DISUSUN OLEH :
1. DENISYA SUCIATY
2. PATRIA IZAWATI
1
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat serta
hidayah-Nya kepada kami sehingga kami berhasil menyelesaikan Makalah ini yang
alhamdulillah tepat pada waktunya yang berjudul “Asuhan Keperawatan Keluarga Dengan
Masalah Hipertensi”.
Makalah ini berisikan tentang informasi dan cara asuhan keperawatan keluarga dengan
masalah hipertensi. Kami menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari sempurna, oleh karena
itu kritik dan saran dari semua pihak yang bersifat membangun selalu kami harapkan demi
kesempurnaan makalah ini.
Akhir kata, saya sampaikan terima kasih kepada semua pihak yang telah berperan serta
dalam penyusunan makalah ini dari awal sampai akhir. Semoga Allah SWT senantiasa meridhoi
segala usaha kita. Amin.
2
DAFTAR ISI
Judul …………………………………………………………………………………… 1
BAB II PEMBAHASAN……………………………………………………………. 7
A. Konsep Keluarga…………………..………………………………………… 7
1. Pengertian….…………………………………………………………… 7
2. Tahap-tahap perkembangan keluarga…………………………………….. 9
3. Tugas keluarga………………………………………. …………………… 10
B. Konsep Hipertensi ………………..…………………………………………. 11
4. Pengertian……………………………………………………………….. 11
5. Jenis-jenis hipertensi……………………………………………………….. 11
6. Factor yang mempengaruhi hipertensi……………………………………….. 12
BAB III ASUHAN KEPERWATAN KELUARGA………………………………….. 14
1. Pengkajian…………………………………………………………………. 14
2. Diagnosa Keperawatan ………….………………………………………... 28
3. Intervensi Keperawatan……………………………………………………. 29
4. Implementasi Keperawatan……………………………………………….. 32
5. Evaluasi Keperawatan……………………………………………………… 33
BAB IV PENUTUP…………………………………………………………………….. 34
A. Kesimpulan…………………………………………………………………. 34
B. Saran………………………………………………………………………… 34
DAFTAR PUSTAKA………………………………………………………………..… 35
3
DOKUMENTASI……………………………………………………………………… 36
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
tahun 2015-2019 yang dilakukan melalui pendekatan keluarga, disingkat PIS-PK. Pada
program PIS-PK, pendekatan keluarga menjadi salah satu cara puskesmas meningkatkan
keluarga). Tujuan pendekatan keluarga salah satunya adalah untuk meningkatkan akses
dilakukan secara aktif dan melalui pendekatan siklus kehidupan. Pelayanan kesehatan
yang dilaksanakan terkait penanganan penyakit menular dan tidak menular yang salah
secara terus-menerus dimana tekanan sistolik lebih dari 140 mmHg, tekanan diastolik 90
mmHg atau lebih. Hipertensi atau penyakit darah tinggi merupakan suatu keadaan
peredaran darah meningkat secara kronis. Hal ini terjadi karena jantung bekerja lebih
cepat memompa darah untuk memenuhi kebutuhan oksigen dan nutrisi didalam tubuh
Dewasa ini ada sekitar 422 juta orang penyandang hipertensi yang berusia 18
tahun di seluruh dunia atau 8,5% dari penduduk dunia. Namun 1 dari 2 orang dengan
4
penderita hipertensi tidak tahu bahwa dia penyandan g hipertensi. Oleh karena itu sering
ditemukan penderita hipertensi pada tahap lanjut dengan komplikasi seperti serangan
jantung, stroke.
peningkatan prevalensi hipertensi dari 5,7% tahun 2007 menjadi 6,9% atau sekitar 9,1
juta pada tahun 2013. Data Sample Registration Survey tahun 2014 menunjukkan bahwa
prosentase sebesar 6,7% setelah stroke dan penyakit jantung. Pelayanan kesehatan pada
keperawatan yang bertujuan agar pelayanan kesehatan yang dilaksanakan bisa efektif dan
komprehensif. Semua pelayanan itu diterapkan pada semua tatanan puskesmas (Koes
Irianto, 2014).
menunjukkan bahwa hipertensi masuk dalam daftar 10 besar penyakit terbanyak urutan
nomor satu tahun 2017. Pada tahun 2017 didapatkan data total penderita hipertensi
sejumlah 3.453 orang yang semuanya adalah hipertensi dan pada tahun 2018 dari bulan
Januari sampai Juni terdapat 1.775 kunjungan dengan diagnose hipertensi. Untuk itulah
perlu dilakukan upaya perlayanan kesehatan keluarga dengan hipertensi yang salah
5
B. Rumusan Masalah
Bagaimanakah gambaran pelaksanaan asuhan keperawatan keluarga dengan
1. Masyarakat
Membudayakan pengelolaan pasien hipertensi pada tatanan keluarga.
