Anda di halaman 1dari 16

TREND DAN ISSUE

KEPERAWATAN KELUARGA

MAKALAH

Disusun untuk Memenuhi Salah Satu Tugas


Mata Kuliah Keperawatan Keluarga
Dosen Pengampu: Kusmiyati, S.Kp, M.Kes.

oleh
Hana Hanidah
P20620120053

PROGRAM STUDI DIPLOMA III KEPERAWATAN


JURUSAN KEPERAWATAN
POLITEKNIK KESEHATAN KEMENTRIAN KESEHATAN
TASIKMALAYA
2022
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kepada Allah SWT atas karunianya, sehingga
kami bisa menyelesaikan tugas makalah ini dengan baik, makalah dengan judul
Trend dan Issue Keperawatan Keluarga. Makalah ini diajukan, untuk memenuhi
tugas mata kuliah keperawatan keluarga. Penulis mengucapkan terima kasih
kepada semua pihak yang telah membantu, sehingga makalah ini dapat
diselesaikan sesuai dengan waktunya. Makalah ini masih jauh dari sempurna, oleh
karena itu penulis mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun demi
kesempurnaan makalah ini. Semoga makalah ini memberikan informasi bagi
mahasiswa keperawatan dan bermanfaat untuk pengembangan ilmu pengetahuan
bagi kita semua.

Penulis

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR .................................................................................... i


DAFTAR ISI ................................................................................................... ii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang........................................................................... 1
B. Rumusan Masalah...................................................................... 2
C. Tujuan ........................................................................................ 2
D. Kegunaan Makalah .................................................................... 2
BAB II PEMBAHASAN
A. Pengertian Trend dan Issue Keperawatan ................................. 4
B. Trend dan Issue Keperawatan Keluarga .................................... 4
C. Trend dan Issue Keperawatan Keluarga di Indonesia ............... 7
D. Trend dan Issue Keperawatan Keluarga di Global .................... 10
E. Permasalahan Trend dan Issue Keperawatan Keluarga yang
Muncul di Indonesia .................................................................. 11
BAB III SIMPULAN DAN SARAN
A. Simpulan .................................................................................... 12
B. Saran .......................................................................................... 12
DAFTAR PUSTAKA

ii
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Keperawatan merupakan profesi yang dinamis dan berkembang secara
terus menerus dan terlibat dalam masyarakat yang berubah, sehingga
pemenuhan dan metode keperawatan kesehatan berubah, karena gaya hidup
masyarakat berubah dan perawat sendiri juga dapat menyesuaikan dengan
perubahan tersebut. Definisi dan filosofi terkini dari keperawatan
memperlihatkan trend holistic dalam keperawatan yang ditunjukkan secara
keseluruhan dalam berbagai dimensi, baik dimensi sehat maupun sakit serta
dalam interaksinya dengan keluarga dan komunitas. Trend praktik
keperawatan meliputi perkembangan di berbagai tempat praktik dimana
perawat memiliki kemandirian yang lebih besar.
Keluarga adalah sekumpulan orang yang dihubungkan oleh perkawinan,
adopsi dan kelahiran yang bertujuan menciptakan dan mempertahankan
budaya umum, meningkatkan perkembangan fisik, mental, emosional, dan
sosial dari individu-individu yang ada didalamnya terlihat dari pola interaksi
yang saling ketergantungan untuk mencapai tujuan bersama (Friedman,
1998).
Keperawatan keluarga dapat difokuskan pada anggota keluarga individu,
dalam konteks keluarga, atau unit keluarga. Terlepas dari identifikasi klien,
perawat menetapkan hubungan dengan masing-masing anggota keluarga
dalam unit dan memahami pengaruh unit pada individu dan masyarakat.
Tujuan keperawatan keluarga dari WHO di Eropa yang merupakan praktek
keperawatan termodern saat ini adalah promoting and protecting people
health merupakan perubahan paradigma dari cure menjadi care melalui
tindakan preventif dan mengurangi kejadian dan penderitaan akibat penyakit .
Perawat keluarga memiliki peran untuk memandirikan keluarga dalam
merawat anggota keluarganya, sehingga keluarga mampu melakukan fungsi
dan tugas kesehatan, Friedmen menyatakan bahwa keluarga diharapkan

