PROPOSAL SKRIPSI
Diajukan sebagai salah satu syarat untuk memperoleh
Gelar Sarjana Keperawatan
Judul Tugas Akhir : Pengaruh Pola Makan Pada Remaja Terhadap Kejadian
Gastritis Di Wilayah Kerja Puskesmas Sagaranten
Kabupaten Sukabumi
Nama Mahasiswa : RIFKA AINUL FITRY
NPM : 1220032
Program Studi : Sarjana Keperawatan
Menyetujui :
ii
KATA PENGANTAR
Segala puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah
melimpahkan rahmat, karunia dan hidayah-Nya sehingga penulis dapat
menyelesaikan Proposal penelitian dengan judul “Pengaruh Pola Makan Pada
Remaja Terhadap Kejadian Gatritis diwilayah Kerja Puskesmas Sagaranten Pada
Tahun 2021”. Profosal ini diajukan untuk memenuhi salah satu syarat
memperoleh gelar Sarjana Keperawatan pada Program Studi Sarjana Keperawatan
Fakultas Keperawatan, nstitut Kesehatan Rajawali Bandung.
Proposal ini merupakan sebagian kecil dari keseluruhan proses
pembelajaran, akan tetapi dalam penyelesaiannya membutuhkan waktu dan proses
yang panjang. Banyak hal yang dapat peneliti pelajari selama proses pembuatan
Proposal ini. Peneliti banyak menerima bimbingan, pengarahan, saran, serta
fasilitas yang membantu hingga akhir penyusunan skripsi ini. Dengan tersusunnya
skripsi penelitian ini, peneliti ucapkan terimakasih yang sebesar – besarnya
kepada:
1. Ibu Tonika Tohri, S.Kp., M.Kes. selaku Rektor Institut Kesehatan Rajawali
Bandung.
2. Pak Sudarna Sumakna, Selaku Kepala Puskesmas Sagaranten
3. Ibu Istianah, S.Kep., Ners, M.Kep. selaku Dekan Fakultas Keperawatan
Institut Kesehatan Rajawali Bandung, sekaligus pembimbing utama yang
telah memberikan bimbingan, pengarahan, pemikiran, dan dorongan moral
kepada penulis dalam penyusunan skripsi ini.
4. Ibu Lisbet Octavia Manalu, S.Kep., Ners, M.Kep. selaku Ketua Program Studi
Sarjana Keperawatan Institut Kesehatan Rajawali Bandung.
5. Ibu Arieni Ramadhan, S.Kep., Ners, MHPE selaku pembimbing pendamping
yang telah memberikan bimbingan, pengarahan, pemikiran, dan dorongan
moral kepada penulis dalam penyusunan skripsi ini.
6. Seluruh staf dan dosen Institut Kesehatan Rajawali Bandung yang senantiasa
memberikan lmu pengetahuan yang bermanfaat kepada penulis.
7. Kedua orang tua tercinta, Ahmad dan Rohayati yang selalu memberikan
iii
dukungan dan motivasi baik dan moril maupun materil kepada penulis agar
terselesaikan penyusunan skripsi ini.
8. Rekan – rekan mahasiswa program Studi Sarjana Keperawatan angkatan 2020
yang telah memberikan motivasi dan bantuan moral maupun moril selama
dalam penyusunan skripsi ini.
9. Semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu yang telah
membantu peneliti baik secara langsung maupun tidak langsung dalam
menyelesaikan penelitian ini.
Semoga atas kebaikan yang bersangkuatan Allah SWT memberikan balasan
yang berliapat ganda, Aamin Yaa Robbal’Aalamiin.
Akhirnya, besar harapan penulis semoga Allah SWT meridhoi kita semua
dan tulisan ini semoga memberikan manfaat khususnya bagi perkembangan dunia
pendidikan.
Penulis
iv
DAFTAR ISI
v
DAFTAR TABEL
vi
DAFTAR BAGAN
vii
BAB I
PENDAHULUAN
1
2
peningkatan produksi asam lambung sehingga dapat timbul rasa nyeri diulu
hati (Ikawati, 2012).