2. Tenaga Kesehatan
Sebagai wawasan dan masukan bagi tenaga kesehatan untuk meningkatkan
pelayanan kepada masyarakat khususnya tim program kunjungan rumah (home
care) atau Pelayanan Keperawatan Kesehatan Masyarakat (Perkesmas)
6
BAB II
PEMBAHASAN
A. KONSEP KELUARGA
1. Definisi Keluarga
Keluarga merupakan perkumpulan dua atau lebih individu yang diikat oleh
hubungan darah, perkawinan atau adopsi, dan tiap-tiap anggota keluarga selalu
Keluarga adalah unit terkecil dari masyarakat yang terdiri atas kepala keluarga
dan beberapa orang yang berkumpul dan tinggal di suatu tempat di bawah suatu atap
keluarga adalah unit dari masyarakat dan merupakan lembaga yang mempengaruhi
dengan keluarga sangat menonjol sehingga keluarga sebagai lembaga atau unit
2. Fungsi Keluarga
a. Fungsi Afektif
Fungsi afektif berhubungan erat dengan fungsi internal keluarga yang
dan kegembiraan dari seluruh anggota keluarga. Komponen yang perlu dipenuhi
2010)
7
2) Saling menghargai, bila anggota keluarga saling menghargai dan
b. Fungsi Sosialisasi
Sosialisasi di mulai sejak manusia lahir. Keluarga merupakan tempat
individu untuk belajar bersosialisasi, misalnya anak yang baru lahir dia akan
menatap ayah, ibu dan orang-orang yang ada disekitarnya. Dalam hal ini keluarga
dapat membina hubungan sosial pada anak, membentuk norma-norma tingkah laku
keluarga
c. Fungsi Reproduksi
Fungsi reproduksi untuk meneruskan keturunan dan menambah sumber
daya manusia. Maka dengan ikatan suatu perkawinan yang sah, selain untuk
d. Fungsi Ekonomi
Merupakan fungsi keluarga untuk memenuhi kebutuhan seluruh anggota
yaitu untuk mencegah gangguan kesehatan atau merawat anggota keluarga yang
tingkah laku sesuai dengan tingkat perkembangan anak, dan Menaruh nilai-nilai
budaya keluarga.
8
3. Tahap-tahap Perkembangan Keluarga
perkembangan keluarga dalam tahap ini antara lain yaitu membina hubungan
krisis keluarga. Tugas perkembangan keluarga pada tahap ini antara lain yaitu
pada anak pra sekolah (sesuai dengan tumbuh kembang, proses belajar dan
9
e. Keluarga dengan anak remaja (13-20 tahun)
Tugas perkembangan keluarga pada saat ini adalah pengembangan
banyak waktu dan kebebasan dalam mengolah minat sosial, dan waktu santai,
tahap masa pensiun dengan cara merubah cara hidup, menerima kematian
pasangan, dan mempersiapkan kematian, serta melakukan life review masa lalu
10
B. HIPERTENSI
1. Definisi Hipertensi
Hipertensi merupakan suatu keadaan yang menyebabkan tekanan darah tinggi
secara terus-menerus dimana tekanan sistolik lebih dari 140 mmHg, tekanan diastolik 90
mmHg atau lebih. Hipertensi atau penyakit darah tinggi merupakan suatu keadaan
peredaran darah meningkat secara kronis. Hal ini terjadi karena jantung bekerja lebih
cepat memompa darah untuk memenuhi kebutuhan oksigen dan nutrisi di dalam tubuh
Apabila tidak ditangani dengan baik dapat mengakibatkan gagal ginjal, stroke, dimensia,
gagal jantung, infark miokard, gangguan penglihatan dan hipertensi (Andrian Patica N E-
2. Jenis Hipertensi
Berdasarkan penyebabnya, hipertensi dapat dikelompokkan menjadi dua golongan
11
kelenjar adrenal. Garam dapur akan memperburuk resiko hipertensi tetapi bukan
faktor penyebab.
