HIPERTENSI
Disusun Oleh :
Kelompok 1
1. Alhavista bella 7. Rosa nalurita
2. Dea ayu listi selesti 8. Selvi widayanti
3. Indah lestari 9. Syavirea maznia
4. Meilinda kurnia putri 10. Tri arif wahyudi
5. Monica dwi agustina 11. Herlen karyani
6. Rizka zahro
T.A 2019/2020
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah
memberikan Rahmat dan Hidayah-Nya sehingga penyusunan makalah dengan
judul Asuhan Keperawatan Keluarga dengan hipertensi ini dapat terselesaikan.
Kami menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kesempurnaan. Oleh
sebab itu, saran dan kritik yang membangun sangat diharapkan untuk
penyempurnaan pada tugas pembuatan berikutnya.
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR............................................................................................ 2
DAFTAR ISI.......................................................................................................... 3
BAB I PENDAHULUAN
B. Rumusan Masalah............................................................................... 4
C. Tujuan ................................................................................................ 5
D. Manfaat................................................................................................ 6
A. Definisi .......................................................................................... 7
B. Anatomi ........................................................................................ 7
C. Etiologi........................................................................................... 8
D. Patofisiologi .................................................................................. 9
F. Komplikasi ....................................................................................
11
H. Penatalaksanaan.............................................................................
13
4. Pembahasan Jurnal........................................................................
23
A. Kesimpulan ........................................................................................
23
B. Saran ..................................................................................................
23
DAFTAR PUSTAKA.............................................................................................
24
BAB I
PENDAHULUAN
B. TUJUAN
1. Tujuan umum
Untuk memberikan Konsep Asuhan Keperawatan Keluarga tentang Hipertensi
2. Tujuan khusus
a. Mampu memahami Asuhan Keperawatan Keluarga tentang Hipertensi
b. Mampu melakukan pengkajian keperawatan pada konsep asuhan keperawatan
keluarga tentang hipertensi
c. Mampu merumuskan masalah keperawatan pada konsep asuhan keperawatan
keluarga tentang hipertensi
d. Mampu menentukan intervensi keperawatan pada konsep asuhan keperawatan
keluarga tentang hipertensi
e. Mampu melakukan implementasi keperawatan pada konsep asuhan keperawatan
keluarga tentang hipertensi
f. Mampu melakukan evaluasi keperawatan pada konsep asuhan keperawatan
keluarga tentang hipertensi
g. Mampu mendokumentasikan semua tindakan keperawatan pada konsep asuhan
keperawatan keluarga tentang hipertensi
C. MANFAAT
1. Manfaat teoritis.
Sebagai bahan pustaka yang dapat memberikan gambaran tingkat pengetahuan
tentang hipertensi di masyarakat.
2. Manfaat praktis.
a. Bagi penulis
Sebagai pengalaman langsung dalam pembuatan laporan asuhan keperawatan,
khususnya mengenai pengetahuan tentang hipertensi
b. Bagi Masyarakat
Hasil laporan ini di harapkan dapat memberikan pengetahuaan masyarakat tentang
hipertensi
c. Bagi tenaga kesehatan.
Sebagai bahan acuan bagi tenaga kesehatan untuk mengadakan penyuluhan
tentang kesehatan mengenai hipertensi dan bahayanya.
d. Bagi institusi pendidikan Akper Serulingmas Cilacap
Sebagai bahan pustaka yang dapat memberikan gambaran pengetahuan mengenai
hipertensi.
BAB II
TINJAUAN TEORI
KONSEP KELUARGA
A. DEFINISI
Keluarga adalah dua orang atau lebih ang dibentuk berdasarkan ikatan
perkawinan yang sah, mampu memenuhi kebutuhan hidup spiritual dan
materiil yang layak, bertakwa kepada Tuhan, memiliki hubungan yang selaras
dan seimbang antara anggota keluarga dan masyarakat serta lingkungannya.
(BKKBN, 1999)
Keluarga adalah dua atau lebih individu yang tergabung karena ikatan
tertentu untuk saling membagi pengalaman dan melakukan pendekatan
emosional, serta mengidentifikasi diri mereka sebagai bagian dari keluarga.