Pola makan atau pola konsumsi pangan merupakan susunan jenis dan
jumlah makanan yang dikonsumsi seseorang atau sekelompok orang pada
waktu tertentu. Pola makan merupakan variabel yang erat kaitannya dengan
kejadian gastritis (Rahma, dkk, 2012).
Pola makan adalah suatu cara atau usaha dalam pengaturan jumlah dan
jenis makanan dengan informasi gambaran dengan meliputi mempertahankan
kesehatan, satatus nutrisi, mencegah atau membantu kesembuhan penyakit
(Depkes RI 2012). Pola makan merupakan berbagai informasi yang memberi
gambaran macam dan model bahan makanan yang dikonsumsi setiap hari,
yang meliputi frekuensi makan, jenis makanan dan porsi makan (Possion,
2011). Pola makan atau food pattern adalah cara seseorang atau sekelompok
orang memanfaatkan pangan yang tersedia sebagai reaksi terhadap tekanan
ekonomi dan sosial-budaya yang dialaminya berkaitan dengan pola makan
(Almatsier, 2011).
Berdasarkan penelitian Syamsu (2017) tentang kejadian gastritis yang
disebabkan oleh pola makan di dapatkan hasil bahwa dari 95 responden yang
diteliti, jumlah responden yang memiliki pola makan baik sebanyak 43
Remaja (45,3%) dan responden yang memiliki pola makan kurang baik
sebanyak 52 Remaja (54,7%), yang terdiri dari 21 responden (22,1%)
memiliki frekuensi makan < 2 kali sehari, 48 responden (50,5%) menyukai
jenis makanan yang beresiko dapat menimbulkan gastritis dan 72 responden
(75,8%) mempunyai porsi makan yang tidak sesuai dengan anjuran makan
bagi remaja. Dengan demikian dijelaskan bahwa gastritis banyak disebabkan
karena pola makan yang tidak teratur seperti kebanyakan remaja hanya
makan 1-2 kali sehari bahkan ada juga remaja yang makan hanya 1 kali sehari
dengan porsi makan yang banyak. Disamping tu jumlah kandungan
karbohidrat, protein, vitamin dan mineral dalam makanan yang dikonsumsi
tidak seimbang. Menurut penelitian Bagas (2016) dilihat dari hasil distribusi
frekuensi responden, diketahui bahwa responden dengan pola makan yang
3
2.1.2 Etiologi
Ada beberapa penyebab yang dapat mengakibatkan seseorang
menderita gastritis antara lain mengkonsumsi obat-obatan kimia seperti
asetaminofen, aspirin, dan steroid kartikosteroid (Suratan dalam da, 2017).
Asetaminofen dan kartikosteroid dapat mengakibatkan ritasi pada mukosa
lambung, sedangkan NSAIDS (Nonsteroid Anti nflammation Drungs) dan
kortikosteroid menghambat sintesis prostaglandin sehingga sekresi HCL
meningkat dan menyebabkan suasana lambung menjadi sangat asam.
Kondisi asamini menimbulkan ritasi mukosa lambung.
7
8
1. Pola makan
Orang yang memiliki pola makan yang tidak teratur mudah
terserang penyakitini. Pada saat perut harus diisi, tapi dibiarkan kosong
atau ditunda pengisiannya, asam lambung akan mencerna lapisan
mukosa lambung sehingga timbul rasa nyeri.
2. Helicobacter Pylori
Helicobacter pylori adalah kuman garam negatif, hasil yang
berbentuk kurva dan batang Helicobacter pylori adalah suatu bakteri
yang menyebabkan peradangan lapisan lambung yang kronis (gastritis)
pada manusia. nfeksi Helicobacter pyloriini sering diketahui sebagai
penyebab utama terjadi ulkus peptikum dan penyebab terserang
terjadinya gastritis.
3. Terlambat makan
Secara alami lambung akan terus memproduksi asam lambung
setiap waktu dalam jumlah yang kecil, setelah 4-6 jam sesudah makan
biasanya kadar glukosa dalam darah telah banyak terserap dan terpakai
sehingga tubuh akan merasakan lapar dan pada saat tu jumlah asam
lambung terstimulasi. Bila seseorang telat makan sampai 2-3 jam,
maka asam lambung yang diproduksi semakin banyak dan berlebih
sehingga dapat mengiritasi mukosa lambung serta menimbulkan rasa
nyeri di sekitar epigastrium.
