Anda di halaman 1dari 5

LAPORAN PENDAHULUAN

SEHAT JIWA PERKEMBANGAN ANAK PRA SEKOLAH

1. Pengertian
Anak usia prasekolah merupakan periode yang paling kritis dan cepat pada
perkembangan motorik dan kognitif yang lengkap dan sehat dalam kehidupan manusia
(UNICEF, 2017).
Masa pra sekolah merupakan masa anak memiliki perkembangan psikososial yang
disebut dengan masa inisiatif. Pada masa inisiatif ini, anak berusaha menyelesaikan
masalahnya sendiri tanda ada merasa bersalah, kemampuan ini akan dicapai jika anak
mempunyai konsep diri yang positif karena anak mulai berkhayal/kreatif serta meniru peran
orang-orang disekitarnya (Keliat, 2013).
Kesiapan peningkatan perkembangan anak usia pra sekolah adalah anak usia 3-6 tahun
yang mulai beinisiatif, memberi gagasan dan ide melakukan kegiatan sendiri dengan tujuan
tertentu. Dukungan dan pujian akan mengembangkan konsep diri positif. Jika anak pra
sekolah tidak mampu mencapai perkembangannya maka anak pra sekolah akan
mengembangkan rasa bersalah (Keliat, dkk, 2015).

2. Tugas perkembangan usia anak Prasekolah


a. Belajar menjadi pribadi yang mandiri
b. Belajar memberi, berbagi dan memperoleh kasih sayang
c. Belajar mengendalikan diri
d. Belajar bergaul dengan anak lain
e. Belajar bermacam-macam peran di masyarakat
f. Belajar mengenal tubuh masing-masing, fungsi dan pemeliharaannya
g. Belajar menguasai keterampilan motorik kasar/halus
h. Belajar mengenal lingkungan fisik i. Belajar menguasai kata-kata baru untuk memahami
orang lain
i. Belajar tentang dasar-dasar keagamaan
j. Belajar mengenal konsep-konsep akademik sederhana
k. Belajar mengembangkan perasaan positif dalam berhubungan dg lingkungan; kasih
sayang terhadap lingkungan

