Anda di halaman 1dari 17

MAKALAH KEPERAWATAN KELUARGA

“ Trend dan Issue Dalam Keperawatan Keluarga , Manajemen Sumber Daya


Keluarga, Dan Tingkatan/level Askep Keluarga “

DISUSUN OLEH :
Tiara Amelia Putri
203110157
III A

DOSEN PEMBIMBING :
Ns.Verra Widhi Astuti,M.Kep

D-III KEPERAWATAN PADANG


POLTEKKES KEMENKES RI PADANG
2022/2023
KATA PENGANTAR

Terlebih dahulu marilah kita mengucapkan puji dan syukur kepada Tuhan
Yang Maha Kuasa atas berkah rahmad dan karunia-Nya lah penulis telah dapat
menyelesaikan sebuah makalah dengan tema yaitu tentang “ Trend dan Issue Dalam
Keperawatan Keluarga , Manajemen Sumber Daya Keluarga, Dan Tingkatan/level
Askep Keluarga”.Adapun tujuan dari penulisan makalah ini yaitu adalah untuk
memenuhi tugas mata kuliah Keperawatan Keluarga tahun ajaran 2022/2023.
Dalam penulisan makalah ini penulis mengucapkan terimakasih kepada semua
pihak yang sudah membimbing dan mengarahkan dengan bijaksana mulai dari awal
pembuatan makalah hingga terselesainya makalah ini. Dengan adanya penulisan
makalah ini semoga saja dapat meningkatkan kualitas pendidikan kita.Terutama untuk
penulis dalam mencapai cita - cita dan masa depan .

Padang, 31 Juli 2022

Penyusun

DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR................................................................................ II
DAFTAR ISI............................................................................................... III
BAB I PENDAHULUAN.......................................................................... 4
A. Latar Belakang.............................................................................. 4
B. Rumusan Masalah......................................................................... 5
C. Tujuan............................................................................................ 5

BAB II TINJAUAN TEORI...................................................................... 6


A. Trend Dan Issue dalam Keperawatan keluarga…………………. 6
B. Manajemen Sumber Daya keluarga……………………………... 9
C. Tingkatan/ level askep keluarga………………………………... . 15

BAB IV PENUTUP.................................................................................... 16

A. Kesimpulan…………………………………………………….... 16

B. Saran…………………………………………………………….. 16

DAFTAR PUSTAKA................................................................................. 17

BAB I
PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG
Keperawatan merupakan profesi yang dinamis dan berkembang secara terus
menerus dan terlibat dalam masyarakat yang berubah, sehingga pemenuhan dan
metode keprawatan kesehatan berubah, karena gaya hidup masyarakat berubah dan
perawat sendiri juga dapat menyesuaikan dengan perubahan tersebut. Definisi dan
filosofi terkini dari keperawatan memperlihatkan trend holistic dalam keperawatan
yang ditunjukkan secara keseluruhan dalam berbagai dimensi, baik dimensi sehat
maupun sakit serta dalam interaksinya dengan keluarga dan komunitas. Tren praktik
keperawatan meliputi perkembangan di berbagai tempat praktik dimana perawat
memiliki kemandirian yang lebih besar.
Sejauh ini, bentuk-bentuk pelayanan kesehatan yang di kenal masyarakat dalam
system pelayanan kesehatan adalah pelayanan rawat inap dan rawat jalan. Pada sisi
lain, banyak anggota masyarakat yang menderita sakit dan karena berbagai
pertimbangan terpaksa di rawat di rumah dan tidak di rawat inap di institusi pelayanan
kesehatan, seperti kasus-kasus penyakit terminal, keterbatasan kemampuan
masyarakat untuk membiayai pelayanan kesehatan, manajemen rumah sakit yang
berorientasi pada profit, banyak orang merasakan bahwa di rawat inap membatasi
kehidupan manusia, lingkungan di rumah yang dirasakan lebih nyaman ( Depkes
RI,2002 ).
Salah satu aspek yang penting dalam keperawatan adalah keluarga. Keluarga
adalah unit terkecil dalam masyarakat merupakan klien keperawatan atau penerima
asuhan keperawatan.Keberhasilan keperawatan dirumah sakit dapat menjadi sia-sia
jika tidak dilanjutkan oleh keluarga. Secara empiris dapat dikatakan bahwa kesehatan
anggota keluarga dan kualitas kehidupan keluarga menjadi sangat berhubungan atau
signifikan.
Secara empiris, disadari bahwa kesehatan para anggota keluarga dan kualitas
kesehatan keluarga mempunyai hubungan yang erat. Akan tetapi, hingga saat ini
sangat sedikit yang diberikan perhatian pada keluarga sebagai objek dari studi yang
sistematis dalam bidang keperawatan. Beberapa alasan penting meyakinkan mengapa
unit keluarga harus menjadi focus sentral dari keperawatan keluarga, yaitu : Dalam
sebuah unit keluarga, disfungsi apa saja (penyakit, cedera, perpisahan) yang
mempengaruhi satu atau lebih anggota keluarga, dan dalam hal tertentu, sering akan
mempengaruhi anggota keluarga yang lain dan unit ini secara keseluruhan. Ada
semacam hubungan yang kuat antara keluarga dan status kesehatan anggotanya.
Melalui perawatan kesehatan keluarga yang berfokus pada peningkatan, perwatan diri
(self care), pendidikan kesehatan, dan konseling keluarga serta upaya-upaya yang
berarti dapat mengurangi resiko yang diciptakan oleh pola hidup dan bahaya dari
lingkungan. Upaya menemukan kasus merupakan suatu alasan bagus lainnya untuk
memberikan perawatan kesehatan keluarga.