4. Makanan pedas
Mengkonsumsi makanan pedas secara berlebihan akan
merangsang systempencernaan, terutama lambung dan usus kontraksi.
Halini akan mengakibatkan rasa panas dan nyeri di ulu hati yang
disertai dengan mual dan muntah. Gejala tersebut membuat penderita
semakin berkurang nafsu makannya. Bila kebiasaan mengkonsumsi
makanan pedas ≥ 1x dalam 1 minggu selama minimal 6 bulan
dibiarkan terus menerus dapat menyebabkan ritasi pada lambung yang
disebut dengan gastritis.
11
2.1.6 Komplikasi
Komplikasi dalam gastritis akut, yaitu perdarahan saluran cerna
bagian atas yang berupa hematemesis dan melena. Perdarahan yang
banyak dapat menyebabkan syok hemoragik yang bisa mengakibatkan
kematian dan dapat terjadi ulkus. Kompliksai yang timbul pada gastritis
kronis yaitu atrofi lambung yang dapat menyebabkan gangguan
penyerapan vitamin B12, akibat kurangnya penyerapan B12 menyebabkan
anemia pernesiosa, penyerapan zat besi terganggu dan penyempitan daerah
atrum pylorus (Masjoer, 2011).
2.1.7 Penatalaksanaan
Widjadja (2012) menyebabkan cara terbaik untuk mengatasi gastritis
adalah melakukan pencegahan. Pencegahan di lakukan dengan
memperbaiki pola makan dan zat-zat makanana yang dikonsumsi. Gastritis
merupakan penyakit pencernaan sehingga pengaturan terhadap zat
makanan merupakan factor utama untuk menghindari gastritis seperti tidak
menggunakan obat-obatan yang mengiritasi lambung, makan teratur atau
tidak terlalu cepat, mengurangi makan makanan yang pedas, berminyak,
hindari merokok, minum kopi atau alkohol dan kurangi stress.
Mengurangi makan makanan yang merangsang pengeluaran asam
lambung, seperti makan berbumbu, pedas, cuka, dan lada berlebihan.
Beberapa jenis makanann yang telah diketahui memberikan rangsangan
yang kurang enak terhadap perut juga dihindari. Setiap orang harus
mengetahui makanan apa yang dapat menimbulkan rasa tidak enak di
perut. Hal tersebut dapat memperkecil kemungkinan nfeksi bakteri
penyebab gastritis kronik (Masjoer, 2011).
Pengobatan yang dilakukan terhadap gastritis bergantung pada
penyebabnya. Antibiotik digunakan untuk menghilangkan nfeksi.
Pengobatan lain juga diperlukan bila timbul komplikasi atau akibat lain
dari gastritis, obat yang dapat meningkatkan produksi asam lambung
12
1. Frekuensi Makan
Frekuensi makan seringnya seseorang melakukan kegiatan
makan dalam sehari baik makanan utama atau makan selingan.
Frekuensi makan di katakan baik bila frekuensi makan setiap harinya 3
kali makan utama atau 2 kali makan utama dengan 1 kali makan
selingan. Pada umumnya setiap orang melakukan 3 kali makan utama
yaitu makan pagi, makan siang, makan malam. Pola makan yang tidak
normal di bagi menjadi 2 yaitu makan dalam jumlah banyak, dimana
orang makan dalam jumlah banyak dan makan di malam hari.
2. Jenis makanan
Jenis makan yang dikonsumsi remaja dapat dikelompokkan
menjadi dua yaitu makanan utama dan makan selingan. Makanan
utama adalah makanan yang dikonsumsi seseorang beruapa makan
pagi, makan siang, dan makan malam yang terdiri dari makanan
pokok, lauk pauk, sayur, buah dan minuman.