3. Faktor protektor
Menurut Hidayat (2009) Proses Percepatan dan Perlambatan Tumbuh kembang anak
dapat dipengaruhi oleh beberapa factor, yaitu :
a. Faktor Herediter
Faktor herediter merupakan faktor yang dapat diturunkan sebagai dasar dalam
mencapai tumbuh kembang. Yang termasuk faktor herediter adalah bawaan, jenis
kelamin, ras, suku bangsa. Faktor ini dapat ditentukan dengan intensitas dan
kecepatan alam: pembelahan sel telur, tingkat sensitifitas jaringan terhaap rangsangan,
umur puberitas, dan berhentinya pertumbuhan tulang.
b. Faktor Lingkungan
Faktor lingkungan ini dapat meliputi lingkungan pranatal, lingkungan postnatal,
dan faktor hormonal. Faktor pranatal merupakan lingkungan dalam kandungan, mulai
dari konsepsi sampai lahir yang meliputi gizi pada waktu ibu hamil, posisi janin,
penggunaan obat-obatan, alkohol atau kebiasaan merokok.
Faktor lingkungan pasca lahir yang mempengaruhi tumbuh kembang anak
meliputi budaya lingkungan, sosial ekonomi keluarga, nutrisi, posisi anak dalam keluarga
dan status kesehatan. Faktor hormonal yang berperan dalam tumbuh kembang
anak antara lain: somatotrofin (growth Hormon) yang berperan alam mempengaruhi
pertumbuhan tinggi badan, dengan menstimulasi terjadinya poliferasi sel kartigo
dan sistem skeletal. Hormon tiroid menstimulasi metabolisme tubuh, glukokartikoid
menstimulasi pertumbuhan sel interstisial dari testis untuk memproduksi testosteron
dan ovarium untuk memproduksi esterogen selanjutnya hormon tersebut menstimulasi
perkembangan seks baik pada anak laki-laki maupun perempuan yang sesuai dengan
peran hormonnya.
4. Aspek perkembangan
Wong (2000) dalam hidayat (2011) mengemukakan perkembangan pada anak terdiri dari
empat perkembangan yaitu perkembangan motorik halus, motorik kasar, bahasa, perilaku dan
adaptasi sosial.
a. Perkembangan motorik halus
Perkembangan anak prasekolah pada aspek perkembangan motorik halus dapat
dilihat pada anak yaitu mulai memiliki kemampuan menggoyangkan jari-jari kaki,
menggambar dua atau tiga bagian, memilih garis pada bagian panjang, dan menggambar
orang, melepas objek dengan jari lurus, mampu menjepit benda, melambaikan tangan,
menggunakan tangannya untuk bermain, menempatkan objek kedalam wadah, makan
sendiri, minum dari cangkir dengan bantuan, menggunakan sendok dengan bantuan,
makan dengan jari serta membuat coretan diatas kertas.
b. Perkembangan motorik kasar
Perkembangan motorik kasar pada masa pra sekolah diawali dengan kemampuan
untuk berdiri dengan satu kaki selama1-5 detik, melompat dengan 1 kaki, berjalan
dengan tumit ke jari kaki, membuat posisi merangkak dan berjalan dengan bantuan.
c. Perkembangan bahasa
Perkembangan bahasa diawali dengan adanya kemampuan menyebutkan hingga
empat gambar, menyebutkan satu hingga dua warna, menyebutkan kegunaan benda,
menghitung mengartikan dua kata, menggunakan bunyi untuk mengidentifikasi objek,
menirukan berbagai bunyi kata, emmahami arti larangan serta merespon panggilan orang
dan anggota keluarga dekat.
d. Perkembangan perilaku/ adaptasi sosial
Perkembangan adaptasi sosial pada masa pra sekolah adanya kemampuan
bermain dengan permainan sederhana, menangis jika dimarahi, membuat permintaan
sederhana dengan gaya tubuh, menunjukkan peningkatan kecemasan terhadap
perpisahan, serta mengenali anggota keluarga.
5. Diagnosa keperawatan
a. Risiko keterlambatanpertumbuhan dan perkembangan b/d
1) Orang tua kurang pengetahuan
2) Dukungan orang tua tidak adekuat
3) Stressor yang berkaitan dengan sekolah
4) Keterbatan untuk memenuhi kebutuhan sosial
b. Defisit pengetahuan orang tua b/d kurangnya informasi mengenai pertumbuhan dan
perkembangan anak
c. Hambatan interaksi sosial b/d hambatan bahasa

6. akan keperawatan
a. Melatih anak kebersihan diri
b. Bantu anak mengembangkan keterampilan motorik: bermain dengan melibatkan
aktivitas fisik, ciptakan lingkungan yang aman bagi anak, beri kesempatan sukses
c. Latih anak mengembangkan keterampilan bahasa: ajak anak berkomunikasi dengan
sopan santun dan beri contoh yang benar
d. Latih anak mengembangkan keterampilan psikososial: motivasi anak untuk bermain
dengan teman sebaya dan mengikuti perlombaan.
e. Latih anak memahami identitas dan peran sesuai jenis kelamin: ajari anak mengenal
bagian tubuh dan fungsinya, ajari anak mengenal perbedaan jenis kelamin
f. Bantu anak mengembangkan kecerdasan: bantu anak menggali kreativitasnya, bimbing
anak mengembangkan keterampilan baru, latih anak mengenal huruf, angka, warna dan
benda serta latih anak membaca, menggambar dan berhitung.
g. Bantu anak mengenal dan memahami nilai moral: terapkan nilai agama dan budaya
positif pada anak, latih kedisiplinan pada anak.
h. Beri pujian pada pencapaian anak terhadap tugas rumah atau tugas sekolah.
i. Ajak anak berdiskusi tentang pengalaman yang menyenagkan, rencana atau gagasan atau
ide
j. Latih disiplin: waktu belajar, waktu bermain, dan lain-lain.

7. Daftar Pustaka
https://www.researchgate.net/publication/337856968_TUMBUH_KEMBANG_ANAK_USI
A_PRASEKOLAH
http://repository.ump.ac.id/6160/3/TRIONO%20ANDI%20PAMUNGKAS%20BAB
%20II.pdf
http://staffnew.uny.ac.id/upload/132319973/pendidikan/Perkembangan+Anak+5-
6+thn_Arumi.pdf
https://pdfrock.com/pdf-to-docx.html?queue_id=5f8dbb694218737f688b4568

Anda mungkin juga menyukai