Makalah
diajukan untuk memenuhi tugas pada mata kuliah Pelayanan Kesehatan Primer
dosen pengampu Bapak Bhakti Permana., S.Kep., Ners., M.Si., M.Kep
oleh kelompok 3:
Adelia Januwati (119001)
Anisa Nurfadilah (119006)
Cici Lestari (119008)
Gina Nuraida (119017)
M. Rizky Jajuli (119020)
Melanie Sari Oktavia (119021)
Selina Septiani (119029)
Titania Citra Hizqia (119034)
Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan hidayah-Nya
sehingga saya dapat menyelesaikan tugas makalah yang berjudul “PROGRAM
INDONESIA SEHAT DENGAN PENDEKATAN KELUARGA (PISPK)” ini tepat pada
waktunya.
Adapun tujuan dari penulisan dari makalah ini adalah untuk memenuhi tugas Bapak
Bhakti Permana., S.Kep., Ners., M.Si., M.Kep pada mata kuliah Pelayanan
Kesehatan Primer. Selain itu, makalah ini juga bertujuan untuk menambah wawasan
tentang PISPK bagi para pembaca dan juga bagi penulis.
Kelompok 3
2
DAFAR ISI
KATA PENGANTAR..................................................................................................2
DAFTAR ISI.................................................................................................................3
BAB I PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG................................................................................................................4
B. RUMUSAN MASALAH...........................................................................................................5
C. TUJUAN....................................................................................................................................5
BAB II TINJAUAN TEORI
A. KONSEP KELUARGA......................................................................................................6
B. PELAKSANAAN PENDEKATAN KELUARGA SEHAT..............................................7
C. PERAN PEMANGKU KEPENTINGAN...........................................................................9
DAFTAR PUSTAKA................................................................................................18
3
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pembangunan kesehatan merupakan upaya yang dilakukan oleh masyarakat
yang bertujuan untuk meningkatkan kesadaran, kemauan, dan kemampuan untuk
hidup sehat agar tercapainya derajat kesehatan masyarakat yang optimal. Salah satu
program utama pembangunan kesehatan saat ini adalah program Indonesia sehat
dengan pendekatan keluarga (PIS-PK).Program Indonesia sehat dengan pendekatan
keluarga merupakan strategi yang dilakukan melalui pendekatan keluarga yang
programnya sudah ada di puskesmas. 4 area prioritas PIS-PK yaitu penurunan angka
kematian ibu dan angka kematian bayi, perbaikan gizi masyarakat khususnya untuk
pengendalian prevalensi balita pendek (stunting), pengendalian penyakit menular
khususnya HIV-AIDS, TB dan malaria, pengendalian penyakit tidak menular
khususnya hipertensi, diabetes mellitus dan gangguan jiwa.
Dasar pelaksanaan PIS-PK yaitu Permenkes Nomor 39 Tahun 2016 tentang
Pedoman Penyelenggaraan Program Indonesia Sehat Dengan Pendekatan Keluarga.
Program Indonesia sehat dengan pendekatan keluarga adalah salah satu program
kesehatan yang dibuat oleh Kementerian Kesehatan dengan cara mengunjungi setiap
keluarga dengan fokus sasaran kesehatan yang lebih kecil, dengan demikian
didapatkan permasalahan kesehatan disetiap keluarga sehingga dapat ditangani
dengan baik oleh tenaga kesehatan. Dengan meningkatkan kesehatan keluarga maka
akan meningkatkan kesehatan masyarakat.
Program Indonesia sehat dengan pendekatan keluarga muncul karena kurang
berjalannya program kesehatan terutama promotif dan preventif di tingkat puskesmas,
sehingga dilakukan dengan cara pendekatan keluarga agar sasarannya lebih tepat
dalam meningkatkan kesehatan masyarakat. Program Indonesia sehat dengan
pendekatan keluarga dapat mengoptimalkan program upaya kesehatan masyarakat
(UKM) dan upaya kesehatan perorangan (UKP) yang ada di puskesmas dengan
memprioritaskan masalah kesehatan dari 12 indikator PIS-PK. Program Indonesia
sehat dengan pendekatan keluarga (PIS-PK) dan gerakan masyarakat hidup sehat
(Germas) merupakan strategi untuk pencapaian standar pelayanan minimal (SPM).
