mengajukan permohonan ijin kepada pihak
Klinik Bersalin Di Kec Simpang Ulim Kab Aceh Timur Kode Pos 24458 (Klinik
Bersalin Lailan Sufina dan Klinik Bersalin Nur Aida), kemudian dalam penelitian
1. Informed concent
2. Confidentiality
47
Semua responden harus dijaga kerahasiaannya. Peneliti menjaga
3. Anonymity
BAB IV
HASIL PENELITIAN
48
Klinik Bersalin Lailan sufina Di Desa Blang Nie, kecamatan Simpang ulim,
dan Klinik Bersalin Nur aida Di Desa Matang seupeng, Kecamatan Simpang
No Gravida Frekuensi %
1 Primigravida 6 30.0
2 Multigravida 14 70.0
Usia
1 < 21 tahun 6 30.0
2 21-35 tahun 8 40.0
3 >35 tahun 6 30.0
Pekerjaan
1 IRT 5 25.0
2 Petani 9 45.0
2 Wiraswasta 4 20.0
3 PNS 2 10.0
49
Total 20 100
multigravida sebanyak 14 orang (70%). Usia ibu bersalin mayoritas 21-35 tahun
orang (45%).
teknik effluerace pada kelompok intervensi sebesar 1,20 dengan standar deviasi
sebesar 0,133 sedangkan pada kelompok kontrol nilai rerata lama persalinan
50
Tabel 4.3 Perbandingan Lamanya Persalinan Antara Kelompok Intervensi
dan Kelompok Kontrol Setelah Teknik Effleurace di Klinik
Bersalin Lailan Sufina dan Klinik Bersalin Nur Aida Kecamatan
Simpang Ulim Kabupaten Aceh Timur Tahun 2021
teknik effluerace pada kelompok intervensi sebesar 1,20 dengan standar deviasi
sebesar 0,133 sedangkan pada kelompok kontrol nilai rerata lama persalinan
sebesar 1,90 dengan standar deviasi 0,180. Hasil uji statistik menunjukkan bahwa
Lailan Sufina dan Klinik Bersalin Nur Aida Kecamatan Simpang Ulim
BAB V
PEMBAHASAN
51
5.1 Perbandingan Lamanya Persalinan Antara Kelompok Intervensi dan
Kelompok Kontrol Setelah Teknik Effleurace
Hasil penelitian menunjukkan bahwa ada pengaruh tekhnik effleurage
terhadap lamanya persalinan di Klinik Bersalin Lailan Sufina dan Klinik Bersalin
Nur Aida Kecamatan Simpang Ulim Kabupaten Aceh Timur Tahun 2021,
dengan nilai p= 0,006. Hal ini sejalan dengan penelitian dengan penelitian yang
Kala I antara diberi dan tidak diberi Massage Effluerage di Fundus Uteri pada Ibu
lama persalinan sebesar 1.09 jam antara yang diberi dan tidak diberi massage
terhadap lamanya persalinan kala I pada multigravida namun ada perbedan rata-
ketuban melalui jalan lahir. Persalinan secara alami adalah persalinan yang
dilakukan pada proses persalinan dan kelahiran tanpa intervensi medis serta
Melahirkan secara alami merupakan harapan bagi setiap ibu hamil, dalam
dengan cara memberikan tekanan kepada tubuh, baik secara terstruktur, tidak
52
terstruktur, menetap, atau berpindah tempat dengan memberikan tekanan,
gerakan, atau getaran, baik dilakukan secara manual ataupun menggunakan alat
mekanis. Pijat biasanya menggunakan tangan, jemari, sikut, lengan, kaki, atau alat
pemijat. Pijat dapat memberikan relaksasi, rasa nyaman, dan kebugaran (William,
2021).
Effleurage untuk mengalihkan perhatian ibu dari nyeri saat kontraksi. Pemilihan
diberikan teknik effluerace pada kelompok intervensi sebesar 1,20 dengan standar
deviasi sebesar 0,133 sedangkan pada kelompok kontrol sebesar 1,90 dengan
standar deviasi 0,180. Hal ini berarti bahwa rerata lama persalian setelah diberikan
yang dapat membantu ibu bersalin untuk mempercepat proses persalinan, karena
pembukaan serviks secara bertahap dan membantu proses persalinan lebih cepat.
Hal ini didukung juga oleh hasil penelitian di lapangan, dimana ibu bersalina yang
53
dapat dianjurkan untuk ibu bersalin supaya dilakukan teknik effleurage pada saat
BAB VI
54
KESIMPULAN DAN SARAN
6.1 Kesimpulan
hangat dan kompres dingin terhadap efesiensi waktu penyembuhan luka ruptur
perineum post partum di Puskesmas Ofa Padang Mahondang, maka dapat diambil
intervensi sebesar 1,20 dengan standar deviasi sebesar 0,133 sedangkan pada
Bersalin Nur Aida Kecamatan Simpang Ulim Kabupaten Aceh Timur Tahun
5.2 Saran
melalui literatur terbaru, pelatihan serta konseling pada setiap pemeriksaan ibu
55
pemberian tekhnik effleurage mempercepat proses persalinan pada ibu
bersalin.