(Friedman, 1998)
Keluarga merupakan unit terkecil dari masyarakat yang terdiri dari
kepala keluarga dan beberapa orang yang berkumpul dan tinggal disuatu
tempat dibawah satu atap dalam keadaan saling ketergantungan ( Departemen
Kesehatan RI,1988).
B. STRUKTUR
1. Dominasi struktur keluarga
a. Dominasi jalur hubungan darah
1) Patrilineal
Keluarga yang dihubungkan atau disusun melalui jalur garis ayah,suku-suku di
Indonesia rata-rata menggunakan struktur keluarga patrilineal.
2) Matrilineal
Keluarga yang dihubungkan atau di susun melalui jalur garis ibu.Suku-suku
padang salah satu suku yang menggunakan struktur keluarga matrilineal.
b. Dominasi keberadaan tempat tinggal
1) Patrilokal
Keberadaan tempat tinggal satu keluarga yang tinggal dengan keluarga sedarah
dari pihak suami.
2) Matrilokal
Keberadaan tempat tinggal satu keluarga yang tinggal dengan keluarga sedarah
dari pihak istri.
c. Dominasi pengambilan keputusan
1) Patriakal
Dominasi pengambilan keputusan ada pada pihak suami.
2) Matriakal
Dominasi pengambilan keputusan ada pada pihak istr
( Setiawati & Dermawan,2008 ).
2. Ciri – ciri struktur keluarga
a. Terorganisasi
Saling berhubungan,saling ketergantungan antara anggota keluarga.
b. Ada keterbatasan
Setiap anggota memiliki kebebasan,tetapi mereka juga mempunyai keterbatasan
dalam menjalankan fungsi dan tugasnya masing-masing.
c. Ada perbedaan dan kekhususan
Setiap anggota keluarga mempunyai peranan dan fungsinya masing-masing.
3. Elemen struktur keluarga ( Friedman )
a. Struktur peran keluarga
Menggambarkan peran masing-masing anggota keluarga baik di dalam
keluarganya sendiri maupun peran di lingkungan masyarakat.
b. Nilai atau norma keluarga
Menggambarkan nilai dan norma yang dipelajari dan diyakini dalam keluarga.
E. PATOFISIOLOGI
Mekanisme yang mengontrol kontriksi dan relaksasi pembuluh darah terletak
dipusat vasomotor,pada medulla di otak.Dari pusat vasomotor ini bermula jaras
syaraf sympatis yang berlanjut kebawah kekorda spinalis dan keluar dari kolumna
medulla spinalis ganglia simpatis ditoraks dan abdomen.Rangsangan pusat
vasomotor dihantarkan dalam bentuk impuls yang bergerak kebawah melalui
system syaraf simpatis ke ganglia sympatis ( Brunner & Suddarth,2002 ).
G. PENATALAKSANAAN
Pengelolaan hipertensi bertujuan untuk mencegah morbiditas dan mortalitas
akibat komplikasi kardiovaskuler yang berhubungan dengan pencapaian dan
pemeliharaan tekanan darah dibawah 140/90 mmHg.Prinsip pengelolaan penyakit
hipertensi meliputi :
1. Terapi tanpa obat
Terapi tanpa obat digunakan sebagai tindakan untuk hipertensi ringan dan sebagai
tindakan suportif pada hipertensi sedang dan berat.Terapi tanpa obat ini meliputi :
a. Diet
b. latihan fisik
c. edukasi psikologis
2. Terapi dengan obat
Tujuan pengobatan hipertensi tidak hanya menurunkan tekanan darah saja,tetapi
juga mengurangi dan mencegah komplikasi akibat hipertensi agar penderita dapat
bertambah kuat.
3. Follow up untuk mempertahankan terapi
Untuk mempertahankan terapi jangka panjang memerlukan interaksi dan
komunikasi yang baik antara pasien dan petugas kesehatan dengan cara pemberian
pendidikan kesehatan.