Sehingga dengan peningkatan pencapaian SPM dapat meningkatkan kesehatan
4
masyarakat. Dengan meningkatnya kesehatan masyarakat maka akan terwujudnya
Indonesia sehat.
Perbandingan 12 indikator standar pelayanan minimal (SPM) dan program
Indonesia sehat dengan pendekatan keluarga (PIS-PK) terdapat lima perbedaan
indikator yaitu pada indikator SPM terdapat pelayanan kesehatan usia pendidikan
dasar, pelayanan kesehatan usia produktif, pelayanan kesehatan usia lanjut, pelayanan
kesehatan DM, pelayanan kesehatan HIV. Sedangkan lima indikator3 program
Indonesia sehat dengan pendekatan keluarga (PIS-PK) yang berbeda dari SPM yaitu
keluarga mengikuti KB, tidak ada anggota rumah tangga merokok, keluarga menjadi
anggota JKN, penggunaan sarana air bersih, dan penggunaan jamban sehat.
B. Rumusan Masalah
1. Konsep Keluarga
2. Pelaksanaan Pendekatan Keluarga Sehat
3. Peran Pemangku Kepentingan
C. Tujuan
1. Untuk mengetahui definisi Konsep Keluarga
2. Untuk mengetahui Pelaksanaan Pendekatan Keluarga
3. Untuk mengetahui Peran Pemangku Kepentingan
5
BAB II
TUNJAUAN TEORI
A. Konsep Keluarga
Pendekatan keluarga adalah salah satu cara Puskesmas untuk meningkatkan
jangkauan sasaran dan mendekatkan/meningkatkan akses pelayanan kesehatan di
wilayah kerjanya dengan mendatangi keluarga. Puskesmas tidak hanya
menyelenggarakan pelayanan kesehatan di dalam gedung, melainkan juga keluar
gedung dengan mengunjungi keluarga di wilayah kerjanya.Keluarga sebagai fokus
dalam pendekatan pelaksanaan program Indonesia Sehat karena menurut Friedman
(1998), terdapat Lima fungsi keluarga, yaitu:
1. Fungsi afektif (The Affective Function) adalah fungsi keluarga yang utama
untuk mengajarkan segala sesuatu untuk mempersiapkan anggota keluarga
berhubungan dengan orang lain. Fungsi ini dibutuhkan untuk perkembangan
individu dan psikososial anggota keluarga.
2. Fungsi sosialisasi yaitu proses perkembangan dan perubahan yang dilalui
individu yang menghasilkan interaksi sosial dan belajar berperan dalam
lingkungan sosialnya. Sosialisasi dimulai sejak lahir. Fungsi ini berguna
untuk membina sosialisasi pada anak, membentuk norma-norma tingkah laku
sesuai dengan tingkat perkembangan anak dan dan meneruskan nilai-nilai
budaya keluarga.
3. Fungsi reproduksi (The Reproduction Function) adalah fungsi untuk
mempertahankan generasi dan menjaga kelangsungan keluarga.
4. Fungsi ekonomi (The Economic Function) yaitu keluarga berfungsi untuk
memenuhi kebutuhan keluarga secara ekonomi dan tempat untuk
mengembangkan kemampuan individu meningkatkan penghasilan untuk
memenuhi kebutuhan keluarga.
5. Fungsi perawatan atau pemeliharaan kesehatan (The Health Care
Function) adalah untuk mempertahankan keadaan kesehatan anggota
keluarga agar tetap memiliki produktivitas yang tinggi. Fungsi ini
dikembangkan menjadi tugas keluarga di bidang kesehatan. Sedangkan
tugas-tugas keluarga dalam pemeliharaan kesehatan adalah:
a) Mengenal gangguan perkembangan kesehatan setiap anggota
keluarganya,
6
b) Mengambil keputusan untuk tindakan kesehatan yang tepat,
c) Memberikan perawatan kepada anggota keluarga yang sakit,
d) Mempertahankan suasana rumah yang menguntungkan untuk kesehatan
dan perkembangan kepribadian anggota keluarganya,
e) Mempertahankan hubungan timbal balik antara keluarga dan fasilitas
kesehatan.