1
2

mampu mengidentifikasi lima fungsi dasar keluarga, diantaranya fungsi


afektif, sosialisasi, reproduksi, ekonomi, dan fungsi perawatan keluarga.
Perawatan kesehatan keluarga adalah pelayanan kesehatan yang ditujukan
pada keluarga sebagai unit pelayanan untuk mewujudkan keluarga yang
sehat.
Sehubungan dengan pernyataan di atas maka penulis bermaksud
membuat makalah dengan judul “Trend dan Issue Keperawatan Keluarga”.

B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah di atas, maka penulis merumuskan
masalah sebagai berikut:
1. Apa pengertian trend dan issue keperawatan?
2. Apa saja trend dan issue keperawatan keluarga?
3. Apa saja trend dan issue keperawatan keluarga di Indonesia?
4. Apa saja trend dan issue keperawatan keluarga di Global?
5. Apa saja permasalahan trend dan isu keperawatan keluarga yang muncul di
Indonesia?

C. Tujuan
Makalah ini disusun untuk mengetahui dan mendeskripsikan hal-hal
sebagai berikut di antaranya:
1. Untuk mengetahui pengertian trend dan issue keperawatan
2. Untuk mengetahui trend dan issue keperawatan keluarga
3. Untuk mengetahui trend dan issue dalam keperawatan keluarga di
Indonesia
4. Untuk mengetahui trend dan issue dalam keperawatan keluarga di Global
5. Untuk mengetahui permasalahan trend dan isu keperawatan keluarga yang
muncul di Indonesia

D. Kegunaan Makalah
1. Secara Teoritis
3

Disusunnya makalah ini diharapkan dapat menambah ilmu pengetahuan,


bagi para mahasiswa serta untuk mendukung teori-teori yang sudah ada
sebelumnya sebagai penunjang dalam proses belajar mengajar.
2. Secara Praktis
Disusunnya makalah ini diharapkan dapat digunakan sebagai acuan
pembelajaran khususnya bagi mahasiswa, bahwa trend dan issue keperawatan
keluarga merupakan salah satu hal yang perlu diketahui dalam dunia
keperawatan keluarga.
BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian Trend dan Issue Keperawatan


Trend adalah sesuatu yang sedang di bicarakan oleh banyak orang saat ini
dan kejadiannya berdasarkan fakta.
Issue adalah sesuatu yang sedang di bicarakan oleh banyak namun belum
jelas faktannya atau buktinya.
Trend dan issue keperawatan adalah sesuatu yang sedang dibicarakan
banyak orang tentang praktek/mengenai keperawatan baik itu berdasarkan
fakta ataupun tidak, trend dan issue keperawatan tentunya menyangkut tentang
aspek legal dan etis keperawatan.

B. Trend dan Issue Keperawatan Keluarga


Trend adalah sesuatu yang sedang booming, actual, dan sedang hangat
diperbincangkan. Sedangkan issue adalah suatu peristiwa atau kejadian yang
dapat diperkirakan terjadi atau tidak terjadi di masa mendatang, menyangkut
ekonomi, moneter, sosial, politik, hukum, pembangunan nasional, bencana
alam, hari kiamat, kematian, ataupun tentang krisis.
Jadi, trend dan issue keperawatan keluarga merupakan sesuatu yang
booming, actual, dan sedang hangat diperbincangkan serta desas-desus dalam
ruang lingkup keperawatan keluarga.
1. Trend dan Issue Global
Isu praktik globalisasi keperawatan keluarga menyuguhkan kesempatan
baru yang menarik bagi perawat keluarga. Dengan makin kecilnya dunia
akibat proses yang dikenal sebagai globalisasi, perawat keluarga
disuguhkan dengan kesempatan baru dan menarik untuk belajar mengenai
intervensi serta program yang telah diterapkan oleh negara lain guna
memberikan perawatan yang lebih baik bagi keluarga. Globalisasi
mempunyai dampak negatif dan positif bagi kesehatan.
1) Dampak Negatif:

