S
KHUSUSNYA Tn. S DENGAN GANGGUAN SISTEM PENCERNAAN :
GASTRITIS AKUT PADA TANGGAL 25-28 JANUARI 2021 DI KEL. SEI
SIKAMBING D KEC. MEDAN PETISAH
Disetujui :
Mengetahui :
Kaprodi D3 Keperawatan
5
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, karena atas berkat dan
karunia-Nya, penulis dapat menyelesaikan Asuhan Keperawatan Pada Keluarga Binaan Tn.
S Khususnya Ny. E Dengan Gangguan Sistem Pencernaan : Gastritis Akut Pada Tanggal 25-
30 Januari 2021 Di Kel. Sei Sikambing D Kec. Medan Petisah. Karya Tulis ini dilakukan
dalam rangka memenuhi Laporan Praktek Belajar Lapangan (PBL).
Penulis pada kesempatan ini menyampaikan ucapan terima kasih kepada berbagai
pihak yang telah membantu penulis merampungkan Asuhan Keperawatan ini.
Akhir kata, penulis berharap Tuhan Yang Maha Esa berkenan membalas segala
kebaikan semua pihak yang telah membantu. Semoga karya tulis ini membawa manfaat
bagi pengembangan ilmu.
Medan,Januari 2021
Penulis
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR..............................................................................................
DAFTAR ISI............................................................................................................
BAB I. PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang.........................................................................................................1
1.2 Ruang Lingkup Penulisan........................................................................................2
1.3 Tujuan Penulisan......................................................................................................3
1.4 Metode Penelitian.....................................................................................................4
1.5 Sistem Penulisan.......................................................................................................5
BAB II. LANDASAN TEORIS
A. Landasan Teoritis Medis
2.1. Defenisi.............................................................................................................7
2.2. Anatomi Fisiologi...............................................................................................8
2.3. Etiologi...............................................................................................................9
2.4. Patofisiologi.......................................................................................................10
2.5. Manifestasi klinik...............................................................................................11
2.6. Diagnosa..............................................................................................................
2.7. Komplikasi...........................................................................................................
2.8. Pengobatan .........................................................................................................
B. Landasan Teoritis Keperawatan Keluarga
2.1. Defenisi..............................................................................................................
2.2. Keluarga sebagai unit Pelayanan Kesehatan......................................................
2.3. Tugas Keluarga dalam melaksanakan kesehatan................................................
2.4. Tahap-tahap dalam proses keperawatan
a. Pengkajian
b. Diagnosa Keperawatan
c. Perencanaan
d. Pelaksanaan
e. Evaluasi
BAB III. TINJAUAN KASUS
3.1. Pengkajian Data
3.2. Analisa Data
3.3. Perumusan Diagnosa
3.4. Menentukan Prioritas menurut Skoring Bailon
3.5. Penyusunan Masalah sesuai dengan Prioritas
3.6. Rencana Perawatan
3.7. Catatan Perkembangan
BAB I V. PEMBAHASAN..........................................................................................
BAB V. KESIMPULAN DAN SARAN
1.1. Kesimpulan..........................................................................................
5
1.2. Saran ...................................................................................................
DAFTAR PUSTAKA.........................................................................................................
LAMPIRAN :
1. SAP
2. Materi Perpustakaan
3. Dokumentasi (Foto)
4. Daftar hadir Penyuluhan
BAB I
PENDAHULUAN
5
1. Tujuan umum :
Mahasiswa dapat mengetahui dan mencegah terjadinya gastritis serta
mengimplementasikan asuhan keperawatan demam gastritis di lapangan.
2. Tujuan khusus :
a. Mengetahui pengertian, etiologi, dan patofisiologi gastritis
b. Mengetahui pengkajian keperawatan pada kasus gastritis
c. Mengetahui diagnose yang mungkin muncul dan perencanaan tindakan keperawatan
d. Mampu mengaplikasikan tindakan keperawatan sesuai konsep dan sesuai indikasi klien
e. Mengetahui asuhan keperawatan pada kasus gastritis
5
BAB II
LANDASAN TEORIS
2.3 Etiologi
Penyebab dari Gastritis dapat dibedakan sesuai dengan klasifikasinya sebagai berikut :
· Gastritis Akut
Penyebabnya adalah obat analgetik, anti inflamasi terutama aspirin (aspirin yang dosis rendah
sudah dapat menyebabkan erosi mukosa lambung).
Bahan kimia misal : lisol, alkohol, merokok, kafein lada, steroid dan digitalis. Gastritis juga
dapat disebabkan oleh obat-obatan terutama aspirin dan obat anti inflamasi non steroid (AINS),
juga dapat disebabkan oleh gangguan mikrosirkulasi mukosa lambung seperti trauma, luka
bakar dan sepsis (Mansjoer, Arif, 1999, hal : 492).