Pendekatan keluarga yang dimaksud dalam pedoman umum ini merupakan
pengembangan dari kunjungan rumah oleh Puskesmas dan perluasan dari upaya
Perawatan Kesehatan Masyarakat (Perkesmas), yang meliputi kegiatan berikut.
1. Kunjungan keluarga untuk pendataan/pengumpulan data Profil Kesehatan
Keluarga dan peremajaan (updating) pangkalan datanya.
2. Kunjungan keluarga dalam rangka promosi kesehatan sebagai upaya
promotif dan preventif.
3. Kunjungan keluarga untuk menidaklanjuti pelayanan kesehatan dalam
gedung.
4. Pemanfaatan data dan informasi dari Profil Kesehatan Keluarga untuk
pengorganisasian/ pemberdayaan masyarakat dan manajemen Puskesmas
7
8. Penderita gangguan jiwa mendapatkan pengobatan dan tidak ditelantarkan
9. Anggota keluarga tidak ada yang merokok
10. Keluarga sudah menjadi anggota Jaminan Kesehatan Nasional (JKN)
11. Keluarga mempunyai akses sarana air bersih
12. Keluarga mempunyai akses atau menggunakan jamban sehat
Berdasarkan indikator tersebut, dilakukan perhitungan Indeks Keluarga Sehat (IKS)
dari setiap keluarga. Sedangkan keadaan masing-masing indikator mencerminkan
kondisi PHBS dari keluarga yang bersangkutan
Dalam pelaksanaan pendekatan keluarga ini tiga hal berikut harus diadakan atau
dikembangkan, yaitu:
1. Instrumen yang digunakan di tingkat keluarga.
2. Forum komunikasi yang dikembangkan untuk kontak dengan keluarga.
3. Keterlibatan tenaga dari masyarakat sebagai mitra Puskesmas.
8
Forum komunikasi yang digunakan untuk kontak dengan keluarga dapat berupa
forum-forum berikut.
1. Kunjungan rumah ke keluarga-keluarga di wilayah kerja Puskesmas.
2. Diskusi kelompok terarah (DKT) atau biasa dikenal dengan focus group
discussion (FGD) melalui Dasa Wisma dari PKK.
3. Kesempatan konseling di UKBM (Posyandu, Posbindu, Pos UKK, dan lain-lain).
4. Forum-forum yang sudah ada di masyarakat seperti majelis taklim, rembug desa,
selapanan, dan lain-lain.
9
6. Melaksanakan Sistem Informasi dan Pelaporan Puskesmas oleh tenaga
pengelola data Puskesmas.
kegiatan kegiatan tersebut harus diintegrasikan dalam langkah-langkah manajemen
Puskesmas yang mencakup P1 (Perencanaan), P2 (Penggerakan-Pelaksanaan), dan P3
(Pengawasan-Pengendalian-Penilaian).
10
tanggung jawab sektor-sektor lain di luar sektor kesehatan (lintas sektor).
Kementerian dan lembaga yang dapat ikut berperan dalam program ini misalnya
Kementerian PDT, Kemendikbud, Kemenristekdikti, Kemenpan & RB,
Kemenkominfo, Kemendagri/Pemda, Kemenperindang, Kemenaker, Kemenag,
BKKBN, TNI dan POLRI.
11
BAB III
PEMBAHASAN
12
Masyarakat menganggap bahwa tidak perlu datang ke puskesmas jika tidak
sakit. Disisi lain, petugas puskesmas menganggap bahwa kalau tidak ada yang datang
ke puskesmas, maka masyarakat sudah sehat. Sehingga ada anggapan bahwa
puskesmas identik dengan tempat berkumpulnya orang-orang sakit. Anggapan seperti
ini harus dapat diubah dengan program pendekatan keluarga
13
Pendekatan Keluarga", pemerintah telah menetapkan bahwa pelaksana dari program
ini adalah pusat kesehatan masyarakat (puskesmas). Puskesmaslah ujung tombak dan
penentu keberhasilan program ini. Adapun area prioritas/sasaran yang telah ditetapkan
oleh pemerintah melalui program ini adalah penurunan angka kematian ibu/angka
kematian bayi (AKI dan AKB), penurunan prevalensi balita pendek (stunting),
penanggulangan penyakit menular dan penanggulangan penyakit tidak menular.