1) Obesitas
12
Pada usia pertengahan dan usia lanjut, cenderung kurangnya melakukan
aktivitas sehingga asupan kalori mengimbangi kebutuhan energi, sehingga akan
terjadi peningkatan berat badan atau obesitas dan akan memperburuk kondisi
(Anggara, F.H.D., & N. Prayitno, 2013).
2) Kurang olahraga
Jika melakukan olahraga dengan teratur akan mudah untuk mengurangi
peningkatan tekanan darah tinggi yang akan menurunkan tahanan perifer,
sehigga melatih otot jantung untuk terbiasa melakuakn pekerjaan yang lebih
berat karena adanya kondisi tertentu.
3) Kebiasaan merokok
Merokok dapat meningkatkan tekanan darah. Hal ini dikarenakan di dalam
kandungan nikotik yang dapat menyebabkan penyempitan pembuluh darah.
4) Konsumsi garam berlebihan
WHO merekomendasikan konsumsi garam yang dapat mengurangi
peningkatan hipertensi. Kadar sodium yang direkomendasikan adalah tidak lebih
dari 100 mmol (sekitar 2,4 gram sodium atau 6 gram) (H. Hadi Martono Kris
Pranaka, 2014-2015).
5) Minum alkohol
Ketika mengonsumsi alkohol secara berlebihan akan menyebabkan
peningkatan tekanan darah yang tergolong parah karena dapat menyebabkan
darah di otak tersumbat dan menyebabkan stroke.
6) Minum kopi
Satu cangkir kopi mengandung kafein 75-200 mg, dimana dalam satu
cangkir kopi dapat meningkatakan tekanan darah 5-10 mmHg.
7) Kecemasan
Kecemasan akan menimbulkan stimulus simpatis yang akan meningkatkan
frekuensi jantung, curah jantung dan resistensi vaskuler, efek samping ini akan
meningkatkan tekanan darah. Kecemasan atau stress meningkatkan tekanan
darah sebesar 30 mmHg. Jika individu meras cemas pada masalah yang di
hadapinya maka hipertensi akan terjadi pada dirinya. Hal ini dikarenakan
kecemasan yang berulang-ulang akan mempengaruhi detak jantung semakin
cepat sehingga jantung memompa darah keseluruh tubuh akan semakin cepat.
13
14
BAB III
b. Komposisi Keluarga:
Hub.
No Nama L/P Umur Pekerjaan Pendidikan
Klg
33
Ibu rumah SMP
1. Ny. A P Tahun Istri
tangga
SMP
2. An. A L 15 Anak
Pelajar
Tahun Tidak/Belum
3. An. N L Anak
- sekolah
6 Tahun
c. Genogram:
15
Gambar 1. Genogram Keluarga Tn. M
Ket.: : laki-laki
: perempuan
: tinggal dalam satu rumah
: garis pernikahan
: garis keturunan
d. Type Keluarga:
a) Jenis type keluarga :
Tipe keluarga Tn. M adalah Nuclear Family (Keluarga Inti) yang terdiri dari suami,
istri, dan 2 orang anak tanpa orang lain
b) Masalah yang terjadi dg type tersebut :
Tn. M mengatakan tidak ada masalah dalam keluarganya baik itu cara komunikasi,
ekonomi dan lainnya
e. Suku Bangsa:
a) Asal suku bangsa:
Tn. M berasal dari Suku Sasak, Bahasa yang digunakan sehari-hari adalah Bahasa
sasak
b) Budaya yang berhubungan dg kesehatan : tidak ada
f. Agama dan kepercayaan yang mempengaruhi kesehatan :
Tn. M mengatakan jika ada keluargannya yang sakit dia selalu membawa keluarganya
ke orang pintar untuk meminta air yang sudah di do’akan.