B. RUMUSAN MASALAH
1. Bagaimana Trend dan Issue dalam keperawatan keluarga ?
2. Bagaimana manajemen sumber daya keluarga?
3. Bagaimana tingkatan/level askep keluarga ?

C. TUJUAN
1. Mahasiswa mampu mengetahui Trend dan Issue dalam keperawatan keluarga
2. Mahasiswa mampu mengetahui manajemen sumber daya keluarga
3. Mahasiswa mampu mengetahui tingkatan/level askep keluarga

BAB II
PEMBAHASAN
1.1 TREND DAN ISSUE DALAM KEPERAWATAN KELUARGA
A. Definisi
Trend adalah sesuatu yang sedang booming, actual, dan sedang hangat
diperbincangkan.Sedangkan isu adalah suatu peristiwa atau kejadian yang dapat
diperkirakan terjadi atau tidakterjadi di masa mendatang, menyangkut ekonomi,
moneter, sosial, politik, hukum, pembangunannasional, bencana alam, hari kiamat,
kematian, ataupun tentang krisis. Jadi, trend dan isu keperawatan keluarga merupakan
sesuatu yang booming, actual, dan sedanghangat diperbincangkan serta desas-desus
dalam ruang lingkup keperawatan keluarga.
Keperawatan keluarga adalah serangkaian kegiatan yang diberi via praktek
keperawatan kepada keluarga untuk membantu menyelesaikan masalah kesehatan
keluarga tersebut dengan menggunakan pendekatan proses keperawatan. Keperawatan
keluarga dapat difokuskan pada anggota keluarga individu, dalam konteks keluarga,
atau unit keluarga. Terlepas dari identifikasi klien, perawat menetapkan hubungan
dengan masing-masing anggota keluarga dalam unit dan memahami pengaruh unit
pada individu dan masyarakat.
Beberapa trend dan Isu dalam keperawatan Keluarga diantaranya :
1. Trend dan isu Global :
a. Dunia tanpa batas (global village) mempengaruhi sikap dan pola perilaku
kekuarga.
b. Kemajuan dan pertukaran iptek yang semakin global sehingga penyebarannya
semakin meluas.
c. Kemajuan teknologi di bidang transportasi sehingga tingkat mobilisasi
penduduk yang tinggi seperti migrasi yang besar-besaran yang berpengaruh
terhadap interaksi keluarga yang berubah.
d. Standar kualitas yang semakin diperhatikan menimbulkan persaingan yang
ketak serta menumbuhkan munculnya sekolah-sekolah yang mengutamakan
kualitas pendidikan.
e. Kompetisi global dibidang penyediaan sarana dan prasarana serta pelayanan
kesehatan menuntut standar profesionalitas keperawatan yang tinggi.