4
5

Ancaman epidermis diseluruh dunia seperti human


imunodeficienci virus/acquired immune deficiency syndrome (HIV/AIDS)
menjadu jauh lebih besar.
2) Dampak Positif:
Pembelajaran yang diperoleh perawat Amerika dari perawat
diseluruh dunia melalui konferensi Internasional, perjalanan dan membaca
literature kesehatan Internasional memberikan pemahaman yang sangat
bermanfaat.
Trend dan issue global:
a. Dunia tanpa batas (global village) mempengaruhi sikap dan pola
perilaku kekuarga.
b. Kemajuan dan pertukaran iptek yang semakin global sehingga
penyebarannya semakin meluas.
c. Kemajuan teknologi di bidang transportasi sehingga tingkat mobilisasi
penduduk yang tinggi seperti migrasi yang besar-besaran yang
berpengaruh terhadap interaksi keluarga yang berubah.
d. Standar kualitas yang semakin diperhatikan menimbulkan persaingan
yang ketak serta menumbuhkan munculnya sekolah-sekolah yang
mengutamakan kualitas pendidikan.
e. Kompetisi global dibidang penyediaan sarana dan prasarana serta
pelayanan kesehatan menuntut standar profesionalitas keperawatan yang
tinggi.
f. Rendahnya minat perawat untuk bekerja dengan keluarga akibat system
yang belum berkembang.
g. Pelayanan keperawatan keluarga belum berkembang tapi DEPKES
sudah menyusun pedoman pelayanan keperawatan keluarga dan model
keperawatan keluarga di rumah tapi perlu disosialisasikan.
h. Keperawatan keluarga/ komunitas dianggap tidak menantang.
i. Geografis luas namun tidak ditunjang dengan fasilitas.
j. Kerjasama lintas program dan lintas sector belum memadai.
k. Model pelayanan belum mendukung peranan aktif semua profesi.
6

2. Trend dan Issue Nasional


a. Semakin tingginya tuntutan profesionalitas pelayanan kesehatan.
b. Penerapan desentralisasi yang juga melibatkan bidang kesehatan.
c. Peran serta masyarakat yang semakin tinggi dalam bidang kesehatan.
d. Munculnya perhatian dari pihak pemerintah mengenai masalah
kesehatan masyarakat seperti diberikannya bantuan bagi keluarga miskin
serta asuransi kesehatan lainnya bagi keluarga yang tidak mampu.

Trend dan issue keperawatan keluarga dibagi menjadi beberapa bidang:


a. Bidang Pelayanan
1. SDM belum dapat menjawab tantangan global dan belum ada perawat
keluarga.
2. Penghargaan / reward rendah.
3. Bersikap pasif.
4. Biaya pelayanan kesehatan rawat inap mahal.
5. Pengetahuan dan keterampilan perawat masih rendah.
b. Bidang Pendidikan
1. Lahan praktik terbatas; pendirian pendidikan keperawatan cenderung
“mudah”
2. Penelitian terkait pengembangan dan uji model masih terbatas.
3. Sarana dan prasarana pendidikan sangat terbatas.
4. Rasio pengajar : mahasiswa belum seimbang.
5. Keterlibatan berbagai profesi selama pendidikan kurang.
c. Bidang Profesi
1. Standar kompetensi belum disosialisasikan.
2. Belum ada model pelayanan yang dapat menjadi acuan.
3. Kompetensi berbagai jenjang pendidikan tidak berbatas.
4. Mekanisme akreditasi belum berjalan dengan baik.
5. Peranan profesi di masa depan dituntut lebih banyak.
6. Perlu pengawalan dan pelaksanaan undang-undang praktik
keperawatan.
7