16
g. Status Sosial Ekonomi Keluarga:
a) Anggota keluarga yang mencari nafkah :
Ny. A mengatakan yang mencari nafkah adalah suaminya
b) Penghasilan :
Tn.M mengatakan bahwa gajinya perbulan yaitu Rp. 3.000.000- Rp. 5.000.000
/bulan
c) Upaya lain:
Tn. M mengatakan bahwa dia dan istrinya memiliki tabungan untuk menjaga jika
suatu saat Pensiun dari pekerjaanya.
d) Harta benda yang dimiliki (perabot, transportasi, dll) :
Tn. M mengatakan memiliki 3 Motor, 1 TV, 1 Mesin cuci, 2 lemari, 3 kasur, 1 set
kursi tamu
e) Kebutuhan yang dikeluarkan tiap bulan :
Ny. M mengatakan bahwa pengeluaran yang dikeluarkan setiap bulan paling
banyak adalah keperluan dapur dan keperluan anak yang total pengeluarannya
dalam sebulan +- Rp.2.500.000
h. Aktivitas Rekreasi Keluarga :
Rekreasi keluarga untuk mengisi kekosongan waktu dengan menontn TV bersama
dirumah, dan kadang-kadang rekreasi ke pantai.
17
a) Riwayat kesehatan keluarga saat ini:
Tn. M sebagai kepala keluarga mempunyai hipertensi sejak 8 tahun yang lalu, ia
rutin kontrol ke puskesmas 1 bulan sekali, tidak mempunyai masalah dengan
istirahat, makan maupun kebutuhan dasar lainnya tetapi mempunyai penyakit
hipertensi pada saat pengkajian :
TD : 150/80 mmhg S : 36,5 celcius BB : 51,95 Kg
N : 80 x/m R : 18 x/m
Status Imunisasi
Keada
Ca
Umu an BC
No Nama BB DPT Polio mpa Hepatitis Ket.
r Keseh G
k
atan
I II III I II III IV I II III
1. Tn. M 55th 51,95 kg Sakit
2. Ny. A 33th 55,95 kg Sehat
3. An. A 15 th 37,70 kg Sehat
4. An. N 6th 14,85 kg Sehat
18
III. PENGKAJIAN LINGKUNGAN
a. Karakteristik Rumah
1) Luas rumah : 200 M/ 2 Are
2) Type rumah : Permanen
3) Kepemilikan : Milik sendiri
4) Jumlah dan ratio kamar/ruangan: 6 ruangan
5) Ventilasi/candela : ada jumlah 8 jendela
6) Pemanfaatan ruangan:
pemanfaatan rumah sudah bagus sesuai dengan fungsi masing- masing ruangan
7) Septic tank: ada , letak > 10 m dari sumber air
8) Sumber air minum :
Ny, M mengatakan sumber air minum keluarga adalah galon isi ulang
9) Kamar mandi/WC: ada, Wc jongkok
10) Sampah: Ny. M mengatakan memiliki tempat sampah sementara dan biasanya di
angkut oleh petugas,
limbah RT : Ny. M mengatakan memiliki Penampungan untuk air sisa limbah
rumah tangga
11) Kebersihan lingkungan:
Ny. M mengatakan tetap membersihkan rumah setiap hari. Saat kita melakukan
kunjungan kerumahnya terlihat bersih
19
b. Karakteristik Tetangga dan Komunitas RW
1) Kebiasaan :
keluarga mengatakan bahwa hubungan mereka dengan tetangga sangat baik,
saling membantu, bahkan Ny.A sering berkumpul bersama tetangganya, selain itu
Ny.A juga sering ngobrol dengan tetangganya sambil menemani An.A bermain.
Dan Tn.M sering membantu tetangganya yang sedang dalam keadaan susah
2) Aturan/kesepakatan : Tidak ada aturan/ kesepekatan
3) Budaya: budaya dalam komunitas RW adalah nyongkolan dan gotong royong
c. Mobilitas Geografis Keluarga :
Tn. M menagatakan Sebagai penduduk desa jatisela, tidak pernah transmigrasi maupun
imigrasi.
d. Perkumpulan Keluarga dan Interaksi dengan Masyarakat :
Kebiasaan Tn. M dilingkungan sekitarnya, yaitu Tn. M selalu berkumpul dan
berkomunikasi dengan tetangga pada waktu siang hari, kebiasaan lain dari masyarakat
di lingkungan sekitar rumah selalu melaksanakan kerja bakti.
e. System Pendudukung Keluarga :
Tn. M mengatakan sudah memiliki jaminan kesehatan berupa BPJS Tetapi keluarganya
belum semua mempunyai BPJS. Ny.A mengatakan bahwa jika mereka sakit akan
membelikan obat di apotik terdekat.Keluarga Tn.M apabila mereka mempunyai
masalah maka keluarga terdekatlah yang biasa di hubungi dahulu untuk meminta
bantuan.