56
DAFTAR PUSTAKA
Aprilia , Yesie. 2011. Hipnostetri : Rileks, Nyaman, dan Aman Saat Hamil &
Melahirkan. Jakarta: Gagas Media
57
Badan Pusat Statistik et al. (2013) ‘Survei Demografi dan Kesehatan Indonesia
2012’, Sdki. doi: 10.1111/j.1471-0528.2007.01580.x
Cunningham FG, Leveno KJ, Bloom SL, Hauth JC, Rouse DJ, Spong CY
(2013). Obstetri william edisi 23, volume 2. Jakarta: penerbit buku
kedokteran EGC.
Dinas Kesehatan Provinsi Aceh. 2016. Profil Kesehatan Provinsi Aceh Tahun
2015 dalam http://dinkes.acehprov.go.id/uploads/fult ext_prof2016.pdf
diakses tanggal 19 April 2021 Pukul 17.18 Wib
Indrayani dan Djami. 2016, Update Asuhan Persalinan dan Bayi Baru Lahir ,
Penerbit Trans Info Media, Jakarta
58
Mochtar, Roestam. 2012. Sinopsis Obstetri Fisiologi dan Patologi. Jilid I, Edisi
II. Jakarta: EGC.
59
Pasongli, S., Rantung, M., & Pesak, E.2014. Efektifitas Conterpressure
terhadap Penurunan Intensitas Nyeri Kala I Fase Aktif Persalinan
Normal di Rumah Sakit Advent Manado, Jurnal Ilmiah Bidan, 12-16
60
Wahyuningsih, Marni. (2014). Efektifitas Aromaterapi Lavender (Lavandula
Angustifolia) dan Massage Effleurage terhadap Tingkat Nyeri
Persalinan Kala 1 Fase Aktif pada Primagravida di BPS Utami dan
Ruang Ponek RSUD Karanganyar. Skripsi. Surakarta : STIKES
Kusuma Husada Surakarta
William C. Shiel Jr., MD, FACP, FACR Pijat - Wikipedia bahasa Indonesia,
ensiklopedia bebas. Definition of Massage (medicinenet.com) diakses 19
Maret 2021 jam 08.50 wib
Yanti, SST (2015). Model Asuhan Kebidanan CoC Turunkan AKI Dan AKB.
Disertasi, Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta
61
PERSETUJUAN MENJADI RESPONDEN
Bersalin Nur Aida Kec. Simpang Ulim Kab. Aceh Timur tahun 2021.
Ibu untuk berpartisipasi dalam Penerapan Tekhnik effleurage pada ibu bersalin .
Tanpa partisipasi ibu penelitian ini tidak akan berjalan sesuai harapan.
untuk penelitian ini. Atas segala bantuannya, peneliti mengucapkan terima kasih.
Aceh, 2021
62
Responden Peneliti
1. Atur posisi tidur ibu dengan posisi tidur telentang rileks dengan
63
menggunakan 1 atau 2 bantal, kaki diregangkan 10 cm dengan kedua lutut
2. Pada waktu timbulnya kontraksi, kaji respon fisiologis dan psikososial ibu
ujung jari tangan diatas simpisis pubis bersama inspirasi pelan, usapkan
kedua ujung-ujung jari tangan dengan tekanan yang ringan, tegas dan
kearah fundus uteri, setelah sampai fundus uteri seiring dengan ekspirasi
4. Sesudah dilakukan perlakuan, kaji respon fisiologis dan psikologis ibu dan
Teknik ini bisa dilakukan oleh ibu inpartu sendiri dengan menggunakan kedua
telapak jari-jari tangan melakukan usapan ringan, tegas dan konstan dengan
cara gerakan melingkari abdomen, dimulai dari abdomen bagian bawah diatas
64
turun ke umbilicus dan kembali ke perut bagian bawah di samping simpisis
pubis
Teknik ini dapat dilakukan oleh orang lain (suami, keluarga atau petugas
pada abdomen secara ringan, tegas, konstan dan lambat dengan membentuk
65
Frequencies
Statistics
gravida usia pekerjaan
N Valid 20 20 20
Missing 0 0 0
Frequency Table
gravida
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid primigravida 6 30.0 30.0 30.0
multigravida 14 70.0 70.0 100.0
Total 20 100.0 100.0
usia
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid < 21 tahun 6 30.0 30.0 30.0
21-35 tahun 8 40.0 40.0 70.0
>35 tahun 6 30.0 30.0 100.0
Total 20 100.0 100.0
pekerjaan
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid IRT 5 25.0 25.0 25.0
Petani 9 45.0 45.0 70.0
Wiraswasta 4 20.0 20.0 90.0
Pegawai swasta 2 10.0 10.0 100.0
Total 20 100.0 100.0
66
T-Test
Group Statistics
Std.
kelompok N Mean Deviation Std. Error Mean
lama persalinan intervensi 10 1.20 .422 .133
kontrol 10 1.90 .568 .180
67
INSTRUMEN PENELITIAN
KELOMPOK PERLAKUAN
1.
2.
3.
68
4.
5.
6.
7.
8.
9.
10.
69
KELOMPOK KONTROL
1.
2.
3.
4.
70
5.
6.
7.
8.
9.
10.
71
LEMBAR KONSULTASI PROPOSAL SKRIPSI
72
4 Sabtu, ACC sidang
27 Feb 2021
73