C. Trend dan Issue Keperawatan Keluarga di Indonesia


Perkembangan keperawatan di Indonesia sejak tahun 1983 sangat pesat, di
tandai dengan buka nya Program Studi Ilmu Keperawatan (PSIK) di
Universitas Indonesia Jakarta sejak tahun 1985 dan tahun 1985 telah menjadi
fakultas keperawatan, kemudian disusul PSIK di Universitas Padjadjaran
Bandung, berkembang lagi di 7 Universitas Negeri di Indonesia pada tahun
1999, serta mulai berkembang pada sekolah tinggi ilmu kesehatan dengan
jurusan keperawatan yang pengelolaannya dimiliki oleh masyarakat.
Perkembangan tersebut juga ditunjang oleh Departemen Kesehatan pada
tahun 90-an dengan program pokok Perawatan Kesehatan Masyarakat di
Puskesmas yang sasarannya adalah keluarga. Namun, perkembangan jumlah
keluarga yang menerus meningkat dan banyaknya keluarga yang rawan
kesehatan (risiko), keperawatan komunitas mungkin tidak dapat menjangkau
meskipun salah satu sasarannya adalah keluarga yang rawan (berisiko).
Dengan keadaan demikian keperawatan komunitas (masyarakat)
memfragmentasi menjadi keperawatan yang spesifik diantaranya keperawatan
keluarga. Akibatnya, jelas sekali bahwa keperawatan keluarga menjadi sasaran
yang spesifik dengan masalah keperawatan (kesehatan) yang spesifik pula.
Sesuai dengan perkembangan terjadi pula perubahan yang di motori oleh
Dirtjen Dikti Pendidikan Nasional dengan Konsorsium Ilmu Kesehatan yang
menyajikan secara tersendiri mata kuliah perawatan keluarga pada kurikulum
D-3 keperawatan dan pendidikan ners di Indonesia sejak tahun 1999.
Tuntutan professional yang tinggi sebenarnya tidak berlebihan, keadaan ini
sesuai tuntutan pemerintah di bindang kesehatan untuk membangun
“Indonesia Sehat 2010” dengan strategi :
1. Pembangunan berwawasan kesehatan
2. Desentralisasi
3. Profesionalisme
4. Jaminan pemeliharaan kesehatan masyarakat (JPKM)
8

Asuhan keperawatan keluarga dapat segera dilakuakan oleh perawat


dengan berbagai persyaratan yang harus dipenuhi, yaitu :
1. Telah menyelesaikan pendidikan formal Ners (perawat) yang diakui.
Pendidikan formal di Indonesia adalah D-3 keperawatan yang
menghasilkan perawat professional “pemula” dan PSIK yang
menghasilkan Ners, yang memiliki kemampuan professional yang tinggi,
yaitu (1) keterampilan intelektual, (2) keterampilan teknis, dan (3)
keterampilan interpersonal dengan berlandaskan etik dan melaksanakan
profesinya sesuai dengan standar praktik keperawatan.
2. Telah melakukan proses registrasi sebagai ners (perawat). Perawat yang
telah menyelesaikan secara formal pendidikannya harus melalui proses
legislasi sebagai ners (perawat) dengan tahap :
a. Registrasi adalah proses pendaftaran seorang ners (perawat) yang telah
lulus pendidikan formal di dinas kesehatan provinsi, sesuai dengan
keputusan Menkes No 1239 tahun 2001.
b. Sertifikasi adalah proses penilaian terhadap kemampuan seorang ners
(perawat) untuk dinyatakan cakap melaksanakan kewenangan
(kompetensi) yang dimiliki. Namun, belum dilalui sehingga setelah
tahap registrasi seorang ners (perawat) akan memperoleh lisensi.
c. Lisensi adalah proses pembelian bukti tertulis setelah seorang ners
(perawat) dinyatakan cakap untuk dapat melaksanakan
kewenangannya. Di Indonesia disebut dengan surat izin perawat (SIP).
3. Memiliki institusi yang mempunyai kewenangan untuk memberikan
asuhan keperawatan keluarga. Meskipun telah mempunyai SIP, kegiatan
keperawatan keluarga yang diberikan kepada kliennya harus mempunyai
institusi berbadan hukum yang secara legal bertanggung jawab terhadap
pelaksanaan keperawatan, mutu asuhan yang diberikan, dan untuk
meningkatkan kepercayaan publik, serta dapat dilakukan upaya tanggung
gugat oleh klien bila tidak sesuai standar asuhan.
4. Mematuhi standar praktik dan etik profesi yang ditetapkan oleh PPNI atau
pemerintah. Standar praktik yang ada bertujuan agar asuhan yang
9

diberikan ners (perawat) mempunyai mutu sesuai dengan kaidah profesi.