· Gastritis Kronik
Penyebab dan patogenesis pada umumnya belum diketahui. Gastritis ini merupakan kejadian
biasa pada orang tua, tapi di duga pada peminum alkohol, dan merokok.
Penyebab lain adalah
· Diet yang sombrono , makan terlau banyak, dan makan yang terlalu cepat dan makan-
makanan yang terlalu berbumbu atau mengandung mikroorganisme
Faktor psikologi Stress baik primer maupun sekunder dapat merangsang peningkatan produksi
asam-asam gerakan paristaltik lambung. Sterss juga akan mendorong gerakan antara makanan
dan dinding lambung menjadi tambah kuat. Hal ini dapat menyebabkan luka pada lambung.
· Stress berat (sekunder) akibat kebakaran, kecelakaan maupun pembedahan sering pula
menyebabkan tukak lambung akut. Infeksi bakteri Gastritis akibat infeksi bakteri dari luar
tubuh jarang terjadi sebab bakteri tersebut akan terbunuh oleh asam lambung. Kuman penyakit
atau infeksi bakteri penyebab gastritis, umumnya berasal dari dalam tubuh penderita
bersangkutan. Keadaan ini sebagai wujud komplikasi penyakit yang telah ada sebelumnya
2.4 Patofisiologi
Perangsangan sel vagus yang berlebihan selama stress psikologis dapat menyebabkan
pelepasan atau sekresi gastrin yang menyebabkan dari nukleus motorik dorsalis nervus vagus,
5
setelah melewati nervus vagus menuju dinding lambung pada sistem saraf enterik, kemudian
kelenjar-kelenjar gaster atau getah lambung, sehingga mukosa dalam antrum lambung
mensekresikan hormon gastrin dan merangsang sel-sel parietal yang nantinya produksi asam
hidroklorinnya berlebihan sehingga terjadi iritasi pada mukosa lambung (Guyton, 1997: 1021-
1022). Obat-obatan, alkohol, garam empedu, atau enzim pankreas dapat merusak mukosa
lambung, mengganggu barier mukosa lambung dan memungkinkan difusi kembali asam dan
pepsin ke dalam jaringan lambung. Maka terjadi iritasi dan peradangan pada mukosa lambung
dan nekrosis yang dapat mengakibatkan perforasi dinding lambung dan perdarahan dan
peritonitis (Long, 1996 : 196). Asam hidroklorida disekresi secara kontinyu sehingga sekresi
meningkat karena mekanisma neurogenik dan hormonal yang dimulai oleh rangsangan
lambung. Jika asam lambung atau hidroklorida tidak dinetralisir atau mukosa melemah
akibatnya tidak ada perlindungan, akhirnya asam hidroklorida dan pepsin akan merusak
lambung, yang lama-kelamaan barier mukosa lambung yaitu suplai darah, keseimbangan asam-
basa, integritas sel mukosal dan regenerasi epitel. Bahan-bahan seperti aspirin, alkohol dan
Anti Inflamasi Non Steroid dapat menurunkan produksi mukosa lambung. Pada fase awal
peradangan mukosa lambung akan merangsang ujung syaraf yang terpajan yaitu syaraf
hipotalamus untuk mengeluarkan asam lambung. Kontak antara lesi dan asam juga merangsang
mekanisme reflek lokal yang dimulai dengan kontraksi otot halussekitarnya. Dan akhirnya
terjadi nyeri yang biasanya dikeluhkan dengan adanya nyeri tumpul, tertusuk, terbakar di
epigastrium tengah dan punggung. Dari masukan minuman yang mengandung kafein, stimulan
sistem saraf pusat parasimpatis dapat meningkatkan aktivitaas otot lambung dan sekresi pepsin.
Selain itu nikotin juga dapat mengurangi sekresi bikarbonat pankreas, karena menghambat
netralisasi asam lambung dalam duodenum yang lama-kelamaan dapat menimbulkan mual dan
muntah. Peradangan akan menyebabkan terjadinya hiperemis atau peningkatan vaskularisasi,
sehingga mukosa lambung berwarna merah dan menebal yang lama-kelamaan menyebabkan
atropi gaster dan menipis, yang dapatberdampak pada gangguan sel chief dan sel parietal, sel
parietal ini berfungsi untuk mensekresikan faktor intrinsik, akan tetapi karena adanya antibody
maka faktor intrinsik tidak mampu untuk menyerap vitamin B12 dalam makanan, dan akan
terjadi anemia perniciosa (Horbo,2000: 9 ; Smeltzer, 2001 : 1063 – 1066).
b. Gastritis kronis
1) Bervariasi dan tidak jelas
2) Perasaan penuh, anoreksia
3) Distress epigastrik yang tidak nyata
4) Cepat kenyang
2.6 Diagnosa
Menurut priyanto, 2006 pemeriksaan diagnostik yang dianjurkan untuk pasien gastritis adalah:
a. Pemeriksaan darah seperti Hb, Ht, Leukosit, Trombosit.
b. Pemeriksaan endoskopi.
c. Pemeriksaan hispatologi biopsy segmen lambung.