A. PENGKAJIAN
Pengkajian pada keluarga Tn. M di RT 05 RW 01 Desa Karangrena dilakukan
pada hari jumat tanggal 21 Maret 2014 pukul 15.00 WIB, didapat data bahwa
didalam keluarga Tn. M terdapat anggota keluarganya yang menderita penyakit
hipertensi yaitu Tn. M ± 10 tahun, Tn. M berumur 71 tahun, pendidikan terakhir
SR, Tn. M dan Ny. D bekerja sebagai petani, Ny. D tidak bersekolah, tipe
keluarga Tn. S merupakan tipe keluarga besar dimana Tn. M dan Ny. D
mempunyai 10 anak, dimana 8 orang anak sekarang sudah memisahkan diri
karena sudah berkeluarga, 1 anak belum berkeluarga tetapi bekerja di Bogor,
sedangkan anak ke – 10 tinggal bersama Tn. M dan sudah berkeluarga serta
memiliki 1 anak. Tidak ada anggota keluarga yang mempuyai riwayat hipertensi
seperti yang dialami Tn. M, tetapi dari keluarga Tn. M tepatnya anak ke – 2
menderita stroke (sudah meninggal) dan anak ke – 9 mengalami perdarahan
(sudah meninggal). Dari keluarga Ny. D tidak ada yang menderita hipertensi,
tetapi kedua saudara Ny. D sudah meninggal.
Saat dilakukan pengkajian, Tn. M mengatakan bahwa tidak mengetahui
tentang penyakitnya secara signifikan, baik penyebab, tanda dan gejala, diet,
pengobatan serta pencegahan kekambuhan. Tn. M kadang mengeluh pusing dan
lehernya terasa kaku atau cengeng. Selama ini Tn. M hanya berobat ke mantri jika
merasa pusing dan cengeng.
Ketika dilakukan pemeriksaan fisik didapat data: Tn. M dengan TD 150/80
mmHg, N 90x/menit, RR: 24x/menit S:36ºC. Ny. D dengan TD 120/80 mmHg, N
= 88x/menit, RR 20x/menit, S 36ºC. Ny. N dengan TD = 110/80, Nadi = 80
x/menit, Suhu = 36o c, RR = 22x/menit. An. T dengan N = 100x/menit, Suhu =
36,5o c, RR = 30 x/menit.
B. ANALISA DATA
No Data Etiologi Problem
1 DS : Ketidakmam Kurangnya
Tn. M mengatakan sudah menderita puan pengetahuan
hipertensi ± 10 tahun keluarga tentang
Selama ini, Tn. M jarang memeriksakan mengenal hipertensi
diri ke petugas kesehatan. masalah pada keluarga
Tn. M mengatakan tidak mengetahui kesehatan Tn. M
tentang pengertian hipertensi,penyebab, anggota khususnya
tanda dan gejala, diet, pengobatan serta keluarga Tn. M
pencegahan kekambuhan.
Tn. M mengeluh pusing dan kaku pada
leher saat tekanan darahnya naik.
Tn. M biasanya hanya istirahat dan
kerikan apabila penyakitnya kambuh dan
dibawa ke petugas kesehatan apabila
penyakitnya sudah parah.
DO :
TD : 150/80 mmHg
Nadi : 90x/menit
Respirasi 24x/menit
Suhu 360 C
Tn. M tampak bingung dan menjawab
sebisanya saat ditanya tentang pengertian,
penyebab, tanda dan gejala, diet,
pengobatan serta pencegahan
kekambuhan.
2 DS : Resiko Ketidakmam
Tn. M mengatakan sudah menderita terjadinya puan
hipertensi ± 10 tahun komplikaasi keluarga
Tn. M mengatakan kadang pusing dan akibat merawat
lehernya terasa kaku/cengeng hipertensi anggotanya
Tn. M memeriksakan diri ke petugas pada Tn. M yang sakit
kesehatan apabila penyakitnya sudah
parah.
Tn. M mengatakan tidak tahu akibat
lanjut/komplikasi dari hipertensi jika
tekanan darahnya tidak bisa dikontrol.
DO :
TD : 140/90 mmHg
Nadi : 90x/menit
Respirasi 24x/menit
Suhu 360 C
Tn. M mengkonsumsi mentimun setiap
seminggu sekali.