20
sama dengan musyawarah terlebih dahulu. Namun, karena AN. A belum dewasa jadi
keputusan lebih dominan di ambil oleh Tn .M sebagai kepala keluarga.
c. Struktur Peran (peran masing/masing anggota keluarga)
Tn. M : bereperan sebagai suami/ kepala keluarga yang mencarai nafkah untuk
istri dan kedua anaknya
Ny. A : berperan sebagai istri dan ibu
An.A : berperan sebagai anak pertama
An. N : berperan sebagai anak kedua
d. Nilai dan Norma Keluarga :
Keluarga percaya bahwa hidup sudah ada yang mengatur, demikian pula dengan sehat
dan sakit keluarga juga percaya bahwa Setiap sakit ada obatnya, bila ada keluarga yang
sakit dibawa ke puskesmas atau petugas kesehatan yang terdekat.
V. FUNGSI KELUARGA
a. Fungsi afektif :
Tn. M sebagai kepala keluarga sekaligus suami dan seorang ayah, dan Ny. A berperan
sebagai istri sekaligus ibu mereka selalu menyayangi keluarganya dengan memberikan
perhatian lebih kesetiap anggota keluarganya.
b. Fungsi sosialisasi
a) Kerukunan hidup dalam keluarga:
Setiap hari keluarga selalu berkumpul di rumah, hubungan dalam keluarga baik dan
selalu mentaati norma yang baik.
b) Interaksi dan hubungan dalam keluarga:
Keluarga Tn. M berkomunikasi secara baik karena anggota keluarganya selalu
terbuka tidak ada yang di sembunyikan
c) Anggota keluarga yang dominan dalam pengambilan keputusan:
Ny. M mengatakan yang mengambil keputusan adalah Kepala keluarga/Suaminya
d) Kegiatan keluarga waktu senggang:
Keluarga mengatakan bahwa kegiatan yang dilakukan saat waktu senggang adalah
rekreasi dan menonton TV bersama.
e) Partisipasi dalam kegiatan social
Tn. M mengatakan jika ada kegiatan gotong royong di masyarakat keluarga mereka
21
selalu membantu.
c. Fungsi perawatan kesehatan
a) Pengetahuan dan persesi keluarga tentang penyakit/masalah kesehatan
keluarganya :
Keluarga kurang mengetahui mengenai masalah kesehatan seperti tanda dan gejala
penyakit, hal ini tampak terhadap Ny. A ya yang mengatakan tidak mengetahui
komplikasi dalam hipertensi, Mengatakan tidak mengetahui penyebab masalah yang
di alami tidak mampu mengidentifikasi Tn. M yang sedang sakit dengan mencari
informasi terkait penyebab dan factor penyakit yang di alami oleh Tn.M diinernet.
b) Kemampuan keluarga mengambil keputusan tindakan kesehatan yang tepat :
Tn. M mengatakan bahwa apa bila keluarganya sudah tidak bisa di sembuhkan di
rumah dalam kurun 3 hari maka Ny, A dan Tn.M akan membawa keluarganya ke
puskesmas untuk mendapatkan perawatan lebih lanjut.
c) Kemampuan keluarga merawat anggota keluarga yang sakit:
Ny. A mengatakan tidak mengetahui cara mengatasi nyeri yang di alami Tn. M. dan
belum mampu melakukan perawatan di rumah ketika keluarganya sedang sakit.
d) Kemampuan keluarga memelihara lingkungan rumah yang sehat:
Ny. A mengatakan bahwa dia selalu mebersihkan halamn rumahnya, dan ventilasi
rumahnya selalu di buka di pagi hari.
e) Kemampuan keluarga menggunakan fasilitas kesehatan di masyarakat :
Tn. M mengatakan jika keluarganya sakit pelayanan kesehatan yang digunakan
adalah puskesmas untuk berobat
d. Fungsi reproduksi
a) Perencanaan jumlah anak : Ny. A mengatakan bahwa 2 anak sudah cukup.
