Anda di halaman 1dari 14

MAKALAH

KEPERAWATAN KELUARGA
TREND DAN ISSUE KEPERAWATAN KELUARGA
Dosen pembimbing : Ahmad Kusnaeni M.Kep

DISUSUN OLEH :
KELOMPOK 4

1. Jessica Yuniar (108117076)


2. Ikbal Mustofa (108117077)
3. Fatonah Fi Sabilla Lindarto P (108117078)
4. Khizrun Nizar Z (108117079)
5. Eli Yatul Hana P (108117080)
6. Awitan Nur Santi (108117081)
7. Murnitasari (108117082)
8. Dinda Kartika Dewi (108117083)
9. Winda Yunita Sari (108117084)

S1 KEPERAWATAN 3B
STIKES AL-IRSYAD AL-ISLAMIYYAH CILACAP
2019

2
KATA PENGANTAR

Assalamualaikum wr. wb
Puji syukur penulis panjatkan ke hadirat Allah SWT, karena dengan limpahan
karunia dan hidayat-Nya, saya dapat menyelesaikan makalah ini. Solawat serta
salam semoga terlimpah-curahkan kepada Nabi Muhammad SAW. Tujuan saya
menyusun makalah ini adalah untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah
Keperawatan Keluarga. Makalah ini berisi tentang pembahasan mengenai “trend
dan issue keperawatan keluarga”.
Saya menyadari bahwa karya makalah ini masih jauh dari sempurna, oleh
karena itu kritik dan saran dari semua pihak yang bersifat membangun selalu
penulis harapkan demi kesempurnaan makalah ini.
Akhir kata, saya sampaikan terima kasih kepada semua pihak yang telah
berperan serta dalam pembuatan makalah ini dari awal sampai akhir. Semoga
Allah SWT. senantiasa meridhoi segala usaha kita. Amiin.

Cilacap, 7 Oktober 2019

Penulis

ii
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ....................................................................................................... ii


DAFTAR ISI..................................................................................................................... iii
BAB I PENDAHULUAN .................................................................................................. 4
A. Latar Belakang ...................................................................................................... 4
B. Rumusan Masalah ................................................................................................ 5
C. Tujuan .................................................................................................................... 5
BAB II PEMBAHASAN ................................................................................................... 6
A. Definisi Dari Tren Dan Isu Dalam Keperawatan Keluarga.............................. 6
B. Trend dan Isu Keperawatan Keluarga ............................................................... 6
C. Trend dan Isu Keperawatan Keluarga di Indonesia ......................................... 8
D. Permasalahan Trend Dan Issue Keperawatan Keluarga Di Indonesia ......... 11
BAB III PENUTUP ......................................................................................................... 12
A. Kesimpulan .......................................................................................................... 12
B. Saran .................................................................................................................... 12
DAFTAR PUSTAKA ...................................................................................................... 13

iii
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Keperawatan merupakan profesi yang dinamis dan berkembang dalam
masyarakat secara terus menerus, sehingga ikut merubah pemenuhan dan
metode keperawatan kesehatan, perawat sendiri juga harus dapat
menyesuaikan dengan perubahan tersebut karena gaya hidup masyarakat pun
berubah. Definisi dan filosofi terkini dari keperawatan memperlihatkan trend
holistic dalam keperawatan yang ditunjukkan secara keseluruhan dalam
berbagai dimensi, baik dimensi sehat maupun sakit serta dalam interaksinya
dengan keluarga dan komunitas. Perawat memiliki kemandirian yang lebih
besar karena adanya perkembangan tren praktik keperawatan di berbagai
tempat praktik.
Keluarga adalah sekumpulan orang yang dihubungkan oleh perkawinan,
adopsi dan kelahiran yang bertujuan menciptakan dan mempertahankan
budaya umum, meningkatkan perkembangan fisik, mental, emosional, dan
sosial dari individu-individu yang ada didalamnya terlihat dari pola interaksi
yang saling ketergantungan untuk mencapai tujuan bersama (Friedman,
1998).
Anggota keluarga individu, dalam konteks keluarga, atau unit keluarga
termasuk dalam fokus keperawatan keluarga. Perawat menetapkan hubungan
dengan masing-masing anggota keluarga dalam unit terlepas dari identifikasi
klien dan memahami pengaruh unit pada individu dan masyarakat. Tujuan
keperawatan keluarga dari WHO di Eropa yang merupakan praktek
keperawatan termodern saat ini adalah promoting and protecting people
health merupakan perubahan paradigma dari cure menjadi care melalui
tindakan preventif dan mengurangi kejadian dan penderitaan akibat penyakit .
Perawat keluarga memiliki peran untuk memandirikan keluarga dalam
merawat anggota keluarganya, sehingga keluarga mampu melakukan fungsi
dan tugas kesehatan, Friedmen menyatakan bahwa keluarga diharapkan
mampu mengidentifikasi lima fungsi dasar keluarga, diantaranya fungsi

4
afektif, sosialisasi, reproduksi, ekonomi, dan fungsi perawatan keluarga.
Perawatan kesehatan keluarga adalah pelayanan kesehatan yang ditujukan
pada keluarga sebagai unit pelayanan untuk mewujudkan keluarga yang
sehat.