PRIORITAS DIAGNOSA KEPERAWATAN
Menentukan prioritas masalah( skoring )
No Kriteria Perhitu- Bo- Pembenaran Pering
Dx ngan bot kat
1 Sifat 3/3 x 1 = 1 Tn. S kurang mengetahui tentang 1
masalah 1 penyakitnya secara significant
tidak /
kurang
sehat
Skala :
actual
F. EVALUASI
Kunjungan pertama : hari jumat tanggal 21 maret 2014 pukul 18.15 WIB
a. Diagnose I : Kurangnya pengetahuan tentang hipertensi pada keluarga Tn. M
khususnya Tn. M b.d ketidakmampuan keluarga mengenal masalah kesehatan
anggota keluarga
S: Tn. S mengatakan sudah menderita hipertensi ± 5 tahun
Tn. S mengetakan pendidikan terakhirnya adalah SMP
Tn. S mengatakan dulu suka mengkonsumsi makanan asin dan gorengan
Tn. S mengatakan telah diberikan pendidikan kesehatan tetnang hipertensi
Tn. S mengatakan belum tehu mengenai pola makan yang baik bagi penderita
hipertensi
O : TD : 140/90 mmHg Nadi : 90x/menit
Suhu 360 C Respirasi : 24x/menit
Keluarga Tn. Smemperhatikan saat diberi pendidikan kesehatan tentang hipertensi
dsn keluarga dapat menjelaskan serta menyebutkankembali
A : masalah kurang pengetahuan belum teratasi
P : Lanjutkan intervensi :
a. Diskusikan dengan keluarga tentang cara perawatan hipertensi
b. Diskusiskan dengan keluarga tentang memodiikasi lingkungan untuk mencegah
kekambuhan penyakit hipertensi
b. Diagnose II : Ketidakmampuan keluarga merawat anggotanya yang sakit b.d
resiko terjadinya komplikaasi akibat hipertensi pada Tn. S
S :Tn. S dan keluarga mengatakan sudah mengerti tentang makanan yang boleh
dikonsumsi dan makanan pantangan bagi penderita hipertensi
Tn. S dan keluarga mengatakan belum paham tentang pengobatan tradisional dan
cara pembuatannya bagi penderita hipertensi
O : keluarga Tn. S dapat menyebutkan kembali makanan yang boleh dikonsumsi dan
makanan pantangan bagi penderita hipertensi
A : masalah resiko komplikasi belum teratasi
P : lanjutkan intervensi
a. Kaji pengetahuan keluarga tentang penggunaaan obat tradisional bagi penderita
hipertensi
b. Jelaskan dan demonstrasikan obat tradisional untuk menurunkan tekanan darah
tinggi
c. Diskusikan tentang pencegahan kekambuhan dari hipertensi
Al-Qur’an merupakan obat yang komplit untuk segala jenis penyakit, baik
penyakit hati maupun penyakit fi sik, baik penyakit dunia maupun penyakit
akhirat (Ad-Dihami, 2005).
2. Tinjauan teori secara islami
Salah satu terapi pada penderita hipertensi adalah dengan berbekam. Dan
pada penderita hipertensi dapat di lakukan bekam basah ataupun kering.
Hipertensi terjadi karena adanya peningkatan system saraf simpatis yang
mengakibatkan tekanan darah naik.
”Ketahuilah bahwa di dalam tubuh kita terdapat segumpal daging, jika ia baik
maka baiklah seluruh anggota tubuh karenanya, dan jika ia rusak maka rusaklah
seluruh tubuh seluruhnya, ketahuilah bahwa ia adalah hati.” (HR. Bukhari dan
Muslim).
Diriwayatkan pula oleh para imam yang lain dari beberapa sahabat)
(Sharaf,2012).
Hadis riwayat Anas bin Malik ra.: Nabi bersabda: “Sebaik-baik obat yang kamu
gunakan adalah berbekam, atau: Berbekam adalah obat yang paling baik
bagimu. “(Shahih Muslim No.2952)
Hadis riwayat Anas bin Malik ra.: Nabi bersabda:” Sebaik-baik obat yang kamu
gunakan adalah berbekam, atau: Berbekam adalah obat yang paling baik
bagimu.” (Shahih Muslim No.2952)
Pada bab ini penulis berusaha untuk membandingkan antara teori dengan
tinjauan kasus terhadap Tn. S dengan masalah Gangguan Sistem Kardiovaskuler
“Hipertensi” di Rt 03 Rw 03 Desa Karangrena Maos Cilacap, secara umum tidak
menemukan hambatan. Hal ini disebabkan sifat kooperatif keluarga serta bantuan
dari Pembimbing Lahan/ akademik. Namun penyusun menemukan kesenjangan
antara teoritis dan kenyataan yang ditemukan pada Tn. S Untuk lebih jelasnya
berikut akan dibahas sejauh mana kegiatan yang dilakukan melihat keberhasilan
dan kesenjangan
A. PENGKAJIAN
Pengkajian adalah salah satu kegiatan mengumpulkan data
mengkoordinasikan data yang didapatkan dari berbagai sumber. Dalam
pengkajian sebagian data yang ditemukan pada keluarga Tn. S sama dengan data
yang ada pada teoritis.
