DOSEN PEMBIMBING:
DISUSUN OLEH:
KELOMPOK 1
FAKULTAS KEPERAWATAN
UNIVERSITAS RIAU
PEKANBARU
2020
1
KATA PENGANTAR
Puji syukur dipanjatkan kehadirat Allah SWT, atas limpahan rahmat dan
karunianya, sehingga studi kasus manajemen pemasaran ini dapat diselesaikan.
Tugas ini di ajukan untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah Komunitas II.
Tugas studi kasus ini berisi tentang “Trend dan Isu Keperawatan
Keluarga”. Pada kesempatan ini juga penulis mengucapkan terima kasih kepada
semua pihak yang telah membantu penulis dalam menyelesaikan penulisan
makalah ini.
Penulis
2
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR........................................................................................1
DAFTAR ISI......................................................................................................2
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang..................................................................................3
1.2 Rumusan Masalah.............................................................................3
1.3 Tujuan Pembelajaran.........................................................................4
1.4 Manfaat Penulisan.............................................................................4
1.5 Klasifikasi Istilah...............................................................................6
1.6 Identifikasi Masalah..........................................................................6
1.7 Analisis Masalah...............................................................................7
1.8 Mind Map..........................................................................................10
1.9 Learning Objektif..............................................................................10
BAB II PEMBAHASAN
2.1 Definisi Trend dan Isu Keperawatan Keluarga...................................11
2.2 Trend dan Isu Keperawatan Keluarga …………………..................16
2.3 Model The Family Health Nursing ……............................................17
2.4 Tantangan perawat Keluarga dalam Trend dan Isu Keperawatan
keluarga......................................................................................................19
2.5 Standar Kompetensi Perawat Keluarga....................19
2.6 Contoh Perubahan di Keperawatan keluarga....................................19
2.7 Bentuk Area Kebijakan Praktek Keperawatan Keluarga ………………
2.8 Area Riset keperawatan Keluarga
2.9 Peran Perawat dalam mengatasi Trend dan Isu Keperawatan Keluarga
2.10 Dampak Trend dan Isu Keperawatan Keluarga ……………………
2.11 Pergeseran peran perawat Tradisional ke Perawat Spesialis
2.12 Persyaratan Perawat keluarga ………………………………………
2.13 Bentuk Pelayanan Keperawatan Keluarga ………………………
BAB III PENUTUP
3
3.1 Kesimpulan.......................................................................................20
3.2 Saran.................................................................................................20
DAFTAR PUSTAKA.........................................................................................21
4
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Keperawatan merupakan profesi yang dinamis dan berkembang secara
terus menerus dan terlibat dalam masyarakat yang berubah, sehingga pemenuhan
dan metode keperawatan kesehatan berubah, karena gaya hidup masyarakat
berubah dan perawat sendiri juga dapat menyesuaikan dengan perubahan tersebut.
Definisi dan filosofi terkini dari keperawatan memperlihatkan trend holistic dalam
keperawatan yang ditunjukkan secara keseluruhan dalam berbagai dimensi, baik
dimensi sehat maupun sakit serta dalam interaksinya dengan keluarga dan
komunitas. Tren praktik keperawatan meliputi perkembangan di berbagai tempat
praktik dimana perawat memiliki kemandirian yang lebih besar.
Salah satu aspek yang penting dalam keperawatan adalah keluarga.
Keluarga adalah unit terkecil dalam masyarakat merupakan klien keperawatan
atau si penerima asuhan keperawatan. Keluarga berperan dalam menentukan cara
asuhan yang diperlukan anggota keluarga yang sakit. Keberhasilan keperawatan di
rumah sakit dapat menjadi sia-sia jika tidak dilanjutkan oleh keluarga. Secara
empiris dapat dikatakan bahwa kesehatan anggota keluarga dan kualitas
kehidupan keluarga menjadi sangat berhubungan atau signifikan.
Keluarga adalah sekumpulan orang yang dihubungkan oleh perkawinan,
adopsi dan kelahiran yang bertujuan menciptakan dan mempertahankan budaya
umum, meningkatkan perkembangan fisik, mental, emosional, dan sosial dari
individu-individu yang ada didalamnya terlihat dari pola interaksi yang saling
ketergantungan untuk mencapai tujuan bersama (Friedman, 1998).
