Anda di halaman 1dari 12

PROGRAM PROMOSI KESEHATAN

PERSONAL HYGIENE
Dosen Pengampu :

RAHMI FRAMULIA FITRI, M. Kes

Disusun Oleh :

M. SAHRIZAL (20401003)

S1 ILMU KESEHATAN MASYARAKAT

INSTITUT KESEHATAN
PAYUNG NEGERI

PEKANBARU

2022/2023

DAFTAR ISI

DAFTAR ISI..........................................................Error! Bookmark not defined.

PENDAHULUAN..................................................Error! Bookmark not defined.

A.Latar Belakang...................................................Error! Bookmark not defined.

B.Rumusan Masalah...............................................Error! Bookmark not defined.

C. Tujuan…………………………………………………………………………..4

D. Manfaat…………………………………………………………………………4

METODE PELAKSANAAN.................................Error! Bookmark not defined.

A.Metode Pengabdian........................................Error! Bookmark not defined.

B.Waktu dan tempat pelaksanaan........................................................................7

C.Sarana dan alat yang digunakan.......................................................................7

D.Pihak-pihak yang terlibat..................................................................................7

E.Kendala dan upaya pemecahan.........................................................................7

F.Evaluasi /Penilaian............................................................................................8

HASIL DAN PEMBAHASAN................................................................................9

A.Penyuluhan......................................................................................................9

PENUTUP..............................................................................................................10

A.KESIMPULAN...........................................................................................10

B.SARAN.......................................................................................................10

DAFTAR PUSTAKA............................................Error! Bookmark not defined.

LAMPIRAN...........................................................Error! Bookmark not defined.