b) Akseptor: Ya yang digunakan : KB suntik lamanya Akseptor : 6 tahun
c) Keterangan lain: -
e. Fungsi ekonomi
a) Upaya pemenuhan sandang pangan: Tn.M selalu bekerja keras dalam memenuhi
sandang pangan
Pemanfaatan sumber di msyarakat: -
22
VI. STRES DAN KOPING KELUARGA
a. Stressor jangka pendek:
Tn. M mengatakan dirinya menderita penyakit hipertensi sehingga Tn. M merasa
sedikit stres
b. Stressor jangka panjang:
Tn. M Mengidap hipertensi semenjak tahun 2010 dan ia ingin penyakitnya ini sembuh
total
c. Respon keluarga terhada stressor :
Keluarga selalu memeriksakan anggota keluarga yang sakit ke puskesmas dan petugas
kesehatan.
d. Strategi koping :
Anggota keluarga selalu bermusyawarah untuk menyelesaikan masalah yang ada.
e. Strategi adaptasi disfungsional :
Jika ada masalah dengan anggota keluarganya Tn.M menyampaikan atau
membicarakan dengan anggota keluarganya.
Keluarga Tn. M mengatakan makan 3x sehari dengan lauk pauk seperti Ikan, ayam, daging,
telur, tempe, tahu dan sayuran bening. Dan Ny. A mengatakan tidak membatasi/
mengurangi Tn. M mengkonsumsi makanan asin dan makanan daging
Upaya lain: Ny. A mengatakan selalu membeli vitamin untuk An. N agar An.N tetap sehat.
23
IX. PEMERIKSAAN FISIK
24
6. Sistem cardiovaskuler NORMAL, NORMAL, NORMAL, NORMAL,
Adanya Tidak ada Tidak ada Tidak ada
riwayat kelainan kelainan kelainan
jantung lemah pada pada pada jantung
P : Adanya jantung jantung P : Adanya
getaran Thrill P : Adanya P : Adanya getaran
yang terasa getaran getaran Thrill yang
pada telapak Thrill yang Thrill yang terasa pada
tangan dengan terasa pada terasa pada telapak
cara telapak telapak tangan
menyebut tangan tangan dengan cara
tujuh puluh dengan cara dengan cara menyebut
tujuh menyebut menyebut tujuh puluh
A : Bunyi tujuh puluh tujuh puluh tujuh
jantung lup tujuh tujuh A : Bunyi
dup terdengar A : Bunyi A : Bunyi jantung lup
lemah jantung lup jantung lup
dup dup
7. Sistem respirasi I : normal, I : normal, I : normal, I : normal,
tidak ada tidak ada tidak ada tidak ada
kelainan kelainan kelainan kelainan
pada paru pada paru pada paru pada paru
Palpasi : Palpasi : Palpasi : Palpasi :
tidak ada tidak ada tidak ada tidak ada
nyeri tekan nyeri tekan nyeri tekan nyeri tekan
pada lapang pada pada pada lapang
paru lapang lapang paru
Perkusi : di paru paru Perkusi : di
lapang paru Perkusi : Perkusi : lapang paru
terdapat di lapang di lapang terdapat
bunyi sonor paru paru bunyi sonor
Auskultasi : terdapat terdapat Auskultasi :
bunyi nafas bunyi bunyi bunyi nafas
veskuler sonor sonor veskuler
Auskultasi Auskultasi
: bunyi : bunyi
nafas nafas
veskuler veskuler
8. Sistem GI. Trac I : tidak I : tidak I : tidak I : tidak
terlihat ada terlihat ada terlihat ada terlihat ada
ketegangan keteganga keteganga ketegangan
25
pada bagian n pada n pada pada bagian
abdomen, bagian bagian abdomen,
warna kulit abdomen, abdomen, warna kulit
rata. Dan warna warna rata. Dan
tidak ada kulit rata. kulit rata. tidak ada
lesi, tidak Dan tidak Dan tidak lesi, tidak
ada bekas ada lesi, ada lesi, ada bekas
jahitan tidak ada tidak ada jahitan
P : ada nyeri bekas bekas P : tidak
tekan jahitan jahitan Terkaji
A : bising P : tidak P : tidak A : bising
usus ( 16 X/ ada nyeri ada nyeri usus ( 17
Menit ) tekan tekan X/ Menit )
A : bising A : bising
usus ( 16 usus ( 16