Keperawatan keluarga dapat difokuskan pada anggota keluarga individu,
dalam konteks keluarga, atau unit keluarga. Terlepas dari identifikasi klien,
perawat menetapkan hubungan dengan masing-masing anggota keluarga dalam
unit dan memahami pengaruh unit pada individu dan masyarakat. Tujuan
keperawatan keluarga dari WHO di Eropa yang merupakan praktek keperawatan
termodern saat ini adalah promoting and protecting people health merupakan
perubahan paradigma dari cure menjadi care melalui tindakan preventif dan
mengurangi kejadian dan penderitaan akibat penyakit .
5
Perawat keluarga memiliki peran untuk memandirikan keluarga dalam
merawat anggota keluarganya, sehingga keluarga mampu melakukan fungsi dan
tugas kesehatan, Friedmen menyatakan bahwa keluarga diharapkan mampu
mengidentifikasi lima fungsi dasar keluarga, diantaranya fungsi afektif,
sosialisasi, reproduksi, ekonomi, dan fungsi perawatan keluarga. Perawatan
kesehatan keluarga adalah pelayanan kesehatan yang ditujukan pada keluarga
sebagai unit pelayanan untuk mewujudkan keluarga yang sehat.
6
SKENARIO 2
7
derajat kesehatan keluarga dengan usaha upaya promotif, preventif
maupun kuratif dan rehabilitatif.
8
mengakses mengenai ilmu yang perlu diperbarui setiap waktunya.
Sehingga pengkajian yang dilakukan sudah mampu memberikan
spesifikasi dalam setiap permasalahannya.
2. Hal yang melatarbelakangi pergeseran peran tradisional ke spesialisasi
yakni dari keadaan demografi atau penduduk dan lingkungan
kependudukan di setiap area keluarga. Kemajuan teknologi dan perubahan
sistem pelayanan kesehatan yang baru secara berkala diperlukan untuk
pengembangan ilmu pengetahuan dan kepakaran perawat terhadap
bidangnya. Hal ini juga merupakan kompetensi yang harus dijalani
perawat karena sudah diatur dalam Undang-Undang..
9
mendalam dan spesifik sehingga lebih terarah serta peran dan tanggung
jawab perawat jadi lebih kompleks dan besar.
5. Standar kompetensi yang dimiliki perawat keluarga diantaranya:
- Perawatan luka
- pemasangan kateter
- Mampu memandikan pasien
- Mengetahui tugas perkembangan keluarga dari pasangan baru menikah
hingga lansia
- Mampu melakukan askep keluarga
6. – Perubahan demografi : Jadi,jika semakin banyak penduduk dilingkungan
keluarga maka terjadi peningkatan daftar keluarga yang harus dilakukan
pengkajian dan intervensi terhadap masalah mereka masing-masing.
Sehingga jika terjadi peningkatan angka kesakitan pada keluarga maka
angka risiko penyakit tinggi dan hal tersebut membuat perawat harus
benar-benar memahami mengenai masalah tersebut.
- Kemajuan teknologi : Jika setiap keluarga dapat mengakses informasi
tentang kesehatan secara mudah melalui teknologi maka profesi perawat
jadi kurang berperan dikarenakan sudah dapat mengkses melalu media
internet sehingga masyarakat lebih membutuhkan alat dibanding tenaga
kesehatan
- Pelayanan Kesehatan : jika pada suat pelkes terjadi perubahan dari segi
sistem atau operasional nya maka akan menuntut perawat untuk
beradapatasi dengan sistem yang baru. Selain itu, di rumah sakit
penampungan pasien hanya ditetapkan dalam kurun waktu yang singkat
sehingga perawat harus mampu memenuhi kebutuhan klien hingga pasien
dilakukan perawatan dirumah.
- Penelitian baru : Terjadi penemuan baru ataupun teori baru yang
menyebabkan perlunya penyesuaian terhadap teori tersebut dengan
mempelajari ilmunya.