B. Rumusan Masalah
1. Apa Definisi dari tren dan isu dalam keperawatan keluarga?
2. Apa saja trend dan Isu dalam keperawatan Keluarga?
3. Apa saja trend dan isu keperawatan keluarga di indonesia?
4. Bagaimana Permasalahan mengenai trend dan isu keperawatan keluarga?

C. Tujuan
1. Untuk memahami definisi dari tren dan isu dalam keperawatan keluarga.
2. Untuk memahami trend dan Isu dalam keperawatan Keluarga.
3. Untuk mengetahui trend dan isu keperawatan keluarga di Indonesia.
4. Untuk mengetahui permasalahan mengenai trend dan isu keperawatan
keluarga

5
BAB II
PEMBAHASAN

A. Definisi Dari Tren Dan Isu Dalam Keperawatan Keluarga


Trend adalah sesuatu kejadian berdasarkan fakta yang sedang di
bicarakan oleh banyak orang saat ini sedangkan, issue adalah sesuatu yang
belum jelas fakta atau buktinya.
Keperawatan keluarga adalah serangkaian kegiatan yang diberikan
melalui praktek keperawatan menggunakan proses pendekatan kepada
keluarga untuk membantu menyelesaikan masalah kesehatan keluarga
tersebut.
Keperawatan keluarga dapat difokuskan pada anggota keluarga
individu, dalam konteks keluarga, atau unit keluarga. Terlepas dari
identifikasi klien, perawat menetapkan hubungan dengan masing-masing
anggota keluarga dalam unit dan memahami pengaruh unit pada individu dan
masyarakat.
Keberhasilan keperawatan di RS dapat menjadi sia – sia jika tidak
dilanjutkan oleh keluarga di rumah. Keluarga sebagai titik sentral
pelayanan kesehatan. Masyarakat yang sehat terwujud dari anggota keluarga
yang sehat. Askep yang diberikan berdasarkan pada masalah kesehatan dari
setiap anggota keluarga.
Agar pelayanan kesehatan yang diberikan dapat diterima oleh keluarga :
harus memahami dan mengerti tipe dan struktur keluarga, perlu pemahaman
disetiap tahap perkembangan untuk mengetahui tingkat pencapaian keluarga
dalam melakukan fungsinya,.

B. Trend dan Isu Keperawatan Keluarga


Trend adalah sesuatu yang actual dan sedang hangat diperbincangkan.
Sedangkan isu adalah suatu peristiwa atau kejadian yang dapat diperkirakan
terjadi atau tidak di masa mendatang, seperti ekonomi, moneter, sosial,

6
politik, hukum, pembangunan nasional, bencana alam, hari kiamat, kematian,
ataupun tentang krisis.
Jadi trend dan isu keperawatan keluarga merupakan sesuatu yang actual, dan
sedang hangat diperbincangkan serta desas-desus dalam ruang lingkup
keperawatan keluarga.
Trend dan isu dalam keperawatan keluarga, diantaranya:
Global
1. Dunia tanpa batas (global village) mempengaruhi sikap dan pola
perilaku keluarga. Kemajuan serta pertukaran iptek global dapat
menyebabkan penyebaran yang semakin meluas.
2. Kemajuan teknologi di bidang transportasi dapat menyebabkan tingkat
mobilisasi penduduk yang tinggi seperti migrasi yang besar-besaran
yang akan berpengaruh terhadap interaksi keluarga dan menyebabkan
perubahan.
3. Standar kualitas yang selalu diperhatikan menimbulkan persaingan
yang semakin ketat serta menumbuhkan sekolah-sekolah yang
mengutamakan kualitas pendidikan yang tinggi.
4. Kompetisi global dibidang penyediaan sarana dan prasarana serta
pelayanan kesehatan menuntut standar profesionalitas keperawatan
yang tinggi.
5. System yang belum berkembang menyebabkan rendahnya minat
perawat untuk bekerja dengan keluarga.
6. DEPKES sudah menyusun pedoman pelayanan keperawatan keluarga
dan model keperawatan keluarga di rumah tapi perlu disosialisasikan
sedangkan pelayanan keperawatan keluarga sendiri belum berkembang
secara menyeluruh.
7. Keperawatan keluarga/ komunitas dianggap tidak menarik.
8. Geografis luas namun tidak ditunjang dengan fasilitas.
9. Kerjasama lintas program dan lintas sector belum memadai.
10. Model pelayanan belum mendukung peranan aktif semua profesi.
Pelayanan

