Anda di halaman 1dari 8

Nama : Afief Rahman Hakim (2001197)

Tugas Elektronika

1. Gambarkan struktur JFET kanal-p dan jelaskan cara kerjanya!

Cara kerja JFET kanal-p :


• Tegangan pada Terminal Gerbang (G) menghasilkan medan listrik yang
mempengaruhi aliran pada pembawa muatan yang melalui saluran tersebut.
• Agar arus dari drain ke source dapat dikendalikan, JFET kanal-p diberi tegangan
forward bias pada gerbang
• Ketika VGS = 0 volt, p-n junction membentuk deflection layer yang sangat kecil
sehingga arus masih dapat mengalir dg bebas,
• Ketika VGS semakin positif deflection layer yang terbentuk pada p-n junction
semakin sempit sehingga arus yang mengalir dari drain ke source semakin kecil

2. Gambarkan struktur D-MOSFET kanal-p dan jelaskan cara kerjanya!

Cara kerja D-MOSFET kanal-p :


• Cara kerja dan karakteristik D-MOSFET kanal-P dimulai dengan memberikan VGS
= 0 dan VDS negative
• Tegangan negatif VDS akan menarik elektron bebas pada kanal-P dari source
menuju drain, sehingga mengalir arus ID
• Apabila VGS dibuat positif, maka muatan positif pada terminal gate akan menolak
elektron bebas pada kanal-P menjauhi daerah kanal-P dan menuju daerah substrat-
N. Hal ini akan mengosongkan kanal-P dari elektron bebas, sehingga arus ID
semakin kecil. Apabila tegangan positif VGS dinaikkan terus hingga kanal-P kosong
dari semua elektron bebas, maka arus ID sudah tidak bisa dinaikkan lagi meskipun
dengan memperbesar VDS.
• D-MOSFET dengan tegangan VGS nol hingga VGS positif ini disebut dengan mode
pengosongan. Hal ini karena dengan tegangan VGS ini kanal-P dikosongkan dari
elektron bebas, atau dengan kata lain pada kanal-P timbul daerah pengosongan.

3. Gambarkan struktur E-MOSFET kanal-p dan jelaskan cara kerjanya!

Cara kerja E-MOSFET kanal-p


• Prinsip kerja E-MOSFET kanal-P dimulai dengan memberikan tegangan VGS = 0
Volt dan VDS negatif. Pemberian tegangan VGS = 0 adalah dengan cara
menghubung-singkatkan terminal Gate (G) dan Source (S).
• Oleh karena antara S dan D tidak ada kanal-P (yang mempunyai banyak elektron
bebas), maka meskipun VDS diberi tegangan negatif yang cukup besar, arus ID tetap
tidak mengalir atau ID = 0. Antara source dan drain adalah bahan tipe-N dimana
elektron adalah sebagai pembawa minoritas, sehingga saat VGS = 0 dan VDS negatif
yang mengalir adalah arus bocor saja.
• Apabila VGS semakin negatif, maka muatan negatif pada gate ini akan menolak hole
dari substrat-P menjauhi perbatasannya dengan SiO2. Dengan demikian daerah
substrat-N yang berdekatan dengan gate akan kekurangan pembawa mayoritas hole.
Sebaliknya elektron dari substrat-N akan tertarik oleh muatan negatif gate dan
mendekati perbatasan substrat dengan SiO2. Perlu diingat bahwa elektron tidak bisa
masuk ke gate karena substrat dan gate ada pembatas SiO2, sehingga IG tetap sama
dengan nol
• Bila tegangan VGS dinaikan terus hingga jumlah elektron yang berada di dekat
perbatasan dengan SiO2 cukup banyak untuk menghasilkan arus ID saat VDS negatif,
maka VGS ini disebut dengan tegangan threshold (VT). Pada beberapa buku data VT
ini disebut juga VGS(th). Setelah mencapai tegangan VT ini, maka dengan
memperbesar harga VGS, arus ID semakin besar. Hal ini karena semakin besar VGS
berarti jumlah elektron yang tersedia antara source dan drain semakin banyak.

4. Apabila diketahui IDSS = 9 mA, Vp = -3,5 Volt, dengan menggunakan


persamaan shockley, tentukan harga arus ID untuk beberapa harga VGS
berikut!
a) VGS = 0 V
b) VGS = - 2 V
c) VGS = - 3,5 V
d) VGS = 5 V
PENYELESAIAN :
5. Dengan diketahui harga IDSS = 12 mA dan Vp = - 4 Volt, gambarkan kurva
transfer untuk JFET tersebut!