2. Trend dan Isu Nasional :


a. Semakin tingginya tuntutan profesionalitas pelayanan kesehatan.
b. Penerapan desentralisasi yang juga melibatkan bidang kesehatan.
c. Peran serta masyarakat yang semakin tinggi dalam bidang kesehatan
d. Munculnya perhatian dari pihak pemerintah mengenai masalah kesehatan
masyarakat seperti diberikannya bantuan bagi keluarga miskin serta asuransi
kesehatan lainnya bagi keluarga yang tidak mampu.
Beberapa permasalahan mengenai trend dan isu keperawatan keluarga yang
muncul di indonesia :
1. Sumberdaya tenaga kesehatan yang belum dapat bersaing secara global serta
belum adanya perawat keluarga secara khusus di negara kita
2. Penghargaan dan reward yang dirasakan masih kurang bagi para tenaga
kesehatan
3. Pelayanan kesehatan yang diberikan sebagian besar masih bersifat pasif.
4. Masih tingginya biaya pengobatan khususnya di sarana-sarana pelayanan
kesehatan yang memiliki kualitas baik.
5. Pengetahuan dan ketrapilan perawat yang masih perlu ditingkatka.
6. Rendahnya minat perawat untuk bekerja dengan keluarga akibat system yang
belum berkembang.
7. Pelayanan keperawatan keluarga yang belum berkembang meskipun telah
disusun telh disusun pedoman pelayanan keluarga namun belum disosialisaikan
secara umum
8. Geografis Indonesia yang sangat luas namun belum di tunjang dengan fasilitas
transfortasi yang cukup
9. Kerjasama program lintas sektoral belum memadai.
10. Model pelayanan belum mendukung peran aktif semua profesi.

Trend dan current issue keperawatan keluarga


a. Dunia tanpa batas (global vilage) mempengaruhi sikap dan pola perilaku
keluarga
b. Kemajuan dan pertukaran IPTEK
c. Kemajuan teknologi transportasi migrasi dan mudah interaksi keluarga berubah
d. Kesiapan untuk bersaing secara berkualitas dan sekolah-sekolah berkualitas
e. Kompetensi global tenaga kesehatan/ keperawatan.
1. Dalam Bidang Pelayanan :
 SDM belum dapat menjawab tantangan global dan belum ada perawat
keluarga
 Penghargaan / reward rendah.
 Bersikap pasif
 Biaya pelayanan kesehatan rawat inap mahal
 Pengetahuan dan keterampilan perawat masih rendah o Rendahnya minat
perawat untuk bekerja dengan keluarga akibat system yang belum
berkembang.
 Pelayanan keperawatan keluarga belum berkembang (DEPKES sudah
mneyusun pedoman pelayanan keperawatan keluarga dan model keperwatan
keluarga di rumah & perlu disosialisasikan).
 Keperawatan keluarga/ komunitas dianggap tidak menantang.
 Geografis luas namun tidak ditunjang dengan fasilitasKerjasama lintas
program dan lintas sector belum memadai.
 Model pelayanan belum mendukung peranan aktif semua profesi
2. Dalam Bidang Pendidikan:
 Lahan praktik terbatas; pendirian pendidikan keperawatan cenderung
“mudah”
 Penelitian terkait pengembangan dan uji model masih terbatas.
 Sarana dan prasarana pendidikan sangat terbatas.
 Rasio pengajar : mahasiswa belum seimbang.
 Keterlibatan berbagai profesi selama pendidikan kurang
3. Dalam Bidang Profesi:
 Standar kompetensi belum disosialisasikan
 Belum ada model pelayanan yang dapat menjadi acuan
 Kompetensi berbagai jenjang pendidikan tidak berbatas
 Mekanisme akreditasi belum berjalan dengan baik
 Peranan profesi di masa depan dituntut lebih banyak.
 Perlu pengawalan dan pelaksanaan undang-undang praktik keperawatan.
Tujuan Perawatan Kesehatan di keluarga:
 Membantu klien memelihara atau meningkatkan status kesehatan dan kualitas
hidupnya
 Meningkatkan keadekuatan dan keefektifan perawatan pada anggota keluarga
dengan masalah kesehatan dan kecacatan
 Menguatkan fungsi keluarga dan kedekatan antar keluarga
 Membantu klien untuk tinggal atau kembali ke rumah dan mendapatkan
perawatan yang diperlukan rehabilitasi atau perawatan paliatif