Etik profesi yang dapat mengendalikan bagaimana seorang ners (perawat)
berperilaku yang santun kepada klien dan tidak merugikan klien atau
publik.
Bentuk pelayanan yang dapat diberikan oleh perawat keluarga adalah
perawatan kesehatan dirumah. Agar mempunyai arah yang pasti terhadap
pelaksanaan asuhan keperawatan keluarga, Departemen Kesehatan telah
menerbitkan surat keputusan No. HK.00.06.5.1.311 bulan januari 2012
tentang penerapan pedoman perawatan kesehatan dirumah.
Dengan gambaran situasi diatas, kesempatan sangat besar dimiliki oleh
seorang ners (perawat) untuk mewujudkannya, dan hal ini merupakan
tantangan yang cukup berat bila seorang professional tidak mampu
mewujudkannya. Karena bagaimanapun juga tidak ada alasan bahwa tidak
mendapat dukungan secara profesi dan pemerintah.

Kriteria kesejahteraan keluarga di Indonesia


Berikut ini merupakan tahapan-tahapan keluarga sejahtera :
1. Keluarga prasejahtera keluarga - keluarga yang belum dapat memenuhi
kebutuhan dasar secara minimal, seperti kebutuhan akan pengajaran,
agama, sandang, pangan, dan kesehatan.
2. Keluarga sejahtera tahap I keluarga-keluarga yang telah dapat memenuhi
kebutuhan dasarnya secara minimal, tatapi belum dapat memenuhi
keseluruhan kebutuhan sosial psikologis seperti kebutuhan akan
pendidikan, keluarga berencana, interaksi dalam keluarga, interaksi
dengan lingkungan tempat tinggal dan transportasi.
3. Keluarga sejahtera tahap II keluarga-keluarga yang disamping dapat
memenuhi kebutuhan dasarnya, juga telah dapat memenuhi seluruh
kebutuhan sosial psikologisnya, akan tetapi belum dapat memenuhi
keseluruhan kebutuhan pengembangan seperti kebutuhan untuk
menabung dan memperoleh informasi.
10

4. Keluarga sejahtera tahapan III keluarga-keluarga yang telah dapat


memenuhi seluruh kebutuhan dasar, kebutuhan sosial psikologis dan
kebutuhan pengembangan, namun belum dapat memberikan sumbangan
yang maksimal terhadap masyarakat, seperti secara teratur memberikan
sumbangan dalam bentuk materi dan keuangan untuk kepentingan sosial
kemasyarakatan serta peran secara aktif dengan menjadi pengurus
lembaga kemasyarakatan atau yayasan sosial, keagamaan, kesenian,
olahraga dan pendidikan.
5. Keluarga sejahtera tahap IV keluarga-keluarga yang telah dapat
memenuhi seluruh kebutuhan baik yang bersifat dasar, sosial psikologis,
maupun pengembangan serta telah dapat pula memberikan sumbangan
yang nyata dan berkelanjutan bagi masyarakat.

D. Trend dan Issue Keperawatan Keluarga di Global


Isu praktik : globalisasi keperawatan keluarga menyuguhkan kesempatan
baru yang menarik bagi perawat keluarga. Dengan makin kecilnya dunia
akibat proses yang dikenal sebagai globalisasi, perawat keluarga disuguhkan
dengan kesempatan baru dan menarik untuk belajar mengenai intervensi serta
program yang telah diterapkan oleh negara lain guna memberikan perawatan
yang lebh baik bagi keluarga. Globalisasi adalah proses bersatunya individu
dan keluarga karena ikatan ekonomi, politis dan profesional, globalisasi
mempunyai damfak negatif yang bermakna bagi kesehatan yaitu ancaman
epidemi diseluruh dunia seperti human imunodeficiency virus/ aquired
immune deficiency syndrome (HIV/AIDS) menjadi jauh lebih besar. Akan
tetapi sisi positifnya, pembelajaran yang diperoleh perawat amerika dari
perawat diseluruh dunia melalui konferensi internasional, perjalanan dan
membaca literatur kesehatan internasional memberikan pemahaman yang
sangat bermanfaat. Sebagai contoh, di jepang, pertumbuhan keperawatan
keluarga sangat mengesankan. Disana, perawat telah mengembangkan
kurikulum keperawatan keluarga disekolah keperawatan dan telah
menghasilkan teori keperawatan yang berfokus pada keluarga dan sesuai
11

