Dibuat Oleh :
Ayumna Nafila
203110164
3B
Dosen Pembimbing :
TAHUN 2022/2023
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur saya panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena berkat rahmat
dan karunia-Nya lah saya dapat menyelesaikan makalah tentang program indonesia sehat dengan
pendekatan keluarga (PIS-PK) dalam keperawatan komunitas.
Saya sangat berharap makalah ini dapat berguna untuk menambah wawasan serta
pengetahuan. saya juga menyadari sepenuhnya bahwa di dalam makalah ini terdapat kekurangan
dan jauh dari kata sempurna. Oleh sebab itu, saya berharap adanya kritik, saran dan usulan demi
perbaikan makalah yang telah saya buat di masa yang akan datang, mengingat tidak ada sesuatu
yang sempurna tanpa saran yang membangun.
Semoga makalah sederhana ini dapat dipahami bagi siapapun yang membacanya. saya
juga mengucapkan banyak terima kasih kepada dosen yang telah memberikan kesempatan dan
kepercayaan kepada saya untuk membuat tugas makalah ini.
Ayumna Nafila
DAFTAR ISI
Kata pengantar.....................................................................................................................
Daftar isi................................................................................................................................
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar belakang..................................................................................................................
B. Rumusan masalah.............................................................................................................
C. Tujuan...............................................................................................................................
BAB II PEMBAHASAN
A. Kesimpulan...................................................................................................................22
B. Saran.............................................................................................................................22
Daftar Pustaka..................................................................................................................23
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Salah satu program utama pembangunan kesehatan saat ini adalah program Indonesia
sehat dengan pendekatan keluarga (PIS-PK). Program Indonesia sehat dengan pendekatan
keluarga merupakan strategi yang dilakukan melalui pendekatan keluarga yang programnya
sudah ada di puskesmas. 4 area prioritas PIS-PK yaitu penurunan angka kematian ibu dan angka
kematian bayi, perbaikan gizi masyarakat khususnya untuk pengendalian prevalensi balita
pendek (stunting), pengendalian penyakit menular khususnya HIV-AIDS, TB dan malaria,
pengendalian penyakit tidak menular khususnya hipertensi, diabetes mellitus dan gangguan jiwa.
PIS-PK yaitu Permenkes Nomor 39 Tahun 2016 tentang Pedoman Penyelenggaraan Program
Indonesia Sehat Dengan Pendekatan Keluarga.
Program Indonesia sehat dengan pendekatan keluarga adalah salah satu program
kesehatan yang dibuat oleh Kementerian Kesehatan dengan cara mengunjungi setiap keluarga
dengan fokus sasaran kesehatan yang lebih kecil, dengan demikian didapatkan permasalahan
kesehatan disetiap keluarga sehingga dapat ditangani dengan baik oleh tenaga kesehatan. Dengan
meningkatkan kesehatan keluarga maka akan meningkatkan kesehatan masyarakat. Program
Indonesia Sehat yang merupakan program prioritas Kementerian Kesehatan, adalah salah satu
program Nawa Cita ke 5 yang meningkatkan kualitas hidup manusia Indonesia. Dan
dilaksanakan oleh Puskesmas dengan mengintegrasikan pelaksanaan program melalui
pendekatan 6 komponen utama dalam penguatan sistem kesehatan (six building blocks), yaitu
penguatan upaya pelayanan kesehatan, ketersediaan tenaga kesehatan, sistem informasi
kesehatan, akses terhadap ketersediaan obat esensial, pembiayaan dan kepemimpinan atau
pemerintah (Kementerian Kesehatan Republik Indonesia, 2017).