X/ Menit ) X/ Menit )
9. Sistem persyarafan I : kaku I : kaku I : kaku I : kaku
kuduk (+) kuduk (+) kuduk (+) kuduk (+)
Reflek patela Reflek Refleks Refleks
respon patela babainski babainski
positif respon respon respon
Refleks positif normal normal
babainski Refleks
respon babainski
lambat respon
normal
10 Sistem Inspeksi : Inspeksi : Inspeksi : Inspeksi :
muskuloskeletal Tidak ada Tidak ada Tidak ada
Tidak ada
kelainan kelainan kelainan
kelainan pada
pada pada pada
ekstermitas
ekstermitas ekstermitas ekstermitas
atas dan
atas dan atas dan atas dan
bawah, , tidak
bawah, bawah, bawah,
ada
tidak ada tidak ada tidak ada
pembengkakan
kelainan kelainan kelainan
di ekstermitas
berjalan , berjalan , berjalan ,
atas dan bawah
ada tidak ada tidak ada
pembengka pembengka pembengka
kan di kan di kan di
ekstermitas ekstermitas ekstermitas
bawah atas dan atas dan
26
Palpasi : bawah bawah
ada nyeri Palpasi : Palpasi :
tekan di tidak ada tidak ada
bagian nyeri tekan nyeri tekan
ektermitas di bagian di bagian
bawah ektermitas ektermitas
CRT >2 atas dan atas dan
detik bawah bawah
11 Sistem genetalia Tidak terkaji Tidak terkaji Tidak terkaji Tidak terkaji
2 Kurang/ Tidak sehat Saat pengkajian Tn. M dalam kondisi tidak sehat
karena sedang merasa sakit kepala dan pemeriksaan
Tekanan Darahnya yaitu 150/80 mmHg.
ANALISA DATA :
No Data Problem Etiologi
1. DS : Ketidak mampuan Gangguan rasa
keluarga mengenal nyaman
Tn. M mengatakan terkadang
masalah kesehatan
nyeri di bagian tengkuk leher,dan Gejala penyakit
merasa sakit kepala
Ny. A mengatakan tidak
mengetahui cara mengatasi nyeri
yang di alami Tn. M dan belum
mampu melakukan perawatan di
27
rumah ketika keluarganya sedang
sakit.
DO :
Keadaan umum : baik
Kesadaran composmentis
GCS : 15
TTV :
TD : 150/80 mmHg
N : 85x/mnt
S : 36,5oC
RR : 18x/mnt
28
Keadaan umum : baik
Kesadaran composmentis
GCS : 15
TTV :
TD : 150/80 mmHg
N : 85x/mnt
S : 36,5oC
RR : 18x/mnt
29
Rendah 1
4 Menonjolnya masalah
Skala: Masalah berat, harus segera ditangani 2 2
Ada masalah, tetapi tidak perlu ditangani 1
Masalah tidak dirasakan 0
30
No. Hari/ Tujuan Kriteria Standar Inervensi
Dx Tgl
1. Kamis, Umum : Respon Klien mampu Edukasi Manajemen Nyeri
26 mei Setelah verbal mengidentifikasi (I.1239)
2022 dilakukan nyeri
tindakan Keluarga Observasi
keperawatan mampu
diharapakan menyebutkan Identfikasi kesiapan
tingkat tindakan
nyeri dan kemampuan
nonfarmakologis
menurun yang dianjurkan menerima informasi
(L.08066) mahasiswa
Keluarga Teraupetik
Khusus : mampu memilih
Setelah tindakan yang Sediakan materi dan
dilakukan dilakukan untuk media pendidikan
tindakan anggota
keperawatan kesehatan
keluarga yang
keeluarga mengalami nyeri Jadwalkan pendidikan
mampu Keluarga kesehatan sesuai
mengenal mampu merawat
masalah keluarga yang kesepakatan
sakit Berikan kesempatan
Klien mampu
bertanya
memperaktikan
tekhnik relaksasi
Edukasi
nafas dalam
Jelaskan penyebab,
periode, dan strategi
meredakan nyeri
Anjurkan memonitor
nyeri secara mandiri
Anjurkan
menggunakan
analgetik secara tepat.
Ajarkan teknik
nonfarmakologis untuk
31
mengurangi rasa nyeri
32
33
IMPLEMENTASI KEPERAWATAN KELUARGA
NO HARI/TGL IMPLEMENTASI EVALUASI
DX
34
EVALUASI
35
BAB IV
PENUTUP
a. Kesimpulan
b. Saran
36
DAFTAR PUSTAKA
37
DOKUMENTASI
1. Dokumentasi pengkajian
38
39