PENDAHULUAN

Personal hygiene pada anak adalah kebersihan dan kesehatan diri


pada anak. Personal hygiene dapat mempengaruhi derajat kesehatan.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gambaran personal hygiene -
siswa Sekolah Dasar Negeri Jatinangor. Jenis penelitian yang digunakan
adalah deskriptif. Pengambilan data dilakukan secara observasional
terhadap 126 responden siswa Sekolah Dasar Negeri Jatinangor. Analisa
data diinterpretasikan kedalam bentuk persentase yaitu kedalam
kategori hygiene dan tidak hygiene. Jika dinilai dari personal
hygiene secara keseluruhan, sebanyak 3,2% responden termasuk kedalam
kategori hygiene dan 96,8% tidak hygiene. Sebanyak 48,4% responden
memiliki rambut hygiene, 69% mata hygiene, 25% telinga hygiene, 11,1%
mulut dan gigi hygiene, 31,7% kulit hygiene, dan 30,2% kuku tangan dan
kaki hygiene. Hasil penelitian menunjukkan bahwa personal
hygiene responden masih rendah. Oleh karena itu, diperlukan tindakan
intervensi baik dari orang tua maupun guru di sekolah untuk pendidikan
dan penyuluhan mengenai personal hygiene yang dibantu oleh pihak
puskesmas terkait melalui program Usaha Kesehatan Sekolah (UKS).
Andarmoyo (2012), personal hygiene berasal dari bahasa Yunani
yang berarti personal yang artinya perorangan dan hygiene berarti sehat.
Kebersihan perorangan adalah suatu tindakan untuk memelihara
kebersihan dan kesehatan seseorang untuk kesejahteraan baik fisik dan
psikisnya. Menurut Andarmoyo (2012), dalam kehidupan sehari-hari
kebersihan merupakan hal yang sangat penting yang harus diperhatikan
karena kebersihan akan mempengaruhi kesehatan, kenyamanan,
keamanan, dan kesejahteraan klien. Praktek hygiene seseorang
dipengaruhi oleh faktor pribadi, sosial dan budaya. Jika seseorang sakit
biasanya masalah kebersihan kurang diperhatikan. Hal ini terjadi karena
kita menganggap masalah kebersihan adalah masalah sepele, padahal jika
hal tersebut dibiarkan terus dapat mempengaruhi kesehatan secara umum.
Sebagai seorang perawat hal yang penting yang perlu diperhatikan selama
perawatan hygiene klien adalah memberikan kemandirian bagi klien
sebanyak mungkin, memperhatikan kemampuan klien dalam melakukan
praktik hygiene, memberi privasi dan penghormatan, serta memberikan
kenyamanan fisik kepada klien.
Di dalam dunia keperawatan, personal hygiene merupakan salah
satu kebutuhan dasar manusia. Personal hygiene adalah kebersihan dan
kesehatan perorangan yang bertujuan untuk mencegah timbulnya penyakit
pada diri sendiri maupun orang lain (Tarwoto dan Wartonah, 2006).
Personal hygiene menjadi penting karena personal hygiene yang baik akan
meminimalkan pintu masuk (portal of entry) mikroorganisme yang ada
dimana-mana dan pada akhirnya mencegah seseorang terkena penyakit
(Saryono, 2010). Personal hygiene yang tidak baik akan mempermudah
tubuh terserang berbagai penyakit, seperti penyakit kulit yaitu skabies,
penyakit infeksi, penyakit mulut dan gigi, dan penyakit saluran cerna atau
bahkan dapat menghilangkan fungsi bagian tubuh tertentu, seperti halnya
kulit (Sudarto, 1996).
Pendidikan mengenai personal hygiene diperkenalkan melalui
program Usaha Kesehatan Sekolah (UKS) yang bertujuan untuk
meningkatkan kemampuan hidup sehat peserta didik dan derajat kesehatan
peserta didik, serta menciptakan lingkungan sekolah yang sehat sehingga
tercapai pertumbuhan dan perkembangan yang optimal dalam upaya
membentuk manusia Indonesia yang sehat. Sekolah sebagai institusi
masyarakat yang terorganisasi dengan baik merupakan sarana yang efektif
untuk pemberian pendidikan kesehatan dalam upaya mengubah perilaku
dan kebiasaan anak-anak sekolah agar menjadi lebih sehat (Effendy,
1998).
Kebersihan perorangan adalah suatu tindakan yang dilakukan
untuk memelihara kebersihan dan kesehatan seseorang untuk
kesejahteraan fisik dan psikis. Salah satu upaya personal hygine adalah
merawat kebersihan kulit karena kulit berfungsi untuk melindungi
permukaan tubuh, memelihara suhu tubuh dan mengeluarkan kotoran-
kotoran tertentu. Hygine yang rendah dapat menjadi faktor penunjang
berkembangnya penyakit kulit seperti skabies (Muafidah, et al, 2016).
Tujuan Personal hygiene adalah untuk meningkatkan derajat
seseorang, memelihara kebersihan diri seseorang, memperbaiki Personal
hygiene yang kurang dapat mencegah timbulnya penyakit, meningkatkan
percaya diri seseorang dan menciptakan keindahan (Tarwoto dan Wartono,
2014).
Kebersihan adalah salah satu modal untuk kesehatan jasmani dan
rohani,Pembangunan dalam suatu daerah atau Negara-negara besar akan
berjalan dengan baik dan maju dengan pesat jika seluruh masyarakat
dalam daerah tersebut telah memiliki derajat kesehatan yang cukup tinggi.
Dengan kesehatan masyarakat, suatu daerah akan lebih mudah untuk
berkembang karena kesehatan adalah awal dari pemahaman mereka
tentang status dan kualitas kandungan gizi yang mereka miliki. 2 Kualitas
gizi yang tinggi dalam massyarakat sangat berpengaruh terhadap tingkat
produktipitas masyarakat tersebut dalam mewujudkan cita-cita
pembangunan yang telah ditetapkan disegala bidang oleh sebab itu
kesehatan adalah salah satu factor yang menentukan kemajuan
pembangunan dalam suatu daerah.
Pengetahuan tentang kesehatan sangat-sangat penting untuk
meningkatkan pemahaman dan kesadaran masyarakat untuk mensukseskan
pembangunan yang dicitacitakan. Kesehatan masyarakat yang dimulai dari
kebersihan masyarakat sampai saat ini sangat susah untuk diujudkan,
untuk berusaha berlahan-lahan menuju hal tersebut, kebersihan masyarakat
lebih tepat kita mulai dari kebersihan warga masyarakat, dalam hal ini
kebersihan yang ada di setiap individu masyarakat yang kemudian
berimbas kepada kebersihan keluarga, kebersihan lingkungan tempat
tinggal baru kemudian meluas ketingkat kebersihan lingkungan
masyarakat sekitar, dan seterusnya berimbas pada tingkat kebersihan yang
lebih luas.Pemahaman tentang kesehatan penting kita tanamkan pada
generasi muda, bahkan untuk kebersihan dan kesehatan masyarakat dimasa
mendatang pendidikan tentang kebersihan dan kesehatan sangat penting
kita tanamkan pada anak-anak usia dini. Kebersihan dan Kesehatan anak-
anak menjadi prioritas untuk membentuk sumberdaya manusia yang
berkualitas di suatu masyarakat dalam suatu Negara.