1.2 MANAJEMEN SUMBER DAYA KELUARGA


a. Kosep Dasar Sumber Daya Keluarga
Sumber daya adalah alat atau bahan yang tersedia dan diketahui potensinya untuk
memenuhi keinginan. Terdapat 3 asumsi dasar memepelajari Sumber Daya Keluarga
yaitu:
1. SDK tidak hanya terdapat di dalam keluarga sendiri tetapi juga terdapat di
berbagai lingkungan sekitar keluarga.
2. Kondisi dari sumber daya merupakan elemen dari sistem yang dapat
mendorong atau menghambat pencapaian tujuan keluarga.
3. Perubahan salah satu sumber daya akan berpengaruh pada sumber daya lainnya
dalam sistem ke4luarga
b. Pengertian Manajemen Sumber Daya Keluarga
Manajemen adalah perencanaan dan pelaksanaan penggunaan sumberdaya untuk
mencapai keinginan atau tujuan. Sumber daya adalah alat atau bahan yang tersedia
dan diketahui potensinya untuk memenuhi keinginan atau tujuan keluarga.
Manajemen SDK meliputi perencanaan, pelaksanaan, dan evaluasi penggunaan
sumber daya keluarga untuk mencapai keinginan atau tujuan keluarga. Manajemen
Sumber Daya Keluarga adalah penggunaan sumber daya keluarga dalam usaha atau
proses mencapai suatu tujuan yang dianggap penting oleh keluarga. Manajemen
sumber daya keluarga merupakan suatu bidang ilmu atau pengetahuan yang
memasalahkan dan memberi petunjuk tentang cara-cara mengendalikan dan
menyelesaikan segala macam pekerjaan rumah tangga sehari-hari.

c. Tujuan Manajemen Sumber Daya Keluarga


Tujuan manajemen sumber daya keluarga adalah untuk mencapai keluarga
sejahtera dengan mengelola, mengatur kehidpuan keluarga agar terpenuhinya
kebutuhan anggota keluarga secara seimbang baik kebutuhan fisik maupun kebutuhan
mental dan sosial psikologis atau kebutuhan materil dan non materil.
Tujuan khusus Manajemen Sumber Daya Kelurga :
1. Pekerjaan rumah tangga menjadi efektif dan efisien
2. Hidup menjadi lebih sehat
3. Adanya kerjasama dalam keluarga dan terbinanya hubungan intra keluarga
dengan baik
4. Mengenal kemampuan anggota keluarga
5. Rumah tangga lebih kreatif dan produktif