Dan terdapat diagnosa yang tercantum pada konsep teori tepati tidak ditemukan
pada kasus, antara lain:
1. Ketidaksanggupan keluarga mengenal masalah masalah penyakit hipertensi
berhubungan dengan ketidaktahuan tentang gejala hipertensi
2. Ketidaksanggupan keluarga dalam mengambil keputusan dalam melaksanakan
tindakan yang tepat untuk segera berobat kesarana kesehatan bila terkena
hipertensi berhubungan dengan kurang pengetahuan klien/keluarga tentang
manfaat berobat kesarana kesehatan
3. Ketidaksanggupan memelihara lingkungan rumah yang dapat mempengaruhi
kesehatan keluarga berhubungan kesehatan keluarga berhubungan dengan tidak
dapat melihat keuntungan dan manfaat pemeliharaan lingkungan serta
ketidaktahuan tentang usaha pencegahan penyakit hipertensi
4. Ketidakmampuan menggunakan sumber yang ada dimasyarakat guna memelihara
kesehatan berhubungan dengan kurangnya pengetahuan klien dan keluarga
tersedianya fasilitas kesehatan seperti JPS, dana sehat dan tidak memahami
manfaatnya
5. Ketidakmampuan mengenal masalah nutrisi sebagian salah satu penyebab
terjadinya hipertensi adalah berhubungan dengan kurangnya pengetahuan cara
pengaturan diet yang benar
6. Ketidakmampuan keluarga untuk menyediakan diet khusus bagi penderita
hipertensi berhubungan dengan kurangnya pengetahuan tentang cara pengolahan
makanan dalam jumlah yang benar
7. Ketidakmampuan meyediakan makanan rendah garam bagi penderita hipertensi
berhubungan dengan kurang pengetahuan dan kebiasaan sehari-hari yang
mengkonsumsi makanan yang bnayak mengandung garam
C. INTERVENSI
Dalam merumuskan rencana tindakan penulis tidak menemukan
kesenjangan yang berarti antara teoritis dengan kasus. Hal ini disebabkan
perencanaan mengacu pada teoritis dan prioritas masalah yang ada. Namun ada
beberapa intervensi yang ada pada teoritis namun dicantumkan pada kasus karena
penyusun menyesuaikan dengan keadaan keluarga Tn. S
A. KESIMPULAN
Dari hasil asuhan keperawatan keluarga pada keluarga Tn T dengan
Gangguan Sistem Kardiovaskuler “Hipertensi” pada Ny N di Rt 03 Rw 03 Desa
Karangrena Maos Cilacap, maka dapat diambil kesimpulan:
1. Dalam pengkajian penulis tidak menemukan kesulitan yang berarti yang dapat
dikumpulkan diperoleh dengan mudah karena adanya kerjasama antara keluarga
Tn. S
2. Untuk mengatasi masalah tersebut perlu direncanakan beberapa tindakan
keperawatan dengan menetukan rasional dari tindakan tersebut
3. Dalam pelaksanaan tindakan keperawatan sangat diperlukan kerjasama yang baik
antara, keluarga, tim kesehatan yang lain guna mendapatkan tindakan
keperawatan yang berkesinambungan.
B. SARAN
Saran penulis ditujukkan kepada pihak Unit Pelayanan Kesehatan
Masyarakat dan Institusi pendidikan
1. Unit Pelayanan Kesehatan Masyarakat
Diharapkan agar dapat meningkatkan lagi mutu pelayanan yang sudah tercapai
dengan baik.
2. Institusi pendidikan
Untuk Dosen semoga tidak pernah bosan mengajari dan membimbing kami
terutama dalam pembuatan serta penyusunan tugas Asuhan keperawatan.Untuk
mahasiswa-mahasiswi semoga dengan adanya tugas ini, dapat menambah ilmu
dan wawasan kalian tentang Asuhan keperawatan Keluarga, serta lebih giat
belajar.
DAFTAR PUSTAKA