2.7 Komplikasi
Perdarahan saluran cerna bagian atas (SCBA) berups hematemesis dan melena, dan berakhir
sebagai syok hemoragik. Khusus untuk perdarahan SCBA, perlu dibedakan dengan tukak
peptik. Gambaran yang diperlihatkan hampir sama. Namun pada tukak peptik penyebab
utamanya adalah infeksi Helicobacter pylori, sebesar 100 % pada tukak duodenum dan 6o-90
% pada tukak lambung. Diagnosis pasti dapat ditegakkan dengan endoskopi. ( Mansjoer dkk.,
1999 ).
2.8 Pengobatan
Penyakit gastritis dapat ditangani sejak awal, yaitu mengkonsumsi makanan lunak dalam porsi
kecil, berhenti mengkonsumsi makanan pedas dan asam, berhenti merokok dan minuman
beralkohol, mengkonsumsi antasida sebelum makan (Misnadiarly, 2009) Yang perlu dilakukan
dalam pengobatan gastritis yaitu mengatasi kedaruratan medis yang terjadi, mengatasi dan
menghindari penyebab apabila dijumpai, serta pemberian obat-obat H2 blocking, antasid atau
5
obatobat ulkus lambung lainnya. Pengobatan gastritis akibat infeksi kuman H. pylori bertujuan
untuk mengeradikasi kuman tersebut. ( Inayah 2004 ). Pada saat ini indikasi yang telah
disetujui secara universal untuk melakukan eradiksi adalah infeksi kuman H. pylori yang ada
hubungannya dengan tukak peptik. Antibiotik yang dianjurkan adalah klaritomisin,
amoksisilin, metronidazol dan tetrasiklin (Hirlan, 2006).
2.) Fungsi keluarga Friedman (1998) dalam Padila, (2012) menyebutkan lima fungsi dasar
keluarga:
a. Fungsi afektif Fungsi afektif berhubungan dengan fungsi internal keluarga yang merupakan
basis kekuatan dari keluarga. Fungsi afektif berguna untuk pemenuhan kebutuhan psikososial.
b. Fungsi sosialisasi Fungsi sosialisasi adalah proses perkembangan dan perubahan yang
dialami individu yang menghasilkan interaksi sosial dan belajar berperan dalam lingkungan
sosial.
c. Fungsi reproduksi Keluarga berfungsi untuk meneruskan kelangsungan keturunan dan
meningkatkan sumber daya manusia. Dengan adanya program keluarga berencana maka fungsi
ini sedikit terkontrol.
d. Fungsi ekonomi Untuk memenuhi kebutuhan anggota keluarga seperti makanan, pakaian dan
rumah, maka keluarga memerlukan sumber keuangan. Fungsi ini sulit dipenuhi oleh keluarga
dibawah garis kemiskinan (gakin atau pra keluarga sejahtera).
e. Fungsi perawatan kesehatan Keluarga juga berfungsi melakukan asuhan kesehatan terhadap
anggotanya baik untuk mencegah terjadinya gangguan maupun merawat anggota yang sakit.
5
5) Komposisi keluarga
Komposisi keluarga yaitu menjelaskan anggota keluarga yang di identifikasi sebagai bagian
dari keluarga mereka. Bentuk komposisi keluarga dengan mencatat terlebih dahulu anggota
keluarga yang sudah dewasa, kemudian diikuti dengan anggota keluarga yang lain sesuai
dengan susunan kelahiran mulai dari yang lebih tua, kemudian mencantumkan jenis kelamin,
hubungan setiap anggota keluarga tersebut, tempat tinggal lahir/umur, pekerjaan dan
pendidikan.
6) Tipe keluarga
Menjelaskan mengenai jenis/tipe keluarga beserta kendala atau masalah-masalah yang terjadi
dengan jenis/tipe keluarga
7) Suku Bangsa
Mengkaji asal suku bangsa keluarga serta mengidentifikasi budaya suku bangsa keluarga yang
terkait dengan kesehatan.