Pelaksanaannya melalui pendekatan upaya promotif dan preventif tanpa mengabaikan
upaya kuratif dan rehabilitatif.
Pendekatan keluarga adalah pendekatan pelayanan puskesmas yang
menggabungkan upaya kesehatan perorangan (UKP) dan upaya kesehatan masyarakat
(UKM) tingkat pertama secara berkesinambungan dengan didasarkan kepada data dan
informasi dari profil kesehatan keluarga.
Kedepan, puskesmas sebagai ujung tombak dari pelayanan kesehatan milik
pemerintah harus lebih proaktif lagi dalam melaksanakan program-program
kesehatannya. Program preventif dan promotif harus kembali digalakkan. Melalui
pendekatan keluarga, diharapkan puskesmas dapat menangani masalah-masalah
kesehatan individu secara siklus hidup (life cycle). Ini artinya penanganan masalah
kesehatan dilakukan sejak fase dalam kandungan, proses kelahiran, tumbuh kembang
masa bayi-balita, usia sekolah dasar, remaja, dewasa sampai usia lanjut. Fokusnya
adalah pada kesehatan individu-individu dalam keluarga. Hal ini sesuai dengan
Rencana Strategis Kementerian Kesehatan RI Tahun 2015 -- 2019 dimana penerapan
pelayanan kesehatan harus terintegrasi dan berkesinambungan
14
manusia, pendanaan, sarana prasarana, program kesehatan, sistem informasi dan
jejaring dengan pihak terkait di lingkup wilayah kerjanya seperti puskesmas pembantu
(pustu), puskesmas keliling (pusling), pos pelayanan terpadu (posyandu), bidan desa
dan lain-lain
15
mengidentifikasi dan menetapkan intervensi kesehatan apa saja yang dibutuhkan
terhadap suatu keluarga. Setiap keluarga tentu akan menghasilkan intervensi
kesehatan yang berbeda dengan keluarga lain. Perbedaan ini akan dapat dibaca
sebagai hasil yang akurat dengan adanya keseragaman indikator. Sehingga hasil akhir
yang diharapkan adalah tercapainya area prioritas / sasaran dari program ini.
16
BAB IV
KESIMPULAN
A. KESIMPULAN
Pembangunan kesehatan merupakan upaya yang dilakukan oleh masyarakat
yang bertujuan untuk meningkatkan kesadaran, kemauan, dan kemampuan untuk
hidup sehat agar tercapainya derajat kesehatan masyarakat yang optimal.
Program Indonesia sehat dengan pendekatan keluarga muncul karena kurang
berjalannya program kesehatan terutama promotif dan preventif di tingkat puskesmas,
sehingga dilakukan dengan cara pendekatan keluarga agar sasarannya lebih tepat
dalam meningkatkan kesehatan masyarakat.
Pendekatan keluarga adalah pendekatan pelayanan puskesmas yang
menggabungkan upaya kesehatan perorangan (UKP) dan upaya kesehatan masyarakat
(UKM) tingkat pertama secara berkesinambungan dengan didasarkan kepada data dan
informasi dari profil kesehatan keluarga.
B. SARAN
Penulis menyadari masih banyak terdapat kekurangan pada makalah ini. Oleh
karena itu, penulis mengharapkan sekali kritik yang membangun bagi makalah ini,
agar penulis dapat berbuat lebih baik lagi di kemudian hari. Semoga makalah ini dapat
bermanfaat bagi penulis pada khususnya dan pembaca pada umumnya.
17
DAFTAR PUSTAKA
https://id.scribd.com/document/460129267/makalah-PISPK
http://pispk.kemkes.go.id/id/program-pispk/konsep-keluarga/
18