7. Meningkatkan pengetahuan perawat, kompetensi yang dimiliki sehingga
pelayanan kesehatan dirumah dapat diberikan dengan baik
10
8. – Untuk menilai atau menemukan data dan fakta yang akan membantu
proses keperawatan yang akan diberikan dikeluarga
– agar menemukan masalah dalam keluarga. Sehingga nantinya akan
ditemukan kebijakan untuk mengatasi masalah tersebut.
9. Beberapa tindakan yang khusus dilakukan oleh perawat saja(tidak
termasuk pemberian obat). Selain itu aspek etik juga perlu diterapkan
karena untuk mengatur keperawatan keluarga tersebut.
10. – Proses keperawatan tidak maksimal sehingga penurunan kepercayaan
keluarga dan masyarakat.
– outcome tidak akan didapat dengan maksimal
– Menjadi masalah dalam pemberian pelayanan
– menurunnya mutu pelayanan sehingga berpengaruh pada citra perawat
– menurunnya kesehatan keluarga karena ketidaktahuan
Perawat Keluarga
Tradisional
Spesialisasi
11
Kompetensi
12
BAB II
PEMBAHASAN
1. Global
Dunia tanpa batas (global village) mempengaruhi sikap dan pola
perilaku keluarga. Kemajuan dan pertukaran iptek yang semakin global
sehingga penyebarannya semakin meluas.
Kemajuan teknologi di bidang transportasi sehingga tingkat
mobilisasi penduduk yang tinggi seperti migrasi yang besar-besaran
yang berpengaruh terhadap interaksi keluarga yang berubah.
Standar kualitas yang semakin diperhatikan
menimbulkan persaingan yang ketat serta menumbuhkan munculnya
sekolah-sekolah yang mengutamakan kualitas pendidikan.
Kompetisi global dibidang penyediaan sarana dan prasarana serta
pelayanan kesehatan menuntut standar profesionalitas keperawatan yang
tinggi.
Rendahnya minat perawat untuk bekerja dengan keluarga akibat
system yang belum berkembang.
Pelayanan keperawatan keluarga belum berkembang tapi DEPKES
sudah menyusun pedoman pelayanan keperawatan keluarga dan model
keperawatan keluarga di rumah tapi perlu disosialisasikan.
Keperawatan keluarga/ komunitas dianggap tidak menantang.
Geografis luas namun tidak ditunjang dengan fasilitas.
13
Kerjasama lintas program dan lintas sector belum memadai.
Model pelayanan belum mendukung peranan aktif semua profesi.
2. Pelayanan
SDM belum dapat menjawab tantangan global dan belum ada
perawat keluarga.
Penghargaan / reward rendah.
Bersikap pasif.
Biaya pelayanan kesehatan rawat inap mahal.
Pengetahuan dan keterampilan perawat masih rendah.
3. Pendidikan
Lahan praktik terbatas
Penelitian terkait pengembangan dan uji model masih terbatas.
Sarana dan prasarana pendidikan sangat terbatas.
Rasio pengajar : mahasiswa belum seimbang.
Keterlibatan berbagai profesi selama pendidikan kurang.
4. Profesi
Standar kompetensi belum disosialisasikan.
Belum ada model pelayanan yang dapat menjadi acuan.
Kompetensi berbagai jenjang pendidikan tidak berbatas.
Mekanisme akreditasi belum berjalan dengan baik.
Peranan profesi di masa depan dituntut lebih banyak.
Perlu pengawalan dan pelaksanaan undang-undang praktik
keperawatan
5. Perubahan ekonomi
Yaitu berdampak terhadap pengurangan berbagai anggaran
untuk pelayanan kesehatan, sehingga berdampak terhadap orientasi
manajemen kesehatan atau keperawatan dari lembaga sosial ke
orientasi bisnis.
14
6. Kependudukan
Dengan bertambahnya jumlah penduduk di Indonesia dan
bertambahnya umur harapan hidup, akan membawa dampak terhadap
lingkup dari praktik keperawatan. Pergeseran tersebut terjadi yang
dulunya lebih menekankan pada pemberian pelayanan kesehatan atau
perawatan pada “hospital-based” ke “community-based”.