8) Agama
Mengkaji agama yang dianut oleh keluarga serta kepercayaan yang dapat mempengaruhi
kesehatan
9) Status sosial ekonomi keluarga
Status sosial ekonomi keluarga ditentukan oleh pendapatan baik
dari kepala keluarga maupun anggota keluarga lainnya. Selain itu status sosial ekonomi
keluarga ditentukan pula oleh kebutuhankebutuhan yang dikeluarkan oleh keluarga serta
barang-barang yang dimiliki oleh keluarga.
c. Pengkajian Lingkungan
1) Karakteristik rumah
Karakteristik rumah diidentifikasi dengan melihat luas rumah, tipe rumah, jumlah ruangan,
jumlah jendela, jarak septic tank dengan sumber air, sumber air minum yang digunakan serta
dilengkapi dengan denah rumah.
e. Fungsi keluarga
1) Fungsi Efektif
Hal yang perlu dikaji yaitu gambaran diri anggota keluarga, perasaan memiliki dan dimiliki
dalam keluarga, dukungan keluarga terhadap anggota keluarga lainnya, bagaimana kehangatan
tercipta pada anggota keluarga dan bagaimana keluarga mengembangkan sikap saling
menghargai
2) Fungsi sosialisasi
Dikaji bagaimana interaksi atau hubungan dalam keluarga, sejauh mana anggota keluarga
belajar disiplin, norma, budaya serta perilaku.
3) Fungsi perawatan kesehatan
Menjelaskan sejauh mana keluarga menyediakan makanan, pakaian, perlindungan serta
merawat anggota keluarga yang sakit, sejauh mana pengetahuan keluarga mengenai sehat sakit.
4) Fungsi reproduksi
Hal yang perlu dikaji mengenai fungsi reproduksi keluarga adalah:
a) Berapa jumlah anak ?
b) Apakah rencana keluarga berkaitan dengan jumlah anggota keluarga ?
c) Metode yang digunakan keluarga dalam upaya mengendalikan jumlah anggota keluarga ?
5) Fungsi Ekonomi
Hal yang perlu dikaji mengenai fungsi ekonomi keluarga adalah:
a) Sejauh mana keluarga memenuhi kebutuhan sandang, pangan dan papan ?
b) Sejauh mana keluarga memanfaatkan sumber yang ada di masyarakat dalam upaya
peningkatan status kesehatan keluarga ?
5
f. Stress dan koping keluarga
Kemampuan keluarga dalam berespon terhadap stressor yang dikaji sejauh mana keluarga
g. Pemeriksaan fisik
Pemeriksaan fisik dilakukan pada semua anggota keluarga. Metode yang digunakan sama
dengan pemeriksaan fisik klinik.
h. Harapan Keluarga
Pada akhir pengkajian, perawat menanyakan harapan keluarga terhadap keluarga terhadap
petugas kesehatan yang ada.
b. Diagnosa Keperawatan
Diagnosa keperawatan yang sering muncul pada keluarga dengan Gastritis menurut NANDA
NIC-NOC 2015 adalah:
a) Ketidakseimbangan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan dengan masukan
nutrien yang tidak adekuat
b) Kekurangan volume cairan berhubungan dengan masukan cairan yang tidak cukup dan
kehilangan cairan berlebihan karena muntah
c) Nyeri akut berhubungan dengan mukosa lambung teriritasi
d) Defesiensi pengetahuan berhubungan dengan penatalaksanaan diit dan proses penyakit.
Kemungkinan diagnosa keperawatan yang muncul pada keluarga yang mengalami Gastritis
pada (NANDA NIC-NOC 2015) dan etiologi (Komang, 2010) adalah:
(1) Nyeri akut berhubungan dengan ketidakmampuan keluarga dalam mengenal masalah.
(2) Resiko perubahan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan dengan
ketidakmampuan keluarga merawat anggota keluarga yang sakit.
mempengaruhi untuk kriteria yang pertama yaitu sifat masalah, skor yang lebih besar 3,
diberikan pada tidak/kurang sehat karena kondisi ini biasanya disadari dan dirasakan
Untuk kriteria kedua yaitu kemungkinan masalah dapat di ubah, perawat perlu
a. Pengetahuan yang ada sekarang, teknologi dan tindakan untuk menangani masalah.
b. Sumber daya keluarga baik dalam bentuk fisik, keuangan maupun tenaga.
d. Sumber daya masyarakat dalam bentuk fasilitas, organisasi masyarakat dan dukungan
masyarakat.
5
Untuk kriteria ketiga yaitu potensi masalah dapat dicegah, perawat perlu
b. Lamanya masalah yang berhubungan dengan jangka waktu masalah itu ada.
memperbaiki masalah.
d. Adanya kelompok high risk atau kelompok yang sangat peka menambah masalah.
Untuk kriteria keempat yaitu menonjolnya masalah, perawat perlu menilai persepsi atau
c. Perencanaan
Perencanaan adalah bagian dari fase pengorganisasian dalam proses keperawatan keluarga
yang meliputi penentuan tujuan perawatan (jangka panjang/pendek), penetapan standart kriteria
serta menentukan perencanaan untuk mengatasi masalah keluarga, (Setiadi, 2008).
d. pelaksanaan
Implementasi atau tindakan adalah pengelolaan dan perwujudan dari rencana keperawatan yang
telah disusun pada tahap perencanaan, pada tahap ini, perawat yang mengasuh keluarga
sebaiknya tidak bekerja sendiri, tetapi perlu melibatkan secara integrasi semua profesi
kesehatan yang menjadi tim perawatan kesehatan di rumah. (Setiadi,2008)
e. Evaluasi
Tahap penilaian atau evaluasi adalah perbandingan yang sistimatis dan terencana tentang
kesehatan keluarga dengan tujuan yang telah ditetapkan, dilakukan dengan cara
berkesinambugan dengan melibatkan klien dan tenaga kesehatan lainnya. Tujuan evaluasi
adalah untuk melihat kemampuan keluarga dalam mencapai tujuan, ( Setiadi, 2008 ).