d. Fungsi Manajemen Sumber Daya Keluarga


Fungsi manajemen sumber daya keluarga adalah mengatur sumber-sumber
keluarga dan pekerjaan rumah tangga, agar hidup lebih teratur, lebih tertib, lebih
aman dan tentram. Untuk itu semua harus dilakukan oleh keluarga yaitu setiap
anggota keluarga melaksanakan fungsi dan kewajibannya dengan penuh tanggung
jawab.
e. Faktor yang Mempengaruhi Manajemen Sumber Daya Keluarga
Terdapat empat faktor yang mempengaruhi manajemen sumber daya keluarga
yaitu:
1. Kompleksitas kehidupan keluarga. Kehidupan keluarga yang sangat
kompleks memerlukan gaya manajemen yang berbeda daripada keluarga yang
memiliki masalah tidak terlalu kompleks.
2. Stabilitas/ketidakstabilan keluarga. Keluarga yang stabil cenderung dapat
melakukan manajemen sumber daya keluarga dengan lebih baik karena semua
anggota keluarga dapat difokuskan untuk melakukan kegiatan untuk mencapai
tujuan.
3. Peran dan Perubahan Keluarga. Manajemen sumber daya keluarga juga
dipengaruhi oleh peran masing-masing anggota keluarga di masyarakat dan
juga oleh perubahan dalam keluarga, misalnya adanya keluarga yang meninggal
atau baru lahir.
4. Teknologi. Dengan teknologi yang sudah semakin canggih, keluarga dapat
melakukan manajemen sumber dayanya dengan lebih terarah
f. Sistem Manajemen Sumber Daya Keluarga
Sistem manajemen sumber daya keluarga tergantung pada sistem keluarga itu
sendiri. Sistem Keluarga terdiri dari 2 subsistem yaitu :
1. Sistem personal. Sistem ini berperan dalam menerima masukan dari kekuatan
eksternal dan mengklarifikasi nilai, menumbuhkan kapasitas individual dari
seluruh anggota keluarga.
2. Sistem manajerial yang terdiri dari masukan, proses, keluaran dan umpan
balik
g. Proses Manajemen SDK
Proses manajemen sumberdaya keluarga terdiri dari masukan, proses, keluaran,
dan umpan balik.
1. Input (masukan) Input dalam sumber daya keluarga meliputi benda, energi, dan
atau informasi yang memasuki sistem dalam berbagai bentuk untuk
mempengaruhi proses dalam mencapai hasil atau keluaran. Input atau Masukan
untuk keluarga adalah:
 Tuntutan: tujuan atau kejadian yang memerlukan tindakan
 Sumber-sumber: alat atau kemampuan yang dimiliki untuk memenuhi
tuntutan yang terdapat pada keluarga karena adanya tujuan dan kejadian.
2. Proses , Proses adalah transformasi benda, energi dan atau informasi oleh suatu
sistem dari masukan sampai keluaran.
3. Output,Output meliputi benda, energi dan atau informasi yang dihasilkan oleh suatu
sistem dalam respon terhadap input dari proses transformasi. Output dari sistem
manajerial adalah respon terhadap tuntutan dan perubahan sumber-sumber.
4. Umpan Balik Umpan balik adalah bagian dari output yang memasuki suatu sistem
sebagai input untuk mempengaruhi output yang telah ada.

h. Klasifikasi SDK
Berdasarkan jenisnya terdiri dari:
1. Sumber daya manusia Mempunyai 2 ciri : Personal dan Interpersonal
Ciri personal :
 kognitif, afektif, psikomotor; status kesehatan, bakat, tingkat
intelegensia, minat, sensitivitas
Ciri interpersonal :
 HAM, kerjasama/gotong royong dan keterbukaan antar personal dalam
kaitannya dengan pengembangan
2. Sumber daya Non Manusia / Materi
Sumber daya non manusia atau sumber daya materi merupakan benda-benda
yang mempunyai kegunaan pada individu dan keluarga dalam mencapai tujuan.
Sumber daya materi in dapat berupa: Benda / barang serta aset keluarga (barang
tahan lama, barang habis pakai) dan jasa 3. Sumber daya Waktu Bersifat unik
tidak dapat ditambah atau dikurangi, diakumulasi atau disimpan SDW yang
dimiliki manusia sama yaitu 24 jam.

i. Penggunaan Sumber Daya


Terdapat beberapa cara dalam menggunakan sumber daya keluarga, antara lain
melalui:
1. Pertukaran : antar keluarga atau dengan orang lain, sumber daya bisa
berkurang, tetap atau bertambah
2. Konsumsi : untuk peningkatan kualitas kehidupan keluarga
3. Proteksi : Pengurangan sumber daya untuk mengurangi faktor risiko yang
tidak diharapkan
4. Transfer
5. Produksi
6. Tabungan
7. Investasi