7
1. SDM belum dapat menjawab tantangan global dan perawat keluarga
yang minim.
2. Penghargaan atau reward yang rendah.
3. Bersikap pasif.
4. Biaya pelayanan kesehatan rawat inap yang mahal.
5. Pengetahuan dan keterampilan perawat yang masih rendah.
Pendidikan
1. Lahan praktik terbatas; pendirian pendidikan keperawatan cenderung
“mudah”
2. Penelitian terkait pengembangan dan uji model masih terbatas.
3. Sarana dan prasarana pendidikan sangat terbatas.
4. Rasio pengajar : mahasiswa belum seimbang.
5. Keterlibatan berbagai profesi selama pendidikan kurang.
Profesi
1. Standar kompetensi belum disosialisasikan.
2. Masih belum ada model pelayanan yang dapat menjadi acuan.
3. Kompetensi dari berbagai jenjang pendidikan yang tidak berbatas.
4. Mekanisme akreditasi yang belum berjalan dengan baik.
5. Peranan profesi di masa depan akan dituntut lebih banyak.
6. Perlu pengawalan dan pelaksanaan undang-undang praktik keperawatan.

C. Trend dan Isu Keperawatan Keluarga di Indonesia


Perkembangan keperawatan di Indonesia sejak tahun 1983 sangat pesat,
di tandai dengan dibukanya Program Studi Ilmu Keperawatan (PSIK) di
Universitas Indonesia Jakarta sejak tahun 1985 dan tahun 1985 telah menjadi
fakultas keperawatan,yang kemudian disusul PSIK di Universitas Padjadjaran
Bandung, berkembang lagi di 7 Universitas Negeri di Indonesia pada tahun
1999, serta mulai berkembang lagi pada sekolah tinggi ilmu kesehatan dengan
jurusan keperawatan yang pengelolaannya sendiri dimiliki oleh masyarakat.
Departemen Kesehatan menunjang perkembangan tersebut pada tahun
90-an dengan program pokok Perawatan Kesehatan Masyarakat di Puskesmas
yang sasarannya adalah keluarga. Namun, perkembangan jumlah keluarga

8
yang menerus meningkat dan banyaknya keluarga yang rawan kesehatan
(risiko), keperawatan komunitas mungkin saja tidak dapat menjangkau
meskipun salah satu sasarannya adalah keluarga yang rawan (berisiko).
Dengan keadaan demikian keperawatan komunitas (masyarakat) dapat
memfragmentasi menjadi keperawatan yang spesifik diantaranya keperawatan
keluarga. Akibatnya, keperawatan keluarga itu menjadi sasaran yang spesifik
dengan masalah keperawatan (kesehatan) yang spesifik pula.
Dirtjen Dikti Pendidikan Nasional dengan Konsorsium Ilmu Kesehatan
menyajikan secara tersendiri mata kuliah perawatan keluarga pada kurikulum
D-3 keperawatan dan pendidikan ners di Indonesia sejak tahun 1999.
Tuntutan professional yang tinggi sebenarnya tidak berlebihan, keadaan
ini sesuai tuntutan pemerintah di bindang kesehatan untuk membangun
“Indonesia Sehat 2010” dengan strategi :
1. pembangunan berwawasan kesehatan
2. desentralisasi
3. profesionalisme
4. jaminan pemeliharaan kesehatan masyarakat (JPKM)
Berbagai persyaratan dalam asuhan keperawatan keluarga yang harus
dipenuhi oleh perawat, yaitu :
1. Telah menyelesaikan pendidikan formal Ners (perawat) yang diakui.
Pendidikan formal di Indonesia adalah D-3 keperawatan yang
menghasilkan perawat professional “pemula” dan PSIK yang
menghasilkan Ners, yang memiliki kemampuan professional yang tinggi,
yaitu :
a. Keterampilan intelektual,
b. Keterampilan teknis, dan
c. Keterampilan interpersonal dengan berlandaskan etik dan
melaksanakan profesinya sesuai dengan standar praktik
keperawatan.
2. Telah melakukan proses registrasi sebagai ners (perawat). Perawat yang
telah menyelesaikan secara formal pendidikannya harus melalui proses
legislasi sebagai ners (perawat) dengan melalui tahap :