BAB III
TINJAUAN KASUS
3.1. Pengkajian Data
A. Data Umum
1. Kepala keluarga
a. Nama Kepala Keluarga : Tn. SY
b. Jenis kelamin :P
c. Umur : 41
d. Agama : Muslim
e. Suku : Jawa
f. Pendidikan :-
g. Pekerjaan : Swasta
h. Alamat : Sei Sikambing D, Medan Petisah.
2. Susunan anggota keluarga
No Nama Umur Sex Hub. Agama Pendidikan Pekerjaan Imunisasi ket
Balita &
Bumil
1 Ny. 45 P Istr Muslim Swasta
ES i
a. Genogram
5
Keterangan :
= laki-laki
= perempuan
= menikah
---------- = tinggal serumah
= Klien
b. Tipe keluarga
Tipe keluarga Tn. S adalah keluarga inti yaitu dalam satu keluarga
c. Suku bangsa
d. Agama
ruang tamu terdapat 1 set kursi plastik dan lemari pada ruang tengah
Pada saat ini keluarga Tn. H sedang berada pada tahap perkembangan
Tn. S
Tn. S mengatakan nyeri ulu hati bila terlambat makan, pusing, mual dan
muntah. Kalau sakit paling beli obat sendiri. Biasa merokok, sehari
1 bungkus, setiap pagi minum kopi dan makan sehari 2 kali. Tn. S tampak
Ny.E
Tidak ada riwayat penyakit keturunan seperti Asma, DM, pada kedua
orang tua Tn. S dan Ny. E, tetapi kedua orang tua pernah menderita
hipertensi
5
4. Pengkajian lingkungan
a. Karakteristik rumah
Rumah yang ditinggali keluarga Tn. S adalah rumah milik sendiri lantai
ubin dan keadaan rumah tampak tidak rapih. Di dalam rumah terdapat 1
barang berserakan di ruang tamu. Kamar mandi dan jamban dengan cukup
bersih, sumber air keluarga berasal dari PAM yang tidak berasa, tidak
pepohonan di sekitar rumah, tetangga terdiri dari berbagai suku, tidak ada
sering keluar rumah saat bekerja, pagi jam 07.00 pagi sudah berangkat
berkumpul dengan keluarga besar sekali setahun ketika lebaran Idul Fitri.
5. Struktur keluarga
berkomunikasi.
3. Struktur peran
5
sakit keluarga hanya membeli obat di warung atau di toko obat. Bila
5. Fungsi keluarga
1. Fungsi afektif
2. Fungsi sosialisasi
3. Fungsi Reproduksi
4. Fungsi Ekonomi
Tn. S saat ini sedang sakit, yaitu nyeri ulu hati dengan skala nyeri 6, mual,
muntah dan pusing.Tn. S jarang sarapan pagi, dan makan siang biasanya
jam 15.00, makan malam jam 21.00 wib . Tn. S mengatakan bila sudah
Ny. E mengatakan bahwa Tn. H sering kambuh maagnya, dan bila kambuh
maagnya Ny. E membeli obat di warung.
b. Kemampuan keluarga mengambil keputusan mengenai tindakan yang
tepat
Ketika ada anggota keluarga yang sakit terutama Tn. S tidak langsung
bawa ke puskesmas
Tn. S merasa khawatir bila maagnya sering kambuh dan takut opname
di rumah sakit.
5
a. Respon keluarga terhadap stresor
Keluarga hanya berpasrah pada Tuhan bila ada anggota keluarga yang
sakit.