7. Tuntutan Profesi Keperawatan
Karakteristik Profesi yaitu:
1. Memiliki dan memperkaya tubuh pengetehuan (body of
knowledge) melalui penelitian
2. Memiliki kemampuan memberikan pelayanan yang unik kepada
orang lain
3. Pendidikan yang memenuhi standar
4. Terdapat pengendalian terhadap praktik
5. Bertanggungjawab dan bertanggung gugat(Accounttable) terhadap
tindakan keperawatan yang dilakukan gabung
6. Merupakan karier seumur hidup
7. Mempunyai fungsi mandiri dan kolaborasi
1. Isu praktik
a. Kesenjangan bermakna antara teori dan penelitian serta praktik
klinis.
Wright dan Leahey mengatakan bahwa faktor terpenting yang
menciptakan kesenjangan ini adalah “cara perawat menjabarkan
konsep masalah sehat dan sakit”.
b. Kebutuhan untuk membuat perawatan keluarga menjadi lebih
mudah untuk diintegrasikan dalam praktik.
Dalam beberapa tahun ini, terjadi restrukturisasi pelayanan
kesehatan besar-besaran, yang mencakup perkembangan pesat
sistem pengelolaan perawatan berupa sistem pemberian layanan
15
kesehatan yang kompleks, multi unit, dan multi level sedang
dibentuk. Terjadi kecenderungan pasien dipulangkan dalam bentuk
“keadaan kurang sehat dan lebih cepat” dan pengurangan jumlah
pelayanan, dan staf. Bwaktu kerja perawat dan klien keluarga
menjadi berkurang.
c. Peralihan kekuasaan dan kendali dari penyedia pelayanan
kesehatan kepada keluarga.
Perkembangan penggunaan internet dan email telah memberikan
banyak keluarga informasi yang diperlukan untuk beljaar mengenai
masalah kesehatan dan pilihan terapi mereka. Gerakan konsumen
telah memengaruhi pasien dan keluarga untuk melihat diri mereka
sebagai konsumen, yang membeli dan mendapatkan pelayanan
kesehatan seperti layanan lain yang mereka beli.
d. Bagaimana pekerja lebih efektif dengan keluarga yang
kebudayaannya beragam.
Faktor seperti pengalaman sehat sakit, membentuk cara kita
memandang sesuatu. Meskipun terdapat semua upaya tersebut
guna dapat bekerja lebih efektif dengan keluarga yang beragam,
memberikan perawatan yang kompeten secara budaya tetap
menjadi tqntangan yang terus dihadapi.
e. Globalisasi ksperawatan keluarga menyuguhkan kesempatan baru
yang menarik bagi perawat keluarga.
Globalisasi mempunyai dampak negatif yang bermakna bagi
kesehatan yaitu ancaman epidemi di seluruh dunia seperti
HIV/AIDS menjadi jauh lebih besar.
2. Isu pendidikan
Muatan apa yang harus diajarkan dalam kurikulum keperawatan keluarga
dan bagaimana cara menyajikannya.
3. Isu penelitian
Kebutuhan untuk meningkatkan penelitian terkait intervensi keperawatan
keluarga.
4. Isu kebijakan
16
Kebutuhan akan lebih terlibatnya perawat keluarga dalam membentuk
kebijakan yang mempengaruhi keluarga.
The Family Health Nurse akan membantu individu dan keluarga untuk
mengatasi penyakit kronis kecacatan atau selama masa stres, dengan
menghabiskan waktu bekerja di rumah pasien dan dengan keluarga mereka. The
Family Health Nurse memiliki peran perawat sepanjang keseluruhan rangkaian
perawatan, termasuk promosi kesehatan, pencegahan penyakit, rehabilitas dan
memberikan perawatan bagi mereka yang sakit dalam tahap akhir kehidupan.
The Family Health Nurse menunjukkan bahwa fokus perawat hanya pada
orang yang hidup dalam keluarga, karena konsep ini dipahami secara umum,
perannya mencakup lebih dari sekedar itu dan termasuk semua orang dalam
komunitas, apakah mereka hidup dengan orang lain atau sendirian, apakah mereka
memiliki rumah atau tunawisma atau terpinggirkan dalam beberapa cara, dan itu
juga termasuk komunitas itu sendiri.