......Sasaran dari Program Indonesia Sehat adalah meningkatnya derajat kesehatan dan status
gizi masyarakat melalui upaya kesehatan dan pemberdayaan masyarakat yang didukung dengan
perlindungan finansial dan pemerataan pelayanan kesehatan. Sasaran ini sesuai dengan sasaran
pokok RPJMN 2015-2019, yaitu:
(1) meningkatnya status kesehatan dan gizi ibu dan anak,
(2) meningkatnya pengendalian penyakit,
(3) meningkatnya akses dan mutu pelayanan kesehatan dasar dan rujukan terutama di
daerah terpencil, tertinggal dan perbatasan,
(4) meningkatnya cakupan pelayanan kesehatan universal melalui Kartu Indonesia
Sehat dan kualitas pengelolaan SJSN kesehatan,
(5) terpenuhinya kebutuhan tenaga kesehatan, obat dan vaksin, serta
(6) meningkatnya responsivitas sistem kesehatan.
A. Rumusan masalah
1. Apa Defenisi Program Indonesia Sehat Dengan Pendekatan Keluarga (PIS-PK)?
2. Apa Tujuan penyelenggaraan PIS-PK?
3. Bagaimana Pelaksanaan PIS-PK?
4. Bagaimana Peran puskesmas?
5. Apa Program indonesia sehat pendekatan keluarga (PIS-PK) dalam pembangunan
kesehatan di indonesia?
6. Peran Perawat dalam PIS-PK?
7. Format Pendataan.?
8. Perhitungan Indeks Keluarga Sehat?
B. Tujuan
1. Dapat memahami Defenisi Program Indonesia Sehat Dengan Pendekatan Keluarga
(PIS-PK)
2. Dapat mengetahui Tujuan penyelenggaraan PIS-PK
3. Dapat mengetahui Pelaksanaan PIS-PK
4. Dapat memahami dan mengetahui Peran puskesmas
5. Dapat mengerti Program indonesia sehat pendekatan keluarga (PIS-PK) dalam
pembangunan kesehatan di indonesia
6. Dapat memahami Peran Perawat dalam PIS-PK
7. Dapat memahami Format Pendataan.
8. Dapat memahami Perhitungan Indeks Keluarga Sehat
BAB II
PEMBAHASAN
2. Manfaat
Manfaat Program Indonesia Sehat dengan Pendekatan Keluarga (PISPK) adalah
tercapainya sasaran pokok RPJMN 2015-2019. Sasaran pokok tersebut adalah sebagai
berikut:
1. Meningkatnya status kesehatan dan gizi ibu dan anak,
2. Meningkatnya pengendalian penyakit,
3. Meningkatnya akses dan mutu pelayanan kesehatan dasar dan rujukan terutama di
daerah terpencil, tertinggal dan perbatasan,
4. Meningkatnya cakupan pelayanan kesehatan universal melalui kartu indonesia sehat
dan kualitas pengelolaan Sistem Jaminan Sosial Nasional (SJSN) kesehatan,
5. Terpenuhinya kebutuhan tenaga kesehatan, obat dan vaksin
3. Tujuan
Pendekatan keluarga adalah pendekatan pelayanan oleh Puskesmas yang
mengintegrasikan upaya kesehatan perorangan (UKP) dan upaya kesehatan
masyarakat (UKM) secara berkesinambungan, dengan target keluarga, didasarkan
pada data dan informasi dari Profil Kesehatan Keluarga. Tujuan dari pendekatan
keluarga adalah sebagai berikut:
1. Meningkatkan akses keluarga terhadap pelayanan kesehatan komprehensif, meliputi
pelayanan promotif dan preventif serta pelayanan kuratif dan rehabilitatif dasar.
2. Mendukung pencapaian Standar Pelayanan Minimum (SPM) Kabupaten/Kota dan
SPM
Provinsi, melalui peningkatan akses dan skrining kesehatan.
3. Mendukung pelaksanaan Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) dengan meningkatkan
kesadaran masyarakat untuk menjadi peserta JKN.