dengan nilai dan konteks jepang. Keperawatan keluarga mengalami


pertumbuhan yang pesat di jepang yang ditandai dengan publikasi dan upaya
penelitian yang dilakukan di jepang (sugisita,1999). Negara lain, seperti
denmark, swedia, israel, korea, chili, meksiko, skotlandia dan inggris juga
mengalami kemajuan bermakna dibidang kesehatan keluarga dan keperawatan
keluarga. Kita mesti banyak berbagi dan belajar dari perawat di beberapa
negara ini.

E. Permasalahan Trend dan Issue Keperawatan Keluarga yang Muncul di


Indonesia
1. Sumber daya tenaga kesehatan yang belum dapat bersaing secara global
serta belum adanya perawat keluarga secara khusus di negara kita
2. Penghargaan dan reward yang dirasakan masih kurang bagi para tenaga
kesehatan.
3. Pelayanan kesehatan yang diberikan sebagian besar masih bersifat pasif.
4. Masih tingginya biaya pengobatan khususnya di sarana-sarana pelayanan
kesehatan yang memiliki kualitas baik.
5. Pengetahuan dan ketrapilan perawat yang masih perlu ditingkatka.
6. Rendahnya minat perawat untuk bekerja dengan keluarga akibat system
yang belum berkembang.
7. Pelayanan keperawatan keluarga yang belum berkembang meskipun telah
disusun telh disusun pedoman pelayanan keluarga namun belum
disosialisaikan secara umum.
8. Geografis Indonesia yang sangat luas namun belum di tunjang dengan
fasilitas transfortasi yang cukup.
9. Kerjasama program lintas sektoral belum memadai.
10. Model pelayanan belum mendukung peran aktif semua profesi.
11. Lahan praktek yang terbatas.
12. Sarana dan prasarana pendidikan juga terbatas.
13. Rasio pengajar dan mahasiswa yang tidak seimbang.
14. Keterlibatan berbagai profesi selama menjalani pendidikan juga kurang.
BAB III
SIMPULAN DAN SARAN

A. Simpulan
Dari hasil pembahasan, penulis dapat menyimpulkan bahwa sikap
dan pola perilaku keluarga dapat dipengaruhi oleh dunia tanpa batas
(global village). Kemajuan teknologi di bidang transportasi mengakibatkan
tingkat mobilisasi penduduk yang tinggi seperti migrasi yang besar-
besaran yang berpengaruh terhadap interaksi keluarga yang berubah.
Pelayanan keperawatan keluarga belum berkembang tapi DEPKES sudah
menyusun pedoman pelayanan keperawatan keluarga dan model
keperawatan keluarga di rumah tapi perlu disosialisasikan serta munculnya
perhatian dari pihak pemerintah mengenai masalah kesehatan masyarakat
seperti diberikannya bantuan bagi keluarga miskin serta asuransi kesehatan
lainnya bagi keluarga yang tidak mampu. Rendahnya minat perawat untuk
bekerja dengan keluarga akibat system yang belum berkembang.

B. Saran
Pelayanan keperawatan keluarga harus dikembangkan karena
keperawatan keluarga dapat mengurangi kejadian atau penderitaan akibat
penyakit dengan perubahan paradigma dari cure menjadi care melalui
tindakan preventif.

12
DAFTAR PUSTAKA

Ali, Z. 2010. Pengantar Keperawatan Keluarga. Jakarta: EGC.


Friedman,dkk. 2013. Buku Ajar Keperawatan Keluarga Riset, Teori, &
Praktik. Jakarta: EGC
Makhfudli, F. E. (2013). Keperawatan Kesehatan Komunitas Teori dan
Praktik dalam Keperawatan.Jakarta: Salemba Medika.
Wahid Iqbal Mubarak, N. C. (2012). Ilmu Keperawatan Komunitas
Konsep dan Aplikasi. Jakarta: Salemba Medika.

Anda mungkin juga menyukai