17
Salah satu tantangan dalam keperawatan yaitu adanya keberagaman klien
dalam hal usia, budaya, etnis, status kesehatan, dan sikap dalam menghadapi
petugas kesehatan, sehingga perawat harus memiliki wawasan yang luas dan
keterampilan yang banyak. Riset keperawatan akan menjadi suatu kebutuhan
dasar yang harus dilaksanakan oleh perawat di era global. Meningkatnya
kualitas layanan, sangat ditentukan oleh hasil kajian-kajian dan pembaharuan
yang dilaksanakan berdasarkan hasil penelitian. Adapun klasifikasi dari
tantangan profesi keperawatan meliputi :
(c). Adanya angka kematian bayi dan angka kematian ibu sebagai
indikator derajat kesehatan.
18
membayanr pelayanan kesehatan yang bermutu dan dapat
dipertanggungjawabkan.
19
terhadap perbedaan social budaya dan mempunyai pengetahuan transtrutural
yang luas serta mampu memanfaatkan alih IPTEK.
20
a. Intervensi keperawatan dasar dalam pemenuhan kebutuhan dasar
keluarga
b. Terapi keperawatan
c. Terapi komplementer
d. Pendidikan kesehatan dan promosi kesehatan pada keluarga
e. Monitoring kesehatan keluarga dan kepatuhan dalam pelayanan
kesehatan
f. Melakukan tindakan kedaruratan dalam pelayanan keperawatan
keluarga, dll
5. Melakukan evaluasi pencapaian tujuan asuhan keperawatan keluarga
6. Melakukan kolaborasi dengan petugas kesehatan yang lain dalam asuhan
keperawatan keluarga
7. Mendokumentasikan asuhan keperawatan keluarga sesuai dengan format
yang tersedia
8. Merujuk individu dan keluarga dalam penanganan masalah yang
memerlukan penanganan diluar kewenangannya
9. Melakukan koordinasi pelayanan yang diperlukan individu dan keluarga
21
h. Menciptakan dan mempertahankan lingkungan aman
i. Menggunakan hubungan interpersonal dalam pelayanan keperawatan
j. Menggunakan delegasi dan supervise dalam pelayanan askep
3. Pengembangan professional
22
memanfaatkan IPTEK, tetapi juga untuk menapis dan memastikan IPTEK
sesuai dengan kebutuhan dan social budaya masyarakat Indonesia yang akan
diadopsi. IPTEK juga berdampak pada biaya kesehatan yang makin tinggi
dan pilihan tindakan penanggulangan masalah kesehatan yang makin banyak
dan kompleks selain itu dapat menurunkan jumlah hari rawat (Hamid, 1997;
Jerningan,1998).
3.Globalisasi dalam pelayanan kesehatan
a. Tersedianya alternatif pelayanan
b. persaingan penyelenggaraan pelayanan untuk menarik minat pemakai
jasa pemakai kualitas untuk memberikan jasa pelayanan kesehatan yang
terbaik.
1. Perubahan ekonomi
Membawa dampak terhadap pengurangan berbagai anggaran untuk pelayanan
kesehatan sehingga berdampak terhadap orientasi manajemen
kesehatan/keperawatan daei lembaga sosial ke orientasi bisnis.
2. Kependudukan
Dengan bertbahnya jumlah penduduk di Indonesia, dan bertambahnya umur
harapan hidup, maka akan membawa dampak terhadap lingkungan dari praktik
keperawatan. Pergeseran tersebut terjadi yang dulunya lebih menekankan pada
pemberian pelayanan kesehatan/perawatan pada “hospital-based” ke
“community-based”.
3. Ilmu pemgetahuan dan teknologi kesehatan/keperawatan
Era kesejagatan dengan era komputerisasi, sehingga perawat dituntut untuk
menguasai teknologi komputer didalam melaksanakan Management
Information Sysgem (MIS).