6. Bila diketahui IDSS = 6 mA dan Vp = - 4,5 volt,


a) Tentukan ID pada VGS = - 2 Volt dan - 3,6 Volt
b) Tentukan VGS pada ID = 3 mA dan 5,5 mA
PENYELESAIAN:
7. Jelaskan beberapa perbedaan dan persamaan antara FET dengan transistor
bipolar!

• Perbedaan FET dengan BJT

FET BJT

Terdiri dari 3 terminal : Gate, Drain, Terdiri dari 3 terminal Emitor, Basis,
Source Kolektor

Unipolar Transistor Bipolar Transistor

Ukuran bisa sangat kecil Ukuran lebih besar dari FET

Impedansi input-output tinggi Impedansi input-output rendah

Voltage gain rendah Voltage gain tinggi

Current gain tinggi Current gain rendah

Biayanya mahal Biayanya lebih murah dari FET

Menghasilkan kebisingan yang Menghasilkan bising menengah


rendah

Kecepatan switching cepat Kecepatan switching menengah

Stabilitas suhu tinggi Stabilitas suhu rendah

Konsumsi daya rendah Konsumsi daya tinggi

Aplikasi tegangan rendah Aplikasi arus rendah

Perangkat yang dikendalikan Perangkat yang dikendalikan arus


tegangan

• Persamaan FET dengan BJT


- Proses pembiasan kedua jenis transistor tersebut sama mudah
- Secara fungsional FET dan BJT sebagai saklar elektronik (switching) dan
sebagai penguat (amplifier)

8. Jelaskan beberapa keuntungan dan kerugian FET dibanding dengan transistor


bipolar!
Keuntungan FET relatif terhadap BJT dirangkum sebagai berikut:

• FET adalah perangkat yang peka terhadap tegangan dengan impedansi input tinggi
(sesuai urutan 107 untuk 1012 Ω). Karena impedansi input ini jauh lebih tinggi
daripada BJT, FET lebih disukai daripada BJT untuk digunakan sebagai tahap input
ke amplifier bertingkat.

• Satu kelas FET (JFET) menghasilkan kebisingan yang lebih rendah daripada BJT.

• FET lebih stabil suhu daripada BJT.

• FET umumnya lebih mudah dibuat daripada BJT. Sejumlah besar perangkat dapat
dibuat dalam satu chip (yaitu, meningkat kepadatan pengepakan adalah mungkin).

• FET bereaksi seperti resistor variabel yang dikontrol tegangan untuk nilai kecil dari
tegangan drain-to-source.

• Impedansi input FET yang tinggi memungkinkan mereka untuk menyimpan daya
cukup lama sehingga memungkinkannya untuk digunakan sebagai elemen
penyimpanan.

• Daya FET dapat menghilangkan daya tinggi dan dapat mengganti arus besar.

• FET tidak sensitif terhadap radiasi seperti BJT (pertimbangan penting untuk
aplikasi ruang elektronik).
Ada beberapa kelemahan yang membatasi penggunaan FET di beberapa aplikasi. Ini
adalah:

• Amplifier FET biasanya menunjukkan respons frekuensi yang buruk karena


kapasitansi input yang tinggi.

• Beberapa jenis FET menunjukkan linearitas yang buruk.

• FET dapat rusak dalam penanganan karena listrik statis.

9. Jelaskan arti mode pengosongan dan peningkatan dalam D-MOSFET!


Mode pengosongan adalah dimana D-MOSFET dengan tegangan VGS nol hingga
VGS negatif, karena dengan tegangan VGS ini kanal-N dikosongkan dari elektron
bebas, atau dengan kata lain pada kanal-N timbul daerah pengosongan. Saat VGS
negatif tertentu, arus ID tidak bisa mengalir lagi (mati) meskipun VDS diperbesar.
VGS yang menyebabkan ID nol ini disebut dengan VGS (off).
Mode peningkatan adalah dimana D-MOSFET bekerja dengan VGS positif, karena
jumlah pembawa muatan elektron bebas pada daerah kanal-N ditingkatkan dibanding
saat VGS = 0. Pada saat memperbesar VGS positif ini perlu diperhatikan kemampuan
arus ID maksimum agar tidak terlampaui.
10. Jelaskan perbedaan antara D-MOSFET dengan E-MOSFET!

• D-MOSFET
- Dapat bekerja pada mode operasi depletion-enhancement
- Mempunyai kanal fisik antara terminal source dan drain

- Untuk rangkaiannya, terminal Drain, Source dan Gate dihubungkan ke bahan tipe
N melalui kontak metal.

• E-MOSFET
- Hanya dapat bekerja pada mode operasi enchancement
- Tidak memiliki kanal

- Substrat pada E-MOSFET terhubung langsung didalam komponennya,


sehingga Drain, Gate dan Source berada diluarnya.

Anda mungkin juga menyukai