3. Porsi Makan
Jumlah atau porsi merupakan suatu ukuran maupun takaran
makanan yang dikonsumsi pada tiap kali makan. Jumlah (porsi)
makanan sesuai dengan anjuran makanan bagi remaja menurut (Hudha
dalam Bagas, 2016).Jumlah (porsi) standar bagi remaja antara lain:
makanan pokok berupa nasi, roti tawar, dan mie nstant. Jumlah atau
porsi makanan pokok antara lain : nasi 100 gram dan ukuran kecil 60
gram. Lauk pauk mempunyai dua golongan lauk nabati dan lauk
hewani, jumlah atau porsi makan antara lain : daging 50 gram, telur 50
gram, tempe 50 gram (dua potong) tahu 100 gram (dua potong). Sayur
merupakan bahan makanan yang berasal dari tumbuh-tmbuhan, jumlah
atau porsi sayuran dari berbagai jenis masakan sayuran antara lain :
sayur 100 gram. Buah merupakan suatu hidangan yang disajikan
setelah makanan utama berfungsi sebagai pencuci mulut. Jumlah porsi
buah ukuran 100 gram, ukuran potongan 75 gram.
18
Bagan 2.1
Kerangka Teori
Pola makan
Jenis makan
Frekuensi makan
Porsi makan
25
26
Keterangan :
: Diteliti
: Hubungan
Tabel 3.1
Definisi Operasional
Definisi
Variabel Alat Ukur Hasil Ukur Skala
Operasional
Pola Pola makan yang Kuesioner 1 : Pola makan Ordinal
Makan terdiri dari : kurang baik
frekuensi makan, (bila<mean)
jenis makan dan 0 : Pola makan
porsi/jumlah makan baik (bila
>mean)
Gastritis Gastritis adalah Lembar 1 : Gastritis Ordinal
suatu peradangan Ceklis 2:Tidak
mukosa lambung Gastritis
yang bersifat akut,
kronik difus atau
lokal dengan
karakteristik
anoreksia, rasa
penuh, tidak enak
pada epigastrium,
mual dan muntah
3.6.3.2 Pelaksanaan
a. Mendapatkan izin melakukan penelitian dari Institut Kesehatan
Rajawali Bandung, Kesatuan Bangsa dan Politik (KESBANGPOL),
Dinas Kesehatan Bandung Barat.
b. Mendapatkan izin untuk melakukan studi pendahuluan kepada
pasien dan pengambilan data di ruang rawat nap RSUD Cililin.
c. Melakukan penelitian di ruang rawat nap RSUD Cililin sesuai
kriteria nklusi yang telah ditentukan.
d. Melakukan nformed consent dengan menjelaskan tujuan
dilakukannya penelitian.
e. Penyebaran lembar kuesioner kepada pasien untuk diisi, setelah tu
dikembalikan kepada peneliti.
f. Mengambil kesimpulan dari data yang telah diperoleh berdasarkan
pengolahan dan analisa yang telah dilakukan sebelumnya.
3.6.3.3 Tahap Akhir
a. Menyusun laporan hasil penelitian
b. Presentasi hasil penelitian
c. Perbaikan dokumentasi
d. Pendokumentasian hasil penelitian
36
37
INFORMED CONSENT
LEMBAR PERSETUJUAN MENJADI RESPONDEN
Dalam kegiatan Penelitan “hubungan pola makan dengan kejadian gastritis pada r
emaja di wilayah kerja puskesmas Sagaranten kabupaten Sukabumi tahun 2021”
mahasiswi Program Sarjana Keperawatan Institut Kesehatan Rajawali Bandung
Tanpa ada paksaan dan secara sukarela.
Demikian surat pernyataan ini saya buat dengan sebenar-benarnya.
LEMBAR KUESIONER
Petunjuk Penelitian
a. Bacalah pertanyaan dengan hati-hati sehingga anda dapat mengerti
b. Pilihlah salahsatu jawaban anda dengan cara memberi tanda checklist (√)
pada tempat ([ ]) yang tersedia sesuai dengan satu jawaban yang saudara
pilih.
c. Setiap inomer hanya boleh diisi dengan satu jawaban.
d. Setiap jawaban dimohon untuk memberikan jawaban yang jujur.
e. Harap mengisi seluruh jawaban yang ada dalam kuesioner ni (dan pastikan
tidak ada yang terlewati).
A. Data Demografi
1. Tanggal Pengisian :
2. Nama (inisial) :
3. Usia :
4. Jeniskelamin : [ ] Laki-laki [ ] Perempuan
5. Pendidikan :
6. No. Telepon :