4. Tuntutan profesi keperawatan
Karakteristik profesi yaitu: memiliki dan memperkaya tubuh pengetahuan
(body of knowledge) melalui penelitian, memiliki kemampuan memberikan
pelayanan yang unik kepada orang lain, pendidikan yang memenuhi standar,
terdapat pengendalian terhadap praktik, bertanggung jawab dan bertangggung
23
gugat (accountable) terhadap tindakan keperawatan yang dilakukan,
merupakan karier seumur hidup, mempunyai fungsi mandiri dan kolaborasi.
1. Penelitian Dasar
24
Penelitian ini untuk memahami gejala yang muncul pada suatu masalah,
kemudian dianalisa oleh perawat dan disimpulkan sehingga akan menjadi
sebuah teori baru.
2. Penelitian Terapan
Penelitian ini untuk memperbaiki atau memodifikasi sistem atau program
yang sudah ada. Dengan cara menerapkan suatu sistem atau metode baru,
namun masih dalam tahap uji coba.
3. Penelitian tindakan
Penelitian ini untuk mencari suatu dasar pengetahuan praktis guna
memperbaiki situasi disuatu keluarga. Dilakukan ketika penyelesaian
masalah perlu dilakukan. Misalnya untuk peningkatan kesehatan keluarga
yang baru transmigrasi.
4. Penelitian evaluasi
Penelitian ini untuk melakukan penilaian terhadap pelaksanaan suatu
program dalam rangka mencari umpan balik. Contohnya meneliti tingkat
kepuasan klien/keluarga yang telah diberikan intervensi.
1. Keluarga sehat
Fokus pada promosi kesehatan dan pencegahan penyakit
2. Keluarga risiko tinggi dan rawan kesehatan
3. Keluarga yang memerlukan tindak lanjut seperti penyakit terminal,
penyakit kronik, dll.
25
Salah satu peran perawat dalam menghadapi trend dan isu keperawatan
keluarga yaitu meningkatkan mutu pelayanan yang diberikan melalui
peningkatan skill dan pengetahuan dengan mengikuti pelatihan-pelatihan khusus
(workshop), seperti workshop mengenai kegawatdaruratan, stroke, luka bakar,
keperawatan bayi dan anak, dan family nursing.
1. Praktik keperawatan
26
a. Pengurangan anggaran
Terjadi dilema dimana disatu sisi perawat terus mengupayakan
peningkatan kualitas layanan kesehatan, disatu sisi yang lain pemerintah
memotong alokasi anggaran untuk pelayanan keperawatan yang dapat
berdampak terhadap kinerja perawat.
b. Otonomi dan akuntabilitas
Dengan melibatkan perawat dalam pengambilan keputusan di
pemerintahan, merupakan hal yang sangat positif dalam meningkatkan
otonomi dan akuntabilitas perawat indonesia. Semakin meningkatnya
otonomi perawat semakin tingginya tuntutan kemampuan yang harus
dipersiapkan.
c. Teknologi
Penguasaan dan keterlibatan dalam perkembangan IPTEK dalam praktik
keperawatan merupakan suatu keharusan
d. Tempat praktik
Tempat praktik dimasa depan meliputi pada tatanan klinik (RS),
komunitas, praktik mandiri di rumah/berkelompok.
e. Perbedaan batas kewenangan praktik
Belum jelasnya batas kewenangan praktik keperawatan pada setiap
jenjang pendidikan
2. Tantangan pendidikan keperawatan
Di masa depan pendidikan keperawatan dihadapkan pada suatu tantangan
dalam meningkatkan kualitas lulusannya dituntut menguasai kompetensi-
kompetensi profesional. Isi kurikulum program pendidikan ke depan, juga harus
menyesuaikan diri dengan perubahan-perubahan yang terjadi.
3. Tantangan perubahan IPTEK
Riset keperawatan akan menjadi suatu kebutuhan dasar yang harus
dilaksanakan oleh perawat di era global. Meningkatnya kualitas layanan,
sangat ditentukan oleh hasil kajian-kajian dan pembaharuan yang
dilaksanakan berdasarkan hasil penelitian.