C. Tujuan penyelenggaraan
Penyelenggaraan PIS-PK dilaksanakan oleh puskesmas dengan tujuan untuk
memperkuat fungsi puskesmas, yang pelaksanaannya dilakukan melalui kegiatan:
pendataan, pengolahan, menganalisis, merumuskan dan menetapkan prioritas
masalah, pemecahan masalah, alternatif intervensi masalah dan menyusun
perencanaan puskesmas. Pelaksanaan PIS-PK oleh puskesmas akan benar-benar
memperkuat manajemen puskesmas jika dilaksanakan secara sungguh-sungguh,
sistematis dan terencana, dan terintegrasi antara Upaya Kesehatan Perorangan
(UKP) dan Upaya Kesehatan Masyarakat (UKM).13,14 Melalui kunjungan rumah,
diharapkan dapat mendekatkan akses keluarga ke fasilitas kesehatan. Dengan
demikian, akan meningkatkan skoring indeks kemudahan menjangkau puskesmas
yang secara nasional baru bernilai 39,29% (Riskesdas 2018).15Kesiapan puskesmas
merupakan kunci optimalnya pelaksanaan PIS-PK. Pelatihan petugas, sarana
prasarana, SDM, dan anggaran harus terpenuhi dalam menjalankan kegiatan PIS-PK.
Dengan keterbatasan yang ada, kepala puskesmas perlu melakukan persiapan
dengan mengoptimalkan sumber daya yang tersedia serta menyusun kebijakan dalam
pengorganisasian tim pelaksana PIS-PK. Tim bina keluarga akan mengunjungi
keluarga per RT-RW-desa, melakukan intervensi langsung masalah kesehatan yang
dihadapi keluarga, mencatat dan melaporkan temuan masalah ke “ban hitam” atau
pemegang program untuk intervensi lanjut. Dengan demikian keluarga akan
mendapatkan pelayanan kesehatan secara optimal. Keterbatasan SDM yang ada,
seharusnya tidak menjadikan alasan kunjungan rumah. OJT serta refresh
training yang telah dilakukan untuk seluruh petugas puskesmas dapat
memenuhi keterbatasan SDM yang terjadi. Pendampingan dilakukan saat OJT
dan pengorganisasian dengan harapan permasalahan banyaknya petugas yang
memiliki rangkap tugas dapat diatasi dengan adanya jadwal dan target kegiatan
kunjungan rumah . Sosialisasi internal dan eksternal bertujuan untuk
memberikan persepsi yang sama tentang PIS-PK, pemahaman bahwa yang
dilakukan tidak hanya pendataan sehingga saat pelaksanaan kendala yang ada
menjadi minimal.
PIS-PK dapat dilakukan dengan integrasi program-program yang ada di
puskesmas. Pengisian prokesga dapat dilakukan bersamaan saat kunjungan
pemeriksaan SAB.
D. Pelaksanaan PIS-PK
Pelaksanaan PIS
Program indonesia sehat dilaksanakan dengan menegakkan tiga pilar utama, yaitu
1. Penerapan paradigma sehat
2. Penguatan pelayanan kesehatan, dan
3. Pelaksanaan jaminan kesehatan nasional (JKN)
Indikator keempat, Bayi mendapat ASI Ekslusif. Pastikan bayi anda hanya
diberikan ASI saja dari usia 0-6 bulan, dan ASI diteruskan sampai usia bayi 2 tahun.
Ibu menyusui sampai 2 tahun lebih hemat dan anak akan tumbuh kembang secara
optimal. Anak akan tumbuh sehat dan cerdas.
Ada 3 hal yang akan terjadi apabila penderita TB berhenti minum obat TB
sebelum waktunya. pertama adalah TB yang tidak sembuh akan dapat terus menular ke
orang lain. Kedua, kuman TB dapat dalam tubuh menjadi kebal terhadap obat
sehingga pengobatan berikutnya akan lebih lama dan lebih mahal karena jenis obat
nya berbeda. Ketiga, kuman TB yang kebal obat juga dapat ditularkan kepada orang
lain dengan status kebal obat (lebih berbahaya).
Indikator kesembilan, Anggota keluarga tidak ada yang merokok. Rokok itu
sebenarnya adalah racun. Dalam satu batang rokok yang dibakar, mengandung 4000
zat kimia beracun dan sebagian diantaranya adalah bersifat karsinogenik. Racun utama
yang terdapat dalam sebatang rokok adalah tar, nikotin, dan karbonmonoksida.