keluarga
7. Pemeriksaan Fisik
T:120/80m T:110/70m
mHg, HR: 80 mHg, HR: 78
Tand a Vital
x/m, S: 370 C, RR: x/m, S: 370 C, RR:
20 x/m 20 x/m
Kepala Kulit Kulit
kepala bersih dan kepala bersih dan
rambut tidak rambut tidak
berketombe berketombe
Leher Tidak ada Tidak ada
kaku kuduk, kaku
pembesaran kuduk,pembesaran
kelenjar tidak ada, kelenjar tidak ada,
pembesaran vena pembesaran vena
jugularis tidak jugularis tidak
ditemukan Ditemukan
Aksila Suhu Suhu
badan: 370C
badan: 370C
8. Harapan keluarga
Data objektif
a. Tampak meringis
b. Skala nyeri 6
c. Terdapat obat promag
5
3.3. Perumusan Diagnosa
(2) Nyeri akut pada keluarga Tn. S khususnya Tn.S berhubungan dengan
(3) Perubahan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh pada keluarga Tn.S
5
b. Resiko perubahan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh pada keluarga
Nyeri Setelah dilakukan Kunjungan a. Keluarga Mampu menyebutkan a. Kaji pengetahuan tentang
Akut pada sebanyak 2 x45 menit keluarga mampu defenisi, penyebab, tanda dan gejala Gastritis
keluarga Tn. S mengenal masalah kesehatan tentang Gastritis atau maag b. Diskusikan dengan
khususnya Tn.S Gastritis keluarga tentang
berhubungan pengertian, penyebab,
dengan tanda dan gejala Gastritis
ketidakmampu- dengan menggunakan
an keluarga leafleat/lembar balik
dalam c. Evaluasi kembali
mengenal pengertian Gastritis
masalah. pada keluarga
d. Berikan pujian pada
keluarga atas jawaban
yang benar
5
Resiko perubahan . Setelah Keluarga mampu a. Jelaskan pada keluarga cara
nutrisi kurang dari dilakukan kunjungan 1x memberikan diet sesuai meningkatkan
kebutuhan tubuh pada 45 menit keluarga mampu anjuran nafsu makan pada Tn.S dengan
keluarga Tn.S merawat anggota keluarga menyajikan makanan yang menarik
khususnya Tn. S yang sakit dengan b. Demonstrasikan bersama keluarga
berhubungan dengan mendemontrasik cara
ketidakmampuan an cara membuat Membuat makanan yang menarik
keluarga merawat makanan menarik c. Beri kesempatan pada keluarga
anggota keluarga untuk mendemontrasikan kembali
yang sakit d. Beri pujian atas keberhasilan keluarga
3.7. Catatan Perkembangan
6. Nyeri akut pada keluarga Tn. S khususnya Tn.S berhubungan dengan ketidakmampuan keluarga dalam mengenal masalah.
25-26 1. Menanyakan pada keluarga tentang gastritis atau S: Tn. S dan Ny. E mampu menjelaskan kembali
Januari maag tentang pengertian, penyebab, tanda dan gejala
2020 2. Menjelaskan pada keluarga tentang apa itu Gastritits
gastritis atau maag, penyebabnya, tanda dan Ny.E mengatakan dapat membuat pengobatan
gejalanya tradisional
3. Memberikan kesempatan pada keluarga untuk Ny. E mengatakan akan memberitahu suaminya
menanyakan kembali hal-hal yang belum untuk tidak merokok di dalam rumah
dimengerti
4. Menganjurkan Tn. S untuk santai dan tidak stres O: Tn. S menjelaskan bahwa gastritis adalah infeksi
5. Menjelaskan tentang pembuatan obat tradisonal pada lambung dan penyebabnya adalah bakteri
kunyit dengan cara 2 batang kunyit kemudian dan makanan asam serta rokok. Tanda dan
gejalanya biasanya nyeri ulu hati, mual, muntah
dan kurang nafsu makan.
Ny. E dapat mendemonstrasikan pembuatan obat
tradisional kunyit.
Tn. S dapat memperagakan tehnik relaksasi
A: Masalah Teratasi
P: -
5
diparut campurkan air secukupnya kemudian
disaring. Minum 2 kali sehari.
9. Memberitahu keluarga khususnya Tn.S agar tidak
merokok
10. Mendiskusikan dengan keluarga untuk
memanfaatkan puskesmas bila keluarga
mengalami sakit
7. Resiko perubahan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh pada keluarga Tn.S khususnya Tn. S berhubungan dengan ketidakmampuan
27-28 1. Menanyakan pada keluarga tentang diet untuk S: Tn. S dan Ny. E mampu menjelaskan kembali
Janua penyakit maag tentang diet untuk penyakit maag
ri 2. Menjelaskan pada keluarga tentang apa itu diet
2020 untuk sakit maag O: Tn. S dan Ny. E menjelaskan bahwa diet untuk
3. Memberikan kesempatan pada keluarga untuk makanan yang di konsumsi, menghindari yang
menanyakan kembali hal-hal yang belum asam, pedas dan rokok
dimengerti
4. Menanyakan kembali pada keluarga tentang A: Masalah Teratasi
pengertian diet dan makanan apa saja yang boleh
diberikan pada penyakit maag dan makanan apa P: -
yang harus dihindari.
5. Memberikan pujian atas keberhasilan keluarga
menyebutkan kembali tentang makanan yang
harus dihindari dan makanan yang boleh dimakan.