27
Peran perawat tradisional dulunya masih seputar pengkajian secara umum
dengan masih menggunakan ramuan keluarga, tanaman obat keluarga yang
mengikuti tradisi dari keluarga tersebut. Seiring perubahan waktu peran
tradisional tersebut berubah menjadi peran spesialisasi perawat keluarga dengan
berkembangnya ilmu pengetahuan yang harus dimiliki perawat selain itu
perkembangan teknologi juga membantu perawat untuk mengakses mengenai
ilmu yang perlu diperbarui setiap waktunya. Sehingga pengkajian yang dilakukan
sudah mampu memberikan spesifikasi dalam setiap permasalahannya.
Hal yang melatarbelakangi pergeseran peran tradisional ke spesialisasi
yakni dari keadaan demografi atau penduduk dan lingkungan kependudukan di
setiap area keluarga. Kemajuan teknologi dan perubahan sistem pelayanan
kesehatan yang baru secara berkala diperlukan untuk pengembangan ilmu
pengetahuan dan kepakaran perawat terhadap bidangnya. Hal ini juga merupakan
kompetensi yang harus dijalani perawat karena sudah diatur dalam Undang-
Undang.
2.12 Persyaratan Perawat Keluarga
28
b. Sertifikasi adalah proses penilaian terhadap kemampuan seorang ners
(perawat) untuk dinyatakan cakap melaksanakan kewenangan (kompetensi)
yang dimiliki. Namun, belum dilalui sehingga setelah tahap registrasi
seorang ners (perawat) akan memperoleh lisensi.
e. Mematuhi standar praktik dan etik profesi yang ditetapkan oleh PPNI
atau pemerintah. Standar praktik yang ada bertujuan agar asuhan yang
diberikan ners (perawat) mempunyai mutu sesuai dengan kaidah profesi.
Etik profesi yang dapat mengendalikan bagaimana seorang ners (perawat)
berperilaku yang santun kepada klien dan tidak merugikan klien atau publik.
29
Bentuk pelayanan keperawatan keluarga adalah perawatan kesehatan di rumah,
yang tertuang dalam peraturan Depkes SK No. HK.00.06.5.1.311 bulan januari
2012 tentang pedoman perawatan kesehatan di rumah.
Vital sign
Memasang NGT
Memasang kateter
Memasang peralatan O2
Memasamg infus dan obat
Penyuntikan (IV, IM, IC, SC)
Suction
Penggantian tube pernapasan
Perawatan luka dekubitus
Pengambilan preparat
Kebersihan diri
Pendidikan kesehatan
Konseling kasus terminal
Konsultasi/Telepon
Fasilitasi ke dokter rujukan
Menyiapkan menu makanan
Membersihkan tempat tidur pasien
Fasilitasi kegiatan sosial
Fasilitasi perbaikan sarana pasien
30
5. Melakukan kontrol infeksi dirumah
11. Melakukan koaborasi lintas program dan lintas sektor untuk meningkatkan
pelayanan keperawatan keluarga
31
Menurut Nuryandari (2004) menyebutkan ruang lingkup pelayanan home
care adalah:
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
32
Sikap dan pola perilaku keluarga dapat dipengaruhi oleh dunia tanpa batas
(global village). Kemajuan teknologi di bidang transportasi mengakibatkan
tingkat mobilisasi penduduk yang tinggi seperti migrasi yang besar-besaran
yang berpengaruh terhadap interaksi keluarga yang berubah. Pelayanan
keperawatan keluarga belum berkembang tapi DEPKES sudah menyusun
pedoman pelayanan keperawatan keluarga dan model keperawatan keluarga di
rumah tapi perlu disosialisasikan serta munculnya perhatian dari pihak
pemerintah mengenai masalah kesehatan masyarakat seperti diberikannya
bantuan bagi keluarga miskin serta asuransi kesehatan lainnya bagi keluarga
yang tidak mampu. Rendahnya minat perawat untuk bekerja dengan keluarga
akibat system yang belum berkembang.
3.2 Saran
33
DAFTAR PUSTAKA
https://www.academia.edu/32356937/Tren_Dan_Isu_Keperawatan_Keluarga_Kel
ompok_3.Docx
Friedman,dkk. (2013) Buku Ajar Keperawatan Keluarga Riset, Teori, & Praktik.
Jakarta: EGC
34