j. Cara mengukur Sumber Daya


Sumber daya keluarga dapat diukur dengan ukuran:
 Uang : untuk mengukur Sumber daya materi & potensi manusia (gaji,
pekerjaan)
 Waktu : untuk mengukur berapa banyak waktu yang tersedia dan
dimanfaatkan oleh keluarga.
k. Manajemen Sumber Daya Manusia
 Pembagian tugas dalam keluarga demi keberfungsian keluarga dalam
memenuhi aspek pangan, perumahan, pengasuhan, pendidikan.
 Pembagian kerja dalam rumah tangga dapat dilihat dengan menggunakan
empat hipotesis, yaitu:
1. resource and power hypothesis;
2. time availability hypothesis;
3. sex-role hypothesis;
4. preference-for-housework hypothesis.
Peran gender dalam keluarga , gender berbeda dengan jenis kelamin yang
maknanya mengacu pada perbedaan fisik yang terdapat pada laki-laki dan perempuan.
Gender mengacu pada peran yang berbeda antara laki-laki dan perempuan yang
berlaku di masyarakat, serta mencakup hak dan kewajiban yang menyertai peran itu.
Peran gender dan norma gender bersifat spesifik secara budaya dan juga beragam di
seluruh penjuru dunia. Hampir di semua daerah di dunia, laki-laki dan perempuan
memiliki kekuasaan, status, dan kebebasan yang berbeda dan bervariasi secara
substansial. Gender memiliki pengaruh yang sangat kuat dalam pengambilan
keputusan dan perilaku reproduktif dalam keluarga. Gender menciptakan peran yang
berbeda antara laki-laki dan perempuan. Besarnya porsi pembagian peran dan
tanggung jawab ini diasosiasikan sebagai peran gender. Semakin seimbang peran
gender, berarti semakin banyak tanggung jawab yang dibagi bersama antara laki-laki
dan perempuan.
Peran Gender
 Peran adalah suatu bagian yang dimainkan seseorang dalam suatu pengaturan
sosial yang dipengaruhi oleh norma kepantasan dan kepatutan.
 Suatu peran mengindikasikant ugas, tanggung jawab, kualifikasi, atau sesuatu
yang diharapkan dari seseorang berdasarkan statusnya
 Peran gender maknanya adalah norma yang diterima dalam masyarakat yang
dihubungkan dengan sifat laki-laki atau perempuan dalam suatu masyarakat
tertentu
Relasi gender dalam keluarga
 Ordinat : atasan- bawahan
 Pola horizontzl : hubuPola vertical ---- hubungan ordinat dan sub ordinat •
ngan companionship
 Keluarga : sakinah,tenang,tenteram
 Mawadah ,cinta,harapan
 Rahmah, kasih sayang

l. Manajemen waktu
 Output dari manajemen waktu adalah jika waktu yang digunakan dapat
mencapai tujuan individu dan keluarga.
 Dalam mengelola waktu diperlukan kemampuan untuk menempatkan posisi
diri kita dalam lingkungan.
 Aktivitas individu akan disesuaikan dengan orang lain, baik dalam aspek
pemenuhan pangan, pekerjaan, istirahat, atau rekreasi (Nickell dan Dorsey
1960)
Penggunaan waktu
 mencari nafkah
 pekerjaan rumah tangga
 kegiatan social
 kegiatan pendidikan
 kegiatan pribadi
 waktu luang

j. Manajemen keuangan keluarga


 Kegiatan merencanakan ,mengatur, mengawasi ,dan mengevaluasi
penggunaan pendapatan
 Firdaus&Sunarti, manajemen keuangan keluarga mencakup komunikasi
bagaimana menggunakan pendapatan.
 Ketersediaan sumberdaya lain,seperti waktu dan sumberdaya
manusia,penting dalam melakukan manajemen keuangan karena sumberdaya
tersebut mempengaruhi bagaimana penggunaan keuangan untuk mencapai
tujuan (Deacon & Firebaugh).
 Sebagai suatu sistem, manajemen keuangan mencakup tiga aspek, yaitu
input, proses, dan output.
 Aspek input mencakup tujuan, keinginan, kebutuhan, dan resiko
ekonomi.Penentuan tujuan dan penetapan budget merupakan tahap
perencanaan dalam proses manajemen keuangan.
 Bagi keluarga yang baru menikah, tujuan utama dalam penetapan budget
adalah mencari informasi sebanyak-banyaknya mengenai harga barang dan
jasa.
 Bagi keluarga yang menggunakan kartu kredit, maka yang menjadi tujuan
utama adalah menjaga batas kartu kredit sesuai dengan kemampuan finansial
mereka (Gross & Crandall 197
1.3 Tingkatan / level Keperawatan Keluarga
Keperawatan keluarga merupakan kekhususan spesialisasi yang terdiri dari
keterampilan berbagi bidang keperawatan . praktek keperawatan keluarga di
defenisikan sebagai pemberian perawatan menggunakan proses keperawatan kepada
keluarga dan anggota keluarga dalam situasi sehat dan sakit. Penekanan praktik
keperawatan keluarga adalah berorientasi pada kesehatan , bersifat holistik, dan
interaksional, kekuatan keluarga
Ada empat tingkatan keperawatan keluarga, yaitu:
1. Level 1
Level 1 keluarga menjadi latar belakang individu/anggota keluarga dan fokus
pelayanan keperawatan di tingkat ini adalah individu yang akan dikaji dan
diintervensi
2. Level 2
keluarga merupakan penjumlahan dari anggota-anggotanya, masalah
kesehatan/keperawatan yang sama dari masing-masing anggota akan diintervensi
bersamaan, masing-masing anggota dilihat sebagai unit yang terpisah.
3. Level 3
Fokus pengkajian dan intervensi keperawatan adalah sub-sistem dalam keluarga,
anggota-anggota keluarga dipandang sebagai unit yang berinteraksi, fokus intervensi:
hubungan ibu dengan anak; hubungan perkawinan; dll.
4. Level 4
seluruh keluarga dipandang sebagai klien dan menjadi fokus utama dari
pengkajian dan perawatan, keluarga menjadi fokus dan individu sebagai latar
belakang, keluarga dipandang sebagai interaksional system, fokus intervensi:
dinamika internal keluarga; struktur dan fungsi keluarga; hubungan sub-sistem
keluarga dengan lingkungan luar.