Indikator kesebelas, Keluarga mempunyai akses sarana air bersih. Sarana air
bersih sangat penting untuk mencapai keluarga sehat.Harus dijaga kebersihannya
seperti tidak ada genangan air disekitar sumber air, dan dilengkapi dengan saluran
pembuanagan air, tidak ada kotoran atau kuman pencemar air dan memenuhi syarat-
syarat air yang bersih.
E. Peran puskesmas
Pelaksanaan Program Indonesia Sehat dengan Pendekatan Keluarga di tingkat
Puskesmas dilakukan kegiatan-kegiatan sebagai berikut.
1. Melakukan pendataan kesehatan keluarga menggunakan Prokesga oleh Pembina
Keluarga (dapat dibantu oleh kader kesehatan).
2. Membuat dan mengelola pangkalan data Puskesmas oleh tenaga pengelola data
Puskesmas.
3. Menganalisis, merumuskan intervensi masalah kesehatan, dan menyusun rencana
Puskesmas oleh Pimpinan Puskesmas.
4. Melaksanakan penyuluhan kesehatan melalui kunjungan rumah oleh Pembina
Keluarga.
5. Melaksanakan pelayanan profesional (dalam gedung dan luar gedung) oleh
tenagateknis/profesional Puskesmas.
6. Melaksanakan Sistem Informasi dan Pelaporan Puskesmas oleh tenaga pengelola
data Puskesmas
3. Fasilitator
H. Format Pendataan
I. Perhitungan Indeks Keluarga Sehat (IKS)
a. Pengisian kuesioner Rumah Tangga dan Individu oleh petugas (pilihan jawaban Ya atau
Tidak)
c. Kategori hasil pengisian kuesioner dikode menjadi ‘sesuai indicator’ (nilai 1) dan ‘tidak
sesuai indicator’ (nilai 0)
N = Not applicable indikator tersebut tidak mungkin ada pada anggota keluarga. Indikator
tersebut TIDAK BERLAKU untuk anggota keluarga atau keluarga yang bersangkutan
(misal: karena salah satu sudah mengikuti KB, atau tidak dijumpai adanya penderita TB
paru).
Y = kondisi/keadaan anggota keluarga atau keluarga SESUAI dengan indikator (misal: ibu
memang melakukan persalinan di fasilitas kesehatan).
a.Jika dalam satu indikator seluruh anggota keluarga dengan status Y, maka indikator
tersebut dalam satu keluarga bernilai 1
b. Jika dalam satu indikator seluruh anggota keluarga dengan status T, maka
indikator tersebut dalam satu keluarga bernilai 0
c.Jika dalam satu indikator seluruh anggota keluarga dengan status N, maka indikator
tersebut dalam satu keluarga tetap dengan status N (tidak dihitung)
d. Jika dalam satu indikator ada salah satu anggota keluarga dengan status T, maka
indikator tersebut dalam satu keluarga akan bernilai 0 meskipun di dalamnya terdapat
status Y atau N
∑ Indikator bernilai 1
12 -∑ N
A.Kesimpulan
B. Saran
Semoga makalah ini bermanfaat bagi pembaca dan bisa menambah
pengetahuan tentang materi Konsep Pelayanan Kesehatan Primer dan Semoga makalah
ini dapat dijadikan referensi bagi penulis selanjutnya. Dan penulis berharap para
pembaca bisa memberikan penulis kritik dan saran untuk dapat menjadikan penulis lebih
baik lagi dalam penulisan makalah-makalah selanjutnya.
DAFTAR PUSTAKA
http://www.depkes.go.id/resources/download/lain/Buku%20Monitoring%20dan%20Evaluasi
%20PIS-PK.pdf
Kementerian Kesehatan RI. Peraturan Menteri Kesehatan No. 43 tahun 2014 tentang
Standar Pelayanan Minimal Bidang Kesehatan. Jakarta: Kementerian Kesehatan RI; 2014
http://dinkes.dharmasrayakab.go.id/artikel/9/pprogram-indonesia-sehat-pendekatan-keluarga-pis-
pk-dalam-pembangunan-kesehatan-di-indonesia.html