A. RUMUSAN MASALAH

Berdasarkan latar belakang dan permasalahan diatas, maka


dirumuskan perumusan masalah pada program promosi Kesehatan ini
adalah Bagaimanakah siswa SDN 70 Pekanbaru mengaplikasikan personal
hygiene.

B. TUJUAN
a. Tujuan Umum

Melihat bagaimana tingkat pengetahuan siswa/i SDN 70 Pekanbaru


tentang personal hygiene

b. Tujuan Khusus
1. Untuk melihat faktor-faktor apa saja yang mempengaruhi personal
hygiene bagi siswa/i
2. Untuk mengetahui resiko kejadian personal hygiene pada
pertumbuhan Kesehatan siswa/i SDN 70 Pekanbaru.

C. MANFAAT
1. Bagi Penulis
Diharapkan hasil penelititian ini menjadi bahan masukan dan referensi
bagi penelitian dengan topik yang sama
2. Bagi STIKes Payung Negeri
Diharapkan hasil penelitian ini menjadi referensi untuk pengembangan
riset selanjutnya dengan topik yang sama dan dapat menambah
variable yang lain belum penulis.
METODE PELAKSANAAN

A. Metode Pengabdian
Kegiatan ini menggunakan metode ceramah, dengan menyajikan
slide presentasi tentang berbagai materi mengenai sayur dan buah,
memberikan booklet dan kudapan yang bisa dinikmati oleh siswa sebagai
contoh bentuk aplikasi nyata dalam pola menu makan sehari- hari.
Dampak pemberian penyuluhan dievaluasi dengan pemberian kuisoner
terhadap anak sekolah yang dilakukan pada saat sebelum pemberian
penyuluhan dan setelah dilakukan penyuluhan.

B. Waktu dan tempat pelaksanaan


Pelaksanaan kegiatan Pengabdian Masyarakat ini dilaksanakan
pada Hari Kamis 23 November 2023 di Ruang kelas 2c SD NEGERI 70
PEKANBARU.

C. Sarana dan alat yang digunakan


Peralatan penyuluhan yang digunakan adalah Laptop dan LCD,
whiteboard dan spidol. Media yang digunakan adalah booklet dan
puding buah,susu kotak sebagai contoh makanan sehat.

D. Pihak-pihak yang terlibat


Kegiatan penyuluhan dihadiri para siswa kelas 2c didampingi oleh
wali kelas dan mahasiswa PKIP Ikes Payung Negeri Pekanbaru.

E. Kendala dan upaya pemecahan


Pada koordinasi sebelumnya pengabdi sudah menjelaskan
mekanisme pelaksanaan penyuluhan dan disetujui oleh pihak sekolah
supaya bisa menampung seluruh siswa kelas 2. Pada hari pelaksanaan
ternyata hanya satu kelas yaitu kelas 2c karena pada saat itu siswa siswa
kelas 2 masuk per shif sehingga pihak sekolah pada saat itu hanya
menyarankan satu kelas saja yaitu kelas 2c.
F. Evaluasi /Penilaian
Kegiatan yang dilaksanakan dinilai cukup baik karena :

a. Pelaksanaan penyuluhan berjalan dengan lancar


b. Antusiasme yang tinggi dari para siswa
c. Kerja sama yang baik antara pihak sekolah dan mahasiswa Ikes
Payung Negeri Pekanbaru
HASIL DAN PEMBAHASAN