BAB IV
PEMBAHASAN
Salah satu anggota keluarga Tn. S menderita Gastritis di Sei Sikambing D Medan Petisah
pada tanggal 25 sampai dengan 28 Januari 2020 selama 1 kali kunjungan sehari, maka
pada bab pembahasan penulis akan menjabarkan adanya kesesuaian dan kesenjangan
yang terdapat antara teori dan kasus. Tahapan pembahasan sesuai dengan tahapan asuhan
A. Pengkajian
Penyakit Gastritis atau maag merupakan penyakit yang sangat kita kenal
dalam kehidupan sehari-hari. Penyakit ini sering ditandai dengan nyeri uluhati,
mual, muntah, cepat kenyang, nyeri perut dan lain sebagainya. Penyakit maag
yaitu dengan menghilangkan stres dan makan dengan teratur. (Wijoyo, 2009).
Terjadinya Gastritis dapat disebabkan oleh pola makan yang tidak teratur
yang mencakup frekuensi makan, jenis dan jumlah makanan. Pola makan yang
tidak sehat dapat menyebabkan Gastritis. Pada kasus Gastritis akut, faktor
dirangsang oleh konsumsi makanan atau minuman, cuka, cabai, kopi, alkohol
semakin parah. Tak jarang kondisi seperti itu akan menimbulkan luka pada
Berdasarkan teori tersebut di atas dan sesuai dengan hasil pengkajian yang
pusing, mual dan muntah. Tn. S jarang sarapan pagi, dan makan siang
biasanya jam 15.00, makan malam jam 21.00 wib, sehari 2 kali makan
dengan porsi sepiring. Tn. S mengatakan bila sudah merokok dan minum kopi
perut terasa kenyang. Tn. S saat ini sedang sakit, yaitu nyeri ulu hati dengan
penulis mungkin diakibatkan karena Tn. S jarang sarapan pagi, hanya minum
nyeri ulu hati, mual, pusing, kadang muntah. Hal ini sesuai dengan teori yang
skala nyeri, durasi nyeri. Karakteristik nyeri dapat juga dibuat berdasarkan
B. Diagnosa keperawatan
5
keluarga Tn. S khususnya Tn.S berhubungan dengan ketidakmampuan
Resiko perubahan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh pada keluarga Tn.S
didapat pada pengkajian yang terdiri dari masalah keperawatan (P) problem
yang berkenan pada individu dalam keluarga yang sakit berhubungan dengan
etiologi (E) berkenan dengan lima tugas keluarga dalam hal kesehatran atau
keperawatan (Muhlisin, 2012). Dalam kasus ini problem (P) atau masalahnya
adalah klien merasakan nyeri ulu hati dimana skala nyeri 6, dan dirasakan
ketika perut kosong atau belum makan karena sibuk bekerja. Etiologinya
Gastritis, penyebabnya, gejala dan tanda, dan untuk mengatasi nyeri belum
dimengerti.
Gastritis menurut Ardiansyah adalah yang pertama kaji dan catat keluhan
terapi, yang kedua berikan makan dalam porsi sedikit tapi sering dengan
penyakit yang diderita dan yang terakhir jelaskan tanda dan gejala
gejala dan tanda gastritis, dengan rasional agar Tn. S memahami penyakitnya.
Kedua mengkaji nyeri dengan rasional untuk mengetahui tingkat nyeri dan
makan, menjelaskan dampak dari penyaki gastritis bila tidak diobati, dan
menjelaskan manfaat bila sakit ke puskesmas dari pada beli obat di warung.
D. Implementasi Keperawatan
dilakukan oleh perawat untuk membantu klien dari masalah status kesehatan
keperawatan keluarga dan intervensi yang telah ditetapkan yaitu yang pertama
tanda dan gejala Gastritis. Saat penulis menerangkan Tn. S beserta keluarga
tentang materi yang telah diberikan dengan cara menanyakan kembali pada
5
keluarga tentang apa itu Gastritis, apa penyebabnya dan bagaiamana gejala
terdiri dari nasi, ikan atau daging atau tahu, sayur, dan buah-buahan, makan
dihindari seperti makan yang asam, pedas, sayur kol, sayur nangka, durian, ubi
rokok dan kopi karena dapat meningkatkan asam lambung, serta sarapan pagi.
E. Evaluasi Keperawatan
dengan respon prilaku klien yang tampil (Mura, 2011). Evaluasi disusun
dengan metode SOAP dengan keterangan antara lain yang pertama subjektif
(S) adalah hal-hal yang ditemukan keluarga secara subjektif setelah dilakukan
intervensi keperawatan. Kedua objektif (O) adalah hal-hal yang ditemukan oleh
analisa (A) adalah hasil yang telah dicapai dengan mengacu kepada kepada
(P) adalah perencanaan yang akan datang setelah melihat respon dari keluarga
pada tahap evaluasi (Muhlisin, 2012). Dari hasil evaluasi tanggal 28 Januari
2020 yang penulis lakukan didapatkan data subjektif Tn. S mengatakan nyeri
pada ulu hati, di daerah perut sudah berkurang. Tn. S mengatakan mengerti
dengan penyakit gastritis, gejala dan tandanya. Objektif: Tn. S tampak ceria,
1.1. Kesimpulan
sebagai berikut:
dengan teori yang ada, dimana keluarga Tn. S khususnya Tn. S sedang
mengalami nyeri ulu hati, mual dan muntah, skala nyeri 6, dan
5
anggota keluarga yang sakit, memodifikasi lingkungan dan pemanfaatan
pelayanan kesehatan.