BAB III
PENUTUP

A. KESIMPULAN
Trend adalah sesuatu yang sedang booming, actual, dan sedang hangat
diperbincangkan.Sedangkan isu adalah suatu peristiwa atau kejadian yang dapat
diperkirakan terjadi atau tidakterjadi di masa mendatang, menyangkut ekonomi,
moneter, sosial, politik, hukum, pembangunannasional, bencana alam, hari kiamat,
kematian, ataupun tentang krisis. Jadi, trend dan isu keperawatan keluarga merupakan
sesuatu yang booming, actual, dan sedanghangat diperbincangkan serta desas-desus
dalam ruang lingkup keperawatan keluarga.
Manajemen sumber daya keluarga ditentukan oleh seluruh anggota keluarga yang
ada karena hal tersebut bertujuan untuk mencapai suatu tujuan dan keinginan agar
terciptanya suatu kerukunan. Sumber daya ini terdiri dari sumber daya manusia,
sumber daya non manusia dan sumber daya waktu.
keperawatan keluarga menggunakan dua tingkatan yaitu tingkatan ini digunakan
untuk mengkaji dan melaksanakan keperawatan keluarga dengan mengikuti langkah-
langkah dalam proses keperawatan keluarga yaitu, Pengkajian (pengkajian terhadap
keluarga dan pengkajian dan anggota keluarga secara individu), identifikasi masalah
keluarga dan individu (diagnosa keperawatan), rencana perawatan, intervensi dan
evaluasi perawatan.

B. SARAN

Sebagai penulis saya sangat berharap mahasiswa keperawatan mampu memahami


dan juga mengerti tentang “ Trend dan Issue Dalam Keperawatan Keluarga ,
Manajemen Sumber Daya Keluarga, Dan Tingkatan/level Askep Keluarga “ Dan
diharapkan dapat menambah informasi bagi penulis dan mahasiswa keperawatan atau
para pembaca.

DAFTAR PUSTAKA
Ali Zaidin. 2018. Pengantar Keperawatan Keluarga . EGC. Jakarta.
Setiadi. 2020. Konsep dan Proses Keperawatan Keluarga. Graha Ilmu: Yogyakarta
Stanhope Mercia, dkk. 2013. Keperawatan Komunitas dan Kesehatan Rumah. EGC.
Jakarta.
Stoppard Mirian. 2010. Panduan Kesehatan Keluarga. Erlangga. Jakarta Sudiharto.
2007. Asuhan Keperawatan Keluarga dengan Pendekatan Transkultural. EGC: Jakarta
Ali, Z. 2010. Pengantar Keperawatan Keluarga. Jakarta: EGC.
Friedman,dkk. 2013. Buku Ajar Keperawatan Keluarga Riset, Teori, & Praktik.
Jakarta: EGC
Makhfudli, F. E. (2013). Keperawatan Kesehatan Komunitas Teori dan Praktik dalam
Keperawatan.Jakarta: Salemba Medika.
Wahid Iqbal Mubarak, N. C. (2012). Ilmu Keperawatan Komunitas Konsep dan
Aplikasi. Jakarta: Salemba Medika

Anda mungkin juga menyukai