9
a. Registrasi merupakan proses pendaftaran seorang ners (perawat)
yang telah lulus pendidikan formal di dinas kesehatan provinsi,
sesuai dengan keputusan Menkes No 1239 tahun 2001.
b. Sertifikasi merupakan proses penilaian terhadap kemampuan
seorang ners (perawat) untuk dinyatakan cakap melaksanakan
kewenangan (kompetensi) yang dimiliki. Namun, belum dilalui
sehingga setelah tahap registrasi seorang ners (perawat) akan
memperoleh lisensi.
c. Lisensi merupakan proses pembelian bukti tertulis setelah seorang
ners (perawat) dinyatakan cakap untuk dapat melaksanakan
kewenangannya. Di Indonesia disebut dengan surat izin perawat
(SIP).
3. Memiliki institusi yang mempunyai kewenangan untuk memberikan
asuhan keperawatan keluarga.Kegiatan keperawatan keluarga yang
diberikan kepada kliennya harus mempunyai institusi berbadan hukum
yang secara legal bertanggung jawab terhadap pelaksanaan keperawatan,
mutu asuhan yang diberikan, dan untuk meningkatkan kepercayaan
publik, serta dapat dilakukan upaya tanggung gugat oleh klien bila tidak
sesuai standar asuhan meskipun telah mempunyai SIP.
4. Mematuhi standar praktik dan etik profesi yang ditetapkan oleh PPNI
atau pemerintah. Asuhan yang diberikan ners (perawat) mempunyai mutu
sesuai dengan kaidah professi mrupakan tujuan dari Standar praktik.
Etika profesi yang dapat mengendalikan bagaimana seorang ners
(perawat) berperilaku yang santun kepada klien dan tidak merugikan
klien atau publik.
Perawatan kesehatan dirumah adalah bentuk pelayanan yang dapat
diberikan oleh perawat keluarga. Departemen Kesehatan telah menerbitkan
surat keputusan No. HK.00.06.5.1.311 bulan januari 2012 tentang penerapan
pedoman perawatan kesehatan dirumah.
Dengan gambaran situasi diatas, kesempatan sangat besar dimiliki oleh
seorang ners (perawat) untuk mewujudkannya, dan hal ini merupakan
tantangan yang cukup berat bila seorang professional tidak mampu

10
mewujudkannya. Karena bagaimanapun juga tidak ada alasan bahwa tidak
mendapat dukungan secara profesi dan pemerintah.

D. Permasalahan Trend Dan Issue Keperawatan Keluarga Di Indonesia


1. Sumberdaya tenaga kesehatan yang belum dapat bersaing secara
global serta belum adanya perawat keluarga secara khusus di negara
kita.
2. Penghargaan dan reward yang dirasakan masih kurang bagi para tenaga
kesehatan yang ada.
3. Pelayanan kesehatan yang diberikan sebagian besar masih bersifat
pasif.
4. Masih tingginya biaya pengobatan khususnya di sarana-sarana
pelayanan kesehatan yang memiliki kualitas baik.
5. Pengetahuan dan ketrampilan perawat yang masih perlu ditingkatkan
lagi.
6. Rendahnya minat perawat untuk bekerja dengan keluarga akibat
system yang masih belum berkembang.
7. Pelayanan keperawatan keluarga yang belum berkembang meskipun
telah disusun pedoman pelayanan keluarga namun belum
disosialisaikan secara umum.
8. Geografis Indonesia yang sangat luas namun belum di tunjang
dengan d i s e d i a k a n n y a fasilitas transfortasi yang cukup.
9. Kerjasama program lintas sektoral yang masih belum memadai.
10. Model pelayanan masih belum mendukung peran aktif semua profesi.
11. Lahan praktek yang sangat terbatas.
12. Sarana dan prasarana pendidikan juga masih sangat terbatas.
13. Rasio pengajar dan mahasiswa yang tidak seimbang.
14. Keterlibatan berbagai profesi selama menjalani pendidikan kurang.

11
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Trend adalah sesuatu kejadian berdasarkan fakta yang sedang di
bicarakan oleh banyak orang saat ini.
Issue adalah sesuatu yang belum jelas fakta atau buktinya dan sedang
bicarakan oleh banyak o r a n g . Keperawatan keluarga adalah serangkaian
kegiatan yang diberikan melalui praktek keperawatan menggunakan proses
pendekatan kepada keluarga untuk membantu menyelesaikan masalah
kesehatan keluarga tersebut.
Keperawatan keluarga dapat difokuskan pada anggota keluarga
individu, dalam konteks keluarga, atau unit keluarga. Terlepas dari
identifikasi klien, perawat menetapkan hubungan dengan masing-masing
anggota keluarga dalam unit dan memahami pengaruh unit pada individu dan
masyarakat.

B. Saran
Pelayanan keperawatan keluarga harus dikembangkan karena
keperawatan keluarga dapat mengurangi kejadian atau penderitaan akibat
penyakit dengan perubahan paradigma dari cure menjadi care melalui
tindakan preventif.

12
DAFTAR PUSTAKA

Friedman, Marilyn M. 1998. Keperawatan Keluarga Teori dan Praktik. Edisi 3.


Jakarta : EGC

13

Anda mungkin juga menyukai