Kegiatan ini dilaksanakan di SD NEGERI 70 PEKANBARU

A. Penyuluhan

 Tema : Promosi Buah dan Sayur


 Metode : Ceramah
 Media : Booklet dan contoh makanan sehat
Kegiatan diawali dengan perkenalan dan beberapa pertanyaan
langsung sebagai pre test. Pemberian materi disesuaikan dengan keadaan
siswa kelas 2 yang masih cenderung bermain dan santai. Pendampingan
dari beberapa guru sangat membantu selama berlangsungnya penyuluhan.

Kegiatan penyuluhan berjalan cukup baik ditandai dengan peserta


penyuluhan yang sangat antusias dalam mengikuti jalannnya kegiatan.
Beberapa pertanyaan juga diajukan sesuai dengan tema yang disampaikan
dengan diselingi kuis dan hadiah.

Peranan booklet sebagai media penyuluhan sangat mendukung


dalam menyampaikan pesan kesehatan. Booklet dibuat semenarik
mungkin sehingga bisa membangkitkan keingintahuan terhadap pesan
kesehatan terkini yang disampaikan.
PENUTUP

A. KESIMPULAN
1. Promosi konsumsi sayur dan buah melalui penyuluhan pada siswa
SD NEGERI 70 PEKANBARU berjalan dengan baik.
2. Pengetahuan siswa SD NEGERI 70 PEKANBARU tentang Gizi
Seimbang masih kurang.

B. SARAN
Diharapkan pihak SD NEGERI 70 PEKANBARU berkoordinasi
dengan Puskesmas terdekat untuk memantau kesehatan para siswanya
maupun kegiatan penyuluhan secara berkesinambungan.
DAFTAR PUSTAKA

1–7
Shlim DR. Looking for evidence that personal hygiene precautions prevent
traveler’s diarrhea. Clin Infect Dis. 2005;41(SUPPL. 11):531-535.
doi:10.1086/432947

Wilder DA, Lipschultz JL. Behavioral Health Promotion and Intervention


in Intellectual and Developmental Disabilities.; 2016.
http://link.springer.com/10.1007/978-3-319-27297-9

Afifi HS, Abushelaibi AA. Assessment of personal hygiene knowledge,


and practices in Al Ain, United Arab Emirates. Food Control.
2012;25(1):249-253. doi:10.1016/j.foodcont.2011.10.040

Nur NH, Sudarman S. Pengaruh Peer Group Health Education terhadap


Peningkatan Perilaku Personal Hygiene Siswa Sekolah Dasar Kota
Makassar. Media Publ Promosi Kesehat Indones. 2021;4(4):530-535.
doi:10.56338/mppki.v4i4.1887

Silalahi V, Putri RM. Keterkaitan Karakteristik Keluarga Dengan Personal


Hygiene Anak Sekolah Dasar. Care J Ilm Ilmu Kesehat. 2017;5(3):393.
doi:10.33366/cr.v5i3.840

Anjarsari MD. Personal Hygiene Kejadian Enterobiasis Siswa


SekolahDasar Negeri. HIGEIA (Journal Public Heal Res Dev.
2018;2(3):441-452. http://journal.unnes.ac.id/sju/index.php/higeia

Studi Teknologi Pangan P, Ilmu Kedokteran dan Ilmu Kesehatan F, Kristen


Satya Wacana U, Studi Pendidikan Jasmani Kesehatan dan Rekreasi P,
Studi Ilmu Keperawatan P. GAMBARAN PERSONAL HYGIENE ANAK
USIA SEKOLAH DASAR YANG TINGGAL DI SEKITAR TPA
NGRONGGO SALATIGA Dhanang Puspita Sanfia T. Messakh
Christintya Nuarika. J Stud Pembang Interdisiplin. 2017;1(1):92-110.

Anda mungkin juga menyukai