DOSEN PENGAMPU
Suryani, SKM, M. KL
OLEH
M.Sahrizal (20401003)
Merkuri adalah salah satu jenis logam yang banyak ditemukan di alam dan
tersebar dalam batu-batuan, biji tambang, tanah, air dan udara sebagai senyawa
anorganik dan organik. Merkuri juga kerap disebut dengan air raksa (Hg).Merkuri
yang ada di dalam tanah, air, dan udara relatif rendah. Sementara itu, berbagai
aktivitas manusia dapat meningkatkan kadar merkuri menjadi tinggi, misalnya
aktivitas penambangan yang menghasilkan merkuri sebanyak 10.000 ton per
tahun.
Upaya untuk mencegah malatepataka akibat merkuri sebenarnya sudah ada, lewat
Konvensi Minamata.Konvensi telah ditandatangani oleh 128 negara dan
diratifikasi 10 negara. Konvensi bisa diterapkan bila telah diratifikasi oleh 50
negara. "Indonesia sudah menandatangani tapi belum meratifikasi.
ANALISIS KASUS
Dilihat dari kasus diatas penambangan secara liar di Indonesia sudah
berlangsung sangat lama, pertambangan ini dilakukan juga tidak memikirkan
dampak yang akan terjadi bagi masyarakat setempat yang tinggal di
pertambangan, sepertinya juga orang yang punya pertambangan tidak
menghiraukan dampak dari akibat paparan mekuri kepada masyarakat,. peran
pemenrintah juga penting dalam upaya melakukan penggagalan penambangan
emas ini, jika dari pemrintah saja tidak ada ketegasan maka para penambang
makin merajalela dalam menambang emas, dan menyebabkan konsentrasi
diudara semakin tinggi. seperti yang kitta ketahui Merkuri bersifat korosif pada k
ulit. Ini berarti mengoleskan merkuri pada kulit akan membuat lapisan kulit semak
in menipis. Paparan yang tinggi terhadap merkuri dapat berupa kerusakan pada sal
uran pencernaan, sistem saraf, dan sistem urologi.Selain itu, merkuri juga berisiko
mengganggu berbagai organ tubuh, seperti otak, jantung, ginjal, paru-paru, dan sis
tem kekebalan tubuh.
Seharusnya perusahaan tambang batubara/emas di Bombana, Sekotong, dan Cisiti
harus mengolah merkuri yang dihasilkan dengan mengubahnya menjadi padat dan
menyimpannya (solidifikasi) atau mencampurkannya dengan polimer agar tak
terlepas ke lingkungan sehingga tidak membahayakan kesehatan masyarakat
setempat di daerah pertambangan.