5. Pada tahap akhir penulis melakukkan evaluasi pada tanggal 28 Januari 2020
1.2. Saran
berikut:
6. Bagi anggota keluarga disarankan untuk tetap menerapkan pola hidup sehat sesuai
pelayanan di lapangan.
DAFTAR PUSTAKA
Sulastri (2012), Gambaran pola makan penderita gastritis di wilayah kerja puskesmas kampar
kiri hulu kecamatan kampar kiri hulu kabupaten Riau: Skripsi: Sumatra Fakultas
Kesehatan Masyarakat USU
Obed Nego (2018), Asuhan keperawatan keluarga pada tn. H dengan gastritis di kelurahan
ngapa kecamatan wundulako Kabupaten kolaka: Karya Tulis Ilmiah: Poltekkes
Kemenkes Kendari
5
Lampiran 1.
“GASTRITIS”
A. Latar Belakang
Gastritis adalah proses inflamsi pada lapisan mukosa dan sub mukosa lambung. Secara
histopastologi dapat dibuktikan dengan adanya infiltarsi sel-sel radang pada daerah tersebut.
Gastritis merupakan salah satu penyakit yang banyak dijumpai di klinik / ruangan penyakit
dalam pada umumnya. Kejadian penyakit gastritis meningkat sejak 5 – 6 tahun ini dan
menyerang laki-laki lebih banyak dari pada wanita. Laki-laki lebih banyak mengalami
gastritis karena kebiasaan mengkonsumsi alkohol dan merokok.
B. Tujuan Penyuluhan
1. Tujuan Umum
Gastritis.
3. Tujuan Khusus
Setelah mengikuti penyuluhan diharapkan pasien mampu :
1. Menjelaskan tentang pengertian Gastritis
4. Pelaksanaan Kegiatan
1. Topik : Pendidikan kesehatan tentang Katarak dan cara perawatannya
2. Metode: Diskusi, tanya jawab
3. Media dan Alat: Lembar balik
4. Waktu dan Tempat
a. Hari/tanggal : -
b. Tempat :-
c. Jam : - s/d selesai
5. Setting Tempat
Keterangan :
= Penyuluh = Audien
= Pembimbing
6. Pengorganisasian
Pembimbing :
1. Tumpal Manurung, S. kep, Ns., M. kep,.
Pelaksana
Penyuluh : Natalia Rahel June
7. Uraian Tugas
Penyuluh
a. Memberikan materi penyuluhan kepada lansia
b. Mendemonstrasikan cara perawatan Katarak
8. Kegiatan Penyuluhan
NO TAHAP PENYULUH AUDEN WAKTU
1 Pendahuluan - Memberi salam - Menjawab 2 menit
- Memperkenalkan diri salam
- Menjelaskan TIK dan - Mendengarkan
TIU
- Mendengarkan
2 Kegiatan - Menjelaskan tentang 9 Menit
- Mendengarkan
Inti pengertian Gastritis
- Menyebutkan penyebab
Gastritis
- Mendengarkan
- Menyebutkan jenis
Gastritis
- Mendengarkan
- Menyebutkan Terapi
Pengobatan Gastritis
5
3 Evaluasi - Memberi kesempatan - Bertanya 4 Menit
kepada peserta untuk
bertanya tentang materi
- Menjawab
yang di sampaikan
pertanyaan
- Memberi pertanyaan
kepada peserta tentang
materi yang di - Menjelaskan
sampaikan ulang
- Memberi kesempatan
untuk menjelaskan ulang
- Memberi kesimpulan - Mendengarkan
- Memberi salam penutup - Menjawab salam
7. Kriteria EVALUASI
a. Struktur
b. Proses
rencanakan.
dimengerti.
c. Hasil
MAAG
Sakit maag atau gastritis adalah peradangan yang terjadi pada lapisan lambung atau
lapisan dalam kantung nasi
Dinding lambung mempunyai lapisan untuk melindungi dari asam lambung, karena
berbagai penyebab lapisan tersebut bisa terluka.
5
JENIS-JENIS MAAG
Satu buah kunyit besar atau 3 kunyit kecil, di cuci, di kupas, dan di parut , lalu diperas
untuk di ambil sarinya, kemudian airnya di minum pagi dan sore